Sistem Pengolahan Udara Sistem Pengolahan air Alur Proses Bahan Awal Sampai Bahan Jadi

BAB III KEGIATAN DI INDUSTRI FARMASI

3.1 Keterlibatan Dalam Produksi

Pelatihan Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA di PT. Infar Arispharma Medan, dilaksanakan selama 2 minggu dari tanggal 18-29 Mei 2010. Kegiatan yang dilakukan berupa: 1. Tutorial yang diadakan oleh bidang Pengendalian Mutu dan Produksi. 2. Tinjauan ke lapangan. 3. Melakukan ujian tertulis

3.2 Tinjauan ke Bagian-bagian Lain

3.2.1 Sistem Pengolahan Udara

Sistem pengolahan udara PT. Infar Arispharma menggunakan dust collector, ducting dan AC central.

3.2.2. Sistem Pengolahan air

Untuk memenuhi suplai air murni Purified water, dalam kasus ini dibagi dalam 2 tahapan: 1. Tahap I : Pre Treatment System Sumber air : Air PAM Tahap pre treatment : - Chlorination Universitas Sumatera Utara - Sand Filter - Iron dan Manganese Filter - Activated Carbon Filter 2. Tahap II: Sistem utama pengolahan air - Mixed bed Cation and Anion Exchanger - Reverse Osmosis Tipe air yang digunakan dalam industri farmasi PT. Infar Arispharma: Sistem RO Lampiran 2 hal 58

3.2.3 Produksi

Produksi adalah semua kegiatan pembuatan mulai dari penerimaan bahan awal, pengolahan sampai dengan menghasilkan obat jadi. Kegiatan produksi ini dilakukan diarea tertutup dan tidak berhubungan langsung dengan bagian gudang, laboratorium ataupun perkantoran. Tugas dari bagian produksi PT Infar Arispharma Medan: 1. Melaksanakan pembuatan obat sesuai dengan Surat Perintah Produksi SPP dari bagian PPIC, mulai dari permintaan bahan baku ke gudang, penimbangan, pengolahan, pengemasan, sampai pengiriman obat jadi ke gudang obat jadi sesuai dengan prosedur tertulis yang telah ditetapkan Protap. 2. Melaksanakan dokumentasi atas semua tindakan yang dilakukan selama proses pengolahan dan pengemasan dengan berpedoman pada protap. Sebelum dimulainya kegiatan produksi, petugas yang terlibat dalam kegiatan produksi ataupun yang memasuki area produksi harus memakai pakaian bersih, Universitas Sumatera Utara masker, penutup kepala, dan mendesinfeksi tangan dengan desinfektan yang tersedia sebelum memakai sarung tangan . Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai kegiatan produksi: 1. Ruang produksi harus tetap terjaga kebersihan, dimana kegitan pembersihan dilakukan setiap pagi sebelum dimulai kegiatan produksi dan sore hari sesudah selesai kegiatan produksi. 2. Temperatur dan kelembaban tiap ruangan produksi diatur sedemikan rupa menggunakan sistem AC sentral. 3. Peralatan yang digunakan harus dipastikan selalu dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan produksi. 4. Ruangan Produksi harus mendapat penerangan dan pertukaran udara yang cukup agar kegiatan produksi berjalan lancar. Produksi dilaksanakan setelah adanya SPP dari bagian PPIC ke bagian produksi, dan dilakukan produksi sesuai dengan protap yang telah ditetapkan serta mendokumentasi setiap tindakan yang dilakukan selama produksi.

3.2.3.1 Jalur Proses Produksi

Setelah adanya perintah produksi dari PPIC, bagian produksi meminta bahan baku ke bagian gudang bahan baku dan bahan pengemas dengan surat perintah pengeluaran bahan baku dan bahan pengemas, petugas gudang melakukan penimbangan atau penyerahan bahan sesuai dengan yang ditulis pada SPP tersebut. Selama produksi berlangsung, dibuat laporan proses produksi mulai dari penimbangan bahan, pencampuran, pengisian dan pengemasan primer sampai pengemasan yang bertujuan untuk mendokumentasikan setiap langkah proses. Universitas Sumatera Utara Sehingga bila terjadi kekeliruan ataupun kesalahan pada proses produksi, dapat segera ditelusuri pada proses dimana keselahan tersebut terjadi dan diambil tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Surat Perintah Produksi SPP terdiri dari: produksi sediaan, no bets, besar bets, tahapan proses, operator, tanggal, jam, hasil, pengawasan yang berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu bets sediaan. Proses produksi ini diisi oleh petugas yang melakukan suatu tahapan proses produksi dan diketahui oleh supervisor produksi. Selama proses produksi berlangsung dilakukan pengawasan dalam proses In Process ControlIPC oleh bagian Pengawasan Mutu, yaitu: setiap 15 menit sekali dilakukan pemeriksaan keseragaman bobot, keseragaman volume, pH dan kadar zat berkhasiat. Produk setengah jadi selanjutnya diserahkan kebagian pengemasan sekunder melalui pass box untuk dilakukan pengemasan sampai dihasilkan obat jadi. Obat jadi yang telah selesai dikemas dan dicatat dimasukkan ke ruang karantina selanjutnya dibuat permohonan periksa kebagian pengawasan mutu untuk dilakukan finished pack analysis. Obat jadi yang lulus pemeriksaan selanjutnya diserahkan ke gudang penyimpanan obat jadi.

3.2.3.2 Alur karyawan

Pintu MasukKeluar Loker Wanita Loker Pria Ruang Antara Pintu MasukKeluar Universitas Sumatera Utara

3.2.4 Alur Proses Bahan Awal Sampai Bahan Jadi

Bahan baku masuk dari pemasok Bagian penerimaan di gudang melakukan pemeriksaan: mencocokkan faktur.Pemeriksaan kondisi kemasan, jumlah, berat dan beri label karantina. Karantina bahan awal Daerah karantina Bagian QC: Melakukan sampling berdasarkan Prosedur Tetap Pengambilan Contoh Ditolak Diluluskan Beri label merah oleh QC Beri label hijau Diluluskan oleh QC Daerah bahan yang ditolak Gudang bahan awal Disusun secara FIFO dan FEFO Periksa kesiapan alat dan ruangan penimbang, bagian penimbangan melakukan pembersihan wadah dan persiapan bahan‐bahan yang akan ditimbang Permintaan bahan dari bagian pengolahan sesuai dengan rencana produksi Ruang antara Setiap bahan ditimbang sesuai dengan surat permintaan produksi SPP dimulai dari bahan tambahan sampai bahan berkhasiat Masing ‐masing bahan beri label produk dalam proses P. antara P. ruahan Pengemasan Sekunder Karantina Diluluskan Gudang Obat Jadi Beri label Ambil sample untuk pemeriksaan mutu oleh QC Lakukan finished Pack Analysis Pembersihn terhadap wadah Ruang Penimbangan Bahan dibawa ke masing‐masing ruang produksi R. Pencampuran cairan obat dalam R. Pencampuran obat luar Diberi label diluluskan Catatan pada kartu persediaan Pengsisian dan Pengemasan Primer Mixing Karantina Beri label merah oleh QC Ditolak Daerah bahan yang ditolak Lulus Gambar 2. Alur Proses Bahan Awal Sampai Dengan Obat Jadi Universitas Sumatera Utara Bagian Produksi pada PT Infar Arispharma Medan terdiri dari:

1. Jalur Proses Produksi Sediaan Cairan Obat Dalam

Jalur produksi sirup terpisah dari jalur produksi yang lain dimana pada jalur produksi ini terdiri dari beberapa ruangan yang telah diatur suhu, kelembaban dan tekanan. Adapun ruangan pada jalur produksi sirup terdiri dari:

A. Ruangan penimbangan

Pada ruangan ini dilengkapi dengan beberapa alat timbangan digital elektrik, dust collector, ducting. Bahan-bahan yang telah ditimbang akan ditempatkan pada staging area untuk kemudian diambil oleh petugas produksi lain untuk dilakukan proses produksi selanjutnya. Ruangan penimbangan dipakai untuk menimbang bahan sediaan salep, cairan obat dalam, cairan obat luar, tetapi tidak pada waktu yang bersamaan.

B. Ruangan pencampuran

Dilengkapi dengan alat mixer untuk mencampur bahan berkhasiat dan bahan tambahan sampai homogen sehingga diperoleh produk ruahan dilakukan IPC oleh bagian pengawasan mutu. Alat tersebut dibersihkan setiap pagi hari sebelum digunakan dan sore hari sesudah selesai digunakan. Bila tidak ada kegiatan produksi maka pembersihan dilakukan seminggu sekali. Setelah produk ruahan diproleh dilakukan IPC oleh bagian pengawasan mutu.

C. Ruangan pengisian

Ruangan untuk melakukan pengisian sediaan sirup dilengkapi dengan mesin pengisi sirup semi automatic dengan kapasitas 1000 botoljam dan mesin capping. Sebelum pengisian sirup , botol kosong yang telah dibersihkan dimasukkan ke Universitas Sumatera Utara pass box, dibawa oleh petugas produksi keruang pengisi dan disusun kemesin pengisi yang telah dimasukkan massa sirup kemudian dilakukan pengisian. Keseragaman bobot diperiksa pada awal pengisian oleh bagian pengawasan mutu dan operator produksi kemudian setiap 15 menit sekali dilakukan pemeriksaan sampai akhir pengisian selesai oleh bagian pengawasan mutu.

D. Ruangan karantina

Ruangan yang digunakan untuk menyimpan produk ruahan dan produk obat jadi yang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium pengawasan mutu. Di PT. Infar Arispharma ruang karantina terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang karantina produk ruahan dan ruang karantina produk jadi. Universitas Sumatera Utara Alur Proses Pengolahan Sediaan Cairan Obat Dalam Gudang Bahan Awal Bagian Pengolahan Pembuatan bahan pembawa Sirupus Symplex Penambahan Bahan Berkhasiat Pendinginan Mixing Penambahan Bahan Lain dan Pencukupan Volume Mixing Gambar 3. Alur Proses Pengolahan Sediaan Cairan Obat Dalam Produk ruahan Produk ruahan yang lulus siap untuk diisi ke dalam botol Pengemasan primer Pengemasan sekunder Karantina Obat jadi Pengambilan sampel untuk pengujian IPC oleh QC - Pemerian - Kadar - Berat jenis - pH - Viskositas Pengambilan sampel untuk pengujian IPC oleh QC - Kebocoran - Volume terpindahkan Pemeriksaan akhir oleh QC Finished Pack Analysis - Etiket - Wadah Dus Besar + Dus Kecil Penyaringan Karantina Diluluskan Gudang Obat Jadi Catatan pada kartu persediaan Diberi label diluluskan Universitas Sumatera Utara

2. Jalur Produksi Salep

Jalur produksi salep terpisah dari jalur produksi yang lain dimana pada jalur produksi ini terdiri dari beberapa ruangan yang telah diatur suhu. Adapun ruangan pada jalur produksi salep terdiri dari:

A. Ruangan penimbangan

Pada ruangan ini dilengkapi dengan beberapa alat timbangan digital elektrik, dust collector. Bahan-bahan yang telah ditimbang akan ditempatkan pada staging area untuk kemudian diambil oleh petugas produksi lain untuk dilakukan proses produksi selanjutnya. Ruangan penimbangan dipakai untuk menimbang bahan awal untuk sediaan salep, sirup, sediaan cairan obat luar.

B. Ruangan pencampuran

Pada ruangan ini dilengkapi dengan alat mixer untuk mencampur bahan aktif dengan bahan dasar salep, campuran diaduk sampai homogen sehingga diperoleh produk ruahan. Selama proses produksi dilakukan IPC oleh bagian pengawasan mutu yang meliputi: pemerian, homogenitas, kadar, viskositas. Alat tersebut dibersihkan setiap pagi hari sebelum digunakan dan sore hari sesudah selesai digunakan. Bila tidak ada kegiatan produksi maka pembersihan dilakukan seminggu sekali.

C. Ruangan pengisian

Ruangan dilengkapi dengan mesin pengisi salep Elemech dengan kapasitas 500 potjam dan neraca analitik.Sebelum pengisian salep , pot kosong yang telah dibersihkan ditimbang untuk mengetahui berat rata-ratanya kemudian dimasukkan ke pass box, dibawa oleh petugas produksi keruang pengisian dan disusun Universitas Sumatera Utara kemesin pengisi yang telah dimasukkan massa salep kemudian dilakukan proses pengisian. Keseragaman bobot diperiksa pada awal pengisian oleh bagian pengawasan mutu dan operator produksi kemudian setiap 15 menit sekali dilakukan pemeriksaan sampai akhir pengisian selesai oleh bagian pengawasan mutu.

D. Ruangan karantina

Ruangan yang digunakan untuk menyimpan produk ruahan dan produk obat jadi yang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium pengawasan mutu. Di PT. Infar Arispharma ruang karantina terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang karantina produk ruahan dan ruang karantina produk jadi. Alur Proses Pengolahan Salep Gudang Bahan Awal Bagian Pengolahan Bahan berkhasiat Pencampuran bahan pembawa Pencampuran Pengemasan sekunder Karantina Obat jadi Pengambilan sampel untuk pengujian oleh QC - Pemerian - Kadar - Homogenitas Pengambilan sampel untuk pengujianIPC oleh QC - Uji Kebocoran - Uji Keseragaman Bobot Pemeriksaan akhir oleh QC Finished Pack Analysis - Etiket - Wadah Dus Besar + Dus Kecil Pengisian dan Pengemasan Primer Karantina Diluluskan Gudang Obat Jadi Catatan pada kartu persediaan Diberi label diluluskan Diluluskan Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Alur Proses Pengolahan Salep 3. Jalur Produksi Sediaan Cairan Obat Luar Jalur produksi cairan terpisah dari jalur produksi yang lain dimana pada jalur produksi yang lain dimana pada jalur produksi ini terdiri dari beberapa ruangan yang telah diatur suhu. Adapun ruangan pada jalur produksi salep terdiri dari:

A. Ruangan penimbangan

Pada ruangan ini dilengkapi dengan beberapa alat timbangan digital elektrik, dust collector. Bahan-bahan yang telah ditimbang akan ditempatkan pada staging area untuk kemudian diambil oleh petugas produksi lain untuk dilakukan proses produksi selanjutnya. Ruangan penimbangan dipakai untuk menimbang bahan sediaan salep, sirup, sediaan cairan.

B. Ruangan pencampuran

Pada ruangan ini dilengkapi dengan alat mixer untuk mencampur bahan aktif dengan bahan pembawa, campuran diaduk sampai homogen sehingga diperoleh produk ruahan. Selama proses produksi dilakuakn IPC oleh bagian pengawasan mutu. Alat tersebut dibersihkan setiap pagi hari sebelum digunakan dan sore hari sesudah selesai digunakan. Bila tidak ada kegiatan produksi maka pembersihan dilakukan seminggu sekali.

C. Ruangan pengisian

Ruangan untuk melakukan pengisian sediaan cairan dilengkapi dengan mesin pengisi dengan kapasitas 1000 botoljam dan neraca analitik.Sebelum dilakukan pengisian, botol kosong yang telah dibersihkan dibagian pengemasan dimasukkan ke pass box, dibawa oleh petugas produksi keruang pengisian dan disusun Universitas Sumatera Utara kemesin pengisi yang telah dimasukkan salep kemudian dilakukan pengisian. Keseragaman bobot diperiksa pada awal pengisian oleh bagian pengawasan mutu dan operator produksi kemudian setiap 15 menit sekali dilakukan pemeriksaan sampai akhir pengisian selesai oleh bagian pengawasan mutu.

D. Ruangan karantina

Ruangan yang digunakan untuk menyimpan produk ruahan dan produk obat jadi yang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium pengawasan mutu. Di PT. Infar Arispharma ruang karantina terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang karantina produk ruahan dan ruang karantina produk jadi. Alur Proses Pengolahan Cairan Obat Luar Bagian Pengolahan Pencampuran Bahan Berkhasiat dan Bahan Pembawa Mixer Diluluskan Proses Pengisian dan Pengemasan Primer Pengemasan Sekunder Karantina Obat Jadi Pengambilan Sampel untuk pengujian oleh QC - Pemerian - Kadar - pH - Berat jenis Pengambilan Sampel untuk pengujian IPC oleh QC - Uji kebocoran - Uji Keseragaman Volume Pemeriksaan akhir oleh QC Finished Pack Analysis - Pemeriksaan etiket - Pemeriksaan wadah Diluluskan Gudang Obat Jadi Diberi label diluluskan Gudang Bahan Awal Karantina Catatan pada kartu persediaan Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Alur Proses Pengolahan Cairan Obat Luar A. Pemeriksaan Mutu Bahan Baku dan Bahan Pengemas Bahan baku dan bahan pengemas datang dari pemasok kebagian gudang, kemudian petugas laboratorium melakukan sampling dan pemeriksaan terhadap: 1. Bahan baku dan bahan tambahan a Pemeriksaan organoleptis, meliputi bentuk, warna, bau dan rasa b Pemeriksaan Kimia, meliputi pemeriksaan kualitatif, kuantitatif dan pH. c Pemeriksaan Fisika, meliputi titik lebur, kelarutan dan berat jenis. 2. Bahan pengemas a Pemeriksaan kemasan dus kecil dan dus besar, meliputi ukuran dan kebocoran wadah. b Pemeriksaan etiket, meliputi ukuran, desain art work dan warna

B. Pengawasan Selama Proses In Process ControlIPC

Tujuan dilakukan pengawasan selama berlangsungnya proses pengolahan yaitu untuk mencegah terlanjur diproduksinya obat yang tidak memenuhi spesifikasi. Laboratorium pengujian IPC terletak diarea produksi. Pengawasan ini dilakukan dengan cara mengambil contoh dan mengadakan pemeriksaan dan pengujian terhadap produk yang dihasilkan pada tahap-tahap tertentu dari proses pengolahan. Pengawasan dalam proses pengolahan dilaksanakan oleh 2 pihak, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Bagian produksi, yang menjamin bahwa mesin dan peralatan produksi serta proses yang digunakan akan menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan 2 Bagian pengawasan mutu, yang menyakinkan bahwa produk yang dihasilkan pada tahap tertentu telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan sebelum dilanjutkan proses berikutnya. Bagian pengawasan mutu menentukan apakah tahap lanjutan dari proses pengolahan dapat dilaksanakan berdasarkan hasil pengujian yang diakukan. Pengawasan dalam proses pengolahan IPC hendaklah meliputi pengujian parameter kualitas antara lain : a. Sediaan cairan obat dalam dan cairan obat luar: pH, keseragaman volume, kadar zat berkhasiat, viskositas. b. Sediaan salep: bobot rata-rata, homogenitas dan kadar bahan aktif, viskositas

C. Pengawasan dalam Proses Pengemasan

Pengawasan dalam proses pengemasan hendaklah meliputi pemeriksan parameter kualitas antara, lain: a. Kerapatan tutup wadah seperti tutup botol dan pot b. Bobot produk dalam kemasan c. Kebenaran dan kebersihan bahan pengemas yang dipakai. d. Kerapian pengemas, penulisan nomor bets, tanggal kadar luarsa.

D. Gudang

Universitas Sumatera Utara Gudang masih berada di area produksi tetapi tidak berhubungan langsung dengan bagian produksi. Di gudang terbagi atas beberapa ruangan dimana ruangan tersebut saling berhubungan dan dilengkapi AC untuk menjaga suhu dan kelembapan ruangan. Adapun ruangan di gudang antara lain : a Ruang karantina bahan obat. b Ruang penyimpanan bahan pembantu yang telah diluluskan bagian pengawasan mutu c Ruang penyimpanan bahan baku yang telah diluluskan bagian pengawasan mutu d Ruang penyimpanan obat jadi e Ruang penyimpanan bahan pengemas dan etiket. Bahan pesanan yang masuk dari pemasok kebagian gudang akan diperiksa kesesuaian nomor pesanan, jenis, jumlah bahan sesuai dengan surat pesanan oleh petugas gudang dan dikarantina terlebih dahulu dan diberi label kuning, kemudian bagian gudang membuat surat permohonan periksa kebagian pengawas mutu untuk melakukan pemeriksaan terhadap bahan tersebut. Bila bahan memenuhi syarat akan diberi label hijau disertai hasil pemeriksaan laboratorium HPL, jika tidak memenuhi syarat akan diberi label merah dan HPLserta dikembalikan kepihak pemasok ataupun dimusnahkan. Bahan baku yang telah diluluskan oleh bagian pengawasan mutu akan disimpan di ruang penyimpanan bahan baku dan dicatat kedalam kartu stok, begitu juga dengan bahan pembantu. Bahan-bahan tersebut akan dikeluarkan bagian gudang kebagian produksi untuk ditimbang setelah adanya surat perintah pengeluaran bahan baku dan bahan pengemasan dari PPIC. Tiap bahan yang dikeluarkan akan dicatat ke kartu stock Universitas Sumatera Utara oleh petugas gudang. Setelah obat jadi selesai diproduksi dan dikemas, bagian gudang akan menyimpan obat jadi di ruang penyimpanan obat jadi dan akan mengeluarkannya untuk dikirim setelah adanya intruksi dari PPIC. Bahan-bahan yang ada di gudang akan dilakukan pemeriksaan ulang sesuai dengan jenis bahan dan telah di catumkan dalam HPL.

3.2.5 Pengelohan Limbah