GALIH PRADEWA D1609038

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

FUNGSI DOKUMENTASI SEBAGAI SARANA

UNTUK MENGINFORMASIKAN KEGIATAN YANG ADA

DI PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI

Disusun oleh : GALIH PRADEWA

D1609038 TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

MOTTO


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dengan segala kebesaran dan keagunganNYA, dengan segala rahmat dan petunjuk yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “Fungsi Dokumentasi sebagai

Sarana untuk Menginformasikan Kegiatan yang Ada di Pemerintah Kabupaten Wonogiri”.

Diadakannya Kegiatan Kuliah Kerja Media ini mempunyai tujuan yaitu, untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public

Relations, serta untuk mendapatkan pengalaman sehingga dapat

membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan, selain itu untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui gambaran kerja Public Relations dalam menjalankan tugasnya di Pemerintah Kabupaten wonogiri.

Dalam penelitian Laporan Tugas Akhir ini, penulis menemui cukup banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


(6)

2. Bapak Drs. Aryanto Budhy S, M.Si selaku ketua jurusan program D3 Komunikasi Terapan.

3. Ibu Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir ini.

4. Orang tua tercinta, yang selalu menyanggupi apa yang saya minta meski tak selamanya ada.

5. Adik saya Novira Bunga yang selalu memberi semangat.

6. Danar, Fendy dan Adrianto yang membantu dan berjuang bersama-sama dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini.

7. Pak Waluyo selaku Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan juga sebagai pembimbing selama proses magang, yang telah banyak membantu, memberi masukan, dam membimbing penulis selama magang berlangsung.

8. Pak Heru, selaku Kasubag Dokumentasi dan Publikasi, yang selama proses magang selalu memberi bantuan dan bimbingan.

9. Pak Bin, Pak Sutris dan Pak Eka selaku staff karyawan yang selalu membimbing penulis dalam proses magang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan masih kurang sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.


(7)

Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya bagi pembaca pada

umumnya.Terima kasih.

Surakarta, 28 Mei 2012

Penulis


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pengertian Public Relations ... 6

B. Fungsi Public Relations ... 10

C. Kegiatan Public Relations ... 11

D. Humas Pemerintah ... 12

E. Sejarah dan Pengertian Dokumentasi ... 16

F. Fotografi untuk Humas ………... 21

BAB III DESKRIPSI KABUPATEN WONOGIRI ... 25

A. Sejarah Kabupaten Wonogiri ... 25

B. Lambang Kabupaten Wonogiri ... 28

C. Visi dan Misi Kabupaten Wonogiri ... 30

D. Bentuk dan Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri ... 33


(9)

E. Visi dan Misi Bagian Humas ... 38

F. Tupokasi Humas ... 40

G. Struktur Organisasi Bagian Humas ... 41

H. Kegiatan Bagian Publikasi dan Dokumentasi ………. 42

I. Lagu Kabupaten Wonogiri ... 44

BAB IV PELAKSANAAN KKM ... 45

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang ... 45

B. Bidang Pelaksanaan ... 45

C. Kegiatan yang Telah Dilakukan ... 46

D. Kegiatan Dokumentasi Selama Magang di Pemerintah Kabupaten Wonogiri ... 49

BAB V PENUTUP ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap instansi atau lembaga baik swasta maupun pemerintah, pasti

tidak akan pernah lepas dari peran Public Relationsatau yang sering disebut

Humas. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin pesat, telah menjadikan masyarakat lebih bisa berperilaku kritis dan menyebabkan terjadinya perubahan yang cepat di masyarakat. Kondisi ini menuntut instansi atau organisasi mengakomodir dan mengantisipasi keinginan masyarakat atau

publik untuk memperoleh informasi yang up to da te atau terkini. Program

Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS merupakan salah satu institusi akademis yang turut serta mempersiapkan tenaga informasi yang professional dalam dunia kerja melalui Kuliah Kerja Media . Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan kuliah kerja praktek pada Institusi Mitra (lembaga media Penyiaran, Periklanan dan Humas) yang secara rutin diwajibkan pada mahasiswa Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kuliah Kerja Media (KKM)

dilaksanakan selama minimal 2 (dua) bulan dan maksimal 3 (tiga) bulan. Tujuan dilaksanakan KKM yaitu agar dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan wawasan teoritis maupun praktek Ilmu Komunikasi dalam kuliah kerja lapangan. Selain itu agar mahasiswa mengetahui


(11)

gambaran jelas dunia komunikasi, terutama di bidang Penyiaran, Periklanan dan Humas. Serta tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.

Berkembangnya teknologi informasi telah banyak membuahkan perkembangan yang cukup pesat. Banyaknya berbagai jenis media massa dan derasnya arus informasi yang berdampak pada masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat. Disinilah seorang public rela tions atau humas menjadi sangat penting disetiap lembaga atau instansi atau individu atau pemerintahan yang diharuskan membentuk citra yang baik.

Salah satu fungsi PR yakni sebagai mediator atau penghubung antara pihak eksternal dengan pihak internal ataupun sebaliknya. Selain sebagai mediator, PR juga berfungsi sebagai fasilitator yaitu wadah yang memberikan fasilitas dalam penyampaian informasi bagi publik internal maupun eksternal. Salah satu kegiatan PR dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan

Hubungan Media (Pr ess Rela tions/Media Rela tions) yakni membina

hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak (surat

kabar/majalah) dan media elektronik (TV/radio). 1

Hubungan kemitraan antara PR dan pers sangatlah diperlukan. Hal ini dikarenakan menjalin hubungan dengan pers bukanlah suatu kegiatan yang mudah. Seorang PR, harus dapat menjaga kerahasiaan instansinya untuk konsumsi publik. Hubungan pers adalah usaha untuk mencapai publikasi atau

1

Drs. Saleh Soemirat, M.S & Drs. Elvianaro, M.Si, Dasar-dasar Public Relations, 2007, Bandung, penerbit Rosda. Hlm 121


(12)

penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atas informasi PR dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau

perusahaan yang bersangkutan.2

Kebutuhan akan humas tidak bisa dicegah, karena humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Humas dalam lembaga pemerintahan merupakan keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan program dan kegiatan – kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat. Dalam menjalankan kegiatannya, maka humas membutuhkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Tanpa adanya dukungan dan peran serta dari masyarakat, maka kegiatan kehumasan dalam pemerintah tidak akan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan. Seperti dalam Pemerintah Kabupaten Wonogiri ini, mengingat lingkup tugas bupati yang cukup luas, maka tidak mungkin seorang Bupati akan menangani semua kegiatan humas secara langsung. Dengan demikian, sesuatu yang harus dilakukan oleh pemimpin organisasi dan yang ingin dilakukan oleh Bupati dalam hubungannya dengan publik, harus dilakukan oleh bagian Humas. Oleh karena itu, humas berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Untuk memperlancar kegiatan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui peraturan daerah yang baru telah menetapkan Bagian Humas sebagai bagian yang menangani masalah

2


(13)

Kehumasan yaitu menyusun perumusan kebijakan pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah,pelaksanaan dan pelayanan administrasi, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan.

Bagian Humas tersebut dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu, sub bagian Protokol, sub bagian Pemberitaan dan sub bagian Publikasi dan Dokumentasi. Masing-masing bagian ini mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda, namun merupakan satu rangkaian yang saling melengkapi. Dalam pelaksanaan magang di Bagian Humas, penulis tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan humas yang ada, untuk itu penulis harus memilih salah satu dari sub bagian tersebut, yakni sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi.

B. Tujuan

1. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui berbagai kegiatan humas di pemerintahan, khususnya di Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

b. Untuk mengetahui fungsi dokumentasi sebagai sarana untuk menginformasikan kegiatan yang ada di Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

2. Tujuan Umum

Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Media ini adalah :

a. Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(14)

b. Untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu kehumasan yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia kerja.

c. Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public Relations.

d. Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta.

e. Meningkatkan kreativitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap dalam persaingan dalam dunia kerja.

f. Membangun serta membina hubungan yang baik antara Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan lembaga/ instansi, dimana mahasiswa menjalankan praktek Kegiatan Kuliah Kerja Media, khususnya dengan Pemerintahan Kabupaten Wonogiri.


(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Public Relations

Menurut Fr ank Jefkins Public Rela tions adalah semua bentuk

komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan

spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.3

Kebutuhan komunikasi yang dibangun oleh Public Rela tions untuk

komunikasi vertica l, hor izonta l maupun diagonal akan memberi kekuatan pada proses koordinasi, evaluasi dan sosialisasi tentang berbagai permasalahan serta kebijakan perusahaan. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat terbentuk sebuah iklim harmonis yang saling mendukung.

Definisi Public Rela tions yang dikemukakan oleh Howar d Bonkha m

sebagai berikut4 :

“Public Rela tions is the a rt of bringing a bout better public understanding which breeds grea ter public confidence for a ny individua l or ga niza tions” (“ Public Rela tions adalah seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik yang memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang, organisasi atau lembaga”).

Definisi Public Relations yang dikemukakan oleh Fra ser P. Saitel

sebagai berikut5 :

3

Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima, 2003, Jakarta, penerbit Erlangga. Hlm 113-115 4

Glen Griswold and Denny Griswold.1984. Your P ublic Relations. Frak & Wangnalis Company.New York, hal 14.

5


(16)

“ PR is a distinctive ma na gement function which help establish and ma inta in mutua l line of communica tions, understa nding, a ccepta nce, and coopera tion between a nd or ga niza tion a nd its publics; involves the mana gement to keep infor med on a nd r esponsive to public option; define empha sizes r esponbility of mana gement to serve the public interest helps ma na gement keep abr ea st of a nd effectively utilize cha nge, serving a s early wa r ning system to help a nticipa te trends, a nd used r esea rch and sound and ethica l communica tion techniques as

its principal tool’s. (PR merupakan fungsi manajemen yang membantu

menciptakan dan saling memelihara arus komunikasi, pengertian, dukungan serta kerja sama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya. Dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen; PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan).

Walaupun berbagai definisi – definisi menggunakan bahasa yang berbeda – beda namun pada prinsipnya memiliki pengertian yang sama seperti

yang tertuang dalam IPRA ( The Interna tiona l Public Relations Assosia tion ),

Public Rela tions didefinisikan sebagai6 :

“fungsi manajemen dan budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana organisasi – organisasi dan lembaga – lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan didukung dari mereka, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dan tersebar luas”.

Dari definisi diatas dapat dilihat tujuan dari Public Rela tions adalah

menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan public diluar lembaga, sehingga akan menciptakan opini public yang baik.

Kata-kata kunci yang perlu diingat untuk mendefinisikan Public

Rela tions adalah:7

6

Frida Kusumastuti.2002. Dasar – Dasar Humas. Ghalia Indonesia dengan UMM Press. Jakarta.

7


(17)

1. Sengaja (deliberate).

Kegiatan PR disengaja dan dirancang utuk memberikan informasi dan memperoleh umpan balik.

2. Terencana (planned).

Kegiatan PR dilakukan secara terorganisasi dan sistematis, membutuhkan riset dan analisis.

3. Kinerja (per for ma nce).

PR yang efektif didasarkan pada kebijakan dan penampilan nyata dari seseorang atau sebuah organisasi.

4. Kepentingan public (public inter est).

Kegiatan PR adalah melayani kepentingan public dalam suatu masyarakat, bukan sekedar memperoleh keuntungan bagi organisasi. Idealnya, saling menguntungkan bagi organisasi dan masyarakat.

5. Komunikasi dua arah (two wa y communica tion).

Kemampuan mendengarkan adalah bagian dari keahlian komunikasi yang pokok.

6. Fungsi manajemen (mana gement function).

PR paling efektif apabila berfungsi menjadi bagian dari pengambilan keputusan oleh manajemen puncak. PR melibatkan konsultasi dan pengentasan masalah tingkat tinggi, tidak hanya mengeluarkan informasi

setelah keputusan dibuat. PR didefinisikan oleh Denny Gr iswold, pendiri

dan pemilik PR News sebagai “fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur sebuah organisasi dengan kepentingan masyarakat, dan melaksanakan suatu program tindakan (dan komunikasi) untuk mendapatkan pengertian masyarakat dan dapat diterima oleh masyarakat”.

Public Rela tions (PR) atau humas (hubungan masyarakat) merupakan sesuatu yang belum begitu familiar, belum dikenal atau masih asing di telinga publik atau masyarakat. Bagi sebagian orang, PR hanya dipandang sebagai bentuk lain iklan, sementara sebagaian lainnya meremehkan PR dengan hanya menganggapnya sebagai orang yang berhubungan dengan wartawan dan mengirimkan siaran pers (press relea se). Pada kenyataannya, PR bisa memainkan peranan pokok dalam usaha mencapai tujuan spesifik pada semua tingkat pekerjaan organisasi, dengan memfokuskan memperkuat dan mengkomunikasikan pesan secara efektif. Jika digunakan secara mestinya, PR merupakan metode yang efektif dan cocok digunakan dalam suatu organisasi,


(18)

lembaga atau perusahaan dikarenakan: (1) dinamika organisasi atau perusahaan semakin besar dan berkembang; (2) persaingan antara oragnisasi atau perusahaan semakin ketat; (3) tuntutan, keinginan, dan harapan public terhadap pelayanan kebutuhan informasi makin tinggi; (4) publik semakin kritis, mereka tidak mau kepentingannya terganggu; (5) perkembangan teknologi komunikasi yang luar biasa; (6) besarnya pengaruh opini publik pada keadaan sosial-ekonomi, keberadaan dan stabilitas suatu perusahaan semakin besar; (7) pengaruh media massa konvensional (surat kabar umum, majalah umum, radio siaran, dan televise siaran) media ,massa online (newspaper online, ma ga zine online, r adio digita l, televise digita l), media sosial online (blog, facebook dan twitter) terhadap pembentukan opini publik, sikap publik, citra publik dan reputasi publik terhadap suatu organisasi atau perusahaan; (8) suatu organisasi perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra public yang berkaitan dengan aktivitas dengan perkembangan organisasi/perusahaan

tersebut.8

Intinya, PR adalah good ima ge (citra baik), goodwill (itikad baik),

mutua l understanding (saling pengertian), mutua l confidence (saling

memercayai), mutua l a ppr eciations (saling menghargai), toler ance (toleransi). Kegiatan PR adalah mediator yang menjembatani kepentingan organisasi, lembaga atau perusahaan dengan publiknya yang terkait dengan kegiatan PR itu sendiri. Berbagai aktivitas senantiasa menciptakan, menjaga dan meningkatkan citra yang positif. Setelah terjadinya revolusi industry,

8


(19)

masalah penting yang dihadapi oleh lembaga ekonomi, bisnis, sosial dan politik adalah masalah hubungan (relationship). Permasalahannya berkisar pada pertanyaan bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan-hubungan yang baik antara lembaga-lermbaga tersebut dengan publik mereka demi tercapainya tujuan lembaga, organisasi atau perusahaan (dalam Soemirat

dan Ardianto, F. Rachmadi:2008)9

B. Fungsi Public Relations

Fungsi merupakan harapan publik terhadap apa yang seharusnya

dilakukan oleh seorang Public Rela tions sesuai dengan kedudukannya. Secara

garis besar fungsi dari Public Rela tions adalah :

1. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik Inter n maupun ekstern.

2. Melayani kepentingan public dengan baik.

3. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.

Kesimpulan dari fungsi Public Rela tions tersebut bahwa Public

Rela tions memiliki fungsi sebagai pihak yang bertugas untuk menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan public agar tercipta hubungan yang harmonis.

Tugas dan kewajiaban utama Public Relations adalah menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis atau visual kepada publicnya, sehingga public memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, tujuan dan kegiatannya.

9


(20)

“Melakukan studi dan analisis atas reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan langkah perusahaan, termasuk segala macam pendapat publik yang mempengaruhi perusahaan, memberikan informasi kepada pejabat(

eksekutif ) tentang public a ccepta nce atau non a ccepta nce atas cara-cara dan

pelayanan perusahaan kepada masyarakat.”10

Jadi menurut pendapat penulis tentang tugas dan kewajiban Public

Rela tions adalah menyampaikan fakta – fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan yang

mengesankan dan memuaskan public dengan pentingnya Public Rela tions

membina hubungan pers, mengkonsep bentuk – bentuk kegiatan hubungan pers, wawancara dengan pers dan penyelenggaraan pers akan mempermudah jalannya tugas dan kewajiban seorang Public Rela tions.

“Ruang lingkup tujuan Humas dalam suatu perusahaan sangat luas sekali, dari sekian banyak tujuan tersebut diantaranya adalah untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang telah dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, Humas merupakan ujung tombak perusahaan untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan. Sedangkan bagi intern perusahan, ruang lingkup tujuan Humas adalah untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai sesuai dengan standarisasi yang baru. Dan pada akhirnya akan meningkatkan kemapuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko

pengambilan ( ta ke-over ) oleh pihak-pihak lain.”11

C. Kegiatan Public Relations

Di dalam kegiatan public rela tions ada dua macam publik yang menjadi

tujuan yaitu :

10

Irving Smith Kogan BS.1965. P ublic Relations, dalam Modern Bussines. Alexander Hamilton Institude.


(21)

1. Publik Internal

Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit usaha / badan / perusahaan / instansi itu sendiri. Di dalam Public Relations industri atau perusahaan itu, termasuk para pemegang saham. Di dalam instansi pemerintahan, publik internal itu adalah para pegawai / karyawan instansi tersebut, termasuk juga para pejabat pengambilan keputusan.

2. Publik Eksternal

Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah “orang luar” atau publik umum ( masyarakat ) dimana industri atau usaha itu berada, yang harus diberi penerangan atau informasi demi tumbuhnya good will dari mereka.

D. Humas Pemerintah

Humas di dalam lembaga pemerintahan, Humas merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga kepada masyarakat. Humas pemerintah merupakan tangan kanan, mata, dan telinga pemerintah, dimana mempunyai kewajiaan untuk turut serta memantapkan program-program dari pemerintah sehingga menunjang terwujudnya tujuan yang diharapkan dan mengusahakan agar masyarakat mau menerima dan mengikuti pertanggung jawaban yang diberikan. Humas Pemerintah memiliki tugas dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga/instansi dengan


(22)

publiknya dan memberikan pengertian kepada publik tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah tersebut.

F. Rahmadi dalam bukunya yang berjudul Public Rela tions dalam Teori dan Praktek, mengatakan bahwa Humas pemerintah bertugas memberikan

informasi dan penjelasan kepada khalayak / public mengenai kebijakan dan

langkah – langkah / tindakan yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga / instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada public, tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana Humas itu berada dan berfungsi.

Definisi humas oleh J oice J Gordon yang diintisarikan dalam buku

Effective Public Rela tion1 humas seharusnya memiliki fungsi dan peran mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik. Gor don merangkum tugas-tugas seorang humas pemerintah sebagai berikut:

1. Memberi informasi konstituen tentang aktivitas agen pemerintah.

2. Memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah; voting, curbside

recycling, dan juga kepatuhan kepada program aturan-kewajiban menggunakan sabuk pengaman, aturan dilarang merokok.

3. Mendorong warga mendukung kebijakan dan program yang ditetapkan; sensus, program pengawasan keamanan lingkungan, kampanye penyadaran akan kesehatan personal, bantuan untuk upaya pertolongan bencana. 4. Melayani sebagai advokat publik untuk administrator pemerintah;


(23)

publik didalam organisasi serta meningkatkan aksesibilitas publik ke pejabat administrasi.

5. Mengelola informasi internal; menyiapkan newsletter organisasi,

pengumuman elektronik, dan isi dari dari situs internet organisasi untuk karyawan.

6. Memfasilitasi hubungan media-menjaga hubungan dengan pers lokal; bertugas sebagai saluran untuk semua pertanyaan media; memberitahu pers tentang organisasi dan praktiknya serta kebijakannya.

7. Membangun komunitas dan bangsa; menggunakan kampanye kesehatan publik dengan dukungan pemerintah dan program keamanan publik lainnya serta mempromosikan berbagai program sosial dan pembangunan.

Humas dipemerintahan dengan demikian dapat disimpulkan menjadi pemberi informan kepada masyarakat sekaligus penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini bisa dipahami karena pemerintah adalah agen dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat memberikan haknya untuk diwakilkan kepada orang-orang pemerintahan agar bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Maka suatu kewajaran apabila pemerintah harus tetap terhubung dengan masyarakat dan setiap aspeknya menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Humas menjadi palang pintu bagi hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan publik atau masyarakat.

Rosady Ruslan mengemukakan empat macam tugas pokok humas pemerintah adalah sebagai berikut:


(24)

1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat.

2. Kegiatan memberikan nasihat/sumbang saran untuk menanggapi apa yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya.

3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintahan. 4. Memberikan penerangan/informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh

suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan.

Rosady Ruslan juga mengemukakan empat macam fungsi pokok humas pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.

2. Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan/informasi mengenai kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat.

3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif, dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.

4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.


(25)

Rumusan mengenai tugas dan fungsi Humas pemerintah sampai sekarang ini belum tercipta. Di berbagai departemen dan lembaga non departemen tidak ada keseragaman. Jadi belum ada standarisasi di kalangan humas – humas pemerintah, misalnya tugas Humas Departemen Negeri berdasarkan Keputusan Mendagri No. 213 tahun 1978 adalah sebagai berikut :12

1. Melakukan hubungan timbal balik antara Departemen Dalam Negeri dengan lembaga – lembaga pemerintah, masyarakat umum dan organisasi – organisasi politik di pusat dan di daerah.

2. Melaksanakan hubungan dengan satuan organisasi di lingkungan Depdagri untuk memberikan pengertian dan penerangan tentang kebijakan dan kegiatan Depdagri serta kegiatan pemerintah.

3. Menilai pendapat, sikap dan kegiatan masyarakat terhadap kabijakan Depdagri.

4. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk memperoleh pengertian dan keyakinan, partisipasi masyarakat terhadap kebijakan dan kegiatan Depdagri.

5. Melaksanakan investasi dan dukumentasi pemberitaan dan peristiwa, penerbitan, serta melaksanakan penyebarluasan bahan – bahan informasi mengenai tugas dan fungsi Departemen Depdagri.

6. Melaksanakan pembinaan teknis dan hubungan fungsional dengan unit – unit pelaksana informasi serta komunikasi dalam lingkungan pemerintah daerah.

7. Mengelola, mengembangkan dan membina perpustakaan Depdagri.

E. Sejarah dan Pengertian Dokumentasi

Dokumentasi dengan suatu dokumen mempunyai pengertian yang berbeda, baik dari aspek kegiatan ataupun bentuknya. Akan tetapi, dari keduanya tersebut mempunyai hubungan yang teramat erat. Dokumentasi

pertama kali diperkenalkan oleh Pa ul Otlet dalam suatu ceramahnya pada

12


(26)

Inter na tional Economic Conference pada tahun 1985. Istilah dokumentasi juga muncul dalam karyanya Pa ul Otlet Tr aite de documenta tion pada tahun 1934.

Dokumentasi berkaitan dengan suatu kegiatan khusus berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan suatu informasi. Dan dokumen adalah segala sesuatu yang tertulis, tercetak, ataupun terekam, misalnya seperti surat, cek, saham, film, micr o film, dan sebagainya.

Dokumentasi biasa diartikan sebagai kumpulan catatan hasil kerja. Kita mengenal berbagai bentuk dokumentasi. Yang akan kita bahas disini, adalah dokumentasi video dan foto. Yaitu kumpulan catatan (rekaman) hasil kerja dalam bentuk video (gambar dan suara), dan foto (gambar).

Fotografi jurnalistik muncul dan berkembang di dunia sudah lama sekali, tetapi lain halnya dengan di Indonesia, foto pertama yang di buat oleh seorang warga negara Indonesia terjadi pada detik-detik ketika bangsa ini

berhasil melepaskan diri dari belenggu rantai penjajahan. Alex Mendur

(1907-1984) yang bekerja sebagai kepala foto kantor berita Jepang Domei, dan adiknya sendiri Frans Soemarto Mendur (1913-1971), mengabadikan peristiwa pembacaan teks Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia dengan kamera Leica, dan pada saat itulah pada pukul 10 pagi tanggal 17 Agustus 1945 foto jurnalis Indonesia lahir.

Definisi fotografi dapat diketahui dengan menyimpulkan ciri-ciri yang melekat pada foto yang dihasilkan.

1. Ciri-ciri foto jurnalistik :


(27)

b. Melengkapi suatu berita/artikel. c. Dimuat dalam suatu media.

Sebuah foto dapat berdiri sendiri, tapi jurnalistik tanpa foto rasanya kurang lengkap, mengapa foto begitu penting? Karena foto merupakan salah satu media visual untuk merekam/mengabadikan atau menceritakan suatu peristiwa.

1. Nilai suatu foto ditentukan oleh beberapa unsur : a. Aktualitas.

b. Berhubungan dengan berita. c. Kejadian luar biasa.

d. Promosi. e. Kepentingan.

f. Human Interest.

g. Universal.

2. Foto jurnalistik terbagi menjadi beberapa bagian :

a. Spot news : Foto-foto insidential/ tanpa perencanaan. (ex: foto bencana, kerusuhan, dll).

b. General news : Foto yang terencana (ex : foto SU MPR, foto olahraga). c. Foto Feature : Foto untuk mendukung suatu artikel.

d. Esai Foto : Kumpulan beberapa foto yang dapat bercerita.

Pemotretan atau pengambilan foto untuk keperluan dokumentasi perusahaan seringkali merepotkan. Mulai dari terbatasnya kesempatan untuk mendapatkan momen-momen yang tepat, kendala mengoperasikan kamera dan


(28)

lain sebagainya. Hal-hal inilah yang membuat foto-foto dokumentasi perusahaan jika dipandang secara artistik masih kurang bila dibandingkan dengan jenis-jenis pemotretan lainnya. Namun kemajuan teknologi sekarang ini, bahkan dengan kamera saku digital sekalipun, kita bisa mendapatkan hasil foto sebagus hasil fotografer profesional.

Teknologi terus mengalami perkembangan, khususnya teknologi kamera untuk keperluan fotografi. Dari fotografi analog yang mengandalkan film, sekarang fotografi sudah beralih ke penggunaan kamera digital. Penggunaan kamera digital yang praktis tidak lagi membuat pemotret kehilangan momen-momen yang tepat. Dan dengan mengoptimalkan kemampuan kamera saku digital sekalipun, kita bisa mendapatkan hasil foto sebagus hasil fotografer profesional.

Contohnyna saat memotret, tampilkan objek utama dalam foto bila yang di foto orang banyak, usahakan anggota tubuh tiap orang harus terlihat utuh, tidak ada yang terpotong. Selain itu, ekspresi wajah tiap-tiap orang juga dapat terlihat jelas. Cara ini dikenal degnan komposisi foto genaral. Pengambilan foto secara bervariasi agar dapat menghasilkan karya foto yang lebih menarik. Jangan memandang objek dari sudut saja, jangan malas berpindah tempat, bergeraklah ke samping, belakang, atas atau bawah dari objek tersebut. Gunakan jarak yang berbeda antara kemera dan objek.

Public Relations sebgai seorang fotografer harus mampu bekerja dengan teknik dan peralatan kerja yang dimilikinya secermat mungkin. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan ketelitian yang optimal, kelalaian atau


(29)

ketidaktahuan akan langsung memengaruhi hasil foto. Hal ini memang tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat, perlu usaha dan kerja keras. Tetapi percayalah, tidak ada usaha yang sia-sia. Pengalaman yang akan mengajarkannya kepada PR bagaimana bekerja dengan kamera digital yang efektif. Bagaimana menghadapi berbagai kondisi pemotretan, termasuk kondisi lingkungan dan cahaya yang kurang menguntungkan.

Melalui pengalamannya, PR akan paham caranya memilih dan menata berbagai objek di alam menjadi suatu hasil foto yang menawan untuk menjadi sebah dokumentasi. Karena kemampuan utama untuk menjadi seorang fotografer adalah memahami pencahayaan optimal. Kemampuan ini merupakan hal paling pokok dan penting dalam fotografi. Kemampuan lain yang harus dimiliki adalah kepekaan artistik dalam waktu yang cukup panjang, harus dipelajari secara bertahap. Dari hal yang paling mudah, komposisi yang kompleks, hingga penampilan objek yang cenderung abstrak, agar dapat melihat suatu objek dari sudut pandang yang paling menarik.

Maka apabila seorang PR yang sedang mencari bahan untuk dokumentasi sebaiknya selalu membawa kamera kemanapun, karena tidak tahu momen atau hal yang akan ditemui nantinya. Karena dengan banyak melihat suatu objek maka wawasan seorang PR juga akan semakin kaya untuk menumbuhkan potensi diri.

Batasan sukses atau tidaknya sebuah foto jurnalistik tergantung pada persiapan yang matang dan kerja keras bukan pada keberuntungan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada foto yang merupakan hasil dari “being in the


(30)

right pla ce a t the r ight time”. Tetapi seorang Jurnalis/Public Relations/ Fotografer profesional adalah seorang yang melakukan riset terhadap subjek, mampu menetukan peristiwa potensial dan foto seperti apa yang akan mendukungnya (antisipasi). Itu semua sangat penting mengingat suatu moment yang baik hanya berlangsung sekian detik dan mustahil untuk diulang kembali. Etika, empati, nurani merupakan hal yang amat penting dan sebuah nilai lebih yang ada dalam diri PR (fotografer) foto. Seorang Jurnalis/PR/Fotografer foto harus bisa menggambarkan kejadian sesungguhnya lewat karya fotonya, intinya foto yang dihasilkan harus bisa bercerita sehingga tanpa harus menjelaskan orang sudah mengerti isi dari foto tersebut dan tanpa memanipulasi foto tersebut.

Salah satu kelebihan fotografi adalah mampu merekam peristiwa yang aktual dan membentuk sebuah citra di dalamnya. Sehingga fotografi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi visual dimana oleh orang-orang PR dapat digunakan sebagai bahan publisitas yang bermanfaat. Fotografi juga dapat menciptakan dan memvisualkan secara jelas buah pikiran dan tulisan-tulisan yang dibuat oleh seorang PR ketika membuat artikel-artikel tertentu.

F. Fotografi untuk humas

Peran dan fungsi fotografi sangat penting guna mendukung kegiatan kehumasan. Selain bisa menampilkan ilustrasi yang hidup dari kegiatan di organisasi, lembaga, instansi ataupun perusahaan tempat Humas itu bekerja, fotografi atau foto-foto yang dihasilkan dapat pula berfungsi sebagai dokumen berharga yang berumur panjang. Ia juga memiliki daya tarik kuat dalam


(31)

memikat perhatian pembaca pada isi berita dan informasi yang disajikan atau dikeluarkan oleh pihak Humas.

1. Fungsi Fotografi

Secara konkrit fungsi fotografi dalam menunjang kegiatan kehumasan adalah :

a. Untuk membangun sebuah perpustakaan dokumentasi b. Untuk memperindah sebuah berita

c. Untuk menceritakan suatu naskah tanpa kata-kata

d. Untuk melengkapi benda-benda pamer ataupun benda peragaan pada showr oom.

e. Untuk memperkaya visualisasi dari benda-benda pamer pada stand pameran.

f. Untuk mengisi ilustrasi pada penerbitan jurnal intern organisasi atau

perusahaan (buletin, dsb)

g. Untuk mengisi ilustrasi dan visualisasi media terbitan organisasi atau perusahaan (brosur, selebaran, atau company profile).

h. Untuk membuat slide yang nantinya dipergunakan saat presentasi di seminar, rapat dinas dan sebagainya.

Hingga saat ini pemanfaatan fotografi guna menunjang kegiatan kehumasan masihlah belum maksimal. Misalnya, amat jarang kita mendapatkan bentuk siaran pers yang menyertakan foto sebagai penguat informasi. Juga belum dijadikannya media fotografi untuk melengkapi dokumen atau perpustakaan internal.


(32)

Meskipun demikian, di beberapa instansi memang sudah ada beberapa yang memanfaatkan fotografi sebagai sarana penunjang kehumasan, meski dilihat dari tampilan dan kualitas fotonya masih tampak belum dikelola dengan profesional. Untuk itu seorang petugas Humas seyogyanya juga memiliki ketrampilan teknis maupun konseptual fotografi sehingga kualitas foto dihasilkannya juga bisa maksimal.

2. Beberapa Pedoman membuat foto kehumasan

Untuk membuat foto kehumasan ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan. Pertama, pembuatan /pengambilan foto harus didasarkan pada tujuan ataupun maksud yang hendak dituju. Membuat foto untuk kelengkapan siaran pers ataupun melengkapi data dan bahan informasi konferensi pers haruslah memerhatikan prinsip-prinsip foto jurnalistik. Foto terseebut harus memiliki nilai berita, baru dan aktual, mempunyai daya tarik yang spesifik sehingga memancing keingintahuan masyarakat luas, dan kalau bisa memiliki nilai huma n inter est.

Foto untuk jurnal intern harus memiliki nilai employee inter est ( daya

tarik kepegawaian), sedang foto untuk pameran memiliki daya tarik industri

(industr y inter est). Foto untuk pameran dan pengisi showr oom sudah tentu

harus mengandung unsur-unsur promosi sebab tujuan diselenggarakannya pameran serta showr oom adalah untuk promosi dan publikasi. Karena itu foto tersebut harus menampilkan produk unggulan dan terbaru dari organisasi atau perusahaan tersebut.


(33)

Mengenai komposisi foto, komposisi foto kehumasan tidak jauh beda dengan komposisi foto pada umumnya. Demikian pula mengenai pencahayaannya. Namun yang perlu mendapat perhatian adalah ciri khas atau tanda –tanda spesifik yang dimiliki organisasi atau perusahaan sedapat mungkin harus terekam dalam bingkai foto tersebut. Ciri-ciri tersebut bisa berupa logo atau lambang perusahaan /organisasi.

Tak kalah penting Humas harus memiliki stok foto yang cukup dan dijaga keaktualnnya. Terutama yang harus dimiliki adalah foto pimpinannya atau perusahaan tersebut Figur tersebut bisa top pimpinannya, bisa juga foto staf dan pembantunya yang memiliki otoritas atau memiliki ijin mengeluarkan statemen di media massa.

Kegunaan stok ini adalah untuk persiapan manakala diperlukan untuk melengkapi berita di media massa. Ini biasa terjadi pada saat ulang tahun organisasi atau perusahaan, atau pada saat mereka menjadi pusat berita.

Foto profil pimpinan atau staf tersebut harus natural dan tidak terlalu formil (meskipun tentu harus punya stok foto formil) agar kelihatan familiar dan bersahabat dan menjadi hidup saat ditampilkan di halaman media massa. Bisa dipilih foto tunggal, bersama staf, ataupun saat senggang bersama keluarga. Yang terakhir ini umumnya muncul pada saat ulang tahun perusahaan atau organisasi sehingga media massa menampilkan profil pimpinan mereka dalam salah satu terbitannya.


(34)

BAB III

DISKRIPSI KABUPATEN WONOGIRI

A. Sejarah Kabupaten Wonogiri

Dengan mengambil momentum tanggal 19 Mei 1741 M, ketika Raden Mas Said membentuk sebuah awal pemerintahan di Nglaroh yang juga dianggap sebagai cikal bakal Kabupaten Wonogiri, maka Pemerintah Kabupaten Wonogiri menetapkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1990 tentang Hari Jadi Kabupaten Daerah Tingkat II Wonogiri. Hari Jadi suatu daerah pada hakekatnya adalah merupakan awal perjalanan sejarah dan titik tolak untuk menatap masa depan dengan pembangunan secara sistematis dan berkesinambungan.

Tahun 1741 dilambangkan dengan surya sengkala Kahutaman Sumbering Giri Linuwih. Arti kata yang terkandung didalamnya adalah

Ka huta ma n : keberanian; Sumber ing : sumber kekuatan; Gir i :

Gunung/Wonogiri; dan Linuwih : tertinggi. Sehingga jika digabungkan

mengandung maksud filosofis yaitu : Dengan keberanian atas dasar keluhuran budi, tekad dan semangat, segala tujuan luhur akan tercapai.

Hari Jadi Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu jati diri daerah yang perlu dihormati, dilestarikan dan diperingati oleh segenap jajaran Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat dengan menumbuhkan semangat juang, patriotisme, kesatuan bangsa, kemandirian, suri tauladan dan nilai budaya luhur para leluhur bagi generasi muda untuk mencapai cita-cita


(35)

bangsa. Setiap tanggal 19 Mei di Kabupaten Wonogiri digelar serangkaian upacara dan kegiatan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Jadi, dan sekaligus sebagai sarana mempromosikan potensi wisata budaya yang ada di Kabupaten Wonogiri.

Sekarang Kabupaten Wonogiri sudah menjadi sebuah Kabupaten yang memiliki berbagai keunggulan diberbagai bidang berkat kerja keras, keuletan, kemandirian dan semangat pantang menyerah seluruh rakyat dan semua komponen di Kabupaten Wonogiri dalam pembangunan. Kesadaran rakyat Wonogiri sangat tinggi dalam berpartisipasi untuk membangun daerah yang dulunya tandus menjadi daerah yang potensial dibidang ekonomi, sosial kebudayaan pariwisata, dan olahraga. Sejak saat itu Kabupaten Wonogiri mempunyai status seperti sekarang, dan masuk sebagai Kabupaten yang berada diwilayah Propinsi Jawa Tengah. Berikut adalah nama Bupati Wonogiri setelah masa kemerdekaan :

1. Soetojo Hardjo Reksono (1946-1948) 2. Danupranoto (1948-1950)

3. R. Agus Miftah Danoekoesoemo (1950-1953) 4. Yacob Danoeatmojo (1958-1959)

5. RM. Ng. Broto Pranoto (1960-1966) 6. R. Samino (1967-1974)

7. KRMH. Soemoharmoyo (1974-1979) 8. Drs. Agoes Soemadi (1979-1980) 9. R. Soediharto (1980-1985)


(36)

10. Drs. Oemarsono (1985-1995) 11. Drs. Tjuk Susilo (1995-2000) 12. H. Begug Poernomosidi (2000-2010) 13. H. Danar Rahmanto (2010-sekarang)

Kabupaten Wonogiri terletak pada 7º 32’ – 8º 15’ Lintang selatan dan Garis Bujur 110º 41’ – 111º 18’ Bujur Timur. Posisi Kabupaten Wonogiri sangat strategis karena terletak di ujung selatan Propinsi Jawa Tengah dan diapit oleh Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah 182.236,02 ha. Secara administratif terbagi menjadi 25 Kecamatan, 43 Kelurahan dan 251 Desa.

Kondisi alamnya sebagian besar berupa pegunungan berbatu gamping, terutama di bagian selatan, yang termasuk jajaran Pegunungan Seribu dan merupakan mata air dari Bengawan Solo. Sedangkan batas wilayah Kabupaten Wonogiri dengan daerah lainnya adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Selatan, Berbatasan dengan Kabupaten Pacitan

(JawaTimur) dan Samudera Indonesia

2. Sebelah Utara, Berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo

dan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah)

3. Sebelah Timur, Berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar

dan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur)

4. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Daerah Istimewa

Yogyakarta


(37)

1. Kota Surakarta : 32 Km

2. Kabupaten Sukoharjo : 17 Km

3. Kabupaten Klaten : 67 Km

4. Kabupaten Boyolali : 55 Km

5. Kabupaten Sragen : 49 Km

6. Kabupaten Karanganyar : 49 Km

7. Kota Semarang : 133 Km

B. Lambang Kabupaten Wonogiri

Bentuk, Isi, Warna dan Arti LambangWonogiri

Berbentuk perisai berwarna kuning emas bertepi hitam, sebagai penonjolan sifat pengayoman dan kebesaran daerah. Lambang Daerah berisi lukisan segilima sama sisi berwarna merah di sebelah kanan dan putih disebelah kiri dengan tepi hitam, sebagai manifestasi daripada Pancasila, Sang Saka, kesetiaan terhadap UUD 1945 dan falsafat hidup bangsa Indonesia yang abadi.


(38)

1. Di dalam segilima terlukis ditengah dari atas ke bawah, sebagai berikut : a. Bintang bersudut 5 berwarna kuning emas, sebagai lambang

Ketuhanan Yang Maha Esa. Rantai berwarna kuning emas, berbentuk lingkaran, sebagai lambang kegotongroyongan yang didasari oleh perikemanusiaan.

b. Di dalam lingkaran rantai tersebut terlukis perwujudan kondisi daerah sebagai berikut :

1) Gunung Kapur / seribu berwarna putih dengan latar belakang langit berwarna hijau.

2) Hutan berwarna hijau 3) Tanah berwarna coklat

4) Air berwarna biru dengan gelombang putih, sebagai pernyataan bahwa Bengawan Solo, Waduk Serbaguna Wonogiri dan Pantai Selatan, penting artinya di sepanjang sejarah Wonogiri.

5) Gunungan wayang berwarna kuning emas, sebagai pernyataan bahwa rakyat Wonogiri menjunjung tinggi kebudayaan Nasional. 6) Keris lekuk 5 berwarna hitam dengan pamor kuning emas sebagai

lambang semangat kepahlawanan yang dijiwai semangat Pancasila.

7) Ketela Pohon yang berisi 8 buah berwarna coklat sebagai hasil pertanian yang menonjol dan sekaligus sifat agraris dari daerah.


(39)

2. Di dalam segilima terlukis sebagai lambang keadilan dan kemakmuran yang dicita-citakan oleh rakyat Wonogiri, sebagai berikut :

a. Setangkai Kapas terdiri atas 17 kuntum berwarna putih perak dengan selingan daun berwarna hijau, sebelah kanan.

b. Setangkai Padi terdiri atas 45 butir berwarna kuning emas.

3. Bidang Lingkaran berwarna Hijau yang dibatasi oleh lukisan kapas dan padi tersebut berarti kesuburan.

4. Bilangan "Tujuh Belas" pada lukisan setangkai kapas, bilangan "Delapan" pada lukisan ketela Pohon dan bilangan "Empat Puluh Lima" pada lukisan padi mengandung pernyataan, bahwa rakyat Kabupaten Wonogiri berpegang teguh pada jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 tersebut.

5. Di bawah segilima terlukis selendang berwarna merah putih bertepi hitam dan tercantum tulisan sebagai berikut :

a. Pada bagian atas berwarna merah tercantum tulisan berbunyi " Wonogiri" dengan huruf balok putih.

b. Pada bagian bawah berwarna putih tercantum tulisan sebagai Surya Sengkala berbunyi "Sabda Sakti Nugrahaning Praja" dengan huruf balok hitam.

6. Suryasangkala tersebut mempunyai arti, Sabda = 7, Sakti = 6, Nugrahaning = 9, dan Praja = 1, sebagai peringatan di tetapkannya Lambang Daerah pada tahun 1967

C. Visi dan Misi Kabupaten Wonogiri


(40)

Terwujudnya Wonogiri Yang Sukses, Sejahtera, Demokratis Dan Agamis.

2. Misi :

a. Terwujudnya stabilitas politik, ekonomi, sosial, budaya,

pemerintahan keamanan dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kesatuan Republik Indonesia.

b. Terwujudnya penegakan supremasi hukum dalam pelaksanaan

pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan yang senantiasa berlandaskan sistem hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mewujudkan sistem koordinasi dan komunikasi yang harmonis

guna mendorong profesionalisme, kompetensi, kewibawaan pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance).

d. Terwujudnya ketepatan sasaran waktu dan manfaat setiap

pelaksanaan kebijakan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan daerah.

e. Terwujudnya disiplin dalam mengevaluasi setiap pelaksanaan

kebijakan guna mencegah penyimpangan, kegagalan, korupsi, kolusi dan nepotisme.


(41)

f. Terdorongnya semangat juang aparatur daerah menuju terwujudnya kinerja yang optimal, berkualitas, berdedikasi dan berdaya saing tinggi.

g. Tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat menuju terciptanya

kesejahteraan lahir dan batin berbasis ekonomi kerakyatan, berwawasan lingkungan serta terbebas dari kemiskinan.

h. Terwujudnya peningkatan kehidupan beragama menuju

masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, berbudaya dan berbudi pekerti luhur.

3. Target Dan Sasaran a. Stabilitas

Terciptanya tata kehidupan bermasyarakat yang demokratis, agamis, dinamis, seimbang, harmonis, dan kondusif.

b. Supremasi Hukum

Kesadaran akan ketentuan hukum sehingga terjaganya keadilan dalam kesetaraan penerapan hukum, bebas dari kesewenangan dan diskriminasi perlakuan hukum serta pemberantasan KKN tanpa pandang bulu.

c. Pemerintahan Dan Pembangunan

Terwujudnya pemerintahan yang bersih, terjaganya komunikasi timbal balik yang harmonis sehingga meningkatkan kinerja serta profesionalisme kualitas SDM untuk mewujudkan pemerintahan


(42)

yang baik serta meningkatkan kemandirian dan daya saing daerah.

d. Ketaqwaan, Semangat Dan Ketaatan

Meningkatnya keimanan, disiplin, ketaatan, kepatuhan terhadap ketentuan hukum, sehingga terciptanya sistem pengendalian, pengawasan internal dan eksternal yang efektif.

e. Kesejahteraan

1) Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan

investasi dan dunia usaha, serta memberdayakan Keluarga Berencana demi terciptanya keluarga sejahtera.

2) Meningkat kembangkan pendidikan dan kecerdasan

mayarakat serta mendorong masyarakat agar berperilaku hidup sehat sehingga derajat kesehatan meningkat menuju Wonogiri Sehat Tahun 2012.

D. Bentuk dan Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Dasar hukum yang mengatur bentuk dan sistem kerja Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri. Perda ini dibuat karena pertimbangan meningkatnya beban tugas serta kinerja satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan tantangan daerah kedepan yang sangat membutuhkan perhatian optimal serta mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kepala Daerah dalam mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat Wonogiri.


(43)

Susunan Organisasi Sekretariat Daerah yang merupakan sebuah lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam menyusun kebijakan dan melaksanakan tugas-tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan terdiri dari :

1. Sekretaris Daerah 2. Assisten Pemerintahan;

3. Assisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat; 4. Assisten Administrasi.

Susunan ini masih dijabarkan lagi menjadi : 1. Asisten Pemerintahan yang terdiri dari :

a. Bagian Tata Pemerintahan :

1) Sub Bagian Pemerintahan Umum; 2) Sub Bagian Otonomi Daerah. b. Bagian Pemerintahan Desa :

1) Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa;

2) Sub Bagian Administrasi dan Kekayaan Desa c. Bagian Pertanahan :

1) Sub Bagian Tata Wilayah; 2) Sub Bagian Tata Guna Tanah. d. Bagian Hukum :

1) Sub Bagian Perundang-undangan; 2) Sub Bagian Pengkajian dan Evaluasi;


(44)

2. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat yang terdiri dari :

a. Bagian Kesejahteraan Rakyat :

1) Sub Bagian Pembinaan Keagamaan;

2) Sub Bagian Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga; 3) Sub Bagian Kesejahteraan Sosial.

b. Bagian Pembangunan :

1) Sub Bagian Penyusunan Program; 2) Sub Bagian Pengendalian dan Pelaporan; 3) Sub Bagian Pembangunan Daerah Bawahan. c. Bagian Perekonomian :

1) Sub Bagian Bina Perekonomian; 2) Sub Bagian Bina Produksi Daerah;

3) Sub Bagian Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah. d. Bagian Kerjasama :

1) Sub Bagian Kerjasama Antar Daerah; 2) Sub Bagian Kerjasama Lembaga Lain. 3. Asisten Administrasi terdiri dari :

a. Bagian Organisasi dan Kepegawaian : 1) Sub Bagian Kelembagaan; 2) Sub Bagian Tata Laksana; 3) Sub Bagian Kepegawaian b. Bagian Umum :


(45)

1) Sub Bagian Perlengkapan;

2) Sub Bagian Tata Usaha, Rumah Tangga dan Sandi Telekomunikasi;

3) Sub Bagian Keuangan. c. Bagian Hubungan Masyarakat :

1) Sub Bagian Protokol;

2) Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi; 3) Sub Bagian Pemberitaan.

Sedangkan untuk mendukung terselenggaranya tugas dan fungsi lembaga legislatif daerah dan demi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas anggota DPRD Kabupaten Wonogiri, maka disusunlah Kelembagaan Sekretariat DPRD Kabupaten Wonogiri. Sesuai dengan Perda Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 maka Susunan Organisasi Sekretariat Dewan (SETWAN) terdiri dari :

1. Sekretaris Dewan (Sekwan) :

a. Bagian Legislatif, yang membawahi : 1) Sub Bagian Risalah;

2) Sub Bagian Perpustakaan dan Dokumentasi Hukum; 3) Sub Bagian Humas dan Protokol.

b. Bagian Umum, terdiri dari : 1) Sub Bagian Tata Usaha

2) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan c. Bagian Perencanaan dan Keuangan, terdiri dari :


(46)

1) Sub Bagian Perencanaan 2) Sub Bagian Keuangan

Dinas Daerah dibentuk sebagai pelaksana otonomi daerah dengan tujuan demi meningkatkan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta dengan kewenangan yang dimiliki oleh daerah. Tugas pokok Dinas Daerah adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan asas tugas pembantuan. Pemerintah Kabupaten Wonogiri membentuk Susunan Organisasi Dinas Daerah berjumlah 14 Dinas yang terdiri atas :

1. Dinas Pendidikan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Sosial;

4. Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi;

5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 6. Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil;

7. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; 8. Dinas Pekerjaan Umum;

9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

10. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dan Hortikultura; 11. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan;


(47)

13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah 14. Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

Lembaga Teknis Daerah dibentuk sebagai unsur pendukung tugas kepala daerah dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Berdasarkan Perda diatas, Pemerintah Kabupaten Wonogiri membentuk Lembaga Teknis Daerah menjadi 1 lembaga berbentuk Inspekktorat, 5 lembaga berbentuk Badan, 1 lembaga RSUD dan 5 lembaga berbentuk Kantor dengan rincian sebagai berikut :

1. Inspektorat;

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA); 3. Badan Pemberdayaan Masyarakat;

4. Badan Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan;

5. Badan Kepegawaian Daerah;

6. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 7. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso 8. Kantor Lingkungan Hidup;

9. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah;

10. Kantor Penelitian, Pengembangan, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 11. Kantor Ketahanan Pangan;

12. Kantor Penanaman Modal;

13. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu;


(48)

1. Visi

“Terwujudnya Pemerintahan Wonogiri yang kredibel dan efektif demi terciptanya kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berakhlak mulia, bebas dari kemiskinan”

a. Terwujudnya pemerintahan Wonogiri yang kredibel dan efektif bermakna seluruh sumber daya pemerintah baik Sumber Daya Manusia maupun sumber daya dana dijalankan secara optimal, direncanakan dengan sebaik-baiknya, realistis dan dapat dipercya sehingga menghasilkan pelayanan yang baik kepada masyarakat;

b. Terciptanya kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berakhlak mulia bermakna terwujudnya derajat kehidupan penduduk Wonogiri yang meningkat ke arah yang lebih baik pendidikan, kesehatan dan ekonomi keluarga;

c. Bebas dari kemiskinan bermakna terwujudnya Kabupaten Wonogiri yang bebas dari kebodohan dan kemiskinan.

2. Misi

a. Meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan aparatur pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan

yang transparan (prinsip tra nspa ra ncy), akuntabel (prinsip

a ccounta bility), responsibel (prinsip responsibility) dan adil (prinsip fa irness);

b. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat;


(49)

c. Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan bekelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat;

d. Mengembangkan kapasitas membangun jejaring kerjasama antar daerah dan dunia usaha untuk meningkatkan investasi fisik sarana prasarana, permodalan,dan rekayasa untuk mengolah potensi unggulan Kabupaten Wonogiri sehingga memiliki keunggulan kompetiti di bidang industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti luas), perdagangan, dan pariwisata;

e. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan Usaha Kecil Mikro dan koperasi (UKMK) berbasis perdagangan dan industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian;

f. Mengembangkan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun

masyarakat yang berakhlak mulia dalam berkompetisi di kehidupan ekonomi, sosial, dan politik sehingga terjada kerukunan dan ketertiban masyarakat.

F. Tupoksi Humas

Berdasarkan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor : 87 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri :

Tugas Pokok :

Bagian Humas mempunyai tugas menyusun perumusan kebijakan pemerintahan daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah,


(50)

pelaksanaan dan pelayanan administrasi, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang Protokol, Pemberitaan, Publikasi dan Dokumentasi.

Fungsi :

1. Perumusan bahan kebijakan pemerintahan daerah dibidang

Hubungan Masyarakat.

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah dibidang Hubungan Masyarakat

3. Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Hubungan Masyarakat.

4. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis dibidang Protokoler, Pemberitaan Publikasi dan Dokumentasi

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah dibidang Hubungan Masyarakat

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh asisten administrasi sesuai tugas pokok dan fungsinya

G. Struktur organisasi bagian humas

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri dibawah Asisten III ( Asisten Administrasi ) dengan susunan organisasi sebagai berikut :


(51)

H.

Kegiatan bagian publikasi dan dokumentasi

1. Kegiatan Internal di Kabupaten Wonogiri

Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan dan penilaian pendapat umum atau opini publik, serta mengusahakan tercapainya hubungan kerja antar staf bagian humas. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagi berikut:

a. Mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk kebijakan pemimpin.

b. Membuat, mendiskripsikan kliping pers kepada pemimpin dan kepala bagian yang lain.

c. Menganalisis berita, data dari pendapat umum mengenai hal-hal yng baru mengenai Kabupaten Wonogiri untuk dilaporkan kepada Bupati Wonogiri.

d. Memberikan pelayanan data dan informasi penting yang dimuat surat kabar, seputar kejadian di Kabupaten Wonogiri.


(52)

e. Menyusun dan menyiapkan bahan dan pelaksanaan siaran pers dan pemberitaan mengenai kebijakan pemerintah Kabupaten Wonogiri.

f. Melaksanakan kegiatan dokumentasi kegiatan di lingkungan

Kabupaten Wonogiri.

2. Kegiatan Eksternal Humas Kabupaten Wonogiri

a. Meliputi segala acara yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan Pemerintah Kabupaten Boyolali baik internal di pemerintahan maupun eksternal di pemerintahan.

b. Mengundang atau mengikut sertakan wartawan dalam acara-acara yang membutuhkan publisitas.

c. Melaksanakan media dialogis dan mensosialisasikan produk-produk hukum daerah dan pemerintah pusat.

d. Memberdayakan pelaksanaan informasi daerah.

e. Mengadakan hubungan, dan mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi lembaga pemerintah dan non pemerintah.

f. Menyiapkan dan menyelenggarakan siaran pers.

g. Membuat materi siaran media elektronik di Kabupaten Wonogiri h. Memberikan pelayanan perijinan cetak dan rekaman video.

i. Mewujudkan kemitraan dengan media massa dan memfasilitasi

analisis isi media massa.

j. Melakukan tukar menukar informasi mengenai suatu acara untuk


(53)

berkaitan dengan acara tersebut mengetahui laporan acara yang telah dilaksanakan.

I. Lagu Kabupaten Wonogiri

Lelagon “ WONOGIRI SUKSES “ laras Pelog Pathet Nem

. . . . . . . . .

. 2 . 2 Suk - ses

. 2 . 2 suk - ses

. 3 2 1 Wono- gi -

6 2 . ( 2 ) ri suk - ses . . . . . . . .

. . 2 3 Stabi -

2 1 2 3 li–tas mantap

. 2 1 6 5 karya tentrem

6 5 4 ( 5 ) ing bebrayan . . .

. . . . 5 6 1 2 UndangUndang

. . 1 6 Pe -ra

5 3 5 ( 6 ) tu - ran dasar

. . . . 5 3 5 6 Ko- or - di - na

. 6 5 3 si kang be-

2 2 2 ( 2 ) cik tu- ma- ta

. 3 6 5 Sa- sa-ran

. 3 5 . pa – nu -

. 5 6 5 3 juning sedya

2 2 2 ( 2 ) mrih yuwa- na

. . 2 1 E- va-

2 3 3 . lu - a - si

3 5 6 5 pi - gu - na lan

6 3 2 ( 1 ) handa- ya- ni . . . . . . . . . . .

. 3 2 1 Semangat

. 2 3 2 1 sumber da- ya

. 5 6 1 2 Mrih la juning

1 6 1 ( 5 ) Pembangunan . . . . . . . . .

. 2 . 2 Suk - ses

. 2 . 2 suk - ses

. 3 2 1 Wono- gi -

6 2 . ( 2 ) ri suk - ses


(54)

BAB IV

PELAKSANAAN KKM

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang

Penulis menjalani kuliah kerja media selama 2 (dua) bulan. Terhitung mulai dari 1 Februari 2012 sampai 31 Maret 2012 di Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Aktivitas selama pelaksanaan magang adalah hari Senin sampai hari Kamis , dengan jam kerja pukul 07.00 – 15.30 wib dan hari Jum’at dengan jam kerja pukul 07.00 – 11.30 wib. Dikarenakan tempat dan suasana kuliah kerja media penulis ini merupakan pemerintahan, maka untuk hari Senin dan Selasa penulis diharuskan menggunakan kemeja formal, Rabu menggunakan baju lurik, kamis menggunakan baju batik dan bawahan celana halus berwarna hitam, dan untuk hari Jum’at penulis menggunakan baju olah raga.

Dalam pelaksanaan KKM, penulis mempergunakan kesempatan untuk mencari dan menggali sedalam mungkin tentang apa saja yang harus dikerjakan karena dengan demikian akan dapat memberikan manfaat bagi penulis. Baik berupa pengalaman, pengetahuan, dan skill yang dapat menambah potensi penulis.

B. Bidang Pelaksanaan

Selama mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan pada Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Bagian Humas ini


(55)

terdiri dari tiga sub bagian, yakni : Sub Bagian Protokol, Sub Bagian Pemberitaan dan Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi. Di sini, penulis tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing sub bagian, untuk itu penulis memilih sub bagian publikasi dan dokumentasi. Penulis menganggap bahwa di dalam sub bagian publikasi dan dokumentasi banyak sekali hal-hal untuk dipelajari dan menambah pengalaman di bidang kehumasan. Namun demikian, penulis tidak dihalangi untuk mengetahui dan mempelajari kegiatan yang ada pada sub bagian yang lain, dalam hal ini adalah Sub Bagian Pemberitaan dan Protokol. Selama masa KKM, penulis diberi kesempatan untuk belajar menggali ilmu yang berhubungan dengan PR dan kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan di bagian humas. Mengenai pembagian atau pemberian tugas, penulis tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakan karena senatiasa mendapat bimbingan dan pengarahan dari staf maupun pimpinan Bagian Humas.

C. Kegiatan Yang Telah Dilakukan

Dalam melaksanakan proses kuliah kerja media penulis telah melaksanakan berbagai macam kegiatan. Dari berbagai macam kegiatan yang bersifat rutin hingga insidentil. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti proses kuliah kerja media selama 9 minggu adalah :

1. Apel Pagi.

Penulis wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari yang dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.30, kecuali pada hari


(56)

lingkup Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

2. Kliping Berita.

Mengkliping berita merupakan penjabaran tugas dari tugas pokok sub bagian humas dimana dari kliping tersebut dijadikan bahan dan data untuk melakukan analisa dan kajian terkiat opini maupun peristiwa yang terjadi di Wonogiri baik terkait kebijakan, pembangunan atau masalah yang ada di masyarakat kemudian di sajikan untuk kepentingan pengambilan kebijakan selanjutnya. Saat ini ada delapan media masa yang di jadikan sumber kliping yaitu Kompas, Joglosemar, Suara Merdeka, Solopos, Meteor, Kedaulatan Rakyat, Wawasan dan Jawa Pos. Setelah proses pembuatan kliping selesai kemudian kliping tersebut di copy menjadi dua lalu di serahkan kepada Seksi Pemerintahan Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri.

3. Pr ess Relea se.

Dalam hal ini, penulis dibimbing dan dilatih bagiamana menulis sebuah press r elea se yang benar. Penulis juga diberi kesempatan untuk membuat press relese tentang pemberitaan sekitar daerah Kabupaten Wonogiri. Media release yang di keluarkan oleh sub bagian humas adalah mengikuti agenda yang di laksanakan oleh pemerintah daerah baik yang di lakukan oleh Bupati, Wakil Bupati, satker maupun unit teknis lainnya yang di pandang perlu dan penting untuk diketahui masyarakat sehingga menunjang pembentukan citra positif Pemerintah Kabupaten Wonogiri.


(57)

4. Surat-menyurat.

Penulis disini membantu para staf untuk mencata surat masuk dan surat keluar, mendisposisi dan membantu dalam proses pembuatan undangan harijadi Wonogiri yang ke-271.

5. Menyiapkan dan menyelenggarakan konferensi pers.

Penulis disini membantu para staf di kantor humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri menyiapkan apa saja yang diperlukan untuk mengadakan konferensi pers. Selama KKM penulis mengikuti konferensi pers dengan para wartawan dalam acara sosialisasi perpajakan untuk PNS di ruang data pemkab Wonogiri danrakor penilaian adipura di ruang sukses pemkab wonogiri

6. Melakasanakan kegiatan dokumentasi kegiatan di lingkungan Kabupaten Wonogiri.

Disini penulis membantu melakukan pendokumentasian yaitu dengan mengambil gambar tentang kegiatan di Pemkab Wonogiri dengan menggunakan fasilitas kamera yang ada di kantor Humas Pemkab Wonogiri. Penulis melaksanakan kegiatan mendokumentasikan dan mengolah Informasi kegiatan pemerintah daerah kabupten, Dinas daerah, Lembaga teknis Daerah dan Organisasi kemasyarakatan melaui foto. Penulis melaksanakan kegiatan mendokumentasikan pimpinan pemerintah daerah kabupaten dan kegiatan lain pada event-event tertentu.


(58)

7. Membuat selayang pandang.

Penulis disini membantu staf dalam pengambilan gambar di luar lingkungan Kabupaten Wonogiri.

D. Kegiatan Dokumentasi Selama Magang di Pemerintah Kabupaten Wonogiri

1. Mengambil gambar dalam acara Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan (8 Maret 2012)


(59)

2. Mengambil gambar dalam acara Upacara Sedekah Mina Tirta Mulya di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (23 Februari 2012)

Foto : Galih Foto : Galih


(60)

3. Hunting foto di kota Wonogiri untuk perpustakaan dokumentasi (29 Maret 2012)

Foto : Galih

Foto : Galih


(61)

4. Mengambil foto dalam kegiatan olah raga bola volley yang dilakukan rutin setiap hari Jum’at. (30 Maret 2012)

Foto : galih


(62)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan magang yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan Humas di Pemerintah Kabupaten wonogiri adalah sebagai berikut:

a. Kliping Berita.

Mengkliping berita merupakan penjabaran tugas dari tugas pokok sub bagian humas dimana dari kliping tersebut dijadikan bahan dan data untuk melakukan analisa dan kajian terkiat opini maupun peristiwa yang terjadi di Wonogiri.

b. Pr ess Relea se.

Media release yang di keluarkan oleh sub bagian humas adalah mengikuti agenda yang di laksanakan oleh pemerintah daerah

c. Surat - menyurat.

Surat – menyurat merupakan kegiatan pencatatan surat masuk dan surat keluar, mendisposisi dan membuat undangan harijadi Wonogiri yang ke-271.

d. Melakasanakan kegiatan dokumentasi didalam maupun diluar lingkungan Kabupaten Wonogiri.


(63)

e. Membuat Selayang Pandang Kabupaten Wonogiri

Selayang Pandang disini merupakan gambaran hasil perkebunan, potensi wisata, dsb. di Kabupaten Wonogiri yang di videoka n.

2. Fungsi Dokumentasi yang dilakukan Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

a. Untuk memperkaya perpustakaan dokumentasi di Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri

b. Untuk memperindah sebuah berita yang akan dimasukan ke dalam web

resmi Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri

(www.humaswonogiri.go.id)

c. Untuk mengisi ilustrasi dan visualisasi media terbitan Humas

Pemerintah Kabupaten Wonogiri. (majalah Gema, cover Selayang

Pandang, dsb)

d. Untuk membuat slide yang nantinya dipergunakan saat presentasi di seminar, rapat dinas dan sebagainya

B. Saran

Berdasarkan Pengamatan yang penulis lakukan selama mengikuti kuliah kerja media, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagian Humas Kabupaten Wonogiri :

a. Perlu adanya penambahan fasilitas, sarana maupun prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan fungsi humas dan kegiatan protokol di Pemerintah Kabupaten Wonogiri.


(64)

b. Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang pelaksanaan tugas humas, yakni dengan mengikuti diklat maupun pelatihan yang berkaitan dengan humas dan protokol.

c. Bagian Humas diharapkan lebih memperbanyak media komunikasi untuk disampaikan kepada masyarakat , dalam hal ini adalah Majalah Gema.

d. Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialogis kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri

2. Bagi Pihak Kampus :

a. Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun jam praktek bagi mahasiswa , sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing dalam dunia kerja.

b. Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian yang lebih kepada mahasiswa yang melakukan KKM dengan memantau perkembangan KKM, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan KKM.

c. Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan mitra atau instansi magang agar kelak memudahkan mahasiswa yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM.


(65)

d. Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku tentang kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku yang ada di perpustakaan dirasa masih kurang.

Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis susun . Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Bobby Triadi. 2007. Fotogr afi Jurna listik Seba gai Media Komunikasi. Jakarta. Buku Pintar Ka bupa ten Wonogiri. (2008). Wonogiri: Humas Setda Kabupaten Wonogiri

Elvinaro Ardianto. 2011. Handbook of Public Rela tions. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media

Frida Kusumastuti. 2002. Da sar – Da sar Humas. Ghalia Indonesia dengan UMM

Press Jakarta.

Griswold, Glen and Denny Griswold. 1984. Your Public Rela tion. New York:

Frak & Wangnalis Company.

Jefkins Frank. 1995. Public Rela tions. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. Ma rketing Mana jemen (The Millenium Edition). New Jersey:

Prentice-Hall Inc Upper Saddle River.

Rosady Roslan. 2003. Ma najemen Public Rela tions & Media Komunika si

(konsepsi da n Aplika si). Jakarta: Edisi Revisi PT. Raja Grafindo Persada

Saleh Soemirat & Elvianaro. 2007. Dasar -dasa r Public Rela tions. Bandung:

Rosda

Smith, Irving Kogan BS. 1965. Public Relations da lam Modern Bussines.

Alexander Hamilton Institude.

Teguh. 2009. Seni Da n Pengertia n Dokumentasi. Jakarta: Seni Dokumentasi Production.


(1)

4. Mengambil foto dalam kegiatan olah raga bola volley yang dilakukan rutin setiap hari Jum’at. (30 Maret 2012)

Foto : galih


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan magang yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan Humas di Pemerintah Kabupaten wonogiri adalah sebagai berikut:

a. Kliping Berita.

Mengkliping berita merupakan penjabaran tugas dari tugas pokok sub bagian humas dimana dari kliping tersebut dijadikan bahan dan data untuk melakukan analisa dan kajian terkiat opini maupun peristiwa yang terjadi di Wonogiri.

b. Pr ess Relea se.

Media release yang di keluarkan oleh sub bagian humas adalah mengikuti agenda yang di laksanakan oleh pemerintah daerah

c. Surat - menyurat.

Surat – menyurat merupakan kegiatan pencatatan surat masuk dan surat keluar, mendisposisi dan membuat undangan harijadi Wonogiri yang ke-271.

d. Melakasanakan kegiatan dokumentasi didalam maupun diluar lingkungan Kabupaten Wonogiri.


(3)

e. Membuat Selayang Pandang Kabupaten Wonogiri

Selayang Pandang disini merupakan gambaran hasil perkebunan, potensi wisata, dsb. di Kabupaten Wonogiri yang di videoka n.

2. Fungsi Dokumentasi yang dilakukan Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

a. Untuk memperkaya perpustakaan dokumentasi di Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri

b. Untuk memperindah sebuah berita yang akan dimasukan ke dalam web

resmi Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri

(www.humaswonogiri.go.id)

c. Untuk mengisi ilustrasi dan visualisasi media terbitan Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri. (majalah Gema, cover Selayang Pandang, dsb)

d. Untuk membuat slide yang nantinya dipergunakan saat presentasi di seminar, rapat dinas dan sebagainya

B. Saran

Berdasarkan Pengamatan yang penulis lakukan selama mengikuti kuliah kerja media, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagian Humas Kabupaten Wonogiri :

a. Perlu adanya penambahan fasilitas, sarana maupun prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan fungsi humas dan kegiatan protokol di Pemerintah Kabupaten Wonogiri.


(4)

b. Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang pelaksanaan tugas humas, yakni dengan mengikuti diklat maupun pelatihan yang berkaitan dengan humas dan protokol.

c. Bagian Humas diharapkan lebih memperbanyak media komunikasi untuk disampaikan kepada masyarakat , dalam hal ini adalah Majalah Gema.

d. Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialogis kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri

2. Bagi Pihak Kampus :

a. Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun jam praktek bagi mahasiswa , sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing dalam dunia kerja.

b. Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian yang lebih kepada mahasiswa yang melakukan KKM dengan memantau perkembangan KKM, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan KKM.

c. Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan mitra atau instansi magang agar kelak memudahkan mahasiswa yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM.


(5)

d. Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku tentang kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku yang ada di perpustakaan dirasa masih kurang.

Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis susun . Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bobby Triadi. 2007. Fotogr afi Jurna listik Seba gai Media Komunikasi. Jakarta.

Buku Pintar Ka bupa ten Wonogiri. (2008). Wonogiri: Humas Setda Kabupaten Wonogiri

Elvinaro Ardianto. 2011. Handbook of Public Rela tions. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Frida Kusumastuti. 2002. Da sar – Da sar Humas. Ghalia Indonesia dengan UMM Press Jakarta.

Griswold, Glen and Denny Griswold. 1984. Your Public Rela tion. New York: Frak & Wangnalis Company.

Jefkins Frank. 1995. Public Rela tions. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. Ma rketing Mana jemen (The Millenium Edition). New Jersey: Prentice-Hall Inc Upper Saddle River.

Rosady Roslan. 2003. Ma najemen Public Rela tions & Media Komunika si (konsepsi da n Aplika si). Jakarta: Edisi Revisi PT. Raja Grafindo Persada

Saleh Soemirat & Elvianaro. 2007. Dasar -dasa r Public Rela tions. Bandung: Rosda

Smith, Irving Kogan BS. 1965. Public Relations da lam Modern Bussines. Alexander Hamilton Institude.

Teguh. 2009. Seni Da n Pengertia n Dokumentasi. Jakarta: Seni Dokumentasi Production.