KARAKTERISTIK PETANI SAYURAN LAHAN SAWAH DI DESA WONOHARJO KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2011

(1)

KARAKTERISTIK PETANI SAYURAN LAHAN SAWAH DI DESA WONOHARJO KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN

TANGGAMUS TAHUN 2011

Oleh Dwi Ariningsih

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya pendapatan kepala keluarga menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pokok rumah tangganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang karakteristik petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011, dengan titik kajian pada: umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jenis tanaman sayuran, biaya produksi, hasil produksi, pemasaran, pendapatan bersih, jumlah tangungan keluarga, dan pemenuhan kebutuhan pokok.

Populasi penelitian ini sebanyak 29 KK, semua dijadikan responden dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tabulasi frekuensi serta persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sebanyak (82,76%) responden tergolong usia produktif, (2) Sebagian besar responden (82,76%) berpendidikan dasar SD dan SMP, (3) Sebagian besar responden (58,62%) memiliki luas lahan > 0,20 Ha, (4) Sebagian besar responden (48,28%) menanam sayuran kacang panjang dan sawi, (5) Petani sayuran lahan sawah mengeluarkan biaya produksi yang cukup tinggi untuk membeli pupuk dengan rata-rata biaya produksi Rp 693.448 per responden per tahun, (6) Hasil produksi sayuran lahan sawah relatif tinggi yaitu mencapai 308.948 kg per 16,16 ha dalam setahun, (7) Petani sayuran lahan sawah memasarkan hasil produksi sayuran kepada distributor, (8) Sebagian besar responden (72,41%) berpendapatan rendah dibawah rata-rata (< Rp 6.840.314), (9) Petani sayuran lahan sawah rata-rata memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak 4 orang, (10) Sebagian besar responden (62,07%) kebutuhan pokok minimumnya tidak terpenuhi.


(2)

SAYURAN LAHAN SAWAH DI

DESA WONOHARJO

KECAMATAN SUMBEREJO

KABUPATEN TANGGAMUS

TAHUN 2011

NAMA MAHASISWA :

Dwi Ariningsih

NOMOR POKOK MAHASISWA : 0543034008

JURUSAN : Pendidikan IPS

PROGRAM STUDI : Pendidikan Geografi

FAKULTAS : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. I. Gede Sugiyanta, M.Si Sugeng Widodo, S.Pd, M.Pd NIP. 19570725 198503 1 001 NIP. 19750517 200501 1 002

2. Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si Drs. Zulkarnain, M.Si


(3)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. I. Gede Sugiyanta, M.Si ...

Sekretaris : Sugeng Widodo, S.Pd, M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Budiyono, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(4)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Dwi Ariningsih

2. NPM : 0543034008

3. Program Studi : Pendidikan Geografi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS / FKIP Unila

5. Alamat : Desa Wonoharjo RW01/RT01, Kec. Sumberejo Kab. Tanggamus

6. Telp/HP : 085769644426

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka

Bandar Lampung, Juni 2012

Dwi Ariningsih NPM 0543034008


(5)

Penulis dilahirkan di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus pada tanggal 13 juni 1987 anak ke dua dari 5 (lima) bersaudara pasangan Bapak Joko Guntoro dan Ibu Tri Maryati.

Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni pendidikan Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus tamat tahun 1993, kemudian malanjutkan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 07 Gisting Atas Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tamat tahun 1999, Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 2 Talang Padang Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tamat tahun 2002, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus tamat tahun 2005.

Pada tahun 2005 penulis diterima sebagai Mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan geografi melalui jalur non SPMB.


(6)

Alhamdulillahirabbil Alamin, dengan rasa syukur kepada Allah

SWT

ku persembahkan karya sederhana ku ini kepada :

Bapak dan Ibuku Tersayang yang telah ikhlas dan sabar

membesarkanku, mendidikku dan selalu mendo akanku.

Terima kasih atas Kasih Sayang dan Do a yang tulus yang selalu

tercurah

untuk menantikan kelulusanku.

Kakak-ku Guntur Yuwono Argo dan Adik-adikku Anggoro Tri

Riyadi, Ratih Ayu Rengganis dan Ajeng Rizky Yunianti yang selalu

memberikan do a dan semangat selama penyususnan skripsi ini.

Keluarga besar Marto Suwarno dan Sri Suhardi yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materil untuk keberhasilan

penulis, terima kasih atas motivasi kalian dan nasehatnya.

Seseorang yang selalu memberikan motivasi, Kiki Rahmattullah

S.A.N, yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, pemikiran,

semangat, dan doanya. Terima kasih karena mau menemani setiap

langkah kecilku dan semoga kebersamaan ini diridhoi Allah SWT.


(7)

Setiap kegagalan merupakan pijakan awal

Setiap langkah yang kau tempuh mulailah dengan hal yang terkecil

Setiap langkah yang kau lakukan harus didasari dengan berusaha

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan,

sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan

(QS Al Insyirah 94:5-6)

Hinaan dan cacimakian bukanlah penghalang menuju sukses melainkan

semangat untuk meraih kesuksesan


(8)

Bismillahirohmanirrohim,

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Karakteristik Petani Sayuran Lahan Sawah Di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Ucapan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si, selaku Pembimbing I, dan Bapak Sugeng Widodo S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II, serta Bapak Drs. Budiyono, M.S selaku pembahas. Atas bimbingan, arahan, masukan-masukan sekaligus motivasi yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa isi yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan oleh kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus atas segala bantuan baik moril maupun materil kepada :


(9)

yang telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada penulis untuk melakukan studi di Universitas Lampung.

2. Bapak Pembantu Dekan, I, II, III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan fasilitas akademik dan telah membantu memperlancar penyelesaian studi.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan bimbingan dan ilmu selama penulis menuntut ilmu di bangku kuliah, serta telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga.

6. Bapak Djumadi H Suwaro, selaku Kepala Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Bapak Misyanto, selaku Juru Tulis Kelurahan Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus terima kasih atas informasi, bantuan dan kesabarannya dalam membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Para petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo yang telah banyak membantu memberikan keterangan-keterangan dan data yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Geografi angkatan 2005 dan adik-adik tingkat ku terima kasih atas keceriaan, kebersamaan kalian. Semoga segala bantuan yang telah diberikan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.


(10)

penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT, dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis,


(11)

KARAKTERISTIK PETANI SAYURAN LAHAN SAWAH DI DESA WONOHARJO KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN

TANGGAMUS TAHUN 2011

Oleh Dwi Ariningsih

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya pendapatan kepala keluarga menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pokok rumah tangganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang karakteristik petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011, dengan titik kajian pada: umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jenis tanaman sayuran, biaya produksi, hasil produksi, pemasaran, pendapatan bersih, jumlah tangungan keluarga, dan pemenuhan kebutuhan pokok.

Populasi penelitian ini sebanyak 29 KK, semua dijadikan responden dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tabulasi frekuensi serta persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sebanyak (82,76%) responden tergolong usia produktif, (2) Sebagian besar responden (82,76%) berpendidikan dasar SD dan SMP, (3) Sebagian besar responden (58,62%) memiliki luas lahan > 0,20 Ha, (4) Sebagian besar responden (48,28%) menanam sayuran kacang panjang dan sawi, (5) Petani sayuran lahan sawah mengeluarkan biaya produksi yang cukup tinggi untuk membeli pupuk dengan rata-rata biaya produksi Rp 693.448 per responden per tahun, (6) Hasil produksi sayuran lahan sawah relatif tinggi yaitu mencapai 308.948 kg per 16,16 ha dalam setahun, (7) Petani sayuran lahan sawah memasarkan hasil produksi sayuran kepada distributor, (8) Sebagian besar responden (72,41%) berpendapatan rendah dibawah rata-rata (< Rp 6.840.314), (9) Petani sayuran lahan sawah rata-rata memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak 4 orang, (10) Sebagian besar responden (62,07%) kebutuhan pokok minimumnya tidak terpenuhi.


(12)

I. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumberdaya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan dan industri. Apabila pertanian dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian menyangkut proses produksi menghasilkan bahan-bahan kebutuhan manusia yang dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan, yang disertai dengan usaha untuk memperbaharui, memperbanyak (reproduksi) dan mempertimbangkan faktor ekonomis.

Sebagian besar penduduk di Indonesia yang tinggal di pedesaan bermata pencaharian sebagai petani dengan bercocok tanam di ladang dan lahan sawah serta menanaminya dengan berbagai jenis tanaman termasuk tanaman semusim maupun tahunan. Jenis tanaman yang biasa diusahakan oleh petani di pedesaan yaitu tanaman padi yang merupakan tanaman pokok dan mempunyai potensi paling besar untuk pengembangan pertanian karena dapat meningkatkan produksi pangan. Selain tanaman padi, tanaman yang biasa diusahakan oleh petani di pedesaan yaitu tanaman sayuran, baik tanaman sayuran buah, daun, umbi dan jamur.

Tanaman sayuran buah yaitu tanaman berbentuk buah, antara lain cabe, tomat, terong, kacang panjang, mentimun, paprika. Tanaman sayuran daun yaitu tanaman


(13)

berbentuk daun, antara lain kubis, sawi, kangkung, bayam, selada, bawang daun. Tanaman sayuran umbi yaitu tanaman berbentuk umbi, antara lain kentang, bawang merah, bawang putih, wortel, lobak. Sedangkan tanaman sayuran jamur yaitu golongan tanaman yang tidak berdaun, tidak berbunga, tidak berakar dan tidak berklorofil serta dikembangbiakkan melalui spora, antara lain jamur tiram, jamur kuping, dan jamur merang.

Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus merupakan desa yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, dari jumlah penduduk keseluruhan yang mencapai 1947 jiwa, sebanyak 880 jiwa atau 337 kepala kelurga bermata pencaharian sebagai petani. Sebanyak 117 kepala keluarga petani di Desa Wonoharjo menanam sayuran di lahan sawah. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel berikut ini:

Tabel 1. Jumlah Petani Menurut Jenis Tanaman yang Ditanam di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2010

No Jenis Tanaman Jumlak KK Persentase

1 Kopi 84 24,93%

2 Sayuran 117 34,72%

3 Padi 32 9,50%

4 Kelapa 15 4,45%

5 Pala 21 6,23%

6 Kakao 23 6,82%

7 Jagung 17 5,04%

8 Lada 8 2,37%

9 Singkong 13 3,86%

10 Buah 7 2,08%

Jumlah 337 100%

Sumber: Profil Desa Wonoharjo 2010.

Berdasarkan Tabel di atas, sebagain besar penduduk Desa Wonoharjo bermata pencaharian sebagai petani sayuran yaitu sebanyak 117 kepala keluarga (34,72%), kumudian petani kopi sebanyak 84 kepala keluarga (24,92%). Sedangkan mata


(14)

pencaharian yang paling sedikit adalah sebagai petani buah yaitu sebanyak 7 kepala keluarga (2,08%).

Pertanian sayuran bagi penduduk Desa Wonoharjo tidak hanya menyediakan lapangan kerja, akan tetapi juga menyediakan sumber penghasilan yang penting bagi rumah tangga di pedesaan. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 1 juni 2011 terhadap 10 KK petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo, seluruh pendapatan dari hasil penjualan sayuran digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam kehidupan berumah tangga, pendapatan merupakan hal yang sangat pokok dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidup sehingga besar kecilnya pendapatan rumah tangga akan menentukan tingkat kesejahteraan. Berikut gambaran pendapatan kepala keluarga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo:

Tabel 2. Pendapatan Kepala Keluarga Petani Sayuran Lahan Sawah di Desa Wonoharjo

Wiyono 43 4 2,5 Buncis 2.900.000 2.000.000 3 666.667

Sipron 50 5 0,36 K.Panjang 1.420.000 965.000 3 321.667 Sukat 50 5 0,8 K.Panjang 2.317.000 1.717.000 3 572.333

Ristianto 29 3 1,8 Buncis 2.245.000 990.000 3 330.000

Sudarsono 45 4 0,2 K.Panjang 1.330.000 700.000 3 233.333 Khoirul 38 3 0,36 Mentimun 1.000.000 625.000 2 312.500

Marjan 37 3 0,5 Kubis 3.500.000 2.665.000 3 888.333

Wakito 50 5 0,4 Sawi 2.000.000 1.550.000 2 775.000

Slamet 50 5 0,6 Terong 3.870.000 2.830.000 5 566.000

Tukijo 42 4 0,32 Cabe 23.650.000 19.110.000 8 2.388.750

4 705.458

Nama Petani Umur

(Th) Jumlah Jiwa Luas Lahan (ha)

Jenis Tanaman

Sayuran

Hasil Perpasca Panen (Rp)

Pendapatan per bulan Kotor Bersih Bulan

Sumber : Wawancara Dengan Kepala Keluarga Petani Sayuran Lahan Sawah Di Desa Wonoharjo.

Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pendapatan petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo adalah Rp. 705.458,- dan rata-rata jumlah jiwa dalam rumah tangga sebanyak 4 jiwa per rumah tangga. Jika dihitung pendapatan


(15)

perkapita kepala keluarga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo yaitu dengan cara pendapatan rata-rata kepala keluarga petani sayuran di lahan sawah yang berjumlah Rp. 705.458,- perbulan dibagi dengan rata-rata jumlah jiwa dalam rumah tangga sebanyak 4 jiwa, maka diperoleh pendapatan perkapitanya sebesar Rp.

176.365,-Berdasarkan standar pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan pokok yang digunakan oleh BPS Tahun 2010, pendapatan dikatakan tinggi jika pendapatannya > Rp. 1.000.000,- per bulan, pendapatan sedang jika pendapatannya antara Rp. 500.000

500.000 per bulan. Jika mengacu kepada standar pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan pokok yang digunakan oleh BPS, maka dapat dikatakan bahwa pendapatan kepala keluarga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo termasuk rendah.

Rendahnya pendapatan kepala keluarga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo disebabkan oleh biaya produksi untuk menanam sayuran di lahan sawah yang begitu tinggi. Berdasarkan hasil pra survey peneliti di lapangan, rata-rata biaya produksi untuk satu kali masa tanam sayuran di lahan sawah yaitu sebanyak Rp. 1.108.000. Biaya produksi tersebut digunakan untuk pengolahan tanah, membeli bibit, pupuk, obat-obatan, dan upah tenaga kerja.

Selain itu, rendahnya pendapatan kepala keluarga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo disebabkan juga oleh sistem pemasaran atau penyaluran sayuran dari petani ke konsumen yaitu melalui perantara atau distributor. Dalam hal ini, pemasaran dilakukan di sawah ketika sayuran tersebut di panen, petani tidak melakukan penjualan langsung kepada konsumen tetapi di limpahkan kepada


(16)

distributor (sistem pemasaran tidak langsung). Dengan sistem pemasaran yang tidak langsung menyebabkan harga jual sayuran rendah.

Besar kecil pendapatan petani sayuran dapat membawa pengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangganya. Semakin rendah tingkat pendapatan menyebabkan petani akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, kesehatan dan pendidikan.

Jumlah tanggungan keluarga juga mempengaruhi kesempurnaan dan kebahagiaan hidup dalam suatu rumah tangga. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka akan menyebabkan makin besar pula jumlah pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Dengan keadaan demikian petani yang berpenghasilan rendah akan mengalami kesulitan-kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya karena kebutuhan pokok merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Petani Sayuran Lahan Sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011

1. 2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang berkaitan dengan Karakteristik Petani Sayuran Lahan Sawah di Desa Wonoharjo adalah sebagai berikut:


(17)

1. Berapakah umur petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011?

2. Bagaimanakah tingkat pendidikan formal petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011? 3. Berapakah luas lahan yang ditanami sayuran oleh petani lahan sawah di Desa

Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011? 4. Apasajakah jenis sayuran yang ditanam oleh petani sayuran lahan sawah di

Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011? 5. Berapakah besar biaya produksi rata-rata per ha yang dikeluarkan petani

sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011?

6. Berapakah rata-rata hasil produksi per tahun panen yang dihasilkan petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011?

7. Bagaimanakah pemasaran hasil sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011?

8. Berapakah pendapatan bersih per tahun panen yang diperoleh petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011?

9. Berapakah jumlah tanggungan keluarga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011? 10. Bagaimanakah pemenuhan kebutuhan pokok minimum rumah tangga petani

sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011?


(18)

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui umur petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

2. Untuk mengetahui tingkat pendidikan formal petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011. 3. Untuk mengetahui luas lahan sawah yang ditanami sayuran oleh petani di

Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011. 4. Untuk mengetahui jenis tanaman sayuran yang ditanam oleh petani sayuran

lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

5. Untuk mengetahui rata-rata biaya produksi per ha yang digunakan petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

6. Untuk mengetahui mendapatkan rata-rata hasil produksi per tahun panen yang dihasilkan petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

7. Untuk mengetahui pemasaran sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

8. Untuk mengetahui rata-rata pendapatan bersih per tahun panen yang diperoleh petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

9. Untuk mengetahui jumlah tanggungan keluarga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.


(19)

10. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan pokok minimum rumah tangga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

1. 4 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Untuk mendapatkan informasikan tentang karakteristik petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. 3. Menerapkan ilmu pengetahuan secara teori tentang geografi ekonomi untuk

diterapkan di lapangan.

4. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah untuk memperhatikan kehidupan para petani berdasarkan kajian geografi. 5. Sebagai suplemen bahan ajar geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas

XII Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) semester I pada pokok bahasan Kawasan Industri dan Pertanian, Sub Pokok Bahasan Penyebaran Lokasi Pertanian dan Macam-macamnya.

6. Sebagai informasi bagi dinas pertanian, penyuluhan pertanian, kelompok usaha tani, serta penduduk yang mengusahakan pertanian sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus.

1. 5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian adalah petani sayuran yang bertempat tinggal di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus.


(20)

1. Ruang lingkup objek penelitian ini yaitu karakteristik petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. 2. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Desa Wonoharjo Kecamatan

Sumberejo Kabupaten Tanggamus.

3. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Ekonomi.

Menurut Nursid Sumaatmadja, (1988:54 ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya suktur keruangan aktivitas ekonomi. Adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang termasuk kedalam bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan lain sebagainnya.

Digunakannya geografi ekonomi sebagai ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini karena topik kajiannya sangat terkait dengan kehidupan manusia yang memang tidak lepas aktivitas ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam penelitian ini akan mempelajari masalah yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi manusia di bidang pertanian.


(21)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Budiyono, 2003:3)

Lebih lanjut lagi Bintarto dalam Budiyono (2003:3) menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang menciptakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

Berdasarkan pendapat Bintarto di atas, ilmu geografi sangat berperan penting dalam mendeskripsikan fenomena-fenomena fisik maupun sosial di permukaan bumi secara teliti, terarah dan harus rasional khususnya mengenai keberadaan lokasi yang berbeda-beda di permukaan bumi sebagai tempat beraktivitas dan tempat hidup manusia.


(22)

Geografi ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktivitas ekonomi. Dengan demikian, titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang termasuk kedalamnya bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan lain sebagainnya. Aktivitas di bidang pertanian khususnya petani sayuran lahan sawah banyak di pengaruhi oleh faktor lingkungan dimana para petani memanfaatkan sumber daya alam khususnya mata air dari gunung sebagai sumber air untuk mengairi sawahnya.

2.1.2 Karakteristik Petani Sayuran

Karakteristik adalah sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh suatu benda Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:308), karakteristik berasal dari kata Berdasarkan pendapat tersebut bahwasannya karakteristik ialah sifat-sifat khusus yang menggambarkan keadaan pada suatu objek tertentu.

Petani menurut Anwas Adilaga (1982:1) adalah orang yang melakukan kegiatan bercocok tanam hasil bumi atau memeliahara ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan. Kecuali itu merupakan kegiatan manusia yang melakukan kegiatan pembukan lahan dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia sayuran adalah daun-daun seperti sawi, tumbuh-tumbuhan (taoge), polong atau bijian (kapri, buncis) dan sebagainnya yang dapat di masak. Secara umum sayuran merupakan bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dikonsumsi


(23)

dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sayuran,di akses pada tanggal 6 Desember 2011).

Berdasarkan pengertian di atas karakteristik petani sayuran adalah sifat-sifat khusus petani yang melakukan kegiatan bercocok tanam sayuran dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan tersebut.

2.1.3 Lahan Sawah

Sawah adalah lahan usaha pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi. Untuk keperluan ini, sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air hujan. Sawah yang terakhir dikenal sebagai sawah tadah hujan, sementara yang lainnya adalah sawah irigasi (http://id.wikipedia.org/wiki/Sawah, di akses pada tanggal 16 Mei 2011).

Lahan Sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status lahan tersebut. Termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Hasil Bumi, Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan-lahan bukaan baru. Lahan sawah mencakup sawah pengairan, tadah hujan, sawah pasang surut, rembesan, lebak dan lain sebagainya. (Lampung Dalam Angka 2010)


(24)

Berdasarkan pengertian di atas, lahan sawah adalah lahan yang berpetak-petak yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh pematang (galengan), dapat ditanami padi, palawija, dan tanaman budidaya lainnya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi, mata air, sungai atau air hujan.

2.1.4 Umur

Umur adalah waktu hidup atau ada sejak dilahirkan (Kamus Bahasa Indonesia, 2005:1244) sedangkan menurut Kartono (95:56), umur adalah usia seseorang pada saat ulang tahun terakhir. Dengan demikian umur merupakan salah satu identitas seseorang yang mampu mencerminkan seseorang dalam aktivitas sehari-hari kaitanya dalam produktivitas kerja.

Selanjutnya dalam penelitian ini pengolongan umur produktif berdasarkan daeljoeni (1977:74) bahwa :

a. Umur 0-14 tahun (belum produktif).

b. Umur 15-19 tahun (belum produktif penuh). c. 20-54 tahun (produktif penuh).

d. 55-64 tahun (tidak produktif lagi). e. 65+ (tidak produktif penuh lagi).

Pada dasarnya pekerjaan sebagai petani merupakan jenis pekerjaan kasar dan berat. Fisik dan tenaga yang kuat tersebut biasanya dimiliki oleh seseorang yang masuk dalam usia produktif penuh. Usia produktif penuh yang dimaksud yaitu usia antara 20 sampai 54 tahun. Dimana seseorang yang memiliki fisik dan tenaga yang kuat akan dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal.


(25)

Pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang dapat bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan dapat ditempuh melalui pendidikan formal dan informal. Pengaruh pendidikan terhadap petani memang tidak secara langsung, namun melalui pembentukan pola pikir petani yang lebih modern. Pola pikir modern pada petani dalam bentuk inovasi pertanian dan penggunaan teknologi pertanian guna meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya.

Pada kenyataannya terdapat berbagai kendala dalam proses pendidikan diantaranya pemerataan pendidikan. Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan (Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo, 2005:227).

Pendidikan dalam penelitian ini adalah lama pendidikan formal yang ditempuh oleh petani, dalam hal ini adalah kepala keluarga petani sayuran lahan sawah. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 17, 18, dan 19 tentang sistem pendidikan bahwa pendidikan di bagi menjadi 3 jenjang pendidikan, yaitu sebagai berikut :

a. Pendidikan dasar = SD dan SMP

b. Pendidikan menengah = SMA/SMK Sederajat c. Pendidikan Tinggi = Diploma/Sarjana


(26)

Tinggi rendahnya pendidikan formal yang ditempuh petani sedikit berpengaruh terhadap pola pertanian yang diterapkan petani tersebut. Petani yang berpendidikan tinggi akan cenderung menerapkan inovasi atau penemuan baru guna lebih meningkatkan hasil produksi pertanianya. Petani yang berpendidikan rendah biasanya sulit untuk menerapkan pola pertanian modern yang berbasis teknologi dan hanya memilih menerapkan pola pertanian lama sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Hal itu tentu akan mempengaruhi tingkat pendapatan petani yang berdampak juga terhadap pemenuhan kebutuhan pokok.

2.1.6 Luas Lahan Garapan

Luas Lahan garapan adalah jumlah tanah dari sawah, tegalan, perkebunan yang digarap selama satu tahun yang dihitung dalam satuan hektar (ha). Luas atau sempitnya lahan berpengaruh terhadap produktivitas, dan tingkat pendapatan petani, semakin luas lahan tigkat pendapatan mungkin akan semakin besar (Sayogyo, 1987:102). Pendapat tersebut dipertegas oleh Sukartawi (1990:4) bahwa semakin luas lahan garapan yang diusahakan oleh petani, maka akan semakin besar produksi yang akan dihasilkan dan pendapatan yang akan diperoleh bila disertai dengan pengolahan yang baik.

Pengukuran luas usaha tani dapat diukur berdasarkan Luas total lahan adalah jumlah seluruh tanah yang ada dalam usaha tani termasuk sawah, tegal, pekarangan, jalan saluran, Luas lahan pertanaman adalah jumlah seluruh tanah yang dapat ditanami atau diusahakan dan luas tanaman adalah jumlah luas tanaman yang ada pada suatu saat (Ken Suratiyah, 2009:18).


(27)

Berdasarkan pendapat diatas, luas lahan garapan adalah luas seluruh tanah yang ditanami, diusahakan atau digarap selama satu tahun yang dihitung dalam satuan hektar (ha).

2.1.7 Jenis Tanaman Sayuran

Tanaman Sayuran menurut Peraturan Menteri Pertanian No 48/OT.140/10/2009 Tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik adalah tanaman budidaya yang terdiri atas tanaman sayuran buah, tanaman sayuran daun, tanaman sayuran umbi dan jamur. Tanaman sayuran buah yaitu tanaman berbentuk buah, antara lain cabe merah, tomat, terong, kacang panjang, ketimun, paprika. Tanaman sayuran daun yaitu tanaman berbentuk daun, antara lain kubis, sawi, kangkung, bayam, selada, bawang daun. Tanaman sayuran umbi yaitu tanaman berbentuk umbi, antara lain kentang, bawang merah, bawang putih, wortel, lobak. Jamur yaitu golongan tanaman yang tidak berdaun, tidak berbunga, tidak berakar dan tidak berklorofil serta dikembangbiakkan melalui spora, antara lain jamur tiram, jamur kuping, jamur merang.

Berdasarkan tempat tumbuhnya, sayuran dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sayuran dataran tinggi, sayuran dataran rendah, dan sayuran yang dapat tumbuh pada kedua tempat tersebut (Rahardi, 1999:10). Sayuran dataran tinggi tumbuh baik pada suhu rata-rata bulanan kurang dari 21°C. Pertumbuhan yang optimal pada kisaran suhu maksimum sudah melebihi kisaran 27-29°C dan suhu minimum kurang dari 6-8°C. Sayuran dataran tinggi memiliki penyesuaian yang baik dengan suhu rendah. Biji berkecambah dengan baik pada tanah yang dingin dan lembab. penyerapan air pada suhu rendah juga dapat terlaksana dengan baik. Sayuran dataran tinggi dikonsumsi pada bagian vegetatifnya, seperti daun kuncup,


(28)

batang, atau bagian yang berbeda di permukaan tanah. Daerah perkarangan yang amat dangkal merupakan ciri lain tanaman sayuran dataran tinggi. Penyesuaian dengan ketersediaan air tanah yang lebih banyak pada lapisan atas memungkinkan perkarangan sayur dataran tinggi hanya sampai kedalaman 60 cm (Nazaruddin, 1999:3-4).

Kisaran suhu yang baik untuk pertumbuhan sayuran dataran rendah lebih besar dari pada sayuran di dataran tinggi. Justru tanaman ini akan tumbuh baik pada suhu rata-rata bulanan 21°C ke atas. Rata-rata suhu untuk pertumbuhan optimum ialah 26-28,5°C. Bila suhu minimum rata-rata lebih kecil dari 10°C maka tumbuhan akan terganggu. Beberapa sifat sayuran dataran tinggi merupakan kebalikan sifat sayuran dataran rendah. Tanaman sayuran dataran rendah peka terhadap suhu rendah karena dapat menguranggi laju pertumbuhan tanaman. kecambahnya membutuhkan kelembapan tanpa suhu dingin. Bagian yang dikonsumsi pada sayuran dataran rendah umumnya buahnya. Contoh : kacang panjang, tomat, kecipir, mentimun, labu, cabai, terong. Sayuran dataran rendah memiliki daerah perakaran yang relatif lebih dalam. Kedalaman perakarannya 2-3 kali lipat perakaran sayuran dataran tinggi, atau bisa mencapai 120-180 cm untuk jenis sayuran tertentu. Dataran rendah lebih panas dan gampang menguapkan pupuk/air maka kebutuhan air dan pupuk untuk sayur dataran rendah harus menjadi perhatian sendiri. Tanpa air dan pupuk yang cukup sulit tercapai hasil yang baik (Nazaruddin, 1999:4).

Menurut Aksi Agraris Kanisus (1990:10) sayuran dapat digolongkan dari umur/musim tanam dan bagian-bagian yang dimakan. Ditinjau dari umurnya tanaman semusim bisa dipunggut 1-3 kali dari umur 3 minggu sampai 6 bulan


(29)

atau lebih sedikit. Tanaman tahunan dapat dipunggut beberapa kali dan umumnya bisa mencapai 3 tahun. Sayuran yang dimakan pada bagian tangkai/ daun misalnya : bayam, sawi, kobis dan selada. Sayuran buah yang dipungut buahnya misalnya : terong, tomat, kacang panjang, buncis, dan kapri. Sayuran umbi atau akar misalnya : wortel, kentang, biet dan radijs. Sayuran bunga misalnya : kobis bunga dan tebu telur. Sayuran sebagai bumbu-bumbuan misalnya : cabe, bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, kunci dan laos.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tanaman sayuran bisa ditanam di dataran tinggi dan dataran rendah, tergantung dari kulturnya. Sayuran dataran tinggi tumbuh baik pada suhu rata-rata bulanan kurang dari 21°C. Pertumbuhan yang optimal pada kisaran suhu maksimum sudah melebihi kisaran 27-29°C dan suhu minimum kurang dari 6-8°C. Kisaran suhu yang baik untuk pertumbuhan sayuran dataran rendah lebih besar dari pada sayuran di dataran tinggi. Justru tanaman ini akan tumbuh baik pada suhu rata-rata bulanan 21°C ke atas. Rata-rata suhu untuk pertumbuhan optimum ialah 26-28,5°C. Bila suhu minimum rata-rata lebih kecil dari 10°C maka tumbuhan akan terganggu. Beberapa sifat sayuran dataran tinggi merupakan kebalikan sifat sayuran dataran rendah. Selain itu sayuran dapat digolongkan dari umur/musim tanam dan bagian-bagian yang dimakan.

2.1.8 Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam suatu usaha tani. Biaya produksi berhubungan erat dengan uang, biaya produksi dalam usaha tani dapat berupa uang tunai atau barang yang bernilai ekonomis dan berguna dalm proses produksi (Sukartawi, 1995:54). Menurut soekardi (1999:25), biaya


(30)

produksi diperlukan sebagai hal bergerak untuk pembelian pupuk, obat-obatan, bibit, upah tenga kerja, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas biaya produksi ialah banyaknya uang yang dipakai untuk pembelian pupuk, obat-obatan, bibit, upah tenaga kerja dan pembelian peralatan selama satu tahun.

2.1.9 Hasil Produksi Sayuran

Produksi merupakan sejumlah hasil dalam lokasi dan waktu tertentu (Moehar Daniel, 2004:121). Sedangkan menurut D.P Penny (1984:246) produksi adalah jumlah hasil yang diperoleh dari proses produksi dari satu kesatuan faktor produksi misalnya satuan hektar lahan sawah, satu kesatuan kerja dan lain-lain yang diperhitungkan dalam satu kesatuan waktu tertentu, misalnya seminggu atau setahun.

Berdasarkan pendapat tersebut yang dimaksud dengan produksi adalah hasil yang diperoleh seseorang dari produksi yang dihitung dengan satuan berat dalam satu hektar pada satu musim panen.

2.1.10 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan pembeli (B.Sawsta, 1985:105). Sedangkan mudah tidaknya suatu pemasaran dipengaruhi oleh habis tidaknya barang yang dipasarkan (Heidjrahman, 1989:67). Salah satu cara pemasaran adalah pemasaran tidak langsung yaitu penyaluran barang-barang atau


(31)

jasa dari produsen ke konsumen melalui perantara atau distributor (Marius, 1999:195). Pemasaran tidak langsung dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Penjualan barang melalui perantara distributor yaitu bentuk pemasaran yang dijual terlebih dahulu oleh petani ke distributor pembeli barang atau jasa tersebut.

2. Penjualan melalui pengecer yaitu bentuk pemasaran yang dilakukan di tempat pengecer, petani tidak melakukan penjualan langsung kepada konsumen tapi dilimpahkan kepada pihak pengecer.

3. Penjualan melalui makelar yaitu penjualan di lakukan oleh petani dengan cara menjualnya kepada pihak makelar yaitu pembeli yang membeli hasil petani sedikit demi sedikit dan di kumpulkan baru di distributorkan.

Dari pendapat di atas maka pemasaran adalah faktor penting dalam pertanian karena petani akan sangat terbantu dengan adanya pemasaran tersebut untuk memasarkan hasil panennya.

2.1.11 Pendapatan Bersih

Pendapatan atau penghasilan Petani adalah selisih antara penerimaan (Pendapatan kotor) dengan total biaya produksi per usaha tani dengan satuan rupiah (Rp) (Ken Suratiyah, 2009:88). Zaki Baridwan (2000:34) mengemukakan bahwa pendapatan kotor adalah total seluruh penerimaan atau hasil yang diperoleh seseorang sebelum dikurangi dengan total pengeluaran. Sedangkan pendapatan bersih adalah total penerimaan atau hasil setelah dikurangi dari total pengeluaran.


(32)

Petani memperoleh pendapatan setiap akhir panen, yang berupa hasil kotor. Hasil yang diterima petani tersebut akan dikurangi dengan biaya-biaya yang sudah dikeluarkan petani untuk produksi taninya seperti pembelian pupuk, bibit, obat-obatan, biaya pengolahan lahan, upah, dan sebagainya. Setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat penanaman maka petani akan memperoleh pendapatan bersih yaitu sisa setelah dikurang dari pemakaian modal pada saat penanaman. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan seseorang tergantung pada besar dan kecilnya pengeluaran seseorang tersebut dalam memenuhi kebutuhan dan pemakaian modal dalam produksi tani sebelumnya.

2.1.12 Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga adalah orang atau orang-orang yang masih berhubungan keluarga serta hidupnya pun ditanggung (Ridwan Halim, 1990:12). Adapun yang dimaksud dengan jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah orang dalam keluarga yang hidupnya ditanggung kepala keluarga.

Ada kecenderungan keluarga berpendapatan rendah memiliki jumlah anak lebih banyak dibanding dengan keluarga berpendapatan tinggi. Hal ini tentu saja akan menjadi beban tersendiri bagi kepala keluarga yang berpendapatan rendah. Jumlah tanggungan menurut Abu Ahmadi (2007:231), dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Suatu keluarga dinyatakan besar apabila dalam keluarga terdiri dari suami, istri dan > 3 orang anak.

b. Suatu keluarga dinyatakan kecil apabila dalam keluarga terdiri atas suami, istri < 3 orang anak.

Besar kecilnya jumlah jiwa dalam rumah tangga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya beban atau tanggungan kepala rumah tangga. Semakin besar jumlah jiwa


(33)

dalam rumah tangga akan mengakibatkan semakin besar pula beban yang ditanggung kepala keluarga.

2.1.13 Pemenuhan Kebutuhan Pokok

Kebutuhan pokok dapat diartikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yang hidup secara wajar yang meliputi sembilan kebutuhan pokok minimum yang dapat diukur dalam satuan rupiah per tahun yang meliputi sandang dan pangan.

Menurut Daan Dimara dalam mulyanto sumardi dan Hans Dieteres Evers (1985:300) kebutuhan adalah kebutuhan akan bahan makanan, perumahan, sandang, serta barang dan jasa seperti pendidikan, kesehatan dan partisipasi. Lebih lanjut dinyatakan bahwa kebutuhan pokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terpenuhi atau tidaknya kebutuhan primer dan skunder.

Dasar menghitung kebutuhan pokok keluarga dapat dipakai pedoman perhitungan kebutuhan pokok minimal per kapita/orang/tahun yang dikemukakan Totok Madikanto (1990:23) pemenuhan kebutuhan pokok manusia mencakup 9 bahan pokok yang meliputi : beras 140 kg, ikan asin 15 kg, gula pasir, 3,5 kg, tekstil kasar 4 m, minyak tanah 60 Lt. sabun 20 kg, kain batik 2 potong, minyak goreng 6 kg, dan garam 9 kg. Karena standar bahan pokok (barang) sehingga perlu dirupiahkan serta dengan harga yang berlaku maka pada saat pra survey di daerah penelitian pada tanggal 06 mei 2011 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 3. Rincian Kebutuhan pokok Minimum yang Harus dipenuhi Per Tahun Per Kapita di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011

No Kebutuhan pokok Banyaknya Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)

1 Beras 320 kg 7000 2.240.000


(34)

3 Gula pasir 3,5 kg 11.000 38.500

4 Teksti kasar 4 m 15.000 60.000

5 Minyak tanah 60 L 8.000 480.000

6 Minyak goreng 6 kg 12.000 72.000

7 Garam 9 kg 1.000 9.000

8 Sabun 20 kg 2.500 50.000

9 Kain batik 2 potong 30.000 60.000

Jumlah 3.309.500

Sumber : Data Primer Tahun 2011

Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun bardasarkan harga jual 9 bahan pokok sebesar Rp. 3.309.500 untuk menyesuaikan perhitungan menurut BPS maka jumlah pengeluaran yang diperoleh selama setahun dibagi 12 bulan, sehingga diperoleh kebutuhan pokok minimum perkapita perbulannya adalah Rp. 3.309.500 : 12 = Rp. 275.792 dengan ketentuan apabila jumlah pengeluaran per kapita per bulan lebih dari atau sama dengan Rp. 275.792 maka kebutuhan pokok minimumnya dikategorikan terpenuhi, sedangkan apabila jumlah pengeluaran per kapita per bulan kurang dari Rp. 275.792 maka pengeluarannya di bawah batas kebutuhan pokok minimum dan dikategorikan tidak terpenuhi.

2.2 Kerangka Pikir

Pertanian sayuran merupakan mata pencaharian pokok petani sayuran di Desa Wonoharjo yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, akan tetapi penduduk Desa Wonoharjo yang bermata pencaharian pokok sebagai petani sayuran belum semuanya dapat hidup makmur serta terpenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini di karenakan adanya berbagai hambatan dan kesulitan yang dihadapi sebagian besar petani sayuran di lahan sawah, antara lain biaya produksi tinggi, sistem pemasaran yang kurang baik dan banyaknya jumlah jiwa dalam


(35)

rumah tangga. Hal ini mengakibatkan pendapatan rumah tangga petani sayuran di lahan sawah rendah. Melihat dari kenyataan tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji Karakteristik petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

1. Umur Petani

2. Pendidikan formal

3. Luas lahan

4. Jenis tanaman sayuran

5. Biaya produksi

6. Hasil produksi

7. Pemasaran hasil sayuran

8. Pendapatan

9. Jumlah tanggungan keluarga

10. pemenuhan kebutuhan pokok

11.

12.

13.

14.

Karakteristik petani sayuran di lahan sawah


(36)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah ilmu yang membincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran pengetahuan (Hadari Nawawi dalam Pabundu Tika, 2005:2) Sedangkan metodologi penelitian geografi adalah pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan mengembangkan pengetahuan yang menyangkut permukaan bumi dan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial (Pabundu Tika, 2005:2).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat eksploratif yang bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena serta mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan tertentu sesuai dengan fakta-fakta yang tampak atau adanya dilapangan.

Suharsimi Arikunto (2006:7) penelitian yang bertujuan menggali secara luas tentang hal-hal atau sebab-sebab yang mempengaruhi terjadinya sesuatu hal ini disebut eksplorasi. Sedangkan penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Moh Nasir, 1985:55).


(37)

Berdasarkan pendapat di atas, maka metodologi penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan petani sayuran di lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011.

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya atau tidak terbatas. Himpunan individu atau obyek yang terbatas adalah himpunan individu atau obyek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya. Himpunan individu atau obyek yang tidak terbatas adalah himpunan individu atau obyeknya terbatas yang diketahui melalui profil Desa Wonoharjo Tahun 2010.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya merupakan penelitian populasi, objek pada populasi yang diteliti hasilnya di analisis, disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk semua objek.

Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kepala keluarga yang bekerja sebagai petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus yang melakukan usaha tani sayuran di lahan sawah yang berjumlah 117 KK yang himpunan individu atau obyeknya terbatas yang diketahui melalui pra survei Kelurahan Desa Wonoharjo Tahun 2011.


(38)

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari obyek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi (Pabundu Tika, 2005:24). Menurut Suharsimi Arikunto (2006:134) mengatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika subjeknya besar, dapat diambil anatara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih besar lagi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka pengambilan sampel mengunakan teknik proposional random sampling yaitu pengambilan sampel dengan memperhatikan jumlah populasi tiap-tiap dusun yang dilakukan secara acak (random) untuk menentukan jumlah sampel tiap-tiap dusun. Teknik ini digunakan karena pada setiap dusun mempunyai populasi yang berbeda-beda, sehingga dapat diperoleh sampel yang dapat mewakili (representatif) dengan banyaknya subyek dalam tiap-tiap dusun. Dari jumlah populasi yang ada diambil 25% sehingga jumlah sampel adalah 25% x 117 = 29,25 jadi sampel dalam penelitian ini apabila dibulatkan berjumlah 29 KK. Kemudian dari hasil sebaran diatas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Populasi dan Sampel Petani Sayuran Lahan Sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus

No Dusun Jumlah Populasi Sampel

1 Sriwidodo 53 x 25% 13

2 Sridadi 38 x 25% 10

3 Murtirejo 26 x 25% 6

Jumlah 117 29

Sumber: Hasil Perhitungan dari Monografi Desa Wonoharjo Tahun 2011.

Adapun cara penarikan individu sebagai sampel pada tiap-tiap lingkungan dilakukan dengan cara diundi. Teknik pengundian yaitu dengan menulis nama


(39)

responden pada kertas yang digulug sesuai dengan jumlah populasi yang ada pada tiap lingkungan, kemudian nama responden dimasukan kedalam kotak undian, lalu dikocok dan dikeluarkan, nama yang keluar diambil sebagai sampel pada tiap-tiap lingkungan. Hal ini berlaku untuk tiap-tiap lingkungan.

3.3 Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian 3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian (Sumadi Suryabrata, 2009:2005). Lebih lanjut Sugiono (2009:25) menjelaskan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dari pengertian diatas berarti dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan haruslah jelas apa yang menjadi variabel penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian yaitu karakteristik petani sayuran yang indikatornya meliputi : umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jenis tanaman, biaya produksi, hasil produksi, pemasaran, pendapatan bersih, jumlah tanggungan keluarga, dan pemenuhan kebutuhan pokok minimum.

3.3.2 Indikator Penelitian


(40)

a. Umur

Umur merupakan salah satu identitas seseorang yang mampu mencerminkan seseorang dalam aktivitas sehari-hari kaitanya dalam produktivitas kerja. pengolongan umur produktif adalah sebagai berikut :

a. Umur 0-14 tahun (belum produktif)

b. Umur 15-19 tahun (belum produktif penuh) c. 20-54 tahun (produktif penuh)

d. 55-64 tahun (tidak produktif lagi) e. 65+ (tidak produktif penuh lagi)

b. Pendidikan formal petani

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh petani yang diukur dari tahun pendidikan formal yang ditempuh responden. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan dasar = SD dan SMP 2. Pendidikan menengah = SMA/SMK 3. Pendidikan tinggi = Diploma/ Sarjana

c. Luas lahan garapan

Luas lahan garapan adalah luas seluruh tanah yang ditanami, diusahakan atau digarap selama satu tahun yang dihitung dalam satuan hektar (ha). Luas lahan garapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah luas lahan seluruh usaha tani sayuran lahan sawah yang dimiliki petani, baik yang digarap sendiri maupun digarap oleh petani bukan pemilik selama satu tahun dan dihitung dalam satuan


(41)

hektar. Lahan dikatakan sempit bila luas lahan garapan kurang dari 0,20 ha, lahan dikatakan sedang bila luas lahan garapan antara 0,5-2 ha, dan dikatakan luas apabila luas lahan garapan lebih dari >2 ha.

d. Jenis sayuran

Jenis tanaman sayuran yang dimaksud adalah semua jenis tanaman sayuran yang ditanam atau diusahakan di lahan sawah oleh petani sayuran di Desa Wonoharjo: Jenis sayuran yang ditanam di lahan sawah terdiri: kacang panjang, cabe, tomat, sawi, kubis, buncis, mentimun, dan terong.

e. Biaya produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam suatu usaha tani. Biaya produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya uang yang dipakai untuk bibit, pupuk, obat-obatan, biaya sewa, upah tenaga kerja dan lain-lain yang dihitung dengan satuan rupiah dalam waktu satu tahun panen.

f. Hasil produksi sayuran.

Produksi adalah hasil yang diperoleh seseorang dari usaha tani yang dihitung dengan satuan berat dalam satu hektar pada satu pasca panen. Produksi sayuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya hasil sayuran yang dihasilkan oleh seluruh petani sayuran dari proses usaha tani yang dihitung dengan satuan kilogram yang diperoleh dalam satu tahun panen.

a. Rendah apabila < 500 Kg per tahun

b. Sedang apabila mencapai 500-1000 Kg per tahun


(42)

g. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran tidak langsung dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Penjualan barang melalui perantara distributor yaitu bentuk pemasaran yang dijual terlebih dahulu oleh petani ke distributor pembeli barang atau jasa tersebut.

2. Penjualan melalui pengecer yaitu bentuk pemasaran yang dilakukan di tempat pengecer, petani tidak melakukan penjualan langsung kepada konsumen tapi dilimpahkan kepada pihak pengecer.

3. Penjualan melalui makelar yaitu penjualan di lakukan oleh petani dengan cara menjualnya kepada pihak makelar yaitu pembeli yang membeli hasil petani sedikit demi sedikit dan di kumpulkan baru di distributorkan.

h. Pendapatan bersih

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan (pendapatan kotor) dengan total biaya produksi per usaha tani. Pendapatan bersih yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh petani sayuran dikurangi biaya-biaya produksi yang dinilai dalam rupiah dan dihitung dalam satu tahun panen. Pendapatan bersih petani dapat dikelompokkan menjadi :

a. Sedikit apabila pendapatan bersih < 5.000.000 per tahun.

b. Sedang apabila pendapatan bersih 5.000.000 - 15.000.000 per tahun. c. Tinggi apabila pendapatan bersih tahun.


(43)

i. Jumlah tanggungan keluarga

Jumlah tanggungan keluarga dapat diartikan banyaknya individu yang terdapat dalam suatu keluarga dan menjadi beban dalam mencukupi berbagi kebutuhan pokok untuk hidup yang harus dapat dipenuhi demi kelangsungan hidupnya. Dikatakan tanggungan kecil bila jumlah anaknya < 3 orang, sedangkan tanggungan besar bila jumlah anaknnya > 3 orang.

j. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum

Pemenuhan kebutuhan pokok rumahtangga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan pokok minimum yang meliputi Sembilan bahan pokok per kapita per tahun yang diungkapkan dalam satuan rupiah.

a. Terpenuhi jika pengeluaran per kapita per bulan sama dengan atau lebih besar dari kebutuhan pokok per kapita per bulan Rp. 275.792 per kapita.

b. Tidak terpenuhi jika pengeluaran per kapita lebih kecil dari kebutuhan pokok per kapita per bulan Rp. 275.792 per kapita.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4.1 Observasi

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian (Pabundu Tika, 2005:44). Teknik ini digunakan untuk


(44)

mengetahui kondisi dan kegiatan serta berbagai sarana dan prasarana yang menunjang petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo kecamatan Sumberejo Tahun 2011.

3.4.2 Wawancara Terstruktur

Teknik wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal atau semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi (Pabundu Tika, 2005:49). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer dari responden dengan menggunakan daftar pertanyaan. Pelaksanaanya yaitu dengan mendatangi responden satu persatu untuk menjawab daftar pertanyaan yang ditanyakan oleh peneliti. Data yang didapat mengenai luas lahan yang ditanami sayuran, jenis sayuran yang ditanam, biaya produksi, hasil produksi, pemasaran hasil sayuran, pendapatan bersih, jumlah tanggungan keluarga, dan pemenuhan kebutuhan pokok minimum rumah tangga petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Tahun 2011.

3.4.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, dokumentasi, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:231). Teknik Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapat data sekunder yang bersumber dari data monografi Desa Wonoharjo.


(45)

Analisa data adalah pengolahan dan interpretasi data untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel dalam bentuk persentase. Langkah pertama dalam menyusun distribusi persentase adalah membagi jumlah observasi dalam masing-masing kategori variabel (f) dengan jumlah frekuensi (N). Setelah pembagian dilakukan hasilnya dikalikan dengan 100 untuk menghasilkan persentase. Selanjutnya hasil penelitian dideskripsikan secara sistematis sebagai laporan hasil penelitian dan akhirnya ditarik kesimpulan sebagai laporan akhir penelitian ini yang dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

% : Persentase yang diperoleh f : Nilai yang diperoleh N : Jumlah responden

100 : Konstanta (Arif Sukadi Sadiman, 1990:96)

100 %

N f


(46)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Karakteristik Petani Sayuran Lahan Sawah di Desa Wonoharjo, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Umur responden petani sayuran terbanyak pada kategori usia produktif penuh (20-54 tahun).

2. Sebagaian besar pendidikan formal petani sayuran tergolong ke dalam pendidikan dasar (SD) dan SMP.

3. Sebagian besar petani sayuran dilahan sawah memiliki luas lahan yang sempit.

4. Petani lahan sawah di Desa Wonoharjo pada umumnya menanam sayuran kacang panjang dan sawi.

5. Petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo mengeluarkan biaya produksi yang cukup tinggi untuk membeli pupuk.

6. Hasil produksi sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo relatif tinggi yaitu mencapai 308.948 kg per 16,16 ha dalam setahun.


(47)

7. Petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo umumnya memasarkan hasil produksi sayuran kepada distributor.

8. Petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo memperoleh pendapatan bersih yang relatif rendah.

9. Petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo rata-rata memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak 4 orang.

10. Petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo pada umumnya tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok minimum rumahtangganya.

5.2 Saran-saran

1. Petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo diharapkan mampu menekan biaya produksi mereka, agar pengeluaran mereka tidak terlalu tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi biaya produksi adalah salah satunya dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk kandang dan kompos sebagai pengganti pupuk kimia.

2. Membentuk koperasi simpan pinjam di desa Wonoharjo untuk membantu dan mempermudah permodalan dan pemasaran sayuran lahan sawah di desa Wonoharjo.


(48)

WONOHARJO KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh

DWI ARININGSIH NPM 0543034008

Pembimbing 1 : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si Pembimbing 2 : Sugeng Widodo,S.Pd, M.Pd Dosen Pembahas : Drs. Budiyono, M.S

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(49)

WONOHARJO KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2011

Oleh

DWI ARININGSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(50)

Gambar Halaman 1. Kerangka Pikir ... 25 2. Peta Administratif Desa Wonoharjo

Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus ... 38 3. Tipe Curah Hujan Scmidth-Ferguson ... 41 4. Piramida Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin


(51)

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 10

2.1 Tinjauan Pustaka ... 10

2.1.1 Pengertian Geografi ... 10

2.1.2 Karakteristik Petani Sayuran ... 11

2.1.3 Pengertian Lahan Sawah ... 12

2.1.4 Umur ... 13

2.1.5 Pendidikan Formal Petani ... 14

2.1.6 Luas Lahan Garapan ... 15

2.1.7 Jenis Tanaman Sayuran ... 16

2.1.8 Biaya Produksi ... 19

2.1.9 Hasil Produksi Sayuran ... 19

2.1.10 Pemasaran ... 20

2.1.11 Pendapatan Bersih ... 21

2.1.12 Jumlah Tanggungan Keluarga ... 21

2.1.13 Pemenuhan Kebutuhan Pokok ... 22

2.2 Kerangka Pikir ... 24

III. METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Metode Penelitian ... 26

3.2 Populasi dan Sampel ... 27


(52)

3.3 Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian ... 29

3.3.1 Variabel Penelitian ... 29

3.3.2 Indikator Penelitian ... 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4.1 Observasi ... 34

3.4.2 Wawancara Terstruktur ... 34

3.4.3 Dokumentasi ... 35

3.5 Teknik Analisa Data ... 35

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36

4.1 Keadaan Geografis Desa Wonoharjo ... 36

4.1.1 Letak Astronomis ... 36

4.1.2 Letak Administratif ... 36

4.1.3 Luas Wilayah ... 39

4.1.4 Keadaan Iklim ... 41

4.1.5 Keadaan Topografi ... 44

4.1.6 Letak Sosial Ekonomi ... 44

4.2 Keadaan Penduduk Desa Wonoharjo ... 45

4.2.1 Jumlah Penduduk dan Persebaran Penduduk ... 45

4.2.2 Komposisi Penduduk ... 47

4.2.2.1 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin... 48

4.2.2.2 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 52

4.2.2.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 53

4.3 Penyajian Data, Analisis, dan Pembahasan ... 55

4.3.1 Umur Responden ... 55

4.3.2 Pendidikan Formal Responden ... 57

4.3.3 Luas Lahan ... 59

4.3.4 Jenis Tanaman Sayuran ... 61

4.3.5 Biaya Produksi ... 63

4.3.6 Hasil Produksi ... 66

4.3.7 Pemasaran ... 68

4.3.8 Pendapatan Bersih ... 70

4.3.9 Jumlah Tanggungan Keluarga ... 73

4.3.10 Pemenuhan Kebutuhan Pokok . ... 74

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 78

5.2 Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA


(53)

Ahmadi, Abu. 2007.Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta

Anonim. 2009.Profil Desa Wonoharjo. Kantor Kelurahan Wonoharjo.

Arif Sukadi Sadiman. 1990.Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

B. Swasta. 1995.Managemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarata. Badan Pusat Statistik. 2000.Lampung DalamAngka. BPS. Bandar Lampung. Bagoes, Ida Mantra. 2003.Demografi Umum. Pustaka Belajar. Yogyakarta Baridwan, Zaki. 1992.Intermediate Accounting. BEFE- Yogyakarta.Yogyakarta. Bintarto, R. 1982.Pengantar Geografi Sosial. Karya Sekip.Yogyakarta.

Budiono. 2003. Dasar-dasar Geografi Sosial. (Bahan Ajar).Program Studi Pendidikan Geografi. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Daeljoeni, N. 1992.Geografi Kota dan Desa. Alumni. Bandung.

Daniel, Moehar. 2004.Pengantar Ekonomi Pertanian.Bumi Aksara. Jakarta Depdikbud.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Balai Pustaka.

Halim, Ridwan.1990.Hukum Perburuandalam Tanya jawab.Ghalia.Jakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Sawah, di akses pada tanggal 16 Mei 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Sayuran,di akses pada tanggal 6 Desember 2011.


(54)

(Anggota IKAPI). Yogyakarta.

Mardikanto, Totok. 1990.Pembangunan Pertanian. Tri Tunggal Fajar. Surakarta. Mulyanto, Sumardi dan Hans Dieters Evers. 1985.Kemiskinan dan Kebutuhan

Pokok. Rajawali Press. Jakarta.

Nasir, Moh. 1985.MetodologiPenelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nazarudin. 1999.Budi Daya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Pabundu, Tika. 2005.Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara. Jakarta.

Penny, D.H. 1984.Pekarangan Petani dan Kemiskinan. Gadjah Mada University Press.

Peraturan Menteri Pertanian No 48/OT.140/10/2009 Tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik.

Sayogyo. 1987.Petani Desa dan Kemiskinan.BPFE. Yogyakarta

Singaribun, Masri dan Efendi, Sofian. 1989.Metodologi Penelitian Survei.

LP3ES. Jakarta.

Soekardi, Wisnu Subroto. 1993.Asas-asas Meteorologi Pertanian.Ghalia Indonesia. Jakarta.

Subarjo. 2006.Meteorologi dan Klimatologi. Buku Ajar. FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sukartawi. 1990.Teori Ekonomi Produksi.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sumaatmadja, Nursid. 1988.Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Alumni. Bandung.

Suratiyah, Ken. 2009. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suryabrata, Sumadi. 2009.Metode Penelitian. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Tirtarahardja, Umar. 2005.Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.


(55)

Tabel Halaman 1. Jumlah Petani Menurut Jenis Tanaman Yang Ditanam di Desa

Wonoharjo 2

2. Pendapatan Kepala Keluarga Petani Sayuran Lahan Sawah 3 3. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum Yang Harus Di Penuhi Pertahun

Per kepala Di DesaWonoharo Kecamatan Sumberejo Kabupaten

Tanggamus Tahun 2010 . 23

4. Populasi Dan Sampel Petani Sayuran Lahan Sawah Kecamatan

Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2010 28 5. Pengunaan Lahan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus

Tahun 2010 39

6. Datar Curah Hujan Di Desa Wonoharjo 42 7. Zona Iklim Berdasarkan Schamidth-Ferguson 43 8. Distribusi Jumlah Penduduk Tiap Dusun 46 9. Komposisi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin 49 10. Pomposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa

Wonoharjo Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2010 52 11. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencarian Di Desa Wonoharjo

Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2010 54 12. Komposisi Umur Responden Di Desa Wonoharjo Sumberejo

Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 55

13. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa

Wonoharjo ... 57 14. Jumlah Responden Berdasarkan Pengelompokan Luas Lahan Sayuran

Di Desa Wonoharjo 60

15. Jenis Tanaman Sayuran Yang Ditanam Petani Sayuran Di Lahan

Sawah Desa Wonoharjo 62

16. Jumlah Biaya Produksi Sayuran Lahan Sawah Di Desa.Wonoharjo

Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 64 17. Rata-Rata Biaya Produksi LahanSawah Di Desa


(56)

Sayuran lahan sawah di desa Wonoharjo Kecamatan

Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 67 19. Jumlah Responden Menurut Pemasaran Hasil Produksi Sayuran

Lahan Sawah di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo

Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 69

20. Pendapatan bersih petani sayuran lahan sawah per

Tahun di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten

Tanggamus Tahun 2011 .. 71

21. Pendapatan bersih petani sayuran lahan sawah per

Bulan di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten

Tanggamus Tahun 2011 72

22. Jumlah Jiwa Dalam Rumahtangga Responden Di Desa Wonoharjo

Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 .. 73 23. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Petani

Sayuran Lahan Sawah Di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo


(57)

Setiap kegagalan merupakan pijakan awal

Setiap langkah yang kau tempuh mulailah dengan hal yang terkecil

Setiap langkah yang kau lakukan harus didasari dengan berusaha

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan,

sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan

(QS Al Insyirah 94:5-6)

Hinaan dan cacimakian bukanlah penghalang menuju sukses

melainkan semangat untuk meraih kesuksesan


(58)

SAYURAN LAHAN SAWAH DI

DESA WONOHARJO

KECAMATAN SUMBEREJO

KABUPATEN TANGGAMUS

TAHUN 2011

NAMA MAHASISWA :

Dwi Ariningsih

NOMOR POKOK MAHASISWA : 0543034008

JURUSAN : Pendidikan IPS

PROGRAM STUDI : Pendidikan Geografi

FAKULTAS : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. I. Gede Sugiyanta, M.Si Sugeng Widodo, S.Pd, M.Pd NIP. 19570725 198503 1 001 NIP. 19750517 200501 1 002

2. Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si Drs. Zulkarnain, M.Si


(59)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. I. Gede Sugiyanta, M.Si ...

Sekretaris : Sugeng Widodo, S.Pd, M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Budiyono, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(60)

(61)

Alhamdulillahirabbil Alamin, dengan rasa syukur kepada Allah

SWT

ku persembahkan karya sederhana ku ini kepada :

Bapak dan Ibuku Tersayang yang telah ikhlas dan sabar

membesarkanku, mendidikku dan selalu mendo akanku.

Terima kasih atas Kasih Sayang dan Do a yang tulus yang selalu

tercurah

untuk menantikan kelulusanku.

Kakak-ku Guntur Yuwono Argo dan Adik-adikku Anggoro Tri

Riyadi, Ratih Ayu Rengganis dan Ajeng Rizky Yunianti yang selalu

memberikan do a dan semangat selama penyususnan skripsi ini.

Keluarga besar Marto Suwarno dan Sri Suhardi yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materil untuk keberhasilan

penulis, terima kasih atas motivasi kalian dan nasehatnya.

Seseorang yang selalu memberikan motivasi, Kiki Rahmattullah

S.A.N, yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, pemikiran,

semangat, dan doanya. Terima kasih karena mau menemani setiap

langkah kecilku dan semoga kebersamaan ini diridhoi Allah SWT.


(62)

Penulis dilahirkan di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus pada tanggal 13 juni 1987 anak ke dua dari 5 (lima) bersaudara pasangan Bapak Joko Guntoro dan Ibu Tri Maryati.

Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni pendidikan Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus tamat tahun 1993, kemudian malanjutkan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 07 Gisting Atas Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tamat tahun 1999, Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 2 Talang Padang Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tamat tahun 2002, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus tamat tahun 2005.

Pada tahun 2005 penulis diterima sebagai Mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan geografi melalui jalur non SPMB.


(63)

Bismillahirohmanirrohim,

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Karakteristik Petani Sayuran Lahan Sawah Di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Ucapan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si, selaku Pembimbing I, dan Bapak Sugeng Widodo S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II, serta Bapak Drs. Budiyono, M.S selaku pembahas. Atas bimbingan, arahan, masukan-masukan sekaligus motivasi yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa isi yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan oleh kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus atas segala bantuan baik moril maupun materil kepada :


(64)

yang telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada penulis untuk melakukan studi di Universitas Lampung.

2. Bapak Pembantu Dekan, I, II, III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan fasilitas akademik dan telah membantu memperlancar penyelesaian studi.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan bimbingan dan ilmu selama penulis menuntut ilmu di bangku kuliah, serta telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga.

6. Bapak Djumadi H Suwaro, selaku Kepala Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Bapak Misyanto, selaku Juru Tulis Kelurahan Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus terima kasih atas informasi, bantuan dan kesabarannya dalam membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Para petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo yang telah banyak membantu memberikan keterangan-keterangan dan data yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Geografi angkatan 2005 dan adik-adik tingkat ku terima kasih atas keceriaan, kebersamaan kalian. Semoga segala bantuan yang telah diberikan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.


(65)

penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT, dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis,


(66)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Dwi Ariningsih

2. NPM : 0543034008

3. Program Studi : Pendidikan Geografi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS / FKIP Unila

5. Alamat : Desa Wonoharjo RW01/RT01, Kec. Sumberejo Kab. Tanggamus

6. Telp/HP : 085769644426

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka

Bandar Lampung, Juni 2012

Dwi Ariningsih NPM 0543034008


(1)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil Alamin, dengan rasa syukur kepada Allah

SWT

ku persembahkan karya sederhana ku ini kepada :

Bapak dan Ibuku Tersayang yang telah ikhlas dan sabar

membesarkanku, mendidikku dan selalu mendo akanku.

Terima kasih atas Kasih Sayang dan Do a yang tulus yang selalu

tercurah

untuk menantikan kelulusanku.

Kakak-ku Guntur Yuwono Argo dan Adik-adikku Anggoro Tri

Riyadi, Ratih Ayu Rengganis dan Ajeng Rizky Yunianti yang selalu

memberikan do a dan semangat selama penyususnan skripsi ini.

Keluarga besar Marto Suwarno dan Sri Suhardi yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materil untuk keberhasilan

penulis, terima kasih atas motivasi kalian dan nasehatnya.

Seseorang yang selalu memberikan motivasi, Kiki Rahmattullah

S.A.N, yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, pemikiran,

semangat, dan doanya. Terima kasih karena mau menemani setiap

langkah kecilku dan semoga kebersamaan ini diridhoi Allah SWT.


(2)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo

Kabupaten Tanggamus pada tanggal 13 juni 1987 anak ke dua

dari 5 (lima) bersaudara pasangan Bapak Joko Guntoro dan Ibu

Tri Maryati.

Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni pendidikan Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus tamat

tahun 1993, kemudian malanjutkan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 07

Gisting Atas Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tamat tahun 1999,

Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 2 Talang Padang

Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tamat tahun 2002, dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus tamat tahun 2005.

Pada tahun 2005 penulis diterima sebagai Mahasiswa Universitas Lampung

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS Program Studi


(3)

SANWACANA

Bismillahirohmanirrohim,

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Karakteristik Petani Sayuran Lahan Sawah Di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Ucapan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. I Gede

Sugiyanta, M.Si, selaku Pembimbing I, dan Bapak Sugeng Widodo S.Pd, M.Pd

selaku pembimbing II, serta Bapak Drs. Budiyono, M.S selaku pembahas. Atas

bimbingan, arahan, masukan-masukan sekaligus motivasi yang telah diberikan

selama penulis menyelesaikan skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa isi yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan oleh kemampuan dan pengetahuan yang penulis

miliki. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang


(4)

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas lampung

yang telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada penulis untuk

melakukan studi di Universitas Lampung.

2. Bapak Pembantu Dekan, I, II, III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan fasilitas akademik dan telah

membantu memperlancar penyelesaian studi.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan bimbingan dan ilmu selama penulis menuntut ilmu di bangku kuliah,

serta telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga.

6. Bapak Djumadi H Suwaro, selaku Kepala Desa Wonoharjo Kecamatan

Sumberejo Kabupaten Tanggamus yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Bapak Misyanto, selaku Juru Tulis Kelurahan Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus terima kasih atas informasi, bantuan dan kesabarannya

dalam membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Para petani sayuran lahan sawah di Desa Wonoharjo yang telah banyak

membantu memberikan keterangan-keterangan dan data yang diperlukan dalam

penelitian skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Geografi angkatan 2005 dan adik-adik tingkat ku

terima kasih atas keceriaan, kebersamaan kalian. Semoga segala bantuan yang telah diberikan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.


(5)

Penulis berharap semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada

penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT, dan akhirnya penulis berharap

semoga skripsi ini berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis,


(6)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Dwi Ariningsih 2. NPM : 0543034008

3. Program Studi : Pendidikan Geografi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS / FKIP Unila

5. Alamat : Desa Wonoharjo RW01/RT01, Kec. Sumberejo Kab. Tanggamus

6. Telp/HP : 085769644426

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka

Bandar Lampung, Juni 2012

Dwi Ariningsih NPM 0543034008