PENGARUH MODEL SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK WACANA ARGUMENTASI OLEH SISWAKELAS VII SMP NEGERI 1 PULO BANDRING KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN2015/2016.

PENGARUH MODEL SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION TERHADAP
KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK WACANA ARGUMENTASI
OLEH SISWAKELAS VII SMP NEGERI 1 PULO BANDRING
KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH
NYAK MUTIA DEWI
2123111059

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ABSTRAK


Nyak Mutia Dewi, NIM 2123111059. Pengaruh Model Spontaneous Group
Discussion terhadap Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana
Argumentasi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran
Tahun Pembelajaran 2015/2016, Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
Spontaneous Group Discussion terhadap kemampuan menemukan ide pokok
wacana argumentasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring
Kisaran tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini berjumlah 105
siswa. Dari 105 siswa, ditetapkan 34 siswa yang diambil secara acak menjadi
sampel penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen one-group pre-test post-test design. Instrumen yang digunakan
untuk menjaring data adalah tes uraian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji “t”. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan
siswa dalam menemukan ide pokok wacana argumentasi sebelum
menggunakan model spontaneous Group Discussiun masuk dalam kategori
cukup dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 61,32
sedangkan kemampuan siswa menemukan ide pokok wacana argumentasi

sesudah menggunakan model spontaneous group discussion masuk dalam
kategori baik dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 77,5
Selanjutnya, uji hipotesis menunjukkan thitung > ttabel yakni ( 6,658 > 2,04 )
pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian �0 ditolak dan �� diterima, hal
ini berarti ada pengaruh model spontaneous group discussion terhadap
kemampuan menemukan ide pokok wacana argumentasi siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran tahun pembelajaran 2015/2016. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menemukan ide pokok wacana
argumentasi sesudah menggunakan model spontaneous group discussion lebih
baik daripada hasil pembelajaran sebelum menggunakan model spontaneous
group discussion, proses pembelajaran sesudah menggunakan model spontaneous
group discussion berpengaruh positif terhadap kemampuan menemukan ide pokok
wacana argumentasi.

Kata kunci:
argumentasi,

Spontaneous,

Group,


i

Discussion,

ide

pokok,

wacana,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan anugerah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul
“Pengaruh Model Spontaneous Group Discussion Terhadap Kemamupuan
Menemukan Ide Pokok Wacana Argumentasi Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri
1 Pulo Bandring Kisaran Tahun Pembelajaran 2015/2016.” Penulisan Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari berbagai pihak,
baik segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, sekaligus Dosen Penguji.
5. Dra. Rosmaini, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi.
6. Prof. Dr. Tiur Asih Siburian M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik.
7. Seluruh Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
8. Kepala Sekolah dan seluruh Guru, Staf Pegawai SMP Negeri 1 Pulo
Bandring Kisaran.

ii

9. Ayahanda Marjohan dan Ibunda Elisa, serta adik Polem Iskandar
Muda, Nyak Sari Malahayati, Polem Malikkul Saleh dan Nyak Mulia
Tari beserta seluruh keluarga atas segala kasih, motivasi, doa,

perhatian, dan dukungan yang senantiasa diberikan kepada penulis.
10. Teman-teman seperjuangan di Reguler B 2012 yang tak henti-hentinya
memberikan semangat, terkhusus untuk 5 Seikatku (Aulia Rahmanisa,
Atika Sari, Tri Wulandari pasaribu, dan Harry Akbar), Juni Novita Sari.
11. Teman-teman, adik dan kakak Unit Kegiatan Mahasiswa KSR PMI
Unit UNIMED, terkhusus untuk Dede Ilhamsyah yang selalu
memberikan segala kasih, perhatian, dorongan serta memberikan
motivasi kepada penulis.
12. Teman-teman PPLT 2015 di SMK Negeri 1 Kisaran yang memberikan
semangat dan doa, terkhusus untuk Yuna Winanda, Shinta Muliati
Wandiati Meilina Hafni Nasution.
13. Semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satupersatu.
Semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Medan,

Agustus 2016

Penulis,


Nyak Mutia Dewi
NIM 2123111059

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
D. Rumusan Masalah .......................................................................
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
F. Manfaat Penelitian ......................................................................


1
7
7
7
8
9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Teoretis ....................................................................... 10
1. Pengertian Ide Pokok ............................................................ 10
2. Paragraf ................................................................................. 14
a. Pengertian Paragraf ......................................................... 14
b. Unsur-unsur Paragraf ...................................................... 14`
3. Jenis-jenis Paragraf ............................................................... 15`
4. Wacana .................................................................................. 19
a. Pengertian Wacana .......................................................... 19
b. Jenis-jenis Wacana .......................................................... 20
5. Model Spontaneous Group Disccusion ................................. 22
a. Pengertian Model Spontaneous Group Discussion ......... 22

b. Langkah-langkah Model Spontaneous Group
Discussion ....................................................................... 23
c. Kelebihan Model Spontaneous Group Discussion ......... 24
d. Kekurangan ..................................................................... 24
B. Kerangka Konseptual ................................................................... 24
C. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
1. Lokasi Penelitian ...................................................................
2. Waktu Penelitian ...................................................................
B. Populasi Penelitian ......................................................................
1. Populasi .................................................................................
2. Sampel ...................................................................................
C. Metode Penelitian........................................................................

iv

27
27
27

27
27
28
28

D.
E.
F.
G.
H.

Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................
Desain Eksperimen......................................................................
Instrumen Penelitian....................................................................
Pengolaan Data ...........................................................................
Teknik Analisis Data ..................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Penelitian...........................................................
1. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana Argumentasi

Sebelum Penerapan Model
Spontaneous Group Discussion ...........................................
2. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana Argumentasi
Sesudah Penerapan Model
Spontaneous Group Discussion............................................
3. Pengaruh Model Spontaneous Group Discussion Terhadap
Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana Argumentasi
B. Analisis Data .............................................................................
1. Analisis Data Hasil Pre-test..................................................
2. Analisis Data Hasil Post-test ...............................................
3. Perbedaan Standart Error Mean Kelas Pre-Test (X) dan
Mean Kelas Post-test (Y) ....................................................
C. Uji Persyaratan Analisis Data ...................................................
1. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menemukan Ide Pokok
Wacana Argumentasi Sebelum Penerapan Model
Spontaneous Group Discussion (Pre-test) ...........................
2. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menemukan Ide Pokok
Wacana Argumentasi Setelah Penerapan Model
Spontaneous Group Discussion (Post-test) ..........................
3. Uji Hipotesis.........................................................................

D. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................

29
30
32
34
36
39

39

41
43
44
44
45
47
47

47

50
53
54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan..................................................................................... 57
B. Saran .......................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 59

v

DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
D. Rumusan Masalah .......................................................................
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
F. Manfaat Penelitian ......................................................................

1
7
7
7
8
9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Teoretis ....................................................................... 10
1. Pengertian Ide Pokok ............................................................ 10
2. Paragraf ................................................................................. 14
a. Pengertian Paragraf ......................................................... 14
b. Unsur-unsur Paragraf ...................................................... 14`
3. Jenis-jenis Paragraf ............................................................... 15`
4. Wacana .................................................................................. 19
a. Pengertian Wacana .......................................................... 19
b. Jenis-jenis Wacana .......................................................... 20
5. Model Spontaneous Group Disccusion ................................. 22
a. Pengertian Model Spontaneous Group Discussion ......... 22
b. Langkah-langkah Model Spontaneous Group
Discussion ....................................................................... 23
c. Kelebihan Model Spontaneous Group Discussion ......... 24
d. Kekurangan ..................................................................... 24
B. Kerangka Konseptual ................................................................... 24
C. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
1. Lokasi Penelitian ...................................................................
2. Waktu Penelitian ...................................................................
B. Populasi Penelitian ......................................................................
1. Populasi .................................................................................
2. Sampel ...................................................................................
C. Metode Penelitian........................................................................

iv

27
27
27
27
27
28
28

D.
E.
F.
G.
H.

Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................
Desain Eksperimen......................................................................
Instrumen Penelitian....................................................................
Pengolaan Data ...........................................................................
Teknik Analisis Data ..................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Penelitian...........................................................
1. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana Argumentasi
Sebelum Penerapan Model
Spontaneous Group Discussion ...........................................
2. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana Argumentasi
Sesudah Penerapan Model
Spontaneous Group Discussion............................................
3. Pengaruh Model Spontaneous Group Discussion Terhadap
Kemampuan Menemukan Ide Pokok Wacana Argumentasi
B. Analisis Data .............................................................................
1. Analisis Data Hasil Pre-test..................................................
2. Analisis Data Hasil Post-test ...............................................
3. Perbedaan Standart Error Mean Kelas Pre-Test (X) dan
Mean Kelas Post-test (Y) ....................................................
C. Uji Persyaratan Analisis Data ...................................................
1. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menemukan Ide Pokok
Wacana Argumentasi Sebelum Penerapan Model
Spontaneous Group Discussion (Pre-test) ...........................
2. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menemukan Ide Pokok
Wacana Argumentasi Setelah Penerapan Model
Spontaneous Group Discussion (Post-test) ..........................
3. Uji Hipotesis.........................................................................
D. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................

29
30
32
34
36
39

39

41
43
44
44
45
47
47

47

50
53
54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan..................................................................................... 57
B. Saran .......................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 59

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Populasi Siswa ............................................................................. 28
Tabel 3.2 Desain Eksperimen Pre-Test Post-Test Design ............................ 30
Tabel 3.3 Prosedur Eksperimen Pre-Test Pos-Test Design .......................... 31
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Menemukan Ide PokokWacana ....................... 33
Tabel 3.5 Kategori Penilaian ......................................................................... 34
Tabel 4.1 Data Hasil Pre-Test ....................................................................... 39
Tabel 4.2 Kategori Penilaian Pre-test .......................................................... 40
Tabel 4.3 Data Hasil Post-test ...................................................................... 41
Tabel 4.4 Kategori Penilaian Post Test ........................................................ 42
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Sebelum Menggunakan Model
Spontaneous Group Discussion ................................................... 44
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Sesudah Menggunakan Model
Spontaneous Group Discussion .................................................... 45
Tabel 4.7 Analisis Data Kelompok Sebelum dan Sesudah Menggunakan
Model Spontaneous Group Discussion ........................................ 47
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Sebelum Menggunakan Model

vii

Spontaneous Group Discussion .................................................... 48
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Sebelum Menggunakan Model
Spontaneous Group Discussion .................................................... 50
Tabel 4.10 Data Hasil UjiNormalitas ............................................................ 52
Tabel 4.11 Pengujian Homogenitas Penelitian ............................................. 53
Tabel 4.12 Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................... 54

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Instrumen Tes ........................................................................... 60
Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa ................................................................. 63
Lampiran 3: Silabus Pembelajaran................................................................ 64
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 67
Lampiran 5: Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z ............ 72
Lampiran 6: Tabel daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors........................... 74
Lampiran 7: Nilai Persentil untuk Distribusi F ............................................. 75
Lampiran 8: Daftar Nilai Untuk Berbagai Df ............................................... 77
Lampiran 9: Dokumentasi ............................................................................ 78

viii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran

Bahasa

Indonesia

memiliki

peran

yang

penting

dalam

perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa. Pelajaran bahasa Indonesia
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pelajaran
bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulisan.
Usaha pemenuhan kebutuhan manusia dalam memperoleh dan mengelola
ilmu pengetahuan dapat diraih melalui empat keterampilan berbahasa, yakni
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan
keterampilan menulis. Artinya keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang
paling utama dalam mengakses bidang ilmu lainnya. Dengan bahasa manusia dapat
mengenal dirinya, dan berpartisipasi dengan masyarakat. Oleh karena itu, bahasa
memiliki peranan penting dalam aspek kehidupan manusia khususnya dalam bidang
ilmu pengetahuan. Salah satu aspek keterampilan berbahasa mendominasi perlu
diperhatikan adalah keterampilan membaca. Membaca merupakan aspek dalam
keterampilan berbahasa yang merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan membaca kita memperoleh informasi atau berita-berita yang terjadi di

1

2

seluruh dunia ini. Namun kemampuan seorang pembacalah yang menentukan
pemerolehannya dalam menerima informasi.
Untuk menemukan informasi yang terkandung di dalam suatu bacaan. Maka
pembaca juga harus menemukan ide pokok yang terdapat di setiap paragraf. Ide
pokok merupakan inti suatu bacaan dan pikiran utama dari suatu pemahaman.
Menemukan ide pokok merupakan suatu kewajiban bagi pembaca ketika mencoba
menambah wawasan pengetahuan melalui bacaan. Jika siswa mampu menemukan ide
pokok dengan baik, maka pemahamannya mengenai bacaan tersebut akan baik pula.
Selain menemukan ide pokok, siswa dituntut untuk menemukan permasalahan yang
terdapat dalam suatu wacana yang kemudian ditulis kembali menjadi sebuah
ringkasan dengan menggunakan kalimat yang runtut.
Setiap wacana mempunyai ide pokok, gagasan pokok, atau gagasan utama.
Ide pokok merupakan inti atau kesimpulan dari keseluruhan isi wacana. Dari ide
pokok wacana pula pembaca dapat mengambil sikap apakah bacaan itu perlu dibaca
secara keseluruhan karena penting atau tidak perlu dilanjutkan karena isinya sudah
diketahui.
Pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum mampu menemukan ide
pokok dan membedakan gagasan utama dan gagasan penjelas. Hal ini dibuktikan oleh
penelitian Vidya (Skripsi, 2012 : 2) yang menyatakan minimnya kemampuan siswa
dalam menemukan ide pokok wacana. Hal itu terbukti dengan siswa belum mampu
membedakan gagasan utama dan gagasan penjelas, serta siswa rata-rata hanya

3

menjawab 60% benar soal wacana yang diberikan. Padahal di dalam KTSP siswa
kelas X telah mampu menemukan ide pokok wacana yang dibacanya.
Menurut Siti (Skripsi, 2015:2) yang menyatakan masih banyak siswa kelas IX
yang belum mampu menemukan gagasan utama dari artikel yang dibaca dengan baik
dan benar. Hal ini terlihat masih banyaknya siswa yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Hasil observasi awal peneliti,
rata-rata nilai siswa kelas IX dalam kompetensi menemukan gagasan utama dalam
artikel atau buku yang dibaca hanya mencapai 67,4 dan termasuk kategori cukup.
Melalui observasi, wawancara peneliti kepada guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia

di SMP Negeri 1 Pulo Bandring, ketika mengikuti pelajaran tentang

menemukan ide pokok. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada materi tersebut
cenderung rendah, meskipun ada beberapa siswa yang hasil belajarnya telah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu nilai 72. Diperoleh informasi
bahwa siswa cenderung kurang mampu dalam menemukan gagasan pokok, hal itu
disebabkan karena siswa masih sulit membedakan antara gagasan pokok dan gagasan
penjelas dan siswa juga masih kesulitan dalam membaca wacana. hal ini dibuktikan
dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 65.
Pada dasarnya pengajaran bahasa Indonesia mengarakan siswa untuk
menguasai bahasa Indonesia dengan baik ternyata pada pembelajaran di sekolah guru
masih memosisikan diri sebagai satu-satunya sumber pembelajaran sedangkan siswa
masih tetap hanya sebagai pendengar yang pasif menerima pelajaran yang diberikan

4

sehingga masih banyak siswa yang kurang memahami pembelajaran atau dengan kata
lain, tujuan pembelajaran belum sesuai seperti yang diharapkan misalnya dalam
kegiatan membaca. Dengan keadaan yang seperti itu akan menghambat tumbuhnya
kreativitas siswa dan menciptakan susasana yang menjenuhkan terutama dalam
kegiatan membaca. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan strategi pembelajaran
yang digunakan oleh guru kurang relevan, bersifat monoton dan tidak adanya
motivasi yang diberikan oleh guru untuk membangkitkan semangat siswa. Untuk itu
diperlukan upaya penerapan strategi pembelajaran lain yang sifatnya mampu
membangkitkan motivasi belajar dan kreativitas siswa dalam belajar, tanpa terkecuali
dalam pembelajaran membaca. Siti Ferisa (Skripsi, 2015:3) yang menyatakan
rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan gagasan utama teks, salah satunya
disebabkan oleh model pembelajaran klasik yang dipakai oleh guru yaitu model
pembelajaran langsung dengan lebih banyak menggunakan ceramah dan latihan.
Uswatun (Skripsi, 2009:4) menyatakan rendahnya kemampuan siswa kelas X11 di SMA Negeri 2 Semarang dalam menemukan ide pokok diketahui dari hasil tes
pemahaman ide pokok juga masuk dalam kategori cukup yaitu sebesar 44,63, nilai
tersebut belum memenuhi standar ketuntasan minimum yang telah ditetapkan oleh
guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yaitu sebesar 70.
Ayu (2012:3) menyatakan hasil observasi yang dilakukan di SMK
Muhammadiyah I Bantul ketika diberikan pertanyaan mengenai keprofesionalan dan
metode mengajar guru, Satriya mengatakan bahwa guru menyampaikan materi secara

5

membingungkan sehingga dia kurang mengerti tentang materi yang diajarkan dan
juga metode mengajar guru kurang bervariasi pada saat menyampaikan pelajaran.
Pengajaran ide pokok di sekolah hanya sebatas membaca buku teks lalu
melihat contoh ide pokok dalam buku teks kemudian berganti dengan pokok bahasan
yang baru. Siswa juga tidak dibiasakan untuk membaca wacana. Hal inilah yang
membuat siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal ujian terkait dengan
ide pokok dalam wacana dan juga kesulitan dalam meringkas wacana. padahal soalsoal menetukan ide pokok dalam wacana kerap kali muncul pada ujian nasional.
Dalam penelitian ini ditawarkan sebuah model pembelajaran, yaitu model
pembelajaran Spontaneous Group Discussion yang mungkin dapat menjadi cara baru
untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami ide pokok dalam wacana sebagai
media pembelajaran dan mengatasi pesoalan-persoalan yang dihadapi oleh pengajar
ketika mengajarkan ide pokok. Model ini merupakan bagian dari model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif mempunyai bagian-bagian. Bagian-bagian
tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu metode supported cooperative learning dan
metode-metode informal. Model spontans discussion group ini termasuk kedalam
bagian dari metode-metode informal. Sejalan dengan itu model ini sangat tepat untuk
digunakan dalam memahami konsep ide pokok. Karena model ini menawarkan kerja
sama dalam kelompok diskusi, yaitu mereka dapat bekerja sama dengan temannya
dalam menemukan ide pokok, dapat dengan mudah menginstruksikan mereka untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, seperti mencari makna sesuatu, mencari alasan
tentang peristiwa tertentu atau memecahkan suatu masalah, dapat mengutarakan

6

pendapat-pendapat mereka dalam diskusi dan dapat berpikir secara kritis mengenai
suatu hal yang dibahas.
Ratih (-:7) menyatakan pada hasil penelitiannya

metode SGD dapat

meningktkan aktivitas belajar siswa. Peningkatan aktivitas diamati dari tiga indikator.
Peningkatan siswa dalam bertanya atau mengemukaan pendapat sebesar 65,22% yang
sebelumnya 13,04%. Peningkatan siswa dalam memecahkan masalah sebesar 73,91%
yang sebelumnya 17,4%. Peningkatan siswa yang mampu menanggapi ide teman
dalam proses diskusi sebesar 52,8% yang sebelumnya 8,7%.
Dani (-:143) menyatakan pada hasil penelitiannya hasil belajar siswa pada
peningkatan kreativitas melalui pembelajaran kooperatif tipe spontaneous group
discussion pada siswa kelas VII sebesar 66,43% pada siklus I dengan ketuntasan
klasikal sebesar 40,625% dan pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi
73,91 dengan ketuntasan klasikal sebesar 75%. Persentase hasil kreativitas belajar
siswa pada siklus I sebesar 62,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 70%. Hal ini
lebih memudahkan siswa dalam belajar dibandingkan siswa belajar sendiri untuk
menemukan ide pokok dalam wacana sebagai media pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitin dengan
judul “Pengaruh Model Spontaneous Group Discussion Terhadap Kemampuan
Menemukan Ide Pokok Wacana Argumentasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
PULO BANDRING KISARAN Tahun Pembelajaran 2015/2016”

7

B. Identifikasi Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah perlu dilakukan identifikasi masalah yang
jelas. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok wacana
2. Siswa tidak mampu membedakan gagasan utama dan gagasan penjelas
3. Siswa tidak mampu meringkas wacana
4. Guru menerapkan strategi yang tidak tepat dalam pembelajaran
menemukan ide pokok
C. Pembatasan Masalah
Dari sejumlah identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi
penelitian ini pada nomor satu di atas, yakni rendahnya kemampuan siswa
dalam menemukan ide pokok wacana argumentasi.
D. Rumusan Masalah
Rumusan

masalah

bertujuan

memepermudah

peneliti

dalam

mengumpulkan data yang diperlukan sekaligus memepertegas masalah yang
diteliti sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan. Adapun rumusan masalah
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kemampuan siswa menemukan ide pokok wacana argumentasi
sebelum menggunakan model spontaneous group discussion siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran Tahun Pembelajaran
2015/2016?
2. Bagaimana kemampuan siswa menemukan ide pokok wacana argumentasi
sesudah menggunakan model spontaneous group discussion siswa kelas

8

VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran Tahun Pembelajaran
2015/2016?
3. Apakah ada pengaruh kemampuan siswa menemukan ide pokok wacana
argumentasi menggunakan model spontaneous group discussion siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran Tahun Pembelajaran
2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang akan dilasanakan selalu mempunyai tujuan tertentu.
Dengan adanya tujuan tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan dapat
terarah secara efektif dan efisien. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui

kemampuan

siswa

menemukan

ide

pokok

wacana

argumentasi sebelum menggunakan model spontaneous group discussion
oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
2. Mengetahui

kemampuan

siswa

menemukan

ide

pokok

wacana

argumentasi sesudah menggunakan model spontaneous group discussion
oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
3. Mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan siswa menemukan ide
pokok wacana argumentasi menggunakan model spontaneous group
discussion siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran Tahun
Pembelajaran 2015/2016.

9

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan perwujudan aplikasi dari hasil penelitian, baik
untuk penulis maupun orang lain, terutama kepada pendidik yang akan
merealiasikan tujuan pendidik nasional pada umumnya dan tujuan belajar
pada khususnya. Oleh karena itu manfaat penelitian ini sangat besar artinya
bagi semua pihak terutama bagi guru bahasa Indonesia. Adapun manfaat
penelitian ini:
1. Manfaat Teoretis
Sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untu
mengajarkan latihan membaca cepat yang baik bagi siswa, sehingga siswa
mampu menemukan ide pokok wacana.
Bagi siswa, lebih termotivasi meningkatkan kemampuan menemukan ide
pokok wacana.
Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pulo
Bandring Kisaran Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menemukan ide
pokok wacana argumentasi sebelum mendapat perlakuan (model
Spontaneous Group Discussion) adalah 61,32.
2. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pulo
Bandring Kisaran Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menemukan ide
pokok wacana argumentasi sesudah mendapat perlakuan (model
Spontaneous Group Discussion) adalah 77,5.
3. Model pembelajaran Spontaneous Group Discussion terbukti memberikan
pengaruh positif terhadap kemampuan menemukan ide pokok wacana
argumentasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pulo Bandring Kisaran
Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan hipotesis yaitu dengan �0

> ��

��

yakni 6,658 > 2,04 telah membuktikan bahwa hipotesis alternative (Ha)
diterima.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diungkapkan beberapa saran.

57

58

1. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok wacana argumentasi
perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan model
pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar disekolah.
2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan
sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian setiap siswa.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model-model pembelajaran yang digunakan disekolah khussnya dalam
pembelajaran menemukan ide pokok wacana.

59

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kamalasari, Vidya. 2012. Pengaruh Latihan Membaca Cepat Terhadap Kemampuan
Menemukan Ide Pokok Wacana Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk
Mengkudu Tahun Pembelajaran 2011/2012. Medan: FBS UNIMED
Khasanah, Uswatun. 2009. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Untuk
Menemukan Ide Pokok Dengan Teknik Skipping Ayunan Visual Siswa Kelas
X.11 SMA Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009
Kemendikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta: NusaIndah
Kosasih, E.2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia.
Bandung: Yrama Widya
Siburian, Tiur Asih. 2012. Evaluasi Belajar. Jakarta: Halaman Moeka
Sujana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
NusaIndah
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Tampubolon. 1987. (Cetakan Terakhir). Kemampuan Membaca Teknik Membaca
Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 2014. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN HAL-HAL YANG MENARIK DALAM DONGENG YANG DIPERDENGARKAN MELALUI TEKNIK DISKUSI SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 20 61

PENGARUH SKILL ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP LITERASI SAINS SISWA SMP

3 24 50

PENGARUH PEMAHAMAN MATERI HAK ASASI MANUSIA TERHADAP SIKAP KEMANUSIAAN SISWAKELAS VII DI SMP NEGERI 2 HULU SUNGKAI KABUPATEN LAMPUNG UTARA T.P 2012/2013

1 42 73

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN BERKELOMPOK TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR KAYANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUKADANA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

4 15 130

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARN 2013/2014

0 9 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMANKONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Semaka Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 70

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDEED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KISARAN

0 1 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 RAMBAH

0 2 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWAKELAS VII SMPN 3 UJUNGBATU

0 0 5

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

0 0 8