56
5.2 Hasil Analisis Univariat
5.2.1 Iklim Kerja
Berdasarkan pengukuran iklim kerja bagian Fabrikasi PG. Trangkil di dapatkan hasil bahwa iklim kerja bagian umum fabrikasi adalah normal, iklim kerja
stasiun emplasemen adalah dibawah NAB, iklim kerja stasiun pemurnian adalah melebihi NAB, iklim kerja stasiun penguapan adalah melebihi NAB, iklim kerja
stasiun masakan adalah melebihi NAB, iklim kerja stasiun pendinginan adalah melebihi NAB, iklim kerja stasiun puteran adalah melebihi NAB, dan iklim kerja
bagian pengelolaan lingkungan fabrikasi adalah melebihi NAB. Adapun tenaga kerja yang terpapar iklim kerja melebihi NAB sejumlah 21 orang dengan prosentase
65,6; tenaga kerja yang terpapar iklim kerja normal sesuai NAB sejumlah 9 orang dengan prosentase 28,1; tenaga kerja yang terpapar iklim kerja dibawah NAB
sejumlah 3 orang dengan prosentase 6,2. Dapat disimpulkan bahwa 65,6 tenaga kerja bagian Fabrikasi PG. Trangkil terpapar iklim kerja melebihi NAB. Iklim kerja
yang tidak sesuai dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan mengakibatkan kelelahan kerja Suma’mur P.K,1996: 96.
Hasil wawancara dengan tenaga kerja, iklim kerja bagian Fabrikasi PG.Trangkil yang melebihi NAB mengakibatkan tenaga kerja sering berkeringat dan
cepat merasa haus. Hal ini sesuai teori dari Suma’mur 1996 bahwa Iklim kerja panas merangsang tubuh untuk berkeringat, dimana dalam berkeringat tubuh akan
kehilangan cairan dan garam natrium dalam jumlah banyak. Jika keadaan tersebut terjadi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama maka dapat
57
mengakibatkan kelelahan. Selain itu pada iklim kerja yang tinggi dapat mengakibtkan heat cramps, heat exhaustion, dan heat stroke A. M. Sugeng Budiono, 2003: 37.
Iklim kerja rendah atau dibawah NAB, dapat mengurangi efisiensi kerja dengan keluhan kaku atau kurangnya koordinasi otot. Keadaan tersebut jika
berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan akan mengakibatkan kelelahan kerja. Efisiensi kerja dipengaruhi iklim kerja dalam daerah nikmat kerja yaitu tidak
dingin dan tidak panas Suma’mur P.K, 1996: 88. Pengendalian iklim kerja panas di bagian Fabrikasi PG. Trangkil dapat
dilakukan dengan cara pemasangan exhaust fan. Exhaust fan berfungsi untuk mengisap udara panas dari dalam ruang dan membuangnya ke luar dan pada saat
bersamaan menghisap udara segar dari luar masuk ke dalam ruangan. Exhaust fan merupakan upaya buatan untuk mengoptimalkan pergantian udara dalam ruang kerja
yang dirasa cukup panas Denny Ardyanto, 2005: 148.
5.2.2 Kelelahan Kerja