Jenis penelitian Rancangan penelitian

dan perempuan dan variabel jarak dekat, sedang, jauh. 85 Lebih jauh lagi, Sutrisno Hadi mengartikan variabel sebagai gejala yang bervariasi baik menurut tingkatan maupun jenisnya. Dalam hal ini, pengertian gejala adalah sesuatu yang menjadi sasaran atau obyek penelitian. 86 Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka, dalam penelitian ini memberlakukan dua jenis variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu: a. Independent variable atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Disebut juga sebagai variabel x. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel x adalah sense of humor guru. b. Dependent variable atau variabel terikat disebut juga variabel tergantung, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini ditandai dengan simbol y. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel y adalah motivasi belajar PAI. 85 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, h. 133. 86 Iskandar wirjokusumo dan Sormarji Ansori, Pengantar Metode Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Unesa University Press, 2009, h. 16.

2. Indikator penelitian

Setelah variabel-variabel penelitian didefinisikan secara teoritis dan secara operasional, setiap variabel dapat dijabarkan dalam beberapa deskriptor dan masing-masing deskriptor dioperasionalkan dengan beberapa indikator. 87 Indikator dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Indikator variabel x: sense of humor guru Indikator yang digunakan adalah bentuk sense of humor yang dikemukakan oleh Hartanti: 1 Humor untuk menyelesaikan masalah, individu mampu menyelesaikan masalah-masalahnya dibarengi dengan selingan humor-humor ringan. Dalam artian humor dapat membantu penyelesaian masalah, sehingga ketegangan-ketegangan yang ada pada saat itu perlahan-lahan akan hilang. 2 Keterampilan untuk menciptakan humor, yaitu kreativitas- kreativitas individu dalam menciptakan humor dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi kreativitas atau keterampilan untuk menciptakan humor, maka ketegangan-ketegangan dalam diri individu tersebut juga akan berkurang. 87 Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogyakarta: PT Andi Offset, 1995, h. 54.