29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian dan Prosedur Pengembangan
Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan model penelitian dan pengembangan atau R D
Research and Development. Menurut Sugiyono 2014: 407 metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk tersebut digunakan untuk penelitian yang bersifat analisis kebutuhan sekaligus untuk menguji keefektifan
suatu produk yang dikembangkan agar dapat berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Penelitian yang dimaksudkan adalah mengumpulkan data atau informasi sebanyak-banyaknya untuk media pembelajaran dalam bentuk aplikasi
Adobe Flash Pro CS5 yang telah disesuaikan untuk materi pembelajaran menulis ulasan film bagi
siswa SMA kelas XI. Media tersebut diciptakan dan dinilai oleh dosen pembimbing, ahli materi, ahli media. Model pengembangan yang digunakan adalah sesuai dengan
prosedur penelitian penelitian dan pengembangan atau Research and Development
RD yang dikemukakan oleh Borg dan Gall via Sukmadinata, 2006: 169-182 serta terdiri dari 10 langkah yaitu.
30 1.
Penelitian dan pengumpulan data research and information collecting.
Pengukuran kebutuhan studi literatur penelitian dalam skala kecil dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.
2. Perencanaan. Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan
yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain, atau langkah-langkah penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.
3. Pengembangan draft produk. Pengembangan bahan pembelajaran, proses
pembelajaran, dan instrumen evaluasi. 4.
Uji coba lapangan. Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 5.
Revisi hasil uji coba. Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6.
Uji coba lapangan. 7.
Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan. Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan.
9. Penyempurnaan produk akhir.
10. Diseminasi dan implementasi. Diseminasi dan implementasi produk hasil pengembangan dengan melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan
dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan.
31 Berdasarkan langkah-langkah tersebut, dapat disederhanakan dan didesain
ulang menjadi beberapa tahap berikut. 1. Analisis Kebutuhan
Dalam tahap ini, analisis kebutuhan diawali dengan melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari silabus pada kurikulum 2013 sebagai
upaya peninjauan terhadap materi yang akan dikembangkan dalam bentuk media pembelajaran.
2. Perencanaan Pada tahap perencanaan, pengembang menetapkan desain media pembelajaran,
strategi pembelajaran, dan bentuk evaluasi yang akan digunakan. 3. Pengembangan Draft
Sebelum melakukan tahap pengembangan media, seorang pengembang mengumpulkan referensi yang berkaitan dengan materi. Kemudian, dibuat
diagram alur pengembangan dan dituangkan dalam naskah media story board,
selanjutnya dikembangkan media pembelajaran dalam bentuk CD dengan menggunakan aplikasi
Adobe Flash Pro CS5. 4. Tahap Validasi dan Uji Coba
Setelah seorang pengembang menghasilkan media pembelajaran dalam bentuk CD menggunakan aplikasi
Adobe Flash Pro CS5, kemudian dilakukan validasi dengan dosen ahli materi, dosen ahli media, dan penilaian oleh guru Bahasa
Indonesia.
32 5. Revisi
Berdasarkan hasil dari tahap validasi dan uji coba tersebut, dilakukan tahap revisi terhadap media pembelajaran. Hal tersebut bertujuan agar media
pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan standar kurikulum maupun pembelajaran yang berlaku.
6. Uji Coba Produk Terbatas Uji produk terbatas dilakukan dengan mengujicobakan media pembelajaran
kepada siswa kelas XI. Berikut adalah skema alur pengembangan media pembelajaran menulis ulasan film.
33
Gambar 1. Prosedur pengembangan media pembelajaran
Analisis Kebutuhan
Perencanaan
Pengembangan Draft
Validasi
Revisi
Uji Coba Terbatas
34
B. Uji Kelayakan Produk