2.6. Peramalan
a. Hubungan antara forecasting dengan rencana
Forecasting adalah peramalan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan dilakukan pada
waktu yang akan datang Subagyo, Pangestu.Yogyakarta. 1986:3. Untuk membuat rencana jangka panjang, suatu perusahaan harus mempertimbangkan
kapasitas, fasilitas, elastisitas harga, forecast permintaan konsumen dan sebagainya.
b. Definisi forecasting
Forecasting adalah suatu usaha untk meramalkan keadaan masa lalu. Defiisi lain Forecasting yaitu merupakan suatu cara untuk mengukur atau
menaksir kondisi bisnis dimasa mendatang secara kuantitatif dan kualitatif. c.
Tujuan forecasting Dalam dunia usaha sangat penting diperkirakan hal-hal yang terjadi di
masa depan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, terutama dunia usaha itu merupakan bagian dari kehidupan sosial; dimana segala sesuatu yang terjadi serba
tidak pasti, sukar diprediksi dengan tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah forecastrencana. Forecasting yang dibuat selalu diupayakan agar dapat:
a Meminimumkan pengaruh ketidakpastian terhadap perusahaan,
b Forecasting bertujuan mendapatkan forecast yang bisa meminimumkan
kesalahan meramal forecast error yang biasanya diukur dengan mean squared error MSE, mean absolute error MAE, dan sebagainya
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
Metode Kasual Metode Time
Series
Metode Smoothing
Metode Moving Average
Metode Peramalan
Gambar 2.7. Metode Peramalan
Dalam metode Peramalan terdapat dua kelompok yakni Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif :
1. Metode Kualitatif :
a. Tidak memerlukan data kuantitatif
b. Unsur subyektifitas peramalan sangat besar pengaruhnya dalam hasil
peramalan c.
Baik untuk peramalan jangka panjang 2.
Metode Kuantitatif : a.
Data kondisi masa lalu b.
Data tersebut dapat dikuantifisir c.
Diasumsikan pola data masa lalu akan berlanjut pada masa yang akan datang.
2.6.1. Data Time Series
Time series runtun waktu adalah himpunan obsevasi berurut dalam jangka waktu atau dimensi apa saja yang lain Soejoeti, Zanzawi.Jakarta.1987:36.
Data yang direkam didalam interval waktu yang sama dan jangka waktu yang tersebut relatif panjang maka disebut data runtun waktu
Arga,W.Yogyakarta 1984:1. Interval waktu perekaman dapat sangat singkat beberapa bagian dari satu
detik saja dan dapat cukup panjang harian, mingguan, bulanan, tahunan dan bahkan puluhan tahun, tergantung dari macamnya data yang direkam. Analisis
runtun waktu umumnya memerlukan cacah data yang banyak, oleh karena itu diperlukan rekaman data yang panjang.
2.7. Metode Moving Average