20
2.6.1 Waktu Tunda Delay
Waktu tunda delay adalah waktu tunda saat paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik lain yang menjadi tujuannya. Waktu tunda
mempengaruhi kualitas layanan QoS karena waktu tunda menyebabkan suatu paket lebih lama mencapai tujuan. ITU-T G.114 merekomendasikan waktu tunda
tidak lebih besar dari 150 ms untuk berbagai aplikasi, dengan batas 300 ms untuk komunikasi suara yang masih dapat diterima. Rata - rata delay diperoleh dari
jumlah pengiriman satu paket delay dibagi dengan banyak delay yang ada. Untuk menghitung rata - rata delay digunakan rumus [8] :
Rata − Rata ����� =
����� ℎ ����� ������ �����
2.1 Keterangan :
Jumlah delay = total delay pengiriman paket Banyak delay
= banyaknya delay yang terjadi ITU G.1010 membagi karakteristik waktu tunda berdasarkan tingkat
kenyamanan user, dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2 Pengelompokan Waktu Tunda berdasarkan ITU-T G.114
Waktu Tunda Kualitas
0-150 ms Baik
150-300 ms Cukup, masih dapat diterima
300 ms Buruk
Ada beberapa komponen waktu tunda yang terjadi dijaringan. Komponen waktu tunda tersebut yaitu waktu tunda pemprosesan, waktu tunda paketisasi,
Universitas Sumatera Utara
21
waktu tunda propagasi dan waktu tunda akibat adanya jitter buffer diterminal penerima. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis waktu tunda yang dapat
mempengaruhi kualitas layanan ialah : 1.
Waktu tunda pemrosesan. 2.
Waktu tunda yang terjadi akibat proses pengumpulan dan pengkodean sampel analog menjadi digital.
3. Waktu tunda paketisasi, waktu tunda ini terjadi akibat proses paketisasi
sinyal suara menjadi paket-paket yang siap ditransmisikan ke dalam jaringan.
4. Waktu tunda antrian, waktu tunda yang disebabkan oleh antrian paket data
terjadinya kongesti jaringan. 5.
Waktu tunda propagasi, waktu tunda ini disebabkan oleh medium fisik jaringan dan jarak yang harus dilalui olah sinyal suara pada media
transmisi data antara pengirim dan penerima. 6.
Waktu tunda akibat jitter buffer, waktu tunda ini terjadi akibat jitter buffer yang digunakan untuk meminimalisasi nilai jitter yang terjadi.
2.6.2 Throughput