Sejarah Kampung Batik Laweyan

commit to user 3

BAB II IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Sejarah Kampung Batik Laweyan

Sekitar tahun 1546M semasa pemerintahan kerajaan Pajang, Ki Ageng Henis beserta Sunan Kalijaga melakukan syiar agama Islam di desa Laweyan. Sambil berdakwah Ki Ageng Henis juga mengajarkan teknik pembuatan batik kepada penduduk Laweyan. Sejak saat itu industri batik mulai berkembang dan menyebar ke berbagai penjuru Nusantara. Itulah mengapa Laweyan disebut-sebut sebagai Kampung Batik Tertua di Indonesia. Pada tahun 1911 industri batik Laweyan mengalami masa keemasan dan munculah tokoh-tokoh perbatikan yang juga giat berjuang melawan penindasan dari penjajah Belanda. H. Samanhudi yang mendirikan Sarikat Dagang Islam adalah salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam pergerakan dagang dan politik nasional Indonesia. Para saudagar batik Laweyan juga merintis pergerakan koperasi dengan didirikannya “Persatoean Peroesahaan Batik Boemi Putera Soerakarta” pada tahun 1935. Setelah masa puncak terlewati dan memasuki masa orde baru, para pengusaha batik laweyan semakin terhimpit oleh masuknya produk batik printing yang sangat murah dan diproduksi secara masal. Sejak saat itu eksistensi pengusaha batik tulis dan cap mulai surut dan banyak yang gulung tikar. commit to user 4 Baru-baru ini para pengusaha batik laweyan mulai merintis gerakan untuk membangkitkan usaha batiknya supaya kembali berjaya seperti dulu. Berbagai pihak terkait baik dari pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat digandeng guna merealisasikannya. Akhirnya pada tanggal 25 September 2004 terbentuk Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan [FPKBL] yang bertujuan mengoptimalkan seluruh potensi masyarakat Laweyan dalam menyongsong sekaligus mengantisipasi globalisasi dan pasar bebas dunia. Keanggotaannya tidak hanya terbatas pada komunitas batik saja tetapi secara otomatis berlaku kepada seluruh masyarakat laweyan. Para pengurusnya terdiri dari berbagai profesi baik kalangan pengusaha batik, mahasiswa, dan wirausaha muda dan Ir. Alpha Febela Priyatmono M.T. adalah ketua dar forum ini. FPKBL yang bersinergi dengan berbagai pihak terkait seperti pemerintah, LSM, NGO, badan swasta dan bahkan pemerintah manca negara sudah mulai mengadakan berbagai program pembangunan baik fisik maupun non fisik seperti : a. Revitalisasi Kampoeng Batik Laweyan Tahap 1 : Proyek ini membangun berbagai fasilitas seperti Shelter, Ornamen, Lampu Hias, Papan Informasi dan Pagar Tanaman di berbagai penjuru Laweyan. Fasilitas tersebut dibangun guna memperindah dan menghijaukan Laweyan menuju terbentuknya Kawasan Wisata Batik yang asri dan elok. b. Instalasi Pengolah Air Limbah IPAL : Guna mendukung usaha pemerintah dalam rangka penyelamatan lingkungan, Kampoeng Laweyan membangun IPAL yang berfungsi mengolah air limbah industri sehingga layak untuk dialirkan kembali ke sungai tanpa polutan. Sejak saat ini commit to user 5 seluruh pengusaha batik di laweyan berpartisipasi dalam upaya mereduksi pencemaran lingkungan dan ini merupakan nilai tambah Laweyan dibanding kawasan industri lainnya. Proyek ini terselenggara berkat bantuan dari pemerintah Jerman. c. Renovasi Rumah Kuno : Salah satu kekhasan Laweyan adalah adanya Rumah Kuno yang merupakan perpaduan arsitek eropa dan jawa. Jumlahnya cukup banyak namun sayangnya banyak juga yang kurang terurus karena masalah dana. Untuk itulah pemerintah pusat mengeluarkan sejumlah dana guna merenovasi 30 rumah kuno tersebut. d. Pelatihan-pelatihan Ketrampilan dan Ilmu Pengetahuan : 1 Pelatihan Kewirausahaan 2 Pelatihan Web Design 3 Pelatihan AMT Archievment Motivation Training 4 Pelatihan Ekspor Impor 5 Pelatihan Perpajakan 6 Pelatihan Desain Grafis 7 Pelatihan Handycraft 8 Pelatihan Batik Warna Alam 9 Dan Lain-Lain Setelah berjuang lebih dari 4 tahun akhirnya FPKBL memndapatkan apresiasi dari pemerintah RI berupa penghargaan UPAKARTI untuk Kategori Kawasan Industri Kecil. commit to user 6 Gambar 1 : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan penghargaan UPAKARTI kepada Ketua Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan - Solo, Ir. Alpha Febela Priyatmono M.T. Gambar 2 : Piagam Upakarti untuk FPKBL Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan

2. Profil Batik Mahkota Laweyan