41
P =
Guludan tanaman searah lereng sistem petani P
1
= Guludan tanaman searah lereng + guludan memotong lereng di bagian
tengah dan ujung bawah petakan jarak 4.5 m P
2
= P
1
+ 1 rorak pada guludan momotong lereng di ujung bawah petakan P
3
= P
1
+ 1 rorak pada guludan memotong lereng di bagian tengah dan ujung bawah petakan
P
4
= Guludan tanaman memotong lereng
P
5
= Guludan tanaman memotong lereng miring 15
P
6
= Guludan tanaman memotong lereng miring 30
Satuan percobaan berupa petakan 10 m x 2 m panjang petak searah lereng. Pengukuran aliran permukaan dan erosi dengan Metode Multi-slot
Diviser. Pembatas petakan percobaan menggunakan plastik terpal yang dibenamkan + 20 cm ke dalam tanah dan + 20 cm di atas permukaan tanah. Bak
penampung aliran permukaan dan erosi berukuran 2 m x 0.5 m x 0.5 m dengan 7 lubang diameter 5 cm pada 5 cm dari bibir bak dan satu lubang yang ditengah
dihubungkan dengan pipa paralon diameter 5 cm untuk mengalirkan luapan ke bak kecil 0.5 m x 0.5 m x 0.5 m Lampiran 16. Curah hujan selama percobaan
dicatat dengan alat penakar hujan yang ditempatkan di dekat petak percobaan.
a. Penanaman kentang MT-1 dan MT-2
Penanaman kentang menggunakan jarak tanam 75 cm x 30 cm jarak antar guludan 75 cm dan jarak tanaman dalam guludan 30 cm.
Pemupukan diaplikasikan pada setiap petak percobaan dengan takaran 200 kg Urea, 300 kg
ZA, 300 kg SP-36, 200 kg KCl per hektar Duriat et al. 2006 dan pupuk kandang 10 tonha. Bibit yang digunakan adalah bibit sertifikasi G-3 varietas Granola
dari Balai Benih Induk Kentang BBIK Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi. Penanaman dilakukan setelah pemberian pupuk kandang dan sekaligus
pemberian pupuk buatan Urea dan KCl masing-masing setengah dosis dan SP-36 dosis penuh dengan cara tugal. Penyiangan pertama, pendangiran dan
pemupukan susulan setengah dosis Urea dan KCl dilakukan 30 hari setelah tanaman tumbuh dan penyiangan kedua pada saat tanaman berumur 45 HST.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman menggunakan insektisida dan fungisida dengan penyemprotan 1 - 2 kali dalam seminggu, tergantung kondisi
tanaman dosis sesuai anjuran di kemasan.
42
b. Penanaman kubis MT-2
Dalam persiapan lahan dilakukan pengapuran 2 ton Dolomitha dan pemberian pupuk kandang 10 tonha. Penanaman bibit kubis Varietas Master
Grand menggunakan jarak tanam 75 cm x 40 cm jarak antar guludan 75 cm dan antar tanaman dalam guludan 40 cm. Takaran pupuk buatan yang
diaplikasikan pada setiap petak percobaan adalah 100 kg Urea, 250 kg ZA, 250 kg SP-36, 200 kg KCl per hektar Sastrosiswojo et al. 2005. Pemberian
pupuk buatan Urea dan KCl masing-masing setengah dosis dan SP-36 dosis penuh dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam MST dengan
cara tugal. Penyiangan pertama dan pemupukan susulan setengah dosis Urea dan KCl dilakukan 6 MST. Penyiangan kedua pada umur 45 HST.
Pengendalian hama dan penyakit menggunakan insektisida dan fungisida dengan penyemprotan seminggu sekali dosis sesuai anjuran di kemasan.
c. Pengamatan dan pengumpulan data