commit to user
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku. Dalam bahasa Inggris,
perpustakaan biasa dikenal dengan istilah library. Istilah ini berasal dari kata Latin liber atau libri yang artinya buku. Dari kata Latin tersebut,
terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa asing lainnya Belanda perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, Jerman
bibliothek, Perancis bibliotheque, Spanyol bibliotheca, dan Portugis bibliotheca. Semua istilah itu berasal dari kata biblia dari bahasa Yunani
artinya tentang buku, kitab. Istilah kitab suci Bible juga berasal dari kata biblia yang artinya juga buku, kitab. Oleh karena itu, terjemahan Bible ke
dalam bahasa Indonesia adalah Alkitab. Dengan demikian, tidaklah aneh bila dalam semua bahasa istilah perpustakaan, library, dan bibliotheek selalu
dikaitkan dengan buku atau kitab. Jadi, secara umum perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang
digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan
untuk dijual Sulistyo Basuki, 1991 : 3. Dewasa ini perpustakaaan perguruan tinggi terus berkembang seirama
dengan perkembangan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi
commit to user
8
adalah Unit Pelaksana Teknis UPT perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat
akademis pada umumnya Syihabuddin Qalyubi dkk, 2003 : 10. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tata cara, administrasi, dan organisasi
yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Yang disebut dengan perguruan tinggi meliputi universitas, institut, sekolah tinggi,
akademi, politeknik, dan perguruan tinggi lain yang sederajat. Menurut Lasa 2005 : 286 dalam Djunaidi 2007 : 3, bahwa status
perpustakaan dalam struktur organisasi secara makro dan mikro sangat mempengaruhi kinerja dan penyediaan fasilitas perpustakaan. Selama ini
status perpustakaan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta masih sangat bervariasi, ada yang di bawah tata usaha, ada yang di bawah wakil
rektor bidang administrasi dan keuangan, ada yang di bawah wakil rektor bidang kemahasiswaan, selain itu juga ada yang ada di bawah wakil rektor
bidang akademik. Menurut PP No. 30 tahun 1990 pasal 34, unit pelaksana teknis perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang sebagai
kelengkapan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Peranan perpustakaan perguruan tinggi :
Menurut Diem 1990 : 2 dalam Djunaidi 2007 : 4, mengemukakan peranan perpustakaan perguruan tinggi yaitu sebagai berikut :
commit to user
9
1. Pendidikan dan pengajaran : seperti mengumpulkan, mengolah,
melestarikan, menyediakan pemanfaatan dan menyebarluaskan informasi yang sesuai dengan kurikulum yang memperkaya
pengetahuan dosen dan mahasiswa, meningkatkan kualitas pengajaran dosen dan meningkatkan mutu hasil belajar mahasiswa.
2. Penelitian : seperti mengumpulkan, mengolah, melestarikan,
menyediakan pemanfaatan dan menyebarluaskan informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian.
3. Pengabdian pada masyarakat : seperti mengumpulkan, mengolah,
melestarikan, menyediakan pemanfaatan dan menyebarluaskan informasi hasil penelitian ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas.
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi :
Menurut Djunaidi 2007 : 5, ditinjau dari segi proses pelayanannya perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai :
1. Pusat pengumpulan informasi
2. Pusat pengolahan informasi
3. Pusat pelestarian informasi
4. Pusat pemanfaatan informasi
5. Pusat penyebarluasan informasi
commit to user
10
Tujuan perpustakaan perguruan tinggi :
Menurut Syihabuddin Qalyubi dkk. 2003 : 11, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa,
2. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis,
3. Menyediakan ruangan untuk pemakai,
4. Menyediakan jasa peminjaman serta menyediakan jasa informasi aktif
bagi pemakai.
B. PENGERTIAN PROMOSI
Menurut Rambat Lupiyoadi 2001 : 108, promosi adalah salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen,
melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan
jasa sesuai
dengan keinginan dan
kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi. Tujuan utama dari promosi itu sendiri menurut Tjiptono dalam
Prastowo Harsa Pamardi 2009 : 15 adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal
produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin,
commit to user
11
kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Promosi terutama diarahkan pada calon pembeli yang sudah dikenal atau diketahui
secara pribadi. Peranan promosi pada era pemasaran modern sekarang ini tidak dapat
diabaikan. Adanya kebutuhan akan promosi saat ini diantaranya karena jarak produsen dan konsumen yang jauh. Dalam hal ini promosi berperan
untuk menyebarkan informasi agar pengguna aktual maupun potensial mengetahui lebih lebih banyak tentang produk yang bersangkutan. Antara
promosi dan produk tidak dapat dipisahkan, harus ada keseimbangan antara produk yang baik, sesuai dengan selera konsumen, dan didukung teknik
promosi yang tepat. Selain itu promosi sebagai upaya perusahaan untuk berkomunikasi dengan individu, kelompok, atau organisasi secara langsung
ataupun tidak langsung dengan mempengaruhi untuk menerima atau membeli produk yang dihasilkan perusahaan.
Sedangkan promosi perpustakaan adalah aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang
dapat diperoleh oleh setiap pemakai perpustakaan Syihabuddin Qalyubi dkk, 2003 : 260. Promosi pelayanan perpustakaan perlu dilakukan supaya
seluruh aktivitas yang berhubungan dengan jasa perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh pengguna. Tingkat pemanfaatan perpustakaan
sebagai sarana atau media belajar masih sangat rendah, untuk itu perpustakaan harus lebih sering dan dengan sistematis melakukan promosi
jasa layanan perpustakaan guna merangsang pemakai untuk dapat lebih
commit to user
12
tertarik menggunakan jasa layanan perpustakaan sebagai sumber belajar. Promosi perpustakaan adalah langkah praktis yang dapat dilakukan
perpustakaan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan. Pada dasarnya promosi perpustakaan merupakan forum pertukaran informasi
antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan
sekaligus membujuk pemakai untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil dari promosi perpustakaan adalah tumbuhnya kesadaran
minat baca pada calon pengguna, serta membuat para pengguna yang sudah ada untuk tetap tertarik mengunjungi dan memanfaatkan layanan jasa yang
ada di perpustakaan.
Tujuan promosi perpustakaan :
Kegiatan promosi di sebuah perpustakaan pasti memiliki tujuan. Menurut Syihabuddin Qalyubi dkk. 2003 : 260 tujuan promosi
perpustakaan adalah sebagai berikut : 1.
Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai. 2.
Mendorong minat
baca dan
mendorong masyarakat
agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah
jumlah orang yang gemar membaca. 3.
Memperkenalkan pelayanan
dan jasa
perpustakaan kepada
masyarakat.
commit to user
13
4. Memberikan
kesadaran masyarakat
akan adanya
pelayanan perpustakaan dan menggunakannya, serta mengembangkan pengertian
masyarakat agar mendukung kegiatan perpustakaan. 5.
Sarana promosi perpustakaan :
Menurut Endang Fatmawati 2009 : 2 ada beberapa cara untuk mempromosikan produk perpustakaan perguruan tinggi yaitu :
1. Melalui kemasan informasi perpustakaan.
Bentuk kemasannya bisa dalam bentuk media tercetak printed maupun kemasan Compact Disk CD, antara lain berupa :
a. Daftar tambahan informasi koleksi terbaru dan terseleksi.
Cover dan daftar koleksinya dipasang di papan pengumuman maupun display rak koleksi terbaru.
b. Selebaran, leaflet, pamflet, brosur, direct mail, poster, banner,
news letter, papan reklame, maupun spanduk. Berbagai bentuk media ini bisa ditempel atau dipasang di setiap
fakultas, papan pengumuman, pusat kegiatan kampus PKM, himpunan mahasiswa jurusan HMJ, dan berbagai tempat yang
banyak diketahui oleh sivitas akademik. c.
Koleksi terbitan internal perpustakaan, misalnya : buku pedoman perpustakaan, buku panduan pengguna perpustakaan,
buku petunjuk teknis penelusuran, buku bibliografi pengolahan
commit to user
14
buku, buletin pengelola perpustakaan, majalah internal perpustakaan.
d. Hadiah gift dan souvenir merchandise.
Perpustakaan bisa memberikan hadiah maupun souvenir bertema perpustakaan yang diberikan secara cuma-cuma kepada
pengguna yang rajin berkunjung ke perpustakaan. Souvenir ini bisa berupa : nama, logo, visi dan misi, maupun foto -foto
kegiatan layanan perpustakaan melalui pencetakan kalender, pembatas buku book mark, map khusus perpustakaan,
bolpoint, pensil, amplop, kertas surat dengan kop perpustakaan, dan berbagai macam bentuk lainnya yang bermanfaat dan sesuai
dengan tujuan perpustakaan perguruan tinggi tersebut. e.
Melalui media audio visual. Melalui media pandang dengar ini akan lebih memperjelas
informasi yang disampaikan, medianya antara lain : 1 Melalui media iklan di radio maupun televisi.
Iklan ini
sifatnya dapat
memberikan informasi
informative, membujuk
persuasive, pengingat
reminder, pemertajam
reinforcement, dan
mempengaruhi influence civitas akademik yang melihat agar lebih termotivasi untuk memanfaatkan perpustakaan
perguruan tinggi.
commit to user
15
2 Membuat multi media dengan bentuk paket audio visual yang intinya untuk mengenalkan perpustakaan beserta
sumber informasi yang terkandung di dalam perpustakaan, misalnya : Digital Video Disc DVD, Video Compact Disc
VCD, dan slide yang dilengkapi dengan suara. 3 Melalui CD interaktif.
Dalam CD ini bisa ditampilkan bagaimana pengelola perpustakaan mengajari mahasiswa dan dosen cara
melakukan searching menggunakan OPAC, menggunakan bahan rujukan, cara menggunakan indeks, maupun petunjuk
teknis lainnya. 2.
Melalui berbagai kegiatan perpustakaan. Perpustakaan bisa bekerja sama dengan berbagai penerbit, toko buku,
dan sponsor lain dalam suatu kegiatan perpustakaan. Kegiatan ini bisa dibagi menjadi kegiatan yang hanya melibatkan unsur pengelola
perpustakaan, dan kegiatan yang melibatkan civitas akademik. Lebih tepat berbagai kegiatan ini jika diagendakan dalam rangkaian kegiatan
dies natalis, sehingga tema yang diambil dalam kegiatan ini pun juga bisa disesuaikan dengan tema dies
natalis. Sarana untuk mempromosikan perpustakaan bisa dilakukan dalam berbagai bentuk
kegiatan, antara lain : a.
Bedah buku
commit to user
16
Bedah buku merupakan salah satu instrumen penting dalam proses pembentukan minat baca. Apresiasi terhadap gagasan
yang dibawa oleh sebuah buku biasanya hadir setelah seseorang mengerti signifikansi tema yang dituangkan oleh penulisnya.
Alangkah lebih bagus jika bedah buku bisa menampilkan buku- current, dan ditulis oleh dosen
atau bahkan mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut. b.
Pameran perpustakaan Pameran merupakan kegiatan penyajian sumber informasi di
perpustakaan untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh sivitas akademik. Pada saat diselenggarakan pameran
perpustakaan ini, beragam informasi mengenai jasa layanan perpustakaan dapat disuguhkan kepada pengguna serta petunjuk
cara mengaksesnya seperti apa. c.
Bazar buku Bazar buku dilakukan dengan menjual buku-buku text yang
sesuai silabus mata kuliah ataupun buku umum lainnya yang dijual dengan harga diskon dan relatif lebih murah jika
dibandingkan dengan toko buku maupun penerbit. Perpustakaan dapat melakukan kerja sama dengan penerbit buku dengan cara
konsinyasi.
commit to user
17
d. Lomba
Bentuk lombanya bisa berupa lomba penulisan artikel ilmiah, artikel populer, essai, poster, kartun, karikatur, cerita humor,
maupun bentuk lainnya dengan tema tertentu yang disesuaikan dengan
orientasi perpustakaan
perguruan tinggi
yang bersangkutan.
e. Temu ilmiah
Kegiatan temu ilmiah ini bisa berupa seminar, lokakarya workshop, pelatihan, curah pendapat brainstorming, maupun
berbagai jenis temu ilmiah lainnya. f.
Pertemuan sivitas akademik Bentuk pertemuan untuk promosi perpustakaan bisa dilakukan
dengan cara : 1 Pertemuan pada saat orientasi mahasiswa baru dan
penerimaan dosen baru. Hal ini bisa dilakukan dengan pendidikan pengguna user
education yang dimulai dari orientasi tingkat dasar, bibliografi, sampai pada tingkat yang lebih advanced yaitu
penelusuran secara online. 2 Pertemuan pada saat ada acara fakultas atau universitas.
Biasanya dilakukan dengan cara menyampaikan sekelumit tentang informasi perpustakaan perguruan tinggi yang
biasanya berisi sekilas pengumuman. Misalnya : pada saat
commit to user
18
kuliah umum studium general, temu alumni, temu stakeholders, dan acara sivitas akademik lainnya.
3 Pertemuan untuk mahasiswa dan dosen. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan menampilkan seorang
berprestasi. Hal ini tentunya dicari yang betul-betul telah merasakan manfaat menggunakan informasi yang diperoleh
dari perpustakaan. Dengan mendengarkan mahasiswa atau dosen yang mempunyai pengalaman tersebut diharapkan
dapat membangkitkan minat mahasiswa dan dosen untuk memanfaatkan perpustakaan perguruan tinggi.
4 Pertemuan dosen pada saat rapat jurusanprogram studi. Pada forum ini selain memasarkan perpustakaan, bisa
sekalian dibahas mengenai buku dan jurnal apa saja yang digunakan untuk mengajar pada masing-masing dosen agar
bisa diusulkan untuk pengadaan di perpustakaan. 5 Pertemuan pada saat kuliah di kelas.
Hal ini bisa dilakukan kerja sama antara pihak perpustakaan
akan disampaikan bagaimana cara menelusur informasi di perpustakaan perguruan tinggi untuk keperluan penulisan
ilmiah tersebut.
commit to user
19
6 Pertemuan pejabat struktural di lingkungan perguruan tinggi tersebut.
Pada kegiatan ini merupakan media yang tepat untuk memasarkan perpustakaan perguruan tinggi khususnya
dalam lingkup internal universitas. Alasannya karena pejabat struktural merupakan key person yang tepat sebagai
media penyampaian informasi kepada para stafnya. 7 Pemutaran film di perpustakaan.
Kegiatan pemutaran film ini sebagai upaya untuk memasyarakatkan perpustakaan agar lebih dikenal oleh
sivitas akademik. Tentunya film yang diputar adalah yang sifatnya mendidik dan cocok untuk kalangan pendidikan.
3. Melalui program magang di perpustakaan perguruan tinggi.
Dengan adanya kerja sama antara pihak perpustakaan dengan mahasiswa merupakan cara efektif sebagai upaya untuk memasarkan
perpustakaan. Program magang ini dapat melatih kepekaan soft skill mahasiswa untuk berlatih belajar sambil bekerja.
4. Melalui situs homepageweb perpustakaan.
Pemanfaatan teknologi
informasi melalui
media maya
ini perpustakaan dapat menginformasikan segala sesuatu yang berkaitan
dengan perpustakaan dan kegiatannya. Misalnya : profil dan sejarah perpustakaan, kelembagaan, SDM, katalog online, jurnal online,
maupun informasi lainnya yang relevan. Selain itu dalam
commit to user
20
homepageweb ini perpustakaan dapat menampilkan link dengan perpustakaan perguruan tinggi lainnya. Untuk menarik orang yang
melihat homepageweb perpustakaan, maka informasi terbaru mengenai koleksi perpustakaan bisa ditampilkan. Misalnya : informasi
buku baru, jurnal ilmiah baru yang dilanggan, maupun majalah baru. 5.
Melalui web blog pengelola perpustakaan. Blog web log merupakan bentuk aplikasi dari web yang menyerupai
tulisan-tuisan dan biasanya dimuat sebagai posting pada sebuah halaman web secara umum. Dengan memanfaatkan media blog ini,
maka para pengelola perpustakaan di setiap fakultas bisa melakukan kontak dan jejaring informasi dengan perpustakaan universitas.
Misalnya : pertukaran jasa penyebaran informasi ilmiah mutakhir, yang meliputi SDI Selected Dissemination of Information terseleksi
dan CAS Current Awareness Services terbaru yang bisa berupa lembar informasi maupun paket informasi.
6. Melalui pengoptimalan pangkalan data perpustakaan software.
Maksudnya adalah dengan mengupas satu per satu jenis koleksi di perpustakaan untuk diinformasikan daftar bibliografinya melalui
katalog penelusuran online. Bentuknya bisa ditampilkan melalui : a.
Indeks artikel jurnal maupun majalah. Hal ini sangat penting, untuk memudahkan pencarian dan
membantu penelusuran artikel mengenai topik tertentu. Alasannya karena jika informasi yang ada di dalam jurnal
commit to user
21
maupun majalah tidak dikeluarkan informasi judul artikelnya dalam bentuk indeks, maka bisa jadi informasi yang ada di
dalam jurnal maupun majalah tersebut tidak tersentuh dan tidak diketahui oleh sivitas akademik. Melalui pangkalan data khusus
indeks artikel, maka judul artikel di dalam sebuah jurnal maupun majalah bisa dikeluarkan informasi judulnya dengan
menunjukkan di dalam jurnal ataupun majalah apa, volume berapa, volume berapa, nomer berapa, edisi kapan, dan di
halaman berapa artikel tersebut berada. Oleh karena itu, dengan entri input data indeks artikel judul jurnal ataupun majalah ke
dalam pangkalan data khusus indeks artikel akan sangat membantu penelusuran koleksi fisiknya dengan cepat.
b. Bibliografi buku dengan kata kunci.
Adanya kata kunci akan memudahkan pengguna dalam mengetahui pokok bahasannya mengenai apa. Selain itu dengan
kata kunci pengguna lebih mudah mengetahui dengan cepat isi buku tersebut. Apalagi jika bukunya bahasa Inggris, maka
disamping kata kuncinya bahas Inggris juga perlu ditambah kata kunci dengan bahasa Indonesia. Sebaliknya jika bukunya bahasa
Indonesia maka kata kuncinya juga ditambah bahasa Inggris. Maksudnya adalah agar hasil penelusuran informasi yang
didapat memperoleh hasil tampilan record yang lengkap dan banyak variasi judulnya.
commit to user
22
c. Literatur electronic journal E-Journal.
E-Journal ini bisa dilakukan sebagai upaya agar diakses oleh seluruh lingkungan kampus, sehingga dapat didayagunakan
semaksimal mungkin oleh sivitas akademik. Misalnya : proquest, springerlink, science direct.
d. Digitalisasi koleksi perpustakaan.
Perpustakaan juga bisa memasarkan semua koleksi yang ada di perpustakaan dalam bentuk digital, dan biasanya bisa
ditampilkan dalam bentuk portable document format pdf. Promosi merupakan salah satu komponen pemasaran, dengan
mempromosikan kelembagaan, koleksi, sistem dan jenis pelayanan, maka terjadilah proses pendekatan informasi kepada pengguna. Pengguna menjadi
tahu koleksi apa yang ada, pelayanan apa saja yang tersedia, sedangkan yang belum tahu atau tahu tapi belum pernah memanfaatkan jasa layanan
akan mengenal kemudian tertarik untuk datang atau memanfaatkan, sehingga pengunjung bertambah, pemakaian bahan pustaka ataupun jasa
layanan perpustakaan semakin tinggi. Seperti inilah harapan yang diinginkan perpustakaan.
C. PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN
Menurut Soehardi Sigit 1982 : 5-6, pemasaran adalah semua kegiatan-kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya
pemindahan milik daripada barang dan jasa dan untuk menyelenggarakan
commit to user
23
distribusi fisiknya. Sasaran daripada pemasaran marketing adalah arus pemindahan baik phisik maupun pemilikan ownership daripada barang
atau jasa sejak dari produsen sampai kepada konsumen terakhir. Sedangkan pengertian jasa menurut Kotler 1994 dalam Rambat
Lupiyoadi 2001 : 5-6 adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.
Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang produk fisik. Menurut Griffin 1996 dalam Rambat Lupiyoadi 2001 : 6
karakteristik jasa diantaranya sebagai berikut : 1.
Intangibility tidak berwujud. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum
jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau
rasa aman. 2.
Unstorability Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang
telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga tidak dapat inseparability dipisahkan mengingat pada umumnya jasa dihasilkan
dan dikonsumsi secara bersamaan.
commit to user
24
3. Customization
Jasa juga sering kali didesain khusus untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.
Dalam sebuah perpustakaan produk yang ditawarkan adalah berupa layanan jasa. Menurut Novita Vitriana 2011 : 70, layanan jasa di
perpustakaan antara lain : 1.
Jasa layanan sirkulasi peminjaman dan pengembalian koleksi 2.
Jasa layanan majalah 3.
Jasa layanan referensi 4.
Jasa layanan internet 5.
Jasa layanan CD-ROM 6.
Jasa layanan fotokopi 7.
Jasa layanan skripsi, tesis, disertasi, dan paket informasi Pemasaran jasa perpustakaan dapat diartikan sebagai upaya
mendekatkan dan mempromosikan jasa yang diselenggarakan perpustakaan demi kepentingan pengguna serta untuk meningkatkan keefektifan informasi
yang dimiliki perpustakaan. Pemasaran jasa perpustakaan mencakup juga pemasaran informasi, dimana informasi merupakan komoditas yang tidak
pernah habis dipasarkan. Informasi akan makin bertambah jika informasi tersebut makin banyak digunakan. Apalagi dengan adanya teknologi
informasi, bertambah juga kekayaan informasi, karena teknologi tersebut
commit to user
25
membantu dan memudahkan penghimpunan, penyebaran, sirkulasi dan perolehan umpan balik.
Pada dasarnya pemasaran perpustakaan merupakan media untuk pertukaran informasi antara pihak perpustakaan dengan pengguna.
Pemasaran perpustakaan
perguruan tinggi
berhubungan dengan
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan. Tujuannya adalah memberikan berbagai macam informasi tentang semua
produk dan jasa yang disediakan oleh perpustakaan perguruan tinggi dalam upaya mempersuasif mahasiswa dan dosen untuk memanfaatkan
perpustakaan dalam proses pembelajaran. Pemasaran perpustakaan perguruan tinggi merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri atas kegiatan
mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan diakhiri dengan komunikasi kembali ke pengguna berkaitan dengan penyediaan kebutuhan informasi
tersebut. Dalam hal ini pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah sivitas akademik yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Oleh karena itu,
dapat dinyatakan bahwa apapun layanan jasa yang ditawarkan oleh perpustakaan perguruan tinggi harus diawali dan berorientasi kepada
kebutuhan pengguna, dan diakhiri dengan keberhasilan layanan yang ditawarkannya. Mengadakan berbagai macam kegiatan perpustakaan yang
melibatkan pengelola perpustakaan, karyawan, dosen, dan mahasiswa merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk
memasarkan jasa perpustakaan serta dapat menembus pembatas dan penghalang komunikasi antara perpustakaan perguruan tinggi dan
commit to user
26
penggunanya. Semakin seringnya mengadakan pertemuan dan berkolaborasi antara unsur-unsur tersebut akan semakin mudah mencapai kepuasan
pengguna.
commit to user
27
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN