Peralatan dan Perlengkapan yang Dibutuhkan

5. Analisis Bukti Transaksi

a. Pengertian Analisis bukti transaksi merupakan proses penentuan akun dan pengaruhnya terhadap akun yang lain. Dalam menganalisis bukti transaksi keuangan dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Analisis bukti transaksi bertujuan untuk memeriksa kebenaran dan keabsahan bukti transaksi dan semua informasi yang tercantum didalamnya. Dengan adanya analisis kita akan mengetahui kapan terjadinya transaksi, jatuh tempo pembayaran dan pengaruhnya terhadap akun yang ada pada perusahaan serta keuntungan yang dapat kita peroleh dari transaksi tersebut. b. Tujuan Analisa Bukti Transaksi 1 Memeriksa kebenaran dan keabsahan bukti transaksi dan juga informasi yang terkandung di dalamnya. 2 Mengetahui akun apa saja yang terpengaruh oleh transaksi tersebut. 3 Mengetahui apakah transaksi tersebut menambahmengurangi akun yang bersangkutan. 4 Mengetahui apakah akun yang bersangkutan harus di debet atau di kredit. 5 Mengetahui jumlah pengaruh transaksi tersebut. 6 Mengetahui pihak mana yang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi tersebut. 7 Mengurangi terjadinya duplikasi dan pengumpulan data. Analisis bukti transaksi merupakan proses penentuan akun dan pengaruhnya terhadap akun yang lain. Untuk melakukan hal ini dibutuhkan ketelitian yang tinggi. c. Menganalisis Bukti Transaksi Analisis bukti transaksi pada dasarnya meliputi kegiatan sebagai berikut : 1 Identifikasi penentuan keabsahan fisik bukti transaksi, artinya menentukan pihak mana yang mengeluarkan intern atau ekstern serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang bersangkutan 2 Identifikasi transaksi transaksi apa dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti tanda tangan pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya transaksi yang bersangkutan 3 Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti penghitungan yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta peraturan perpajakan yang berlaku jika transaksi terkait dengan metode dan peraturan perpajakan. Bukti transaksi yang telah dinyatakan absah baik secara formal maupun materil menjadi sumber pencatatan akuntansi. Sementara bukti transaksi yang telah dicatat dijadikan sebagai dokumen pencatatan. d. Aturan Mendebit atau Mengkredit Perkiraan