Faktor Produksi Beras Faktor Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga

Henny Rosmawati, Hal; 99 – 116 109 faktor luas lahan sebesar 0,64 menjelaskan bahwa bertambahnya luas lahan 1 akan menambah marketable surplus beras sebesar 0,64 .

2. Faktor Jumlah Anggota Keluarga

Faktor jumlah anggota keluarga menunjukkan pengaruh nyata negatif terhadap marketable surplus petani pada taraf  = 5. Hasil regresi menunjukkan koefisien variabel jumlah anggota keluarga sebesar –71,576 artinya setiap penambahan 1 orang anggota keluarga akan mengurangi marketable surplus petani sebesar 71,576 kg per tahun. Dengan bertambahnya anggota keluarga maka kebutuhan beras untuk konsumsi juga bertambah sehingga mengurangi jumlah marketable surplus petani. Nilai elastisitas faktor jumlah anggota keluarga adalah –0,06 menjelaskan bahwa bertambahnya jumlah anggota keluarga 1 akan mengurangi marketable surplus sebesar 0,06 .

3. Faktor Harga Beras

Berdasarkan hasil regresi faktor harga beras memperlihatkan tanda yang negatif yang berarti harga beras berpengaruh tidak nyata terhadap marketable surplus pada taraf  = 10. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel harga beras sebesar – 0,638. Interpretasinya jika harga beras naik Rp 1 maka akan menurunkan marketable surplus sebesar 0,638 kg. Tidak nyatanya pengaruh harga beras disebabkan harga beras pada saat penelitian tidak terlalu bervariasi, yaitu berkisar antara Rp 2650 hingga Rp 2700 dengan harga rata-rata Rp 2687,78 dan standar deviasinya hanya 50. Nilai elastisitas faktor harga beras adalah –0,30 menjelaskan bahwa perubahan harga sebesar 1 akan mengurangi marketable surplus sebesar 0,30 . Hal ini disebabkan beras merupakan bahan pangan pokok petani tersebut.

4. Faktor Tingkat Pendapatan

Berdasarkan hasil regresi faktor tingkat pendapatan memperlihatkan tanda yang positif pada taraf  = 1 .Hasil regresi menunjukkan nilai koefisien variabel tingkat pendapatan 2,275 artinya setiap kenaikan pendapatan petani Rp 1 maka akan meningkatkan marketable surplus petani sebesar 2,275 kg. Hal ini menjelaskan bahwa perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi marketable surplus petani.

5. Faktor Produksi Beras

Berdasarkan hasil regresi koefisien faktor produksi beras memperlihatkan tanda yang positif yang berarti produksi beras berpengaruh terhadap marketable surplus petani dengan arah yang sama. Secara statistik produksi beras berpengaruh nyata terhadap marketable surplus pada taraf  = 10. Hasil regresi menunjukkan bahwa koefisien variabel produksi beras sebesar 4,437 artinya setiap kenaikan 1 kg produksi beras maka marketable surplus meningkat sebesar 4,437 kg. Nilai elastisitas faktor produksi beras adalah 48,10 menjelaskan bahwa bertambahnya jumlah anggota keluarga 1 akan meningkatkan marketable surplus sebesar 48,10 .

6. Faktor Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga

Berdasarkan hasil regresi faktor tingkat pendidikan kepala keluarga memperlihatkan tanda yang positif berarti tingkat pendidikan kepala keluarga berpengaruh terhadap marketable surplus petani dengan arah yang sama. Secara statistik faktor tingkat pendidikan kepala keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap marketable surplus petani pada taraf  = 1. Hasil regresi menunjukkan bahwa koefisien variabel tingkat pendidikan kepala keluarga sebesar 10,963 artinya jika tingkat pendidikan kepala keluarga naik satu tingkat maka Henny Rosmawati, Hal; 99 – 116 110 marketable surplus petani meningkat sebesar 10,963 kg. Dengan meningkatnya taraf pendidikan petani maka pengetahuan petani pun akan bertambah dengan demikian petani berusaha untuk meningkatkan produksi sawahnya dengan cara intensifikasi atau ekstensifikasi. Dengan meningkatnya produksi dan jumlah konsumsi yang tetap maka jumlah marketable surplus petani pun akan meningkat. Peningkatan produksi dengan cara intensifikasi masih dapat dilakukan selama penambahan faktor-faktor produksi belum melebihi ukuran yang dianjurkan, apabila penambahan faktor-faktor produksi yang telah melebihi anjuran maka penambahan tersebut akan menyebabkan kenaikan hasil yang berkurang deminishing of return . Demikian pula halnya peningkatan produksi dengan cara ekstensifikasi harus memperhatikan lahan yang masih tersedia. Selama lahan yang belum diolah masih ada maka peningkatan produksi dengan cara tersebut masih dapat dilakukan.

7. Faktor Jenis Kelamin Dominan dalam Keluarga