PEMBAHASAN Andri Widi Santoso F3609009

commit to user

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah Perkembangan PT. Asuransi Jasa Indonesia PT. Asuransi Jasa Indonesia Persero merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa dan tanah air Indonesia. Sejarah tersebut bermula pada tahun 1845 ketika dilaksanakannya nasionalisasi atas NV Assurantie Maatschappij de Nederlander, sebuah perusahaan Asuransi Umum milik kolonial Belanda, dan Bloom Vander, perusahaan Asuransi Umum Inggris yang berkedudukan di Jakarta. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dinyatakan pada 17 Agustus 1945 oleh Proklamator RI, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, sekaligus mengamanatkan pelaksanaan pemindahan kekuasaan dan kepemilikan Kerajaan Belanda kepada Pemerintah Indonesia. Termasuk, melakukan nasionalisasi terhadap dua perusahaan tersebut dan mengubah nama keduanya menjadi PT. Asuransi Umum dalam Rupiah dan PT. Umum Internasional Underwriters UIU yang bergerak pada bidang Asuransi Umum dalam Valuta asing. Perjalanan bersejarahnya, melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 764MKIV121972 tertanggal 9 Desember 1972, Pemerintah commit to user Indonesia memutuskan untuk melakukan merger antara PT. Asuransi Bendasraya dan PT. Umum Internasional Underwriters UIU menjadi PT. Asuransi Jasa Indonesia Persero sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang usaha Asuransi Umum. Pengesahan penggabungan tersebut selanjutnya dikukuhkan dengan Akta Notaris Mohammad Ali Nomor 1 tanggal 2 Juni 1973. PT. Asuransi Jasa Indonesia selanjutnya dikenal dengan nama “Asuransi Jasindo” yang bepusat di Jl. Let. Jend. M. T. Haryono Kav. 61 Jakarta 12780, Indonesia. Telp : +62 21 798 7908, 799 4508 Fax : +62 21 797 1015, 799 5364. Email: jasindojasindo.co.id jasindojasindonet.com . Call Center : 0-800-1-JASINDO 527463. Banyak dikenal dalam dunia usaha perasuransian, baik di Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Di Dalan Negeri, Asuransi Jasindo dikenal sebagai perusahaan asuransi kerugian terbesar kedua dalam perolehan premi asuransi secara nasional setelah Tugu Pratama Perusahaan asuransi kerugian milik Yayasan Dana Pensiun Pertamina. Tetapi dalam hal keragaman produk asuransi yang dijual, Asuransi Jasindo menempati urutan pertama. Asuransi Jasindo juga merupakan perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang menutup asuransi untuk satelit. Di Luar Negeri, Asuransi Jasindo dikenal luas oleh Perusahaan Reasuransi Reasurandur terkemuka di dunia dan banyak Reasurandur terkemuka di dunia yang menjadi Back Up Asuransi Jasindo. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada commit to user pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan, asuransi jasindo akan selalu memberikan pelayanan terbaik dari kualitas terbaik. Memberikan perlindungan yang tepat dan terpercaya untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan, dengan berpedoman pada layanan CARE : Cepat, Akurat, Ramah, dan Efisien. Sebuah kinerja yang memberikan manfaat maksimal ketika keseluruhan dari komponennya bekerja dengan baik sesuai dengan peranannya masing-masing. Presisi antara ketepatan waktu dan kesempurnaan dalam menjalankan fungsi masing-masing komponen merupakan satu hal yang menentukan efektifitas dan efisiensi dari suatu sistem. Hal yang sama berlaku pada Jasindo, terinspirasi dengan kinerja roda gigi, Jasindo membangun dan mengatur tata kelola manajemen perusahaannya dengan begitu terperinci, terencana dan berkelanjutan. Dengan berorientasi pada masa depan, Jasindo menjadikan komunikasi sebagai bagian yang penting mengingat koordinasi merupakan satu komponen penting penentu keberhasilan. Hal lain yang menjadi penentu kesuksesan Jasindo sebagai satu- satunya perusahaan Asuransi Umum Nasional yang memperoleh pengakuan dari badan pemeringkat internasional adalah bahwa setiap karyawannya memahami dan berdedikasi untuk menjalankan tugas, fungsi serta tanggung jawabnya masing-masing. Hal ini juga yang mendorong terciptanya integritas perusahaan serta harmonisasi dalam upaya pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan untuk menjadi commit to user perusahaan yang reliabel bagi stakeholder, manajemen, provider maupun pelanggan. PT. Asuransi Jasindo juga banyak menorehkan prestasi dalam bidangnya. Penghargaan dan sertifikat yang menjadi tanda bukti torehan prestasi PT. Asuransi Jasa Indonesia.Bermula mencatatkan prestasinya pada tanggal 9 April 2010 dalam ISO 90012008 SUCOFINDO, 20 April 2010 mendapatkan penghargaan dari Best Financial Strength B++ AM BEST 2010, 18 Agustus 2010 mendapat penghargaan Kinerja Keuangan Selama Tahun 2009 dengan Predikat SANGAT BAGUS Infobank Award, 22 September 2010 Annual Report Award 2009 Peringkat III Kategori BUMNBUMD Keuangan - Non Listed KEMENTRIAN BUMN, 26 November 2010 Anugerah Business Review Award BUSINESS REVIEW, 9 Desember 2010 Trusted Company MAJALAH SWA – CGPI, 14 Desember 2010 BUMN Kategori Industri Keuangan yang Berpredikat SANGAT BAGUS MAJALAH INFOBANK. 2. Visi dan Misi Adapun visi dan misi PT. Asuransi Jasindo sendiri adalah Visi vision Menjadi perusahaan asuransi yang tangguh dalam persaingan global dan menjadi market leader di pasar domestik. commit to user Misi mission Menyelenggarakan usaha asuransi kerugian dengan reputasi internasional melalui peningkatan pangsa pasar, pelayanan prima dan tetap menjaga tingkat profitabilitas serta memenuhi harapan stakeholders. 3. Struktur Organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia mempunyai jaringan pemasaran yang luas diseluruh Indonesia. Tercatat disetiap daerah kota atau kabupaten seluruh indonesia ada dan terbagi atas kantor cabang dan kantor pemasaran. Salah satunya Kantor Cabang di Solo, yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi No. 333, Solo 57142, Telp.: 0271 712298, 741017, 741018, Fax.: 0271 715408, Email: solojasindonet.com a Struktur Organisasi Perusahaan per September 2011 Gambar 3.1 Kepala Cabang Ka. Unit Pemasaran Ka. Unit Teknik Ka. Unit Staff Pemasaran AkspetasiData Klaim Surveyor Administrasi Kasir Akuntasi Asando Karya commit to user b Deskripsi Jabatan Berikut tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalamstruktur organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo sebagai berikut: 1 Kepala cabang Tugasi dari kepala cabang yaitu: a Mengelola fungsi cabang. b Menandatangani surat surat kepada tertanggung intern Jasindo untuk isi surat yang penting. c Menandatangani polis asuransi. d Memberikan kebijakan dalammemberi keputusan. 2 Kepala unit penjualan pemasaran Kepala unit pemasaran mempunyai tugas: a Memperkenalkan produk produk unggulan dari Asuransi Jasindo b Merekrut pangsa pasr dari para kompetitor pesaing. c Memberikan penjelasan asuransi, trif dan luas jaminan kepada klien. d Memberikan pelayanan yang baik dan memberikan surat pemberitahuan untuk jatuh tempo polis. commit to user e Sebagai koordinator untuk masing masing tenaga pemasaran staff, broker dalam rangka mempertahankan kepercayaan dari tertanggung klien. f Meningkatkan perolehan premi dan mengembangkan jaringan kerjasama network. Kepala urusan penjualan pemasaran membawahi dua fungsi yaitu: 1 Fungsi penjualan pemasran untuk BUMS Bank Broker penjalan lansung Direct. 2 Fungsi penjualan pemasaran untuk BUMN BUMD. 3 Kepala unit tehnik Kepala unit tehnik mempunyai tugas: a Memberikan keputusan atas usulan usulan unit terkait yang dibawahnya. b Membantu urusan kepala cabang dalam hal penandatanganan polis maupun yang berhubungan dengan surat menyurat jika kepala cabang tidak berada ditempat. c Memberikan T C Tern and Conditions polis. T C adalah kebijakan dalam hal pemutusan kondisi dan resiko asuransi kepada tertanggung. Kepala urusan tehnik membawahi lima fungsi yaitu: 1 Fungsi akseptasi yang mempunyai tugas: commit to user i. Membuat polis yang berhubungan dengan Marine Cargo, Marine Hull Rangka Kapal dan Avation. ii. Meminta persetujuan pembuatan polis underwriting info kepada Divisi Underwriting kantor pusat. iii. Membuat laporan produksi bulanan kepada unit penjuala pemasaran. 2 Casuality Bonding yang mempunyai tugas: i. Membuat polis yang berhubungan dengan Surety bond, Kendaraan Bermotor KBM , Hole In One, Alat Berat Moveable All Risk. ii. Meminta persetujuan pembuatan polis underwriting info kepada Divisi Underwriting Kantor Pusat. iii. Membuat laporan produksi bulanan kepada unit penjualan pemasaran. iv. Membuat polis-polis yang berhubungan dengan Marine Avation. 3 Fungsi Non Marine yang mempunyai tugas: i. Membuat polis polis yang berhubungan dengan Asuransi Kebakaran, Erection All Risk EAR, Contuction All Risk CAR, Machinery Breakdown MB. ii. Meminta persetujuan pembuatan polis underwriting info kepada divisi underwriting kantor pusat. commit to user iii. Membuat laporan bulanan kepada unit prnjualan pemasaran. 4 Fungsi Klaim yang mempunyai tugas: i. Melakukan analisa terhadap klaim kerugian yang dialami tertanggung. ii. Membuat laporan kerugian nonfication of Loss kepada divisi klaim kantor pusat. iii. Membuat LKS Laporan Kerugian Sementara yang dimasukan kedata komputer sentral. iv. Membuat analisa perhitungan ganti rugi terhadap tertanggung dengan angka yang wajar. v. Membuat LPK Laporan Kerugian Pasti, nota debit kredit, kwitansi sebagai bukti penyelesaian klaim. vi. Meminta dana kepada divisi pendanaan pusat. vii. Membuat surat permintaan pembayaran klaim kepada unit keuangan. 5 Surveyor Adjuster yang mempunyai tugas: Melakukan survey lapangan analisa atas kebenaran klaim kerugian yang dialami tertanggung dan melaporkan data-data kerugian kepada kepala unit. 4 Kepala unit keuangan Kepala unit keuangan mempunyai tugas yaitu: a Mengelola keuangan cabang. commit to user b Menandatangani urusan-urusan yang berhubungan dengan keuangan. c Memberikan laporan keuangan tiap bulan pada kantor pusat. d Mengelola seluruh karyawan dikantor cabang. e Mengatur operasional kendaraan. f Menilai produktifitas karyawan. Kepala unit keuangan membawahi lima fungsi yaitu: Fungsi pembendaharaan yang mempunyai tugas menyediakan fasilitas keuangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 1 Fungsi penagihan yang mempunyai tugas yaitu: i. Melakukan penagihan yang berhubungan dengan premi angsuran. ii. Membuat nota kas kredit debet surat-surat yang berkaitan dengan aktifitas keuangan. iii. Membuat laporan keuangan setiap bulan. 2 Fungsi akuntansi SIM yang mempunyai tugas yaitu: i. Melakukan analisa atas data-data yang masuk ke komputer sentral. ii. Membuat data-data produksi akseptasi dan klaim. iii. Membuat laporan bulanan ke kantor pusat. commit to user 3 Fungsi SDM umum yang mempunyai tugas yaitu: i. Menilai produktifitas karyawan. ii. Memberikan laporan keuangan tiap bulan pada kantor pusat. iii. Mengelola seluruh karyawan dikantor pusat. iv. Mengatur operasional kendaraan. 4 Kasir yang mempunyai tugas yaitu: Mengeluarkan dana uang yang berhubungan dengan kegiatan keuangan kantor cabang. B. Analisis dan Pembahasan produk surety bond pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo. 1. Sistem dan Prosedur Surety Bond PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo. Surety Bond terjadi apabila suatu pihak berjanji untuk memberikan jaminan kepada atau untuk pihak yang lain bagi kepentingan pihak ketiga, bahwa bilamana pihak yang dijamin oleh sebab sesuatu hal lalai atau gagal melaksanakan kewajiban yang diperjanjikan kepada pihak ketiga, maka pihak penjamin akan bertanggung jawab terhadap pihak yang dijamin untuk menyelesaikan kewajibannya. commit to user Dengan demikian dapat diartikan bahwa perjanjian pemberian jaminan adalah suatu perjanjian tambahan terhadap perjanjian pokok kontrak yang melibatkan 3 tiga pihak, yaitu: a Pemilik Proyek Obligee Owner adalah Pihak Pemberi Pekerjaan yang mengadakan perjanjiankontrak dengan Pihak Kontraktor Prinsipal. Dalam perjanjian kontrak ditegaskan mengenai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi masing-masing pihak. Kegagalan melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam perjanjiankontrak bisa merupakan wanprestatie, default atau failure. b Kontraktor Prinsipal adalah Pihak yang mengikatkan diri dengan Pemilik Proyek ObligeeOwner dalam perjanjian kontrak dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam kontrak. c Penjamin Surety company adalah Pihak yang memberikan jaminan kepada Kontraktor Principal atas kesanggupannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian kontrak dan jika tidak dilaksanakan maka Penjamin Surety company akan membayar ganti rugi maximum sebesar nilai jaminan. commit to user Perjanjian Pokok Kontrak Perjanjian Tambahan Accesoi Gambar 3. 2 Sebelum menerbitkan sertifikat surety bond, seorang Underwriting terlebih dahulu mengadakan melakukan penelitian yang lebih luas mengenai Calon Prinsipal, mencakup: 1 Kemampuan finansial yang tercermin dari hasil analisa keuangan. 2 Management dan organisasi Calon Prinsipal kontraktor. 3 Keahlian terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakannya. 4 Peralatan-peralatan yang dimiliki. 5 Kapasitas Kontraktor pada saat ini untuk menyelesaikan kontrak untuk waktu yang ditentukan. 6 Persyaratan-persyaratan hukum yang dimiliki. PEMILIK PROYEK OBLIGEEOWNER PENJAMIN SURETY COMPANY KONTRAKTOR PRINSIPAL commit to user Bagi kontraktor yang berpengalaman telah memiliki biodata lengkap yang dibutuhkan surety company karena biasanya dalam pengajuan permohonan untuk menjadi rekanan ataupun pada saat tender, para kontraktor melampirkan biodata dimaksud. Dari hasil analisa maka surety company akan memperoleh gambaran mengenai risiko yang akan ditanggung. Jadi dalam pemberian penjaminan surery bond tidak hanya didasarkan atas analisa kwantitatif tetapi juga mencakup analisa kwalitatif, dengan melakukan: a Analisa 5C Setiap calon prinsipal yang telah menyerahkan permohonan surety bond dan telah dilengkapi dengan biodata, Underwriting surety bond terlebih dahulu menganalisanya atas daasar faktor 5C, yaitu: 1 Character Character ini menjelaskan keadaan yang sebenarnya dan diharapkan prinsipal bersifat jujur dan terbuka. Dari character ini dapat dianalisa mengenai mentality prinsipal sehingga surety dalam menentukan judgment dapat atau tidaknya bond diterbitkan.Walaupun untuk menganlisa character ini tidak mudah dan bersifat subjectif tetapi hal-hal yang penting untuk diketahui antara lain, sebagi berikut: commit to user a. Kemampuan kontraktor secara comersial b. Kejujuran dan integritas pimpinan dan orang-orang yang ada dalam perusahaan. c. Opini dan untuk recomendasi. 2 Capital Capital disini adalah kemampuan finansial dari kontraktor dalam membiayai pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Biasanya kekuatan finansial kontraktor dapat diketahui dengan memperhatikan hal-hal, sebagai berikut : a. Sumber dana keuangan untuk membiayai pekerjaannya dana sendiri dan sumber dana yang diperoleh dari luar. b. Besarnya modal kerja. c. Laba dan Neraca beberapa tahun terakhir biasanya 3 tahun terakhir. d. Perkembangan usaha. e. Utang piutang yang ada hubungannya dengan likuiditas. f. Kekayaan bersih net worth kontraktor dengan memperhatikan: 1. Pengendalian biaya. 2. Pekerjaan yang tertunda. 3. Fasilitas Bank dan tingkat pinjaman. 4. Cash flow, dsb. commit to user Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui kemampuan prinsipal yaitu: a Mendapatkan keuntungan yang diharapkan. b Kewajiban untuk menyelesaikan kewajiban finansialnya dengan segera. c Menyelesaikan kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat likuidasi. 3 Capacity Untuk mengetahui kemampuan tehnis prinsipal dalam menyelesaikan pekerjaannya perlu diperhatikan apakah prinsipal mempunyai kapasitas yang baik dibandingkan dengan volume pekerjaan yang dikerjakan. Kemampuan yang dimaksud disini mencakup: a. Keahlian orang-orang yang ada didalam perusahaan dan dilapaangan. b. Pengalaman perusahaan menangani pekerjaan yang sama. c. Proyek-proyek yang pernah diselesaikan. d. Peralatan-peralatan mesin-mesin yang dimiliki. e. Pendapatan dan informasi dari orang atau perusahaan lain mengenai prinsipal tersebut. commit to user 4 Condition Situasi dan kondisi yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan baik yang mendukung maupun yang dapat mempersulit. Untuk mengetahui apakah calon prinsipal telah memenuhi persyaratan-persyaratan suatu badan usaha, seperti: b. Persyaratan hukum yang dimiliki, meliputi: 1. Akte notaris yang memuat tentang tujuan usaha, anggaran dasar yang mengatur tentang permodalan dan struktur keanggotaan pemegang saham. 2. Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP atau Surat Ijin Usaha Jasa Kontruksi SIUJK bagi kontraktor. c. Syarat-syarat tambahan lainnya yang dimiliki oleh kontraktor secara khusus sesuai dengan bidang usahanya. d. Past performance kontraktor atau pengalaman-pengalaman. 5 Collateral Pada prinsipnya surety bond tanpa collateral, dalam pelaksanaannya tergantung dari hasil penelitian 4C tersebut diatas. Apakah masih diperlukan agunan atau cukup hanya dengan perjanjian ganti rugi kepada surety. Dalam pelaksanannya di Indonesia dapat menetapkan kebijaksanaaan untuk mengenakan collateral atas permohonan surety bond tertentu. commit to user Dengan mempertimbangkan kelima faktor tersebut diatas, maka surety dapat menentukan besarnya kemampuan prinsipal untuk melaksanakan proyek dalam batas nilai kontrak tertentu dalam periode waktu tertentu. Batasan nilai dari kemampuan prinsipal untuk melaksanakan suatu proyek disebut “Plafont Jaminan”. b Perjanjian Ganti Rugi Kepada Surety Perjanjian ganti rugi kepada surety adalah suatu bentuk perjanjian yang ditandatangani oleh prinsipal dan indemnitor yang menyatakan bahwa prinsipal dan indemnitor akan membayar kembali ganti rugi klaim yang telah dibayarkan oleh surety kepada obligee sebagai akibat dari kegagalannya. Apabila ternyata dikemudian hari prinsipal mengalami wanprestasi tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada obligee sesuai dengan kontrak dan surety company membayar klaimnya kepada obligee, maka perjanjian ganti rugi kepada surety tersebut dapat dipergunakan oleh surety company untuk menuntut haknya kepada prinsipal untuk memperoleh kembali recovernya. Yang boleh menjadi indemnitor dalam perjanjian ganti rugi adalah: 1 Pihak yang menyadari dan bertanggung jawab penuh atas apa yang dijaminnya. 2 Harus mengenal apa yang dikerjakan prinsipal. commit to user 3 Berkepentingan atas selesainya pekerjaan dengan baik. 4 Dapat dipercaya dan bersedia mengganti kerugian. c Proses Akseptasi Secara umum untuk tahapan-tahapan yang dilakukan oleh seorang underwriter dalam proses akseptasi surety bond adalah: 1 Mengisi formulir permohonan surety bond. a. Surat permohonan penerbitan surety bond diatas Kop Surat Perusahaan yang berisi keterangan mengenai: 1. Nama Principal 2. Alamat Lengkap 3. Nama Obligee 4. Alamat Lengkap 5. Jenis Jaminan 6. Nama Pekerjaan Proyek 7. Lokasi Pekerjaan Proyek 8. Nilai Pekerjaan Kontrak Pagu 9. Nilai Jaminan 10. Jangka Waktu Periode b. Dokumen pendukung Dokumen pendukung sesuai dengan jenis penerbitan surety bond, yaitu: 1. Jaminan penawaran 2. Jaminan pelaksanaan commit to user 3. Jaminan uang muka 4. Jaminan pemeliharaan 2 Survey Lapangan Survey lapangan dapat dilakukan untuk melihat lebih jelas mengenai: a. Keadaan yang sebenarnya mengenai calon prinsipal. b. Keadaan dilapaangan proyek untuk mengetahui sejauh mana yang telah dilaksanakan dikerjakan prestasi prinsipal. c. Peralatan-peralatan yang dimiliki dan dipergunakan untuk menyelesaikan proyek. 3 Analisa Data Menganalisa informasi dan dokumen-dokumen pendukung akseptasi, biasanya yang utama dianalisa adalah “3C” yaitu character, capacity dan capital. 4 Keputusan Underwriting Berdasarkan hasil analisa tersebut diatas, maka underwriter akan menentukan apakah permohonan surety bond tersebut dapat dipenuhi atau tidak. d Penetapan Besarnya Service Charge Besarnya service charge yang akan dibebankan kepada principal pada prinsipnya tergantung pada, antara lain: 1 Jenis bond yang diminta commit to user 2 Jangka waktu penjaminan bond 3 Nilai jaminan Penentuan besarnya service charge pada dasarnya juga dipengaruhi oleh: a. Hasil analisa kuantitatif dan kualitatif. b. Apakah prinsipal tersebut relasi lam atau baru. c. Kesediaan prinsipal memberikan collateral. e Hak dan Kewajiban Surety 1 Surety berhak atas pembayaran service charge segera setelah sertifikat surety bond ditandatangani oleh surety dan principal. 2 Setelah ditandatangani sertifikat surety bond dan diserahkan kepada principal, maka jaminan berlaku dan mempunyai “akibat hukum” sepenuhnya. 3 Surety bertanggung jawab menjamin setiap kerugian yang disebabkan oleh keingkaran, kelalaian, atau kegagalan principal dalam melaksanakan kewajibannya sesuai perjanjian kontrak kerja. 4 Surety tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh: a. Bencana alam yang dinyataka bencana nasional. b. Risiko politik. c. Reaksi nuklir, radio aktif, radiasi. commit to user 2. Strategi pemasaran PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo dalam menghadapi perusahaan-perusahaan baru yang terkait dalam produk surety bond. Produk surety bond lebih dititik beratkan pada strategi pemasarannya. Karena surety bond yang sifatnya sudah paten produk dari pemerintah maka dalam hal ini Lembaga Keuangan Asuransi hanya bisa mengembangkan produk surety bond dalam hal strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang digunakan PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo dalam usaha memasarkan produk surety bond kepada perusahaan-perusahaan baru yang terkait dengan program STP yang dilakukan secara kontinue, yaitu: a Segmentasi Pengelompokan Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar segmen pasar yang bersifat homogen. Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua faktor penting yang commit to user mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan. Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia dalam mengelompokkan target pemasarannya yang menjadi konsumen. Konsumen PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo dalam produk surety bond yaitu: 1 Badan Usaha atau yang bergerak dibidang kontruksi atau bidang jasa. Contoh : PT. Wika 2 Pemasaran terbatas pada kondisi pilihan salah satu pihak obligee pemilik proyek. 3 PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo lebih mengutamakan tender dari pemerintah dari pada swasta dikarenakan resiko yang diambil lebih rendah. b Targetting Target Mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen, kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan oleh perusahaan. Segmen yang ditargetkan oleh commit to user pemasaran ini dapat lebih memanfaatkan perusahaan dalam memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan. Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo pada saat melakuka tender dalam jaminan biaya. Target pemasarn produk surety bond PT. Asuransi Jasa Indonesia diambil 30 dari pasar tender. c Positioning Posisi Positioning pasar adalah menentukan posisi dalam persaingan yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Produk atau jasa diposisikan pada posisi yang diinginkan oleh nasabah, sehingga dapat menarik minat nasabah untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo dalam menempatkan target usahanya yaitu dengan: 1 Pelayanan PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo sebagai pelayan jaminan terjadinya resiko yang tidak diinginkan oleh salah satu pihak. commit to user 2 Back up asuransi PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo juga menggunakan reasuransi dalam melakukan asuransi yang terlalu besar resikonya. PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo juga mendistribusikan produk surety bond secara langsung melalui asosiasi perusahan dan membina ketrampilan agen dalam aspek produk serta pembinaan kepada pemilik proyek atau asosiasi yang bersangkutan dengan produk surety bond. Bukan kontraktor atau obligee yang menggunakan produk surety bond ini tetapi sekarang berkembang dikalangan Perusahaan-perusahaan, Pemborong yang punya wadah, Bank serta Pembiayaan kredit. commit to user

BAB IV PENUTUP