Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

12 nilai biologis, psikologis dan sosial. Abdulkadir 1993: 22 menyatakan bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuro-muscular, intelektual dan emosional. Berdasarkan pada beberapa pendapat tentang definisi pendidikan jasmani dan kesehatan di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan aktivitas jasmani fisik sebagai media atau alat untuk mencapai tujuan. Pengertian ini perlu dipahami, karena hal ini akan membawa implikasi penting dalam memilih kegiatan-kegiatan dalam pengajaran

2. Tujuan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Tujuan pendidikan jasmani tidak hanya untuk pembentukan tubuh saja, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan rasa sosial, tingkahlaku, kebudayaan, apresiasi seni, dan juga untuk meningkatkan kesehatan mental Baley, 1976: 4. Sedangkan Ahmad 1989: 25 memberikan penjelasan bahwa tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan adalah pendidikan anak secara keseluruhan untuk mengembangkamn individu anak secara maksimal, meliputi: pengembangan fisik, mental, moral, sosial, estetika, emosional, intelektual dan kesehatan. 13 Depdiknas 2007 memberikan penjelasan bahwa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dan upaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih, 2 meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, 3 meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, 4 meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, 5 mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis, 6 mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan, dan 7 memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. Dari beberapa pandangan tentang tujuan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, meliputi: pengembangan fisik, rasa sosial, moral, tingkahlaku, emosional, etika, kebudayaan, apresiasi seni, dan meningkatkan kesehatan mental. 14

3. Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

a. Definisi dan Peranan Kurikulum

Ada beberapa pengertian tentang kurikulum, yaitu: 1 kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat pendidikan, 2 kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah, dan 3 kurikulum adalah sebagai suatu perangkat berbagai mata pelajaran yang harus dipelajari siswa Wiryokusumo, 1988: 2-3.Semua kegiatan yang bertujuan memberikan pengalaman pendidikan bagi siswa, baik kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler adalah pengertian kurikulum menurut pandangan baru Wiryokusumo, 1988:4-5.Lebih lanjut Wiryokusumo menjelaskan bahwa kurikulum menurut pandangan baru, juga meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinan, pengetahuan, kecakapan dan sikap orang-orang yang melayani dan dilayani sekolah, yaitu anak didik, masyarakat dan para pendidik termasuk tukang kebun, juru tulis, juru rawat sekolah dan pegawai-pegawai sekolah yang lain yang ada hubungannya dengan anak didik.Wiryokusumo 1988: 6-8 juga mengemukakan bahwa dalam upaya menerapkan, mengimplementasikan dan mengelola kurikulum, maka kurikulum memiliki peranan konservatif, kreatif dan kritis, serta evaluatif.Menyimpan dan mewariskan nilai- nilai budaya merupakan peranan konservatif dari kurikulum, dan 15 peranan kreatif dari kurikulum adalah mendorong dan membuat para siswa berkembang daya kreatifnya.Sedangkan peranan kritis dan evaluatif dari kurikulum adalah sebagai kontrol sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis, di mana nilai-nilai sosial yang tidak sesuai dengan perkembangan teknologi disisihkan dan yang sesuai ditata untuk siap diorganisasikan menjadi bentuk pengalaman belajar yang mampu mengembangkan sikap kritis anak ke arah pembentukan pribadi yang terintegrasi dengan kehidupan nyata di masyarakat.

b. Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar

SD Berdasarkan definisi dari kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan, maka kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan adalah semua kegiatan pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman pendidikan bagi siswa, baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler.Pelaksanaan kurikulum dijabarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.Kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan yang digunakan sekarang ini adalah kurikulum pendidikan jasmani berbasis kompetensi KBK tahun 2005. KTSP berisi proses kegiatan belajar siswa yang disusun berdasarkan tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani untuk jenjang sekolah dasar, meliputi: permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aquatik aktivitas air dan pendidikan luar kelas out door education. Permainan dan olahraga berisi tentang berbagai permainan dan olahraga baik terstruktur maupun tidak yang dilakukan secara perorangan, berpasangan atau beregu. Materi permainan dan olahraga, meliputi: olahraga tradisional, permainan games, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, keterampilan non- lokomotor, keterampilan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, softball, baseball, bola tangan, sepakbola, bolavoli, bolabasket, tenismeja, tenis, bulutangkis, beladiri dan aktivitas lainnya.

Dokumen yang terkait

ANALISA KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2015

2 24 153

STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG AKTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR NEGERI SE

0 4 54

SURVEI KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENJASORKES DALAM PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS MELIWIS KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

0 0 2

STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2016.

0 0 10

STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH MTs SE-KECAMATAN BATEALIT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013.

0 0 1

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS SUMBERAGUNG KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 108

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

2 5 92

KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 0 75

SURVEI KONDISI SARANA PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN UPAYA GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENGOPTIMALKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS III KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014.

0 1 104

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SELOPAMPANG KABUPATEN TEMANGGUNG.

1 4 176