PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS KELAS X SMAN 20 MEDAN T.P. 2016/2017.
MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK
LURUS KELAS X SMAN 20 MEDAN T.P. 2016/2017
Oleh : Siti Khadijah NIM 4122121019
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2017
(2)
(3)
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 23 Februari 1995. Ayah bernama Herman dan Ibu bernama Saodah dan merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk Taman Kanak-kanak Al-Chair dan lulus tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negri 065009 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Hang Tuah I Belawan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 20 Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
(4)
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL
BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS KELAS X SMAN 20 MEDAN T.P. 2016/2017
Siti Khadijah (4122121019) ABSTRAK
Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain Control group Pretest posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MS SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017 yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 108 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling yang mengambil 2 kelas, yaitu kelas X MS 2 sebagai kelas eksperimen, dan kelas X MS 3 sebagai kelas kontrol, masing-masing kelas sebanyak 35 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu tes hasil belajar berbentuk essay sebanyak 8 soal yang telah divalidkan oleh validator, dan lembar observasi aktivitas dan afektif siswa pada model pembelajaran berdasarkan masalah. Uji hipotesis menggunakan uji t.
Berdasarkan analisa data, nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 34,54 dan kelas kontrol 35,57. Kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki variasi yang homogen. Berdasarkan uji t dua pihak diperoleh thitung = - 0,716 dan ttabel = 1,997sehingga thitung< ttabel, maka kemampuan awal kedua kelas tersebut sama. Setelah diberi perlakuan di masing-masing kelas, diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen 73,80 dan kelas kontrol 60,82. Kedua kelas juga berdistribusi normal dan memiliki variasi yang homogen, setelah itu dilakukan uji t satu pihak, hasil uji t diperoleh thitung = 7,47 dan ttabel = 1,668 sehingga thitung> ttabel pada taraf nyata 0,05 maka Ha diterima,dan dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen adalah 74,12 termasuk dalam kriteria aktif.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang selalu memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017”
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, serta ilmu khususnya dalam bidang penelitian kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Dr. Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si, bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si, dan bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Mukti H. Harahap, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik, bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah memberikan ilmu dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih disampaikan kepada bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terimakasih tidak lupa penulis ucapkan kepada bapak Mukhlis, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 20 Medan dan bapak Teguh Prasetyo, S.Pd, ibu Ilan Nia Lestari, S.Pd selaku guru Fisika dan seluruh staff SMA Negeri 20 Medan, serta kepada siswa siswi kelas X MS 2 dan X MS 3 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
(6)
v
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat yang setulusnya kepada Ayahanda tercinta Herman dan ibunda tersayang saodah yang hatinya begitu mulia, bijaksana dan tak kenal lelah untuk senantiasa mendoakan penulis dalam tiap sujudnya agar selalu diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan, serta kepada kakak pertama Purwasih A.Md, kakak kedua Asriani, S.Pd, kakak ketiga Sahrani, S.Pd, dan keponakan pertama tersayang M. Gentamas Ransi Alden yang selalu mendukung, memberi doa serta semangat kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada pria istimewa Aris Thofan, S.Kom yang selalu menjadi motivator, pembakar semangat dengan cinta luar biasa.
Spesial penulis sampaikan terima kasih kepada sahabat TRIDISILVARIE tercinta, (Listri, Dian, Lia, Vani, Rika dan Eka) yang telah banyak membantu dan memberi motivasi dalam penyusunan skripsi serta setia berbagi suka duka selama 4 tahun. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada sahabat seperjuangan Jessica, Sila, Liza, Jenny, Siska, Laila yang selalu berbagi ilmu, semangat dan saling menguatkan satu sama lain, juga kepada teman 3 bulan TIM PPL SMP KARSER khususnya CIWI2 (Rani, Niak, Bintang, Opi dan Putri), tak lupa juga kepada sahabat tersayang GENKS (Puput, Opah, Mae, Imeh) yang selalu menjadi tempat berbagi perasaan dan kebahagiaan. Serta teman-teman Fisika Dik C 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu yang juga telah banyak memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2017 Penulis,
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Hakikat Belajar Fisika 7
2.1.2. Hakikat Aktivitas Belajar 8
2.1.3. Hasil Belajar Siswa 10
2.2. Hakikat Model Pembelajaran 11
2.2.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 12 2.2.1.1. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 13 2.2.1.2. Teori Belajar yang Mendukung Model PBL 13 2.2.1.3. Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 14
(8)
vii
2.2.1.4. Keunggulan dan Kelemahan Model PBL 16
2.2.2. Pembelajaran Konvensional 17
2.2.2.1. Pola Pembelajaran Konvensional 17
2.2.2.2. Ciri-ciri Pembelajaran Konvensional 18
2.3. Hakikat Media Pembelajaran 19
2.3.1. Fungsi Media dalam Pembelajaran 19 2.3.2. Jenis-Jenis Media yang Dapat Digunakan 20
2.3.3. Media Peta Konsep 21
2.4. Materi Gerak Lurus 23
2.5. Penelitian Terdahulu 30
2.6. Kerangka Konseptual 31
2.7. Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33
3.2.1. Populasi Penelitian 33
3.2.2. Sampel Penelitian 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 34
3.4.1. Jenis Penelitian 34
3.4.2. Desain Penelitian 34
3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian 35
3.6. Instrumen Penelitian 38
3.6.1. Tes Hasil Belajar Siswa 38
3.6.1.1. Validitas Tes 38
3.6.2. Lembar Observasi Aktivitas dan Afektif 40
3.7. Teknis Analisis Data 40
3.7.1. Uji Normalitas 40
3.7.2. Uji Homogenitas 42
(9)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46
4.1. Hasil Penelitian 46
4.2. Pengujian Analisa Data 48
4.2.1. Uji Normalitas Data Pretes 48
4.2.2. Uji Normalitas Data Postes 49
4.2.3. Uji Homogenitas Data Pretes 50
4.2.4. Uji Homogenitas Data Postes 50
4.2.5. Uji Hipotesis (uji t dua pihak) Data Pretes 51 4.2.6. Uji Hipotesis (uji t satu pihak) Data Postes 52
4.3. Observasi 53
4.3.1. Hasil Belajar Afektif 53
4.3.2. Aktivitas Belajar 54
4.4. Pembahasan 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 62
5.1. Kesimpulan 62
5.2. Saran 63
(10)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari PBL 11 Gambar 2.2. Garis lintasan perpindahan dan jarak 24 Gambar 2.3. Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu pada GLB 26 Gambar 2.4. Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu pada GLBB 27 Gambar 2.5. Gerak jatuh bebas mengalami percepatan yang besarnya
sama dengan percepatan gravitasi 28
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 37
Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 47
Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 48
Gambar 4.3. Diagram batang kategori pencapaian siswa mulai dari
pretes, aktivitas hingga postes 56
Gambar 4.4. Grafik hubungan antara nilai pretes, nilai aktivitas dan
Nilai postes siswa pada kelas eksperimen 58 Gambar 4.5. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa berdasarkan
Nilai aktivitas terendah sampai tertinggi secara individu 59 Gambar 4.6. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa berdasarkan
(11)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Aktivitas Siswa 9
Tabel 2.2. Teori belajar yang mendukung PBL 13
Tabel 2.3. Sintaks Problem Based Learning 15
Tabel 2.4. Penelitian Terdahulu 30
Tabel 3.1. Control Group Pretes – Posttes Design 34
Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar 38
Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Validator 39
Tabel 3.4. Indikator Observasi Aktivitas siswa 40 Tabel 3.5. Indikator Observasi Afektiv siswa 40 Tabel 4.1. Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46 Tabel 4.2. Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 Tabel 4.3. Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol 48
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 49
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 49
Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 50 Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 50 Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 51 Tabel 4.9. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 52 Tabel 4.10. PerkembanganAfektif Siswa Kelas Eksperimen Pada
Pertemuan I, Pertemuan II, dan Pertemuan III 53 Tabel 4.11. Rekapitulasi data pretest, aktivitas dan postest 54
(12)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 66 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 78 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 88
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 101
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 103
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III 105
Lampiran 7. Tes Hasil Belajar Siswa 107
Lampiran 8. Tabel kisi – kisi Tes Hasil Belajar 110
Lampiran 9. Penilaian Afektif 117
Lampiran 10. Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 119 Lampiran 11. Lembar Validitas Untuk Validator 121
Lampiran 12. Media Peta Konsep 124
Lampiran 13. Angket Siswa 127
Lampiran 14. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 133 Lampiran 15. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes
Kelas Eksperimen 135
Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes
Kelas Eksperimen 137
Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes
Kelas Kontrol 139
Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes
Kelas Kontrol 141
Lampiran 19. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 143 Lampiran 20. Data Pretes dan Postes Kelas Konrol 144 Lampiran 21. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians 145
Lampiran 22. Uji Normalitas Data 148
Lampiran 23. Uji Homogenitas Data 152
(13)
Lampiran 25. Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Eksperimen 159
Lampiran 26. Penilaian Ranah Afektif Siswa Kelas Eksperimen 167 Lampiran 27. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 172 Lampiran 28. Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Siswa
Kelas Eksperimen 175
Lampiran 29. Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes
Berdasarkan Kelompok 178
Lampiran 30. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 180 Lampiran 31. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 181 Lampiran 32. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 182 Lampiran 33. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 184 Lampiran 34. Lembar Hasil Penilaian Validator 185
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Proses dilakukan dengan terencana, tertata, dan terukur secara sistemik. Perencanaan yang baik akan menghasilkan proses yang baik pula, begitu juga pelaksanaan yang tertata dengan tepat, akan menghasilkan kualitas pengelolaan, dan perumusan tujuan yang operasional dan terukur akan memudahkan bagaimana cara dan tahapan untuk memperolehnya (Amini, 2013).
Menurut Aunurrahman (2011), dalam mengembangkan pendidikan sebagai proses dan pemberdayaan anak didik, secara filsafati, harus berpijak pada fakta dan realita. Proses pendidikan melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan yang seluasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sense of interest, sense of curiosity, sense of reality, dan sense of discovery dalam mempelajari fakta untuk mencari kebenaran.
Melalui proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu membimbing dan memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami kekuatan serta kemampuan yang mereka miliki, untuk selanjutnya memerikan motivasi agar siswa terdorong untuk bekerja atau belajar sebaik mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Untuk dapat memfasilitasi agar siswa dapat lebih mengenal kemampuannya, maka langkah awal yang perlu dilakukan guru adalah berusaha mengenal siswanya dengan baik. Guru perlu mengenal lebih dalam tentang bakat, minat, motivasi, harapan-harapan siswa serta beberapa dimensi khusus kepribadiannya. Dalam kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki sikap terbuka dan sabar agar dengan hati yang jernih dan rasional dapat memahami siswanya.
Menurut Sitorus (2014), Kualitas pendidikan ditunjukkan oleh hasil belajar siswa terhadap berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA, yang sangat
(15)
berperan dalam perkembangan lmu pengetahuan dan teknologi, karena itu pelajaran fisika di berbagai satuan pendidikan perlu dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan pengajaran fisika tidak terlepas dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar fisika, akan tetapi fakta yang terlihat di lapangan pada pembelajaran IPA khususnya fisika, pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher centered), dimana siswa tampak pasif tanpa melibatkan siswa untuk belajar mengembangkan logika, reasoning dan berargumentasi, sehingga minat belajar siswa yang kurang menyebabkan hasil belajar fisika cenderung masih rendah.
Salah satu alternatif yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah pemanfaatan media pembelajaran. Menurut Fauziah (2013), Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit. Dalam bentuk yang sederhana, peta konsep hanya terdiri dari dua konsep yang dihubungkan untuk membentuk suatu proposisi. Peta konsep dapat berfungsi untuk menolong siswa mempelajari cara belajar, membantu anak didik di dalam belajar bermakna terhadap konsep-konsep sains. Dengan mempelajari peta konsep ini maka dapat memperkirakan kedalaman dan keluasan konsep yang perlu diajarkan kepada siswa.
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang keterampilan pemecahan masalah. Dalam PBL, masalah yang diajukan oleh guru adalah permasalahan dunia nyata dan menarik, sehingga siswa dilatih untuk memecahkan masalah yang membutuhkan pemikiran kreatif, memberikan tantangan kepada siswa, bekerja bersama dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan permasalahan. (Khoiri, 2013).
Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah berbasis peta konsep telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil penelitian sebelumnya oleh Sitorus (2014), Dari hasil penelitian ini tampak bahwa nilai postes kelas eksperimen lebih tinggi
(16)
3
dibandingkan dengan kelas kontrol dengan perbedaan peningkatan sebesar 16 atau sekitar 28,94% lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar kelas kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa Model PBL Berbasis Peta Konsep memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 17 Medan. Hal ini juga dapat dilihat dari t-hitung < t-tabel yaitu 6,20 > 1,668 pada taraf signifikan α = 0.05, maka dapat dikatakan ada pengaruh model PBL berbasis peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan pokok listrik dinamis di SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika di SMA 20 Medan , masalah yang sering dihadapi pada pembelajaran adalah rendahnya pemahaman peserta didik. Hal ini tampak dari rata–rata hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan dan tidak dapat mencapai KKM yaitu 70. Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang diberikan peneliti kepada 37 orang siswa diperoleh data bahwa 62% (23 siswa) tidak menyukai pelajaran fisika karena dianggap membosankan dan karena cara mengajar yang biasa dilakukan guru hanya mencatat dan memberi contoh soal. Hal ini tidak sesuai dengan keinginan siswa yang menginginkan pembelajaran menarik dengan 54% (20 siswa) yang menginginkan pembelajaran dengan dipraktekkan langsung, 29% (11 siswa) menginginkan pembelajaran menggunakan alat peraga, dan 17% (6 siswa) menginginkan untuk dapat belajar kelompok. Selain itu sebanyak 65% (24 siswa) menyatakan bahwa guru sangat jarang menjelaskan sub pokok bahasan apa saja yang akan dibahas pada pembelajaran sehingga siswa tidak tahu arah pembelajaran selanjutnya. Sebanyak 59% (22 siswa) menyatakan bahwa guru juga jarang mengaitkan pokok bahasan yang akan dikaji dengan masalah Fisika di kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tidak terlatih untuk dapat memecahkan masalah. Biasanya guru masih dominan menggunakan pembelajaran konvensional yang cenderung bersifat teacher– centered sehingga siwa menjadi pasif.
(17)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan berikut:
1. Pemahaman siswa yang masih rendah terhadap konsep yang diajarkan 2. Penyajian pokok bahasan atau metode mengajar yang terlalu rumit, kurang
bervariasi, membosankan dan kurang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa 3. Media yang digunakan sebagai fasilitas terbatas dan bahan pembelajaran
tidak disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa 4. Rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika 5. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran fisika
1.3.Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu adanya batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran di kelas eksperimen adalah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan di kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Pokok bahasan pelajaran pada penelitian ini adalah Gerak Lurus di kelas X semester I
3. Media yang digunakan di kelas eksperimen adalah media peta konsep.
4. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester I SMAN 20 Medan T. P. 2016/2017
(18)
5
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan penelitian dan batasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan media peta konsep pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017?
3. Bagaimanakah aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan media peta konsep pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017?
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan media peta konsep pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017 3. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan. T.P. 2016/2017
(19)
1.6.Manfaat Penelitian
Dengan mengadakan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan memahami peta konsep khususnya pada pokok bahasan gerak lurus.
2. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa serta kinerja guru.
3. Bagi peneliti, sebagai penambah pengetahuan dan bahan masukan untuk dapat menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil dari proses pembelajaran.
4. Dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian sejenis.
1.7. Defenisi Operasional
1. Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-based learning) merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata (Trianto,2009)
2. Media Peta konsep adalah salah satu teknik untuk mempresentasikan pengetahuan secara skematis.Peta konsep banyak direkomendasikan dalam pem-belajaran sains untuk beberapa tujuan. Wahyudi (2013).
3 Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar yang bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap. (Kusnandar, 2007).
(20)
64
DAFTAR PUSTAKA
Amini., (2013), Penelitian Pendidikan, Perdana Publishing, Medan
Arends, R.I., (2008), Learning to Teach Eight Edition, The McGrow Hill Companies, New York
Aunurrahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung Dahar, R.W., (1989), Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta
Dimyati, Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Dwi, I.M., Arif,A., Sentot,K., (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika IndonesiaVol. 9
Fauziah,N., Masykuri,M., Nugroho,A., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Peta Pikian (Mind Mapping) dan Peta Konsep (Concept Mapping) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri Kebak Kramat Tahun Pelajaran 2012/2013,Jurnal Pendidikan Kimia2(2)
Gafur, A., (2012), Desain Pembelajaran : Konsep, Model dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran, Ombak, Yogyakarta
Ibrahim, R., S, N.S., (2010), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Khoiri, W. Rochmad., Adi Hur Cahyono., 2013, “Problem Based Learning
Berbantuan Multimedia Dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif”, Unnes Journal of
Mathematics EducationVol. 2
Kusnandar, (2007), Guru Profesional, PT. Raja Grafindo, Jakarta
Rusman, (2011), Model – Model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Medan
Salahudin, M., (1999), Metodologi Pendidikan, CV Usaha Nasional, Surabaya
Sani, R.A., (2013), Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Sanjaya, W., (2006). Strategi pembelajaran, Kencana prenada media group, Bandung
(21)
Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sarwono, J., (2006), Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta
Sitorus, E., Simatupang, S., (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning (Pbl) Berbasis Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A 2013/2014, Jurnal Inpafi 2(4)
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung
Sunardi., Z, Siti., (2013), Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Yrama Widya, Bandung
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Wahyudi, A., (2013), Pengaruh Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Ditinjau dari Kemampuan Bernalar Siswa Kelas XI, Jurnal Pendidikan Sains 1(3)
(1)
dibandingkan dengan kelas kontrol dengan perbedaan peningkatan sebesar 16 atau sekitar 28,94% lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar kelas kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa Model PBL Berbasis Peta Konsep memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 17 Medan. Hal ini juga dapat dilihat dari t-hitung < t-tabel yaitu 6,20 > 1,668 pada taraf signifikan α = 0.05, maka dapat dikatakan ada pengaruh model PBL berbasis peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan pokok listrik dinamis di SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika di SMA 20 Medan , masalah yang sering dihadapi pada pembelajaran adalah rendahnya pemahaman peserta didik. Hal ini tampak dari rata–rata hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan dan tidak dapat mencapai KKM yaitu 70. Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang diberikan peneliti kepada 37 orang siswa diperoleh data bahwa 62% (23 siswa) tidak menyukai pelajaran fisika karena dianggap membosankan dan karena cara mengajar yang biasa dilakukan guru hanya mencatat dan memberi contoh soal. Hal ini tidak sesuai dengan keinginan siswa yang menginginkan pembelajaran menarik dengan 54% (20 siswa) yang menginginkan pembelajaran dengan dipraktekkan langsung, 29% (11 siswa) menginginkan pembelajaran menggunakan alat peraga, dan 17% (6 siswa) menginginkan untuk dapat belajar kelompok. Selain itu sebanyak 65% (24 siswa) menyatakan bahwa guru sangat jarang menjelaskan sub pokok bahasan apa saja yang akan dibahas pada pembelajaran sehingga siswa tidak tahu arah pembelajaran selanjutnya. Sebanyak 59% (22 siswa) menyatakan bahwa guru juga jarang mengaitkan pokok bahasan yang akan dikaji dengan masalah Fisika di kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tidak terlatih untuk dapat memecahkan masalah. Biasanya guru masih dominan menggunakan pembelajaran konvensional yang cenderung bersifat teacher– centered sehingga siwa menjadi pasif.
(2)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan berikut:
1. Pemahaman siswa yang masih rendah terhadap konsep yang diajarkan 2. Penyajian pokok bahasan atau metode mengajar yang terlalu rumit, kurang
bervariasi, membosankan dan kurang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa 3. Media yang digunakan sebagai fasilitas terbatas dan bahan pembelajaran
tidak disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa 4. Rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika 5. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran fisika
1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu adanya batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran di kelas eksperimen adalah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan di kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Pokok bahasan pelajaran pada penelitian ini adalah Gerak Lurus di kelas X semester I
3. Media yang digunakan di kelas eksperimen adalah media peta konsep.
4. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester I SMAN 20 Medan T. P. 2016/2017
(3)
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan penelitian dan batasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan media peta konsep pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017?
3. Bagaimanakah aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan media peta konsep pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan media peta konsep pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017 3. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan T.P. 2016/2017
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus kelas X SMAN 20 Medan. T.P. 2016/2017
(4)
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan mengadakan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan memahami peta konsep khususnya pada pokok bahasan gerak lurus.
2. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa serta kinerja guru.
3. Bagi peneliti, sebagai penambah pengetahuan dan bahan masukan untuk dapat menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil dari proses pembelajaran.
4. Dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian sejenis.
1.7. Defenisi Operasional
1. Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-based learning) merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata (Trianto,2009)
2. Media Peta konsep adalah salah satu teknik untuk mempresentasikan pengetahuan secara skematis.Peta konsep banyak direkomendasikan dalam pem-belajaran sains untuk beberapa tujuan. Wahyudi (2013).
3 Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar yang bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap. (Kusnandar, 2007).
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Amini., (2013), Penelitian Pendidikan, Perdana Publishing, Medan
Arends, R.I., (2008), Learning to Teach Eight Edition, The McGrow Hill Companies, New York
Aunurrahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung Dahar, R.W., (1989), Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta
Dimyati, Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Dwi, I.M., Arif,A., Sentot,K., (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning
Berbasis ICT Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika IndonesiaVol. 9
Fauziah,N., Masykuri,M., Nugroho,A., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Peta Pikian (Mind Mapping) dan Peta Konsep (Concept Mapping) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri Kebak Kramat Tahun Pelajaran 2012/2013,Jurnal Pendidikan Kimia2(2)
Gafur, A., (2012), Desain Pembelajaran : Konsep, Model dan Aplikasinya dalam
Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran, Ombak, Yogyakarta
Ibrahim, R., S, N.S., (2010), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta Khoiri, W. Rochmad., Adi Hur Cahyono., 2013, “Problem Based Learning
Berbantuan Multimedia Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif”, Unnes Journal of
Mathematics EducationVol. 2
Kusnandar, (2007), Guru Profesional, PT. Raja Grafindo, Jakarta
Rusman, (2011), Model – Model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Medan Salahudin, M., (1999), Metodologi Pendidikan, CV Usaha Nasional, Surabaya Sani, R.A., (2013), Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013,
PT. Bumi Aksara, Jakarta
Sanjaya, W., (2006). Strategi pembelajaran, Kencana prenada media group, Bandung
(6)
Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sarwono, J., (2006), Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta
Sitorus, E., Simatupang, S., (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning (Pbl) Berbasis Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A 2013/2014, Jurnal Inpafi 2(4)
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung
Sunardi., Z, Siti., (2013), Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Yrama Widya, Bandung Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Wahyudi, A., (2013), Pengaruh Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Ditinjau dari Kemampuan Bernalar Siswa Kelas XI, Jurnal Pendidikan Sains 1(3)