Pendahuluan T1 702010140 Full text

1

1. Pendahuluan

Ponsel tidak lagi menjadi barang mewah sehingga kebutuhan ponsel cerdas smartphone semakin tinggi. Smartphone merupakan telepon genggan yang mempunyai kemampuan tinggi seperti komputer dikarenakan smartphone juga mempunyai Sistem Operasi yang menjalankannya [1]. Para pengembang smartphone terus berinovasi dengan menambahkan fitur yang semakin beragam dan menjadikan smartphone sebagai perangkat yang dapat melakukan berbagai fungsi multitasking hal ini pula yang memicu minat masyarakat untuk memiliki smartphone untuk membantu kebutuhan pekerjaan yang menuntut kecepatan dan multifungsi. Menurut Djatmiko Wardoyo selaku Marcomm Director Era Jaya di tahun 2008 jumlah pengguna smartphone di Indonesia hanya 2. Lalu 2009 naik jadi 5, mencapai belasan persen pada tahun 2010, tepatnya 13. Sementara di tahun 2011 jumlahnya pengguna smartphone 17, dan tahun 2012 kemarin jumlahnya hingga 28 [2]. Mengutip data yang dimiliki oleh eMarketer, Sabtu 1992015, meski di kawasan negara Asia Pasifik seperti China, India, dan Indonesia terjadi kesenjangan untuk mengakses internet antara perkotaan dan perdesaan akibat persoalan infrastruktur, pertumbuhan akses internet di Asia Pasifik tetap terjadi hingga 8,2 di 2015. eMarketer juga memproyeksikan bahwa pada 2016 hingga 2019 pengguna smartphone di Indonesia akan terus tumbuh. Angka pertumbuhannya pun fantastis. Pada 2016 akan ada 65,2 juta pengguna smartphone dan di tahun 2017 akan ada 74,9 juta pengguna. Adapun pada 2018 dan 2019, terus tumbuh mulai dari 83,5 juta hingga 92 juta user smartphone di Indonesia [3]. Hal ini menggambarkan kepemilikan dan penggunaan smartphone di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah namun apakah penggunaannya untuk hal yang bermanfaat dan produktif seperti menggunakannya dalam pembelajaran ? Untuk mengetahuinya diambil sejumlah penelitian yang menggambarkan pemanfaatan smartphone dalam pembelajaran. Salah satunya yaitu penelitian yang berjudul “Media Pembelajaran Multimedia M- Learning Pada Materi Kalor Kelas VII Berbasis Android ” oleh mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Rizky Arief Budiman 2013, Didapatkan hasil yang menunjukkan penggunaan aplikasi pembelajaran kalor pada smartphone sebagai media pembelajaran Fisika menjadikan siswa di SMP Negeri 1 Tegal lebih mudah mengingat materi daripada menggunakan sarana multimedia [4]. Berdasarkan observasi yang dilakukan di lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 3 Pati peneliti mengambil responden kelas X MIA-6 yang mempunyai jumlah 36 siswa dalam satu kelas. Dalam satu kelas semua siswa mempunyai smartphone . Kelas X MIA-6 yang diteliti 29 siswa mempunyai smartphone berbasis Android, tidak ada siswa yang memiliki smartphone Blackberry maupun iphone, dan 7 siswa memiliki smartphone berbasis Symbian. Dari data sementara tersebut menggambarkan kepemilikan smartphone yang cukup tinggi di kalangan siswa SMA Negeri 3 Pati. Namun apakah kepemilikan smartphone yang tinggi diimbangi dengan pemanfaatan pemiliknya sebagai seorang pelajar khususnya dalam pembelajaran berbasis 2 ICT ? Dari pertanyaan tersebut penelitian ini mempunyai tujuan yakni ingin melihatmengungkap sejauh mana pemanfaatan smartphone di kalangan siswa.kelas X MIA-6 SMA Negeri 3 Pati.

2. Tinjauan Pustaka