Makna Hari-hari Raya dalam Gereja Mengenang Perjamuan Malam Terakhir

116 kelas IV SD Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.” Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea”. Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini • Apa yang dilakukan Yesus bersama para murid-Nya? • Apa kata-kata yang diucapkan Yesus ketika memberikan roti dan anggur kepada para murid-Nya? • Mengapa peristiwa tersebut disebut sebagai perjamuan terakhir? • Pada saat ini, peristiwa tersebut kita peringati pada hari raya apa? • Pada bagian mana di dalam ekaristi, kita mengenangkan secara khusus Peristiwa Perjamuan Terakhir? Sumber: Dok. Kemdikbud 117 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti • Apa yang dilakukan Yesus bersama murid-murid-Nya adalah mengadakan perjamuan atau makan malam bersama. Yesus memimpin perjamuan dengan mengucap berkat, memecahkan roti, dan membagi-bagikannya kepada murid-murid-Nya. Ia juga mengedarkan piala berisi anggur. Kata-kata yang diucapkan Yesus ketika membagi-bagikan roti kepada para murid-Nya yaitu: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku” dan ketika megedarkan piala berisi anggur, Yesus mengucapkan “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”. Disebut perjamuan terakhir, karena perjamuan tersebut diadakan oleh Yesus bersama murid-murid-Nya, pada malam terakhir sebelum Yesus ditangkap, menderita sampai wafat disalib. • Peristiwa tersebut kita peringati sebagai hari raya Kamis Putih, yaitu hari kamis pada pekan suci, sehari sebelum hari Jumat agung. Peristiwa perjamuan terakhir secara khusus kita kenangkan pada perayaan Ekaristi, khususnya pada doa syukur agung. Perayaan Ekaristi atau Perjamuan Syukur disebut sebagai sumber serta tujuan dari seluruh perayaan Gereja karena hal-hal berikut. • Perayaan Ekaristi adalah perayaan yang dipesankan Yesus untuk kita rayakan untuk mengenang Yesus yang rela menyerahkan tubuh dan darah-Nya bagi keselamatan kita. • Di dalam perayaan Ekaristi, kita mengenangkan Yesus yang bersabda Liturgi Sabda, dan Yesus yang hadir dengan tubuh dan darahNya Liturgi Ekaristi. Rangkuman 118 kelas IV SD

3. Tugas

Bertanyalah kepada orang tuamu, tokoh umat atau pastor parokimu, tentang keistimewaan sakramen Ekaristi dalam kehidupan umat Katolik. Jawaban ditulis pada buku catatanmu 119 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

C. Doa Pribadi

Doa pribadi mencerminkan relasi atau hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan. Berdoa merupakan salah satu cara untuk bisa bertemu dengan Allah, bercakap-cakap, dan mendengarkan Allah yang berbicara. Doa pribadi, umumnya berisi perasaan serta ungkapan hati, sesuai dengan suasana dan situasi yang dialami. Ada pengalaman suka, duka atau sedih, kecewa, menyesal, takut, bingung, perasaan bersyukur, kagum, dan perasaan lainnya. “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munaik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah- rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya”. Mat 6:5. Sabda Yesus ini mengingatkan kita untuk memiliki sikap doa yang rendah hati. Sikap rendah hati inilah sikap doa yang berkenan di hadapan Allah. Nyanyikanlah lagu di bawah ini Baca Kitab Suci Baca Kitab Suci, doa tiap hari, doa tiap hari, doa tiap hari. Baca Kitab Suci, doa tiap hari, kalau mau tumbuh. kalau mau tumbuh, kalau mau tumbuh. Baca Kitab Suci, doa tiap hari, kalau mau tumbuh. Baca Kitab Suci, doa tiap hari, kalau mau tumbuh. Sumber: Hatiku Penuh Nyanyian, KKI, 2003 Sumber: Dok. Kemdikbud