5
yang erat dalam keseharian siswa bersinergi juga dengan kegiatan belajar mereka. Dari ketga bagian angket tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai
pemberdayaan atau penggunaan smartphone dalam pembelajaran mereka sehingga dapat digunakan untuk perencanaan merancang pembelajaran
berbasis ICT.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu 1 metode observasi digunakan untuk mengamati keadaan awal dari tempat penelitian serta
populasi dan sampel yang akan diteliti. 2 metode angket digunakan untuk mengetahui tingkat kepemilikan, penggunaan smartphone, dan pemanfaatan
smartphone dalam pembelajaran berbasis ICT di kalangan siswa kelas X MIA-6. 3 metode wawancara terbuka yang diadakan untuk menggali lebih
dalam pendapat siswa terhadap penggunaan smartphone mereka dalam belajar.
4. Hasil dan Pembahasan
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model survey pendidikan. Peneliti tertarik menggunakan model ini karena terdapat
fenomena besar dalam masyarakat yang secara langsung dan tidak langsung siswa ikut terlibat dan terpengaruh dalam fenomena tersebut. Dalam hal ini
tingkat kepemilikan smartphone yang tinggi di masyarakat. Seperti dijelaskan sebelumnya instrument penelitian yang akan diolah berbentuk angket dan
angket dibedakan menjadi 3 Bagian yaitu Bagian A,B, dan C. Angket yang sudah diisi oleh responden kemudian dihitung dan diberikan indikator untuk
mengetahui tingkat kepemilikan dan pemanfaatan smartphone. Berikut merupakan pembahasan dari angket :
Bagian A Demografi dan Karakter Sosial Siswa. Umur :
15 tahun = 16 siswa 16 tahun = 20 siswa
Jenis Kelamin Gender : Laki-laki = 12 siswa
Perempuan = 24 siswa
Jumlah keseluruhan = 36 siswa
6
Akses internet menggunakan wifi
Jumlah Tingkat Penggunaan
Ya Tidak
Di rumah 5
31 RENDAH
Di sekolah 28
8 TINGGI
Di mana saja 22
14 TINGGI
Siswa memiliki smartphone
Jumlah Tingkat Kepemilikan
Ya Tidak
36 TINGGI
Siswa yang berencana membeli smartphone
5 31
RENDAH Tipe
smartphone yang dimiliki siswa Jumlah
Tingkat Kepemilikan Android Based
29 TINGGI
Iphone NIHIL
Windows Based NIHIL
Blackberry NIHIL
Symbian 7
RENDAH Smartphone siswa menggunakan layanan paket data
jaringan 3G4G : Jumlah
Tingkat Penggunaan Ya dengan batasan kuota per bulan
24 TINGGI
Ya tanpa batasan kuota per bulanunlimited 5
RENDAH Tidak menggunakan layanan paket datareguler
7 RENDAH
Cara siswa mengakses internet menggunakan smartphone :
Jumlah Tingkat Penggunaan
Hanya melalui koneksi wifi
2 RENDAH
Melalui wifi dan ISP Indosat, XL, Telkomsel,dll
9 RENDAH
Hanya melalui ISP Indosat, XL, Telkomsel,dll 19
TINGGI Tidak mengakses internet menggunakan
smartphone 6
RENDAH
Tabel 2. Demografi dan kepemilikan smartphone
7 Kategori :
Jika jumlah siswa ≥ 18 menjawab “Ya” dapat dikatakan TINGGI Jika jumlah siswa ≥ 18 menggunakan atau memiliki dapat dikatakan TINGGI
Jika 18
siswa menjawab “Ya” dan 18 menjawab “Tidak” dikatakan CUKUP Jika tepat 18 siswa menggunakan atau memiliki dapat dikataka CUKUP
Jika jumlah siswa ≤ 18 menjawab “Tidak” dapat dikatakan RENDAH Jika jumlah siswa ≤ 18 menggunakan atau memiliki dapat dikatakan RENDAH
Jika tidak ada siswa yang menjawab atau 0 dapat dikatakan NIHIL Informasi yang diambil dari data Angket Bagian A diatas menjawab pertanyaan
penelitian :
“Benarkah tingkat kepemilikan smartphone di kalangan siswa kelas X tinggi?”, Pertanyaan tersebut menjawab
Dilihat dari penggunaan kategori pada angket Bagian A di tabel 2 dengan sampel penelitian yang mengambil kelas X MIA-6 SMA Negeri 3 Pati dilihat bahwa
semua siswa di kelas X MIA-6 mempunyai smartphone jumlah siswa ada 36 orang dan siswa didominasi oleh gender perempuan yang berjumlah 24 orang.
Tipe smartphone yang dimiliki siswa ada 2 yakni Android based dengan jumlah pemilik 29 orang dan Symbian based dengan jumlah pemilik 7 orang. Hal ini
sudah cukup menjelaskan bahwa kepemilikan smartphone di kalangan siswa kelas X tinggi. Dilihat dari keadaan lingkungan sekolah siswa yang berada di daerah
perbatasan tingkat kepemilikan smartphone dibilang sangat tinggi dikarenakan masyarakat di dalamnya sudah tertanam gaya hidup wajib memiliki ponsel untuk
sarana komunikasi. Gaya hidup ini berubah menjadi konsumtif terhadap perkembangan tren smartphone tanpa didasari dengan kebutuhan dari smartphone
tersebut.
8
Bagian B Penggunaan Smartphone Secara Umum.
Penggunaan Smartphone
Jumlah Tingkat
Penggunaan Ya
Tidak Membuka dan mengirim email
31 5
TINGGI Chating dengan teman
36 TINGGI
Menambahkan komentar di media sosial 36
TINGGI Mendengarkan musikMP3
36 TINGGI
Membuat jadwal 29
7 TINGGI
Melakukan transaksi bank.belanja online
22 14
TINGGI Mengambil fotogambar
36 TINGGI
Merekam video 36
TINGGI Upload gambar ke websitemedia sosial
36 TINGGI
Upload video ke websitemedia sosial 17
19 RENDAH
Edit gambar 34
2 TINGGI
Edit video 24
12 TINGGI
Membuat dan edit teks 36
TINGGI Menghubungkan dengan laptopPC
28 8
TINGGI Membuat gambar
21 15
TINGGI Membuat animasi
11 25
RENDAH
Tabel 3. Pemanfaatan smartphone secara umum
Kategori :
Jika jumlah siswa ≥ 18 menjawab “Ya” dapat dikatakan TINGGI Jika 18
siswa menjawab “Ya” dan 18 menjawab “Tidak” dikatakan CUKUP Jika jumlah siswa ≤ 18 menjawab “Tidak” dapat dikatakan RENDAH
9
Tabel diatas menjawab pertanyaan penelitian “Apakah siswa sudah mampu
menggunakan smartphone dalam kesehariannya dan seberapa tinggi tingkat pemanfaatannya dalam keseharian ?”
Hasil yang didapat menunjukkan semua siswa yang berjumlah 36 orang sudah dapat menggunakan smartphone untuk chating dengan teman, menambahkan
komentar di media sosial, mendengarkan MP3, mengambil fotogambar, merekam video, upload gambar ke media sosial, dan membuatedit teks dalam smartphone.
Maka dari itu dapat dikatakan siswa kelas X sudah dapat memanfaatkan smartphone dalam membantu aktivitas keseharian mereka. Beberapa aplikasi
media sosial yang digunakan antara lain facebook, twitter, youtube, Kaskus.
10
Bagian C Penggunaan Smartphone Dalam Pembelajaran.
Penggunaan Smartphone
Jumlah Tingkat
Penggunaan Ya
Tidak Melihat jadwal sekolah
30 6
TINGGI Melihat pengumuman sekolah
28 8
TINGGI Mengirim email kepada staffteman sekolah
26 10
TINGGI Membaca catatan sekolah
25 11
TINGGI Melihat video pembelajaran
32 4
TINGGI Akses perpustakaan
online 16
20 RENDAH
Mengakses website untuk mencari materi pelajaran 34
2 TINGGI
Membagikan catatan kepada teman sekelas 31
5 TINGGI
Mempunyai aplikasi edukatifberhubungan dengan pendidikan
21 15
TINGGI Jenis aplikasi edukatif yang dipunyai :
Mathway, Brainly
Tempat pemakaian smartphone untuk aktifitas belajar :
Jumlah Tingkat
Penggunaan Ya
Tidak Di perpustakaan
11 26
RENDAH Di aula
14 22
RENDAH Di laboratorium sekolah
5 31
RENDAH Di semua tempat dalam sekolah
15 21
RENDAH Di dalam perjalanan misalnya bus, angkot
12 24
RENDAH Di rumah
33 3
TINGGI Di tempat lain
28 8
TINGGI Siswa yang mengakses media sosial dengan
smartphone 31
5 TINGGI
Ada manfaat media sosial dalam kegiatan belajar 29
7 TINGGI
Tabel 4. Penggunaan smartphone dalam belajar
11
Kategori :
Jika jumlah siswa ≥ 18 menjawab “Ya” dapat dikatakan TINGGI Jika 18
siswa menjawab “Ya” dan 18 menjawab “Tidak” dikatakan CUKUP Jika jumlah siswa ≤ 18 menjawab “Tidak” dapat dikatakan RENDAH
Untuk menjawab pertanyaan penelitian “Apakah siswa sudah memanfaatkan
smartphone atau setidaknya mengenal pemanfaatan smartphone pada pembelajaran berbasis ICT ?
” Dalam menjawab pertanyaan diatas diperlukan penggunaan smartphone yang erat
kaitannya dengan aktifitas belajar. Hal itu dapat dilihat di tabel 4, dalam tabel 4 ditunjukkan banyaknya siswa yang dapat melihat jadwal sekolah sebanyak 30
orang, melihat video pembelajaran sebanyak 32 orang, mengakses website untuk mencari materi pelajaran 34 orang, dan membagikan catatan kepada teman sekelas
sebanyak 31 orang. Yang menjadi ketertarikan adalah siswa sudah mengenal dan memanfaatkan aplikasi edukatif yakni Brainly dan Mathway dan penggunaannya
hanya di mata pelajaran matematika yang dilihat dari wawancara terbuka di bawah. Melihat hal itu dapat ditarik jawaban bahwa siswa sudah lebih dahulu
mengenal dan memanfaatkan smartphone untuk pelajaran matematika berbasis ICT. Selain Brainly dan Mathway aplikasi edukatif lainnya seperti Edmodo,
FisikaMu, Science Challenge, Speed Anatomy patut dicoba guru dan siswa untuk kegiatan belajar berbasis ICT cara menginstal aplikasi tersebut tergolong mudah
karena sudah tersedia dalam Google Play yang otomatis terinstal setelah didownload.
Wawancara Terbuka :
Peneliti :
“Apakah sekolah mempunyai aturan tertentu menggunakan smartphone dalam kelas dan lingkungan sekolah ?
”
Siswa :
“Untuk aturan dari sekolah tidak begitu ketat, kami dapat mengakses smartphone saat jam istirahat, namun saat
pelajaran harus dengan persetujuan dari guru karena ada guru yang mengijinkan ada yang tidak”
Peneliti :
“Adakah mata pelajaran yang sudah menggunakan perangkat elektronik IT dalam mengajar?”
Siswa :
“Di kelas kami hanya satu mata pelajaran yang sudah memakai alat seperti smartphone dan juga laptop yaitu mata
pelajaran matematika”
Peneliti :
”Menggunakan apa teman-teman sering mengakses maupun bertukar materi dengan smartphone
?”
Siswa :
“Biasanya kami menggunakan media sosial facebook dengan memakai chat online untuk bertanya tentang materi
kepada teman maupun guru yang bersangkutan”
12
5. Kesimpulan