Kajian Tematik Manusia

  Kajian Manusia Sebuah gerakan Baca dan Tulis, agar tidak buta didalam terangnya lampu zaman.

  "Insan, ins, naas, unas-basyar-bani adam-dzurriyat adam".

  RUH----->AKAL. ( 4 ) ميوقت نسحأ يف ناسنلا انقلخ دقل

  “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (Q.S. al- Thin: 4).

  Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang paling sempurna. Kesempurnaan itu bukan hanya sekedar fisiknya saja, tetapi juga berupa akal fikiran dan nafsu yang membedakannya dari ciptaan-ciptaan yang lain, seperti malaikat dan hewan. Manusia berada di antara persimpangan antara hewan dan malaikat. Jika manusia hanya menuruti kemauan hawa nafsunya saja, maka tak ada bedanya dengan binatang, bahkan bisa saja manusia itu lebih rendah daripada binatang itu sendiri. Akan tetapi jika manusia mampu mengendalikan hawa nafsunya sendiri dan mau menjalankan segala perintah Tuhannya dengan baik, maka derajatnya akan lebih baik bila dibandingkan dengan malaikat dalam unsur mujahadah...................... Manusia sebagaimana makhluk ciptaan-Nya sudah diproyeksikan untuk menjadikhalifah di muka bumi dengan segenap sistem jaringan yang sangat rapi. Yang menjadi ciri-ciri dari manusia adalah bahwa ia adalah konkrit, jinak, berpotensi untuk lupa dengan segala kekurangan yang dimilikinya, menyimpan power yang begitu dahsyat, terutama dalam masalah akal dan hatinya. Andaikan kecerdasan yang dimiliki olehnya dapat difungsikan secara maksimal dan semestinya, serta menyeimbangkan antara IQ, EQ maupun Sqnya niscaya dapat mengantarkannya kepada jalur keselamatan yang dinantikan oleh seluruh umat manusia. Ruh dan akal adalah merupakan benteng utama dalam melawan hawa nafsunya, bukan sekedar melawan namun sekaligus mengendalikannya keinginan-keinginan terselubung dalam setiap sendi hati manusia. Namun demikian pada endingnya, keberuntungan dan kesengsaraan akhir yang merupakan finish dari riwayat setiap hidupnya telah tercatat jelas dalam takdir-Nya yang tidak pernah diketahui