mempunyai tanggungan keluarga lebih dari 4 orang. Semakin sedikit tanggungan keluarga menunjukkan beban biaya yang ditanggung lebih sedikit
sehingga diharapkan responden dapat melakukan pembayaran produk Kredit Masyarakat Desa Komersil dengan baik.
Tabel 13. Karakteristik individu debitur bermasalah produk Kredit Masyarakat
Desa Komersil
berdasarkan tanggungan
keluarga
Kolektibilitas Karakteristik
Berdasarkan Tanggungan Keluarga Jumlah
Orang Persentase
2 2-4
4 Kurang Lancar
2 3
6 11
22 Diragukan
2 9
4 15
30 Macet
4 15
5 24
48 Total
8 27
15 50
100
4.3.2. Karakteristik Usaha Debitur Bermasalah Produk Kredit Masyarakat Desa
Karakteristik usaha debitur bermasalah dilihat dari segi lama usaha, jangka waktu pengembalian kredit, plafon kredit yang diterima, penggunaan
kredit, dan omzet usaha. Pada Tabel 14. disajikan karakteristik usaha debitur bermasalah Produk Kredit Masyarakat Desa Komersil Bank X Bogor
berdasarkan lama usaha.
Tabel 14. Karakteristik usaha debitur bermasalah produk Kredit Masyarakat Desa Komersil berdasarkan lama usaha
Kolektibilitas Karakteristik
Berdasarkan Lama Usaha Tahun Jumlah
Orang Persentase
5 5-10
10 Kurang Lancar
2 7
2 11
22 Diragukan
5 5
5 15
30 Macet
9 12
3 24
48 Total
16 24
10 50
100 Lama usaha debitur berpengaruh positif terhadap kelancaran pengembalian
kredit karena pengalaman usaha yang semakin lama dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengelola usaha sehingga mendukung
keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha tersebut dapat menjamin perolehan pendapatankeuntungan sebagai sumber biaya hidup dan memberikan peluang
yang lebih besar dalam meningkatkan kemampuan mengembalikan kredit secara lancar. Sebagian besar responden sebanyak 34 orang 68 telah
menjalankan usahanya di atas 5 tahun. Permasalahan pengembalian kredit timbul akibat umur usaha yang masih tergolong muda. Pihak bank dapat
mengatasinya dengan memberikan pengarahan kepada debitur agar selalu mengalokasikan modal dari bank pada kegiatan yang produktif sehingga
memberikan nilai tambah. Hasil tersebut dapat digunakan untuk membayar angsuran pinjaman. Karakteristik usaha debitur bermasalah produk Kredit
Masyarakat Desa Komersil berdasarkan waktu pengembalian kredit dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Karakteristik usaha debitur bermasalah produk Kredit Masyarakat
Desa Komersil
berdasarkan waktu
pengembalian kredit
Kolektibilitas Karakteristik
Berdasarkan Waktu Pegembalian Tahun Jumlah
Orang Persentase
1 1-3
3 Kurang Lancar
11 11
22 Diragukan
15 15
30 Macet
24 24
48 Total
50 50
100 Jangka waktu pengembalian diduga berpengaruh positif terhadap kelancaran
pengembalian kredit. Asumsinya semakin lama jangka waktu pengembalian kredit maka tanggungan angsuran semakin kecil sehingga beban debitur
dalam pelunasan kredit menjadi lebih ringan dibandingkan dengan jangka waktu yang lebih singkat plafon pinjaman sama. Jadi semakin panjang
jangka waktu pengembalian kredit maka semakin berpeluang bagi debitur untuk mengembalikan kredit dengan lancar. Jangka waktu pengembalian
kredit rerponden berkisar antara 1 sampai 3 tahun. Karakteristik usaha debitur bermasalah produk Kredit Masyarakat Desa Komersil berdasarkan plafon
kredit dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Karakteristik usaha debitur bermasalah produk Kredit Masyarakat Desa Komersil berdasarkan plafon kredit
Kolektibilitas Karakteristik
Berdasarkan Plafon Kredit Juta Jumlah
Orang Persentase
5 5
– 10 10
Kurang Lancar 3
8 11
22 Diragukan
7 7
1 15
30 Macet
1 23
24 48
Total 11
38 1
50 100
Nilai plafon kredit adalah jumlah kredit yang diberikan bank sebagai kreditur kepada debitur dalam mata uang Rupiah. Nilai plafon kredit diduga
berpengaruh negatif terhadap kelancaran pengembalian kredit karena semakin besar plafon yang diterima akan memperbesar beban angsuran dan beban
bunga yang harus dibayar sehingga menurunkan peluang pengembalian kredit secara lancar.
Tabel 17. Karakteristik usaha debitur bermasalah produk Kredit Masyarakat Desa Komersil berdasarkan omzet usaha
Kolektibilitas Karakteristik
Berdasarkan Omzet Usaha Juta Jumlah
Orang Persentase
5 5
– 10 10
Kurang Lancar 2
4 5
11 22
Diragukan 9
5 1
15 30
Macet 14
10 24
48 Total
25 19
6 50
100 Omzetpendapatan usaha merupakan sumber pemenuhan kebutuhan hidup
bagi pelaku usaha dan keluarganya. Semakin tinggi pendapatan usaha seseorang, maka semakin tinggi pula kemampuannya dalam membiayai
kebutuhan sehari-hari. Dengan kata lain, pendapatan seseorang berkolerasi positif dengan tingkat kemakmurannya. Hubungan dengan pengembalian
kredit, pendapatan
usaha seorang
debitur dapat
mencerminkan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban pengembalian kredit dengan
lancar karena pendapatan tersebut sebagai sumber dalam membayar angsuran kredit. Omzet responden sebagian besar adalah di bawah Rp. 5.000.000,00
yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar 50 persen.
4.4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Kredit Bermasalah