21
Model Summary
156,189
a
,210 ,392
Step 1
-2 Log likelihood
Cox Snell R Square
Nagelkerke R Square
Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001.
a.
156,189 atau dengan kata lain terjadi penurunan sebesar 13,929 dan penurunan ini signifikan dibandingkan dengan tabel yaitu 1,98. Hal ini berarti penambahan variabel
independen dapat digunakan.
Tabel 5.10. Nagelkerke R SquareModel 2
Sumber: Data Sekunder yang Diolah Nilai Nagelkerke R Square sebesar 39,2 artinya variasi rating dapat
diprediksi dari variabel independen.
5.5. Pengujian Hipotesis Model 2
Pengujian hipotesis penelitian selanjutnya akan diuji dengan program SPSS Stastistical Package for Social Science, dengan menggunakan alat analisis regresi
logistik. Hasil pengujian regresi logistik tersebut dapat terlihat sebagai berikut :
Tabel 5.11. Hasil Pengujian Hipotesis Model 2
Sumber : Data Sekunder yang Diolah
-,628 ,706
,791 1
,037 1,874
-,056 ,713
,006 1
,024 1,057
,227 ,472
,082 1
,040 1,423
-,618 ,026
1,949 1
,016 1,002
,391 ,099
,009 1
,023 1,039
,237 ,129
,050 1
,082 1,046
,558 ,009
,253 1
,153 1,086
,210 ,882
,340 1
,006 1,018
,095 ,310
1,583 1
,084 1,064
-,795 ,428
3,447 1
,063 ,452
-,537 ,750
,512 1
,474 ,584
Large_TB Small_TB
ASSETS DEBT
BETA INCOME
CASHFLOW TACC
PPE DUM_YEAR
Constant Step
1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: Large_TB, Small_TB, ASSETS, DEBT, BETA, INCOME, CASHFLOW, TACC, PPE, DUM_YEAR.
a.
22 Hipotesis 2a dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki
rasio penghasilan kena pajak taxable income terhadap laba akuntansi book income yang besar large tax-to-book ratios akan memperoleh peringkat rating obligasi
yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat rating obligasi. Nilai p-value sebesar 0,037 dan memiliki beta dengan koefisien yang negatif sebesar -0.628, maka
signifikan pada level 5 dan H2a diterima. Hal ini menunjukkan perusahaan- perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak taxable income terhadap
laba akuntansi book income yang besar large tax-to-book ratios akan memperoleh peringkat rating obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat rating
obligasi. Hipotesis 2b dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki
rasio penghasilan kena pajak taxable income terhadap laba akuntansi book income yang kecil small tax-to-book ratios akan memperoleh peringkat rating obligasi
yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat rating obligasi. Nilai p-value sebesar 0,024 dan memiliki beta dengan koefisien yang negative sebesar -0,056 maka
signifikan pada level 5 dan H2b diterima. Hal ini menunjukkan perusahaan- perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak taxable income terhadap
laba akuntansi book income yang kecil small tax-to-book ratios akan memperoleh peringkat rating obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat rating
obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Crabtree dan Maher 2009. Untuk variabel kontrol yaitu Assets, Debt, Beta, Tacc, terbukti dapat menjadi
variabel kontrol karena nilai signifikansinya lebih kecil daripada 0.05. sedangkan Income, cashflow, PPE dan Dummy year tidak berpengaruh signifikan. Hal ini
disebabkan karena investor tidak semata-mata melihat pada arus kas, PPE dan income
23 yang dimiliki sebuah perusahaan sehingga hal tersebut tidak berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
6.
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai
positif large positive deferred taxes akan memperoleh peringkat rating obligasi yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat rating obligasi. Hasil penelitian
ini mendukung penelitian Crabtree dan Maher 2009. 2.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang besar dan bernilai negatif large negative deferred taxes akan memperoleh peringkat rating obligasi
yang lebih rendah pada saat penentuan peringkat rating obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Crabtree dan Maher 2009.
3. Perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak taxable
income terhadap laba akuntansi book income yang besar large tax-to-book ratios akan memperoleh peringkat rating obligasi yang lebih rendah pada saat
penentuan peringkat rating obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Christina et al 2010.
4. Perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio penghasilan kena pajak taxable
income terhadap laba akuntansi book income yang kecil small tax-to-book ratios akan memperoleh peringkat rating obligasi yang lebih rendah pada saat
24 penentuan peringkat rating obligasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Christina et al 2010.
6.2.Implikasi
Penelitian ini memiliki implikasi sebagai berikut: sesuai dengan signaling teori dimana adanya peningkatan peringkat obligasi menjadi good news bagi investor
sehingga perusahaan yang mengalami penurunan peringkat akan menjadi bad news. Maka sebaiknya investor dalam menanamkan sahamnya di pasar modal dapat
memperhatikan nilai pajak tangguhan yang dimiliki perusahaan karena terbukti berpengaruh terhadap peringkat obligasinya.
6.3.Saran dan Keterbatasan
Keterbatasan pada penelitian ini antara lain adalah karena perbedaan sampel dan tahun pengamatan maka untuk hipotesis kedua, variabel control invome, cashflow dan
PPE tidak terbukti signifikan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Maka berdasarkan pada keterbatasan tersebut, saran yang dapat dikemukakan pada
penelitian ini adalah: 1.
Pada penelitian mendatang dapat ditambahkan variabel kontrol lain dan menggunakan sampel perusahaan diluar sektor keuangan.
2. Pada penelitian serupa dimasa mendatang dapat digunakan pemilihan angka rating
yang lebih sesuai misalnya memilih 3 bulan setelah tutup buku akhir tahun dan dapat menambahkan variabel lain yang mempengaruhi peringkat obligasi seperti
rasio keuangan perusahaan, rasio profitabilitas, rasio pasar.
25
DAFTAR PUSTAKA
Ayers, B., J.Jiang, dan S. K. Laplante. 2008. Taxable Income as A Performance Measure : The Effects of Tax Planning and Earnings Quality. Available at SSRN:
http:papers.ssrn.comsol3papers.cfm?abstract_id = 930406.
Christina, V., Yulianti, Christine.2010. Pengaruh Book-Tax Differences terhadap Peringkat Obligasi di Pasar Kredit Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi XIII.
Crabtree, A., dan J. J. Maher. 2005. Earnings Predictability, Bond Ratings, and Bond Yields. Review of Quantitative Finance and Accounting 25: 233-253.
Frost, C. A. 2007. Credit Rating Agencies in Capital Market: A Review of Research Evidence on Selected Criticisms of The Agencies. Journal of Accounting, Auditing,
and Finance 22 3: 469-492. Ghozali, Imam. 2005. AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang :
Universitas Diponegoro. Hanlon, M. 2005.The Persistence and Pricing of Earnings, Accruals, and Cash Flows when
Firms Have Large Book-Tax Differences.The Accounting Review 80 1: 137-166. Lev, B., dan D. Nissim.2004. Taxable Income, Future Earnings, and Equity Values.The
Accounting Review 79 4: 1039-1074. Manzon, G. B., dan G. A. Plesko. 2002. The Relation between Financial and Tax Reporting
Measures of Income.Tax Law Review 55: 175-214. Mills, L. F., dan K. Newberry. 2001. The Influence of Tax and Non-Tax Costs on Book-Tax
Reporting Differences: Public and Private Firms. The Journal of the American Taxation Association 23 1: 1-19.
Phillips, J., M. Pincus, and S. Rego. 2003. Earnings Management: New Evidence based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review 78 2: 491-521.
26
LAMPIRAN 1
Logistic Regression
Block 0: Beginning Block
Case Processing Summary
130 96,3
5 3,7
135 100,0
,0 135
100,0 Unweighted Cases
b
Included in Analysis Missing Cases
Total Selected Cases
a
Unselected Cases Total
N Percent
The variable DUM_IND is constant for all selected cases. Since a constant was requested in the model, it will be
removed from the analysis. a.
If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
b.
Dependent Variable Encoding
1 Original Value
,00 1,00
Internal Value
Iteration History
a,b,c