Pendekatan Penelitian Setting Penelitian
Dalam melakukan pengamatan, peneliti melihat dan mengamati sendiri secara sistematis mengenai segala bentuk dan fenomena-fenomena psikis pada
pertunjukan kesenian Cepetan, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Pencatatan awal yang dilakukan peneliti yaitu
menuliskan kata kunci hal yang diamati, pembuatan catatan lapangan secara lengkap yang merupakan penjabaran deskripsi dari kata kunci yang telah dicatat
sebelumnya, melengkapi kembali hal-hal yang dirasa masih kurang. Data yang diperoleh merupakan hasil pengamatan secara langsung dan hasilnya berupa
catatan, foto, video. 2. Wawancara Mendalam
Metode ini dilakukan untuk mencari data dan informasi yang diperlukan yang sejelas-jelasnya
. Dari hasil wawancara diperoleh hasil data lisan dari narasumber dan dapat menentukan informan kunci. Wawancara dilakukan dengan
sebagian masyarakat yang mewakili, seperti pelaku seni kesenian Cepetan, kepala desa, pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan ketua kesenian Cepetan.
Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat kerangka garis besar pokok- pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Selain itu peneliti juga
melaksanakan tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Kemudian peneliti melakukan pencatatan dan perekaman dari hasil paparan
wawancara. 3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yang digunakan oleh peneliti adalah melihat arsip dan dokumen pribadi milik ketua kesenian Cepetan, milik Dinas Pariwisata yang
kemudian ditelusuri, diteliti, dan dianalisis oleh peneliti sehingga dapat digunakan sebagai acuan pertanyaan wawancara untuk mendapatkan jawaban dari
pertanyaan yang sesuai dengan topik penelitian. Sehingga Foto, video, arsip, dan
dokumen pribadi tersebut selanjutnya menjadi bahan pengamatan untuk memahami lebih mendalam terhadap objek penelitian.