MANAJEMEN EVENT MAULID ADAT BAYAN DI LOMBOK UTARA TAHUN 2015

(1)

SKRIPSI

MANAJEMEN EVENT MAULID ADAT BAYAN DI LOMBOK UTARA TAHUN 2015

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh: AGUS IBRAHIM

20120530094

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Kajian Teori ... 9

1. Promosi ... 9

2. Event ... 12

3. Manajemen Event... 15

4. Perencanaan Event ... 19

5. Pelaksanaan Event ... 24

6. Evaluasi Event ... 26

F. Metode Penelitian... 28

1. Jenis Penelitian ... 28

2. Lokasi Penelitian ... 30

3. Teknik Pengumpulan Data ... 30

4. Teknik Analisis Data ... 32

5. Validitas Data ... 36

G. Sistematika Penulisan ... 37

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN LOMBOK UTARA DAN BAYAN A. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Lombok Utara ... 39

B. Kondisi Geografis Kabupaten Lombok Utara ... 40

C. Kondisi Administratif ... 41

D. Lambang Kabupaten Lombok Utara ... 42

E. Visi dan Misi Kabupaten Lombok Utara ... 46

1. VISI ... 46

2. MISI ... 47

F. Gambaran Umum dan Sejarah Kesenian Daerah Bayan... 51


(3)

x

2. Demografi ... 53

3. Sarana dan Prasarana Desa... 60

4. Gambaran Umum Masjid Bayan Beleq ... 61

5. Latar Belakang Sosial Budaya ... 68

BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data ... 88

B. Pembahasan ... 133

1. Perencanaan event maulid adat bayan ... 134

2. Coordinations ... 146

3. Pengawasan ( controlling)... 151

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 155

B. Saran ... 156 DAFTAR PUSTAKA


(4)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Pengunjung Wisatawan ... 6

Tabel 2.1 Luas Daerah Kabupaten Lombok Utara dirinci Menurut Kecamata 41 Tabel 2.2 Jumlah Dusun di Kabupaten Lombok Utara dirinci Menurut ... 42

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia ... 55

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 56

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 56

Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Menutut Mata Pencaharian ... 57

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Menutut Agama ... 58


(5)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Penyerahan Hasil Bumi ... 3

Gambar 2 Pembersihan Meniq ... 5

Gambar 1 Komponen-Komponen Analisis Data ... 35

Gambar 1. Masjid kuno bayan ... 99

Gambar 2. Prosesi membersihkan padi ... 105

Gambar 3. Bisoq inaq meniq ... 105

Gambar 4. Proses memilih bambu ... 107


(6)

xiii


(7)

(8)

v

KATA PENGHANTAR

Assalamu’alaikum,Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Ridho,Rahmat, Bimbingan dan Hidayah-nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul M aje e Event maulid adat Bayan Lombok Utara Tahu 5 dala ra gka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis berterimakasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian laporan penelitian ini, secara khusus pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Haryadi Arief Nuur Rasyid,S.IP, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Dr. Suciati,S.Sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing atas segala bimbingan dan

nasehatnya demi kesempurnaan skripsi ini 3. Zuhdan Aziz, S.IP., S.Sn., M.Sn

4. Ayu Amalia, S.Sos., M.Si

5. Semua dosen Ilmu Komunikasi atas segala ilmu yang telah diberikan selama di bangku perkuliahan

Yogyakarta, Oktober 2016 Penulis


(9)

vi

Janganlah takut

untuk melangkah

karena jarak 1000

mill dimulai dengn

langkah pertama


(10)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang terutama Allah SWT,

Sembah sujud serta syukur kepadamu Yaa Allah yang Maha Pemurah. Terimakasih telah memberikanku kekuatan dalam berbagai cobaan. Terimakasih pula telah memberikanku karunia dalam segala nikmat. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan, akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Ibu SAINI B.A dan Bapak H.moh.Ali S, S.pd Tercinta,

Terucap tulus serangkaian doa dariku untukmu Ibu dan Bapak. Terimakasih atas segala senyuman yang bermakna. Senyum itulah yang kini mengantarkanku hingga ke sebuah titik. Titik dimana ini semua menjadi awal dari segala cita-citaku. Ibu, Bapak, maafkanlah semua kesalahanku. Sungguh, aku tak pernah berniat membuat kalian kesal. Teruslah menjadi mentari dengan senyuman yang bermakna itu, agar aku mampu menjadi burung yang terus terbang menggapai berbagai impian.

Keluargaku,

Untuk kedua Kakakku, Saopiyanti S.Ag dan Ahmad Aminudin, S.HI tiada hal yang paling mengharukan selain saat berkumpul dengan kalian. Walaupun kita saling berselisih, tapi hal itu selalu menjadi warna yang tidak tergantikan. Terima kasih atas doa yang kalian berikan selama ini, hanya karya kecil ini yang bisa ku persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, aku janji akan jadi yang terbaik untuk kalian.

Seseorang yang special

Untuk perempuan yang selalu disampingku Annisa Dewi Irma S.kep terimaksih sudah selalu sabar mengingatkanku untuk mengerjakan kewajibanku di tanah rantauan ini sehingga aku bisa mengerjakan kewajibannku sampai selsai, dan terimakasih juga sudah mensuport saya baik itu tenaga dan pikiranmu untuk membantu semua urusanku di tanah rantau ini.

Teman-teman,

Teman-teman seperjuangan yang selalu bersama-sama dan mengerjakan skripsi ini dari semua problem yang kita hadapi bersama

Untuk Pihak penyelengara Event

Terima kasih kepada semua pihak penyelenggara Event maulid adat Bayan yang telah memberikan informasi, Baik itu informasi tertulis maupun tidak tertulis.

Ter Untuk Pembimbing

Terimakasih atas Bimbingan ibu Dr.Suciati,S.Sos.,M.Si. dalam mengerjakan tugas akhir ini serta kesabaran atas bimbingan sampai tugas akhir ini bisa terselesaikan.


(11)

ABSTRACT Department of Communication

Concentration of Advertising

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Agus Ibrahim (20120530094)

Event Management of Maulid Adat Bayan in Lombok Utara Year 2015 Undergraduate Thesis Year : 2016

Number of Pages : xiii + 157 pages + appendixes + 9 tables + 8 photos Bibliography : 23 books + 1 journal article + 2 internet sites

This research seeks to analyze the event management of Maulid Adat Bayan in Lombok Utara Year 2015. The purpose of this research is to describe how management of the event of Maulid Adat Bayan held in Lombok Utara. Maulid Adat Bayan is the tradition of Maulid Nabi (The Birth of the Prophet) by using the Bayan tradition held in two days. The procession of “Maulid Adat Bayan” involved the villagers of Loloan Village, Anyar Village, Sukadana Village, Senaru Village, Karang Bajo Village and Bayan Beleq village, in which all the villages are the unity of indigenous territories which is called Komunitas Masyarakat Adat Bayan (Indigenous Communities of Bayan).

This study uses the analyzing theory of Planning, Implementation and Evaluation. This research is using qualitative approach, data collection techniques with interview, documentation and observation. The information in this study is mangqu from Bayan as chief organizer of the event Maulid Adat Bayan. Data analysis technique is done with the data collection phase, data reduction, data presentation and conclusion.

The research conclusion is that management event of Maulid Adat Bayan in terms of planning, implementation, evaluation is pretty good. However, the need for innovation should be considered in any event organization for all of the performances so that the audience will not get bored. The solution is the need for brainstorming first for the concept and theme of the event but did not change the essence and the cultural grip of the event.


(12)

ABSTRAK Jurusan Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Advertising

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Agus Ibrahim ( 20120530094 )

Manajement Event Maulid Adat Bayan Lombok Utara Tahun 2015 Tahun skripsi :2016.xiii+157 hal+lampiran+9 tabel+8 gambar Daftar pustaka :23 buku + 1 Jurnal + 2 internet

Penelitian ini berusaha menganalisis management event Maulid Adat Bayan Lombok Utara Tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini untuk mendiskripsikan bagaimana management event Maulid Adat Bayan yang diselenggarakan di Lombok Utara. Maulid Adat adalah tradisi Maulid Nabi ala adat Bayan ini berjalan selama dua hari. Para pelaksana prosesi “Maulud Adat Bayan” terdiri dari warga Desa Loloan, Desa Anyar, Desa Sukadana, Desa Senaru, Desa Karang Bajo dan Desa Bayan Beleq, yang semua desa tersebut merupakan kesatuan wilayah adat yang disebut Komunitas Masyarakat Adat Bayan

Penelitian ini menggunakan kajian teori Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi, Kemudian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan metode wawancara,dokumentasi, dan observasi, informasi dalam penelitian ini adalah mangqu

dari Bayan sebagai kepala penyelenggara acara Maulid Adat Bayan. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Kesimpulan penelitian yakni management event maulid adat Bayan dari segi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, cukup baik, namun harus diperhatikan dalam setiap penyelenggaran event perlu adanya inovasi baru untuk semua penampilan sehingga tidak adanya rasa bosan yang timbul dipihak penonton, solusinya adalah perlu adanya branstorming terlebih dahulu mengenai konsep, dan tema acara namun tidak merubah esensi dari pakem budaya tersebut


(13)

SKRIPSI

MANAJEMEN EVENT MAULID ADAT BAYAN DI LOMBOK UTARA TAHUN 2015

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh: AGUS IBRAHIM

20120530094

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pulau Lombok terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, terkenal dengan keindahan Gunung Rinjani dan Pantai Senggiginya yang menawan. Di luar itu, pulau nan indah di sebelah timur pulau Bali ini juga menyimpan bukti sejarah perkembangan Islam yang teramat tua, dan masih terawat dengan baik hingga kini. Dengan kapasitas pulau Lombok yang tidak begitu besar, pulai ini juga memiliki potensi dalam bidang budaya. Budaya yang terdapat pada pulau Lombok itu sendiri seperti: budaya yang beragama, budaya dalam pertanian, budaya dalam kesenian dan budaya yang lainnya.

Lombok Utara adalah salah satu kabupaten dari beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki berbagai wisata alam maupun tradisi budaya lokal yang melekat sebagai icon tersendiri dari kabupaten tersebut, selain di kenal dengan wisata alamnya Lombok Utara juga sangat dikenal oleh banyak orang dengan budayanya yang unik juga yang tidak kalah dengan budaya kabupaten lain di NTB maupun di provinsi lainnya. Lombok Utara juga didukung dengan berbagai promosi dan event yang bertujuan untuk membangun daerah wisata di Lombok Utara. Event-event tersebut terdiri dari Siell, Maulid Adat, Lebaran Adat, Gili Vestival, event-event tersebut sering dilakukan oleh Dinas terkait baik dari Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata. Event tersebut diselenggarakan satu


(15)

2 tahun sekali, dampak dari event tersebut dapat menarik wisatawan karena terbilang sangat unik yang tidak ada di daerah lain yaitu event Maulid Adat. Desa Bayan merupakan satu-satunya daerah yang masih kuat dengan budaya dan tata adatnya jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di sekitar pulau Lombok, hanya saja untuk kedepannya budaya dan tata adat yang berlaku atas kesepakatan, komunitas masyarakat adat Bayan terancam mengalami pengikisan sedikit demi sedikit. Masyarakat Bayan sendiri sebenarnya sudah dapat memahami serta menerima budaya yang masuk dari berbagai unsur-unsur yang dapat mempengaruhi budaya desa Bayan itu sendiri. Akan tetapi masyarakat Bayan belum mampu menghindari pengaruh perkembangan globalisasi yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Fitriya, 2004).

Maulid Adat adalah tradisi Maulid Nabi ala adat Bayan ini berjalan selama dua hari. Para pelaksana prosesi “Maulid Adat Bayan” terdiri dari warga Desa Loloan, Desa Anyar, Desa Sukadana, Desa Senaru, Desa Karang Bajo dan Desa Bayan Beleq, yang semua desa tersebut merupakan kesatuan wilayah adat yang disebut Komunitas Masyarakat Adat Bayan. Perhitungan berdasarkan „Seret‟ (Syari‟at) Adat Gama di Bayan. “Mulid Adat Bayan” dilaksanakan pada dua hari setelah ketetapan Kalender Islam Maulid Nabi tanggal 12 Rabi‟ul Awal tepatnya dimulai pada tanggal 14-15 Rabi‟ul Awal, Komunitas Masyarakat Adat Sasak Karang Bajo, Kecamatan Bayan Lombok Utara sejumlah masyarakat adat bersiap-siap melakukan rangkaian acara perayaan Maulid Nabi yang digelar secara adat, masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan Maulid Adat. Sejak pagi hari masyarakat Adat Bayan berbondong-bondong menuju kampung yaitu desa asli


(16)

3 atau area yang pertama didiami oleh suku Sasak Islam Bayan, mereka menyerahkan sebagian sumber penghasilannya dari hasil bumi seperti padi, beras ketan, kelapa, sayur-sayuran, buah-buahan, dan hewan ternak beserta batun apa (uang) dapat dilihat di gambar

Gambar 1 Penyerahan Hasil Bumi

Sumber : Dokumentasi pribadi, tahun 2015

dan menyatakan nazarnya kepada Inan Menik yaitu seorang perempuan yang menerima hasil bumi dari para warga nantinya hasil bumi tersebut akan diolah menjadi hidangan (sajian) untuk dihaturkan kepada ulama dan tokoh adat Sasak Bayan dikeesokan hari pada hari kedua Maulid Adat, hal ini adalah bentuk rasa syukur warga atas penghasilannya, kemudian Inan Menik memberikan tanda di dahi warga adat dengan mamaq dari sirih sebagai ritual penandaan anak adat yang disebut Menyembeq.


(17)

4 Pemaliq Leket adalah sesuatu yang tabu untuk dilakukan, apabila dilanggar maka akan berdampak kepada kemalangan bagi pelanggarnya. Dalam bahasa Sasak pada umumnya juga disebut Tulah Manuh atau Kualat. Ketaatan masyarakat adat Bayan terhadap adat dan agama itu terlihat pula saat mengunjungi tempat tinggal para pimpinannya. Misalnya untuk memasuki kampung yang dihuni tokoh agama (Maq Lebe dan Inaq Lebe) dan tokoh Adat (Maq Lokaq dan Inaq Lokaq) siapapun dia harus mengenakan pakaian adat Sasak Bayan seperti sarung, ikat kepala (sapuq) dan tanpa baju bagi para pria, serta semacam kemben (Jawa) untuk wanita. Selain itu komunitas adat Bayan juga dilarang memakai pakaian dalam dan perhiasan.

(wisatadilombok.com/2015/01/prosesi-dansejarha-maulid-adat-bayan.)

Adapun acara yang ada dalam prosesi event Maulid Adat pada hari pertama yang disebut Kayu Aiq di dalam prosesi kayu aiq ini banyak kegiatan ritual yang menurut masyarakat setempat wajib dilakukan yaitu balen unggun,bisok rantok, ngalu gerantung, menantu, tunggal, penjemputan gong, buang unggun, ngangelet dan umbul-umbul, perisean/temitian.

Pada hari kedua prosesi ini dinamakan gawe acara gawe ini adalah acara puncak acara dan di gawe ini ada beberapa macam prosesi yang dilakukan yaitu menyembelih, bisok menik, pengaluan payung agung, pembuatan ancak, mangageq, praja mulud, bisok berugak agung, majang, membelonyo, meriap dan melusut. Dapat dilihat di Gambar.


(18)

5 Pembersihan Meniq

Sumber : Dokumentasi Pribadi Tahun 2015

Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dengan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Budaya Indonesia yang dulunya ramah tamah, gotong royong, dan sopan santun berganti dengan budaya yang individualisme yang mengurangi rasa sosial yang terjadi dikalangan masyarakat indonesia khususnya. Sebagian besar generasi muda sekarang ini sudah tidak lagi memiliki ketertarikan terhadap kesenian daerah dan tradisi upacara adat yang begitu kental yang menjadi ciri khas daerah. Padahal sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah aset Indonesia. Sebagai tunas muda hendaknya memelihara seni budaya kita untuk masa depan anak cucu. Padahal kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapat untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga


(19)

6 dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Dampak dari event Maulid Adat ini dapat menarik angka wisatawan asing maupun lokal untuk mengunjungi daerah lombok khususnya lombok utara sendiri. Event Maulid adat ini juga sekaligus menjadi media promosi bagi pemerintah daerah lombok utara untuk meningkatkan jumlah pengunjung dari wisatawan asing yang ada di lombok Utara. Dapat dilihat dari angka data wisatawan asing maupun lokal yang menginap di hotel maupun homestay di Lombok Utara

Tabel 1

Dafar Pengunjung Wisatawan

Sumber : ( Dinas Pariwisata Lombok Utara)

Event maulid adat bayan ini mempunnyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan event yang lainya adapun keunikan nya :

Keunikan event Maulid Adat ini yaitu:

1. Melakukan perayaan dengan tradisi budaya atua adat di dalamnya dilakukan selama dua hari berturut-turut, dengan adanya event Maulid Adat ini juga dapat membangun perhatian wisata asing berkunjung di Lombok Utara sekaligus memperkenalkan baju adat Jong yaitu pakaian

WISATAWAN

TAHUN WISNU WISMA JMLH

THN 2015 67.664 553.603 621.267 THN 2014 55.544 447.797 503.341 THN 2013 52.663 434.207 486.870 THN 2012 43.165 383.804 426.969 THN 2011 31.511 306.135 337.646


(20)

7 adat Bayan yang dipakai menuju masjid Bayan tanpa menggunakan alas kaki sekaligus melestarikan kebudayaan atau adat yang diturunkan oleh nenek moyang suku Sasak Bayan.

2. Pelaksanaan proses Maulid Adat masyarakat Bayan telah dilakukan secara turun temurun yang merupakan tradisi leluhur antung, bayar nazar, menutu (menumbuk padi), menampik beras, bisuk menik (cuci beras) yang hanya dilakukan perempuan suci hingga pada prosesi mengangek atau menata hidangan pada tempat yang dibuat dari rautan bambu yang disebut ancak. 3. Lebih menjunjung tinggi kekeluargaan dilihat dari cara prosesinya

bergotong-royong mencari bahan untuk begawe dan dikhususkan kepada pemuda (bajang) dees (desa), inilah yang sangat membedakan dengan budaya atau tradisi pada umumnya dan dibandingkan dengan event yang ada di Lombok Utara seperti siell, lebaran adat, gili festival lebih menonjolkan konsep yang modern dan cenderung mengurangi nilai kebudayaan di daerah, event Maulid Adat Bayan ini sangat diminati oleh para wisatawan karena event ini hanya berada di Lombok Utara dan tidak biasa ditemukan di daerah lain baik itu di Lombok Barat, Lombok Tengah, dengan prosesi yang unik dan memakan waktu yang lama dibandingkan dengan event lain. (Wawancara Bapak Rianom “Kadis Kebudayaan” 12/10/2015).

Oleh sebab itu, peneliti menulis penelitian ini agar kita dapat mengetahui dan mendiskripsikan manajemen event Maulid Adat Suku Sasak Bayan sehingga


(21)

8 dapat menyadarkan para pemuda pemudi agar melek dalam pelestarian budaya sebagai ciri khas daerah. kita tidak akan kalah dengan budaya di era globalisasi ini, sehingga kedepannya dapat menjadi wisata budaya yang dapat menarik perhatian wisata asing melalui event Maulid Adat Bayan ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penulisan skripsi ini dapat dirumuskan dalam satu pertanyaan sebagai berikut: “Bagaimana Management Event Maulid Adat di Lombok Utara Tahun 2015?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan secara rinci tentang:

1. Manajemen event Maulid Adat di Lombok Utara.

2. Faktor penghambat dan pendukung event Maulid Adat di Lombok Utara. 3. Tanggapan masyarakat tentang event Maulid Adat.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis.


(22)

9 Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan refrensi ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya untuk manajemen event.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan bahan pertimbangan bagi masyarakat pada umumnya dan pihak organisasi atau pemerintah daerah pada khususnya dalam bidang manajemen event

E. Kajian Teori

Kerangka teoritis adalah dukungan dasar teoritis sebagai dasar pemikiran dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi peneliti. Kerangka teoritis adalah bagian dari penelitian, tempat penelitian memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, subvariabel, atas pokok masalah yang ada dalam penelitiannya.

1. Promosi

Menurut Rhendal Kasali (1992: 11) pengertian promosi lebih dimaksudkan sebagai promosi penjualan, yakni promosi berupa display, hadiah, kupon, dan lain-lain yang langsung disediakan di berabgai jalur distribusi. Adapun William J Stanton dalam (Nana Herdiana, 1997: 155) promosi adalah salah satu dalam bauran pemasaran yang digunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.

Dalam sebuah promosi, akan banyak sekali alat (tools) yang mendukung suksesnya sebuah kegiatan promosi. Dijelaskan di sini terdapat bauran


(23)

10 komunikasi pemasaran (disebut juga bauran promosi) yang terdiri dari lima kiat utama menurut Kotler (1999).

a. Pengertian: semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.

b. Pemasaran langsung: penggunaan surat, telpon, dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapat respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

c. Promosi penjualan: intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian barang atau jasa.

d. Hubungan masyarakat dan publisitas: berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan melindungi cerita perusahaan atua produk individualnya.

e. Penjualan personal: interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan penjualan.

Hal-hal yang dijalankan harus memperhatikan unsur keefektifitasannya (Kotler, 1999).

a. Mengidentifikasi Audien Sasaran

Dalam mengkomunikasikan pemasarannya, peran komunikator harus dimulai dari penentuan audience sasaran yang jelas. Bentuknya adalah dapat berupa individu, kelompok, publik tertentu, atau publik umum. Bagian terbesar dari analisis audence adalah memperkirakan kesan audience sekarang terhadap perusahaan produknya dan pesaingnya.


(24)

11 b. Menentukan tujuan komunikasi

Setelah target pasar diidentifikasi, peran komunikator berkembang menjadi penentuan audience. Respon terakhir tentunya adalah pembelian (dalam hal ini adalah mengunjungi event) dan kepuasan.

c. Merancang pesan

Merumuskan pesan membutuhkan pemecahan empat masalah yaitu apa yang dikatakan, bagaimana mengatakan secara logis, bagaimana mengatakan secara simbolis, dan siapa saja yang harus mengatakannya.

d. Memilih saluran komunikasi

Saluran komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu personal dan non personal. Saluran personal melibatkan dua atau lebih orang yang langsung berkomunikasi satu sama lain. Sementara saluran komunikasi non personal menyampaikan pesan tanpa kontak personal atau interaksi saluran ini meliputi media, suasana, dan pariwisata.

e. Mengatur dan mengolah komunikasi pemasaran yang terintegrasi Konsep ini sering disebut juga IMC, yaitu akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menjangkau pelanggan yang tepat dengan pesan yang tepat pada waktu yang tepat dan di tempat yang tepat. Dasar kegiatan promosi adalah komunikasi, dimana proses ini bertujuan untuk mempengaruhi seseorang dalam menarik perhatian, agar setelah itu dapat bertindak seperti yang diharapkan oleh komunikator.


(25)

12 Event menurut Shone dan Parry dalam (Anny Noor, 2002: 7) adalah “special event are that phenomenon arising from thosenon-routine occasine which have leisure, cultural, personal, organizational objectives set apartfrom the nomalactivity of daily life, whose purpose is to enlighten, celerbate, entertain, or

challenge the experience of a group of people”, yang artinya bahwa event merupakan feonomena yang timbul dan kesempatan yang tidak rutin, budaya, pribadi, atau tujuan organisasi terpisah dan aktivitas kehidupan normal sehari-hari, yang bertujuan untuk mencerahkan, merauakan, menghibur, atau tentang pengalaman sekelompok orang.

Event merupakan salah satu kegiatan yang efisien dan efektif dalam satu kegiatan promosi. Selain itu even juga mempunyai nilai lebih yang mampu meningkatkan volume penjualan yang bertujuan akhir pada keuntungan perusahaan atau organisasi. Suatu perusahaan atau organisasi semakin pintar memanfaatkan event sebagai media untuk membangun awereness dan brand image-nya dalam pikiran khalayak. Event biasanya lebih menarik perhatian besar dari masyarakat dari pada media-media yang lain.

Menurut Getz , 1997: 9) Those non routine occasions set apart from the normal activity of daily life a group of people. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai spesial event, karena keunikan dari event dan diselenggarakan dengan cara-cara tertentu, seperti pada perayaan tradisional atau upacara tradisional (pernikahan, pemakaman, upacara, pemberian gelar bangsawan).

Event adalah media komunikasi untuk menciptakan koneksi antara model dengan pelanggan seperti pepatah kuno “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Event dirancang bukan hanya mengenalkan brand kepada pelanggan baru namun juga mengikatkan loyalitas pelanggan lama melalui kegiatan berformat interaktif dan eksperiental.


(26)

13 Event didefinisikan sebagai suatu kesatuan kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal yang penting sepanjang hidup manusia baik secara individu ataupun kelompok yang terkait dengan adat, budaya. Tradisi dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu (Noor, 2009:7). Terdapat kategori dan unsur mengenai event yang terbagi menjadi empat menurut Shone dan Parry (dalam Any Noor, 2009: 7).

a. LeasureEvent

Even ini telah berkemban sejak bansa Roma menyelenggarakan kegiatan gladiator. Pada saat leisure event lebih cenderung berdasarkan kegiatan olahraga, dimana kegiatan yang sama memiliki unsur pertandingan di dalamnya dan mendatangkan banyak pengunjung pada even tersebut. Dengan semakin berkembangnya teknologi telah memberi dampak warna baru pada leisure event, misalnya pada setiap empat tahun sekali penyelenggara Olympiade selalu muncul ide baru pada setiap tahunnya dan menggunakan tema yang disesuaikan dengan tempat penyelenggaraan yang sedang berlangsung.

b. PersonalEvent

Merupakan unsur lain yang membentuk special event yang termasuk di dalamnya adalah segala bentuk kegiatan yang terlibat anggota keluarga atau teman. Personal even antara lain meliputi pesta ulang tahun, pernikahan, dan perayaan-perayaan pribadi lainnya.


(27)

14 Termasuk unsur yang membangun special event. Budaya selalu identik dengan upacara adat dan tradisi yang memiliki nilai sosial tinggi dalam tatanan masyarakat sehingga penyelenggaraan saat ini menjadi sangat penting.

d. OrganizationalEvent

Merupakan kegiatan besar pada setiap organisasi. Pada unsur ini bentuk event yang diselenggarakan tentunya disesuaikan dengan tujuan organisasi, misalnya konfrensi yang diselenggarakan oleh organisasi politik, berupa eksibisi yang diselenggarakan perusahaan pameran telepon genggang atau berupa pameran dagang bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk barunya.

3. Manajemen Event

Event managemen dapat didefinisikan sebagai pengorganisasian sebuah kegiatan yang dikelola secara profesional, sistematis, efisien, dan efektif. Kegiatannya meliputi konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga pengawasan. Dalam event management, semua orang harus bekerja keras dengan visi yang sama untuk menghasilkan kegiatan yang sesuai dengan harapan. Sangatlah diperlukan kekompakan pada setiap orang yang terlibat dalam tim. Noor (2009: 7) mendefinisikan event sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting, baik secara individu atau kelompok. Sehingga semakin terlihat bahwa event adalah bentuk alternatif dari pengenalan suatu budaya maupun tempat wisata yang berorientasi pada pendapatan dan eksistensi dari daerah tempat berlangsungnya event tersebut.

Menurut Basu Swasta (2000: 6) dalam proses manajemen dibagi menjadi lima tahapan sebagai fungsi management yaitu:


(28)

15 a. Perencanaan (Planning)

Fungsi perencanaan mencakup penetapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan prosedur pembuatan rencana dan peramalan apa yang akan terjadi.

b. Pengortanisasian (Organizing)

Fungsi pengorganisasian meliputi pemberian tugas yang terpisah kepada masing-masing bawahan, membentuk bagian-bagian mendelegasikan wewenang kepada para bawahan, menetapkan jalur wewenang dan komunikasi dan mengkoordinir kerja bawahan.

c. Penyusunan (Staffing)

Fungsi ini meliputi penentuan jenis orang seperti apa yang perlu dipekerjakan, menarik calon karyawan, memilih karyawan, menentukan standar kerja, menilai hasil kerja, melatih dan mengembangkan karyawan.

d. Memimpin (Leading)

Fungsi memimpin ini meliputi membuat orang lain melakukan pekerjaan, mempertahankan moral karyawan, mendorong karyawan dalam bekerja, menciptakan situasi yang baik.

e. Pengawasan (Controlling)

Fungsi terkahir manajemen ini mencakup persiapan standar, seperti kuota penjualan, standar kualitas atau tingkat produksi, pengecekan untuk mengetahui hasil kerja sesungguhnya dibandingkan dengan standar-standar tersebut, dan pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan.

Dalam prakteknya, seringkali ditmukan banyak event yang tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharpkan. Penyebab utamanya adalah buruknya faktor


(29)

16 managemen. Praktek manajemen menunjukan bahwa fungsi atau kegiatan manajemen ( planning, organizing, actuating, controlling) secara langsung maupun tidak langsug selalu bersangkutan dengan unsur manusia, planning adalah proses penggerakan manusia-manusia, anggota, organisasi, dan controlling diadakan agar pelaksanaan manajemen selalu dapat meningkatakan hasil kerjanya ( Widiyanti,2004:10).

Menurut Allen (2010: 60) dalam bukunya “Festival dan Spesial Event Management” pengelola event harus mempertimbangkan konflik yang bisa ditimbulkan oleh event itu sendiri dan mampu mengidentifikasi serta memprediksi konflik yang dimungkinkan terjadi kemudian mengelola semua itu hingga pada akhirnya event bisa berakhir dengan efek yang positif bagi semua pihak. Untuk mencapai semua itu, pengelola event harus membangun dan memaksimalkan nilai-nilai positif yang diketahui sejak awal, dan meminimalisir potensi-potensi negatif yang nantinya dapat mengganggu jalannya event. Terkadang nilai-nilai negatif apabila dibiarkan akan mempengaruhi awareness dari masyrakat sehingga hal terburuknya mereka tidak akan datang di event berikutnya, sehingga perencanaan yang baik harus selalu dikedepankan. Event selalu menghasilkan dampak positif dan negatif bagi semua aspek yang berhubungan didalamnya. Masyarakat sekitar dengan kebudayaan mereka yang terlibat akan mendapatkan pengalaman baru dan meningkatkan kebanggaan mereka atas daerah mereka yang notabene sebagai tempat dilaksanakannya event tersebut.

Dijelaskan oleh (Getz , 2008: 403) dalam bukunya “Event Tourism, Definition, Evaluation and Research” melalui penyelenggaran even sebuah kota dapat


(30)

17 mengkomunikasikan keunikan atau kekhasan yang dimiliki. Penjelasannya sebagai berikut: bentuk event sangatlah beragam, salah satunya adalah festival. Festival adalah bentuk event yang lebih bertujuan memberikan huburan bagi audience-nya, baik dalam bentuk kesenian, budaya, permainan, maupun penjualan produk. Karakteristik festival antara lain melibatkan banyak peserta, tujuan utamanya menghibur khalayak, menunjukkan eksistensi perusahaan atau produknya, beragam sajian bisa disajikan sekaligus, biasanya ada satu tema yang diangkat, dan khalayak sasaran spesifik (Goldbatt , 2002: 11).

Seiring berjalnnya waktu dan pemahaman akan event mulai diserap di setiap kalangan, penyelenggaraan festival semakin mudah kita temukan. Hampir setiap kota diseluruh negara memiliki suatu festival khas yang diharapkan mampu menarik minat wisatawan untuk menjunjung daerah tersebut.

a. Event sebagai atraksi (attraction), sangat jelas dapat diungkapkan dimana kegiatan event merupakan atraksi/daya tarik tersendiri bagi sebuah destinasi. Atraksi adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat/ dinikmati.

b. Event sebagai pemberi citra destinasi (image maker), melalui kegiatan event sebuah destinasi dapat memasarkan dirinya untuk memberikan kesan dan pandangan terhadap destinasi yang ditawarkan.

c. Event sebagai pendorong tumbuhnya atraksi wisata (animators of satic attractions). Melalui kegiatan event dapat ditunjukkan segala bentuk atraksi yang merupakan ajang aktivitas dan kreativitas pelaku event.


(31)

18 d. Event sebagai penggerak tumbuhnya pembangunan sektor lain (catalyst for otherdevelopment). Melalui event, pertumbuhan sektor lain secara tidak langsung tumbuh untuk melengkapi kegiatan event dilaksanakan.

4. Perencanaan Event

Menurut Any Noor (2009: 103) merencanakan kegiatan merupakan aspek paling penting dalam penyelenggaraan event. Dalam perencanaan terhadap banyak hal yang sangat kompleks, terdapat banyak kebutuhan diluar dugaan dan tidak jarang apabila diselenggarakan oleh organisasi, banyak hal yang sangat jarang sekali diketahui oleh penyelenggara secara jelas dan bersifat umum sehingga diperlukan perencanaan yang baik sekali.

Menurut Any Noor (2009: 104) merencanakan sebuah event memilikibanyak keuntungan, termasuk didalamnya koordinasi yang baik antara anggota tim, tetap berfokus pada ide yang ditampilkan, berfikiran ke depan dan sebagai alat kontrol yang efektif dari kemajuan pelaksanaan event. Bagaimanapun perencanaan sangat menyita waktu dan memerlukan usaha yangkeras, segala sesuatu mungkin saja terjadi baik sesuai dengan harapan, akan tetapi inilah inti dari perencanaan yaitu tidak untuk gagal pada saat event berlangsung.

event yang efektif dan efisien (Goldblatt, 2002: 5). a. Research

Riset dilakukan untuk menentukan kebutuhan, keinginan, dan harapan dari target pasar. Melalui riset yang dilakukan secara mendalam penyelenggara dapat melihat


(32)

19 trend yang sedang berkembang, mengembangkan sistem penyediaan layanan baru, dan memecahkan masalah kecil sebelum menjadi masalah besar. Terdapat tiga metode riset, yakni kuantitatif, kualitatif dan campuran.

b. Design

Fase ini merupakan kelanjutan dari proses riset yang dilakukan. Umumnya, proses ini dimulai dengan adanya brainstorming mengenai tema dan konsep acara, bagaimana dekorasi dan artistik, hiburan yang disajikan, strategi komunikasi yang akan digunakan, dan sebagainya. Fase ini juga dilakukan studi kelayakan event untuk menyaringkan ide-ide kreatif yang muncul. Studi kelayakan event menyangkut tentang kemampuan finansial, sumber daya manusia dan kondisi politik.

c. Planning

Planning dilakukan setelah dianalisis situasinya dan bersamaan dengan tahapan design. Tahapan ini penyelenggara event mulai melakukan beberapa hal, diantaranya penganggaran waktu yang dipakai untuk melakukan aksi, pertimbangan pemilihan tempat, menentukan tim kerja, menentukan pengisi acara, bagaimana mempersiapkan layanan pendukung, bagaimana produk, bagaimana mencari sponsor, dan sebagainya.

d. Coordination

Seorang manajer sebuah acara harus mampu melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan pihak-pihak lain agar dapat bekerja secara simultan dengan satu tujuan yang sama. Fase ini terkait bagaimana komunikasi dengan internal


(33)

20 panitia, stakeholder, vendor dan sponsor. Termasuk dalam hal ini rapat dan koordinasi dan komunikasi on site management.

e. Evaluation

Evaluasi dapat dilakukan di setiap fase atau dilakukan secara menyeluruh. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengajn menggunakan survei kepuasan dan melakukan pencatatan berapa jumlah peserta dan pengunjung. Metode evaluasi yang lain adalah melalui monitoring dengan menugaskan orang lain untuk mengamati even atau dengan metode telepon atau mail survay.

Salah satu kegunaan perencanaan event menurut Noor (2009: 105) adalah:

Untuk mengantisipasi masalah yang akan timbul serta pemecahannya. Perencanaannya akan berhubungan dengan keterkaitan pihak penyedia barang atau jasa yang akan mendukung terselenggaranya event, sehingga perlu memasukkan pihak pendukung sejak awal proses perencanaan.

Sementra itu, menurut indro kimpling suseno ( 2009:46) terdapat bebrapa hal yang perlu direncanakan dalam pembuatan even:

a. Lokasi Pementasan

Lokasi pementasan sangat menentukan kesuksessan dari sebuah event. Langkah pertama dalam perencanaan event adalah menentukan lokasi. Lokasi yang tepat ditentukan dari konsep event seperti apa yang akan dijalankan, kestrategisan tempat, dan bagaimana fasilitas yang tersedia di lokasi tersebut. Penetuan lokasi akan ikut menentukan berapa banyak pengujung atau peserta yang datang. Selain itu penyelenggaraan event mempengaruhi atmosfir suasana


(34)

21 pertunjukan untuk mempengaruhi emosi penonton. Selain itu pemelihan waktu yang tepat juga menentukan kesuksesan dari suatu event.

b. Nama Pementasan

Penyusunan sebuah event selanjutnya adalah menentukan nama dari event tersebut. Nama yang mampu memperesentasikan apa yang ingin sisampaikan dalam event tersebut. Nama event mempunyai pengaruh terhadap penonton ataupun sponsor, sehingga harus dipikirkan serius dengan mencari alternatif yang memungkinkan sebanyak mungkin. Kemudian merumuskan apa tujuaan yang ingin dicapai dari pmbuatan event tersebut, dan juga melakukan perhitungan anggaran yang dibutuhkan selama event berlangsung, agar semua kebutuhan dalam pembuatan event dapat terpenuhi sehingga dapat berjalan dengan baik.

c. Materi Event

materi dari sebuah perencanaan event adalah berupa rencana awal pementasan, target pengunjung, tema dan konsep dari sebuah acara. Selain itu juga menentukan pembawa acara dan siapa saja yang terlibat dalam acara dan pegelaran event tersebut

d. Promosi

Promosi merupakan salah satu komponen penting yang menentukan kesuksesan sebauah event. Promosi haruslah mampu menarik perhatian khalayak, inovatif, kreatif dan penyebaranaya harus merata kesemua target. Semakin banyak pula kemungkinan target yang akan terpenuhi.


(35)

22 e. Tatanan panggung

Tatanan panggung menjadi tugas penyelenggara untuk bisa memksimalkan kepuasan dari penonton. Panggung yang menarik akan menjadi nilai plus dari sebuah event. Yang harus diperhatikan selanjutnya adalaha dekorasi dan tatanan panggung yang ada harus sesuai dengan konsep dan tema acara. Panggung yang baik harus mampu menjelaskan dan mengaskan tema dan konsep dari event itu tresendiri.

f. Tata Suara dan Lighting

Dalam hal-hal ini yang diperhatikan lebih ke hal-hal yang bersifat teknis, seperti peralatan, tata lampu, audio, dan kelengkapan lainnya. Sehingga nanti dapat mensukseskan event yang ada dan mendatangkan kualitas event sesui yang diharapkan.

g. Klimaks Suasana Acara

penyususnan jadwal acara secara detail mutlak dilakukan dalam penyelenggaraan event. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksaanaan. Penyususna ini juga memudahkan bagi pengisi acara untuk mempersiapkan diri.

h. Faktor Pendukung Lainya

Tidakkalah penting untuk diperhatikan adalah faktor pendukung seperti penyedian makanan dan minuman, keamanan, fasilitas umum, ataupun tiket acara apabila diperlukan. Transfortasi sebagai media penghubung juga menjadi salah


(36)

23 satu elemen penting dalam penyususnan sebuah event. Fungsinya disamping untuk memperlancar acara juga untuk mempersiapkan lahan parkir yang luas. Hal ini harus dilakukan agar pengunjung merasa lebih aman dan nyaman karena hal ini dapat membuat pengunjung merasa betah dalam mengunjungi event.

5. Pelaksanaan Event

Event membutuhkan manajemen yang baik agar pelaksanaannya dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Banyak event yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, tetapi pada saat pelaksanaannya justru tidak sesuai dengan yang diharapkan. Rencana pelaksanaan yang baik memperhatikan kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti siapa yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan, waktu pelaksanaan, dan bagaimana pelaksanaan akan dicapai (Cravents, 1998: 77).

Menurut Ruslan (2009: 211), menyelenggarakan acara khusus (special event) merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian dari masyarakat terhadap perusahaan atau produk tertentu yang ingin ditampilkan melalui aktivitas special event itu sendiri. Menurut Noor (2009: 104), tujuan dari diselenggarakannya event dapat berupa pembelajaran, bertukar pikiran, sosialisasi, peringatan, hiburan, mempromosikan produk baru perusahaan atau meningkatkan pendapatan perusahaan dan sebagainya. Merencanakan kegiatan event merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan event dalam perencanaan terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan seperti alasan mengapa harus diselenggarakan even, bagaimana event akan berlangsung, siapa saja yang terlibat, tempat even diselenggarakan dan sebagainya.


(37)

24 Dalam menyelenggarakan event ada aspek yang harus dipertimbangkan untuk menghindari hal yang buruk, sehinga event dapat berjalan dengan baik. Perencanaan event yang matang akan menghasilkan sebuah event yang berkualitas. Bukan banyaknya pengunjung yang hadir, melainkan seperti omset penjualan yang meningkat, motivasi peserta event, dan sebagainya.

Perencanaan event berfungsi untuk mengantisipasi masalah yang akan muncul dan mencari solusinya. Banyak pihak yang terkait dengan pelaksanaan event harus disesuaikan dengan event yang diselenggarakan.

6. Evaluasi Event

Setiap kegiatan atau acara yang sudah berlangsung harus dievaluasikan untuk melihat tingkat keberhasilan acara yang telah berlangsung. Evaluasi yang baik akan menghasilkan data atau fakta yang sangat penting, terutama untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya penyelenggara event perlu mengadakan evaluasi terhadap setiap event yang sudah berlangsung sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. Evaluasi dapat dilakukan oleh pengunjung atau dari peserta dalam bentuk kuisioner atau wawancara langsung kepada pengunjung maupun petugas atau penanggung jawab event

Pada proses evaluasi dapat dilihat bahwa kesuksesan event yang telah diselenggarakan dan faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan event tersebut. Proses evaluasi ini berfungsi sebagai bahan acuan untuk event yang


(38)

25 akan diadakan selanjutnya. Terhadap beberapa bentuk evaluasi event menurut Goldblatt dalam (Anny Noor, 2002: 55-56), yaitu:

a. Written Survay, merupakan kuisioner yang dibagikan kepada pengunjung ketika acara berlangsung.

b. Monitor, pengamat yang terlatih dan diberi tugas untuk mengadakan penelitian mengenai kesuksesan suatu event.

c. Telephon atau Mail Survay, dilaksanakan sesudah event berlangsung melalui telepon atau surat.

d. Pre and Post-test Survay, menanyakan pendapat responden mengenai pendapat mereka tentang suatu hal sebelum dan sesudah acara berlangsung.

Evaluasi dilakukan untuk melihat proses komunikasi yang terjadi antara pihak penyelenggara event dengan peserta ataupun pengunjung selama dan sebelum pelaksanaan event sehingga pelaksanaan event yang dilihat dari efek para peserta dan pengunjung. Seperti yang dilakukan oleh Bowdin, McDonnel, Allen dan O‟toole bahwa terdapat tiga tahap evaluasi event yaitu pre-event monitoring dan post-event (Tandy, 2013: 139).

a. Mendokumentasikan

Ada beberapa metode untuk membuat dokumentasi pengunjung: 1) Pengumpulan tiket

2) Alat penghitung 3) Observasi 4) Pola kedatangan


(39)

26 5) Pola keberangkatan atau kepulangan

b. Mendokumentasikan sponsorship

Menghormati dan menghargai para sponsor, peserta, tokoh atau selebriti agar mereka juga dapat merasakan manfaat yang seimbang terhadap partisipasinya dengan beberapa strategi yaitu:

1) Menyediakan fotograger yang siap mengambil gambar setiap peserta atapun pengunjung.

2) Membuat wawancara singkat antara pers dengan pihak-pihak pendukung seperti sponsor, peserta acara ataupun pengunjung. 3) Memberikan rekaman video, sertifikat penghargaan, atau ucapan

terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung berlangsungnya even.

Dalam menyelenggarakan event, evaluasi sangat penting dilakukan untuk bahan acuan pada acara berikutnya. Dari evaluasi dapat diketahui tanggapan dari peserta atau pengunjung event, mengetahui kekurangan dari penyelenggaraan event, serta mengetahui langkah selanjutnya untuk event yang akan datang.

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini mementingkan makna dan tidak ditentukan oleh kuantitasnya. Data yang diperoleh berwujud kata-kata dalam kalimat atau gambar yang mempunyai arti


(40)

27 lebih dari sekedar angka atau jumlah. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka (Moleong, 2001).

Dalam penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak mengkaji hipotesa atau membuat prediksi, karena lebih memfokuskan pada analisis peran atau wewenang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara dalam mengelola event Maulid Adat Bayan tahun 2015.

Studi deskriptif adalah sebuah penelitian dimana peneliti berusaha mengungkapkan fakta suatu kejadian objek atau aktivitas, proses dan manusia secara apa adanya pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan narasumber. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif kaerna peneliti ingin menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik temuan penelitian itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat atau model atau gambar, tentang kondisi dan situasi dari yang menjadi permasalahan penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, yang hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatat selama observasi digunakan. Penelitian deskriptif ditujukan untuk:

a. Mengumpulkan informasi secara terperinci yang melukiskan gejala yang ada.

b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek. c. Membuat perbandingan atau evaluasi


(41)

28 d. Menentukan apa yang harus dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman untuk menetapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Rakhmat, 1992: 25).

Dengan demikian metode deskriptif kuantitatif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan yang sedang berlangsung. Tujuan dalam menggunakan metode adalah menggambarkan suatu keadaan sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala itu atau dengan kata lain penelitian ini dapat dipahami sebagai sesuatu penelitian yang berupaya untuk menerangkan fakta yang ada. Analisisnya mengacu pada kegiatan pengelolaan event Maulid Adat Bayan Tahun 2015. Melalui penelitian dengan deskriptif kualitatif ini dapat memperoleh gambaran yang utuh yang lebih jelas dan mendalam mengenai “Management Event Maulid Adat di Bayan Tahun 2015”

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara Jalan Tanjung Bayan Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara .

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi.


(42)

29 Wawancara yaitu mencari informasi tentang Manajemen Event Adat di Lombok Utara Tahun 2015 kepada informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tem penelitian walaupun hanya bersifat informal. Syarat seorang informan yaitu harus jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan, suka berbicara, tidak termasuk anggota salah satu kelompok yang bertikai dalam latar penelitian, dan mempunyai pandangan tetentu tentang peristiwa yang terjadi (Moelong, 2001).

Adapun kriteria yang dipilih adalah :

1. Pejabat di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten yang memiliki banyak pengetahuan dan informasi tentang budaya Maulid Adat Lombok Utara yang berwenang dalam memberikan informasi kepada peneliti sebagai informan dalam penelitian ini. 2. Mengikuti event berturut-turut selama dua hari

Adapun informannya adalah:

1) Bapak Rianom selaku Kabid Kebudayaan 2) Bapak Muhadi selaku Kabid Dinas Pariwisata

3) Raden Prawangsa Jaya Ningrat ( masyarakat Bayan) 4) Raden Darma Wijaya ( Masyarakat Bayan )

5) Raden Amaq gedarib (mangku bayan) 6) Dende Icha Nadila ( pengunjung) 7) Baiq Salsa Azira ( pengunjung) 8) Humaidi syarif ( pengunjung)


(43)

30 b. Dokumentasi

Kegiatan mengumpulkan data, baik dari dokumen Dinas Pariwisata, laporan tahunan, buku-buku maupun literatur yang relevan. Data yang diambil dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara berupa data otentik jumlah pengunjung dan pengelolaan event yang berupa strategi promosi yang mereka lakukan. Peneliti juga menggunakan penelusuran data-data online. Penelusuran dilakukan melalui media internet yang menyediakan fasilitas online sehingga memungkinkan peneliti dapat memperoleh data informasi berupa data dan juga informasi teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademik (Bungin, 2007: 125).

Dalam penelitian ini digunakan beberapa media dokumentasi yang dapat mendukung perolehan data yang mendukung dan melengkapi. Jenis dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu buku kegiatan event, katalog Maulid Adat di Lombok Utara Tahun 2015 dan dimungkinkan foto-foto event Maulid Adat di Lombok Utara Tahun 2015.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisa kualitatif yaitu analisa terhadap data yang diperoleh baik secara primer maupun sekunder dalam bentuk utama dan tidak menggunakan kaidah-kaidah statistik. Tujuan analisis data menurut Sutopo (2002: 91) adalah:

a. Reduksi

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisa yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya


(44)

31 diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya, reduksi data sudah berlangsung sejak penelitian mengambil keputusan (meski mungkin tidak menyadari sepenuhnya) tentang kerangka kerja konseptual.

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan peneliti dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga dibaca, akan mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisa ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada.

Sajian data ini merupakan narasi yang disusun dengan pertimbangan permasalahan dengan menggunakan logika penelitian. Sajian data selain dalam bentuk kalimat, juga dapat berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja berkaitan kegiatan, dan juga tabel sebagai pendukung narasinya. Semuanya dirancang guna merakit informasi secara teratur.

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data terakhir. Simpulan perlu verifikasi agar cukup mantap dan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, memungkinkan sebagai


(45)

32 akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan lapangan. Verifikasi juga dapat yang dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian. Dengan usaha yang lebih luas yaitu dengan melakukan replikasi dalam satuan data yang lain.

Tiga hal utama itu dapat dilihat pada gambar 1a. Dalam pandangan ini tiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merepukan proses siklus dan interaktif peneliti harus siap bergerak di antara empat “sumbu” kumpuran itu selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak- balik di antara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan/verifikasi selama sisa waktu penilitiannya. Pengkodean data, misalnya (reduksi data), menjurus ke arah gagasan-gagasan baru guna dimasukan ke dalam suatu matriks (penyajian data). Pencatatan data mempersyaratkan reduksi data selanjutnya. Begitu matriks terisi, kesimpulan awal dapat ditarik, tetapi hal itu menggiring pada pengembalian keputusan (misalnya) untuk menambah kolam lagi pada matriks itu untuk dapat menguji kesimpulan tersebut.


(46)

33 Komponen-Komponen Analisis Data

Gambar 1a komponen-komponen Analisis Data: Model interaktif Sumber :(Miles & Huberman, 2014:15)

5. Validitas Data

Teknik yang digunakan peneliti dalam memvalidasi data menggunakan teknik trianggulasi sumber yaitu dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang


(47)

34 berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

(Patton dalam Moeloeng, 2001: 1787.

Adapun peneliti menggunakan teknik dalam validitas data di atas untuk membandingkan dan mengecek balik derajat suatu kepercayaan informasi yang diperoleh dalam metode kualitatif yaitu bagian A dan E, (A) dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. (E) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.


(48)

35 Interview guide

A. Perencanaan Event

1. Bagaimana merumuskan tujuan dari event maulid adat bayan ini? 2. Bagaimana merumuskan anggaran dari event maulid adat bayan ini? 3. Bagaimana merencanakan reserch event maulid adat bayan ini?

4. Bagaimana merumuskan sebuah design tentang event maulid adat bayan ini? 5. Mengapa anda harus menyususun prencanaan sebelum event ini

diselenggarakan? B. Pelaksanaan Event

1.Bagaimana mengantisipasi masalah yang terjadi waktu pelaksanaan event maulid adat bayan ini?

2. Bagaimana cara menarik perhatian pengunjung dalam pelaksanaan event maulid adat bayan ini?

3. Mengapa pelaksanaan event maulid adat bayan ini memakan waktu 2 hari? 4. Bagaimana proses komunikasi antara pihak penyelenggara dengan pengunjung /masyarakat

C. Evaluasi Event

1. Bagaimana merumuskan tingkat keberhasilan event maulid adat bayan ini? 2. Mengapa documentasi perlu dalam event maulid adat bayan ini?

3. Bagaimana tanggapan pengunjung tentang event maulid adat bayan ini? D. Pengunjung

1. Bagaimana tanggapan anda sebagai pengunjung tentang konsep dari event Maulid Adat Bayan ini?


(49)

36 2. Darimana anda mengetahui Event Maulid Adat Bayan ini ?

3. Mengapa anda berminat untuk mengunjungi Event Maulid Adat Bayan ini selanjutnya?


(50)

37 DAFTAR PUSTAKA

Kasali, Rhenald, 2007, Manajemen periklanan, konsep dan aplikasinya di Indonesia

Allen, Jhonny, William O‟toole, Robert Harris, & Ian McDonnel. (2011). Festival dan special event management, 5th ed. Australia: Jhon Wiley & Sons.

Basu, Swasta dan Irawan. 2008. Manajement Pemasaran Moderen. Yogyakarta: Liberty

Bungin, Burhan H.M, 2007; Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial, Jakarta : Kencana Prenama Media Group Chandra, Gregorius.2002. Strategi dan Program Pemasaran.Yogyakarta:Andi Gets, D. 1997. Event Management and Event Tourism. New York: Cognizant communication Crop.

Goldblatt, Joe. 2002. Special Events. Third edition. New York: John Wiley and Sons.

Hafidz, Ibnu Novel. 2007. Mengulik Bisnis Event Organizer. Yoyakarta : Gaya Media.

Kotler, Philip., Manajement Pemasaran; Analisis Perencanaan Implementasi Dan Kontrol, Penhallindo,Jakarta 1999.

Lexy J., Moleong 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Noor, Any.2009. Management Event .Bandung; Alfabeta

Pudjiastuti, Wahyuni. 2010. SpecialEvent. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Rakhmat, Jalaludin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, F. 1995. Strategi Pemasaran,Yogyakarta: Andi

Reksohadiprojo, Sukanto. 1992. Manajemen Koperasi. Yogyakarta: BPFE Shimp, A. Terence. 2003. Promosi Periklanan. Jakarta: Jilid 1 Edisi 5 Erlangga. Siagian, Sondang P. 1992. Fungsi-Fungsi Manajerial. Cetakan Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Sistaningrum, Edyningtyas.2002. Manajemen Penjualan Produk.Yogyakarta: Kanisius.


(51)

38 Sutopo HB.2002. Metodelogi Penelitian. Surakarta: UNS Press

Suseno, Indro K. 2006. Cara Pintar Menjadi event organizer. Yogyakarta : Galang Pres

Widiyanti, Ninik . 2004. Manajemen koperasi. Jakarta: Erlangga Miles, M.B. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI- Press

Media Elektonik :

http://www.wisatadilombok.com/2015/01/prosesi-dan-sejarah-maulid-adat-bayan.html (25 September 2015 Pukul 23:01)

Fitriya, Adhiya Harisanti, 2004, Pelestarian Pemukiman Desa Adat Bayan di Kabupaten Lombok Utara,(Diakses Pada 9 januari 2015,dari Jurnal Antariksa, Nindya Sari)


(52)

42 BAB II

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN LOMBOK UTARA DAN BAYAN A. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Lombok Utara

Kabupaten Lombok Utara pada awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Lombok Barat yang termasuk dalam 15 (lima belas) Kecamatan yaitu Kecamatan Bayan, Gangga, Kayangan, Tanjung, Pemenang, Gunung Sari, Narmada, Lingsar, Batulayar, Labuapi, Kediri, Kuripan, Gerung, Lembar, Sekotong Tengah. Seiring dengan terjadinya perkembangan yang menuntut pelayanan administrasi Pemerintahan dan Pembangunan serta pelayanan masyarakat yang maksimal, tercetus keinginan warga masyarakat Kabupaen Lombok Barat bagian Utara untuk mengusulkan Pemekaran Kabupaten Lombok Barat bagian Utara menjadi Kabupaten Lombok Utara.( www.lombokutara.com), akses 15 mei 2016.

Berkaitan dengan proses penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan selama kurun waktu 2 (dua) tahun yang lalu telah dimulai dengan tahapan—tahapan pembangunan yang meletakkan dasar-dasar bagi suatu proses pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama dalam bidang pertanian dan kepariwisataan. Namun proses pembangunan pada masa tersebut sangat berorientasi pada output dan hasil akhir, kurang memperhatikan proses dan keberagaman wilayah. Dampaknya adalah ketertinggalan pembangunan dalam sistem dan kelembagaan yang menyebabkan hasil


(53)

43 pembangunan menjadi timpang, terutama dalam kualitas pembangunan Sosial Budaya yang ditandai dengan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

B. Kondisi Geografis Kabupaten Lombok Utara

Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat, yang posisinya terletak dibagian utara Pulau Lombok dengan posisi antara 08o 21’ 42” Lintang Selatan dan 116o09’ 54” Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah

Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur

Kabupaten Lombok Utara beribukota di Tanjung yang sekaligus sebagai pusat Pemerintahan. Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan 809.53 Km2 yang terdiri dari wilayah khusus (hutan lindung, kawasan margasatwa, dll) seluas 361,86 Km2 (44,30%) dan sisanya daratan rata untuk lahan pertanian dll seluas 447,67 Km2 55,30%). Luas wilayah perairan Lombok Utara adalah 594,71 Km2 dengan panjang pantai 127 Km.


(54)

44 Kabupaten Lombok Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 dengan memiliki 5 Kecamatan yaitu Pemenang, Tanjung, Gangga, Kayangan dan Bayan sedangkan Ibukotanya bertempat di TANJUNG. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat serta mengakomodasi aspirasi masyarakat yang didasarkan atas kriteria kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial budaya dan sosial politik, luas daerah, jumlah penduduk dan berbagai pertimbangan lainnya yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Republik

Luas wilayah perairan hampir sebanding dengan luas wilayah Daratan yang digunakan untuk lahan pertanian, perindustrian, pemukiman, Perikanan tambak, industri, pariwisata, pelabuhan, dll.Ini artinya hampir seluruh kecamatan di Lombok Utara memiliki wilayah lautan yang berpengaruh pada kebijakan penyelenggaraan pemerintahan disetiap kecamatan yang harus meliputi kebikajan pengelolaan wilayah daratan dan wilayah lautan dengan misi yang memuat peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pengelolaan berdasar potensi unggulan diwilayah

Kondisi topografi Kabupaten Lombok Utara pada bagian utara menyusur kebagian tengah terdapat gugusan pegunungan dengan hutan lindung yang berfungsi sebagai hidrologi, sedangkan sepanjang pantainya hanya terdapat dataran rendah yang sempit dan terbatas. Pada bagian tengah membentang dari timur ke barat terdapat suatu dataran rendah yang cukup luas yang merupakan


(55)

45 suatu daerah pertanian yang subur. Pada wilayah bagian selatan terdapat suatu dataran pebukitan yang hutannya berfungsi sebagai penyangga hidrologi.

D. Lambang Kabupaten Lombok Utara

Dasar Hukum Keputusan Bupati Lombok Utara No.8 Tahun 2009 tanggal 27 April 2009 dengan penjelasan sebagai berikut:

Gunung Rinjani : Gunung Rinjani berwarna coklat memperentasikan simbul yang melekat pada masyarakat Lombok Utara (sasak) pada umumnya dengan menyebutnya sebagai DAYA atau pusat kekuatan magnit bumi dan pusat kekuatan spiritual, melambangkan keharmonisan kehidupan dalam kelestarian lingkungan.


(56)

46 peradaban masyarakat Lombok Utara yang dibangun berdasarkan kesadaran kosmos,kesadaran sejarah,kesadaran adat dan spiritual dan merupakan situs cagar budaya.

Lingkaran : Berwarna merah dan hijau menggambarkan kondisi social ekonomi masyarakat Lombok Utara yang dibangun secara fungsional dan mengakomodir segenap kepentingan masyarakat secara proporsional.

Bintang bersegi lima : Melambangkan masyarakat Lombok Utara yang Relegius dalam bingkai idiologi Pancasila dalam Negara Kesatuan RI.

Padi dan Kapas : Menggambarkan kesejahtraan dan berkeadilan sebagai harapan masyarakat Kabupten Lombok Utara ( KLU )

Sesanti : " TIOQ TATA TUNAQ " merupakan cerminan kepribadian dan semangat kerja masyarakat Lombok Utara.


(57)

47 TIOQ : Berarti tumbuh bahwa masyarakat Lombok Utara menerima anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar yang harus disyukuri dan dipertanggung jawabkan.

TATA : Berarti Atur dalam kontek ini bermakna mengelola kehidupan dan segala sumber daya yang dianiugrahkan oleh Tuhan bertanggung jawab kepada Tuhan dan generasi mendatang serta berorientasi untuk membangun bersama menuju kesejahtraan masyarakat Lombok Utara.

TUNAQ : Berarti menyayangi, mempelihara, dan

mendayagunakan secara maksimal segala sumber daya baik budaya, sosial dan sumber daya alam.

Kesimpulan : Setiap Penduduk dan Pemimpin di Kabupaten Lombok Utara haruslah bertindak menurut hokum, bijaksana berbudi pekerti yang luhur dan tidak berlebih-lebihan, beresemangat dan berjuang untuk kemajuan pembangunan dan keeejahtraan masyarakat Lombok Utara. Disamping itu memeiliki kepribadian dan toleransi atar pemeluk


(58)

48 agama satu dengan lainnya serta mendayagunakan segala sumber daya yang ada baik budaya,social dan sumber daya alam guna terwujudnya masyarakat Lombok utara yang relegius dan bermartabat.

E. Visi dan Misi Kabupaten Lombok Utara

1. VISI

Visi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara 2010-2015 yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai yaitu:

"LOMBOK UTARA MAJU DAN BERADAB" dengan semangat TIOQ TATA TUNAQ

Maju : Perwujudan keadaan masayarakat yang mandiri mengandalkan kemampuan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan ditandai meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, terpenuhinya kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

Beradab : Perwujudan keadaan masyarakat yang mandiri dan maju, bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, ditandai dengan kualitas hidup yang layak dalam kehidupan spiritual, ekonomi, sosial dan budaya.


(59)

49 Dalam mewujudkan Visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara tersebut ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut :

1. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, menjaga pluralitas.

2. Mewujudkan percepatan pembangunan pendidikan, kesehatan yang berkeadilan, yaitu meningkatkan pelayanan dan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Utara, meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur diwilayah strategis, yakni menyediakan infrastruktur ekonomi dan sosial diseluruh wilayah Lombok Utara dalam rangka membuka dan memperlancar arus ekonomi masyarakat dan pelayanan sosial dasar.

4. Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada sumberdaya lokal dan mengembangkan investasi dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu meningkatnya perekonomian daerah yang mempunyai daya saing, meningkatnya penguasaan, pemanfaatan dan penciptaan ilmu dan tehnologi.

5. Menegakkan supremasi hukum, penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan peningkatan partisipasi masyarakat, yaitu terciptanya masyarakat yang mengerti dan sadar akan aturan hukum, terciptanya aparatur yang bersih, tanggungjawab, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.


(60)

50

B. Gambaran Umum dan Sejarah Kesenian Daerah Bayan

Desa Adat Bayan terletak di Kabupaten Lombok Utara, merupakan salah satu desa di Pulau Lombok yang masih memegang adat istiadat dalam kehidupan kemasyarakatannya dan pola permukimannya. Di Desa Adat Bayan terdapat beberapa kompleks bangunan tradisional sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya (kampu). Pembentukan pola permukiman berdasarkan aturan adat Bayan yang diwariskan secara turun temurun menjadi suatu hal yang menarik perhatian masyarakat luar. Pada perumahan ini elemen permukimannya meliputi rumah/bale, berugaq, dapur/paon, lumbung, kamar mandi/WC, dan kandang. Dalam menata rumah dan elemen lain memiliki pola berjajar, dalam arti bale semua berjajar dalam satu garis lurus, demikian juga dengan berugaq dan lumbung atau kandang. Secara keseluruhan bangunan perumahan memiliki arah hadap yang sama, yakni menghadap Timur/Barat (Sasongko, 2005:25).

Desa Adat Bayan (sekitar abad ke-11 Masehi) awalnya merupakan sa;ah satu kerajaan kecil di Pulau Lombok. Terbentuknya Kerajaan Bayan berasal dari pecahan kerajaan tertua di Lombok akibat dari meletusnya gunung Rinajani. Kata Bayan tertulis di dalam Al Quran, yang artinya ‗penerangan’. Bayan juga dikenal dengan sebutan Gumi Bayan Gumi Nina yang artinya Bumi Bayan Bumi Perempuan. Sebutan ini memiliki arti bahwa penghormatan terhadap perempuan, terutama ibu yang telah mengandung, melahirkan, dan merawat anak-anaknya, sehingga pemberian ruang tertutup (rumah) terhadap ibu dan anak perempuan.


(61)

51 Selain itu, sebutan tersebut menjadi falsafah kehidupan bermasyarakat di Bayan, yaitu bahwa manusia harus menghadapi segala masalah dengan jiwa yang tenang dan hati yang lembut seperti seorang perempuan. Menyelesaikan masalah tidak langsung menggunakan kekerasan namun dimusyawarahkan dengan baik (Sari, 2010 :49)

A. Demografi

Bayan merupakan masyarakat adat ang berada di wlayah Nusa Tenggara Barat (NTB) bagian utara. Secara administrative masyarakat adat Bayan tersebar di berbagai wilayah kecamatand an desa. Semenjak pemekaran Lombok Barat menjadi Lombok Utara pada tahun 2008, Bayan termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang beribukota di Tanjung. Seiring dengan pemekaran wilayah kabupaten, secara historis adat Bayan dulunya merupakan satu kesatuan masyarakat adat. Masyarakat Bayan terdiri atas berbagai komunitas, di antaranya komunitas petani, komunitas perkebunan atau perladangan, kmunitas peternakan dan komunitas perikanan, anggota tiap-tiap komunitas tersebt masih didominasi oleh masyarakat local atau masyarakat asli Bayan. Hal ini berarti bahwa masih sedikit jumlah komunitas yang berasal dari luar Bayan yang hidup dan berkembang di Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Berdasarkan komposisi anggota komunitasnya, Bayan yangs elanjutnya lebih dikenal dengan istilah adat Bayan berkembang dan dikenal menjadi sebuah masyarakat adat yang tetap kuat menjaga tradisi adatnya. Namun, Bayan masih bersift terbuka terhadap kedatangan orang luar Bayan


(62)

52 untuk menjadi bagian komunitas adat Bayan. Bayan mau dan bersedia menerima kedatangan orang luar walaupun dalam jumlah yang relative kecil. Hal ini menyebabkan komunitas Bayan dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat yang berdatangan dari seluruh Indonesia. Mereka berasal dari Lombok Timur, Pejanggik, Lombok Tengah, dan luar Pulau Lombok. Walaupun mereka bukan merupakan penduduk atau komunitas asli adat Bayan, mereka harus tunduk dengan peraturan adat Bayan. Misalnya, dalam pernikahan, mereka harus memenuhi kirangan yang berupa pesta di samping mereka juga terkena mas kawin. Aturan adat yang serupa banyak ditemukan di berbagai ranah kehidupan komunitas adat Bayan, seperti pertanian. Para petani yang berasal dari luar Bayan yang menetap dan mencari kehidupan dengan bertani di Bayan, secara otomatis harus mengikuti peraturan adat yang terkait dengan pertanian tersebut. Mereka harus mentaati system dan pola tanam pertanian adat, baik pada saat pra tanam, masa tanam, maupun pasca tanam.

Masyarakat adat Bayan secara administrasi mendiami atau menghuni beberapa desa. Sebenarnya, komunitas adat Bayan mendiami dan menghuni sebagian besar Lombok bagian utara yang dulunya berada di bawah Kedaulatan Bayan. Sampai saat ini, komunitas yang masih aktif melaksanakan adat di Kecamatan Bayan adalah komunitas petani adat Byan yang mencakupi satu Kecamatan, yaitu Kecamatan Bayan, terdiri atas Desa Senaru, Desda Sukadana, Desa Anyar, Desa Karang Bajo, Desa Bayan, dan Desa Loloan. a. Agama


(63)

53 Di Desa Bayan, mayoritas penduduknya adalah beragama Islam. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4

Jumlah Penduduk Menutut Agama

No Agama Jumlah Jiwa

(Orang)

1. Islam 4447

2. Kristen -

3. Katholik -

4. Hindu 6

5. Budha -

Jumlah 4453

Sumber : Dokumen Profil Desa Bayan Tahun 2010

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, masyarakat di Desa Bayan beragama Islam. Mereka juga menganut paham wetu telu. Fakta tentang faham wetu telu ini terlihat secara universal dalam kahidupan makhluk hidup, yaitu dalam perjalanan hidupmya manusia harus tunduk dengan tiga hukum, yaitu hukum agama, hukum adat, dan hukum pemerintah. Hukum agama identik dengan pelaksanaan syariat dimana pelaksanaannya dilakukan sepenuhnya dan merupakan tanggung jawab kyai, dalam hal ini adalah kyai . Pelaksanaan aturan atau hukum adat sepenuhnya diserahkan dan menjadi tanggung jawab pemangku/mangku (lokaq dan perumbaq),


(1)

Daerah Bayan langsung masuk ke telinga masyarakat, dan dapat memudahkan informasi antar masyarakat bayan.

3. Mengapa anda berminat untuk mengunjungi Event Maulid Adat Bayan ini selanjutnya?

Saya berminat mengikuti acara maulid adat Bayan ini karena saya ingin melihat bagaimana ciri khas budaya saya sendiri soalnya sekarang banyak orang-orang yang melupakan budayanya sendiri melainkan oranglain yang lebih berminat melestarikan budaya kita begitu.

Nama informan : Raden prawangsa Jabatan : pengunjung

Tanggal dan waktu : 14-05-2016 pukul 16.00 Tempat : Rumah Raden Prawangsa

1. Bagaimana tanggapan pengunjung tentang Event maulid adat bayan ini?

Jadi disini sebagai pengunjung yang mengikuti acara ini selama dua hari saya mendapatkan bermacam –macam pelajaran yang ada di dalam even maulid adat ini seperti bergotong royong dan selalu bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa diberi kelebihan baik itu dari harta dan sandang pagan lainnya kemudaian dari segi budaya yang


(2)

selalu dilestariakn bukan hanya budaya saja melainkan kelestariaan alamnya seprti menjaga mata air yang ada dibawah kaki gunung rinjani di desa bayan ini

2. Darimana anda mengetahui Event Maulid Adat Bayan ini ? Saya mengetahui acara maulid adat Bayan ini melalui sosmed dari pengunjung atau masyarakat yang mengugah info di sosial media masing-masing

3. Mengapa anda berminat untuk mengunjungi Event Maulid Adat Bayan ini selanjutnya?

saya melihat banyak budaya dan norma adat yang disampaikan di event ini seprti bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan gontong royong sehingga mendapatkan rasa kekeluargaan yang tinggi, dan banyak lagi yang disampaikan melalui acara ini.

Nama informan : Dende Icha Nadhila Jabatan : pengunjung

Tanggal dan waktu : 17-05-2016 pukul 16.00 Tempat : Dende Icha Nadhila

1. Bagaimana tanggapan pengunjung tentang Event maulid adat bayan ini?

Jadi saya sebagai pengunjung melihat pelaksanaan event maulid adat ini sangat menarik sebagai destinasi wisata budaya bagi


(3)

parawisatawan maupun wisatawan mancanegara untuk daerah lombok utara khususnya Lombok Utara, karena event-event seperti ini sangat menginspirasi para pemuda untuk melestarikan suatu budaya di indonesia ini. Karena jarang sekali kita lihat para pemuda saat ini melestarikan budaya mereka dengan berbagai macam ritual yang kental akan adat istiadat mereka.

2. Darimana anda mengetahui Event Maulid Adat Bayan ini ?

Saya mengetahui acara ini dari temen saya yang sering mengikuti acara ini setiap tahunnya, dan banayak juga saya melihat di social media seperti facebook, instagram,dll.

3. Mengapa anda berminat untuk mengunjungi Event Maulid Adat Bayan ini selanjutnya?

Awalnya saya tidak tertarik dengan budaya karena saya termasuk orang yang suka dengan dunia moderen, tetapi semenjak saya

mengetahui dari temen saya, dan melihat posting-posting orang-orang di social medi, jadi ada ketertarikan dalam dalam diri saya untuk mengunjungi acara maulid adat Bayan in, sehingga saat saya sudah mengikuti semua rangkaian acara nya, disana saya terpkau dengan adat yang kental dan mistis, dan juga masyarakatnya yang saling

membantu sama lainnya jadi yang biasa saya melihat acara dikerjakan oleh orang-orang yang pinter dan berkelas tapi di sini saya melihat strata masyarakat semuanya sama tidak mengenal pejabat, kaya, dan miskin semuanya sama.


(4)

Nama informan : Baiq salsa Azira Jabatan : pengunjung

Tanggal dan waktu : 16-05-2016 pukul 18.00 Tempat : Rumah Baiq salsa Azira

1. Bagaimana tanggapan pengunjung tentang Event maulid adat bayan ini?

Saya disini sebagai pengunjung lokal asli Nusa tenggara Barat ikut serta dalam pelaksanan event maulid adat bayan merasakan bagimana proses pelaksanaan event maulid adat Bayan ini yang begitu panjang karena setiap prosesnya memerlukan waktu yang begitu banyak seperti hari pertama yang terdiri dari berbagai bebrapa tahapan seperti membersihkan beras, membersihkan tubukan padi, mengumpulkan hasil pecatu dari masyarakat setempat, sehingga memakan waku seharian dalam ritual tersebut, begitupun dengan proses hari kedua nya.

2. Darimana anda mengetahui Event Maulid Adat Bayan ini ? Saya mengetahuai acara ini dari social media yaitu dari facebook, instagram, path

Dan di you tube yang banyak di posting oleh pengunjung-pengunjung yang mengikuti acara ini dan juga saya mendengar info dari tetangga, teman, dan orang tua.

3. Mengapa anda berminat untuk mengunjungi Event Maulid Adat Bayan ini selanjutnya?


(5)

Saya berminat mengikuti acara ini karena kepengen tau budaya Bayan seperti apa yang sering dibicarakan oleh masyarakat lombok, jadi rasa penasaran saya terhadapa budaya Bayan ini membuat keinginan saya ikut serta dalam acara maulid adat Bayan ini dari awal sampai akhir dan tidak pernah terlewatkan moment penting dan sakral disetiap rangkaian acaranya. Setelah saya mengikuti semua rangkaian acarannya saya mendapat banayak sekalai pelajaran di setiap proses acarannya dari norma kehidupan, cara bersosialisasi, dan terpenting nilai budaya yang ada dalam acara maulid adat Bayan ini.

Nama informan : Humaidi syarif Jabatan : pengunjung

Tanggal dan waktu : 18-05-2016 pukul 14.00 Tempat : Rumah Humaidi syarif

1. Bagaimana tanggapan pengunjung tentang Event maulid adat bayan ini?

Selama dua hari pelaksanaannya event maulid adat Bayan ini saya banyak mengambil pembelajaran yang terdapat dalam setiap proses dari maulid adat Bayan ini diantaranya saya mengetahui ada


(6)

budaya yang begitu kentl sekali dan berbaurnya nuansa agama didalam nya, saya juga dapat pelajaran bagaimana penting nya menjaga ciri khas daerah sendiri melalui budaya, dan di maulid adat ini saya mengetahui bahwasanya budaya dan agama itu harus seiring dan berdampingan, karena disetiap event selain di event budaya ini saya tidak mendapatkan pembelajaran yang begitu dalam makna sehingga ada niatan sayan ingin tinggal di Desa Bayan ini.

2. Darimana anda mengetahui Event Maulid Adat Bayan ini ? Saya mengetahui acara ini dari semua temen yang berasal dari daerah bayan kebutaln mereka mengundang saya setiap tahunnya untuk berkunjung ke rumahnnya sekaligus mengikuti rangkaian acara maulid adat bayan tersebut.

3. Mengapa anda berminat untuk mengunjungi Event Maulid Adat Bayan ini selanjutnya?

Saya mengunjungi acara maulid adat Bayan ini karena saya pengen belajar semua budaya yang ada di lombok ini dan mengetahui apasaja sih budaya yang terjadi di Bayan tersebut sehingga adanya acara tahunan yang sering di selenggarakan ssesudah maulid agama, dan perlu lebih mendalam lagi untuk memepelajari budaya di Bayan ini sehingga acara selanjutnya saya tetap mengikuti acara ini.