Jenis Penelitian Kerangka Pemikiran

commit to user 81 BAB III METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Suatu penelitian, metode peneltian merupakan salah satu faktor penting menunjang suatu proses penelitian yaitu berupa penyelesaian suatu permasalahan yang akan diteliti, dimana metode penelitian merupakan cara yang utama yang bertujuan untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah, dan jenis yang akan dihadapi. Akan tetapi dengan mengadakan klasifikasi yang akan didasarkan pada pengalaman dapat ditentukan jenis penelitian 127 . Metode menurut Setiono adalah alat untuk mencari jawaban dari pemecahan masalah, oleh karena itu suatu metode atau alat harus jelas dahulu yang akan dicari. Didalam penelitian hukum maka metode yang digunakan tergantung pada konsep apa yang dimaksud dengan hukum. Setiono 128 sebagaimana yang dikutip dari Soetandyo WingyoSoebroto, Mengemukakan ada 5 lima konsep hukum, yaitu : 127 Winarno Surachmat, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar : Metode dan Teknik, Tarsito Bandung, 1992, hlm. 130 128 Setiono, Pemahaman Terhadap Metodelogi Penelitian Hukum, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta, 2005, hlm. 20 commit to user 82 a. Hukum adalah asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati dan bersifat universal b. Hukum adalah norma-norma positif didalam sistem perundang-undangan hukum nasional c. Hukum adalah apa yang telah diputuskan oleh hakim inconcreto dan tersistematisasi sebagai judge made law d. Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variable empirik e. Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para prilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi sosial empirik. Metode yang digunakan dalam tesis ini adalah bentuk kedua, hukum adalah norma-norma positif di dalam sistem perundang-undangan nasional. Sehingga penelitian hukum ini adalah penelitian hukum normatif atau doctrinal. Dalam konsep hukum normatif ini hukum adalah norma, baik yang diidentikkan dengan keadilan yang harus diwujudkan ius constituendum, atupun norma yang telah terwujud sebagai perintah yang ekplisit dan secara positif telah terumus jelas ius constitutum, untuk menjamin kepastiannya, dan juga berupa norma-norma yang merupakan produk dari seorang hakim judgements pada waktu hakim itu memutuskan suatu perkara dengan memperhatikan terwujudnya kemanfataan dan kemaslahatan bagi pihak yang berpekara. Karena setiap norma baik yang berupa asas moral keadilan, ataupun yang telah dipositifkan sebagai hukum perundang- undangan maupun yang judgemade selalu eksis sebagai bagian dari suatu sistem doktrin atau ajaran ajaran tentang bagaimana hukum harus ditemukan atau dicipta untuk menyelesaikan perkara, maka setiap penelitian hukum yang mendasarkan hukum sebagai norma ini dapatlah disebut sebagai penelitian normatif atau doctrinal dan metodenya disebut sebagai metode doktrinal 129 . Dalam hal ini yang dilakukan adalah meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum terseier. Bahan-bahan tersebut disusun secara sistematis, dikaji, 129 Burhan Mustofa, Metode Penelitian Hukum, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1996, hlm. 33 commit to user 83 kemudian ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti. Hal tersebut sesuai dengan pandangan Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji yang mengatakan bahwa penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Soerjono Soekanto berpendapat bahwa penelitian hukum dapat dibagi dalam 5 lima macam 130 : a. Penelitian terhadap asas hukum Penelitian hukum ini merupakan suatu penelitian hukum yang dikerjakan dengan tujuan menemukan asas atau doktrin hukum positif yang berlaku b. Penelitian terhadap sistematika hukum Penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis subjek dan objek hukum, hubungan hukum serta peristiwa hukum yang terakomodasi dalam suatu peraturan hukum serta hak dan kewajiban pada subjek hukum yang ada. c. Penelitian terhadap sinkronisasi hukum Bertujuan untuk mengetahui taraf sinkronisasi vertical atau horizontal dari suatu peraturan hukum, selain itu juga antar bagian dari suatu peraturan hukum d. Penelitian sejarah hukum Bertujuan untuk mengetahui latarbelakang terjadinya suatu perundang-undangan tertentu dengan mengkaji semua dokumen hukum yang terkait dengan proses pembuatannya. e. Penelitian perbandingan hukum 130 Bambang Sungguno, Metode Penelitian Hukum , Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 41 commit to user 84 Bertujuan memperoleh gambaran hal-hal yang sama dan yang berbeda serta hubungan antar dua atau lebih aturan hukum tertentu yang berasal dari sistem hukum yang berbeda. Dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian perbandingan hukum, yaitu untuk memperoleh gambaran hal-hal yang sama dan yang berbeda serta hubungan antar dua atau lebih aturan hukum tertentu yang berasal dari sistem hukum yang berbeda terhadap Politik Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang secara Internasional dan Nasional. Penelitian hukum ini menggunakan pendekatan Pendekatan perundang- undangan statute approach, karena dengan menggunakan pendekatan perundangan-undangan peneliti memaknai sebagai suatu sistem yang tertutup. Kemudian untuk melengkapi dari pendekatan perundang-undangan, peneliti juga memakai Pendekatan Perbandingan comparative approach, pendekatan perbandingan merupakan salah satu cara yang digunakan dalam peneltian normatif untuk membandingkan salah satu lembaga hukum legal institutions dari sistem hukum yang satu dengan lembaga hukum yang kurang lebih sama dari sistem hukum yang lain. Dari perbandingan tersebut dapat ditemukan unsur- unsur persamaaan dan perbedaan kedua sistem hukum itu. 131 .

2. Jenis dan Sumber Data