Pendampingan TPA dan Tadarus

maka diadakan rapat perkenalan dan sosialisasi kedua pada tanggal 5 Juli 2015 dengan sasaran khusus pengurus dan anggota pemuda Patihan. Rapat pada hari Kamis, 2 Juli 2015 direncanakan untuk dilaksanakan selama 3 jam. Namun, dalam praktiknya, rapat ini memakan waktu 3,5 jam. Dalam rapat ini, undangan yang disebar berjumlah 24 orang. Sedangkan tamu yang datang berjumlah 16 orang. Hal ini dikarenakan adanya kesibukan masing-masing undangan yang berbeda. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rapat kedua dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2015 dan dihadiri oleh para pemuda karang Taruna Patihan sejumlah 35 orang. Rapat yang kedua ini berlangsung selama 2,5 jam. Sehingga, total pelaksanaan program kerja ini adalah 5,5 jam. Hasil dari pelaksanaan program ini adalah adanya masukan- masukan para tokoh masyarakat dan pemuda dalam perencanaan pelaksanaan program kerja KKN 2051 UNY baik dari segi waktu maupun esensi program.

2. Pendampingan TPA dan Tadarus

Deskripsi Kegiatan Keterangan Tujuan Memberikan pengajaran dan bimbingan bagi santri Masjid Al Mujahidin Patihan dalam belajar membaca Al Qur’an 31 Manfaat Santri Masjid Al Mujahidin Patihan mendapatkan pengajaran dan bimbingan dalam belajar membaca Al Qur’an Sasaran Mahasiswa KKN 2051 UNY Alokasi waktu Rencana 22 jam Pelaksanaa n 14 jam Waktu Pelaksanaan a. 3 Juli 2015 b. 5 Juli 2015 c. 6 Juli 2015 d. 10 Juli 2015 e. 12 Juli 2015 f. 13 Juli 2015 g. 27 Juli 2015 Tempat Masjid Al Mujahidin Patihan Anggaran Dana Rp 200.000,00 Sumber Dana Iuran mahasiswa KKN 2051 UNY Rp 100.000,00 UNY Rp 100.000,00 Peserta 12 Mahasiswa KKN 2051 UNY sebagai ustadzah dan 32 santriwanwati Acara Kegiatan Memberikan pengajaran dan bimbingan kepada santri dalam belajar membaca Al Qur’an; menyisipkan penanaman karakter dalam diri santri seiring dengan proses pengajaran dan pembimbingan dalam belajar membaca Al Qur’an; mengisahkan kisah- kisah teladan nabi dan rasul di jeda waktu antara TPA dan buka puasa bersama di bulan Ramadhan Evaluasi Hasil Santriwan dan santriwati Masjid Al Mujahidin mendapatkan pengajaran dan bimbingan dalam belajar membaca Al Qur’an. Dalam proses belajar membaca Al Qur’an, TPA Al Mujahidin Patihan memiliki 32 3 tahap. Tahap pertama adalah belajar membaca Iqra’ dari jilid 1 hingga 6. Tahap kedua yaitu membaca Juz ‘Amma yang merupakan Juz 30 Al Qur’an. Sedangkan tahap yang terakhir adalah belajar membaca Al Qur’an. Dalam prakteknya, para santri dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Sehingga masing-masing mahasiswa KKN 2051 UNY menangani sekitar 3 sampai 4 santri. Di bulan puasa, ketika TPA sudah selesai namun waktu berbuka puasa belum tiba, makas mahasiswa KKN 2051 UNY memberikan kegiatan selingan bagi santri berupa pengisahan kisah-kisah teladan Nabi dan Rasul, pelatihan game edukasi dan mewarnai gambar. Masing-masing santri sangat bersemangat dan berantusias dalam mengikuti kegiatan di TPA. Hambatan a. Jumlah santri banyak dan masing-masing membutuhkan perhatian khusus dari ustadzah b. Beberapa santri lebih asyik bermain dibanding menunggu teman atau gilirannya untuk mengaji c. Ketika kegiatan selingan menunggu waktu buka puasa dilaksanakan, beberapa santri tidak memperhatikan sehingga suasana menjadi gaduh dan tidak kondusif 33 Solusi a. Santri dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan jumlah 3-4 santri di masing- masing kelompok; masing-masing kelompok ditangani oleh 1-2 ustadzah sehingga masing-masing anak mendapatkan perhatian yang cukup. b. Mahasiswa KKN 2051 UNY aktif mengontrol kegiatan para santri dan menasihati santri untuk tetap mengikuti kegiatan TPA dengan baik dan tertib. c. Kegiatan selingan menunggu waktu buka puasa tidak dilakukan secara klasikal karena jangkauan klasikal terlalu luas. Sebagai gantinya, para santri dibagi menjadi beberapa kelompok kecil seperti teknis pembagian kelompok di kegiatan utama TPA. Pembahasan Pendampingan TPA dan tadarus adalah agenda rutin yang dilaksanakan setiap hari Jumat, Minggu dan Senin. Pada awalnya, rencana pelaksanaan program ini adalah 22 jam. Namun, pada prakteknya, TPA terlaksana selama 14 jam 2 jam x 7 pertemuan. Hal ini dikarenakan TPA diliburkan pada pertengahan minggu kedua hingga akhir minggu ketiga bulan Juli untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dengan adanya pendampingan TPA oleh mahasiswa KKN 2051, ketua ketakmiran Masjid Al Mujahidin merasa begitu terbantu 34 karena pada hari-hari biasanya, TPAMasjid Al Mujahidin Patihan kekurangan ustadzah sehingga TPA memakan waktu yang relatif lebih lama. Tujuan utama dari pendampingan TPA dan tadarus ini tentu untuk memberikan bimbingan kepada santri agar bisa membaca Al Quran dengan lancar. Namun, di samping itu, penanaman karakter pada santri selalu dilaksanakan di sepanjang proses pendampingan belajar membaca Al Qur’an. Penanaman karakter tersebut difokuskan pada adab anak-anak santri dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang lebih tua. Pada awalnya, para santri berbicara dengan orang yang lebih tua dengan bahasa Jawa yang kasar selayaknya mereka berbicara dengan teman sebaya mereka. Untuk mengatasi masalah ini, para mahasiswa KKN 2051 UNY merespon pembicaraan para santri dengan cara yang halus dan sopan serta dengan menggunakan bahasa Jawa krama. Sedikit demi sedikit para santri memahami bahwa seharusnya mereka berbicara dengan cara yang sopan seperti yang diajarkan oleh para ustadzah. Selain itu, para santri juga dididik untuk tidak berkecil hati ketika mereka harus mengulang bacaan yang sama di pertemuan selanjutnya dikarenakan mereka belum 35 lancar dan belum mampu untuk lanjut ke bacaan di halaman selanjutnya. Dengan begitu, santri terlatih untuk mau berusaha dan terus berjuang ketika mereka ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan.

3. Lomba Keagamaan Ramadhan