isolat  virus  yang  diidolasi  dari  Malaysia,  Thailand  dan  Indonesia  yaitu  termasuk dalam kelompok genotipe 3
World Health Organization, 2006.
2.1.3 Mekanisme Penularan
Gambar 2.3 Mekanisme penularan JE
Penyakit  JE  merupakan  penyakit  yang  termasuk  arbovirus  arthropod  born viral  disease  yaitu  suatu  penyakit  yang  disebabkan  oleh  virus  dan  ditularkan  oleh
artropoda. Dalam perjalanan alamiah penyakit arbovirus diperlukan adanya reservoir sumber  infeksi  dan  vektor  agar  siklus  penularannya  dapat  terus  berlangsung.
Nyamuk merupakan vektor penyebar VJE. Species nyamuk  yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar rumah adalah Culex. Selain membutuhkan vektor yaitu nyamuk
dalam  penyebaran  VJE,  diperlukan  juga  adanya  hewan  lain  sebagaai  host  pejamu sebagai  tempat  berkembangbiaknya  virus  sebelum  masuk  ke  dalam  tubuh  manusia.
Babi merupakan salah satu hewan pejamu VJE karena babi adalah  amplifier terbaik bagi perkembangan VJE Departemen Kesehatan RI, 2007.
Pada dasarnya penyakit zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke hewan. VJE dapat menyerang manusia disebabkan karena nyamuk yang terinfeksi
VJE  secara  kebetulan  menggigit  manusia.  Populasi  nyamuk  yang  terlalu  padat  dan nyamuk  betina  yang  memerlukan  makanan  darah  untuk  bertelur  yang  kebetulan
akhirnya menggigit babi dan manusia Paramarta, 2009. Siklus  penularan  JE  dapat  terjadi  anatar  sesama  hewan,  babi,  atau  hewan
besar, atau unggas lainnya serta dari hewan besar lainnya, unggas, atau babi kepada manusia, dimana kedua penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi,
terutama babi  yang merupakan amplifier terbaik.  Jika darah babi  yang mengandung VJE  dihisap  oleh  nyamuk,  maka  nyamuk  tersebut  akan  menyebarkan  virus  melalui
gigitannya pada manusia ataupun hewan lain. Jarak terbang nyamuk  Culex  berkisar antara  1-4  km.  Dibandingkan  pada  siang  hari,  nyamuk  Culex  lebih  banyak
menghisap  darah  manusia  pada  malam  hari  dengan  puncak  kepadatan  pada  jam 18.00-22.00. Nyamuk ini lebih banyak menghisap darah diluar rumah dan ditemukan
beristrahat  di  luar  rumah  maupun  didalam  rumah.  Di  luar  rumah  nyamuk  ini beristrahat di rerumputan, dedaunan, pohon, kandang ternak, daun kering dan tempat
lainnya.  Sedangkan  di  dalam  rumah  nyamuk  ini  berada  di  pakaian  yang menggantung,  dinding  dan  lemari,  kolong  tempat  tidur  serta  tempat-tempat  yang
lembab dan gelap Kemenkes RI, 2013.
2.1.4 Faktor Risiko