Draf Laporan Penelitian Kenyamanan Terma

(1)

LAPORAN PENELITIAN

PENGAPLIKASIAN SLING PSIKROMETER SEBAGAI

ALAT UKUR KELEMBAPAN DALAM MENENTUKAN

TINGKAT KENYAMANAN TERMAL

Disusun Oleh:

Jundi Shalahuddin M. 40344

Awang Pradipa Y. 40345

Sayyid Habibullah 4####

Program Studi Arsitektur

Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada 2014


(2)

KATA PENGANTAR


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….i

KATA PENGANTAR ……….ii

DAFTAR ISI ……….iii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….1

B. Rumusan Masalah ……….1

C. Tujuan Penelitian ……….1

D. Langkah Penelitian ……….1

BAB II: LANDASAN TEORI ……….3

BAB III: PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……….5

B. Alat dan Bahan ……….6

C. Tahap Pengukuran ……….7

D. Tahap Analisa ……….8

E. Kesimpulan Analisa Data ……….9


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BELUM FIX

Arsitektur merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai pengaturan serta desain terhadap suatu lingkungan binaan. Merupakan suatu hal yang sangat fundamental bagi seorang yang mempelajari ilmu arsitektur untuk memahami benar mengenai faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi suatu lingkungan binaan yang akan menjadi objek ilmu arsitektur tersebut. Kelembapan merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi langkah-langkah desain seorang arsitek. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor kelembapan sangat mempengaruhi kenyaman manusia terhadap lingkungannya, sehingga terdapat kriteria-kriteria tertentu yang menjadi acuan idealnya kelembapan sebuah lingkungan. Untuk menjaga agar pemrograman disain seorang arsitek tetap menjadi sesuatu yang objektif, perlu dilakukannya pe9ngambilan data-data eksak yang dapat digunakan sebagai referensi desain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal?

2. Berapakah suhu dan kelembapan udara di koridor lantai satu gedung timur kampus Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan (JUTAP) pada kondisi normal dan lembap mutlak?

3. Apakah ruangan koridor tersebut sudah tergolong nyaman?

4. Bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan kenyamanan termal di ruang tersebut?

C. Tujuan Penelitian

1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal.

2. Mengetahui suhu dan kelembapan ruangan terkait.

3. Mengetahui cara yang tepat untuk meningkatkan kenyamanan termal di ruangan terkait.

D. Langkah penelitian~

1. Pembuatan sling psikometer

Sling psikometer digunakan untuk mengukur suhu pada keadaan normal dan kelembapan mutlak yang akan digunakan untuk mengukur kelembapan?


(5)

Bertujuan untuk men-standarkan psikometer peneliti yang mungkin berbeda-beda.

3. Pengukuran suhu

Pengukuran suhu dilakukan di tempat yang telah ditentukan. Prakteknya dilakukan di tiga titik berbeda pada tiga jam yang berbeda di hari yang sama.

4. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan berdasarkan landasan teori. Yaitu dengan mencocokkan suhu yang didapat dari langkah 3 dengan tabel yang terdapat di landasan teori untuk mendapatkan nilai kelembapan relatif.

Setelah mendapatkan nilai kelembapan relatif, langkah selanjutnya adalah pengolahan data menggunakan comfort calculator iso 7730-1993 (Dr. A. J. Marsh, Square One Research, squ1.com).

Setelah meng-input data yang diperlukan ke comfort calculator, didapatkan hasil analisa mengenai tingkat kenyamanan termal. 5. Menganalisa data

Proses analisa data dilakukan untuk menentukan faktor apa yang perlu diperbaiki dalam rangka meningkatkan kenyamanan termal ruangan terkait.


(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

lem·bap a 1 mengandung air (tt hawa dsb); tidak kering benar (tt tembakau dsb): krn hujan kemarin, tanah masih --; 2 tidak nyaring bunyinya (spt gendang yg kendur): -- benar rebana itu, jemurlah sebentar;

ke·lem·bap·an n sifat lembap; keadaan (hawa) yg lembap;

~ mutlak jumlah massa uap air yg ada dl suatu satuan volume di udara; ~ nisbi Met parameter untuk menyatakan banyaknya uap air di dl udara berupa nisbah antara tekanan uap yg ada saat itu dan tekanan uap maksimum yg mungkin dicapai pd suhu dan tekanan udara saat itu; ~udara banyaknya uap air yg dikandung oleh udara, dapat diukur dng higrometer;

Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia

Dapat disimpulkan bahwa “lembap” berarti keadaan udara yang mengandung air, dan “kelembapan” adalah jumlah massa uap air yang ada di udara.

Apa itu kenyamanan termal? Plus sumber Apa aja faktor? Plus sumber

Koefisien tiap faktor? Mana yg paling berpengaruh? Apa itu silng psikometer? Car kerjanya?


(7)

(Sumber: http://www.cliffsnotes.com/sciences/earth-science/weather/moisture-in-the-atmosphere)


(8)

BAB III PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Lokasi BELUM FIX

Masukin gambar dari gugel map atau bikinin peta gedung timur jutap. Terus tandain ruangan kita~

Pengukuran dilakukan di Gedung Timur kampus Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2. Luasan BELUM FIX

Luasan ruang tersebut adalah #m persegi dengan volume #m kubik 3. Fungsi, pengguna, dan aktivitas

Ruang tersebut berfungsi sebagai ruang sirkulasi yang biasa digunakan mahasiswa, dosen, maupun karyawan untuk mencapai ruang-ruang tertentu seperti: laboratorium komputer, ruang dosen, dan hall. Aktivitas yang berlangsung di ruang tersebut meliputi berjalan dan duduk. Pakaian yang biasa dikenakan pengguna mulai dari t-shirt hingga kemeja (jaket pada keadaan dingin) dan celana atau pun rok baik itu katun, jeans, atau pun bahan lainnya.

4. Sumber panas

Satu-satunya sumber panas yang terdapat di ruang tersebut adalah lampu TL 28 watt dengan susunan seperti pada gambar berikut:

5. Sumber kelembapan

Terdapat toilet di ujung koridor sebelah utara. 6. Arah dan kecepatan angin


(9)

Terdapat bukaan sesuai alur sirkulasi. Yaitu pada kedua ujungnya dan satu lagi sebagai pintu masuk utama. Namun bukaan-bukaan ini tidak menyebabkan pergerakan angin karena tidak terjadinya perbedaan tekanan atau pun suhu dengan tingkatan yang dapat menyebabkan terjadinya pergerakan angin.

B. Alat dan Bahan 1. Sling psikometer:

a.Alat dan bahan

1) Dua buah termometer 2) Tusuk sate

3) Karton

4) Sedotan ukuran besar 5) Lem

b. Proses pembuatan BELUM FIX ~tambah gambar

1) Tempelkan dua termometer menjadi satu.

2) Tempelkan termometer yang sudah disatukan ke karton 3) Rekatkan karton yang menempel dengan thermometer

dengan sedotan, dan lapisi lagi dengan karton agar kuat. 4) Buat gagang sling psikometer menggunakan tusuk sate 5) Masukkan sedotan ke gagang, dan tempelkan bagian atas

gagang dengan tusuk sate agar thermometer tidak lepas dari gagang saat digunakan.

c.Proses pengkalibrasian alat 1) Tujuan

Menstandarkan alat ukur *bahasanya diubah* ~ 2) Langkah kerja

Seluruh kelompok peneliti dan alatnya (dua puluh dua kelompok dan sling psikometer) melakukan pengukuran di tiga tempat. Hasil pengukuran dicatat dan diambil rata-rata untuk dijadikan patokan. Selisih antara hasil pengukuran dan rata-rata pengukuran ditetapkan sebagai tingkat ketidak telitian sehingga untuk hasil penelitian akhir akan dijumlahkan dengan angka tersebut (dikurangkan apabila bernilai minus).

3) Kesimpulan BELUM FIX. ISI YA YID~

Rata-rata hasil pengukuran yang dilakukan oleh seluruh kelompok peneliti adalah 24oC untuk keadaan udara lembap mutlak dan 28.5oC untuk keadaan udara normal. Sementara hasil pengukuran yang diperoleh peneliti adalah … oC dan … oC. sehingga selisihnya adalah … oC dan …oC.

2. Alat tulis

3. Comfort calculator C. Tahap Pengukuran


(10)

1. Lokasi dan Waktu Pengukuran BELUM FIX

Pengukuran dilakukan di koridor lantai satu gedung timur kampus Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Ruang ini memiliki luasan #m persegi dan volume #m kubik.

Pengukuran dilakukan pada tanggal 21 November 2014 sebanyak tiga kali yaitu pukul 06.30, 11.20, dan 15.40 WIB. Masing-masing pengukuran dilakukan di tiga titik yang berbeda sebagaimana ditunjukkan pada sketsa berikut:

2. Langkah Kerja

1) Menentukan titik pengukuran 2) Melakukan pengukuran 3) Mencatat hasil pengukuran 3. Hasil Pengukuran

Waktu Lokasi

Hasil (oC) Rata-Rata

Lembap Mutlak Kering Lemba p Mutlak Kering

06.30 A 26,5 27

25,9 27

B 25,7 27

C 25,5 27

11.20 A 25,5 29

25,3 28,6

B 25,5 28,4

C 25 28,4

15.40 A 26,5 29

26 28,3

B 25,8 28

C 25,5 28


(11)

D. Tahap Analisa

1. Mencari kelembapan dari hasil pengukuran

Waktu

Rata-Rata Suhu

(oC) Selisih Suhu

(Kering-Lembap dalam oC)

Kelembapan Relatif (%) Lembap

Mutlak Kering

06.30 25,9 27 1,1 92,5

11.20 25,3 28,6 3,3 78,5

15.40 26 28,3 2,3 86

Tabel 3. Hasil perhitungan kelembapan relatif

2. Input data dalam kalkulator

a.Pengukuran pertama pada pukul 06.30

Gambar 1. Hasil kalkulasi pengukuran pertama


(12)

Gambar 2. Hasil kalkulasi pengukuran kedua

c.Pengukuran ketiga pada pukul15.40

Gambar 3. Hasil kalkulasi pengukuran ketiga


(13)

Pada pengukuran 1 diperoleh nilai koefisien kenyamanan sebesar 1,9 (hangat mendekati panas) dengan persentase ketidakpuasan mencapai 72,1%. Pada pengukuran 2 dan 3 diperoleh nilai koefisien yang sama yaitu sebesar 2,1 dengan persentase ketidakpuasan mencapai 81,1%.


(14)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal adalah suhu, kelembapan, kecepatan angin, jenis kegiatan, dan jenis pakaian yang dikenakan. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, diperoleh suhu ruangan rata-rata sebesar 25,7oC pada keadaan lembap mutlak dan 28oC pada keadaan udara kering. Berdasarkan suhu yang diperoleh tersebut, kelembapan dapat ditentukan menggunakan tabel kelembapan relatif yang pada penelitian ini diperoleh nilai kelembapan relatif sebesar 85,7%. Dengan menggunakan comfort calculator, diperoleh indeks kenyamanan termal sebesar 2. Yaitu tergolong kedalam keadaan hangat mendekati panas. Dengan tingkat ketidakpuasan mencapai 78,1%.

B. Saran

Kenyamanan termal pada ruangan ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemungkinan terjadiya aliran udara dengan memperbaiki sistem cross ventilation yang dapat dilakukan dengan memberikan exhaust fan atau menambah bukaan. Memasang dehumidifier untuk menurunkan kelembapan.


(1)

Terdapat bukaan sesuai alur sirkulasi. Yaitu pada kedua ujungnya dan satu lagi sebagai pintu masuk utama. Namun bukaan-bukaan ini tidak menyebabkan pergerakan angin karena tidak terjadinya perbedaan tekanan atau pun suhu dengan tingkatan yang dapat menyebabkan terjadinya pergerakan angin.

B. Alat dan Bahan 1. Sling psikometer:

a.Alat dan bahan

1) Dua buah termometer 2) Tusuk sate

3) Karton

4) Sedotan ukuran besar 5) Lem

b. Proses pembuatan BELUM FIX ~tambah gambar 1) Tempelkan dua termometer menjadi satu.

2) Tempelkan termometer yang sudah disatukan ke karton 3) Rekatkan karton yang menempel dengan thermometer

dengan sedotan, dan lapisi lagi dengan karton agar kuat. 4) Buat gagang sling psikometer menggunakan tusuk sate 5) Masukkan sedotan ke gagang, dan tempelkan bagian atas

gagang dengan tusuk sate agar thermometer tidak lepas dari gagang saat digunakan.

c.Proses pengkalibrasian alat 1) Tujuan

Menstandarkan alat ukur *bahasanya diubah* ~ 2) Langkah kerja

Seluruh kelompok peneliti dan alatnya (dua puluh dua kelompok dan sling psikometer) melakukan pengukuran di tiga tempat. Hasil pengukuran dicatat dan diambil rata-rata untuk dijadikan patokan. Selisih antara hasil pengukuran dan rata-rata pengukuran ditetapkan sebagai tingkat ketidak telitian sehingga untuk hasil penelitian akhir akan dijumlahkan dengan angka tersebut (dikurangkan apabila bernilai minus).

3) Kesimpulan BELUM FIX. ISI YA YID~

Rata-rata hasil pengukuran yang dilakukan oleh seluruh kelompok peneliti adalah 24oC untuk keadaan udara lembap mutlak dan 28.5oC untuk keadaan udara normal. Sementara hasil pengukuran yang diperoleh peneliti adalah … oC dan … oC. sehingga selisihnya adalah … oC dan …oC.

2. Alat tulis

3. Comfort calculator C. Tahap Pengukuran


(2)

1. Lokasi dan Waktu Pengukuran BELUM FIX

Pengukuran dilakukan di koridor lantai satu gedung timur kampus Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Ruang ini memiliki luasan #m persegi dan volume #m kubik.

Pengukuran dilakukan pada tanggal 21 November 2014 sebanyak tiga kali yaitu pukul 06.30, 11.20, dan 15.40 WIB. Masing-masing pengukuran dilakukan di tiga titik yang berbeda sebagaimana ditunjukkan pada sketsa berikut:

2. Langkah Kerja

1) Menentukan titik pengukuran 2) Melakukan pengukuran 3) Mencatat hasil pengukuran 3. Hasil Pengukuran

Waktu Lokasi

Hasil (oC) Rata-Rata Lembap Mutlak Kering Lemba p Mutlak Kering

06.30 A 26,5 27

25,9 27

B 25,7 27

C 25,5 27

11.20 A 25,5 29

25,3 28,6

B 25,5 28,4

C 25 28,4

15.40 A 26,5 29

26 28,3

B 25,8 28

C 25,5 28


(3)

D. Tahap Analisa

1. Mencari kelembapan dari hasil pengukuran

Waktu

Rata-Rata Suhu

(oC) Selisih Suhu (Kering-Lembap

dalam oC)

Kelembapan Relatif (%) Lembap

Mutlak Kering

06.30 25,9 27 1,1 92,5

11.20 25,3 28,6 3,3 78,5

15.40 26 28,3 2,3 86

Tabel 3. Hasil perhitungan kelembapan relatif

2. Input data dalam kalkulator

a.Pengukuran pertama pada pukul 06.30

Gambar 1. Hasil kalkulasi pengukuran pertama


(4)

Gambar 2. Hasil kalkulasi pengukuran kedua

c.Pengukuran ketiga pada pukul15.40

Gambar 3. Hasil kalkulasi pengukuran ketiga


(5)

Pada pengukuran 1 diperoleh nilai koefisien kenyamanan sebesar 1,9 (hangat mendekati panas) dengan persentase ketidakpuasan mencapai 72,1%. Pada pengukuran 2 dan 3 diperoleh nilai koefisien yang sama yaitu sebesar 2,1 dengan persentase ketidakpuasan mencapai 81,1%.


(6)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal adalah suhu, kelembapan, kecepatan angin, jenis kegiatan, dan jenis pakaian yang dikenakan. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, diperoleh suhu ruangan rata-rata sebesar 25,7oC pada keadaan lembap mutlak dan 28oC pada keadaan udara kering. Berdasarkan suhu yang diperoleh tersebut, kelembapan dapat ditentukan menggunakan tabel kelembapan relatif yang pada penelitian ini diperoleh nilai kelembapan relatif sebesar 85,7%. Dengan menggunakan comfort calculator, diperoleh indeks kenyamanan termal sebesar 2. Yaitu tergolong kedalam keadaan hangat mendekati panas. Dengan tingkat ketidakpuasan mencapai 78,1%.

B. Saran

Kenyamanan termal pada ruangan ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemungkinan terjadiya aliran udara dengan memperbaiki sistem cross ventilation yang dapat dilakukan dengan memberikan exhaust fan atau menambah bukaan. Memasang dehumidifier untuk menurunkan kelembapan.