KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PREPARATIF UNTUK MEMURNIKAN ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI HASIL SINTESIS DARI RISINOLEAT MINYAK KASTOR.

(1)

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PREPARATIF UNTUK MEMURNIKAN ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI HASIL SINTESIS

DARI RISINOLEAT MINYAK KASTOR

Oleh: Lia Afriana NIM. 4123210023 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

iii

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PREPARATIF UNTUK MEMURNIKAN ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI HASIL SINTESIS DARI

RISINOLEAT MINYAK KASTOR

Lia Afriana (NIM. 4123210023) ABSTRAK

Telah dilakukan pemurnian CLA (Conjugated Linoleic Acid) dengan kromatografi kolom yang dimodifikasi dengan mengimpregnasikan fasa diam yaitu silikagel dengan perak nitrat (argentonated) dan selanjutnya dikromatografi lapis tipis preparatif. Dasar pemurnian dengan kromatografi kolom adalah terjadinya ikatan koordinasi yang reversible antara ion perak dengan ikatan rangkap pada setiap komponen yang terdapat pada sampel DCO yang mempengaruhi waktu elusi setiap komponennya. Selain itu waktu elusi komponen menentukan eluen yang digunakan yakni berdasarkan kepolaran dari setiap pelarutnya. Untuk meningkatkan kemurnian CLA hasil sintesis dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif terhadap hasil pengoloman. Hasil KLT pengoloman dideteksi noda dengan lampu UV 366 nm dan selanjutnya noda yang mempunyai waktu retensi (tR) yang sama dipreparasi dengan cara pengerukan dan

dilarutkan kembali pada pelarut heksan. Hasil terbaik yang diperoleh adalah dengan perbandingan eluen Heksana : Asetonitril = 40 : 10 (v/v) pada elusi vial ke-6. Hasil tersebut dikeruk dan selanjutnya diperoleh KLT pemurnian CLA yang dianalisis dengan Gas Cromatografy Mass Spektroscopy (GC MS) dan Gas Cromatografy (GC) dengan kadar total CLA sebesar 39,633 %. Bila dibandingkan dengan CLA standar dengan hasil analisis GC diperoleh pencapaian hasil pemurnian sebesar 70 % sehingga diketahui kadar pemurnian CLA sebanding dengan kenaikan penggunaan asetonitril dan berbanding terbalik dengan penggunaan n-heksana.

Kata kunci :Pemurnian, CLA, minyak jarak, kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis preparatif.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah-Nya yang memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sesuai dengan perencanaan.

Skripsi dengan judul Kromatografi Lapis Tipis Preparatif untuk Memurnikan Asam Linoleat Terkonjugasi Hasil Sintesis dari Risinoleat Minyak Kastor disusun dan dilaksanakan untuk memperoleh gelar Sarjana Sain, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, maupun saran kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D., Bapak Dr. Mahmud, M.Sc., dan Drs. Rahmat Nauli, M.Si, sebagai dosen – dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dari awal perencanaan penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Nurmalis, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik, beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staff pegawai jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang paling istimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua saya, ayahanda Deni Elvi dan ibunda Ratna Wati serta adik saya Muhammad Anggi yang telah memberikan bantuan materil maupun moril, selalu berdoa dan memberikan dorongan semangat, kasih sayang serta dana sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk teman-teman seperjuangan Kimia Non Dik 2012 atas semangat dan hubungan persahabatan yang terjalin serta doa dan


(5)

v

dukungannya. Untuk Abang M. Dermawan Susanto yang telah mau berbagi ilmu dan pengalaman kepada penulis, kepada Ridho Rahmadillah yang telah membantu dan memberikan motivasi, dukungan serta perhatiannya kepada penulis juga untuk seluruh pihak yang membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih terdapat kelemahan baik di isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya maupun untuk memperkaya khasanah penelitian.

Medan, September 2016

Penulis,

Lia Afriana


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 2

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Tujuan Penelitian 3

1.5. Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Risinoleat 5

2.2. Asam Linoleat dan Asam Linoleat Terkonjugasi (CLA) 6

2.3. Kromatografi Kolom 7

2.3.1. Kromatografi Kolom Silika gel Impregnasi Perak Nitrat 9 2.4. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 12 2.4.1. Pengertian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 12 2.4.1.1.Prinsip Kerja Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 14 2.4.2. Kromatografi Lapis Tipis Preparatif 18 2.5. Identifikasi dan Karakterisasi Senyawa Hasil Pemurnian 19


(7)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 21

3.2. Sampel 21

3.3. Alat dan Bahan yang Digunakan 21

3.3.1. Peralatan yang digunakan 21

3.3.2. Bahan yang digunakan 22

3.4. Prosedur Penelitian 22

3.4.1. Esterifikasi Minyak Jarak 22

3.4.2. Dehidrasi Minyak Jarak 22

3.4.3. Impregnasi Silika Gel 23

3.4.4. Preparasi Eluen 23

3.4.5. Preparasi Kolom 23

3.4.6. Perlakuan Pemurnian 23

3.4.7. Pembacaan Hasil Pemurnian 23

3.5. Bagan Alir Penelitian 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik dan Komposisi Minyak Jarak 25 4.2. Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak 29 4.2.1. Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak Dengan P2O5 Pada

Kondisi Optimal 33

4.2.2. Analisis Hasil Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak dengan

Dehidrator P2O5 Pada Kondisi Optimal Dengan GC – MS 35

4.3. Pemurnian CLA Hasil Dehidrasi Minyak Jarak 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

DAFTAR PUSTAKA 44


(8)

viii

D

AFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Persamaan Reaksi Dehidrasi Risinoleat 5 Gambar 2.2. Prinsip Kinerja Kromatografi Kolom 8 Gambar 2.3. Struktur Silika gel dengan Silika gel

Terimpregnasi Ag+ 11

Gambar 2.4. Reaksi Reversibel Ag+ dengan Ikatan Rangkap 11 Gambar 2.5. Instrumen GC – MS Shimadzu QP 2010 20

Gambar 3.1. Bagan Kerja Penelitian 24

Gambar 4.1. Kromatogram GC-MS minyak jarak 27 Gambar 4.2. Spektra MS metil ester risinoleat 28 Gambar 4.3. Spektra MS metal ester linoleat 28 Gambar 4.4. Reaksi esterifikasi asam lemak menjadi metil ester 29 Gambar 4.5. Persamaan reaksi dehidrasi risinoleat minyak jarak

menjadi asam linoleat terkonjugasi 30

Gambar 4.6. Reaksi dehidrasi minyak jarak 31

Gambar 4.7. Mekanisme reaksi dehidrasi asam risinoleat 32 Gambar 4.8. Hasil dehidrasi sebelum adsorbs dengan bentonit [a],

dan sesudah diadsorbsi [b] 34

Gambar 4.9. Kromatogram GC-MS hasil dehidrasi risinoleat minyak jarak pada kondisi optimal 3 Jam, 3% w/w,

P2O5, 180 oC [a] dan Standar CLA [b] 36

Gambar 4.10. Mekanisme Silika gel dengan AgNO3 serta ikatan

rangkap alkena 39

Gambar 4.11. Hasil elusi kromatografi kolom 40

Gambar 4.12. Hasil elusi KLT pada fraksi ke 6 40 Gambar 4.13. Kromatogram GC untuk KLT pada fraksi ke 6 41 Gambar 4.14. Grafik kadar CLA sampel sampai hasil pemurnian


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel.2.1. Jenis-jenis bahan penyerap fase diam KLT 15 Tabel 4.1. Karakteristik isika dan kimia minyak jarak 25 Tabel 4.2. Kandungan asam lemak minyak jarak 26 Tabel 4.3. Komposisi minyak jarak yang digunakan untuk bahan

dasar dehidrasi risinoleat 27

Tabel 4.4. Komposisi hasil dehidrasi risinoleat minyak jarak pada kondisi optimal (3 Jam, 3% w/w, P2O5

dan 180 oC) 37


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Kromatogram GC – MS minyak jarak 51 Lampiran 2. Kromatogram GC – MS setelah dehidrasi 58 Lampiran 3. Kromatogram GC hasil pemurnian pada vial ke-6 69

Lampiran 4. Dokumentasi penelitian 70

Lampiran 5. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi 73

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian 74


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Senyawa CLA (Conjugated Linoleic Acid) hasil sintesis dari risinoleat minyak jarak masih tercampur dengan komponen lain sesuai dengan komposisi minyak jarak dari hasil samping reaksi dehidrasi dan isomerasi. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa CLA dapat dipisahkan dengan resolusi yang tinggi bila dianalisis dengan GC dan GC-MS dengan kolom kapiler baik fasa normal maupun fasa terbalik (Cristie, dkk., 1998, Dobson, 1998, Ozgul, 2005, Sehat,dkk., 1998). Resolusi juga relatif baik bila dianalisis dengan Ag+ HPLC dengan fasa normal atau terbalik dengan merangkai minimal tiga buah kolom (Yuruwecs dan Morehouse, 2001, Adolft, dkk., 2002, Cristie, dkk., 2007). Analisis dengan GC dan GC-MS tidak Preparatif dan harus melalui derivatisasi sehingga pemisahan CLA tidak cocok dilakukan dengan cara tersebut. Selanjutnya walaupun HPLC adalah Preparatif namun hanya dalam skala kecil dan harga peralatannya pun sangat mahal. Pemisahan dengan fraksi urea akan menghasilkan CLA dengan kemurnian yang tinggi (Vellenueve,dkk.,2005), namun dalam bentuk asam lemak sehingga esensialitasnya berubah bila dibandingkan dengan dalam bentuk trigliserida. Pemisahan isomer CLA juga dilakukan dengan teknik fraksinasi solven dengan hasil yang cukup baik, namun pelarut dan desain reaktornya sangat mahal (Hidetaka, dkk., 2006).

Sitorus dan Hutabarat (2015) telah melakukan pemurnian CLA dengan kromatografi kolom yang dimodifikasi yaitu dengan mengimpregnasi fasa diam yaitu silikagel dengan perak nitrat (argentonated). Dasar terjadinya pemisahan adalah fenomena dimana ikatan rangkap komponen lemak dalam CLA dapat membentuk ikatan koordinasi yang reversibel dengan ion perak melalui kompleks EDA (electron donor acceptor) yang analog dengan dasar yang digunakan dengan analisis pada Ag+HPLC. Sifat reversible ikatan rangkap dengan ion perak dipengaruhi oleh jumlah ikatan rangkap dan geometri trans dari komponen penyusunnya (Damyonova, 2006, Neff et al., 1999 dn Cristie et al., 2007),


(12)

2

sehingga waktu elusi tiap komponen akan berbeda. Cara elusi yang dilakukan adalah elusi bergradien dengan memvariasi campuran pelarut heksana, asetonitril dan aseton. Kondisi ini telah dicobakan untuk memisahkan trigliserida GLA (gamma linoleic acid) suatu trigliserida dengan tiga ketidakjenuhan (linoleat) dari Evening Primrose Oil (EPO) dan berbagai bijian tumbuhan dengan hasil yang baik (Guel-Guerro, 2000 dan Rincon et al., 2009).

Hasil terbaik yang diperoleh adalah dengan perbandingan eluen Heksana : Asetonitril = 40 : 10 (v/v), dengan komposisi berdasarkan hasil analisis dengan GC CLA (9c/t – 11t/c) 56,60 % dan CLA (9t – 11t) 19,45 % atau total CLA adalah 76,05 %. Komposisi CLA standar otentik adalah CLA (9c/t – 11t/c) 74,30 % dan CLA (9t – 11t) 16,38 % atau total CLA adalah 90,68 %. Dengan demikian tingkat pencapaian hasil pemurnian CLA dibandingkan dengan standar adalah 84,52 %. Hasil ini masih kurang optimal karena masih terdapat impurities berupa sisa risinoleat sebesar 15,48 % bila dibandingkan dengan standar otentik CLA. Penggunaan pelarut tersebut dapat berlangsung secara optimal. Hal tersebut terjadi karena minyak jarak diperoleh dari tanaman jarak melalui ekstraksi dengan pelarut, dimana minyak jarak ini disusun hampir 90% asam lemak risinoleat. Adanya risinoleat yang terdapat pada minyak jarak membuktikan bahwa minyak jarak memiliki sifat kepolaran sehingga minyak jarak lebih sempurna terlarut dalam pelarut yang lebih polar dan seperti yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dalam isolasi minyak jarak dari biji jarak kering secara ekstraksi pelarut dengan membandingkan empat jenis pelarut yakni n-heksan, petroleum eter, etanol dan 2-propanol dimana hasil ekstraksi yang terbanyak diperoleh dengan menggunakan pelarut 2-propanol (Ginting, dkk, 2006)2. Berdasarkan Susanto (2016) telah dilakukan pemurnian CLA dengan kromatografi kolom silikagel terimpregnasi perak nitrat dengan penggunaan eluen n-Heksana : Aseton yang menunjukkan kadar optimal pada 40 : 10 (v/v) titik puncak kadar CLA terletak pada vial ke 7 dan menunjukkan kadar CLA yang semakin murni dengan jumlah kenaikan asetonitril. Maka pada penelitian kali ini pemurnian CLA dengan kromatografi kolom silikagel terimpregnasi perak nitrat dengan penggunaan eluen n-Heksana : Asetonitril 40 : 10 v/v dan selanjutnya diperoleh KLT pemurnian CLA yang


(13)

3

nantinya akan di keruk (preparatif) untuk memperoleh CLA yang lebih murni. Hasil pengerukan selanjutnya di analisis dengan GC.

Berdasarkan paparan tersebut diatas, maka penulis mencoba mangkaji metode untuk meningkatkan kemurnian CLA hasil sintesis yaitu dengan memurnikannya dengan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif terhadap hasil pengoloman. Hasil KLT pengoloman dideteksi nodanya dengan lampu UV dan selanjutnya noda yang mempunyai waktu retensi (tR) yang sama dipreparasi atau

dikumpulkan dengan cara pengerokan dari KLT dan dilarutkan kembali pada pelarut metanol. Analisis dilakukan dengan gabungan Gas Cromatografy Mass Spektroscopy (GC MS), sedangkan penentuan komposisi dengan Gas Cromatografy (GC) yang dibandingkan dengan standar otentik CLA.

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pemurnian CLA hasil sintesis dari risinoleat minyak kastor dengan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif.

1.3. Rumusan Masalah.

Sebagai arahan pada penelitian ini maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apakah kromatografi lapis tipis preparatif dapat memurnikan CLA hasil sintesis dari risinoleat minyak kastor?.

2. Bagaimana kemurnian hasil pemurnian dengan kromatografi lapis tipis preparatif dibandingkan dengan standar otentik CLA?,

1.4. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memurnikan CLA hasil sintesis dari risinoleat minyak kastor dengan kromatografi lapis tipis preparatif.

2. Menentukan kemurnian hasil pemurnian dengan kromatografi lapis tipis preparatif dibandingkan dengan standar otentik CLA.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Mendapatkan hasil pemurnian CLA hasil sintesis dari risinoleat minyak kastor dengan metode Kromatografi Lapis Tipis Preparatif.


(14)

4

2. Memberikan informasi mengenai pemurnian CLA hasil sintesis dari risinoleat minyak kastor dengan metode Kromatografi Lapis Tipis Preparatif.


(15)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut.

1. Pemurnian CLA dapat dilakukan dengan teknik kromatografi lapis tipis preparatif. Pada pemurnian CLA dengan eluen yang terdiri variasi Heksana : Aseton : Asetonitril ( 40 : 10 v/v) dan terdeteksi pada vial ke 6 dengan pola noda KLT yang lebih spesifik. Berdasarkan grafik kenaikan kadar CLA terlihat bahwasannya kadar CLA mengalami kenaikan pemurnian dengan komposisi berdasarkan hasil analisis dengan GC sebesar 39,633 %.

2. Komposisi CLA standar otentika adalah sebesar 59,18 %. Dengan demikian tingkat pencapaian hasil pemurnian CLA dibandingkan standar adalah 70 %.

5.2. Saran

Untuk lebih mengoptimalkan hasil pemurnian CLA hasil sintesis dengan kromatografi lapis tipis preparatif disarankan untuk meningkatkan variasi asetonitril.


(16)

44

DAFTAR PUSTAKA

Adolf, R. O., A. Menzel and V. D. Taran, (2002), Analysis of Conjugated Linolec Acid Enriched Triacylglyceroln Mixture by Isolatic Silver – Ion High Performance Liquid Chromatography, J. Chrom, A 953 : 293 – 297. Albers. R., R. P. J. Van der Wielen, E. J. Brink, H. F. J. Hendriks, V. N. D. Taran

and I. C. M. Mohede, (2003), Effects of cis – 9 , trans – 11 And trans – 10. Cis – 12 Conjugated Linoleic Acid (CLA) Isomers on Immune Fungtion in Healthy Men, Eur. L. Clin. Nutr 57: 595 – 6003.

Allonso. L., E. P. Guesta and S. E. Gillilang, (2003), Production of Free Conjugated Linoleic Acid Isomers by Lactobacillus acidopphilus casei of Human Intestinal Origin, J. Dairy Sci 86: 1941 – 1946.

Bangsaganya, R.J, R. Hontecillas and D.C. Beitz, (2002), Colonie Anti-inflantory Mechanism of Conjugated Linoleic Acid, Clin. Nutr. 21: 451 – 459. Bath, D.S., dkk., (2012), Penggunaan Tanah Bentonit Sebagai Adsorben Logam

Cu, Jurnal Teknik Kimia, 1(1): 1.

Bissonauth. P., Y. Chounard, J. Marin, N. Leblac and H. Jacques, (2008), Altared Lipids Response in Hamster fed cis – 9 trans – 11 and trans – 8, cis – 10 Conjugated Linoleic Acid, Lipids 43(3): 252 – 258.

Blankson. H., Stakkestad J. A., Fagertun H., Thorn E., Wadstein J. and Gudmundsen O., (2003), Conjugated Linoleic Acid Reduced Body Fat Mass in Overwight and Obese Humans. J. Ntr 130: 2943 – 2948.

Brahmana. H. R., (1989), Penentuan Komposisi Asam Lemak dari Bahan Alam Dengan Cara Kromatografi Gas Terhadap Metil Ester dari Minyak Nabati (Tidak dipublikasikan), Laporan Penelitian Lemlit USU, Medan. Cristie. W. W., (1998), Gas Chromatography – Mass Spectrometry Methods for

Structural Analysis of Fatty Acid, Lipids 33: 343 – 353.

Cristie. W. W., G. Dopson and R. O. Adolf, (2007), A. Practical Guide to The Isolation Analysis and Identification of Conjugated Linoleic Acid, Lipids 42: 1073 – 1025.

Damyanova B. N., (2010), Silver Ion Chromatography and Lipids; http://www.lipidlibrary.aocs.org/silver/bnd_rev/idex1.html (Diakses pada Februari 2016).


(17)

45

Dobson. G., (1998), Identification of Conjugated Linoleic Acid by GC – MS of 4-methyl 1,2,3 – triazoline – 3,5 – Dione Adducts, JAOCS 75: 137 – 142. Gandjar, I. G. dan Rohman, A., (2007), Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 353-359.

Ginting, K., Ginting, M., dan Sihotang, H., (2003), Dehidrasi Risinoleat Yang Terdapat Dalam Minyak Jarak (Ricinus Comunis L) Menggunakan Molekuler Sieve Secara Refluks Dalam beberapa Pelarut Organik, Lembaga Penelitian USU, Medan.

Fernie, C.E., (2003), Conjugated Linoleic Acid in Lipid Functional Food and Nutraceuticah, The Oil Press, India.

Gritter, R. J. et al. (Penerjemah: Kosasih Padmawinata), (1991), Pengantar kromatografi, Edisi kedua, ITB, Bandung.

Guil – Guerro. J. L., Campra Madrid and E. E1 – Hassan, (2000), γ - Linoliec Acid Purification from Seed Oil Sources by Argentated Silica gel Chromatography Colomn, J. Chrome. A 694: 381 – 389.

Hidetaka, U., T. Suganuma, S. Negishi, S. Ueno, dan K. Sato, (2006), A Novel Method for Solvent Fractination of Two CLA Isomers, JAOCS 83: 261 -268.

Hostettmenn, K., dkk., (2006). Cara Kromatografi Preparatif, ITB, Bandung. Ilmu Kimia, (2013), Kromatografi Kolom,

http://www.ilmukimia.org/2013/05/kromatografi-kolom.html. (Diakses pada February 2015).

Jannah, R., (2008), Reaksi Transesterifikasi Trigliserida Minya Jarak Pagar dengan Metanol Menggunakan Katalis Padatan Basa, UI, Depok.

Kanal, R.C dan Dhiman, T.R., (2004), Boysintesis of Conjugated Linoleic Acid (CLA): A Review, Pakistan J. Ntr. 3(2): 72 – b81.

Liangli. Y., (2001), Free Radical Scavenging of Conjugated Linoleic Acid, J. Agr. And Food Chem 49: 3452 – 3456.

Liangli. Y., D. Adams and M. Gabel, (2002), Conjugated Linoleic Acid Differs in their Free Radical Scavenging of Conjugated Linoleic Acid, J. Agr. And Food Chem 50: 4135 – 4140.


(18)

46

Lin. T. Y., C. W. Lin and Y. J. Wang, (2003), Production of Conjugated Linoleic Acid by Enzyme Ekstract of Lactobacillus Acidophilus CCRC 14079, Food Chem 83: 27 – 31.

Malpuegch, B.C., dkk., (2004), Effects of Two Conjugated Linoleic Acid Isomers on Bodt Fat Mass in Overwight Humans, Obesity Res 72: 591 – 598. Mawarni, R., (2006), Asam Linoleat Terkonjugasi Penurun Timbunan Lemak

(Tidak dipublikasikan), Laporan Penelitian Pusat Kajian Makanan dan Obat Tradisional. Lembaga Penelitian UNDIP, Semarang.

Markham, R. K., (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, ITB, Bandung

Mulhidin, (2011), Chemistry, http://mutiara-mulhidin.blogspot.com/p/chemistry.html. (Diakses pada Februari 2016) Muller. J. D, and J. E. Delahoy, (2009), CLA Implication foe Animal Production

and Human Health, www.das.psu.edu/temdairy 04: 1 - 8 (Diakses pada Februari 2016).

Munson, J. W., (2010), Analisis Farmasi, Airlangga, University Press, Surabaya Nagao. K. N., N. Inou, Y. M. Wang and J. Shimada, (2003), The t10, c12 Isomers

of CLA Suppresses the Development of Hypertention in Otsuka Long Evans Tokushima Fatty Rats, Biochem. Biophys. Res. Comun, 36: 134 – 138.

Nasution, A. R., (2010). Isolasi Senyawa Triterpenoid atau Streoid, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Neff, W. E., R. O. Adlof, dan M. El-Agaimy, (1999), Silver Ion High – Performance Chromatography of The Triacylglycerols of Crepis alpina Seed Oil, JAOCS 71: 853 – 860.

Novianti, N. D., (2012), Isolasi Uji Aktivasi Antioksidan dan Toksisitas Menggunakan Artemia Salina dstrak Metanol dan Daun Leach Jambo-Jambo, UIari Fraksi Aktig EK, Depok.

O’Shea. A. M., R. Devery, F. Lawless, K. Koegh and T. Stanton, (2000), Enrichment of The Conjugated Linoleic Acid COnten in Bovine Milk by Dry Fractination, Int. Dairy J. 10: 289 – 294.

Ozgul. Y. S., (2005), Determination of Conjugated Linoleic Acid Conten of Selected Oil Seeds Grown in Turkey, JAOCS 82: 893 – 898.


(19)

47

Parodi. P. W., (1997), Conjugated Linoleic Acid of Milk Fat, J. Dairy Sci. 60: 1550 – 1553.

Paterson, L.J., (2000), The Effect of Dietary Manupulation on The Content and osisional Distribution of Fatty Acids Including Conjugated Linoleic Acid in The Tissues of Shep, A Thesis Master Departement of Chemistry and Biochemistry University of Lethbridge, Alberta Canada.

Pawlosky. R. J., H. W. Sprecher and N. Salem, (1992), High Sensivity Negative GC – MS Method for Detection of Desaturated and Chain Elongated Product of Deuterated Linoleic and Linoleic Acid, Lipid 33: 1711 – 1717. Petridou. M., A. Moigios and M. A. de La Fuente, (2005), Suplemetation with

CLA Isomer Incorporation into Serum Lipids and Effects on Body Fat Women, Lipids 38: 805 – 811.

Pilar. L., J. Fontheca, M. Juarez and M. A. de la Fuente, (2005), Conjugated Linoleic Acid in Ewe Milk Fat, J. Dairy Research 72: 415 – 424.

Priest. W. G and J. D. Von Mikusch, (1997), Coposition and Analysis of Dehydrated Castor Oil, Woburn Degreasing Company of New Jessey New York.

Ramdhini, R.N., (2010), Uji Toksisitas Terhadap Artemia Salina Leach. Dan Toksisitas Akut Komponen Bioaktif Pandanus Conoideus Var. Conoideus Lam. Sebagai Kandidat Antikanker, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Rincon. M. A. C., I. R. Garcia and J. L. Guil-Guerro, (2009), Purification od GLA - Trigliserida from Evening Primrose Oil by Gravimetric Colomn Chromatography, JAOCS 86: 605 – 609.

Roach. J. A. G., M. P. Yuruwecz, J. G. K. Kramer, M. M. Mossoba and Y. Ku, (2000), Gas Chromatography – High Resolution Selection Mass Spectrometric Identification of Trace 21:0 and 20:2 Fatty Acid Eluting With Conjugated Linoleic Acid Isomers, Lipids 35: 797 – 802.

Sastrohamidjojo, H., (1985), Kromatografi, Liberty, Yogyakarta.

Sehat. N., J. K. G. Kramer, M. M. Mossoba, M.P. Yurawecz, J. A. G. Roach, K. Eulitz, K. M. Morehouse and Y. Ku, (1998), Identification of Conjugated Linoleic Acid Isomers in Cheeseby Gas Chromatography, Silver Ion High Performance Liquid Chromatography and Mass Spectral Reconstructed


(20)

48

Ion Profiles Camparison of Chromatographic Elution Sequences, Lipids 33: 963 – 971.

Sitorus, M. dan Purba, J., (2006), Dehidrasi Risinoleat Minyak jarak (Castor Oil) Dan Karakterisasinya Sebagai Usaha Pengolahan Minyak Jarak Untuk Konsumsi, Laporan Penelitian Dosen Muda Lembaga Penelitian UNIMED, Medan. 3(2): 139 – 144.

Sitorus. M., S. Ibrahim, H. Nurdin dan D. Darwis, (2009), Transformation ofRicinoleic of Castor OilintoLinoleic Acid(omega – 6) and Conjugated LinoleicAcid by Dehydration, Indo. J. Chem. 9(2): 278 – 284.

Sitorus. M., S. Ibrahim, H. Nurdin dan D. Darwis, (2010), Studi Kinetika Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak, Jurnal Riset Kimia 3(2): 139 – 144. Sitorus. M., S. Ibrahim, H. Nurdin dan D. Darwis, (2011), Isomerisasi Linoleat

Minyak Jarak Hasil Dehidrasi Menjadi Asam Linoleat Terkonjugasi dan Pemisahannya dengan Kromatografi Kolom Fasa Diam Silikagel Terimpregnasi Perak Nitrat, Jurnal Matematika dan Sains 16 (1), Inpress. Sitorus, M., Hutabarat, W., Sutiani, A., (2016), Transformasi Risinoleat Minyak

Kastor Menjadi Berbagai Senyawa yang Lebih Bermanfaat, Plantaxia, Yogyakarta.

Susanto, M.D., (2016), Pemurnian CLA (Conjugated Linoleic Acid) Hasil Sintesis Risinoleat Minyak Kastor dengan Kromatografi Kolom Fasa Diam Silika Gel yang diimpregnasi dengan Perak Nitrat dn Fasa Gerak Pencampuran Aseto, Heksan, dan Asetonitril, UNIMED, Medan.

Sutiani, D., (2006), Karakteristik Bentonit Asal Karangnunggal, Tasikmalaya Sebagai Bahan Baku Bleachig Earth, Skripsi, IPB, Bogor.

Sykes, P., (1989), Guideline of Mechanisme of Reaction Organic Chemistry, Jhon Willey and Sons New York.

Townshend, A., (1995), Encyclopedia of Analitycal Sciense, Vol. 2, Academic Press Lnc, London, 714-728.

Velleneuve. P., R. Lago, N. Barouh and B. Barea, (2005), Production of Conjugated Linoleic Acid Isomers by Dehydration and Isomerization of Castor Bean Oil, JAOCS 82: 261 – 270.


(21)

49

Wisnu. A. Y., (2003), Asam Linoleat Terkonjugasi Nutrien Ajaib yang Sarat Manfaa, Departemen Teknologi Pangan, Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta.

Yazid, E., (2005), Kimia Fisika untuk Paramedis, Andi, Yogyakarta.

Yuruwecz. M. P and K. M. Morehouse, (2001), Silver-Ion HPLC of Conjugated Linoleic Acid Isomers, Eur J Lipids Sei Technol 103: 609 – 613.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adolf, R. O., A. Menzel and V. D. Taran, (2002), Analysis of Conjugated Linolec Acid Enriched Triacylglyceroln Mixture by Isolatic Silver – Ion High Performance Liquid Chromatography, J. Chrom, A 953 : 293 – 297. Albers. R., R. P. J. Van der Wielen, E. J. Brink, H. F. J. Hendriks, V. N. D. Taran

and I. C. M. Mohede, (2003), Effects of cis – 9 , trans – 11 And trans – 10. Cis – 12 Conjugated Linoleic Acid (CLA) Isomers on Immune Fungtion in Healthy Men, Eur. L. Clin. Nutr 57: 595 – 6003.

Allonso. L., E. P. Guesta and S. E. Gillilang, (2003), Production of Free Conjugated Linoleic Acid Isomers by Lactobacillus acidopphilus casei of Human Intestinal Origin, J. Dairy Sci 86: 1941 – 1946.

Bangsaganya, R.J, R. Hontecillas and D.C. Beitz, (2002), Colonie Anti-inflantory Mechanism of Conjugated Linoleic Acid, Clin. Nutr. 21: 451 – 459. Bath, D.S., dkk., (2012), Penggunaan Tanah Bentonit Sebagai Adsorben Logam

Cu, Jurnal Teknik Kimia, 1(1): 1.

Bissonauth. P., Y. Chounard, J. Marin, N. Leblac and H. Jacques, (2008), Altared Lipids Response in Hamster fed cis – 9 trans – 11 and trans – 8, cis – 10 Conjugated Linoleic Acid, Lipids 43(3): 252 – 258.

Blankson. H., Stakkestad J. A., Fagertun H., Thorn E., Wadstein J. and Gudmundsen O., (2003), Conjugated Linoleic Acid Reduced Body Fat Mass in Overwight and Obese Humans. J. Ntr 130: 2943 – 2948.

Brahmana. H. R., (1989), Penentuan Komposisi Asam Lemak dari Bahan Alam Dengan Cara Kromatografi Gas Terhadap Metil Ester dari Minyak Nabati (Tidak dipublikasikan), Laporan Penelitian Lemlit USU, Medan. Cristie. W. W., (1998), Gas Chromatography – Mass Spectrometry Methods for

Structural Analysis of Fatty Acid, Lipids 33: 343 – 353.

Cristie. W. W., G. Dopson and R. O. Adolf, (2007), A. Practical Guide to The Isolation Analysis and Identification of Conjugated Linoleic Acid, Lipids 42: 1073 – 1025.

Damyanova B. N., (2010), Silver Ion Chromatography and Lipids; http://www.lipidlibrary.aocs.org/silver/bnd_rev/idex1.html (Diakses pada Februari 2016).


(2)

Dobson. G., (1998), Identification of Conjugated Linoleic Acid by GC – MS of 4-methyl 1,2,3 – triazoline – 3,5 – Dione Adducts, JAOCS 75: 137 – 142. Gandjar, I. G. dan Rohman, A., (2007), Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 353-359.

Ginting, K., Ginting, M., dan Sihotang, H., (2003), Dehidrasi Risinoleat Yang Terdapat Dalam Minyak Jarak (Ricinus Comunis L) Menggunakan Molekuler Sieve Secara Refluks Dalam beberapa Pelarut Organik, Lembaga Penelitian USU, Medan.

Fernie, C.E., (2003), Conjugated Linoleic Acid in Lipid Functional Food and Nutraceuticah, The Oil Press, India.

Gritter, R. J. et al. (Penerjemah: Kosasih Padmawinata), (1991), Pengantar kromatografi, Edisi kedua, ITB, Bandung.

Guil – Guerro. J. L., Campra Madrid and E. E1 – Hassan, (2000), γ - Linoliec Acid Purification from Seed Oil Sources by Argentated Silica gel Chromatography Colomn, J. Chrome. A 694: 381 – 389.

Hidetaka, U., T. Suganuma, S. Negishi, S. Ueno, dan K. Sato, (2006), A Novel Method for Solvent Fractination of Two CLA Isomers, JAOCS 83: 261 -268.

Hostettmenn, K., dkk., (2006). Cara Kromatografi Preparatif, ITB, Bandung. Ilmu Kimia, (2013), Kromatografi Kolom,

http://www.ilmukimia.org/2013/05/kromatografi-kolom.html. (Diakses pada February 2015).

Jannah, R., (2008), Reaksi Transesterifikasi Trigliserida Minya Jarak Pagar dengan Metanol Menggunakan Katalis Padatan Basa, UI, Depok.

Kanal, R.C dan Dhiman, T.R., (2004), Boysintesis of Conjugated Linoleic Acid (CLA): A Review, Pakistan J. Ntr. 3(2): 72 – b81.

Liangli. Y., (2001), Free Radical Scavenging of Conjugated Linoleic Acid, J. Agr. And Food Chem 49: 3452 – 3456.

Liangli. Y., D. Adams and M. Gabel, (2002), Conjugated Linoleic Acid Differs in their Free Radical Scavenging of Conjugated Linoleic Acid, J. Agr. And Food Chem 50: 4135 – 4140.


(3)

Lin. T. Y., C. W. Lin and Y. J. Wang, (2003), Production of Conjugated Linoleic Acid by Enzyme Ekstract of Lactobacillus Acidophilus CCRC 14079, Food Chem 83: 27 – 31.

Malpuegch, B.C., dkk., (2004), Effects of Two Conjugated Linoleic Acid Isomers on Bodt Fat Mass in Overwight Humans, Obesity Res 72: 591 – 598. Mawarni, R., (2006), Asam Linoleat Terkonjugasi Penurun Timbunan Lemak

(Tidak dipublikasikan), Laporan Penelitian Pusat Kajian Makanan dan Obat Tradisional. Lembaga Penelitian UNDIP, Semarang.

Markham, R. K., (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, ITB, Bandung

Mulhidin, (2011), Chemistry, http://mutiara-mulhidin.blogspot.com/p/chemistry.html. (Diakses pada Februari 2016) Muller. J. D, and J. E. Delahoy, (2009), CLA Implication foe Animal Production

and Human Health, www.das.psu.edu/temdairy 04: 1 - 8 (Diakses pada Februari 2016).

Munson, J. W., (2010), Analisis Farmasi, Airlangga, University Press, Surabaya Nagao. K. N., N. Inou, Y. M. Wang and J. Shimada, (2003), The t10, c12 Isomers

of CLA Suppresses the Development of Hypertention in Otsuka Long Evans Tokushima Fatty Rats, Biochem. Biophys. Res. Comun, 36: 134 – 138.

Nasution, A. R., (2010). Isolasi Senyawa Triterpenoid atau Streoid, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Neff, W. E., R. O. Adlof, dan M. El-Agaimy, (1999), Silver Ion High – Performance Chromatography of The Triacylglycerols of Crepis alpina Seed Oil, JAOCS 71: 853 – 860.

Novianti, N. D., (2012), Isolasi Uji Aktivasi Antioksidan dan Toksisitas Menggunakan Artemia Salina dstrak Metanol dan Daun Leach Jambo-Jambo, UIari Fraksi Aktig EK, Depok.

O’Shea. A. M., R. Devery, F. Lawless, K. Koegh and T. Stanton, (2000), Enrichment of The Conjugated Linoleic Acid COnten in Bovine Milk by Dry Fractination, Int. Dairy J. 10: 289 – 294.

Ozgul. Y. S., (2005), Determination of Conjugated Linoleic Acid Conten of Selected Oil Seeds Grown in Turkey, JAOCS 82: 893 – 898.


(4)

Parodi. P. W., (1997), Conjugated Linoleic Acid of Milk Fat, J. Dairy Sci. 60: 1550 – 1553.

Paterson, L.J., (2000), The Effect of Dietary Manupulation on The Content and osisional Distribution of Fatty Acids Including Conjugated Linoleic Acid in The Tissues of Shep, A Thesis Master Departement of Chemistry and Biochemistry University of Lethbridge, Alberta Canada.

Pawlosky. R. J., H. W. Sprecher and N. Salem, (1992), High Sensivity Negative GC – MS Method for Detection of Desaturated and Chain Elongated Product of Deuterated Linoleic and Linoleic Acid, Lipid 33: 1711 – 1717. Petridou. M., A. Moigios and M. A. de La Fuente, (2005), Suplemetation with

CLA Isomer Incorporation into Serum Lipids and Effects on Body Fat Women, Lipids 38: 805 – 811.

Pilar. L., J. Fontheca, M. Juarez and M. A. de la Fuente, (2005), Conjugated Linoleic Acid in Ewe Milk Fat, J. Dairy Research 72: 415 – 424.

Priest. W. G and J. D. Von Mikusch, (1997), Coposition and Analysis of Dehydrated Castor Oil, Woburn Degreasing Company of New Jessey New York.

Ramdhini, R.N., (2010), Uji Toksisitas Terhadap Artemia Salina Leach. Dan Toksisitas Akut Komponen Bioaktif Pandanus Conoideus Var. Conoideus Lam. Sebagai Kandidat Antikanker, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Rincon. M. A. C., I. R. Garcia and J. L. Guil-Guerro, (2009), Purification od GLA - Trigliserida from Evening Primrose Oil by Gravimetric Colomn Chromatography, JAOCS 86: 605 – 609.

Roach. J. A. G., M. P. Yuruwecz, J. G. K. Kramer, M. M. Mossoba and Y. Ku, (2000), Gas Chromatography – High Resolution Selection Mass Spectrometric Identification of Trace 21:0 and 20:2 Fatty Acid Eluting With Conjugated Linoleic Acid Isomers, Lipids 35: 797 – 802.

Sastrohamidjojo, H., (1985), Kromatografi, Liberty, Yogyakarta.

Sehat. N., J. K. G. Kramer, M. M. Mossoba, M.P. Yurawecz, J. A. G. Roach, K. Eulitz, K. M. Morehouse and Y. Ku, (1998), Identification of Conjugated Linoleic Acid Isomers in Cheeseby Gas Chromatography, Silver Ion High Performance Liquid Chromatography and Mass Spectral Reconstructed


(5)

Ion Profiles Camparison of Chromatographic Elution Sequences, Lipids 33: 963 – 971.

Sitorus, M. dan Purba, J., (2006), Dehidrasi Risinoleat Minyak jarak (Castor Oil) Dan Karakterisasinya Sebagai Usaha Pengolahan Minyak Jarak Untuk Konsumsi, Laporan Penelitian Dosen Muda Lembaga Penelitian UNIMED, Medan. 3(2): 139 – 144.

Sitorus. M., S. Ibrahim, H. Nurdin dan D. Darwis, (2009), Transformation ofRicinoleic of Castor OilintoLinoleic Acid(omega – 6) and Conjugated LinoleicAcid by Dehydration, Indo. J. Chem. 9(2): 278 – 284.

Sitorus. M., S. Ibrahim, H. Nurdin dan D. Darwis, (2010), Studi Kinetika Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak, Jurnal Riset Kimia 3(2): 139 – 144. Sitorus. M., S. Ibrahim, H. Nurdin dan D. Darwis, (2011), Isomerisasi Linoleat

Minyak Jarak Hasil Dehidrasi Menjadi Asam Linoleat Terkonjugasi dan Pemisahannya dengan Kromatografi Kolom Fasa Diam Silikagel Terimpregnasi Perak Nitrat, Jurnal Matematika dan Sains 16 (1), Inpress. Sitorus, M., Hutabarat, W., Sutiani, A., (2016), Transformasi Risinoleat Minyak

Kastor Menjadi Berbagai Senyawa yang Lebih Bermanfaat, Plantaxia, Yogyakarta.

Susanto, M.D., (2016), Pemurnian CLA (Conjugated Linoleic Acid) Hasil Sintesis Risinoleat Minyak Kastor dengan Kromatografi Kolom Fasa Diam Silika Gel yang diimpregnasi dengan Perak Nitrat dn Fasa Gerak Pencampuran Aseto, Heksan, dan Asetonitril, UNIMED, Medan.

Sutiani, D., (2006), Karakteristik Bentonit Asal Karangnunggal, Tasikmalaya Sebagai Bahan Baku Bleachig Earth, Skripsi, IPB, Bogor.

Sykes, P., (1989), Guideline of Mechanisme of Reaction Organic Chemistry, Jhon Willey and Sons New York.

Townshend, A., (1995), Encyclopedia of Analitycal Sciense, Vol. 2, Academic Press Lnc, London, 714-728.

Velleneuve. P., R. Lago, N. Barouh and B. Barea, (2005), Production of Conjugated Linoleic Acid Isomers by Dehydration and Isomerization of Castor Bean Oil, JAOCS 82: 261 – 270.


(6)

Wisnu. A. Y., (2003), Asam Linoleat Terkonjugasi Nutrien Ajaib yang Sarat Manfaa, Departemen Teknologi Pangan, Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta.

Yazid, E., (2005), Kimia Fisika untuk Paramedis, Andi, Yogyakarta.

Yuruwecz. M. P and K. M. Morehouse, (2001), Silver-Ion HPLC of Conjugated Linoleic Acid Isomers, Eur J Lipids Sei Technol 103: 609 – 613.