menekan tombol “Pengenalan” dan hasilnya akan muncul dalam bentuk teks yang terlihat pada gambar 4.8, dan
user
dapat menekan tombol “Selesai” jika ingin keluar dari program.
Gambar 4.8. Tampilan setelah tombol “Pengenalan” ditekan Dari hasil pengujian program dan tampilan program pengenalan perangkat
elektronika secara real time, tampilan program mengalami sedikit perubahan pada tata letak plot hasil
cropping
,
resizing
dan ekstraksi ciri serta ditambah
panel box
agar terlihat rapi dan elegan. Dan hasil pengujian program dan tampilan program yang sudah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan perancangan sehingga untuk selanjutnya dapat digunakan untuk mencari dan menentukan nilai
parameter yang terbaik untuk digunakan dalam proses pengenalan perangkat elektronika secara real time.
Listing
program utama keseluruhan terlampir pada lampiran L11.
4.2 Penentuan Nilai Parameter
Penentuan nilai parameter dilakukan setelah pengujian program dan tampilan program sudah bekerja dengan baik. Untuk menentukan nilai parameter yang akan
digunakan dilakukan dengan melakukan percobaan jumlah variasi koefisien DCT sesuai dengan perancangan yaitu 36, 55, 78, 105, 136, dan 171. Dari tiap-tiap koefisien DCT
tersebut dilakukan percobaan sebanyak 5 kali untuk masing-masing perangkat elektronika, dan nilai parameter yang digunakan yaitu koefisien DCT yang mempunyai tingkat
5 10
15 20
25 30
35 40
20 40
60 80
100 120
kofisien DCT
n il
a i
D C
T
pengenalan perangkat elektronika sebesar 100, data hasil percobaan dapat dilihat pada tabel percobaan dalam lampiran L9.
Berdasarkan data hasil percobaan Tabel hasil percobaan pada lampiran L9 dapat dilihat bagaimana pengaruh jumlah koefisien DCT terhadap tingkat pengenalan perangkat
elektronika, yaitu semakin besar nilai koefisien DCT yang digunakan dalam melakukan pengenalan perangkat elektronika, semakin baik pula tingkat pengenalannya. Penyebab hal
ini diperlihatkan pada gambar 4.9. Untuk nilai koefisien DCT yang semakin besar, akan menyebabkan makin banyaknya koefisien DCT yang digunakan untuk membedakan antara
citra perangkat elektronika yang satu dengan citra perangkat elektronika yang lainnya. Ini berarti, akan makin mudah dibedakan antara citra perangkat elektronika yang satu dengan
citra perangkat elektronika yang lainnya. Kejadian inilah yang menyebabkan makin naiknya tingkat pengenalan.
Koefisien DCT 36
Gambar 4.9 Pengaruh Koefisien DCT 36 terhadap Hasil pengenalan
10 20
30 40
50 60
20 40
60 80
100 120
kofisien DCT
n il
a i
D C
T
10 20
30 40
50 60
70 80
20 40
60 80
100 120
kofisien DCT
n il
a i
D C
T
Koefisien DCT 55
Gambar 4.10. Pengaruh Koefisien DCT 55 terhadap Hasil pengenalan
Koefisien DCT 78
Gambar 4.11. Pengaruh Koefisien DCT 78 terhadap Hasil pengenalan
20 40
60 80
100 120
20 40
60 80
100 120
kofisien DCT
n il
a i
D C
T
20 40
60 80
100 120
140 20
40 60
80 100
120
kofisien DCT
n il
a i
D C
T
Koefisien DCT 105
Gambar 4.12. Pengaruh Koefisien DCT 105 terhadap Hasil pengenalan
Koefisien DCT 136
Gambar 4.13. Pengaruh Koefisien DCT 136 terhadap Hasil pengenalan
20 40
60 80
100 120
140 160
180 20
40 60
80 100
120
kofisien DCT
n il
a i
D C
T
Koefisien DCT 171
Gambar 4.14. Pengaruh Koefisien DCT 171 terhadap Hasil pengenalan
Berdasarkan gambar di atas, yang membedakan citra perangkat elektronika yang satu dengan citra perangkat elektronika yang lainnya juga bisa dengan mencari nilai jarak
euclidean
antara citra perangkat elektronika yang satu dengan citra perangkat elektronika yang lainnya, di mana semakin besar nilai jarak
euclidean
semakin besar pula tingkat diskriminasinya, sehingga semakin tidak mirip dan makin mudah dalam membedakan citra
perangkat elektronika yang satu dengan citra perangkat elektronika yang lainnya. Dari gambar 4.9 sampai gambar 4.14 untuk mendapatkan nilai jarak
euclidean
bisa dicari dengan cara data matrik hasil ekstraksi ciri penyedot timah dikurangi dengan data matrik
hasil ekstraksi soldir listrik, selanjutnya hasil pengurangan tersebut dikuadratkan agar data matrik yang bernilai negatif menjadi positif, kemudian hasil dari kuadrat tersebut
dijumlahkan dan hasil penjumlahan tersebut kemudian diakar kan sehingga dari akar tersebut adalah nilai jarak
euclidean
dari citra penyedot timah dengan soldir listirk. Dengan menggunakan cara diatas maka nilai jarak
euclidean
yang didapat dari gambar 4.9 sampai gambar 4.14 untuk jumlah koefisien DCT 36 = 65.8461, jumlah koefisien DCT 55 =
69.0937, jumlah koefisien DCT 78 = 73.3728, jumlah koefisien DCT 105 = 76.1427, jumlah koefisien DCT 136 = 79.8250, jumlah koefisien DCT 171 = 82.1135. Sehingga