KOMUNIKASI NONVERBAL MELALUI JILBAB DALAM KONTEKS KONSEP DIRI Studi pada Mahasiswi Berjilbab Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang

KOMUNIKASI NONVERBAL MELALUI JILBAB DALAM KONTEKS
KONSEP DIRI
Studi pada Mahasiswi Berjilbab Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

VINDA LHOSSA RYAN
NIM: 07220242

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PENGESAHAN


Nama

: Vinda Lhossa Ryan

NIM

: 07220242

Konsentrasi

: Public Relations

Judul Skripsi : Komunikasi Nonverbal Melalui Jilbab dalam Konteks
Konsep Diri (Studi pada Mahasiswi Berjilbab Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Selasa
Tanggal : 9 Agustus 2011
Tempat : Ruang 607 GKB I UMM kampus III

Mengesahkan,
Dekan FISIP UMM

DR. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:
1. Dr. Muslimin Machmud, M.Si

Penguji I

(

)

2. Sugeng Winarno, S.Sos, M.A


Penguji II

(

)

3. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

Penguji III

(

)

4. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si

Penguji IV

(


)

KATA PENGANTAR

Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah. Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Cerdas (Yaa Rasyid) dan nama Allah yang
Maha Penyantun (Yaa Halim), telah diselesaikan sebuah karya ilmiah ini oleh
peneliti. Sebuah keyakinan besar bahwa Allah pasti akan membantu orang-orang
yang berdo’a dan berusaha, menjadikan semangat peneliti kian membesar.
Berawal dari keingintahuan peneliti akan sebuah fenomena menarik di
sekitar peneliti, menjadikan skripsi ini sebagai tempat dituangkannya jawaban
sederhana dari apa yang dicari-cari selama ini. Banyaknya mahasiswi yang
ternyata hanya berjilbab saat di kampus saja, mengingatkan peneliti pada
peristiwa tragis pelarangan perempuan berjilbab di tempat kerja. Yang sebaliknya,
mahasiswi justru dengan mudahnya menggunakan jilbab dengan tidak konsisten.
Kita rupanya terbiasa lebih mementingkan simbol (kulit) daripada apa yang
disimbolkannya (substansi), (Deddy mulyana).
Jilbab sebagai simbol, secara konvensional merupakan benda yang
merepresentasikan nilai agama Islam bagi pemakainya, bahwa orang tersebut
adalah perempuan Islam. Kemudahan tersebut adalah demi identitas sebuah kaum

yang

diperjuangkan

untuk

kemuliaan

perempuan.

Namun

dunia

kini,

menghantarkan jilbab hanya menjadi selembar kain multifungsi yang dapat
digunakan sesuai kebutuhannya. Karena itu, harus diketahui cara para pelaku
mahasiswi dalam memaknai jilbab tersebut, agar perilaku tersebut dapat dipahami
secara manusiawi. Selanjutnya penting untuk mengetahui konsep diri yang ingin

pelaku tampilkan saat berjilbab di kampus, dan kemudian melihat jilbab sebagai
sebuah simbol baru yang diciptakan mahasiswi sehubungan dengan konsep diri
yang ingin ia komunikasikan pada mitra interaksinya.
Selain diupayakan menjadi sebuah kemasan karya ilmiah yang menarik
untuk dibaca, tentu penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, terutama sebagai
persyaratan mendapatkan gelar sarjana (S1). Namun, untuk teraktualisasikannya
penelitian ini, dihaturkan rasa terima kasih yang sangat besar kepada Bapak Drs.
Abdullah Masmuh, M.Si sebagai dosen pembimbing I yang penuh kesabaran

dalam menuntun peneliti mengerjakan skripsi dengan semaksimal mungkin. Tidak
tertinggal rasa terima kasih yang mendalam kepada Ibu Dra. Frida Kusumastuti,
M.Si sebagai dosen pembimbing II yang selalu menyemangati dan memotivasi
peneliti untuk terus berjuang. Terima kasih yang sebesar-besarnya tak lupa saya
haturkan kepada Bapak Dosen Penguji, yaitu, Bapak Dr. Muslimin Machmud,
M.Si dan Bapak Sugeng Winarno, S.Sos, M.A, atas bantuannya dalam upaya
menyempurnakan skripsi ini. Kepada beliau semuanya, semoga dilimpahkan
rahmat dan berkah dari Allah SWT. Amin Ya Robbal ‘alamin. Tak lupa pula
peneliti ucapkan terima kasih setulusnya kepada para subyek penelitian; Rere,
Dewi, Fitri, Hera, Tina, Putri dan Lisda yang tidak hanya menjadi sekedar
informan saja, melainkan menjadi teman baru yang sangat menyenangkan.

Untuk kesempurnaan penelitian ini, saran dan kritik akan menjadi wadah
positif bagi peneliti. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya Ilmu Komunikasi tercinta, dapat dilanjutkan ke dalam
penelitian yang jauh lebih menarik dan sempurna, selamat membaca.

Malang, 12 Agustus 2011
Peneliti,

Vinda Lhossa Ryan

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................

i

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

ii


LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................

iii

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................

v

BERITA ACARA BIMBINGAN ....................................................................

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................

vii


ABSTRAK .........................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................

xiii

DATAR ISI ........................................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR DAN DAFTAR TABEL ...............................................

xix

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................

xx


BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………..

1

A. Latar Belakang …………………………………………………………...

1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………….…..

4

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….....

4

D. Batasan Masalah ……………………………………………………….....

5


E. Signifikansi Penelitian …………………………………………………....

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………. .

7

A. Pengertian Komunikasi …………………………………………………..

7

A.1. Pesan dalam Komunikasi ……………………………………….....

7

A.2. Komunikasi Nonverbal ………………………………………….....

8

B. Jilbab …………………………………………………………………….

11

B.1. Pengertian Jilbab menurut kamus Arab-Indonesia/ Inggris ……....

12

B.2. Fungsi Jilbab ...................................................................................

14

C. Konsep Diri ...............................................................................................

18

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................

20

D.1. Asumsi Teori yang digunakan .........................................................

21

1. Teori Interaksionisme Simbolik ................................................

21

2. Teori Diri ...................................................................................

22

D.2. Konseptualisasi ...............................................................................

23

1. Komunikasi Nonverbal .............................................................

23

2. Jilbab .........................................................................................

24

3. Konsep Diri ...............................................................................

25

4. Simbol ........................................................................................

25

D.3. Hasil Studi Terdahulu ......................................................................

26

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................

28

A. Pendekatan dan Perspektif Penelitian ......................................................

28

B. Unit Analisis dan Penetapan Jumlah Subjek Penelitian ...........................

28

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................

30

D. Teknik Analisis Data ...............................................................................

31

E. Teknik Keabsahan Data ...........................................................................

33

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN ......................................

34

A. Universitas Muhammadiyah Malang .......................................................

34

B. Visi Universitas Muhammadiyah Malang ...............................................

35

C. Misi Universitas Muhammadiyah Malang ..............................................

35

D. Tujuan Universitas Muhammadiyah Malang ..........................................

36

E. Fakultas Ekonomi sebagai Obyek yang difokuskan ................................

36

F. Deskripsi Mahasiswa ...............................................................................

37

E.1. Kegiatan Mahasiswa ........................................................................

37

E.2. Kehidupan Islami di Universitas Muhammadiyah Malang .............

39

E.2.1. Surat Edaran Tentang Penertiban Penampilan
Mahasiswa .............................................................................
E.2.2. Anjuran Berpakaian Islami di Bulan Ramadhan ....................

40
41

E.2.3. Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan
(P2KK) ..................................................................................

42

E.2.4. Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) ....................................

43

E.2.5. Kuliah Kerja Nyata (KKN) ...................................................

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ............................................

44

46

A. Gambaran Subyek Penelitian ..................................................................

46

A.1. Rere .................................................................................................

46

A.2. Dewi ................................................................................................

47

A.3. Fitri ..................................................................................................

48

A.4. Hera .................................................................................................

49

A.5. Tina ..................................................................................................

49

A.6. Putri .................................................................................................

50

A.7. Lisda ................................................................................................

51

B. Makna Jilbab Bagi Mahasiswi .................................................................

53

C. Konsep Diri Mahasiswi Berjilbab ............................................................

67

D. Jilbab sebagai simbol dalam Mengkomunikasikan Konsep Diri
Mahasiswi ................................................................................................

86

E. Analisis Komunikasi Nonverbal Melalui Jilbab dalam Konteks
Konsep Diri ..............................................................................................

95

E.1 Analisis Teori Interaksionisme Simbolik ..........................................

95

E.2. Analisis Teori Diri ............................................................................

97

E.3. Analisis Kepustakaan “Konsep Diri” ...............................................

98

E.4. Analisis Kepustakaan “Komunikasi Nonverbal” .............................

100

F. Keabsahan Data ......................................................................................

101

F.1. Keabsahan Data Makna Jilbab Bagi Mahasiswi ..............................

102

F.2. Keabsahan Data Konsep Diri Mahasiswi Berjilbab .........................

104

F.3. Keabsahan Data Jilbab Sebagai Simbol dalam
Mengkomunikasikan Konsep Diri Mahasiswi .........................................

106

BAB VI PENUTUP ...........................................................................................

108

A. Kesimpulan ..............................................................................................

108

B. Saran/ Rekomendasi ................................................................................

109

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

111

DAFTAR GAMBAR DAN DAFTAR TABEL

GAMBAR
II.1 Proses Pembentukan Konsep Diri ...........................................................

19

III.1 Gambar Komponen dalam Analisis Data (interactive model) ...............

31

TABEL
V.1 Data Subyek Penelitian ...........................................................................

49

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran Wawancara Mengenai Jamaah Fachruddin (JF)
dan Lembaga Semi Otonom (LSO) Alf Faruq .................................................

1

B. Lampiran Data Gambaran Subyek ...................................................................

1

C. Lampiran Data Hasil Wawancara Mendalam ..................................................

6

D. Lampiran Data Konfirmasi ..............................................................................

23

Daftar Pustaka

Al Bilaly, Abdul Hamid. 2003. “Saudariku Apa yang Menghalangimu Berjilbab”.
Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Bagian Pengajaran AIK Universitas Muhammadiyah Malang. 2007. Kurikulum
Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. UMM Press. Malang.
Bungin, Burhan. 2009. Teknik Paktis Riset Komunikasi. KENCANA PRENADA
MEDIA GROP. Jakarta.
_____________. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif; Pemahaman Filosofis
dan

Metodologis

ke

Arah

Penguasaan

Model

Aplikasi.

PT

RAJAGRAFINDO PERSADA. Jakarta.
Direktorat Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Malang, 2010. Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Universitas Muhammadiyah Malang. UMM Press. Malang.
Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. UMM Press. Malang.
Hopper, Robert dan Jack L. Whitehead, Jr. 1979. Communication Concepts and
Skills. Harper & Row. New York.
Littlejohn, Stephen W., dan Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi; Theories of
Human Communication. Salemba Humanika. Jakarta.
Mapiare, Andi. 2009. Identitas Religius di Balik Jilbab. Penerbit Universitas
Negeri Malang. Malang.
Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kulaitatif; Edisi Revisi. PT REMAJA
ROSDAKARYA. Bandung.

Mulyana, Deddy. 2008a. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. PT REMAJA
ROSDAKARYA. Bandung.
______________. 2008b. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. REMAJA
ROSDAKARYA. Bandung.
Narwoko J. Dwi., dan Bagong Suyanto. 2006. Sosiologi; Teks Pengantar dan
Terapan. KENCANA PRENADA MEDIA GROUP. Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
ALFABETA. Bandung.

dan R & D.

SUMBER LAIN

-

Booklet Informasi Studi UMM 2011

-

Buku Pembinaan Mahasiswa UMM

Internet

http://kemahasiswaan.umm.ac.id/files/file/buku
panduan
Mawa/S
penampilan Mhs, diakses hari Senin, 25 April 201, pukul 16.30 WIB.

edaran

http://p2kkunmuh.wordpress.com/2011/01/29/inspirasi/, diakses pada Senin, 25
April 2011, pukul 16.45 WIB.
http://nisa-education.blogspot.com/2009/12/apa-itu-jilbab-apa-pengertianjilbab.html, diakses hari Rabu, 12 Januari 2011, pukul 10.30 WIB.
http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2009-rahmawatia10275&node=807&start=36&PHPSESSID=a8764cbcbd82e3de543ea5dceb48224
d, diakses hari Rabu, 12 Januari 2011, pukul 10.30 WIB.
http://banker-makalah.blogspot.com/2007/04/fenomena-jilbab-dalam-konstruksifiqh.html, diakses hari Senin, 14 Maret 2011, pukul 21.00 WIB.
http://www.artikata.com/arti-331932-jilbab.php, diakses hari Rabu, 12 Januari
2011, pukul 10.30 WIB
http://berjilbabyu.multiply.com/, diakses hari Senin, 14 Maret 2011, pukul 21.05
WIB.
http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindia-Re-Ibu-presiden-tak-berjilbab,5,
diakses hari Senin, 15 Maret 2011, pukul 21.07WIB.
http://tausyah.wordpress.com/2011/01/20/hukum-wanita-berjilbab-ancaman-bagiyang-tidak-berjilbab-makna-jilbab-serta-dalil-pakaian-syari-yang-selayaknyabagi-tiap-tiap-muslimah/, diakses hari Kamis, 11 Agustus 2011, pukul 17.35 WIB.
http://sabdaislam.wordpress.com/2009/12/12/14-menutup-rambut-bagi-wanita/,
diakses pada Kamis, 11 Agustus 2011, pukul 17.30 WIB.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelarangan penggunaan jilbab sebagai atribut Islam sangat ketat di beberapa negara.
Setelah umat Islam mendapat kemerdekaan menggunakan segala bentuk atribut Islam, jilbab
seolah menjadi salah satu simbol kebebasan umat beragama Islam. Bagi umat Islam sendiri,
jilbab juga menjadi suatu simbol yang membedakan laki-laki dan perempuan. Melalui sejarah
yang cukup panjang, pemakaian jilbab di Indonesia sempat menimbulkan kontroversi pada
masa orde lama dan orde baru, dengan anggapan penggunaan jilbab tersebut menunjukkan
aksi keagamaan yang berusaha mendominasi. Peristiwa sosial masa lalu dan pemahaman
komunitas Islam terhadap peristiwa sosial itu telah melahirkan aksi dan reaksi sosial
komunitas Islam, guna merasa bebas dari dominasi negara, di antaranya berupa pemakaian
busana jilbab oleh para perempuan Islam.1 Hal tersebut tak lain menjadi bentuk protes mereka
terhadap perlakuan negara yang sewenang-wenang.
Walaupun sempat meraih kemerdekaan “berjilbab”, namun keadaan demikian masih
berlanjut hingga kini. Banyak kasus yang menunjukkan adanya tekanan terhadap wanita
Islam melalui berbagai aturan di tempat kerja, yang salah satunya, yaitu, tidak mengizinkan
mereka berjilbab. Sehingga seringkali hal tersebut menjadi permasalahan utama wanita Islam
dalam mencari pekerjaan. Alasan pelarangan yang dikemukakanpun sangat tidak rasional,
yaitu, demi menjaga kenyamanan serta efektivitas dalam bekerja misalnya.
Hal tersebut menggambarkan betapa perjuangan penggunaan sebuah simbol “jilbab”
begitu berat. Begitupun bagi kalangan mahasiswi berjilbab. Rasa takut yang sangat besar,
1

Andi Mapiare, Identitas Religius di Balik Jilbab (Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang, 2009), p. 7.

memaksa mereka mengabadikan sebuah foto (misalnya foto ijazah) dengan melepas
jilbabnya. Peristiwa tersebut banyak ditemukan pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah
Malang (UMM). Alasannya agar lebih mudah mendapat pekerjaan. Namun pada akhirnya,
peristiwa tersebut menunjukkan adanya pergeseran makna jilbab sebagai religious identity
(identitas keagamaan) menjadi sekedar jilbab yang dapat dikenakan kapan saja dibutuhkan.
Selain itu, membudaya di Indonesia, wanita-wanita Islam yang tidak berjilbab selalu
menjawab “belum siap” setiap kali ditanyai mengapa tidak berjilbab. Hal tersebut
menunjukkan bahwa jilbab bukanlah simbol sembarangan yang dianggap enteng, walaupun
akhirnya banyak orang yang menggunakan jilbab tidak sesuai kaidah Islam.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, terdapat sebuah fenomena lain yang masih
berkaitan seputar mahasiswi berjilbab, yakni mahasiswi berjilbab yang juga tidak konsisten
dalam penggunaan jilbab.

Fenomena yang terjadi

berulang di UMM tersebut, yaitu,

mahasiswi hanya berjilbab saat di kampus. Dengan kata lain mahasiswi hanya menggunakan
jilbabnya di area kampus dan melepasnya di luar urusan kampus. Peristiwa tersebut
menunjukkan sesuatu yang menarik, yaitu, terdapat sebuah pertunjukan simbol yang jelas
dimainkan mahasiswi lewat penggunaan jilbab sebagai komunikasi nonverbalnya.
Jilbab dalam hal ini merupakan simbol yang diekspresikan mahasiswi (pelaku
komunikasi) sebagai bentuk komunikasi nonverbalnya. Kita memang termasuk bangsa yang
terobsesi menggunakan dan mengutak-atik simbol, termasuk simbol nonverbal ini, tanpa
memperhitungkan akibatnya.2 Simbol merupakan suatu objek yang diharapkan dapat
menggambarkan sesuatu yang bersifat abstrak. Misalnya, ketika seorang wanita tidak
mengenakan jilbab, kita tidak dapat langsung menjelaskan identitas keagamaannya. Bisa saja
ia seorang Islam, Kristiani, Hindu, atau Budha. Sebaliknya, wanita yang mengenakan jilbab
2

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2008a), p. 343.

dapat dengan mudah dikenali sebagai wanita Islam (muslimah). Jadi, jilbab merupakan
representative (perwakilan) dari wujud nilai-nilai agama Islam.
Fenomena mahasiswi yang tidak konsisten dalam penggunaan jilbab merupakan sebuah
fenomena komunikasi, di mana mahasiswi menunjukkan bagaimana mengadaptasikan strategi
komunikatif mereka dalam komunikasi tatap muka. Tindakan mahasiswi yang tidak konsisten
dalam penggunaan simbol (jilbab) sebenarnya cukup riskan. Orang lain yang mengetahuinya,
mungkin saja mencela atau tersinggung melihat perilaku tersebut yang seakan-akan
memainkan simbol agama Islam. Beragam pertanyaanpun muncul, misalnya, bagaimana
sebenarnya konsep diri dari mahasiswi berjilbab tersebut, serta apakah terdapat pemaknaan
lain mengenai jilbab sebagai sebuah simbol, sehingga mahasiswi dengan mudahnya
memainkan simbol tersebut. Konsep diri sebagai sesuatu yang secara sadar dirancang
mahasiswi sebelum berkomunikasi tatap muka dengan orang lain, menjadi konteks dalam
penelitian ini. Karena dengan konsep diri inilah mahasiswi melakukan penggunaan simbol
komunikasi nonverbal melalui jilbab. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (depth interview). Kemudian
didapatkan 7 (tujuh) orang informan (subjek penelitian) dari Fakultas Ekonomi UMM melalui
teknik snowball sampling (bola salju). Oleh karena itu, peneliti mengambil judul,
“KOMUNIKASI NONVERBAL MELALUI JILBAB DALAM KONTEKS KONSEP
DIRI (Studi pada Mahasiswi Berjilbab Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Malang)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah jilbab sebagai simbol komunikasi nonverbal digunakan dalam konsep diri
mahasiswi?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan

rumusan

masalah

tersebut,

maka

tujuan

penelitiannya

adalah:

Mendeskripsikan jilbab sebagai simbol komunikasi nonverbal yang digunakan dalam konsep
diri mahasiswi.

D. Batasan Masalah
Menghindari terjadinya pelebaran/ perluasan pembahasan, peneliti membatasi
permasalahan ke dalam beberapa fokus penelitian di bawah ini:
1. Bagaimana makna jilbab bagi mahasiswi?
2. Bagaimana konsep diri mahasiswi berjilbab?
3. Bagaimana jilbab sebagai simbol digunakan mahasiswi untuk mengkomunikasikan
konsep diri?

E. Signifikansi Penelitian
1. Signifikansi Akademis
Menjadi sebuah hasil karya ilmiah yang berguna mengenai aplikasi simbol/
komunikasi nonverbal berkenaan dengan konsep diri seorang komunikator.
2. Signifikansi Praktis

Memberikan pemahaman mendalam terkait penggunaan simbol oleh pelaku
komunikasi, yang dapat menjadi sumbangan ilmu bagi perkembangan Ilmu
Komunikasi, khususnya mengenai komunikasi nonverbal.
3. Signifikansi Kritik Sosial
Mengungkap makna dibalik fenomena mahasiswi berjilbab yang tidak konsisten
dalam penggunaan jilbab, bahwa mahasiswi hanya menggunakan jilbab untuk
kepentingan dan kebutuhan tertentu di kampus, salah satunya untuk mendapatkan
pandangan positif dari dosen dan demi mendapatkan nilai bagus. Temuan ini
diharapkan dapat menjadikan masyarakat aware terhadap fenomena komunikasi
demikian yang berkembang di masyarakat, sehingga masyarakat dapat dengan bijak
memahami perilaku tersebut atau mencegah hal-hal yang dianggap menyimpang.