commit to user
14 orang mampu mengaplikasikan atau menerapkan aturan-aturan hukum
dan atau ketentuan-ketentuan hukum sebagaimana mestinya. 2.
Agar orang mampu menentukan dan memilih pemikiran-pemikiran tersebut diatas, yang dapat dipergunakan sebagai atau menjadi dasar
penetapan aturan-aturan hukum dan atau ketentuan-ketentuan hukum ius constitutum dari ius constituendum yang berlaku dalam rangka
menghadapi perkembangan, perubahan, atau pertumbuhan kehidupan bermasyarakat. Sehingga mampu menetapkan aturan-aturan hukum
dan atau ketentuan-ketentuan hukum baru sesuai dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat.
3. Agar orang mampu memahami kebijakan yang menggariskan
kerangka dan arah tata hukum yang berlaku. Sehingga dapat menerapkan dan mengembangkan hukum sesuai dengan kebutuhan
hidup bermasyarakat dalam satu sistem.
B. Tinjauan Umum Tentang Hukum Pidana Ekonomi
1. Tinjauan Umum Tentang Hukum Pidana
Hukum pidana menempati posisi penting dalam seluruh sistem hukum dalam suatu Negara. Rofikah dengan mengutip pendapat Sudarto mengatakan
tindak pidana adalah perbuatan yang mengandung perlawanan hak, dilakukan dengan salah dosa, oleh orang yang sempurna akal budinya dan kepada siapa
perbuatan patut dipertanggungjawabkan
27
Defenisi tentang hukum pidana materiel dirumuskan juga oleh Pompe, yang mirip dengan rumusan Simons namun lebih singkat, yaitu “keseluruhan
27
Rofikah, Tesis, Kebijakan Hukum Pidana Indonesia Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Di Bidang Hak Kekayaan Intelektual Studi Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang Hak Kekayaan Intelektual, Program
Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret , Surakarta, 2003 hlm. 28
commit to user
15 peraturan-peraturan hukum, yang menunjukkan perbuatan-perbuatan mana yang
dikenakan pidana, dan dimana pidana itu seharusnya terdapat”
28
. Hazewinkel— Suringa menyatakan bahwa jus poenale hukum pidana materiel adalah sejumlah
peraturan hukum yang mengandung larangan dan perintah atau keharusan yang terhadap pelanggarannya diancam dengan pidana sanksi hukum bagi
barangsiapa yang membuatnya
29
. Teguh Prasetyo dengan mengutip beberapa pakar hukum dari barat Eropa
mengenai hukum pidana, antara lain sebagai berikut : 1.
POMPE, menyatakan bahwa hukum pidana adalah keseluruhan aturan ketentuan hukum mengenai perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum
dan aturan pidananya. 2.
APELDOORN, menyatakan bahwa hukum pidana dibedakan dan diberikan arti:
Hukum Pidana materiil yang menunjuk pada perbuatan pidana dan yang oleh sebab perbuatan itu dapat dipidana, dimana perbuatan
pidana itu mempunyai dua bagian, yaitu: a.
Bagian objektif merupakan suatu perbuatan atau sikap yang bertentangan dengan hukum pidana positif, sehingga bersifat
melawan hukum yang menyebabkan tuntutan hukum dengan ancaman pidana atas pelanggarannya.
b. Bagian subjektif merupakan kesalahan yang menunjuk kepada
pelaku dipertanggungjawabkan menurut hukum. Hukum pidana formal yang mengatur cara bagaimana hukum pidana
materiil dapat ditegakkan. 3.
D. HAZEWINKEL-SURINGA, dalam bukunya membagi hukum pidana dalam arti:
a. Objektif ius poenale, yang meliputi:
28
Andi Hamzah, 1994,
Asas-Asas Hukum Pidana Edisi Reviisi,
Cetaka Kedua, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 3
29
Loc.Cit.
commit to user
16 1
Perintah dan larangan yang pelanggarannya diancam dengan sanksi pidana oleh badan yang berhak
2 Ketentuan-ketentuan yang mengatur upaya yang dapat
digunakan, apabila norma itu dilanggar, yang dinamakan hukum Panitensier
b. Subjektif ius puniendi, yaitu: hak Negara menurut hukum
untuk menuntut pelanggaran delik dan untuk menjatuhkan serta melaksanakan pidana
4. VOS, menyatakan bahwa Hukum Pidana diberikan dalam arti
bekerjanya sebagai: a.
Peraturan hukum objektif ius poenale yang dibagi menjadi: 1
Hukum Pidana materiil yaitu peraturan tentang syarat- syarat bilamana, siapa dan bagaimana sesuatu dapat
dipidana 2
Hukum Pidana formal yaitu hukum acara pidana b.
Hukum subjektif ius punaenandi, yaitu meliputi hukum yang diberikan kekuasaan untuk menetapkan ancaman pidana,
menetapkan putusan dan melaksanakan pidana yang hanya dibebankan kepada Negara atau pejabat yang ditunjuk untuk itu.
c. Hukum pidana umu algemene strafrechts, yaitu hukum pidana
yang berlaku bagi semua orang. d.
Hukum pidana khusus byzondere strafrecht, yaitu dalam bentuknya sebagai ius speciale seperti hukum pidana militer,
dan sebagai ius singulare seperti hukum pidana fiscal. 5.
ALGRA JANSSEN, mengatakan bahwa hkum pidana adalah alat yang diperguanakan oleh seorang penguasa hakim untuk
memperingati mereka yang telah melakukan suatu perbuatan yang tidak dibenarkan, reaksi dari penguasa tersebut mencabut kembali
sebagian dari perlindungan yang seharusnya dinikamti oleh terpidana
commit to user
17 atas nyawa, kebebasan dan harta kekayaannya, yaitu seandainya ia
telah tidak melakukan suatu tindak pidana
30
. Sedangkan, Teguh Prasetyo sendiri menyatakan hukum pidana adalah
sekumpulan peraturan hukum yang dibuat oleh Negara, yang isinya berupa larangan maupun keharusan sedang bagi pelanggar terhadap larangan dan
keharusan tersebut dikenakan sanksi yang dapat dipaksakan oleh Negara
31
. Andi Zainal Abidin Farid menyatakan bahwa, Hukum Pidana Materiil menadung
petunjuk-petunjuk dan uraian tentang strafbare feiten delik; perbuatan pidana, tindak pidana peraturan tentang syarat-syarat strafbaarheid hal dapat dipidanya
seseorang, penunjukan orang yang dapat dipidana dan ketentuantentang pidananya; ia menetapkan siapa dan bagaimana orang itu dapat dipidana. Hukum
Pidana Formil, mengatur tentang cara Negara dengan perantaraan para pejabatnya menggunakan haknya untuk memidana, dan dengan demikian mengandung
hukum acara pidana. Yang dimaksudkan Simons strafbaarheid ialah penetapan orang-orang yang dapat dipertanggungjawabkan
32
.
2. Teori Hukum Murni