commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Produk 1.
Pengertian produk Salah satu komponen bauran pemasaran yang terpenting
adalah produk. Keberadaannya merupakan penentu bagi program bauran pemasaran yang lain, misalnya penentu harga, program
promosi, maupun kegiatan pendistribusiannya. Selain itu produk adalah sesuatu yang esensial mampu untuk memenuhi kebutuhan
pasar. Produk ditentukan atau dirancang oleh produsen tetapi sebenarnya diproduksi untuk kepentingan pasar juga. Oleh karena itu
pengertian produk tentu harus mempertimbangkan pandangan produsen maupun pandangan pasar.
Produk adalah segala sesuatu meliputi obyek fisik, jasa, tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi yang dapat atau
mampu ditawarkan produsen untuk diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan
keinginannya. Produk mempunyai konsep yang total yaitu keseluruhan
manfaat kualitas, reputasi, cara pembayaran, informasi, jasa
commit to user pengiriman, pembungkusan, cara pembayaran, jaminan, dsb. atas
produk yang ditawarkan produsen kepada konsumen.
2. Klasifikasi Produk
Klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Kotler
2002,p.451, produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, salah satu nya berdasarkan wujudnya. Berdasarkan
wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:
a Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
b Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dikonsumsi pihak lain. Seperti halnya
bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler 2002, p.486 juga mendefinisikan jasa sebagai berikut : “ Jasa
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
commit to user berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun.
Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
B. Strategi Pemasaran 1. Pengertia pemasaran
Kasmir, 2010: 53 Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan
nilai dengan pihak lain. Marketing atau pemasaran adalah semua kegiatan yang
diarahkan kepada lancarnya arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pengertian ini jauh lebih luas dari pada hanya sekedar
kegiatan penjualan karena juga meliputi kegiatan pemilihan barang yang akan diproduksi, kegiatan pengembangan produk, kegiatan
pelayanan purna jualafter sales service, dsb. 2. Strategi pemasaran
a Analisis kesempatan opportunity analysis yaitu mencari kemungkinan-kemungkinan yang bersifat “keadaan khusus yang
menguntungkan” company marketing opportunity yang mungkin timbul dari adanya kesempatan tertentu.
commit to user b Menentukan tujuan perusahaan objectives; tujuan hendaknya
dinyatakan dalam bentuk pemenuhan keperluan dan keinginan konsumen dengan memperhatikan kepentingan perusahaan itu
sendiri. c Perencanaan pasar marketing plan; Dalam marketing plan ada 3
hal yang paling penting ialah: 1 Penentuan harga princing
2 Target penjualan dan proyeksi laba sales target profit projection
3 Anggaran pemasaran marketing budget d Pengelompokkan
pasarmengambil posisi
market segmentationpositioning.
e Pemasaran terpadu marketing mix ialah aktifitas pemasaran secara terpadu untuk mempengaruhi respons konsumen.
Secara populer marketing mix dikenal dengan “P-4” nya marketing, yang terdiri dari:
1 Product yang menyangkut produk, merek, ukuran, mutu, kemasanbungkuspackaging, dll.
commit to user 2 Price
yang menyangkut
penetapan harga,
potongan hargadiscount, kondisi-kondisi pembayaran yang dapat
diberikan oleh perusahaan, dll 3 Place yang menyangkut letak perusahaan, jalur distribusi
pedagang besaragen tunggal- agne-pengecer,dll 4 Promotion yang menyangkut iklan adpertensi, publisitas dan
usaha-usaha sales promotion lainnya yang harus dilakukan oleh perusahaan.
Sedangkan marketing mix untuk jasa service perlu ditambah dengan 3P, yaitu:
a People yang menyangkut manusia b Process yang menyangkut lamanya proses
c Physical evidence yang menyangkut bukti fisik f Saat memasuki pasar timing strategy, ialah saat-saat mana yang
paling tepat untuk mulai menjual produk kita. Memasuki pasar terlalu cepat dapat merugikan bila ternyata need and wants
terhadap produk kita jumlahnya belum mencukupi. Tetapi sebaliknya adalah kurang baik pula bila kita memasuki pasar
terlalu lambat, sehingga pasar sudah dikuasai oleh saingan
commit to user g Pengangkutan produk; dengan cara bagaimana produk tersebut
disampaikan kepada konsumen, apakah dengan alat tramsportasi darat truck, kereta api, kendaran lain, melalui udara pesawat
terbang, dengan melalui air kapal laut atau perahu di sungai- sungai, melalui sistem pipa pipa lines seperti halnya pengiriman
minyak bumi, bahkan melalui sarana elektronika internet atau kabel.
C. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian sistem
Sistem dalam wikimedia merupakan istilah dari bahasa yunani system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling
berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Sistem merupakan hubungan unit satu dengan yang lainnya
yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika satu unit macet atau
terganggu, maka unit yang lainnya akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Sistem mengandung pengertian G. Murdick 1987 : 7: a Sebagai sistem sosial yang disebut dengan organisasi.
b Sebagai sistem manajemen yang digunakan dalam praktiknya untuk meningkatkan organisasi dan subsistemnya.
commit to user c Sebagai sistem informasi manajemen yang memberikan informasi
untuk membuat keputusan. Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli Hanif Al Fatta : 2007:
1 Murdick Ross 1993 Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu
dengan lainnya untuk satu tujuan bersama. 2 Websters Unbriged
Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan organisasi.
3 Mc. Leod 1995 Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Uraian pendapat ahli diatas disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan sistem yaitu suatu bagian yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Pengertian Prosedur Richard F. Neush, prosedur merupakan urutan operasi kerja
tulis-menulis, yang biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan
yang seragam dari transaksi bisnis.
commit to user Uraian pendapat ahli diatas disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan prosedur yaitu suatu kegiatan yang menggunakan tata cara untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memilki pola
kerja yang tetap yang telah ditenetukan. D. Produk Asuransi Surety bond
Peraturan Menteri Keuangan No.124PMK.0102008 tanggal 3 September 2008, perusahaan asuransi umum yang telah memasarkan
produk asuransi kredit dan surety bond untuk jenis jaminan kontruksi wajib melakukan penyesuaian terhadap ketentuan-ketentuan dalam
Peraturan Menteri Keuangan No.124PMK.0102008 tersebut. Tata cara dan syarat-syarat pelaporan tersebut sama dengan tata cara dan syarat-
syarat pelaporan produk baru. Surety Bond adalah suatu bentuk Jaminan yang biasanya pihak
obligee Pemilik pekerjaan proyek meminta Surat Jaminan atau surety bond dari principal kontraktorpemborong dengan maksud untuk
menyatakan kesungguhan principal dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai kontrakperjanjian yang telah disepakati. Jaminan itu diberikan oleh
penjaminan suretysurety company yang diterbitkan Oleh Lembaga Keuangan Non Bank yaitu Perusahaan Asuransi yang memiliki program
surety Bond.
commit to user Bentuk penjaminan di Indonesia dikenal dengan Bank Garansi yang
diterbitkan oleh Perbankan sedangkan di negar-negara maju surety bond salah satu bentuk jaminan telah lama dikenal.
Bisnis surety bond di Indonesia baru mulai diperkenalkan sejak tahun 1980 atas kebijaksanaan pemerintah. Dengan tujuan untuk
membantu para pengusaha ekonomi lemah untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan, maka pemerintah mengeluarkan Keppres No. 14 A0 tahun
1980 tentang Pelaksanaan APBN APBD dan Bantuan Luar Negreri. Dalam pelaksanaannya, pemerintah menetapkan pemberian ijin kepada
Lembaga Keuangan Non Bank untuk menerbitkan jaminan dalam bentuk surety bond sebagai alternatif lain dari Bank Garansi yang diterbitkan oleh
Lembaga Keuangan Bank. Berdasarkan Keppres No. 14 A80 tahun 1980 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Repulik Indonesia Nomor
; 271KMK.0111980 tentang pemberian ijin bagi Bank-Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank yang dapat menerbitkan memberikan
jaminan dalam rangka pembangunan yang dibiayai APBN APBD maupun bantuan Luar Negeri.
Pada tahun 1984 Pemerintah mengeluarkan Keppres Nomor 29 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai
pengganti Keppres Nomor 14 A1980 dan pada tahun 1994 dikeluarkan Keppres Nomor 16 sebagai pengganti Keppres Nomor 29 yang berisikan
antara lain mengatur tentang penerbitan jaminan dalam pelaksanaan Keppres tersebut oleh Perbankan dan Perusahaan Asuransi Kerugian.
commit to user Tujuan yang ingin dicapai Pemerintah dengan diperkenankannya
Perusahaan Asuransi menerbitkan surety bond adalah, antara lain: 1. Untuk memperluas jaminan yang dapat digunakan oleh para kontraktor
dengan memberikan alternatif pemilihan jaminan dalam pengerjaan pemborongan dan pembelian, sehingga para kontraktor berkesempatan
memakai jaminan yang menurutnya biayanya lebih murah. 2. Untuk menciptakan pasar jaminan yang kompetitif, sehingga tidak
dimonopoli oleh Perbankan saja dan mendorong para pemberi jaminan memberikan pelayanan yang lebih baik.
3. Untuk memberikan kesempatan bagi para kontraktor yang mempunyai kemampuan tehnis yang baik tetapi kekurangan modal kerja. Mereka
perlu diberi bantuan modal kerja dengan cara memberikan uang muka. Pemberian uang muka seperti ini jarang dilakukan dinegara lain.
4. Dengan menunjuk perusahaan asuransi kerugian sebagai pengelola surety bond, dimaksudkan agar insurance minded dikalangan
kontraktor khususnya dan dimasyarakat pada umumnya dapat makin bertambah.
Jenis jaminan untuk contructions bond yang diberikan sehubungan dengan perjanjian kerja yang diadakan antara obligee dengan principal
khususnya yang telah dilaksanakan di Indonesia. Jenis jaminan yang digolongkan dalam surety bond adalah sebagai berikut:
commit to user a Jaminan Penawaran Tender Bid bond
Jaminan penawaran adalah jaminan yang diterbitkan oleh surety company untuk menjamin obligee bahwa principal pemegang
bid bond telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh obligee untuk mengikuti pelelangan tersebut dan apabila principal
memenangkan pelelangan maka akan sanggup untuk menutup kontrak pelaksanaan pekerjaan dengan obligee. Apabila tidak maka surety
company akan membayar kerugian kepada obligee sebesar selisih antara penawaran principal yang terendah dengan principal terendah
berikutnya, maksimum sebesar nilai jaminan. Besarnya nilai jaminan adalah presentase tertentu dari nilai
penawaran principal nilai jaminan tidak mencerminkan nilai proyek itu sendiri, nilai jaminan tersebut penal sum yang merupakan nilai
maksimum dalam bid bond dan berkisar antara 1 sd 3 dari nilai penawaran proyek.
Jaminan penawaran tender bid bond yang berlaku di Indonesia sesuai dengan keppres No. 16 tahun 1994 dan tidak
didasarkan pada besarnya kerugian, tetapi bersifat hukuman, yaitu jaminan dari peserta yang mengundurkan diri secara otomatis
dicairkan.
commit to user Dokumen tender mencakup:
1 Intruksi umum khusus kepada penawar. 2 Syarat-syarat umum khusus kontrak.
3 Daftar kwantitas dan harga. 4 Spesifikasi teknis dan gambar.
5 Contoh bentuk surat penawaran, kontrak, surat jaminan penawaran. Fungsi jaminan penawaran tender yaitu:
a Sebagai syarat dalam rangka pelelangan tender suatu proyek dengan maksud agar peserta tender bersungguh-sungguh untuk
mendapatkan proyek yang dilelang ditenderkan. b Agar principal sebagai pemenang tender dijamin oleh surety
company, apabila principal yang bersangkutan mengundurkan diri atau tidak bersedia melanjutkan kontrak pelaksanaannya maka
dikenakan sanksi. b Jaminan Pelaksanaan Performance Bond
Jaminan pelaksanaan adaalah jaminan yang diterbitkan oleh surety company untuk menjamin obligee, bahwa principal akan dapat
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh obligee sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak, apabila tidak
commit to user maka surety company akan menyelesaikan kerugian yang diderita oleh
obligee maksimum sebesar nilai jaminan. Jaminan pelaksanaan performance bond dalam jaminan ini
yang dijamin adalah kerugian pemilik proyek obligee akibat kegagalan principal melaksanakan pekerjaannya. Karena sifat jaminan
ini conditional, maka kerugian tersebut diperhitungkan dengan cara : 1 Melibatkan pihak lain untuk meneruskan pekerjaan yang belum
selesai. 2 Bisa juga dengan menghitung perkiraan biaya untuk meneruskan
pekerjaan tersebut sampai selesai. Pelaksanaan jaminan performance bond di Indonesia saat ini
mengacu pada keppres Nomor 16 tahun 1994. Apabila jaminan pelaksanaan didasarkan pada prinsip hukuman, maka jika principal
gagal melakukan pekerjaan, jaminan secara otomatis dicairkan tanpa mempermasalahkan besarnya kerugian yang diderita obligee.
Sifat dari jaminan pelaksanaan adalah unconditional namun dalam pelaksanaannya tergantung pada wording dari jaminan bond
yang dikeluarkan. Besarnya nilai jaminan pelaksanaan adalah presentase tertentu
dari nilai kontrak proyek itu sendiri yaitu antara 5 sd. 10 dari nilai proyek. Nilai jaminan disebut penal sum yaitu nilai maksimum ganti
commit to user rugi yang dapat dicairkan oleh surety company. Jumlah ini relatif kecil
dan sering tidak cukup untuk menutup tambahan biaya yang diperlukan.
Fungsi jaminan pelaksanaan yaitu: a Sebagai syarat dalam rangka penandatanganan kontrak kerja atas
tender yang dimenangkannya. b Apabila principal tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
kontrak, maka surety company akan memberikan ganti kerugian kepada obligee.
c Jaminan Uang Muka Advance Payment Bond Jaminan uang muka adalah jaminan yang diterbitkan oleh
surety company untuk menjamin obligee bahwa principal akan sanggup mengembalikan uang muka yang telah diterimanya dari
obligee sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak, apabila tidak maka surety company akan membayar kembali
kewajiban principal kepada obligee sesuai ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak.
Maksud dan tujuan pemberian uang muka kepada kontraktor principal yang diatur dalam keppres Nomor 16 tahun 1994 adalah
untuk membantu para pengusaha memperlancar pembiayaan proyek.
commit to user Uang muka akan diberi obligee jika ada jaminan bahwa uang
muka tersebut akan kembali serta diperhitungkan dengan pembayaran tersebut atas pekerjaan yang telah selesai dan harus lunas selambat-
lambatnya pada saat pekerjaan telah mencapai prestasi 100 seratus persen.
Fungsi dari jaminan uang muka yaitu: 1 Sebagai syarat apabila principal mengambil uang muka dengan
maksud untuk memperlancar pembiayaan proyek. 2 Apabila principal gagal melaksanakan pekerjaannya dan karenanya
uang muka tidak bisa dikembalikan, maka surety company akan mengembalikan uang muka kepada obligee sebesar sisa uang muka
yang belum dikembalikannya. d Jaminan Pemeliharaan Maintenance Bond
Jaminan pemeliharaan adalah jaminan yang diterbitkan oleh surety company untuk menjamin obligee, bahwa principal akan
sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesae sesuai dengan ketentuan yang
diperjanjikan dalam kontrak, apabila tidak maka surety akan mengganti kerugian yang diderita oleh obligee maksimum sebesar
nilai jaminan.
commit to user Pelaksanaan suatu proyek dimana saat pekerjaan mencapai
100 seratus persen, rekanan principal akan menyerahkan pekerjaan kepada obligee dan diterbitkanlah berita acara serah terima
pekerjaan I yang ditandatangani oleh kedua belah pihak rekanan principal dan obligee. Berita acara tersebut telah ditandatangani
namun dalam kontrak biasanya ada ketentuan mengenai kewajiban rekanan principal memelihara pekerjaan yang telah diselesaikannya
untuk jangka waktu tertentu dan biasanya untuk jangka waktu 3 bulan sd. 12 bulan. Untuk menjamin bahwa rekanan principal
melaksanakan kewajibannya pada masa pemeliharaan, maka obligee menahan uang rekanan principal sebesar 5 lima persen.
Fungsi jaminan pemeliharaan yaitu: 1 Sebagai pengganti dari jumlah uang yang ditahan obligee.
2 Apabila pricipal gagal memperbaiki kerusakan-kerusakan dan kekurangan, maka surety company akan mengganti biaya-biaya
perbaikan maksimum sebesar nilai jaminan. e Customs Bond
Custom bond adalah jaminan yang diterbitkan oleh surety company untuk menjamin obligee bahwa principal yang memperoleh
pembebasan bea masuk dari barang-barang yang di impornya akan menggunakaan barang-barang tersebut untuk pembuatan kepentingan
commit to user komoditi ekspor, apabila tidak maka surety akan membayar kerugian
obligee maksimum sebesar nilai jaminan. f Jaminan Pembayaran Paymen Bond
Jaminan pembayaran adalah jaminan yang diterbitkan oleh surety company untuk menjamin obligee, bahwa principal akan
sanggup membayar atas barang-barang yang dibelinya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam kontrak, apabila tidak maka surety
company akan menyelesaikan kerugian yang diderita oleh obligee maksimum sebesar nilai jaminan.
g Jaminan Atas Penjualan Secara Angsuran Installment Sales Bond Jaminan atas penjualan secara angsuran adalah jaminan yang
diterbitkan oleh surety company untuk menjamin obligee, bahwa principal akan sanggup membayar angsuran pembayaran barang yang
dibelinya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam kontrak, apabila tidak maka surety company akan membayar kerugian obligee
maksimum sebesar nilai jaminan. Surety bond bersifat Conditional bond jaminan bersyarat karena
penerbitan yang dilakukan oleh Perusahaan Asuransi berbeda dengan Bank Garansi. Surety bond tergolong dalam financial guarantee, yang
pada umumnya dilakukan oleh Perbankan tetapi sekarang Perusahaan Asuransi turut menangani bisnis ini, maka dalam prakteknya pemberian
jaminan dilaksanakan dengan 2 dua sifat, yaitu:
commit to user 1 Jaminan Bersyarat Conditional Bond
Jaminan bersyarat yaitu jaminan hanya akan dicairkan setelah diketahui sebab-sebab dari pencairan tersebut dan penjamin hanya
wajib mengganti sebesar kerugian yang diderita oleh obligee. 2 Jaminan Tanpa Syarat Unconditional Bond
Jaminan tanpa syarat yaitu jaminan yang akan dicairkan apabila ketentuan dalam kontrak tidak dipenuhi tanpa harus membuktikan
kegagalan loss situation. PT. Asuransi Jasa Indonesia adalah salah satu Perusahaan
Asuransi Umum yang memiliki program surety bond. Dalam melakukan bisnis surety bond ini biasanya yang sering digunakan PT. Asuransi Jasa
Indonesia hanya jaminan penawaran, jamianaan pelaksanaan, jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan.
E. Pengertian Asuransi Dalam kehidupan penuh dengan risiko. Risiko yang terduga
maupun tidak terduga, oleh karena itu kita perlu memahami tentana asuransi. Perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan financial
loss,yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya fortuitious event.
Usaha asuransi adalah suatu suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko dimasa mendatang.
commit to user Dan apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan
mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat
dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan risiko. Secara rasional para pelaku bisnis akan mempertimbangkan usaha untuk mengurangi
risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga,asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi
yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga menghadapi risiko cacat atau meninggal.
Permintaan asuransi ada karena pada dasarnya manusia mempunyai sifat risk averse tidak suka risiko, sehingga mereka memiliki
pemikiran untuk mentransfer risiko. Mereka lebih suka membayar sejumlah dana yang disebut premi asuransi dari pada harus menerima
risiko kehilangan harta benda atau yang lainnya. Namun demikian manusia tidak dapat mentransfer seluruh resikonya, karena biaya akan
semakin meningkat dengan semakin banyaknya risiko yang ingin ditransfer.
F. Kegiatan Asuransi Kegiatan usaha asuransi merupakan jenis usaha yang termasuk
dalam kategori kegiatan usaha yang sangat diatur oleh pemerintah. Karena asuransi sangat berkaitan dengan pengumpulan dari masyarakat, yang
mana dana dari masyarakat tersebut adalah sebagai ganti pengalihan risiko
commit to user kepada perusahaan asuransi. Dinegara kita kegiatan usaha perasuransian
diatur dalam UU No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian. Pada dasarnya UU No.2 tersebut merupakan sebuah hukum publik yang
mengatur kegiatan usaha perasuransian, sedangkan untuk perjanjian yang timbul berhubungan dengan kontrak asuransi diatur sendiri dalam kitab
Undang-undang Dagang KUHP yang merupakan hukum privat. Beberapa hal yang diatur dalam UU No. 2 antara lain meliputi:
1. Ruang lingkup usaha, jenis usaha, bidang usaha serta bentuk hukum usaha perasuransian.
2. Objek asuransi. 3. Kepemilikan dan Perizinan usaha perasuransian.
4. Pembinaan dan pengawasan. 5. Kepailitan dan likuidasi dan
6. Ketentuan pidana. Secara garis besar usaha asuransi terbagi atas tiga kegiatan usaha
yang terpisah penyelenggaraannya, yaitu: a Asuransi Umum
Asuransi umum adalah jenis asuransi yang memberi jaminan bagi berbagai risiko yang mengancam harta benda dan berbagai
kepentingan.
commit to user b Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan terhadap kehilangan jiwa seseorang. Atau dengan kata lain
penggantian risiko kehilangan nyawa seseorang. c Asuransi Sosial
Asuransi sosial mempunyai kesamaan dengan jenis kedua asuransi diatas. Hanya saja penyelenggaraannya didasarkan atas
peraturan perundangan tersendiri yang bersifat wajib serta didalam asuransi ini terkandung tujuan tertentu dari pemerintah untuk
memberikan perlindungan bagi masyarakat. G. Penggolongan Asuransi
1. Menurut sifatnya asuransi terbagi menjadi dua, yaitu: a Asuransi sukarela
Yaitu dimana pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan semata-mata dilakukan atas kesadaran
seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas suatu yang dipertanggungkan tersebut, contohnya : asuransi kecelakaan,
asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, dan sebagainya.
commit to user b Asuransi wajib
Asuransi wajib yaitu merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang pelaksanaannya
dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah, contohnya: asuransi tenaga kerja,
asuransi kecelakaan, surety bond dan sebagainya. 2. Menurut jenisnya asuransi terbagi amenjadi tiga, yaitu:
a. Asuransi kerugian nonlife insurance Asuransi kerugian menurut Undang-undang Nomor 2
Tahun 1992 yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Di beberapa negara asuransi kerugian
juga disebut sebagai general insurance karena lingkup usahanya yang sangat luas. Usaha asuransi kerugian dapat dibagi sebagai
berikut: 1 Asuransi kebakaran
Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup risiko kebakaran. Kebakaran adalah sesuatu yang terbakar yang
seharusnya tidak terbakar yang diakibatkan karena adanya
commit to user kejadian yang tiba-tiba dan terlepas dari unsur kesengajaan
seperti petir, ledakan, dan kejatuhan pesawat. 2 Asuransi pengangkutan
Asuransi pengangkutan marine insurance adalah penanggung atau perusahaan asuransi akan menjamin kerugian
yang dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan pada saat pelayaran.
3 Asuransi aneka Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang
tidak dapat digolongkan kedalam asuransi kebakaran dan asuransi pengangkutan. Jenisnya antara lain: asuransi
kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, pencurian uang dalam pengangkutan dan penyimpanan, kecurangan dan
sebagainya. b. Asuransi jiwa life insurance
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan
dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Pada prinsipnya manusia menghadapi risiko berkurang atau
hilangnya produktivitas ekonomi yang diakibatkan oleh : kematian,
commit to user mengalami cacat, pemutusan hubungan kerja, dan pengangguran.
Asuransi jiwa memberikan: 1 Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan.
2 Santunan bagi tertanggung yang meninggal. 3 Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh
meninggalnya orang kunci. 4 Penghimpunan dana untuk persiapan pensiun.
c. Reasuransi reinsurance Reasuransi adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan
yang dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah suatu sistem penyebaran risiko dimana penanggung
menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggunngan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain. Pihak tertanggung bisa
disebut sebagai ceding company dan yang menjadi penanggung adalah reasurandur.
Reasuransi adalah proses untuk mengasuransikan kembali pertanggungjawaban pada pihak tertanggung.
commit to user H. Usaha Penunjang Usaha Asuransi
Dalam kinerja usaha asuransi, terdapat pula beberapa usaha yang menunjang untuk memperlancar perjalanan usaha asuransi, antara lain:
1. Usaha pialang asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa keperantaraan
dalam penutupan
asuransi dan
penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan
tertanggung. 2. Usaha pialang reasuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk
kepentingan perusahaan asuransi. 3. Usaha penilai kerugian asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa
penilaian terhadap kerugian objek asuransi yang dipertanggungkan. 4. Usaha konsultan aktuaria, yaitu usaha yang memberikan jasa
konsultasi aktuaria. 5. Usaha agen asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa keperantaraan
dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.
commit to user I. Manfaat Asuransi
Asuransi mempunyai manfaat yang sangat baik. Dan pada dasarnya asuransi dapat memberikan manfaat bagi tertanggung, antara
lain: 1. Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko
atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung insured berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan
berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung. 2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan
diperhitungkan dengan
matang untuk
menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat
faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat
kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Semakin besar nilai pertanggungan semakin besar pula premi periodik yang harus dibayar
oleh tertanggung. 3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh
kredit
commit to user Disini polis dapat digunakan untuk meminjam uang disuatu
lembaga peminjaman. 4. Berfungsi sebagai tabungan sumber pendapatan
Premi yang dibayarkan setiap periodik memiliki substansi yang sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan
bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonussesuai dengan perjanjian dari kedua belah pihak.
5. Alat penyebaran risiko Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut
dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai pertanggungan.
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan
risiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain sebagainya.
J. Risiko Asuransi Dimanapun resiko pasti ada, disini asuransi sendiripun juga
mempunyai sebuah resiko. Resiko dari sebuah asuransi yaitu ketidakpastian uncertainty, yang mugkin menyebabkan suatu kerugian
commit to user loss atau keuntungan benefit. Jenis-jenis ketidakpastian uncertainty
tersebut antara lain: 1. Economic uncertainity
Kejadian akibat perubahan sikap konsumen, perubahan selera, harga, teknologi, dan penemuan baru.
2. Uncertainity of nature Kebakaran, badai, topan, dan banjir.
3. Human uncertainity Peperangan, pencurian, dan pembunuhan.
K. Penggolongan Resiko Dalam usaha perasuransian sudah dilakukan pemilahan risiko.
Pemilihan ini dimaksudkan agar dapat dilakukan secara tepat identifikasi terhadap risiko yang akan diangkat dalam perjanjian asuransi. Dengan
dilakukan identifikasi secara tepat, pihak penaggung dapat melakukan perhitungan atau etimasi yang tepat sehingga tidak merugikan pihak
penanggug maupun pihak tertanggung. Adapun penggolomgan risiko yaitu:
1. Risiko murni pure risk Bilas terjadi akan mendatangkan kerugian dan jika tidak terjadi
akan berdampak netral tidak rugi dan tidak untung. Mobil yang
commit to user dikendarai dapat menabrak atau rumah dapat terbakar, jika hal itu
terjadi maka pemilik akan merugi dan jika tidak terjadi pemilik juga tidak akan rugi ataupun untung.
2. Risiko spekulatif speculative risk Bila terjadi akan mendatangkan rugi atau untung, misalnya
melakukan investasi saham di bursa efek atau membeli undian berhadiah.
3. Risiko individu individual risk Risiko yang dihadapi individu sehari-hari misalnya: mobil,
rumah, atau investasi yang semuanya menimbulkan kerugian-kerugian keuangan.
Dalam risiko individiu terdapat 3 jenis risiko yang sudah dipilah: a Risiko pribadi personal risk
b Risiko harta property risk c Risiko tanggung gugat liability risk
d Risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung Jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain.
Risiko yang dihadapi perlu ditangani dengan baik untuk mempertimbangkan kehidupan perekonomian di masa mendatang. Dalam
commit to user menangani risiko tersebut minimal ada lima cara yang dapat dilakukan,
antara lain: 1 Menghindari risiko risk avoidance
Orang yang bersangkutan perlu mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul dari aktivitas yang akan dilakukan. Setelah
mengidentifikasikan risiko, orang dapat meneruskan kegiatannya dapat juga menarik diri dari kegiatan yang akan dilakukan. Dengan
cara menarik diri, sebenarnya orang tersebut sudah menghindari risiko.
2 Mengurangi risiko risk reduction Mengurangi resiko berarti mengambil tindakan yang bersifat
meminimalisasi kemungkinan terjadinya risiko kerugian. Mengurangi risiko dapat berarti mengurangi peluang terjadinya atau mengurangi
jumlah kerugian yang mungkin terjadi. 3 Menahan risiko risk retention
Berarti kita tidak melakukan aktivitas apa-apa terhadap risiko tersebut. Risiko tersebut dapat ditahan karena secara ekonomis
biasanya melibatkan jumlah yang kecil. Bahkan kadang-kadang orang tidak sadar akan usaha menahan risiko ini.
commit to user 4 Membagi risiko risk Sharing
Membagi risiko berarti melibatkan orang lain untuk sama- sama menghadapi risiko. Misalnya saja dalam memulai investasi,
dianggap akan terlalu berisiko kalau hanya melibatkan satu orang. Oleh karena itu diajak satu atau beberapa orang untuk bekerja sama
melakukan investasi tersebut. 5 Mentransfer risiko risk transfering
Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain yang bersedia serta mampu memikul beban risiko.
Sebuah risiko mempunyai sebuah karakteristik yang dapat diasuransikan, antara lain:
a Dapat dinilai dengan uang. b Serupa dan dalam jumlah yang memadai.
c Harus bersifat murni. d Kerugian terjadi secara kebetulan dan tidak direncanakan.
e Tidak bertentangan dengan kepentingan umum. f Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar.
g Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insurable unterest.
commit to user L. Prinsip Asuransi
1. Insurable interest Hak mempertanggungkan risiko yang terkait dengan keuangan
yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dan sesuatu yang dipertanggungkan berupa harta, benda, atau kejadian yang
menimbulkan hak dan kewajiban keuangan secara hukum. 2. Utmost good faith
Kontrak atau perjanjian dilakukan dengan itikad baik, penanggung dan tertanggung memberikan informasi dan fakta secara
benar. 3. Idemnity
Mengembalikan posisi keuangan tertanggung setelah terjadi kerugian seperti pada posisi sebelum terjadinya kerugian tersebut.
4. Proximate cause Suatu sebab akibat, efisiensi yang mengakibatkan terjadinya
suatu peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber
baru dan independen.
commit to user 5. Subrogation
Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain
yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. Dengan prinsip subrogasi, tertanggung tidak
mungkin menerima ganti rugi yang lebih besar dari kerugian yang dideritanya.
6. Kontribusi Kontribusi merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip
idemnity yaitu, bahwa penanggung berhak mengajak penanggung- penanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut
bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama besar.
M. Polis Asuransi Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara
pihak-pihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Polis memegang peranan penting dalam menjaga konsistensi pertanggungjawaban baik
pihak penanggung maupun tertanggung. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara kedua belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum.
Dengan memiliki polis asuransi tersebut maka pihak tertanggung memiliki jaminan bahwa pihak penanggung akan mengganti kerugian yang mungkin
dialami oleh tertanggung akibat peristiwa yang tidak terduga. Polis
commit to user tersebut merupakan bukti otentik yang dapat digunakan oleh tertanggung
untuk mengajukan klaim apabila pihak penanggung mengabaikan tanggung jawabnya. Penggantian finansial dari penanggung akan sangat
bermanfaat untuk mengembalikan tertanggung kepada kedudukannya semula sebelum mengalami kerugian dan menghindarkan tertanggung dari
kebangkrutan. Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Nomor polis. 2. Nama dan alamat tertanggung.
3. Uraian risiko. 4. Jumlah pertanggungan.
5. Jangka waktu pertanggungan. 6. Besar premi, bea materai, dan lain-lain.
7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan. 8. Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah
dengan nomor polisi, nomor rangka chasis, dan nomor mesin kendaraan.
commit to user N. Premi Asuransi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara
periodik. Jumlah premi sangat tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai
pertanggungan. Apabila kemungkinan terjadinya risiko kerugian sangat tinggi, pihak penanggung tentu saja akan memperhitungkan tingkat premi
yang jauh lebih tinggi dari pada pertanggungan yang kemungkinan terjadinya kerugian kecil. Selain itu, biasanya pihak penanggung juga
memperhitungkan nilai waktu uang yang dibayarkan oleh pihak tertanggung. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada
perjanjian yang sudah dituangkan di dalam polis asuransi. Jangka waktu pembayaran dapat bulanan, triwulan, semesteran ataupun tahunan.
O. Pengaturan Peransuansian di Indonesia Peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar acuan
pembinaan dan pengawasan atas usaha perasuransian di indonesia saat ini adalah
1. UU No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. 2. PP No.73 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.
3. Keputusan menteri keuangan, antara lain :
commit to user a Nomor 223KMK.0171993 tanggal 26 Februari 1993 tentang
Perizinan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi. b Nomor 224KNE.0171993 tanggal 26 Februari 1993 tentang
Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi atau Reasuransi. c Nomor 225KMK.0171993 tanggal 26 Februari1993 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi atau Reasuransi. d Nomor 226CMK.0171993 tanggal 26 Februari 1993 tentang
Perizinan dan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi.
4. Pengaturan Peransuransian Produk Surety Bond b Keputusan presiden Nomor 16 Tahun 1994 tentang petunjuk
pelaksanaan APBN, yang didalamnya memuat pasal-pasal yang mengatur tentang diperbolehkannya perusahaan asuransi kerugian
yang memiliki program surety bond untuk menerbitkan jaminan proyek.
c Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Nomor KEP- 166MK.31994 dan Ketua BappenasMeneg PPN Nomor KEP-
27KET81994, tentang Petunjuk Pelaksanaan Keppres No. 16 Tahun 1994, yang secara khusus mempertegas diperbolehkannya
perusahaan asuransi menerbitkan jaminan surety bond.
commit to user d Khusus untuk Kontraktor Golongan Ekonomi Lemah GEL,
maka besarnya jaminan uang muka maksimum 40 dari nilai komntrak, sesuai dengan surat edaran bersama antara Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional BPPN dengan Departemen Keuangan No. SE-144A2110985522D.IV101998
e
Peraturan Menteri Keuangan No.124PMK.0102008 tanggal 3 September 2008
.
f Surat Keputusan Menteri Keuangan Repulik Indonesia Nomor : 271KMK.0111980
commit to user
BAB III PEMBAHASAN