PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN KOLOID.
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK
BAHAS AN KOLOI D
Oleh:
Nanda Aprita Y NIM 4123131062
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
(2)
(3)
iii
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN KOLOID
Nanda Aprita Y (4123131062) Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dua model pembelajaran yaitu pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid di kelas XI IPA SMAN 14 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 14 Medan yang terdiri dari 6 kelas. Sampel penelitian secara Purpose sampling terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen 1 yang diajarkan dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan kelas eksperimen 2 yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Solving. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 18 soal yang telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t dua pihak. Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > t1/2 (10,56 > 1,005). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu: ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid. Dari hasil analisis data kedua model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa khususnya pada pokok bahasan Koloid.
Dari hasil penelitian maka dapat dilihat terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan kedua model pembelajaran yang berbeda sehingga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk diterapkan pada pokok bahasan lainnya.
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pendekatan Keterampilan Proses Sains Dengan Model Pembelajaran Problem Solving Pada Pokok Bahasan Koloid” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Yusman, SP dan ibunda Irma Sani Hrp yang selama ini telah berjuang untuk pendidikan penulis. Tak lupa juga penulis sampaikan terimakasih kepada sanak saudara yaitu adik penulis Nazaruddin Yusman dan paman Alm. Taufik Sani Hrp yang selama ini telah berdoa dan memberi dukungan kepada penulis.
Selanjutnya penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada ibu Dra. Hafni Indriati Nst, M.Si , bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan bapak Drs. Jasmidi, M.Si selaku dosen penguji skripsi penulis yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis. Serta bapak dan ibu guru di SMAN 14 Medan yang telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian.
Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah banyak membantu penulis yaitu Muhammad Ali Sofian, keempat sahabat penulis yaitu Putri, Fahmi, Rian dan Juwita, teman sekelas Kimia Dik C 2012, teman sesama dosen pembimbing skripsi dan seluruh pihak yang terlibat dalam membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
(5)
v
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan
Medan, Juni 2016 Penulis
Nanda Aprita Y NIM. 4123131062
(6)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 4
1.6.Manfaat Penelitian 4
1.7.Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakekat Pembelajaran Kimia 6
2.1.1. Hakekat Pembelajaran Kimia 6
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar Kimia 7
2.2. Model Pembelajaran 8
2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 8
2.2.2. Pendekatan Keterampilan Proses Sains 8 2.2.2.1. Pengertian Keterampilan Proses Sains 8 2.2.2.2. Manfaat Keterampilan Proses Sains 9 2.2.2.3. Aspek-Aspek Keterampilan Proses Sains 9 2.2.2.4. Kelebihan Pendekatan Keterampilan Proses Sains 11
(7)
vii
2.2.2.5. Kelemahan Pendekatan Keterampilan Proses Sains 12 2.2.3. Model Pembelajaran Problem Solving 12 2.2.3.1. Tahap Pembelajaran Probelm Solving 13 2.2.3.2. Kelebihan Pembelajaran Probelm Solving 15 2.2.3.3. Kekurangan Pembelajaran Probelm Solving 15
2.3. Materi Pokok 16
2.3.1. Sistem Koloid 16
2.3.1.1. Pengertian Sistem Koloid 16
2.3.2. Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari 17
2.3.3. Jenis-Jenis Koloid 17
2.3.4. Sifat-Sifat Koloid 18
2.3.4.1. Efek Tyndall 18
2.3.4.2. Gerak Brown 19
2.3.4.3. Elektroforesis 20
2.3.4.4. Adsorpsi 21
2.3.4.5. Koagulasi 21
2.3.4.6. Koloid Pelindung 21
2.3.4.7. Dialisis 22
2.3.4.8. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 22
2.3.5. Pembuatan Sistem Koloid 23
2.4. Hipotesis 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27
3.2. Populasi dan Sampel 27
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 27
3.4. Instrumen Penelitian 28
3.5. Rancangan/Desain Penelitian 32
3.6. Teknik Pengumpulan Data 32
3.7. Teknik Analisis Data 35
(8)
viii
3.7.2. Standar Deviasi 35
3.7.3. Uji Normalitas 35
3.7.4. Uji Homogenitas 36
3.7.5. Uji Hipotesis 36
3.7.6. Peningkatan Hasil Belajar 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data instrumen penelitian 38
4.1.1. Validitas Item / Butir Soal 38
4.1.2. Reabilitas Tes 38
4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 39
4.1.4. Daya Pembeda 39
4.1.5. Distruktor 39
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 39
4.2.1. Hasil Belajar Siswa 39
4.2.2. Uji Normalitas 42
4.2.3. Uji Homogenitas 43
4.2.4. Uji Hipotesis 45
4.3. Pembahasan 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 48
5.2. Saran 48
(9)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahapan Problem Solving 12
Gambar 2.2. Efek Tyndall 19
Gambar 2.3. Gerak Brown 20
Gambar 2.4. Elektroforesis 20
Gambar 2.5. Adsorpsi 21
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 34
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 41
(10)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. perbandingan KPS dengan Problem solving 16 Tabel 2.2. Perbandingan Larutan, Koloid, dan Suspensi 17
Tabel 2.3. Jenis-Jenis Koloid 18
Tabel 4.1. Rangkuman Statistif Deskriptif Pretest Posttest 40 Tabel 4.2. Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar 41
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas 42
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas 44
(11)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 51
Lampiran 2. RPP 54
Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal 72
Lampiran 4. Instrumen Tes 75
Lampiran 5. Penyelesaian Instrumen Tes 84
Lampiran 6. Uji Validitas Tes 89
Lampiran 7. Uji Reliabilitas 91
Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 93
Lampiran 9. Uji Daya Beda 95
Lampiran 10. Distruktor 97
Lampiran 11. Hasil Belajar & Rata-rata 99
Lampiran 12. Uji Normalitas 101
Lampiran 13. Uji Homogenitas 105
Lampiran 14. Uji Hipotesis 107
Lampiran 15. Peningkatan Hasil Belajar 109
Lampiran 16. Varian dan Standar Deviasi 111 Lampiran 17. Tabel Distribusi Chi Kuadrat 113
Lampiran 18. Tabel Distribusi t 114
Lampiran 19. Tabel Distribusi F 115
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berwawasan yang diharapkan mampu untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran yang diusahakan dengan sengaja untuk mengembangkan kepribadian dan segenap potensi siswa sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional (Wardani, 2014).
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya, 2006).
Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep terorganisir tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Namun pada saat ini sains (kimia) merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sekolah menengah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya rumus perhitungan kimia yang memerlukan analisis perhitungan matematis. Selain hal tersebut, perlu adanya variasi dalam mengajar agar siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran di dalam kelas (Setyowati, 2007).
Kenyataan di lapangan, siswa memandang pelajaran kimia sebagai pelajaran yang sulit dipahami, tidak menarik, dan membosankan karena identik dengan rumus-rumus dan perhitungan-perhitungan. Sehingga dalam pembelajaran
(13)
2
siswa kurang berminat mendalami kimia dan menyebabkan hasil belajar kimia siswa rendah.
Berdasarkan permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi pelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakam untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Disini penulis memilih menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving.
Dengan adanya pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving diharapkan situasi pembelajaran kimia yang menegangkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih mudah mencapai kompetensi yang diharapkan.
Beberapa penelitian telah menunjukkan keefektifan dari pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian Putri (2015) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Pokok Koloid Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram Tahun Ajaran 2013/2014” menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar Kimia siswa.
Selanjutnya hasil penelitian dari Syafitri (2010) dengan judul “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Sistem Koloid” menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 83,1%.
Begitu juga dengan model pembelajaran Problem Solving, beberapa penelitian telah menunjukkan keefektifannya dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa diantaranya, penelitian Astuti (2013) yang berjudul “Analisis Keterampilan Mengelompokkan dan Inferensi Pada Materi Koloid
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving” menunjukkan
(14)
3
Hijayatun (2013) dalam penelitiannya berjudul “Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa” menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kimia siswa sebesar 90,6%.
Pendekatan Keterampilan Proses Sains ataupun model pembelajaran Problem Solving diharapkan dapat menuntun siswa untuk memperbaiki proses belajar dan siswa lebih memahami akan materi kimia salah satunya yaitu materi koloid.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan Model Pembelajaran Problem Solving pada Pokok Bahasan Koloid”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan pada penelitian antara lain :
1. Hasil belajar kimia sebagian siswa yang masih rendah, yaitu di bawah kriteria ketuntasan minimal.
2. Siswa menganggap pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik terutama dalam rumus dan perhitungan.
3. Proses belajar mengajar di kelas yang masih menggunakan pengajaran yang berpusat pada guru sehingga belajar tidak menyenangkan bagi siswa tersebut. 4. Model atau metode yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang bervariasi
sehingga siswa kurang berpikir kritis dan imajinatif dalam pembelajara.
5. Selama kegiatan belajar mengajar di kelas, guru kurang maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
(15)
4
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka diperlukan pembatan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Sampel penelitian adalah siswa SMAN 14 Medan kelas XI IPA sebanyak dua kelas.
2. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan Problem Solving pada materi Koloid. 3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes kognitif.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid?
2. Berapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang akan diteliti tersebut, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid.
2. Untuk besar peningkatan hasil belajar kimia siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi bagi guru, khususnya guru kimia untuk meningkatkan
(16)
5
2. Untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving dalam meningkatkan hasil belajar, semangat dan minat belajar siswa.
3. Bagi peneliti, (a) sebagai masukan untuk menambah wawasan tentang model pembelajaran, (b) sebagai masukan agar dapat diterapkan di dalam kegiatan belajar mengajar nantinya.
4. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dengan menggunakan model dan media yang sama.
1.7. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan prilaku sebagai akibat dari proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat diukur melalui kegiatan penilaian.
2. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan.
3. Problem Solving
Problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.
(17)
48 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis maka peneliti menarik kesimpulan :
1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid di kelas XI IPA SMAN 14 Medan.
2. Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan pada kedua kelas eksperimen, pembelajaran dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan peningkatan sebesar 70,3% dan rata-rata hasil belajarnya 80,67 dibandingkan dengan hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Solving dengan peningkatan 51,5% dan rata-rata hasil belajarnya sebesar 67,41.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model Pembelajaran Problem Solving karena terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif seperti kerja sama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel afektif lainnya.
(18)
49
DAFTAR PUSTAKA
Afrida Yunia Arfiyani. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Vol. 3 No.10 ISSN 2337-9995
Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh/Buku Dua). Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto. Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta
Astuti, Ratih Puji. (2013). Analisis Keterampilan Mengelompokkan dan Inferensi Pada Materi Koloid Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving.Vol-,No-, FMIPA UNLAM, Lampung.
Dahar, R. W., (2006), Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Djamarah. Syaiful Bahri, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Gulo.W, (2002), Metode Penelitian, PT. Grasindo, Jakarta
Harjani. Tarti dkk, (2012), Kimia SMA Kelas XI, Masmedia, Sidoarjo
Hijayatun,S. (2013). Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa. ISSN NO 2252-6609, FMIPA UNNES, Semarang
Lawson,A.E, (1994), Science Teaching and The Development of Thinking, Belmont, Wadsworth
Purba.Michael, (2006), Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
(19)
50
Rizaldi.Aldi, (2012), Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle), UPI, Bandung
Roestiyah N.K, (1991), Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta
Sanjaya.W, (2006), Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sardiman, (1996), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Grafindo, Jakarta Setyowati, (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Semarang Tahun 2006/2007 Pada Konsep Larutan Asam Basa Melalui Metode Quantum Teaching, FMIPA UNNES, Semarang
Silitonga.P.M, (2013), Metodologi Penelitain Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan
Silitonga.P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan
Situmorang, M., (2011), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Standar melalui Inovasi Materi Pembelajaran Muatan Lokal Provinsi Sumatera sesuai Tuntutan KTSP, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Sudirman, (1987), Ilmu Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung
Tim Dosen FMIPA, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, FMIPA Unimed, Medan
Wardani. Wuri, (2014), Pengembangan Modul IPA Terpadu Berpendekatan Inquiry Tema Molekul Kimia Pada Nutrisi Tumbuhan Vol 3, No 2, FMIPA UNNES, Semarang
(20)
ii
RIWAYAT HIDUP
Nanda Aprita Y dilahirkan di Pematang Siantar pada 03 April 1995 yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Ayahanda Yusman, S.P dan ibunda Irma Sani Hrp. Pada tahun 2000 penulis mulai bersekolah di SD Negeri 112282 Aek Kanopan sampai dengan kelas 4 SD dan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD 118262 Aek Raso Cikampak dikarenakan ikut orangtua berpindah tugas. Selanjutnya pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Rantau Selatan, Rantau Prapat sampai dengan tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Rantau Utara, Rantau Prapat. Pada tahun 2012 penulis diterima di Universitas Negeri Medan program studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur SNMPTN Tertulis.
(1)
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka diperlukan pembatan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Sampel penelitian adalah siswa SMAN 14 Medan kelas XI IPA sebanyak dua kelas.
2. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan Problem Solving pada materi Koloid. 3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes kognitif.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid?
2. Berapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang akan diteliti tersebut, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid.
2. Untuk besar peningkatan hasil belajar kimia siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi bagi guru, khususnya guru kimia untuk meningkatkan
(2)
2. Untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving dalam meningkatkan hasil belajar, semangat dan minat belajar siswa.
3. Bagi peneliti, (a) sebagai masukan untuk menambah wawasan tentang model pembelajaran, (b) sebagai masukan agar dapat diterapkan di dalam kegiatan belajar mengajar nantinya.
4. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dengan menggunakan model dan media yang sama.
1.7. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan prilaku sebagai akibat dari proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat diukur melalui kegiatan penilaian.
2. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan.
3. Problem Solving
Problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.
(3)
48 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis maka peneliti menarik kesimpulan :
1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid di kelas XI IPA SMAN 14 Medan.
2. Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan pada kedua kelas eksperimen, pembelajaran dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan peningkatan sebesar 70,3% dan rata-rata hasil belajarnya 80,67 dibandingkan dengan hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Solving dengan peningkatan 51,5% dan rata-rata hasil belajarnya sebesar 67,41.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model Pembelajaran Problem Solving karena terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif seperti kerja sama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel afektif lainnya.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Afrida Yunia Arfiyani. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Vol. 3 No.10 ISSN 2337-9995
Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh/Buku Dua). Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto. Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta
Astuti, Ratih Puji. (2013). Analisis Keterampilan Mengelompokkan dan Inferensi Pada Materi Koloid Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving.Vol-,No-, FMIPA UNLAM, Lampung.
Dahar, R. W., (2006), Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Djamarah. Syaiful Bahri, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Gulo.W, (2002), Metode Penelitian, PT. Grasindo, Jakarta
Harjani. Tarti dkk, (2012), Kimia SMA Kelas XI, Masmedia, Sidoarjo
Hijayatun,S. (2013). Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa. ISSN NO 2252-6609, FMIPA UNNES, Semarang
Lawson,A.E, (1994), Science Teaching and The Development of Thinking, Belmont, Wadsworth
Purba.Michael, (2006), Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
(5)
Rizaldi.Aldi, (2012), Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle), UPI, Bandung
Roestiyah N.K, (1991), Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta
Sanjaya.W, (2006), Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sardiman, (1996), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Grafindo, Jakarta
Setyowati, (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Semarang Tahun 2006/2007 Pada Konsep Larutan Asam Basa Melalui Metode Quantum Teaching, FMIPA UNNES, Semarang
Silitonga.P.M, (2013), Metodologi Penelitain Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan
Silitonga.P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan
Situmorang, M., (2011), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Standar melalui Inovasi Materi Pembelajaran Muatan Lokal Provinsi Sumatera sesuai Tuntutan KTSP, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Sudirman, (1987), Ilmu Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung
Tim Dosen FMIPA, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, FMIPA Unimed, Medan
Wardani. Wuri, (2014), Pengembangan Modul IPA Terpadu Berpendekatan Inquiry Tema Molekul Kimia Pada Nutrisi Tumbuhan Vol 3, No 2, FMIPA UNNES, Semarang
(6)
RIWAYAT HIDUP
Nanda Aprita Y dilahirkan di Pematang Siantar pada 03 April 1995 yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Ayahanda Yusman, S.P dan ibunda Irma Sani Hrp. Pada tahun 2000 penulis mulai bersekolah di SD Negeri 112282 Aek Kanopan sampai dengan kelas 4 SD dan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD 118262 Aek Raso Cikampak dikarenakan ikut orangtua berpindah tugas. Selanjutnya pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Rantau Selatan, Rantau Prapat sampai dengan tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Rantau Utara, Rantau Prapat. Pada tahun 2012 penulis diterima di Universitas Negeri Medan program studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur SNMPTN Tertulis.