Pengujian Model Fit Model 2

19 Hipotesis 1B dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai negatif large negative deferred taxes akan memperoleh peringkat rating obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat rating obligasi. Nilai p-value sebesar 0,042 dan memiliki beta dengan koefisien yang negative sebesar -22,971 maka signifikan pada level 5 dan H1B diterima. Hal ini menunjukkan perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai negatif large negative deferred taxes akan memperoleh peringkat rating obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat rating obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Crabtree dan Maher 2009. Untuk variabel kontrol yaitu Assets, Debt, Beta, Income, Cash flow, Tacc, PPR, dan Dummy year terbukti dapat menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya lebih kecil daripada 0.05. Artinya Assets, Debt, Beta, Income, Cash flow, Tacc, PPR, dan Dummy year juga menjadi faktor yang menentukan peringkat obligasi.

5.4. Pengujian Model Fit Model 2

Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit sebesar 13,808 dengan probabilitas signifikansi 0,087 yang nilainya lebih besar daripada 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model fit dan dapat diterima. Tabel 5.7.Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Test Sumber: Data Sekunder yang Diolah 13,808 8 ,087 Step 1 Chi-square df Sig. 20 Untuk memperjelas gambaran penjelasan ketepatan model regresi logistic dapat dilihat pada tabel klasifikasi sebagai berikut: Tabel 5.8.Tabel Klasifikasi Model 2 Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 135 observasi yang dapat diprediksi dengan tepat ratingnya 70. Dengan demikian secara keseluruhan dari 135 observasi terdapat 70 yang dapat diprediksikan dengan tepat oleh model logistik ini. Tingginya persentase ketepatan tabel klasifikasi tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara data hasil prediksi dan data observasinya sehingga model regresi dikategorikan baik. Kemudian langkah selanjutnya adalah menilai model fit dengan menggunakan -2log likehood. Berikut ini adalah hasilnya: Tabel 5.9.Tabel Iteration History -2 Log LikehoodModel 2 Iteration -2 Log Likehood 1 170.118 2 156.866 3 156.291 Dst Menurun 6 156.189 Sumber: Data Sekunder yang Diolah Menilai model fit dapat dilihat dari nilai statistik -2LogL yaitu tanpa variabel hanya konstanta saja sebesar 170,118 setelah dimasukkannya 3 variabel baru maka nilai -2LogL turun menjadi 156,291 dan setelah semua penyaringan dilakukan menjadi Classification Table a 75 10 89,2 31 19 36,2 70,0 Observed ,00 1,00 RATING Overall Percentage Step 1 ,00 1,00 RATING Percentage Correct Predicted The cut value is ,500 a. Sumber: Data Sekunder yang Diolah 21 Model Summary 156,189 a ,210 ,392 Step 1 -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001. a. 156,189 atau dengan kata lain terjadi penurunan sebesar 13,929 dan penurunan ini signifikan dibandingkan dengan tabel yaitu 1,98. Hal ini berarti penambahan variabel independen dapat digunakan. Tabel 5.10. Nagelkerke R SquareModel 2 Sumber: Data Sekunder yang Diolah Nilai Nagelkerke R Square sebesar 39,2 artinya variasi rating dapat diprediksi dari variabel independen.

5.5. Pengujian Hipotesis Model 2