commit to user 33
sebesar 10,86, median nilai tengah sebesar 11,00, modus 12, standar deviasi 1,511 dan varian 2,283.
Sementara itu, distribusi frekuensi dari variabel perilaku seksual pra nikah pada remaja Y dengan grafik batang adalah sebagai berikut:
Tabel IV.4 Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Pra Nikah pada Remaja Perilaku
Frekuensi Persentase
Dilakukan 58 58
Tidak dilakukan 42
42 Jumlah 100 100.00
B. Uji Prasyarat
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas yang dibantu
program SPSS dapat dilihat dengan nilai p pada uji Kolmogorof Smirnov, maka interpretasinya adalah apabila nilai p 0,05 maka data berdistribusi normal dan
apabila p 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel IV.5 Hasil Uji Distribusi Normal Variabel
Nilai p interpretasi
Persepsi 0,100 Berdistribusi
Normal Sikap 0,404
Berdistribusi Normal
Perilaku Seksual 0,000
Berdistribusi tidak Normal
commit to user 34
Berdasarkan tabel IV.5 dapat disimpulkan bahwa data persepsi dan sikap mempunyai data yang berdistribusi normal sedangkan perilaku seksual tidak
berdistribusi normal.
C. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian disini adalah menguji hubungan antar variabel. Berikut disajikan hasil pengujian hipotesis dalam tabel:
1. Hipotesis 1: Hubungan persepsi remaja tentang seks pranikah dengan perilaku
seks pranikah Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan persepsi remaja
tentang seks pranikah dengan perilaku seks pranikah. Analisis yang digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas dan variabel terkait dengan uji
statistik Spearman Rho. Berdasarkan hasil yang didapatkan dengan menggunakan pengolahan SPSS versi 15 nilai r hitung adalah 0,355 dan nilai
p hitung adalah 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi remaja tentang seks pranikah dengan perilaku seks pranikah. Dimana semakin
pengetahuan baik maka perilaku seksual pra nikah tidak akan dilakukan. Berikut ini disajikan tabel hubungan persepsi dengan perilaku seksual pra
nikah remaja. Tabel IV.6 Hubungan persepsi dengan perilaku seksual pra nikah remaja
Variabel Nilai
ρ p-value interpretasi
Perilaku 0,355 0,000 Signifikan
commit to user 35
2. Hipotesis 2: Hubungan sikap remaja tentang seks pranikah dengan perilaku
seks pranikah Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan sikap remaja
tentang seks pranikah dengan perilaku seks pranikah. Analisis yang digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas dan variabel terkait dengan uji
statistik Spearman Rho. Berdasarkan hasil yang didapatkan dengan menggunakan pengolahan SPSS versi 15 nilai r hitung adalah 0,426 dan nilai
p hitung adalah 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan sikap remaja tentang seks pranikah dengan perilaku seks pranikah. Dimana semakin
positif sikap remaja maka perilaku seksual pra nikah tidak akan dilakukan. Berikut ini disajikan tabel hubungan sikap dengan perilaku seksual pra nikah
remaja. Tabel IV.7 Hubungan sikap dengan perilaku seksual pra nikah remaja
Variabel Nilai
ρ p-value interpretasi
Sikap 0,426 0,000 Signifikan
3. Hipotesis 3: Hubungan persepsi dan sikap remaja secara bersama-sama
tentang seks pranikah dengan perilaku seks pranikah Hipotesis yang diuji adalah hubungan persepsi dan sikap secara
bersama-sama dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja. Untuk menguji hubungan persepsi dan sikap secara bersama-sama dengan perilaku seksual
pra nikah dilakukan dengan analisis uji regresi linier. Hasil pengolahan data disajikan dalam tabel berikut ini:
commit to user 36
Tabel IV.8. Hasil Uji Hipotesis Tiga
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
F B
Std. Error Beta
Constant 4.053
.953 4.254
.000 26.858 Persepsi
.254 .057
.365 4.477
.000 Sikap
.195 .034
.463 5.688
.000
Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil persamaan regresi linier adalah sebagai berikut:
Y = 4,053+0,254X
1
+0,195X
2
+e Persamaan di atas menunjukkan bahwa variabel persepsi sikap memberikan
kontribusi positif terhadap perilaku seks pranikah sebesar koefisien regresinya. Sedangkan nilai F hitung = 26,858 dan p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan persepsi dan sikap remaja secara bersama-sama tentang seks pranikah dengan perilaku seks pranikah.
Sementara itu, koefisien determinasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa nilai R adalah 0,597 dan R
2
adalah 0,356. Nilai ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama persepsi dan sikap mempunyai hubungan yang
signifikan dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja. Sedangkan nilai R
2
menunjukkan kontribusi persepsi dan sikap kepada perilaku seksual pranikah adalah sebesar 35,6. Hal ini berarti bahwa faktor yang berhubungan dengan
perilaku seksual pra nikah masih banyak yang lain.
D. Pembahasan Hasil Penelitian