Metodologi Harga Pokok Produk Sandal

4

b. Merancang dan membangun system yang dapat digunakan untuk proses

pemasukkan data dan manipulasi data dengan metode peramalan yang menggunakan metode moving average, untuk membantu menghitung volume penjualan Home Industry Sandal X. c. Mengetahui perhitungan Harga Pokok Produk yang menentukan kelangsungan produksi selanjutnya .

1.5. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam skripsi ini adalah memperkecil kemungkinan timbulnya kerugian perusahaan akibat salah dalam menentukan harga jual suatu produk dan target penjualan dari hasil produknya.

1.6. Metodologi

Dalam penulisan skripsi ini, penyusun menggunakan metode sebagai berikut: a. Studi Literatur Untuk mendapatkan pengetahuan tentang yang luas tentang sistem perancangan yang akan digunakan untuk penyelesaian masalah diatas. Metoda ini digunakan sebagai acuan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, mengacu pada buku-buku yang tercantum pada daftar pustaka. b. Observasi Proses pengumpulan data berasal dari sistem Administrasi dan keuangan yang memuat biaya-biaya pengeluaran dan pendapatan industri. 5 c. Analisa Data Berdasarkan data-data yang sudah diperoleh baik dari teori–teori atau materi yang ada ditunjang dengan sistem Akuntansi Biaya yang berjalan disuatu industri. d. Perancangan dan Pembuatan Sistem Dari hasil analisa dapat dibuat perancangan sistem yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan implementasi pada program aplikasi. e. Implementasi program. Implementasi dari perancangan sistem yang telah dibuat kedalam suatu program aplikasi . f. Pengambilan Kesimpulan Pada bagian terakhir akan dilakukan pembuatan kesimpulan dari segala proses sistem yang ada.

1.7. Sistematika penulisan

Untuk dapat lebih memudakan pembuatan dan pemahama isi skripsi ini maka penyajian skripsi ini dibagi dalam lima bagian utama dengan struktur sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Di dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika.

BAB II : LANDASAN TEORI

6 Pada bab ini membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam pembuatan Sistem pendukung keputusan untuk menentukan Harga Pokok Produk.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas tentang analisa dari sistem yang ada dan dilanjutkan dengan perancangan dan pembuatan sistem yang direncanakan, mulai dari perancangan DFD, Perancangan ERD, Perancangan alur sistem yang direpresentasikan ke dalam sistem flow

BAB IV : IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang proses dari program yang telah kami rancang, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tampilan dan keterangan mengenai program kami tersebut.

BAB V : UJI COBA

Pada bab ini akan membahas uji coba dan evaluasi program yang menenangkan bagaimana jalannya program secara detail yang akan dijelaskan pada bab ini

BAB VI :PENUTUP

Pada bagian ini akan memberikan beberapa kesimpulan dan saran-saran yang menunjang bagi pengembangan sistem yang lebih baik. menjembatani komunikasi antara user dan program user interface. Pengguna user merupakan manager yang menggunakan sistem ini. 2.2.Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok cost dari sesuatu produk yang diproduksi atau di jual dipasar baik untuk memenuhi pesanan ataupun untuk menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual [1]. Akuntansi secara umum adalah merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringksan, penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi lain dan penafsiran terhadap hasilnya. Sedangkan biaya dalam pengertian yang luas merupakan pengorbanan yang telah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyajikan informasi biaya produksi dari suatu perusahaan, oleh sebab itu maka akuntansi biaya dapatlah diberikan pengertian sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya dalam rangka produksi barang atau jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadap hasilnya. Seringkali pengertian biaya dikaburkan dengan pengertian harga pokok, namun sebenarnya hal tersebut mempunyai perbedaan dan persamaan. Dalam akuntansi biaya, biaya merupakan semua pengeluaran yang sudah terjadi expired yang digunakan dalam memproses produksi yang dihasilkan. Seluruh biaya yang telah terjadi tersebut membentuk suatu harga pokok yang kalau dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan, akan menghasilkan harga pokok produk per unit. Dalam artian yang luas harga pokok dapat berarti sebagai bagian dari harga perolehan suatu yang ditunda pembebanannya di masa yang akan datang. Akuntansi biaya dalam tujuannya yang lebih luas, disamping untuk pengumpulan dan pelaporan biaya juga untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan oleh manajemen. Oleh sebab itulah pada perkembangan terakhirnya akuntansi biaya fokusnya beralih dari sekedar penentuan harga pokok barang atau jasa yang diproduksi kepada kepentingan untuk pengendalian biaya. Aplikasi konsep akuntansi biaya juga sekarang telah meluas dari sekedar penentuan harga pokok produksi yang membawa konotasi hanya untuk bagian produksi dengan kegiatan produksinya kepada seluruh kegiatan di perusahaan yang menyangkut biaya, seperti biaya penjualan, biaya administrasi dan umum dan lain sebagainya.

2.2.1. Penggolongan Biaya

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan pengolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep: “Different cost for differrent purpose“. Tujuan akhir dalam akuntansi biaya adalah menyediakan informasi tentang biaya untuk manajemen guna membantu mereka didalam memgelola perusahaan atau departemennya. Dalam Sub-bab berikut ini akan dijelaskan beberapa penggolongan biaya ditinjau dari beberapa segi.

2.2.1.1. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur menurut fungsi pokok dalam perusahaan, akuntansi biaya digolongkan menjadi tiga bagian yaitu: 1. Biaya Produksi Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengola bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya bahan baku, biaya gaji karyawan produksi baik yang langsung berhubungan dengan proses produksi maupun tidak langsung, dsb. 2. Biaya Pemasaran Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang ke pembeli, gaji karyawan bagian pemasaran, dsb. 3. Biaya Administrasi dan Umum Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya upah karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, foto copy, dsb.

2.2.1.2. Menurut Hubungan dengan Produk

Berdasarkan hubungan dengan produk, maka biaya secara garis besar digolongkan atas: 1. Biaya Produksi Yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan match dengan penghasilan revenue di periode mana produk itu dijual. Biaya Produksi ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut dengan biaya utama prime cost, yaitu biaya yang langsung berhubungan dengan produksi. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut dengan biaya konversi conversion cost. a. Bahan baku adalah merupakan bahan yang secara menyeluruh membentuk produk selesai dan dapat di identifikasikan secara langsung pada produk yang bersangkutan. Pengertian bahan baku dapat meluas meliputi juga bahan-bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Bahan baku dibedakan atas bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Bila biaya bahan baku dibebankan kepada kelompok biaya baha baku, maka dinamakan bahan baku langsung, sedangkan bila dibebankan pada biaya overhead, maka dinamakan bahan baku tidak langsung. b. Biaya tenaga kerja di definisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit produksi. Istilah yang digunakan untuk biaya tenaga kerja ini adalah biaya tenaga kerja langsung, atau untuk pembayaran yang dinamakan upah. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah gaji. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti mingguan, bulanan, dsb. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik. c. Biaya Overhead Pabrik BOP adalah seluruh biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung. Pembedaaan antara bahan baku langsung dengan bahan baku tidak langsung serta antara tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung sering sukar dilakukan. Gambaran sederhana proses produk adalah sbbb : Bahan Baku Langsung Tenaga Kerja Langsung Factory Overhead Produksi Produk Gambar 2.2. Proses Produksi Sederhana 2. Biaya Periodik Yakni biaya-biaya yang lebih berhubungan dengan waktu dibanding dari unit yang diproduksi produk. Seluruh biaya ini dibebankan kepada penghasilan revenue diperiode mana biaya tersebut terjadi. Contoh dari biaya ini adalah: Biaya Administrasi dan Umum serta Biaya Pemasaran.

2.2.1.3. Menurut Hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi tiga dan dalam persamaan matematika 1. Biaya Variabel Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variable dan sebaliknya. Pada biaya variable, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung yang upahnya dibayar perpotong atau per jam kerja. 2. Biaya Semivariabel atau Semitetap Adalah biaya yang berubah tetapi perubahannya tidak proporsional sebanding dengan perubahan kegiatan volume perusahaan. Contohnya adalah gaji salesman atau salesgirl yang sistem penggajiannya dengan gaji tetap ditambah presentase tertentu dari penjualan. 3. Biaya Tetap Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur, manajer, karyawan, dsb.

2.3. Harga Pokok Produk Sandal

Harga Pokok Produk sandal ini nantinya akan ditentukan oleh Pimpinan Perusahaan tentunya setelah mengetahui informasi perincian dan total pengeluaran untuk biaya produksi. Tentang bagaimana menentukan HPP, maka dalam industri sandal ini factor-faktor yang menentukan terhadap HPP adalah sebagai berikut: 1. Biaya bahan baku industri sandal 2. Biaya tenaga kerja variabel industri sandal 3. Biaya Overhead variabel industri sandal

2.3.1. Biaya Bahan Baku Industri Sandal

Pada umumnya banyaknya bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi suatu produk selalu berbanding lurus dengan jumlah produk jadi yang dihasilkan, dalam artian semakin banyak bahan baku yang digunakan, maka semakin banyak pula jumlah produk yang dihasilkan. Begitu juga dengan jenis bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sandal ini. Hampir kesemuanya merupakan bahan baku variabel, artinya banyaknya bahan baku yang digunakan tergantung dari volume produk yang di inginkan, sehingga pada penentuan harga pokok produk, tidak perlu untuk memisahkan antara bahan baku variabel dan bahan baku tetap karena hampir keseluruhan jenis bahan baku merupakan bahan baku variabel. Untuk menghitung total biaya pengeluaran bahan baku ini, pihak administrasi dapat menghitungnya dengan cara setiap penggunaan bahan baku untuk proses produksi yang diambil dari bagian gudang, selalu dilakukan pencatatan. Dengan mengetahui harga per satuan bahan baku dan menghitung total banyaknya penggunaan bahan baku tergantung satuannya yang berada pada rentang waktu produksinya, maka akan didapatlah total biaya bahan baku yang telah digunakan untuk jenis produk tersebut. Adapun diantara bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan produk sandal adalah sebagai berikut : 1. Karet Sol 2. Lem 3. Spon 4. Logo 5. Sablon 6. Plastik 7. Hantext Bandrol 8. Sprinting

2.3.2. Biaya Tenaga Kerja Variabel Sandal

Berbeda dengan bahan baku, tenaga kerja atau karyawan yang bekerja pada industri sandal ini harus dipisahkan terlebih dahulu, mana yang termasuk tenaga kerja variabel, dan mana yang termasuk tenaga kerja tetap. Seperti yang telah dijelaskan mengenai biaya variabel, maka yang termasuk tenaga kerja variabel adalah tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan proses produksi. Mereka digolongkan tenaga kerja variabel karena perubahan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanding dengan perubahan volume kegiatan produksi yang dilakukan. Namun bukan berarti tenaga kerja yang tidak langsung selalu digolongkan pada tenaga kerja tetap, karena jika perubahan jumlah tenaga kerja tidak langsung tersebut juga sebanding dengan perubahan volume kegiatan produksi, maka tenaga kerja tidak langsung tersebut dapat digolongkan ke dalam tenaga kerja variabel. Contohnya tenaga kerja bagian gudang atau pembelian yang merupakan tenaga kerja tidak langsung, jika jumlah mereka juga tergantung dari perubahan volume kegiatan produksi, maka mereka dapat pula dimasukkan tenaga kerja variabel yang nantinya juga akan mempengaruhi penentuan harga pokok produk. Untuk menghitung total biaya tenaga kerja variabel ini, pihak administrasi dapat menambahkan keterangan jenis produk yang telah dikerjakan pada slip gaji karyawan. Hal ini perlu dilakukan, karena pada industri sandal ini hampir setiap bulan selalu mengganti jenis sandal yang diproduksinya, sehingga nantinya dapat diketahui total gaji yang telah dikeluarkan untuk memproduksi jenis produk tertentu dalam kurun waktu tertentu pula. Adapun karyawan dalam indistri sandal ini yang termasuk dalam kategori tenaga kerja variabel adalah sebagai berikut: 1. Tukang Sol 2. Tukang Kop 3. Tukang CetakPlong 4. Tukang Mall Selep 5. Tukang bungkus

2.3.3. Biaya Overhead Variabel Sandal

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menghitung total biaya overhead variabel ini adalah dengan mencari dan memisahkan jenis pengeluaran yang dapat digolongkan dalam kategori overhead variabel. Overhead variabel ini dapat masuk ke hampir semua jenis pengeluaran dalam kegiatan produksi. Mulai dari bahan baku, jika terdapat bahan baku yang tidak langsung dan banyaknya kebutuhan baku tersebut juga sebanding dengan volume kegiatan produksi, maka bahan baku tersebut dapat digolongkan kedalam overhead variabel. Kemudian upah karyawan, jika banyaknya upah karyawan tersebut juga sebanding dengan volume kegiatan produksi, maka dapat dikategorikan sebagai biaya overhead variabel. Selanjutnya selain pengeluaran untuk bahan baku dan karyawan dalam rangka kegiatan produksi suatu produk, maka jika pengeluaran tersebut juga sebanding dengan volume kegiatan produksi dari industri sandal ini, maka dapat dimasukkan dalam pengeluaran overhead variabel. Setelah dapat di ketahuai berbagai pengeluaran yang dapat digolongkan kedalam biaya overhead variabel ini, kemudian baru dapat dihitung total pengeluaran untuk biaya overhead variabel ini selama rentang waktu produksi suatu jenis produk, sehingga diketahui berapa jumlah total biaya overhead varaiabel untuk jenis produk tersebut. Adapun biaya yang dapat digolongkan dalam overhead variabel dalam industri sandal ini adalah sebagai berikut: 1. Konsumsi 2. Pemakaian Listrik 3. Register Merk 4. Perawatan Alat

2.3.4. Biaya Overhead Tetap Industri Sandal

Jika biaya overhead variabel turut menentukan harga pokok produk.. Biaya overhead tetap merupakan biaya overhead yang besarnya tidak terpengaruh atau tidak tergantung dari besar kecilnya volume kegiatan produksi. Hal yang perlu diperhatikan bahwa biaya overhead adalah merupakan salah satu bagian dari biaya produksi. Adapun yang termasuk dalam kategori biaya overhead tetap dalam industri sandal ini adalah sebagai berikut: 1. Serabutan 2. Beban Listrik 3. Cicilan Mesin Hidrolis 4. Perawatan Alat

2.3.5. Metode Perhitungan Harga Pokok

Harga pokok produksi yang dihitung dari proses akuntansi biaya dapat dilakukan dengan dua alternatif metode. Metode Harga Pokok Langsung Variable CostingDirect Costing Adalah metode penentuan harga pokok produk dengan hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk. Jadi dengan metode ini harga pokok produk ditentukan berdasarkan besarnya pembebanan biaya pabrikasi yang berhubungan dengan perubahan volume. Dengan kata lain, metode variable costing hanya unsur variable yang diperhitungkan pada harga pokok produk yang terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variable. Sedangkan biaya overhead pabrik tetap dianggap sebagai biaya periode period cost, yaitu biaya yang dibebankan pada perkiraan laba rugi periode yang bersangkutan. Jadi dalam hubunganya dengan perubahan volume produksi jangka pendek, biaya overhead pabrik tetap tidak akan berubah dan akan tetap menjadi biaya baik pada saat berproduksi maupun tidak berproduksi. Penggambaran metode ini sebagai berikut: Biaya Bahan Baku Rp. xxx Biaya Tenaga Kerja Variabel Rp. xxx Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp. xxx Total Biaya Produksi Rp. xxx Dalam metode ini biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap maupun variabel dibebankan pada produk. Total Biaya Produksi dibagi dengan jumlah produksi yang diproduksi sebelumnya akan menghasilkan biaya perunit produk. Untuk mengetahui besar biaya yang harus dikeluarkan dihasilkan dari hasil peramalan dikalikan biaya perunit yang diketahui selanjutnya

2.4. Basis Data