PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIK PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN OLEH DINAS PEKERJAAN UMUM DALAM PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN

(1)

IMPLEMENTATION OF GOVERNMENT PESAWARAN REGENCY STRATEGY PLANNING BY OFFICIAL PUBLIC WORKS IN PESAWARAN

REGENCY ROAD SAFEGUARDING PROGRAM

Oleh GITA APRILIYA

Improvement and road infrastructure safeguarding is program into strategy planning who proclaimed by central although territory government. Road safeguarding program by Pesawaran regency government in this time still obstacle of things that have a quality technical although institution. This complication that form the background of writer doing research for knowing how Implementation of Strategy Planning Pesawaran Regency Government by Official Public Works in Road Safeguarding Program, specifically for regency road the research using teori substratum of organization strategy, program strategy, resource support strategy, and institutional strategy which using kualitative descriptive research method. The research done in Pesawaran regency government specifically in official public works knowing institutional problem that block implementation program. The informant contectsof three persons who having function as department head sector, head of directorate central of highway construction and maintance and leaderjust of road safeguarding section by using penetrate interview, documentation study and observation. Analysis technical of data for the research is by processing data reduction data presentation and draw a conclution of the data be gotten.

Final value of discussion of the research be able known that the problem happen in official public works in implementation program strategy planning of road safeguarding. The conclusion of the research in strategy of official public works in doing road repair and safeguarding program obstacle by institution problem such as calculation and apparat us willingness which is not going in well yet. The suggestion that able I inform is territory government must improve of coordination with other institution that have the power and improve of cooperation with private side in formulate each programs that planned for handling set of problem road damage and the indolent of road safeguarding program.


(2)

DALAM PROGR

Diajukan Seb

SARJ

Fakultas Ilmu

FAKULTA

RAM PEMELIHARAAN JALAN KABU

OLEH

GITA APRILIYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai G

SARJANA ILMU PEMERINTAHAN

Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan

u Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lam

LTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITI

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015

BUPATEN

i Gelar

mpung


(3)

(Skripsi)

OLEH

GITA APRILIYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015


(4)

Halaman

DAFTAR TABEL……… iv

DAFTAR GAMBAR……… v

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 13

C. Tujuan Penelitian... 14

D. Kegunaan Penelitian... 14

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Strategi ... 15

1. Konsep Strategi ... 15

2. Peranan Strategi... 17

3. Tipe-Tipe Strategi... 18

B. TinjauanTentang Infrastruktur Jalan ... 19

1. Konsep Pengelolaan Infrastruktur Jalan ... 19

2. Klasifikasi Infrastruktur Jalan ... 20

3. Penyebab Kerusakan Jalan ... 22

C. Tinjauan Tentang Pemerintah Daerah/Kabupaten ... 24

1. Konsep Pemerintah Daerah/Kabupaten... 24

2. Fungsi Pemerintah Daerah/Kabupaten ... 25

3. Koordinasi Lembaga-Lembaga yang Berwenang ... 26


(5)

B. Fokus Penelitian ... 34

C. Lokasi Penelitian ... 35

D. Jenis dan Sumber Data ... 36

E. Instrumen Penelitian... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Teknik Pengolahan Data ... 39

H. Teknik Analisis Data ... 40

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran ... 44

1. Sejarah Dinas Pekerjaan Umum ... 44

2. Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum ... 45

3. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum ... 46

4. Struktur dan Tugas Organisasi ... 51

B. Gambaran Umum Pemeliharaan Jalan di Kabupaten Pesawaran ... 61

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 71

1. Tahapan – Tahapan Strategi Pemeliharaan jalan Dinas Pekerjaan Umum ... 71

1.1. Adanya isu–isu atau masalah di Bidang Pekerjaan Umum ... 72

1.2. Penyusunan dan Perumusan Strategi ... 75

1.3. Pelaksanaan Strategi ... 79

2. Strategi Dinas Pekerjaan Umum dalam Program Pemeliharaan Jalan Kabupaten ... 105


(6)

B. Saran ... 128 DAFTAR PUSTAKA


(7)

Tabel Halaman Tabel 1 : Panjang Jalan Menurut Pemerintah yang Bewenang di

Kabupaten Pesawaran (Km), 2010-2014 ... 4 Tabel 2 : Panjang Jalan Menurut Pemerintah yang Berwenang dan

Kecamatan di Kabupaten Pesawaran, 2014 ... 5 Tabel 3 : Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten

Pesawaran (Km), 2010-2014 ... 6 Tabel 4 : Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Kecamatan di

Kabupaten Pesawaran (2014) ... 7 Tabel 5 : Matriks Strategi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten


(8)

(9)

(10)

(11)

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar

(QS. Al Baqarah : 153)

Bermimpilah seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan nikmatilah hidup seakan-akan kamu akan mati hari ini

(James Dean)

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga (Rhoma Irama)

Aku tau aku tidak seutuhnya sempurna, tapi pasti ada sesuatu dalam

diriku yang sangat indah


(12)

Puji syukur Alhamdulillah ku ucapkan atas kehadirat Allah

SWT yang menguasai hari ini, kemain dan hari esok,

Amien..

Kupersembahkan Karya Kecilku ini kepada orang-orang

yang kukasihi dan mengasihiku

Untuk Papa dan Mama tercinta atas

pengorbanan, kasih sayang dan do anya yang

tulus

Unuk Kakak dan Adikku yang senantiasa berdo a

untuk keberhasilanku, yang selalu menanti

keberhasilanku dan sabar memberikan dukungan

untukku

Dan


(13)

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 04 April 1993, sebagai putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Ayahanda Kamlan Sahif dan Ibunda Yuniarti. Dilahirkan ditengah - tengah keluarga sederhana dengan ayah sebagai seorang wiraswasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga, menjadikan penulis menjadi semakin termotivasi untuk menempuh pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi dan berusaha membanggakan keluarga.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Sekolah Dasar Negeri 2 Raja Basa, Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2005. Jenjang selanjutnya menempuh pendidikan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2008. Penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Pemerintahan di Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur Mandiri, yang saat itu penulis pilih untuk melanjutkan pendidikan dan selesai di tahun 2015.


(14)

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Rencana Strategik Pemerintah Kabupaten Pesawaran oleh Dinas Pekerjaan Umum dalam Program Pemeliharaan Jalan Kabupaten”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Pada penyusunan skripsi ini penulis sangat menyadari akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis, tanpa bantuan dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik. Kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini sangat diharapkan. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan juga sebagai Pembimbing Utama dalam penyusunan skripsi ini. Pengetahuan dan ilmu yang diberikan sungguh sangat berarti dan berguna bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Drs. Hi. Amantoto Dwijono, M.H, selaku Pembahas Dosen yang telah


(15)

3. Ibu Dwi Wahyu Handayani, SIP, M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan serta waktu luang dan pikirannya di dalam membimbing dan mengarahkan penyusunan materi skripsi dan selama penulis menjadi mahasiswa.

4. Bapak. Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 5. Ibu Dra. Ari Darmastuti, M.A, selaku Pembimbing Akademik yang selama ini

selalu menjadi ibu bagi penulis selama menjadi mahasiswa dan mendengar keluh kesah serta memberikan jalan keluar dalam setiap permasalahan yang dihadapi penulis dalam perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Seluruh Staf dan karyawan FISIP Unila yang telah banyak membantu penulis selama menjadi mahasiswa (terutama Ibu Rianti, mbak iin dan Om tompi) 8. Bapak Drs. Makmun, MM, selaku Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Pesawaran.

9. Bapak. Ari Seiawan Ganif, ST.MT, selaku Kepala seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjan Umum Kabupaten Pesawaran.

10. Bapak, Drs. Zuryadi, M.Si, selaku Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang telah membantu penulis dalam


(16)

11. Papa (Kamlan Sahif), Mama (Yuniarti), Abang (Rama Saputra) dan Adikku tersayang (M. Rizky Ramadhan) yang telah berkorban baik materi maupun spiritual serta semangat dengan penuh kesabaran menunggu keberhasilanku, serta seluruh keluargaku atas Do’a, perhatian motivasi dan dukungan yang telah diberikan selama ini, aku tidak akan mengecewakan kalian. I Love You My Family.

12. Sahabat – Sahabat Terbaikku yang berisikan Wiwik Zubaidah), Intan Bariza, Siti Robi’ah, Desy Nur fitria, Shedy Apriliza yang telah banyak meluangkan waktunya untuk keluh kesahku selama ini “persahabatan ini begitu indah dan tak akan pernah aku lupakan sepanjang hayatku, aku sangat senang dengan kebersamaan kita selama ini”.

13. Rekan-rekan seperjuangan 2011 yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan dan saling mendukungnya selama ini, terutama buat anak-anak nakal bimbingan pak Agus (Intan Bariza, Dian Seputri, Winda Septiana, Kiki syafdi, Bang iin Tajudin).

14. Kance-kance KKN di Wonorejo Padang Cermin, Ucok Hasiholan Hutapea (Pertanian “10), Wahyu Eka Saputra (Tehnik Mesin ’10), Tommy Irawan (Kehutanan ’10), William (Adm. Bisnis ’11), Wahyu Eka Safitri (Ilmu Komunikasi ’11), Wardiyanti Sukmaya (Hukum ’11), Yola Anggraeni (Hukum’11), Sofa Marwati (Akuntansi ’11), Ayu Yanuaraisa (Akuntansi ’11), atas kebersamaanya selama 40 hari.


(17)

skripsi ini (M. Akbar Adzani).

Serta semua pihak yang banyak membantu, namun tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga bantuan dan dukungan nya yang telah diberikan selama ini mendapatkan balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, November 2015 Penulis,


(18)

A. Latar Belakang Masalah

Infrastruktur jalan di Indonesia merupakan prasarana transportasi darat yang dominan digunakan oleh angkutan barang dan juga angkutan penumpang. Jalan memiliki peranan yang strategis dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan, sehingga harus dipertahankan fungsinya dengan baik melalui sistem pemeliharaan yang baik pula. Terbukti betapa besarnya peran jalan selama ini dalam mendukung mobilitas dan distribusi penumpang, barang dan jasa.

Pengelolaan infrastruktur jalan di daerah - daerah kabupaten dan kecamatan menjadi masalah yang terus menerus bertambah.Terutama pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab pemerintah daerah sebagai bagian dari daerah otonom.Kegiatan pemeliharaan jalan yang masih lemah, dan juga peran pemerintah daerah yang masih rendah.Isu buruknya sistem pembangunan daerah menjadi sinyal yang cukup menganggu bagi keberlanjutan peningkatan pengelolaan infrastruktur jalan.


(19)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2015 tentang Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Daerah, koordinasi dan sinergi perencanaan pembangunan antar tingkatan pemerintahan (kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota) merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur di daerah sebagai bagian dari keberhasilan pembangunan nasional.

Instruksi oleh Presiden RI yang disampaikan dalam penutupan raker di Istana Kepresidenan Bogor pada 6 Maret 2015 terkait dengan bidang pekerjaan umum yaitu instruksi kepada Menteri PU dan menteri - menteri yang terkait dengan pembangunan infrastruktur, bersama dengan unsur daerah untuk menentukan kembali prioritas pembangunan infrastruktur sekaligus merumuskan sisi penganggaran, paduan antara APBN, APBD Provinsi, dan APBD kabupaten/kota sesuai dengan kemampuan masing - masing. (http://politikindonesiaku.com/instruksi-presiden-dalam-pembangunan-infrastru ktur-bersama-bidang-ke-PUan/ di akses pada rabu 29 April 2015).

Pembangunan infrastruktur hingga saat ini masih mengalami kendala antara lain: kurangnya koordinasi antara pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, kurangnya kontribusi pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan -kegiatan pembangunan infrastruktur yang sumber dananya dari APBN (misalnya sulitnya proses pembebasan lahan di daerah ketika akan dilakukan pembangunan infrastruktur) dan masih belum selarasnya rencana pembangunan infrastruktur antara pemerintah pusat dengan daerah. Isu dan


(20)

kendala - kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan kebijakan infrastruktur perlu segera ditangani dengan mempertimbangkan aspek sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta pengoptimalan biaya investasi dalam pembangunan infrastruktur terutama infrastruktur jalan Purnomo (2009:52).

Fungsi jalan yang sangat penting membawa implikasi bagi upaya dan kerja keras pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan infratsruktur jalan yang berkualitas bagi masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui penyediaan anggaran pembangunan jalan setiap tahun untuk kegiatan pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan jalan baru yang merupakan tanggung jawab pemerintah dan atau pemerintah daerah, sebagaimana diregulasikan dalam pasal 30 Undang-Undang 38 tahun 2004 tentang Jalan.

Secara strategis, kegiatan peningkatan pengelolaan jalan bertujuan meningkatkan integrasi fungsi jaringan jalan, meningkatkan akses - akses ke daerah potensial, mendukung pengembangan kawasan perbatasan serta membuka daerah terisolasi dan terpencil dengan cara mengurangi resiko ekonomi biaya tinggi akibat kesulitan akses dan mahalnya biaya transportasi dan angkutan.


(21)

Berdasarkan buku RENSTRA yang peneliti dapatkan dari Dinas Pekerjaan Umum pada tanggal 25 Maret 2015, menyatakan bahwa banyak jalan desa yang mengalami kerusakan, tentunya akan berdampak pada lambannya pergerakan roda perekonomian masyarakat karena kondisi jalan yang buruk. Tidak hanya menyulitkan masyarakat yang akan beraktivitas sehari - hari, namun juga menghambat perekonomian warga desa. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan panjang jalan berdasarkan pembagian wewenang pengelolaan jalan periode 2010-2014:

Tabel 1. Panjang Jalan Menurut Pemerintahan yang Berwenang di Kabupaten Pesawaran (Km), 2010-2014

Jenis Jalan 2010 2011 2012 2013 2014 Jalan Negara 24,00 24,00 24,00 24,00 24,00 Jalan Provinsi 139,00 139,00 139,00 139,00 139,00 Jalan Kabupaten 579,86 579,86 579,86 782,96 782,96 Jumlah 742,86 742,86 742,86 945,96 945,96 Sumber : Dinas PU Kabupaten Pesawaran

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa antara tahun 2012-2013 terjadi peningkatan panjang jalan yang menjadi wewenang kabupaten. Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dari Ari Setiawan Gani selaku Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan, Ari mengatakan bahwa peningkatan panjang jalan kabupaten ini dikarenakan adanya kebutuhan dari masyarakat Kabupaten Peswaran itu sendiri dalam hal peningkatan ekonomi.


(22)

Berikut peneliti sampaikan pula tabel yang menunjukkan panjang jalan kecaman yang dilalui jalan Negara, Provinsi dan Kabupaten pada tahun 2014.

Tabel 2. Panjang Jalan Kecamatan yang Melalui Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten , 2014

Nama Kecamatan Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten

Punduh Pidada 00,00 27,00 43,79

Marga Punduh 00,00 00,00 00,00

Padang Cermin 00,00 24,00 178,23

Kedondong 00,00 18,00 62,08

Way Khilau 00,00 00,00 00,00

Way Lima 00,00 9,00 85,11

Gedong Tataan 16,00 24,67 172,01

Negeri Katon 00,00 14,83 137,14

Tegineneng 8,00 21,50 104,60

Jumlah 24,00 139,00 498,86

Sumber ; Dinas PU Kabupaten Pesawaran, data diolah November 2014

Berdasarkan tabel di atas ada beberapa kecamatan yang melalui 3 jalan sekaligus, namun juga ada salah satu kecamatan yang sama sekali tidak melalui ketiga bagian jalan tersebut, kecamatan tersebut adalah kecamatan Negeri Katon. Kecamatan tersebut merupkan salah satu kecamatan yang letaknya sangat terpencil, sehingga tidak melalui ketiga bagian jalan tersebut.Berikut juga peneliti cantumkan tabel yang menunjukkan kondisi jalan di Kabupaten Pesawaran.


(23)

Tabel 3. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Pesawaran (Km), 2010-2014

Kondisi Jalan 2010 2011 2012 2013 2014

Baik 266,22 337,60 383,85 522,51 443,594

Sedang 39,22 22,74 10,87 14,43 44,644

Rusak 14,09 21,26 39,47 14,52 79,489

Rusak Berat 260,33 198,26 145,67 231, 41 215,230

Jumlah 579,86 579,86 145,67 782,87 782,87

Sumber ; Dinas PU Kabupaten Pesawaran, data diolah November 2014

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi jalan di Kabupaten Pesawaran mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, jalan Kabupaten Pesawaran secara jumlah mengalami kenaikan dan penurunan baik dari konsi jalan yang baik, sedang, rusak maupun rusak berat. Berikut ini peneliti juga mencantumkan tabel yang menunjukkan kondisi jalan per kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawaran.


(24)

Tabel 4. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dari Setiap Kecamatan di Kabupaten Pesawaran (Km), 2014

Kecamatan Baik Sedang Rusak Rusak Berat

Punduh Pidada 4.487,00 4.487,20 0,00 13.461,60

Marga Punduh …. …. …. …

Padang Cermin 14,71 14.710,00 0,00 44.130,00 Kedondong 8.460,00 14,710,00 0,00 25.382,00

Way Khilau …. …. …. ….

Way Lima 9.414,00 9.414,00 0,00 28.243,00

Gedong Tataan 16.253,00 10.967,00 0,00 48.760,00 Negeri Katon 10.967,00 10.967,00 0,00 32.901,00 Tegineneng 9.748,00 9.748,00 0,00 29.245,00

Jumlah 59.343,71 74039,00 0,00 215,230,60

Sumber ; Dinas PU Kabupaten Pesawaran, data diolah November 2014

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari setiap jalan yang di lalui jalan kecamatan memiliki kondisi jalan yang berbeda-beda.Ada beberapa jalan yang menunjukkan kondisi jalan yang baik, sedang, rusan dan juga rusak berat. Kondisi jalan yang berada di sepanjang jalan di Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Kedondong dan meluas di Kecamatan Punduh Pidada masih mengalami kerusakan yang serius, dimana di tiga kecamatan tersebut melintasi jalan kabupaten.


(25)

Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan melalui wawancara yang peneliti lakukan dengan Ari Setiawan Ganif selaku Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan pada Tanggal 25 Maret 2015 beliau mengatakan bahwa: “Dalam hal pemeliharaan infrastruktur jalan kabupaten, Dinas Pekerjaan Umum masih menghadapi berbagai masalah dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan jalan, yaitu : (1) Pendanaan, (2) Kelembagaan, (3) Kapasitas Kontraktor, (4) Pembebasan Lahan, dan (5) Perkembangan Daerah, apabila kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan jalan tidak dilakukan secara baik maka pencapaian hasil akhir tidak dapat berjalan secara efektif”. Pendapat Ari juga didukung dengan pendapat yang dikemukakan Wardian (2011:84).

“Permasalahan pemeliharaan dan pengelolaan jalan kabupaten akan terus bertahan tanpa adanya perubahan mindset sumber daya manusia yang selama ini masih memandang bahwa mutu standar hanya dilihat dari seberapa efisien (rasio output - input) metodologi perencanaan dan pelaksanaan dilaksanakan, belum memandang pemenuhan standar sebagai upaya cost effectiveness (rasio outcome - input)untuk mencapai kinerja layanan infrastruktur jalan atau bahkan belum memandang pemenuhan standar sebagai upaya efektif untuk mencapai hasil akhir.”

Berdasarkan situasi dan kondisi di lapangan, dapat peneliti katakan bahwa pembangunan infrasruktur jalan di Kabupaten Pesawaran sampai saat ini belum berjalan secara optimal, masih terdapat banyak jalan rusak yang menghubungkan antar kecamatan di Kabupaten Pesawaran. Hal ini membawa dampak langsung terhadap kerja keras pemerintah daerah dan juga instansi lain yang terkait dalam mewujudkan penyelenggaraan infrastruktur jalan yang


(26)

berkualitas bagi masyarakat. Perwujudan penyelenggaraan infrastruktur jalan yang berkualitas bagi masyarakat di Kabupaten Pesawaran tidak dapat berjalan baik dikarenakan adanya beberapa faktor penyebab kerusakan jalan itu sendiri.Di bawah ini peneliti sampaikan berita mengenai faktor penyebab kerusakan jalan di Kabupaten Pesawaran.

Faktor - faktor penyebab kerusakan jalan lebih besar disebabkan oleh keberadaan angkutan yang memiliki beban muatan berlebih (overloading), yang mengakibatkan munculnya genangan air pada jalan dan serta jenis kerusakan permukaan jalan (seperti retak, lubang, bergelombang dan mengelupas) yang tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Penyebab permasalahan ini lebih di titik beratkan kepada mis management. Pada Pengelolaan infratsruktur jalan, ketersediaan anggaran yang minim pun menjadi faktor lemahnya peningkatan pengelolaan infrastruktur jalan, pembangunan jalan dilakukan dengan bahan material jalan yang dibawah standar proyek pembangunan berkualitas baik. Kondisi jalan akan cepat rusak apabila digunakan oleh kendaraan yang memiliki atau membawa muatan berlebih.(http://www.kabupatenpesawaran.go.id/profil-daerah/program-pembangunan-jalan/masalah-kerusakan-eksternal/ di akses pada rabu 29 April 2015).

Berdasarkan berita di atas menunjukkan bahwa Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran nampaknya belum mencapai keberhasilan yang diharapkan seluruh pihak. Kebijakan investasi untuk pembangunan infratsruktur jalan masih menghadapi hambatan besar dalam keterbatasan dana, baik pada tingkat pusat maupun daerah, ditambah lagi permasalahan lain seperti pelanggaran beban muatan, tidak berfungsinya sistem drainase, tidak berjalannya prinsip - prinsip good governance dalam penyelenggaraan infratsruktur jalan dan koordinasi antar pihak terkait yang tidak berjalan cukup efektif dalam pengentasan akar masalah kerusakan jalan di Kabupaten


(27)

Pesawaran, semakin menambah beban bagi pemerintah untuk keluar dari masalah kerusakan infratsruktur jalan.

Akibat yang dapat ditimbulkan dari kerusakan jalan ialah lambannya sistem perekonomiaan di daerah setempat, tidak efektifnya pendistribusiaan hasil bumi dan juga dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas akibat banyaknya jalan yang berlubang dan tergenang air sehingga bisa membahayakan para pengendara, terutama pengendara sepeda motor.

Pemeliharaan dan pengelolaan dalam perumusan strategi harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana pemerintah daerah menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder pembangunan daerah. Disini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi Akdon (2011 : 56).


(28)

Tata kelola dalam penyelenggaraan infrastruktur jalan telah ditengarai menjadi penyebab tidak efektif dan efisiennya perbaikan infrastruktur jalan.Terjadinya tumpang tindih kewenangan dan saling lempar tanggung jawab kesalahan dalam penanganan infrastruktur jalan adalah contoh - contoh yang sering terjadi. Beberapa strategi usulan program pemerintah daerah dalam rangka perbaikan tata kelola dalam penyelenggaraan infrastruktur jalan J.M Papasi (2013 : 128) adalah:

1. Kordinasi lintas sektoral antara dinas perhubungan, dinas pekerjaan umum, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dalam rangka menciptakan sinergisme penyelenggaraan infrastruktur jalan. Identifikasi solusi masalah perlu dilakukan secara koordinatif dan seimbang dengan melibatkan stakeholders terkait. Langkah koordinatif dimaksudkan untuk mewujudkan kinerja aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing - masing pihak yang terlibat.

2. Peningkatan kapasitas daerah dalam penanganan infrastruktur jalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat bahwa mekanisme dan kewenangan dalam penyelenggaraan infrastruktur jalan dalam beberapa hal telah diserahkan kepada pemerintah daerah. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya peningkatan kapasitas daerah antara lain : (1) mempercepat penetapan NSPK terutama standar pelayanan minimal (SPM) di bidang jalan, (2) pendesiminasian NSPK bidang jalan, (3) pembinaan


(29)

SDM penyelenggara jalan daerah, dan (4) penilaian kinerja penyelenggara daerah.

3. Perbaikan mekanisme penyaluran DAK ke dalam proses penganggaran di tiap daerah secara tepat. DAK menjadi kian penting sebagai bagian dari transfer keuangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan kemungkinan besar akan menjadi semakin penting lagi pada masa - masa mendatang. Walaupun hingga saat ini proporsi DAK msih relatif kecil dalam APBN, DAK telah menjadi sumber utama bagi pendanaan pembangunan di daerah. Sehingga perlu dikembangkan sebuah metode tentang alokasi yang adil, transparan, dan dapat diprediksi agar daerah penerima dapat memasukkan DAK ke dalam proses penganggaran mereka secara tepat dan meggunakannya secara efektif dan efisien.

Sebagai sebuah akar permasalahan, maka penyebab - penyebab kerusakan jalan perlu untuk disepakati dan dipahami bersama khususnya para stakeholders terkait. Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti lebih memfokuskan permasalahan pengelolaan infrastruktur jalan pada tata kelola pemerintah daerah Kabupaten Pesawaran dalam menyusun strategi pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Pesawaran melalui Dinas pekerjaan umum (PU).


(30)

Pedoman mengenai strategi dan rencana penyelenggaraan infrastruktur melalui program pemeliharaan dan pengelolaan jalan kabupaten dalam mewujudkan penyelenggaraan infrastruktur yang selaras dan saling mendukung sehingga bertujuan untuk mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, khususnya masyarakat yang berada di daerah terpencil dan termasuk daerah yang mengalami aksesibilitas jalan yang buruk serta kepada pelayanan infrastruktur jalan kabupaten.Pelayanan jalan perdesaan yang mendukung potensi desa, dengan berbasis pada pendekatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik.Peneliti mencoba mengkaji tentang strategi pemerintah daerah kabupaten dalam program pemeliharaan infrastruktur jalan kabupaten. Target kajian pun dilakukan peneliti pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pesawaran untuk melakukan penelitian mengenai straegi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran dalam program pemeliharaan jalan kabupaten.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pelaksanaan Rencana Strategik Pemerintah Kabupaten Pesawaran Oleh Dinas Pekerjaan Umum dalam Program Pemeliharaan Jalan Kabupaten tahun 2014?”


(31)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk “Mengetahui Pelaksanaan Rencana Strategik Pemerintah Kabupaten Pesawaran Oleh Dinas Pekerjaan Umum dalam Program Pemeliharaan Jalan Kabupaten tahun 2014.”

D. Kegunaan Penelitian

a. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber wawasan dan pengetahuan untuk para pembaca dalam program straegi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran dalam program pemeliharaan jalan kabupaten.

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Pemerintah Kabupaten Pesawaran, khususnya sebagai masukan dan evaluasi bagi Dinas Pekerjaan Umum agar program yang akan dijalankan di periode berikutnya berjalan lebih baik.


(32)

A. Tinjauan Tentang Strategi. 1. Konsep Strategis

Kata strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing - masing.Menurut Bracker dalam Heene, dkk (2010:53) kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin.Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju.Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Mengenai strategi Fred David (2013:21) menjelaskan bahwa strategi adalah cara - cara yang diambil yang sifatnya fundamental yang akan dipergunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan dan berbagai sasarannya dengan selalu memperhitungkan kendala lingkungannya yang pasti akan dihadapi.

Suatu strategi hendaknya mampu memberi informasi kepada pembacanya yang sekaligus berarti mudah diperbaharui oleh setiap anggota manajemen puncak dan setiap karyawan organisasi. Menurut syamsul (2009:96) dalam “Strategi Pembangunan Nasional” dikemukakan enam informasi yang tidak boleh dilupakan dalam suatu strategi, yaitu


(33)

1. Apa-apa yang akan dilaksanakan?

2. Mengapa demikian, suatu uraian tentang alasan yang akandipakai dalam menentukan apa.

3. Siapa yang akan bertanggungjawab untuk atau dalam mengoperasionalkan strategi?

4. Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mensukseskan strategi? 5. Lama waktu yang diperlukan untuk operasional strategi tersebut?

6. Hasil apa yang akan diperoleh dari strategi tersebut?

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyusunan strategi harus memerhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai di waktu yang akan datang, selain itu suatu organisasi harus senantiasa berinteraksi dengan lingkungan dimana strategi tersebut akan dilaksanakan, sehingga strategi tersebut tidak bertentangan melainkan searah dan sesuai dengan kondisi lingkungan dan melihat kemampuan internal dan eksternal yang meliputi kekuatan dan kelemahan organisasinya. Strategi merupakan perluasan misi guna menjembatani organisasi dengan lingkungannya.Strategi itu sendiri biasanya dikembangkan untuk mengatasi isu strategis, dimana strategi menjelaskan respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok.


(34)

2. Peranan Strategi

Strategi memiliki peranan yang sangat penting bagi pencapaian tujuan dalam suatu lingkungan organisasi, karena strategi memberikan arah tindakan, dan cara bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Menurut Grant (1999:21)strategi memiliki 3 peranan penting dalam mengisi tujuan manajemen,yaitu :

1. Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan, strategi sebagai suatu elemen untuk mencapai sukses. Strategi merupakan suatu bentuk atau tema yang memberikan kesatuanhubungan antara keputusan-keputusan yang diambil oleh individu atau organisasi.

2. Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi, Salah satu peranan penting strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi adalah untuk memberikan kesamaan arah bagi organisasi.

3. Strategi sebagai target, konsep strategi akan digabungkan dengan misi dan visi untuk menentukan di mana suatu organisasi berada dalam masa yang akan datang. Penetapan tujuan tidak hanya dilakukan untuk memberikan arah bagi penyusunan strategi, tetapi juga untuk membentuk aspirasi bagi organisasi. Dengan demikian, strategi juga dapat berperan sebagai target organisasi.


(35)

3. Tipe-tipe Strategi

Setiap organisasi pasti memiliki strategi untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Tipe strategi yang digunakan dalam suatu organisasi tidaklah sama. Ada beberapa strategi yang digunakan dalam suatu organisasi untuk mencpai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Jack Kooten (1991:81), tipe - tipe strategi meliputi:

1. Corporate Strategy(Strategi Organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai - nilai, dan inisiatif - inisiatif strategi yang baru. Pembatasan - pembatasan diperlukan yaitu mengenai apa yang dilakukan dan untuk siapa.

2. Program Strategy(Strategi Program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi - implikasi strategi dari program tertentu. Kira - kira apa dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan (apa dampaknya bagi sasaran organisasi). 3. Resource Support Strategy(Strategi Pendukung Sumber Daya)

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi.Sumber daya itu dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.

4. Institusional Strategy(Strategi Kelembagaan)

Fokus dari strategi institusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif - inisiatif strategi.


(36)

B. Tinjauan Tentang Jalan 1. Konsep Pemeliharaan Jalan

Jalan merupakan prasarana infrastruktur dasar yang dibutuhkan manusia untuk dapat melakukan pergerakan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan.Ketersediaan jalan menjadi hal yang dianggap mendesak manakala kegiatan ekonomi masyarakat mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

Ditinjau dari sudat pandang ekonomi menurut Brown, H., J. 1987 dalam bukunya yang berjudul“Microeconomics And Public”,jalan merupakan barang publik. Barang publik adalah barang yang memiliki karakteristik non-rivaldan nonexcludeNon-rival adalah barang yang dapat dikonsumsi bersamaan dengan barang lain pada waktu yang sama (joint consumtion) tanpa saling meniadakan manfaat, sedangkan non-exclude adalah barang yang apabila seseorang ingin mendapatkan manfaat dari barang tersebut maka tidak perlu membayar.

Pada teori koordinasi dijelaskan pentingnya suatu lembaga bekerja secara efisien dan efektif.Pengelolaan atau Pemeliharaan infrastruktur terutama infratsruktur jalan dapat menggunakan anggaran yang sama besar dengan biaya pembangunan awal. Program pemeliharaan jalan harus mempertimbangkan kepantasan dan kelayakan daerah ataupun jalan yang perlu diperbaiki kondisinya.


(37)

Pada saat ini konsep pemeliharaan dan operasi tidak berdiri sendiri, dan lebih dikenal dengan istilah O&M (operation and maintenance).Operasi dan pemeliharaan harus dikoordinasikan, pemeliharaan hanya merupakan pendukung dari operasi akan tetapi jika pemeliharaan tidak baik maka pengoperasian akan gagal atau kurang berhasil. Definisi pemeliharaan termasuk peniliaian kondisi, inventarisasi dan manajemen pemeliharaan (pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan perbaikan atau major and correctivemaintenance.Kegiatan penilaian kondisi merupakan penghubung antara fungsi operasi dan pemeliharaan, dan menggambarkan mengapa fungsi tersebut harus dikoordinasikan. Jika kondisi dimulai dengan keadaan buruk, maka operasi akan terpengaruhi sehingga membutuhkan jadwal perbaikan dan pemeliharaan (Fred , 67: 2014).

2. Klasifikasi Jalan

Infratsruktur jalan adalah kebutuhan mutlak dalam sistem angkutan jalan raya.Kinerja sistem transportasi jalan raya akanbergantung pada seberapa besar daya dukung prasarana jalan yangmampu disediakan untuk mencapai sasaran-sasaran pokok dalamsuatu sistem transportasi. Dilihat dari kewenangannya, infrastruktur jalan dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:


(38)

a. Jalan Nasional.

Merupakan jalan arteri atau jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer.Jalan ini menghubungkan antar ibukota provinsi, jalan strategis nasional, serta jalan tol.Tanggung jawab pembinaan jalan nasional berada pada pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum). Jalan nasional ini melayani kepentingan nasional atas dasar strategis, yaitu mempunyai peranan untuk membina kesatuan dan keutuhan nasional, melayani daerah-daerah rawan, bagian dari jalan lintas regional atau lintas internasional, melayani kepentingan perbatasan antar negara, serta dalam rangka pertahanan dan keamanan.

b. Jalan Provinsi

Merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota dan jalan strategis provinsi.

c. Jalan Kabupaten/Kota.

Merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten/kota dengan ibukota kecamatan , antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten/kota dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupatenkota, dan jalan strategis kabupaten/kota. Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti mencoba mengkaji kondisi perbaikan dan pemeliharaan jalan kabupaten di Kabupaten Pesawaran.


(39)

(http://academia.edu/68552270/klasifikasi-jalan/assets/DAK/page/permendagri/ di akses pada 23 Mei 2015)

3. Penyebab Kerusakan Jalan

Kerusakan Jalan merupakan masalah penting dalam pembangunan nasional.Pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten/kota saat ini banyak mengalami kendala, baik kendala yang bersifat teknis maupun kendala yang bersifat kelembagaan. Menurut Bintoro (1997:16), penyebab kerusakan jalan dapat dibedakan dalam 2 jenis, yaitu: a. Bersifat Teknis

1. Jalan berlubang yang diakibatkan oleh beban muatan berlebih (overloading) dari angkutan yang membawa beban muatan melebihi kapasitas beban jalan.

2. Sistem drainase air, yang mengakibatkan perkerasan jalan menjadi lentur dan mudah mengalami keretakan.

3. Mutu Konstruksi, merupakan mutu bahan atau beban material yang digunakan dalam pembangunan jalan yang tidak memenuhi standar atau kelas jalan yang sesuai dengan kontur wilayah atau lahan.

b. Bersifat Kelembagaan

1. Perencanaan, merupakan suatu langkah awal dalam kegiatan perbaikan atau pemeliharaan jalan. Perencanaan yang kurang diperhatikan dapat menyebabkan proses pemeliharaan jalan hanya akan mengalami persoalan yang sama dimasa mendatang.


(40)

2. Pemrograman, merupkan suatu tahapan yang akan dilaksanakan dalam pemeliharaan jalan. Program - program yang dijalankan harus memperhatikan kondisi jalan sehingga perbaikan kembali jalan -jalan yang dianggap rusak dapat ber-jalan sesuai target pembangunan. 3. Penganggaran, dalam suatu pembangunan infrastruktur terutama

pemeliharaan jalan, ketersediaan anggaran harus disesuaikan dengan kontur jalan yang akan diperbaiki. Masalah yang timbul justru ketersediaan dana yang minim dalam pemeliharaan infrastruktur jalan menyebabkan perbaikan jalan dilakukan dengan menggunakan material konstruksi yang tidak sesuai standar dan kelayakan sehingga menyebabkan kerusakan jalan terus terjadi.

4. Kurangnya koordinasi lintas sektoral antara lembaga - lembaga yang berwenang dalam mengurus masalah perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan.


(41)

C. Tinjauan Tentang Pemerintah Daerah/Kabupaten 1. Konsep Pemerintah Daerah/Kabupaten

Tujuan pembentukan daerah pada dasarnya dimaksudkan untukmeningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnyakesejahteraan masyarakat disamping sebagai sarana pendidikan politik ditingkat lokal.Pemerintah (government)ditinjau dari pengertiannya adalah the authoritative direction andadministration of the affairs of men/women in a nation state, city, ect, dalam bahasa indonesia sebagai pengarahan dan administrasi yang berwenang ataskegiatan masyarakat dalam sebuah negara, kota dan sebagainya.Pemerintahan dapat juga diartikan sebagai the governing body of a nation,state, city, etc yaitu lembaga atau badan yang menyelenggarakan pemerintahan negara, negara bagian, atau kota dan sebagainya. Pengertianpemerintah dilihat dari sifatnya yaitu pemerintah dalam arti luas meliputiseluruh kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dankekuasaan yudikatif. Sedangkan pemerintah dalam arti sempit hanya meliputicabang kekuasaan eksekutif saja (Riawan, 197:2009).

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945 dalam penjelasannya di Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014,pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusanpemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.Pemerintahdaerah meliputi


(42)

Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerahsebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

2. Fungsi Pemerintah Daerah/Kabupaten

Secara umum pemerintahan yang diselenggarakan mempunyai dua fungsi utama, yaitu: fungsi pengaturan (regulation) dan fungsi pelayanan (services), dalam kaitannya dengan dua fungsi tersebut, suatu negara bagaimanapun bentuknya dan seberapapun luasnya wilayah, tidak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan secara sentral (terpusat) secara terus menerus. Keterbatasan kemampuan pemerintah menimbulkan konsekuensi logis bagi distribusi urusan-urusan pemerintahan negara kepada pemerintah daerah (Sarundajang, 2000:16).

Salah satu faktor yang menyebabkan telah mendorong peningkatan distribusi kewenangan pusat kepada daerah ialah berkembangnya sistem komunikasi yang cepat dan langsung, transportasi yang lebih baik, meningkatnya profesionalisme, tumbuhnya asosiasi-asosiasi, pelayanan menjadi lebih baik, dan tuntutan masyarakat yang semakin gencar akan pelayanan yang cepat dan berkualitas. Beberapa hal tersebut turut menciptakan semakin perlunya penyelenggaraan pelayanan pemerintahan umum di tingkat daerah.Fungsi-fungsi tersebut yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan daerah, khususnya dalam peningkatan daya saing daerah dan juga kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur secara berkelanjutan.


(43)

3 Koordinasi lembaga-lembaga yang berwenang

Program pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur tidak terlepas dari koordinasi dari peran lembaga - lembaga pemerintah daerah yang berwenang dalam mengurus permasalahan yang terjadi dalam pembangunan inftrastruktur jalan. Lembaga pemerintah daerah yang berwenang dan memiliki peran penting dalam mengurus masalah ini ialah :

1. Dinas Pekerjaan Umum dibawah naungan Dinas Bina Marga

Pembangunan infrastruktur ke-PU an mempunyai peran sebagai berikut : a. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kehidupan social budaya,

terutama mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti sandang, pangan, papan, rasa aman, dan kesehatan

b. Mengurangi kemiskinan, pembukaan daerah terisolasi, dan mempersempit kesenjangan antar wilayah

c. Menjadi katalisator diantara proses produksi, pasar, dan konsumsi akhir, merupakan Social Overhead Oapital sebagai barang modal bergantungnya perkembangan ekonomi.

Sementara itu kebijakan pengembangan infrastruktur jalan (bidang bina marga) diarahkan pada peningkatan efektifitas kinerja jaringan dan koordinasi antar lembaga yang memiliki wewenang dan berperan penting dalam pemeliharaan jaringan jalan.Kebijakan tersebut dapat dilaksanakan dengan memberikan daya pengungkit yang paling besar, pemeliharaan tata


(44)

kelola jalan, peningkatan kapasitas dan kondisi jalan, dan pembangunan jalan baru terutama jalan menuju daerah - daerah terpencil.

2. Dinas Perhubungan

Berdasarkan Undang - Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Sosialisasi dan implementasi angkutan jalan, dinas perhubungan memiliki peran penting dalam kegiatan pemeliharaan jaringan jalan. pengguna jalan sebagian besar di dominasi oleh angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang melintas. Peran dinas perhubungan khususnya perhubungan darat dalam proses pemeliharaan jalan adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan proses pemberian izin insidentil angkutan barang maupun jasa dan izin penggunaan jalan diluar kelas jalan yang ditetapkan. b. Pelaksanaan penyiapan pemberian kartu pengawasan untuk mobil

barang, mobil penumpang, dan mobil bus.

c. Pelaksanaan proses pemberian izin penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalulintas dalam daerah kabupaten/kota.

d. Pelaksanaan penyiapan pelayanan standar batas maksimum dan pengendalian kelebihan muatan.

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Lahirnya Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang diubah dengan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah menjadi tonggak penting dimulainya


(45)

pelaksanaan otonomi daerah. Konsekuensi dari penyelenggaraan Undang-Undang tersebut adalah pemerintah daeah harus dapat meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, dan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan kinerja pemerintah daerah adalah melalui kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dan berkesinambungan.Hal ini didukung oleh Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang terdiri dari pembangunan jangka panjang dan jangka menengah.

Fungsi dan peran Bappeda sebagai lembaga teknis daerah yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, bahwa Bappeda memiliki fungi sebagai penyelenggara rancangan RPJP daerah, mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan Renja-SKPD, menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan pembangunan dari masing - masing SKPD, dan menyusun evaluasi pembangunan berdasarkan hasil evaluasi SKPD.


(46)

D. Kerangka Pikir

Berdasarkan UU No 38 tahun 2004 tentang jalan maka, pemerintah memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan jalan nasional, meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan. Pembangunan jalan kabupaten pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab yang meliputi:

1. Perencanaan kelembagaan, pemrograman dan penganggaran, pengadaan lahan serta pelaksanaan konstruksi yang baik.

2. Pengoperasian dan pemeliharaan jalan kabupaten.

3. Pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen jalan kabupaten. Pembiayaan jalan umum merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah.UU Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan, menegaskan bahwa pembiayaan jalan umum merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah. Apabila pemerintah daerah belum mampu membiayai jalan yang menjadi tanggung jawabnya, maka pemerintah pusat dapat membantu pemerintah daerah tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada.

Menurut PP Nomor 34 tahun 2015 tentang koordinasi dan sinergi perencanaan pembangunan jalan, tata cara dan persyaratan pemberian bantuan pembiayaan kepada pemerintah daerah diatur dalam peraturan menteri. Hal ini menimbulkan ketidakjelasan siapa sebenarnya penanggung jawab utama pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan. Kondisi ini juga diperumit dengan mekanisme pajak di Indonesia (UU Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan


(47)

retribusi daerah), yang memberlakukan pengoleksian hasil pungutan pajak dalam satu “wadah” penerimaan besar, dan selanjutnya baru dialokasikan kepada semua sektor yang membutuhkan, termasuk sektor infrastruktur jalan. Jadi secara umum di Indonesia belum menerapkan prinsipearmarking.

Pada pasal 29 ayat 3 dan 4 UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan, dijelaskan bahwa adanya dana preservasi jalan yang digunakan khusus untuk kegiataan pemeliharaan, rehabilitasi, pengelolaan dan rekonsruksi jalan, dan dana ini dapat bersumber dari pengguna jalan dan pengelolaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka terdapat “pertentangan” terhadap mekanisme pembiayaan perbaikan yang bersumber dari pajak.

Berkaitan dengan permasalahan pengelolaan infrastruktur di Kabupaten Pesawaran , pada penelitian ini penulis melakukan penyesuaian antara program strategi yang diterapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang dimuat dalam restra 2010-2015 dengan Teori Strategi menurut Jack Kooten (1998:81) yakni :

1. Corporate Strategy (Strategi Organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai - nilai, dan inisiatif - inisiatif strategi yang baru. Pembatasan - pembatasan diperlukan yaitu mengenai apa yang dilakukan dan untuk siapa.


(48)

2. Program Strategy (Strategi Program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi - implikasi strategi dari program tertentu. Kira - kira apa dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan (apa dampaknya bagi sasaran organisasi). 3. Resource Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Daya)

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi.Sumber daya itu dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.

4. Institusional Strategy (Strategi Kelembagaan)

Fokus dari strategi institusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif - inisiatif strategi.

Di dalam penyusunan strategi diperlukan suatu proses manajemen. Manajemen dan strategi apabila dijadikan satu kesatuan merupakan pendekatan sistematis untuk memformulasikan, mewujudkan dan monitoring strategis. Manajemen strategi merujuk pada proses manajerial untuk membentuk visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan strategi, mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, obyektif strategi dan pelaksanaan tersebut.

Untuk mengetahui strategi Pemerintah Kabupaten Pesawaran dalam upaya peningkatan pengelolaan infrastruktur jalan di Kabupaten Pesawaran, penulis merangkum Kerangka pikir di bawah ini :


(49)

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Strategi Pemerintah Kabupaten Pesawaran

(Dinas Pekerjaan Umum)

1.Berjalan 2. Tidak Berjalan

1. Corporate Strategy (Strategi Organisasi) 2. Program Strategy (Strategi Program)

3. Resource Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Daya)


(50)

A. Tipe dan Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif.Penelitian kualitatif ini merupakan studi kasus deskriptif yang hendak menggambarkan, menjelaskan dan menjawab permasalahan yang ada di lapangan dengan menggunakan teori, konsep dan data hasil penelitian di lapangan, hanya saja ia memfokuskannya kepada suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Sarwono: 2008). Sukandar (2004:104) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan suatu gejala pada uatu masyarakat tertentu.

MenurutHandoyo (2009:14) penelitian dengan metode kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif sertapada analisis terhadap dinamika hubngan antara fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa metode kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara–cara berfikir formal dan argumentatif.


(51)

Sedangkan Ronny (2003:105) menjelaskan bahwa penelitiandeskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas sesuatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti, dengan tujuan untuk membuat penjelasan, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta fenomena yang diteliti.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaanInfrastrukturjalankabupaten di Pemerintah Kabupaten Pesawaran melaluiDinasPekerjaanUmumdan penanganan serta pemberdayaan terhadap masalah tersebut.

B. Fokus Penelitian

Penentuanfokussuatupenelitianmemilikiduatujuan.Pertamapenetapanfokusdapat membatasistudi,

jadidalamhalinifokusituberfungsiuntukmemenuhikriteriainklusi -eksklusiataumemasukkanmengeluarkansuatuinformasi yang barudiperoleh di lapanganMoeleong (2002:62).

Mengingatpentingnyafokuspenelitiantersebut, maka yang dijadikanfokuspenelitiandalampenelitianiniadalah :

1. Corporate Strategy(StrategiOrganisasi) 1. PerumusanVisidanMisi


(52)

2. PerumusanTujuanOrganisasi 3. PerumusanStrukturOrganisasi 2. Program Strategy(Strategi Program)

a. Sasaranorganisasi b. Program yang dijaankan c. evaluasi

3. Resource Support Strategy(StrategiPendukungSumberDaya) a. Ketersediaanaparatur

b. Pelatihandanpendidikanbagiaparatur c. Teknologi yang tersedia

d. Perencanaankeuangan

4. Institusional Strategy(StrategiKelembagaan) a. Pengembangankemampuanorganisasi b. Peningkatansaranadanprasarana c. Pembaruan program

C. Lokasi Penelitian

Dalam penentuan lokasi penelitian, lokasi yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan cara sengaja (pusposive) yaitu di Kabupaten Pesawaran, penulismemilihDinasPekerjaanUmumkarenalembagaPemerintahan di KabupatenPesawarantersebutmerupakanorganisasipenyelenggaradibidangpenye lenggaraandanpemeliharaanInfrastrukturdandibentukkhususuntukmenanggulan gimasalahdalampembangunanInfrastruktur.


(53)

D. Jenis dan Sumber Data

Secara umum data penelitian dibagi kepada 2 jenis, yakni: 1. Data Primer

Dalam penelitian ini, data pimer didapatkan melalui wawancara langsung dengan informan yang ditentukan dari keterkaitan informan tersebut dengan masalah penelitian. Wawancara juga dilakukan melalui panduan wawancara. Data pimerdalamhaliniadalah data yang diperolehdarihasilwawancaraberdasarkanpanduanwawancara yang dilakukanolehpenelitikepadanarasumber.

2. Data sekunder

Merupakan data yang melengkapi informasi yang didapat dari sumber data primeryang

diperolehuntukmengetahuisituasidankondisidiwilayahpenelitian, data primer tersebutberupa:Artikel-artikel yang didapat dari surat kabar, buku-buku, referensi, majalah, website dan sebagainya.

E. SumberInformasi

Informanadalah orang yang akandimintaiketerangansebagaisumberinformasi yang

berkedudukanuntukmemberikansegalasesuatutentangpeningkatanpengelolaanin fratsrukturjalan. Informandalampenelitianinidipilihberdasarkanpadasubyek


(54)

yang menguasaipermasalahan, memiliki data, sertabersediamemberikaninformasi

data.Sumberinformasidalampenelitianiniadalahpihak - pihak yang turutmembantupeningkatanpengelolaaninfrastrukturjalanuntukPemerintahKabu patenPesawaran.

Informan yang dimaksudadalah :

1. Drs. Makmun, MM selakuSekretarisDinasPekerjaanUmum ( 3 Agustus 2015 )

2. Drs. Yulius Umar, MM selaku Tim Pengawas Unit Dinas Program Pembangunan Daerah (Renstra). (5 Agustus 2015)

3. ZuryadiM,Si. SekretarisBadanPerencanaan Pembangunan Daerah. (5 Agustus 2015)

4. Ari SetiawanGanif, ST, M.T, KepalaSeksi Pembangunan danPemeliharaanJalan. ( 3 Agustus 2015 )

5. Aprizal ( MasyarakatKabupatenPesawaran)

6. Cerdek ( MasyrakatKabupatenPesawaran)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(55)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggali informasi secara mendalam dan mengajukan tanya jawab atau percakapan secara langsung dengan teknik kunci berdasarkan daftar panduan wawancara kepada narasumber untuk memperoleh kejelasan megenai Strategi Pemerintah Kabupaten Pesawaran dalam program pemeliharaan infrastruktur jalan.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan panduan wawancara serta catatan-catatan wawancara terbuka dan wawancara tak berstruktur. Wawancara terbuka adalah wawancara yang dilakukan terhadap subyek atau narasumber yang telah mengetahui makna dan tujuan dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara yang pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu dengan kata lain sangat tergantung dengan keadaan atau subyek.

Sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu memberitahukan kepada subyek maksud dan tujuan dari wawancara dan menggunakan pertanyaan bebas sesuai dengan tema wawancara yang telah ditetapkan. Dengan teknik wawancara seperti ini peneliti bebas mendapatkan jawaban yang berbeda dan berdasarkan analisis masing-masing subyek sehingga data yang dihasilkan menjadi beragam.


(56)

Dokumen yang dikumpulkan akan digunakan selain sebagai dasar dan alat penyusun bahan wawancara dan juga sekaligus pendukung hasil wawancara yang dilakukan terhadap target kelompok atau orang tertentu. pengumpulan dokumen juga sangat penting dalam menentukan keberhasilan telahaan.Data yang didapat dari konteks dimana kegiatan telahaan dilakukan akan melengkapi dan memverifikasi data yang dikumpulkan secara sistematis.

3. Observasi

Teknik observasi berguna untuk menjelaskan dan merinci gejala yang terjadi, dimaksudkan sebagai pengumpulan data selektif sesuai dengan pandangan peneliti. Selain itu terdapat data yang tidak dapat ditanyakan kepada informan, ada diantaranya membutuhkan pengamatan secara langsung oleh peneliti.Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan selama proses turun lapangan, dalam proses observasi, peneliti terjun langsung ke lapangan guna mendapatkan yang akurat mengenai permasalahan yang terjadi.

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperoleh dari lapangan terkumpul, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah data tersebut. Teknik pengumpulan data menurutEmzir (2012:29) terdiri dari:


(57)

Adalah kegiatan dalam penelitian yang dilaksanakan dengan menentukan kembali daya yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin validitasnya serta dapat untuk segera dipersiapkan pada proses selanjutnya. Dalam proes ini, peneliti mengolah data hasil wawancara dengan disesuaikan pada pertanyaan-pertanyaan pada fokus pedoman wawancara dan memilah serta menentukan data-data yang diperlukan untuk penulisan. Mengolah kegiatan observasi yaitu peneliti mengumpulkan data-data yang menarik dari hasil pengamatan sehingga dapat ditampilkan dengan baik.

2. Interpretasi Data

Pada tahap ini data yang telah dideskripsikan baik melalui narasi maupun tabel selanjutnya diinterpretasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. Interpretasi penulisan juga dilakukan peneliti dalam menampilkan data yang diperoleh dari cerita-cerita yang bersifat rahasia, peneliti memilih kata-kata terbaik sehingga tidak menimbulkan kesan yang dapat merugikan banyak pihak. Hasil penelitian dijabarkan dengan lengkap pada lampiran

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan prosedur reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Proses tersebut


(58)

dijabarkan menurut Matthew B. Milles dan A. Michael Huberman (1992:17) yaitu sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Peneliti melakukan reduksi data dimulai pada saat awal mengumpulkan data dengan cara wawancara yang tidak berstruktur selanjutnya dilakukan pencatatan dan mengolah data-data yang harus ditampilkan dan membuang data-data yang tidak diperlukan sehingga peneliti dapat menjelaskan dan memahami latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian.

Reduksi data kemudian dilakukan pada hasil wawancara dengan informan yang berkompeten yang memiliki kapasitas dan memahami Strategi Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawan, data dari hasil


(59)

wawancara terstruktur dan tidak terstruktur kemudia dipilah agar dapat ditampilkan dengan baik, selanjutnya peneliti melakukan reduksi data kembali pada saat pembahasan hasil.

b. Penyajian Data

Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data-data yang ada dikelompokkan pada bagian atau sub masing-masing. Data yang disajikan disesuaikan dengan informasi yang didapat dari catatan tertulis di lapangan. Misal data-data yang mendukung penelitian dari hasil yang ada di lapangan yang didapat dengan melakukan wawancara dan dokumentasi.

Didalam penelitian inilah, data-data yang dianggap penting dicantumkan sebagian pada hasil penelitian yang kemudian dianalisis menggunakan teori yang ditentukan sehingga dalam penyajian data memperoleh kesesuaian yang relevan dan dapat diterima logika, kemudian dalam penyajian data peneliti juga tetap mengacu pada panduan penulisan karya ilmiah dengan memperhatikan ejaan bahasa yang disempurnakan dan redaksional penulisan sehingga mempermudah pembaca memahami penyajian data dan tidak menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda dari berbagai pihak.


(60)

c. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam studi kebijakan pemerintah daerah kabupaten Pesawaran terhadap program perbaikandanpemeliharaanjalankabupaten, dilakukan peneliti dengan menjelaskan dan memaparkan terlebih dahulu hasil penelitian kemudian dianalisis dengan teori yang telah ditentukan, selanjutnya ditarik kesimpulan berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi dengan kesesuaian teori yng digunakan. Kemudian kesimpulan dijelaskan secara interpretatif oleh peneliti dengan pemahaman peneliti terhadap hasil penelitian dan analisis yang ditampilkan.


(61)

A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Sejarah Dinas Pekerjaan Umum

Sejarah Dinas Pekerjaan Umum tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa dan tatanan politik yang berkembang sejak proklamasi 17 Agustus 1945.Sejak berdirinya Pemerintahan Republik Indonesia sampai sekarang, kementerian atau departemen disertai tugas untuk menangani masalah perencanaan pembangunan infrastruktur menuju daerah - daerah terpencil dengan memperhatikan aksesibilitas daerah. Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : KEP/150/A/KPTS/1966, maka pada tanggal 3 Desember 1966 di tetapkan sebagai Hari Kebaktiaan Pekerjaan Umum atau lebih dikenal dengan Hari Bakti. Pembangunan daerah pada periode awal dimana disebutkan pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.


(62)

Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran berlokasi di jalan Raya Kedondong Desa Way Layap Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Pesawaran dan berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor : KEP-26/MEN/2010 merupakan pelaksana tugas kantor kabupaten yang bertanggung jawab langsung kepada kantor wilayah Provinsi Lampung.

2. Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pesawaran Nomor : 34 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Dinas Pekerjaan Umum di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum. Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Pesawaran merupakan lembaga teknis daerah Kabupaten Pesawaran yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Pesawaran melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran. Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang kepala dinas dan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten Pesawaran di bidang pembinaan pekerjaan umum daerah sesuai dengan kewenangan yang ada pada Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Pelaksanaan Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum juga mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas Dinas Pekerjaan

Umum Daerah Kabupaten Pesawaran

2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran


(63)

3. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai petunjuk Bupati

3. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum a. Visi Dinas Pekerjaan Umum

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi. Visi dapat pula diartikan sebagai cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawah agar eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran sebagai institusi teknis yang melaksanakan pembangunan daerah dituntut untuk meningkatkan kinerja organisasi agar tujuan - tujuan pembangunan dapat dirumuskan dan dicapai secara efektif dan efisien.Keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh kinerja Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan implementasi teknis pembangunan dan sebagai faktor kunci dari pencapaian tujuan - tujuan pembangunan.

Salah satu langkah adalah rumusan visi organisasi agar setiap anggota di dalam organisasi tersebut dapat memahami arah dan tujuan organisasi yang ingin dicapai bersama. Visi dapat mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan organisasi sesuai dengan tuntutan paradigma baru pembangunan, maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran menyatakan Visi adalah sebagai berikut :”Terwujudnya daya dukung Infrastruktur yang

handal dalam menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat


(64)

b. Misi Dinas Pekerjaan Umum

Untuk dapat mewujudkan Visi Dinas Pekerjaan Umum maka dirumuskan misi, Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran mengidentifikasi apa dan untuk siapa organisasi serta produk apa yang dihasilkan. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum maka dirumuskan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas organisasi.

2. Meningkatkan profesionalisme aparat di jajaran Dinas Pekerjaan Umum dalam Pengelolaan Jalan, Pengairan , dan Cipta Karya.

3. Memelihara, meningkatkan dan membangun prasarana jalan dan jembatan untuk melayani kebutuhan masyarakat dibidang prasarana wilayah.

4. Memelihara, meningkatkan, merehabilitasi dan membangun sarana dan prasarana pengairan, meliputi irigasi, embung, bending, dan bangunan pengendali banjir guna meningkatkan produksi pertanian.

5. Mewujudkan lingkungan pemukiman yang sehat dan layak huni dan membangun/memelihara bangunan gedung pemeritah serta gedung pelayanan publik.

6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pembuatan izin mendirikan banguna.


(65)

c. Tujuan Dinas Pekerjaan Umum

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada faktor - faktor kunci keberhasilan.Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu dan menggambarkan arah strategi dan perbaikan-perbaikan yang ingin dicapai. Berdasarkan uraian terebut tujuan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran adalah sebagai berikut :

Tupoksi Dinas Pekerjaan Umum dalam pencapaian tujuan :

1. Menyusun rencana kerja Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Pesawaran.

2. Membina dan memotivasi peningkatan kerja.

3. Merumuskan kebijakan di bidang Pekerjaan Umum Daerah.

4. Mengkoordinasikan kerjasama di bidang pekerjaan umum dengan instansi terkait.

5. Memantau dan mengevaluasi kegiatan pekerjaan umum.

6. Memberi saran dan pertimbangan pada atasan dalam rangka mengatasi masalah di bidang pekerjaan umum daerah.

7. Membuat laporan pelaksanaan di bidang Pekerjaan Umum Daerah. 8. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.


(66)

Adapun cara pencapaian tujuan merupakan strategi dari suatu organisasi untuk dapat merealisasikan tujuan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diatas, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran menyusun strategi kebijakan, program dan kegiatan.

d. Strategi Dinas Pekerjaan Umum

Analisis lingkungan strategis penting dilakukan dalam suatu organisasi baik analisis lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Adapun analisis lingkungan strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran adalah sebagai berikut :

• Lingkungan Internal a. Kekuatan

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

2. Sarana dan Prasarana (Peralatan dan Inventarisasi Kantor) 3. Pembiayaan (Anggaran)

4. Komitmen Pimpinan Organisasi 5. Konsep perencanaan yang baik b. Kelemahan

1. Masih kurangnya SDM yang mengambil alih pekerjaan - pekerjaan teknis maupun kelembagaan (Tenaga ahli).

2. Belum terpenuhinya sarana prasarana untuk menunjang pekerjaan. 3. Anggaran yang tersedia belum cukup membiayai program/kegiatan


(67)

4. Inkonsistensi pimpinan organisasi dalam pengambilan keputusan. 5. Implementasi konsep perencanaan yang tidak sesuai dengan yang

disepakati.

• Lingkungan Eksternal a. Peluang

1. Konsultan.

2. Dinas, Departemen, dan lembaga terkait lainnya. 3. Komitmen DPR.

4. Komitmen Pimpinan Daerah. 5. Kondisi alam/lingkungan. b. Ancaman

1. Belum maksimalnya sumber daya yang dimiliki konsultan baik peralatan maupun ahli.

2. Kuranggnya koordinasi antar instansi terkait dalam setiap pelaksanaan proyek.

3. Tidak tercapainya hasil pengawasan anggaran proyek yang maksimal. 4. Kebijakan Pimpinan Daerah yang tidak mendukung pelaksanaan

pekerjaan di lapangan.

Dari kondisi tersebut diatas baik secara eksternal maupun internal maka strategi yang ditempuh Dinas Pekerjaan Umum adalah :

1. Mengadakan/mengikuti pelatihan/kursus tentang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan proyek.


(68)

2. Saling melengkapi dalam penyediaan data penunjang dan peralatan teknis. 3. Membicarakan dan menganalisa bersama kebutuhan anggaran dalam

pelaksanaan pemeliharaan dan pengelolaan pembangunan daerah.

4. Saling mendukung dalam setiap kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan.

5. Mengantisipasi kemungkinan kondisi alam kedalam konsep perencanaan pembangunan.

6. Melibatkan partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

7. Mencari dan mendapatkan solusi yang tepat dalam mengantisipasi kondisi alam.

4. Struktur dan Tugas Organisasi a. Struktur Organisasi

Diterapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten, dan kota untuk menyusun dan menetapkan organisasi perangkat daerahnya sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kewenangan tersebut, diperlukan dukungan kemampuan teknis dan wawasan yang luas dari pelaku dibidang kelembagaan pemerintah daerah.Kelembagaan pemerintah daerah telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas


(69)

Daerah Kabupaten Pesawaran (Lembaran Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 03).

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran terdiri dari : 1. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Dinas.

2. Unsur Sekretariat yaitu : Sekretaris, yang membawahi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Perencanaan. 3. Unsur Pelaksana yaitu :

a. Bidang Bina Marga yang terdiri dari Seksi Perencanaan Teknis dan Konstruksi, Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Seksi Peralatan, Perbekalan dan Perbengkelan.

b. Bidang Cipta Karya yang terdiri dari Seksi Perencanaan Teknis dan Konstruksi, Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Gedung Perumahan dan Lingkungan Perumahan, Seksi Pengelolaan Air Bersih.

c. Bidang Pengairan yang terdiri dari Seksi Perencanaan Teknis dan Konstruksi, Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Irigasi, Sungai dan Pantai.

d. Bidang Tata Kota yang terdiri dari Seksi Perencanaan Teknis dan Konstruksi, Seksi Perizinan, Pegukuran dan Pemetaan, Seksi Registrasi, Sertifikasi, dan Perizinan SDK.


(70)

b. Tugas Organisasi

Tugas Pokok masing - masing struktur organisasi dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Tenaga Kerja

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Daerah mempunyai tugas memimpin dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinas, ,melaksanakan pembinaan terhadap aparatur bawahannya, agar pelaksanaan tugas dapat berdaya guna dan berhasil guna. Melaksanakan kerjasama dan koordinasi di bidang pelaksanaan dan pengendalian pembangunan di bidang pekerjaan umum dengan instansi pemerintah dan organisasi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku untuk kelancaran tugas di bidang pekerjaan umum.

Dalam melaksanakan tugas pokok yang telah ditetapkan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum juga mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. Mempersiapkan program dan kebijakan di bidang pekerjaan umum dalam rangka pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas pokok, fungsi dan kewenangan dinas.

b. Memimpin, membina, mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan pelaksanaan program dan kebijakan agar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.


(71)

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan dinas terkait dalam bidang pekerjaan umum, agar terjadi kesamaan persepsi dan kesatuan langkah dan gerak dalam pelaksanaan pembangunan.

d. Mempelajari peraturan perundang - undangan yang berhubungan dengan bidang pekerajaan umum sebagai acuan pelaksanaan tugas.

e. Memberikan petunjuk dan pengarahan serta bimbingan kepada bawahan tentang pelaksanaan tugas, untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas.

f. Memberikan usulan dan pertimbangan kepada Bupati tentang langkah – langkah dan kebijaksanaan yang akan diambil dalam bidang pekerjaan umum.

g. Menilai aktivitas, kreativitas, dan produktivitas pelaksanaan tugas bawahan.

h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

i. Membuat laporan kepada atasan sebagai masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan lebih lanjut.

2. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum

Sekretraris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran mempunyai tugas pokok yaitu melakukan koordinasi penyusunan program kerja dinas pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, perlengkapan rumah tangga, hubungan masyarakat, surat menyurat, kearsipan, protokol, dan pembuatan


(72)

laporan dinas sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bagian Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Perencanaan

Adapun rincian tugas pokok sekretaris seperti :

a. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh bidang dalam rangka penyusunan program kerja dinas sebagai pedoman anggaran pendapatan dan belanja serta rencana kerja sekretariat untuk dijadikan bahan acuan dalam pelaksanaan tugas.

b. Memimpin, mengarahkan serta memantau bawahan dalam melaksanakan tugas pengelolaan urusan administrasi dinas, kepegawaian, perlengkapan, keuangan , hubungan masyarakat, dan pembuatan laporan dinas agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai program kerja yang telah disusun.

c. Mempelajari peraturan perundang - undangan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan umum serta peraturan perundang - undangan yang berhubungan dengan bidang kesekretarian sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas.

d. Menerima, mempelajari laporan dan saran dari bawahan agar setiap aparatur yang ada memahami tugas dan tanggung jawabnya.


(73)

f. Melakukan kerjasama dengan unit kerja yang ada guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

g. Membuat laporan kepada kepala dinas sebagai masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun program kerja dinas lebih lanjut.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Memiliki tugas melaksanakan sebagian tugas sekretariat dalam penyusunan rencana kebutuhan barang inventaris, pengadaan, pemeliharaan, angkutan, keamanan serta urusan persuratan serta kearsipan. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian juga mempunyai fungsi seperti :

a. Melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit kerja lainnya di lingkungan sekretariat dalam rangka penyusunan program kerja Sub Bagian Umum untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. b. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas

bagian - bagian umum dan kepegawaian serta menyusun bahan untuk pemecahan masalahnya.

c. Mengendalikan tertib administrasi persuratan/kearsipan sesuai dengan pedoman tata naskah dinas yang berlaku.

d. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menyangkut urusan kedinasan.

e. Melaksanakan tugas rumah tangga dinas yang meliputi pelayanan angkutan dan akomodasi pemeliharaan sarana dan prasarana dinas serta perjalanan dinas.


(74)

f. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana kebutuhan perlengkapan dan perbekalan, peralatan dan perawatan termasuk penyiapan, penggunaan dan penghapusan barang untuk keperluan rumah tangga dinas.

g. Menyiapkan dan memantau penyediaan tempat dan perlengkapannya untuk keperluan pelaksanaan rapat dan pertemuan dinas lainnya.

4. Sub Bagian Keuangan

Tugas pokok Kepala Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas sektretaris di bidang administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran dinas, pembukuan dari pertanggungjawaban serta laporan keuangan. Tugas pokok Sub Bagian Keuangan juga mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit kerja lainnya di lingkungan sekretariat dalam rangka penyusunan program kerja Sub Bagian Keuangan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas bagian-bagian keuangan serta menyusun bahan untuk pemecahan masalahnya.

c. Mengumpulkan petunjuk teknis anggaran pendapatan dan belanja daerah serta mengumpulkan bahan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja dinas.


(75)

d. Mengumpulkan bahan penyusunan bahan penyusunan rencana kebutuhan dinas.

e. Memimpin, mengarahkan dan memotivasi aparatur non - struktural umum di lingkungan Sub Bagian Keuangan agar dapat melaksanakan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna.

5. Sub Bagian Perencanaan

Mempunyai tugas menjalankan sebagian tugas sekretariat dalam menyusun program kerja dinas. Pelaksanaan tugas pokok Sub Bagian Perencanaan juga mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit kerja lainnya di lingkungan sekretariat dalam rangka penyusunan program kerja Sub Bagian Perencanaan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas bagian - bagian perencanaan serta menyusun bahan untuk pemecahan masalahnya.

c. Mengumpulkan bahan dan bekerja sama dengan unit kerja terkait dalam rangka merumuskan arah kebijaksanaan di bidang pekerjaan umum. d. Mengumpulkan data untuk bahan penyusunan rencana kegiatan dinas

baik bulanan, triwulan maupun tahunan.

e. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.


(1)

memilikiketerampilantekniskhususdibidangperbaikandanpemeliharaanjalan. pelatihandanpendidikanbagiaparatursudahcukupberjalandenganbaik.

Teknologi yang tersediasudahcukupbaikdanmendukungkinerjaparaaparatur yang bertugas.Perencanaankeuangandalam program perbaikandanpemeliharaanjalanmasihbelumberjalandenganbaik.Perencanaan keuanganiniterkendalaolehminimnyaanggarandaripemerintahdaerahkhususun tukmenanganimasalahperbaikandanpemeliharaanjalan.

4. StrategiKelembagaan (Institusional Strategy)

Pengembangankemampuanorganisasidalam program

perbaikandanpemeliharaanjalanmasihkurangberjalan.Pengembangankemamp uanorganisasiakanberjalandenganbaikapabiladidukungolehaparatur yang memadai, anggaran yang mencukupidan program yang sesuaidengankebutuhanmasyarakat.

Peningkatansaranadanprasaranasudahberjalandenganbaik,

sedangkanpembaruan program – program

kedinasanmasihbelumberjalandenganbaik,

halinidikarenakanmasalahperbaikandanpemeliharaanjalan yang masihterkendala.


(2)

128

B. Saran

Berdasarkansimpulan di atasmakapenulisdapatmengajukanbeberapa saran yang

harapannyaakanmendapatkanperhatiandaripihakterkaitsehubungandenganpen ulisanini, yaitu :

1. StrategiOrganisasi (Coorporate Strategy) Dalamperumusanvisidanmisi,

peruumusantujuanorganisasidanperumusanstrukturorganisasi,

DinasPekerjaanUmumuntukselanjutnyadapatmeningkatkan program – program yang sesuaidenganperumusanvisidanmisisertatujuanorganisasi. 2. Strategi Program (Program Strategy)

Dalampelaksanaan program seharusnyadirealisasikansesuaidenganrencana program/kebijakan yang dibuatsehingga program

tersebutdapatberjalansesuaidengan yang

diharapkanolehsemuapihakdantidakberjalansetengah – setengahsehinggamasalahpemeliharaanjalandapatdiatasidanjumlahkerusakan jalandapatberkurang.


(3)

Strategidalamperencanaankeuanganuntukmengantisipasikerusakanjalan yang

lebihseriusdanmeluasseharusnyapemerintahlebihmeningkatkankerjasamanya

denganinstansi/ dinas lain

dalamhalpenangananmasalahkerusakanjalansehinggadapatmeringankanbeba nsatusama lain.

4. StrategiKelembagaan (Institusional Strategy)

Pemerintahdaerahseharusnyalebihmemperbanyakhubungankerjasamadengan berbagaipihakswastaterkaitpenyediaandanperluasanlahandalamkegiatanpem eliharaanjalandenganmengadakanlelangbangunandaninvestasipembangunan bersamauntukmeningkatkandanmenambahinvestasidalampembangunan, perbaikandanpemeliharaanjalan.


(4)

(5)

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran.

David, Fred. R. 2014. Konsep Manajemen Srategi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Dinas Pekerjaan Umum. 2014. Rencana Strategik Dinas Pekerjaan Umum. Pesawaran. Pemerintah Kabupaten Pesawaran

Emzir, 2012.Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hadi, Syamsul. 2009.Strategi Pembangunan Nasional. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Handoyo, Budi. 2009. Metodologi Penelitian. Yogyakarta. Gajah Mada University Moeleong, Lexy. J. 2002. Metodologi Peneliian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosda Karya

Purnomo, Hadi. 2009. Konsep dan Strategi Pembangunan Daerah. Jakarta. PT. Media Pressindo.

Rumidi, Sukandar. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT. Alfabeta.

Sarwono, Jonathan. 2008. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta. PT. Graha Ilmu.

Sunarno, Siswanto. 2008. Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan. Jakarta. Erlangga.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1997. Teori Strategi Pembangunan Nasional. Jakarta. PT. Bumi Aksara.


(6)

Wardiyan, Hassan. 2011. Regulasi Infrastruktur Pusat dan Daerah. Jakarta. PT. Widya Graha Asana.

Sumber lainnya :

http://www.kabuaptenpesawaran.go.id/

http://www.infrastruktur-desa-dan-peran-pemerintah-daerah/chl/23ihg8/

(http://politikindonesiaku.com/instruksi-presiden-dalam-pembangunan-infrastruktur bersama-bidang-ke-PUan/ di akses pada rabu 29 April 2015).

http://www.kabupatenpesawaran.go.id/profil-daerah/program-pembangunan-jalan/masalah-kerusakan-eksternal/ di akses pada rabu 29 April 2015

http://academia.edu/68552270/klasifikasi-jalan/assets/DAK/page/permendagri/ di akses pada 23 Mei 2015