Muqasam Bih Unsur-unsur Sumpah dalam Alquran

fi’il Qasam adalah huruf ta. 72 Adakalanya fi’il Qasam didahului oleh la nahiyah, tapi menurut sebagian besar mufassir, kata la merupakan tambahan yang artinya sama dengan uqsimu. 73 Aisyah binti Syathi ‟ menambahkan bahwa ungkapan la uqsimu saya tidak bersumpah yang mendapat tambahan la dalam Alquran hanya digunakan bila pelakunya atau muqsimnya adalah Allah swt. 74 Adat qasam yang banyak dipakai adalah waw, sebagaimana firman Allah swt: Artinya: “Demi buah Tin dan buah Zaitun dan demi bukit Sinai.” QS. At-Tin 95 : 1-2 Sedangkan khusus lafadz al-jalalah yang digunakan untuk pengganti fi’il qasam adalah huruf ta seperti dalam firman Allah swt: Artinya: “Demi Allah, Sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. QS. Al-Anbiyaa 21 : 57

b. Muqasam Bih

Muqsam bih yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah. Sumpah dalam Alquran adakalanya dengan menggunakan nama Allah dan adakalanya dengan menggunakan nama-nama ciptaan-Nya. Allah bersumpah dengan zat-Nya yang kudus dan mempunyai sifat-sifat khusus, atau dengan ayat-ayat-Nya yang memantapkan eksistensi dari sifat- sifatNya. Dan sumpah Allah dengan sebagian makhluk menunjukkan bahwa makhluk itu termasuk salah satu ayat-Nya yang besar. 75 72 Dalam keseluruhan surat Alquran, as-Suyuti menemukan sepuluh jenis pendahuluan surat, di antaranya yang dimulai dengan sumpah, terdiri dari 15 surat. Lihat Al-Suyuti, al- Itqan, juz. II, 105 73 Shubhi al-Shalih, Mabahits fi Ulum Alquran Beirut; Dár al- ‘Ilm li al-Malayin, 1977, h. 234. 74 Lihat contoh dalam QS. al-Anbiya`: 57. 75 Lihat contoh dalam QS. Al- Waqi’ah: 75-76 Allah bersumpah dengan dzat-Nya dalam Alquran terdapat pada tujuh tempat, dan selain itu Allah bersumpah dengan nama makhluk-Nya. 76 Menurut Ibn Abi al-Ishba ‟, qasam dengan memakai nama-nama ciptaan- Nya menunjukkan pada dzat yang menciptakannya, karena tidak mungkin ada nama pekerjaan tanpa nama yang mengerjakannya. Sumpah dengan menggunakan nama ciptaan hanya khusus bagi Allah saja. Juga untuk menunjukkan suatu manfaat atau nilai-nilai yang terkandung dalam makhluk tersebut agar menjadi pelajaran bagi manusia dan banyak hikmah dari di balik penggunaan nama makhluk-Nya. Dalam hal pemakaian nama-nama ciptaan Allah sebagai muqsam bih, al- Zarkasyi menjelaskan alasan-alasannya. Pertama, dengan membuang mudhaf seperti ayat wa al-fajri, dengan demikian yang dimaksudkan oleh ayat tersebut adalah wa rabb al-fajri. Kedua, benda-benda yang dipergunakan untuk bersumpah oleh Allah sangat mengagumkan bangsa Arab dan mereka biasa bersumpah dengan benda-benda tersebut. Maka Alquran turun sejalan dengan wawasan pengetahuan dan tradisi mereka dalam bersumpah. Ketiga, Allah bersumpah dengan makhluk ciptaan-Nya, hal ini mengisyaratkan bahwa benda-benda tersebut merupakan tanda- tanda ciptaan-Nya. 77 Muqsam bih; yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah. Sumpah dalam Alquran adakalanya dengan memakai nama yang Agung Allah, dan ada kalanya dengan menggunakan nama-nama ciptaan-Nya. Sumpah dengan menggunakan nama Allah dalam Alquran hanya terdapat dalam tujuh tempat, yaitu: a. QS. Saba’ 34 ayat 3 b. QS. Maryam 19 ayat 68 c. QS. Yunus 10 ayat 53 d. QS. Al-Hijr 15 ayat 92 e. QS. At-Taghabun 64 ayat 7 76 Lihat Aisyah Abd al-Rahman Binti al- Sayathi’, al-Tafsir al-Bayani li al-Quran al-Karim Kairo: Dar al-Ma ‟arif. 1977, h. 165-166. 77 Lihat Ibn Qayyim, al-Tibyan, h. 9, dan manna’ al-Qaththan, Mabahits, h. 288. f. QS. An-Nisa 4 ayat 65 g. QS. Al-Ma’arij 70 ayat 40 Misalnya firman Allah SWT: Artinya: “Dan mereka menanyakan kepadamu: Benarkah azab yang dijanjikan itu? Katakanlah: Ya, demi Tuhanku, Sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput daripadanya. QS. Yunus 10 : 53 Selain pada tujuh tempat diatas, Allah juga memakai qasamsumpah dengan nama-nama ciptaan-Nya, seperti dalam firman Allah swt: Artinya: “Maka aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang- bintang”. QS. Al-Waqi’ah 56 : 75

c. Muqsam ‘alaih