6
Deretan buluh-buluhnya diikat yang merupakan untaian yang selanjutnya direntengkan pada dua batang bambu yang melengkung.
Ditabuh dengan menggunakan dua alat pukul panakol dan dipegang oleh tangan kiri satu dan tangan kanan satu. Bergerak dari kiri ke
kanan atau sebaliknya.
1. Aspek Fungsi
Fungsi utama busana pesta batik calung dahulu dan sekarang ini adalah sebagai busana yang bertujuan untuk melindungi tubuh
sekaligus memberikan keindahan. Batik motif ini berbahan kain mori primisima yang memiliki kenyamanan bagi si pemakai,
karena kain ini memiliki tekstur halus. Dengan kenyamanan tersebut maka dapat menambah percaya diri. Busan pesta motif
calung dahulu dan sekarang ini pun berfungsi sebagai penyampaian mengenai motif yang baru. Busana pesta motif
calung dahulu dan sekarang menggambarkan susunan motif dari mulai terciptanya ide pembuatan calung sampai perubahan calung
dari masa ke masa.
2. Aspek Bahan
Aspek bahan sebagai media pembuatan yaitu menggunakan kain mori primmisima dengan panjang 250 cm x 110 cm.
Sedangkan, aspek bahan dalam proses pewarnaan yang digunakan dalam pembuatan karya batik ini adalah zat pewarna napthol.
Warna tersebut digunakan dengan teknik pewarnaan celup.
6
3. Aspek Estetis
Aspek estetis pada karya batik Calung dahulu dan sekarang ini terletak pada motif yang disusun secara memanjang
mengikuti panjang kain dengan motif yang menceritakan tentang calung dahulu dan sekarang yang menggambarkan
tentang proses awal mula terbuatnya calung dan perubahan- perubahn bentuk calung dari waktu kewaktu. Mulai adanya ide
pembuatan calung berasal dari proses ngaseuk yang dilakukan oleh masyarakat sunda yaitu menanam padi di huma ladang.
Dari proses ngaseuk ini akan mengeluarkankan bunyi atau nada, sehingga alat untuk ngaseuk tersebut diselipkan ruas bambu agar
dapat mengeluarkan bunyi yang lebih bagus dan nyaring seperti yang diterapakan pada motif Calung dahulu dan sekarang bagian
atas kain. Setelah itu, masyarakat memiliki ide untuk membuat alat musik dari bambu yaitu calung.
Calung yang pertama dibuat oleh masyarakat sunda adalah calung rantay. Bentuk dari calung rantay itu merupakan calung
yang pertama dikenal oleh masyarakat Sunda dengan bentuk ngantay atau bisa disebut juga berjajar yang diterapkan pada
motif bagian tengah kain. Perubahan calung selanjutnya dari calung rantay ke calung jinjing 1 satu yang diterapkan pada
motif Calung dahulu dan sekarang bagian bawah kain.
6
Gambar 71. Batik Calung dahulu dan sekarang Sumber : dokumentasi Andri Nurjaman, 2016
4. Aspek proses