Hakikat Pembelajaran Deskripsi Teori

14 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Pembelajaran

Konsep pembelajaran menurut Covey dalam Syaiful Sagala, 2005: 136 adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasai tertentu. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Definisi ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik 1994: 86, bahwa pengajaran pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks, didalamnya terjadi interaksi antara mengajar dan belajar. Didalam proses ini dapat dilihat berbagai aspek atau faktor yakni guru, siswa, tujuan, metode, dan penilaian, dan sebagainya. Kegiatan atau upaya gurudosen memegang peranan penting, sebab gurudosenlah yang membuat perencanaan, persiapan bahan, sumber, alat, dan faktor pendukung pembelajaran lainnya, serta memberikan sejumlah pelayanan dan perlakuan kepada siswamahasisswa. Baik atau efektif tidaknya pembelajaran yang dilakukan gurudosen, sangat bergantung pada efektif tidaknya proses atau usaha yang dilakukan siswamahasiswa. Pembelajaran dari gurudosen efektif bila menyebabkan siswamahasiswa belajar secara efektif pula. Pembelajaran tidak sekedar memberikan pengetahuan, teori-teori, konsep- konsep, akan tetapi lebih dari itu. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengembangkan sejumlah potensi yang dimiliki oleh peserta didik, baik pikir 15 mental-intelektual, emosional, sosial, nilai moral, ekonomikal, spiritual dan kultural. Pembelajaran perlu dibangun secara utuh melalui kaidah-kaidah yang mensyaratinya. Jika divisualisasikan, maka rekayasa pembelajaran dan tindak belajar siswa peserta didik menurut Winkel 1991: 200-246 dalam Dimyati dan Mudjiono 1994: 3; sebagai berikut: Gambar 2. Gambaran Pembelajaran Sumber: Dimyati dan Mudjiono 1994: 3 Penjelasan bagan: a. Guru sebagai pendidik melakukan rekayasa pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku. b. Siswa sebagai pembelajar dalam rangka mengubah perilaku melalui pengalaman belajar. c. Guru menyusun perencanaan pembelajaran untuk membelajarkan siswa. d. Guru menyelenggarakan kegiatan pembelajaran e. Guru melakukan tindak mengajar dengan maksud membelajarkan siswa sesuai tujuan. f. Siswa melakukan tindak belajar dalam rangka memperoleh pengalaman belajar dan mengubah perilaku sesuai tujuan. g. Gambaran hasil belajar siswa setelah dilakukan penilaian. Hasil pembelajaran terdapat dua dampak: a dampak pembelajaran wujudnya adalah perubahan tingkah laku yang dapat diukur, sedangkan b dampak pengiring, yakni perubahan perilaku yang 16 tidak dapat diukur langsung, tetapi sifatnya “transfer of learning” dan sangat dimungkinkan memberi pengaruh terhadap hal-hal yang bersifat afeksi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.

2. Kajian tentang Media