kompetensi sebesar 0,148 yang lebih besar dari 0,05 dan diperkuat dengan nilai t hitung sebesar 1,462 yang lebih kecil dari t tabel sebesar 1,667.
Ketidaksignifikanan ini juga dapat disimpulkan dari data demografi responden. Data demografi responden menunjukkan, 84 Auditor yang peneliti
teliti sebanyak 76 auditor menjabat sebagai Junior Auditor, 81 diantaranya mempunyai pengalaman bekerja dibawah 5 tahun. Sementara itu, sebanyak 75
Auditor tersebut berpendidikan tingkat Sarjana, sehingga pengetahuan tentang audit masih belum cukup. Dari sisi pengetahuan dan pengalaman para Auditor
tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa para Auditor yang peneliti teliti masih kurang pengetahuan dan pengalamannya. Hal ini menyebabkan
Kompetensi tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Elfarini 2007, Alim 2007
Castellani 2008, dan Tjun 2012 bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan Indah 2010 bahwa
pengalaman dan pengetahuan auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Di dalam penelitian ini, pengalaman dan pengetahuan auditor merupakan
subvariabel dari kompetensi.
4.6.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
Hasil pengujian
hipotesis menunjukkan
bahwa independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit dilihat dari nilai signifikansi untuk variabel independensi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar
4,033 yang jauh lebih besar dari t tabel sebesar 1,667. Pada penelitian ini
independensi terdiri dari 4 subvariabel yaitu lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor, dan jasa non audit.
Adapun tingkat independensi merupakan faktor yang menentukan dari kualitas audit, hal ini dapat dipahami karena jika auditor benar-benar independen
maka akan tidak terpengaruh oleh kliennya. Auditor akan dengan leluasa melakukan tugas-tugas auditnya. Namun jika tidak memiliki independensi
terutama jika mendapat tekanan-tekanan dari pihak klien maka kualitas audit yang dihasilkannya juga tidak maksimal Elfarini, 2007.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Elfarini 2007, Alim 2007, dan De Angelo 1981 bahwa independesi berpengaruh terhadap kualitas
audit. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Tjun 2012 yang menyimpulkan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
4.6.3 Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit
Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit, dapat dilihat dari nilai
F hitung sebesar 16,475 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka kompetensi dan independensi auditor secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini diperkuat dengan nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf signifikansi 5. Dengan derajat kebebasan
pembilangdf1 k = 2 jumlah variabel independen dan derajat kebebasan penyebutdf2 n-k-1 = 82, diperoleh nilai F-tabel sebesar 3,15. Dengan demikian
nilai F-hitung 16,475 lebih besar daripada nilai F-tabel 3,15. Kesimpulannya, kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Elfarini 2007, Castellani 2008, dan Tjun 2012 bahwa kompetensi dan independensi berpengaruh secara simultan
terhadap kualitas audit.
78
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan