Morfologi Tekstur Bentuk Morfologi Tekstur

7 Klasifikasi dengan Probabilistic Neural Network Arsitektur PNN memiliki bagian lapisan masukan, pola, dan keluaran. Pada penelitian ini masukan berupa masing-masing hasil ekstraksi. Lapisan output memiliki 30 target kelas sesuai dengan jumlah jenis daun. Untuk lapisan pola hanya digunakan satu model PNN yaitu dengan nilai bias σ tetap. Jadi pada percobaan dihasilkan model klasifikasi terbaik dari pengabungan ciri morfologi, tekstur, dan bentuk berdasarkan akurasi terbesar dari pembagian data latih serta data uji. Evaluasi Hasil Klasifikasi Kinerja model PNN akan ditentukan dan dibandingkan melalui besaran akurasi yang berhasil dicapai. Akurasi dapat dihitung dengan Persamaan berikut: 20 Akurasi terbaik dari teknik kombinasi PDR untuk ketiga fitur tersebut merupakan model yang akan dipakai untuk identifikasi daun pada citra kueri baru. HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi Ciri Proses awal untuk ekstraksi ciri adalah mengubah citra RGB menjadi citra grayscale. Citra grayscale ini digunakan pada tahap ekstraksi ciri tekstur. Untuk ekstraksi ciri morfologi dan bentuk dibutuhkan citra biner sebagai masukan. Citra biner didapatkan dari citra grayscale yang diberi threshold tertentu.

A. Morfologi

Jumlah nilai ciri morfologi yang diekstraksi berjumlah sebelas. Enam nilai ciri morfologi di antaranya area, diameter, perimeter, smooth factor, form factor, rasio perimeter dan diameter dan 5 ciri urat daun. Nilai-nilai ciri dasar dan turunan daun direpresentasikan seperti yang terlihat pada Gambar 9 dan ilustrasi mengenai contoh nilai morfologi ada di Gambar 10. Gambar 9 Hasil ekstraksi morfologi. Area Perimeter Diameter P Rasio of D Gambar 10 Contoh ilustrasi nilai morfologi.

B. Tekstur

Jumlah vektor ciri tekstur yang diekstrasi berjumlah 10 dengan fitur LBPV 1,8. Nilai- nilai descriptor ciri tekstur direpresentasikan pada grafik seperti yang terlihat pada Gambar . 11. Gambar 11 Contoh grafik nilai-nilai descriptors ciri tekstur.

C. Bentuk

Jumlah descriptors yang dipakai untuk representasi nilai ciri bentuk berjumlah 32 descriptors, dipilih dari 16 nilai pertama dan 16 nilai terakhir. Nilai-nilai descriptor ciri bentuk direpresentasikan pada grafik seperti yang terlihat pada Gambar 12. 8 Gambar 12 Contoh grafik nilai-nilai descriptors ciri bentuk. Klasifikasi Ciri Morfologi, Tekstur, dan Bentuk dengan PNN Percobaan diawali dengan mengklasifikasikan masing-masing hasil ekstraksi ciri. Masing-masing ciri diklasifikasikan dengan uji coba pembagian data latih dan data uji, sebesar 80-20 38 data uji dan 10 data latih. Kelas target dari klasifikasi berjumlah 30 kelas. Bias yang digunakan untuk morfologi=20, tekstur=24, dan bentuk=0.05. Perbandingan akurasi klasifikasi untuk fitur morfologi, tekstur, bentuk kemudian akan dibandingan dengan akurasi klasifikasi penggabungan ketiga fitur tersebut.

A. Morfologi

Perbandingan akurasi klasifikasi untuk fitur morfologi perkelas dapat dilihat pada grafik Gambar 13. Gambar 13 Grafik perbandingan akurasi perkelas untuk fitur morfologi. Gambar 13 menunjukkan akurasi yang dicapai hasil pengklasifikasian fitur morfologi, memiliki 1 kelas yang akurasinya mencapai 100 yaitu kelas 8 dan ada 11 kelas yang akurasinya 0 yaitu kelas 3, 11, 12, 13, 14, 15,16, 18, 23, 25, dan 30 . Gambar 14 Contoh citra data latih dan data uji kelas 3 Dandang Gendis. Gambar 14 menunjukkan bahwa pada kelas 3 Dandang Gendis citra data latih maupun data uji memiliki ukuran yang beragam dan sudut pengambilan citra tiap daun pun bermacam-macam, sehingga fitur morfologi terutama ciri dasar daun kurang bisa mengidentifikasi dengan baik. Untuk ciri turunan daun, cukup baik dalam merepresentasikan ciri untuk daun yang berukuran berbeda namun dengan sudut pengambilan yang sama. Untuk kelas 3 citra yang salah diidentifikasi masuk ke kelas 8 Andong dan 21 Nanas Kerang. Lebih lengkapnya mengenai hasil identifikasi citra uji dapat dilihat di tabel confusion matriks di Lampiran 2.

B. Tekstur

Perbandingan akurasi klasifikasi untuk fitur tekstur perkelas dapat dilihat pada grafik Gambar 15. Gambar 15 Grafik perbandingan akurasi perkelas untuk fitur tekstur LBPV 1,8. Gambar 15 menunjukkan akurasi yang dicapai hasil pengklasifikasian fitur tekstur mencapai 100 untuk 2 kelas, yaitu kelas 9 dan 20 40 60 80 100 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 A k u ra si Kelas 20 40 60 80 100 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 A k u ra si Kelas 9 12, namun hasil pengklasifikasian untuk kelas lain , seperti 13, 14, dan 15 hanya mencapai 10. Gambar 16 Contoh citra data latih dan data uji kelas 13 Gadung Cina. Gambar 16 menunjukkan bahwa pada kelas 13 Gadung Cina citra data latih maupun data uji memiliki pencahayaan yang berbeda. Untuk kelas 13 Gadung Cina beberapa salah teridentifikasi ke kelas 12 Bidani, 20 Nandang Gendis, dan 23 Kumis Kucing. Hal ini disebabkan gambar diambil pada waktu dan spesifikasi kamera yang berbeda, sehingga tekstur menjadi lebih beragam sehingga sulit teridentifikasi ke kelas yang benar. Lebih lengkapnya mengenai hasil identifikasi citra uji dapat dilihat di tabel confusion matriks di Lampiran 2.

C. Bentuk