Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin pada PT. Telekomunikasi Indonesia

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS SISTEM MAINTENANCE TEKNOLOGI RUTIN

PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi syarat Mata kuliah Kerja Praktek Program Studi Strata 1 Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Disusun oleh :

10110372

Naufal Fadillah

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1 Latar Belakang Masalah... 1

I.2 Perumusan Masalah... 2

I.3 Maksud dan Tujuan... 2

I.3.1 Maksud... 2

I.3.2 Tujuan... 2

I.4 Batasan Masalah... 3

I.5 Metode Penelitian... 3

I.6 Sistematika Penulisan... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

II.1 Profil Tempat Kerja Praktek... 5

II.1.1 Sejarah Perusahaan... 5

II.1.2 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia... 7

II.1.3 Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia... 9

II.1.4 Diagram Struktur Organisasi... 10


(3)

II.1.6 Komposisi Kepemilikan Saham... 12

II.1.7 Struktur Organisasi Telekomunikasi... 13

II.2 Profil Divisi ISC... 16

II.2.1 Sekilas Tentang ISC... 16

II.2.2 Sejarah ISC... 16

II.2.3 Visi dan Misi ISC... 18

II.2.4 Komposisi Sumber Daya Manusia (SDM)... 21

II.3 Landasan Teori... 22

II.3.1 Sekilas Tentang Teknologi... 22

II.3.2 Sekilas Tentang Maintenance... 23

II.3.3 Sekilas Tentang Jaringan... 24

II.3.4 Sekilas Tentang Server... 28

II.3.5 Sekilas Tentang Proxy... 29

II.3.6 Sekilas Tentang Re-Image... 30

BAB III PEMBAHASAN... 32

III.1 Prosedur Kerja Praktek... 32

III.1.2 Kegiatan Kerja Praktek... 33

III.2 Analisa Maintenance... 34

III.2.1 Analisa Masalah... 34

III.2.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan... 34

III.2.1.1.1 Prosedur Pengecekan Rak... 34

III.2.1.1.2 Prosedur Pembelian Perangkat... 37

III.2.1.1.3 Prosedur Penggantian Perangkat... 39

III.2.1.1.4 Prosedur Maintenance Sehari-hari... 41


(4)

III.2.1.2.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware Analysis)... 43

III.2.1.2.2 Analisis Perangkat Lunak (Software Analysis)... 44

III.2.1.2.3 Analisis Pengguna (User Analysis)... 44

III.3 Kondisi Maintenance... 45

III.3.1 Denah-Denah Perangkat... 46

III.3.2 List Kejadian Sehari-hari dan Solusi... 78

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 81

IV.1 Kesimpulan... 81


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Kerja Praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ditempuh di Jurusan Teknik Informatika, Universitas Teknologi Bandung. Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai hasil dari Kerja Praktek yang dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan di PT. Telekomunikasi Indonesia, khususnya di divisi ISC.

Dengan selesainya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan dari banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Wali Dosen, Pegawai-pegawai di PT. Telekomunikasi Indonesia, dan juga teman-teman di Kampus.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan pada laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan sara yang membangun sangat penulis harapkan.

Hormat saya,

Bandung, 16 Januari 2014


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan mitranya di daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat efisien dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT Telekomunikasi Indonesia,atau akrabnya disebut sebagai TELKOM, memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Information, Media & Edutainment, dan Services (“IMES”). Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi Perusahaan, fokus Telkom pada penyelenggaraan IMES juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa.

Dalam Perusahaan besar seperti Telkom, tentu adanya teknologi-teknologi tersebut tidak dapat menghindari adanya kerusakan akibat umur, atau kesalahan teknis. Tentu bila salah satu Teknologi yang penting tidak bisa digunakan, maka itu akan menjadi masalah serius bagi perusahaan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan program Maintenance. Maintenance yang dimaksud adalah upaya untuk memperbaiki dan mengganti teknologi-teknologi yang lama dengan yang baru. Namun, Maintenance ini tentu diharuskan agar tidak mengganggu pekerjaan-pekerjaan dalam perusahaan itu, atau kinerja perusahaannya akan terganggu. Masalah pun bermunculan di luar Maintenance bila terjadi kesalahan teknis atau gangguan-gangguan lainnya yang datang mendadak.


(7)

Oleh karena masalah itulah, setiap PT Telekomunikasi Indonesia memiliki bagian yang diberi nama Information System Center atau akrab disebut ISC, sebagai seksi penting yang mengurus teknologi-teknologi dan Maintenance di tempat tersebut agar tidak mengganggu kinerja perusahaan saat berlangsung, ataupun mengurus masalah-masalah lainnya di luar Maintenance.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan, permusan masalah dalam kerja praktek kali ini adalah bagaimana cara menganalisis Sistem Maintenance teknologi rutin pada PT. Telekomunikasi Inbdonesia.

I.3 Maksud dan Tujuan

I.3.1 Maksud

Maksud dari Kerja Praktek ini adalah untuk menganalisa dan mengimplementasikan Teknologi Maintenanceyang berlangsung di PT Telekomunikasi Indonesia bagian Geger Kalong.

I.3.2 Tujuan

1. Menjalankan Maintenance tanpa harus menghentikan kinerja perusahaan. 2. Mengantisipasi gangguan-gangguan dengan lebih cepat dan efektif di luar


(8)

I.4 Batasan Masalah

Mengingat banyaknya cakupan masalah-masalah yang berasal dari tema laporan ini, maka diperlukan adanya batasan-batasan masalah yang akan dibahas, yaitu:

1. Maintenance ini berlangsung hanya di PT Telekomunikasi Indonesia.

2. Data yang diambil berdasarkan PT Telekomunikasi Indonesia Sektor Geger Kalong dan Lembong.

3. Pembahasan ini berlaku hanya untuk program-program dan jaringan dalam sistem komputasi.

4. Maintenance ini berlaku untuk semua produk Windows. I.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah metode penting untuk menyusun laporan Kerja Praktek untuk perancangan Sistem. Dalam kegiatan penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan cara:

1. Wawancara (Interview)

Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini, penulis mendapatkan informasi lengkap dengan menggunakan metode tanya jawab dengan semua kegiatan yang berhubungan dengan Maintenance dan Maintenance minor yang dilakukan ISC di PT. Telekomunikasi Geger Kalong.

2. Pengamatan (Observation)

Selain Wawancara, penulis juga melakukan pengamatan langsung terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan masalah-masalah tersebut. Penulis juga mencatat hasil-hasil observasi beserta teknologi-teknologi yang digunakannya ketika kegiatan itu berlangsung.


(9)

3. Studi Pusaka (Literature Study)

Penulis juga melakukan studi kepustakaan dengan mencari referensi-referensi dari Perpustakaan di PT Telekomunikasi Geger Kalong, Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia, serta berbagai source yang tersedia dari jaringan Internet.

4. Evaluasi dan Hasil Analisis (Evaluation and Anlysis)

Penulis mulai menyusun evaluasi dan hasil-hasil yang didapat dengan mengatur data-data yang tersedia secara rapi dan tersusun.

5. Penulisan Laporan (ReportWriting)

I.6 Sistematika Penulisan

Laporan ini memiliki Sistematika penulisan yang dapat memudahkan pembaca untuk memahami isi laporan Kerja Praktek ini. Sistematika penulisannya adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan dalam laporan ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang profil perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia beserta teori-teori yang mendukung dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.


(10)

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang Maintenance dan Sistem LAN yang berada di PT Telekomunikasi Indonesia. Bagaimana proses dan syarat Maintenance, proses perbaikan gangguan dan kerusakan di luar Maintenance, software-software yang digunakan, dan juga bagaimana cara pengoptimalan dan pemeliharaan teknologi-teknologi yang terpasang di PT Telekomunikasi Geger Kalong.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir ini membahas tentang kesimpulan dari masalah yang terjadi, dilanjutkan dengan saran-saran untuk memperbaiki gangguan-gangguan dan kerusakan-kerusakannya dengan lebih efektif.


(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Profil Tempat Kerja Praktek

II.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Telekomunikas Indonesia adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pelayanan dan jasa Telekomunikasi untuk umum dalam negri. Kantor Pusat perusahan ini berdasarkan data perubahan terakhir berada di Jl. Japati No. 1 Bandung, yang bertanggung jawab atas penyampaian sasaran pengelolaan pekerjaan di seluruh Bandung. Dalam kegiatannya dengan seluruh Divisi yang ada, kantor perusahaan hanyalah menetapkan hal-hal yang umum, sedangkan penjabaran operasional dilaksanakan oleh masing-masing divisi.

Berikut sejarah singkat mengenai PT Telekomunikasi Indonesia ini:

1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).

1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.

1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).


(12)

1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.

1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.

1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.

1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.


(13)

2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.

2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia. PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.

II.1.2 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia

Logo baru PT Telekomunikas Indonesia mencerminkan Brand Positioning “Life Confident”, dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk


(14)

mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand Positioning ini didukung oleh serviceculture baru, yaitu: expertise, empowering, assured, profressive, dan heart.

Sekilas, logo ini terkesan sederhana. Simplifikasi logo ini terdiri dari Lingkaran berwarna abu-abu dengan tangan yang berwarna Merah. Logo ini merupakan cerminan

dari “Brand Value” byang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line “The World is in your hand”.

Gambar II.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia Simbol-simbol ini memiliki makna sendiri-sendiri, berikut artinya:

1. Simbol Lingkaran artinya simbol dari kelengkapan Produk dan layanan dalam Portofolio bisnis baru PT. Telekomunikasi Indonesia, yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media, & Edutainment). Simbol ini melambangkan Expertise.

2. Simbol tangan yang meraih ke luar artinya simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar. Simbol ini melambangkan Empowering. 3. Simbol jemari tangan artinya simbol ini memakaknai kecermatan, perhatian,

serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Simbol ini melambangkan Assured.

4. Simbol kombinasi tangan dan lingkaran artinya simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Simbol ini melambangkan Progressive.


(15)

5. Simbol telapak tangan artinya simbol yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. Simbol ini melambangkan Heart.

Selain itu, warna-warna tersebut juga mempunyai makna tersendiri, yaitu:

1. Extreme Red pada tangan berarti berani, cinta, energi, dan ulet yang mencerminkan semangat PT. Telekomunikasi Indonesia untuk selalu Optimis dan berani menghadapi tantangan dan perusahaan.

2. Pure White pada perpaduan Lingkaran dan Tangan berarti suci, damai, cahaya, dan bersatu yang mencerminkan semangat PT. Telekomunikasi indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.

3. Perfect Black pada teks yang merupakan warna dasar dan melambangkan kemauan keras.

4. Gleam Grey pada lingkaran merupakan warna Transisi yang melambangkan Teknologi.

II.1.3 Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia

PT. Telekomunikasi Indonesia memiliki Maskot yang bernama Be Bee.


(16)

Be Bee ini memiliki arti sebagai berikut:

1. Mahkota Kuningmelambangkan mahkota kemenangan.

2. Antena melambangkan sensitifnya terhadap segala keadaan dan perubahan. 3. Mata melambngkan mata tajam dan cerdas.

4. Sayap melambangkan kelincahan dan kepraktisan.

5. Tangan Kuning melambangkan keterbisaannya untuk memberikan karya terbaik.

Filosofi dibalik sifat dan perilakunya Be Bee, lebah tergolong sebagai makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras, dan mempunya kesisteman yang berupa pembagian operasional dan fungsional, menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya, Lebah merupakan perlindungan bagi koloninya dan akan menyerang bersama bila ada yang mengganggu.

Lebah memiliki potensi diri yang berupa tubuh sehat, liat, dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit, dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarangnya dengan kuat dan efisien, bereproduksi, berkembang biak, dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran PT Telekomunikasi Indonesia.

II.1.4 Diagram Struktur Organisasi

Berikut adalah Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia yang tercatat pada tahun 2011:


(17)

II.1.5 Unit Bisnis Telekomunikasi

Unit-unit bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Center, Yayasan dan Anak Perusahaan, sebagai berikut :

- Divisi dan Center :

1. Divisi Long Distance


(18)

3. Divisi Multi Media 4. Divisi Fixed Wireless 5. Enterprise Service Center

6. Customer Service Wilayah Sumatra

7. Customer Service Wilayah Jakarta (Jadebotabek & Sekapur) 8. Customer Service Wilayah Jawa Barat

II.1.6 Komposisi Kepemilikan Saham Yayasan-yayasan :

1. Dana Pensiun (Dapentel) (baru) 2. Yayasan Pendidikan

3. Yayasan Kesehatan

4. Yayasan Sandhykarya Putra Telkom (YSPT) Anak Perusahaan :

A. Kepemilikan > 50%

1. PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular GSM) 2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI

Kalimantan)

3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi

4. PT. Telekomunikasi Selular Raya (Telesera) : Telekomunikasi (Selular AMPS)

5. PT. Pro Infokom Indonesia (PII) :B@B (e-Goverment) 6. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable


(19)

B. Kepemilikan 20%-50% :

1. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi 2. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia

3. PT. Citra sari Makmur (CSM) : VSAT 4. PT. Menara Jakarta : Multimedia

5. PT. Metro Selular Indonesia (Metrosel) : Telekomunikasi (Selular AMPS) 6. PT. Mobile selular Indonesia (Mobisel) : Telekomunikasi (Selular NMT-

450)

7. PT. Napsindo Primtel Internasional (Napsindo) : Network Access Point 8. PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan Satelit

Komunikasi Industri Perminyakan

9. PT. Pramindo Ikat Nusantara : Telekomunikasi (KSO-1 Sumatera) C. Kepemilikan < 20% :

1. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) : Telekomunikasi (pulau di Batam & Bintan)

2. PT. Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo) : Telekomunikasi (Selular AMPS)

3. PT. Medianusa PTE, Ltd : Agen Penjualan Buku Petunjuk Telepon (BPT) 4. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Konstruksi

& Konsultasi Fas. Tel.

II.1.7 Struktur Organisasi Telekomunikasi

Dalam pengelolaan organisasinya, PT.Telekomunikasi IndonesiaMemiliki sebuah Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4 (empat) anggotaserta sebuah


(20)

Dewan Direksi yang beranggotakan satu orang Presiden Direktur atauCEO dan 4 (empat) orang anggota Dewan Direksi lainnya yang memiliki fungsi dantanggung jawab yang berbeda seperti DirekturSumber Daya dan Bisnis Pendukung/CIO, Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi, Direktur Bisnis dan Jasa Telekomunikasi, danDirektur Keuangan/CFO.

Sebagai sebuah holding company, PT. Telekomunikasi Indonesia Memiliki beberapa buah anak perusahaan terafiliasi seperti PT. Telekomunikasi Selular Indonesia yang bergerak sebagai penyelenggarajasa telekomunikasi bergerak selular, PT. Indonusa Telemedia yang menangani bisnis multimedia penyiaran dan internet dengannama produk TELKOM Vision dan PT. Infomedia Nusantara yang mengelola bisnis penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yellow Pages) dan Call Center. Selain anak perusahaan tadi, dalam menjalankan operasi perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Telah mengelompokkan unit-unit yang ada dalam organisasi ke dalam bentuk Divisi, Center dan Yayasan.

Struktur manajemen TEKOM, secara garis besar meliputi Kantor Perusahaan, Divisi Regional I s/d VII, Divisi Long Distance dan Divisi Pendukung. Organisasi Kantor Perusahaan terdiri atas :

a. Lembaga Dewan Komisaris b. Lembaga Direksi

c. Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi d. Direktur Bisnis Jasa Telekomunikasi

e. Direktur Keuangan/Chief Financial Officer (CFO)

f. Direktur SDM dan Bisnis Pendukung/Chief Information Officer (CIO) g. Unit-unit Terstruktur :

1. Corporate Transformation Group 2. Corporate Planning Group


(21)

h. Unit-unit Pendukung : 1. Internal Auditor Group 2. Sekretariat Perusahaan

Adapun ruang lingkup dari masing-masing divisi di TELKOM dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Divisi Regional I s/d VII

2. TELKOM Information Sistem Center (ISC) 3. Divisi Multimedia

4. Divisi Fixed Wireless

5. Research and Development Center (R & DC) 6. Divisi Long Distance

7. TELKOM Training Center (TTC) 8. TELKOM Construction Center (MSC) 9. Maintenance Service center


(22)

II.2 Profil Divisi ISC II.2.1 Sekilas Tentang ISC

Dalam era globalisasi, sistem informasi memainkan peranan yang sangat penting pada setiap proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia maupun dibelahan dunia lainnya.Sejalan dengan perkembangan Teknologi yang semakin pesat dan semakin beragamnya keinginan pelanggan jasa telekomunikasi, PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia dituntun untuk memberikan layanan sesuai kebutuhan pengguna jasanya, sebagai bekal dalam menghadapi persaingan dan tantangan di masadepan.

Menyadari pentingnya peranan informasi dalam menghadapi persaingan ini, PT. Telekomunikas Indonesia membentuk ISC sebagai penyedia sistem informasi PT. Telekomunikasi Indonesia danpenguasaan akan proses bisnis industri telekomunikasi, ISC mempunyai modalyang cukup besar untuk menjadi peenyedia jasa informasi yang handal.

II.2.2 Sejarah ISC

Berikut adalah Sejarah singkat mengenai ISC:

1977Dibangun untuk proyek Mekanisasi Administrasi Telekomunikasi (MEKADTEL) pada tahun 1977 yang bertujuan untuk melakukan mekanisasi terhadap Sistem Billing.

1978 Bagian Pengolahan Data (OLAHTA) didirikan di bawah tanggung jawab Direktorat Keuangan c.q. Bagian Keuangan Wilayah Telekomunikasi. Karena perkembangan bisnis telekomunikasi, dirasakan perlu untuk mengembangkan Unit Kerja OLAHTA menjadi SUBDITDATA atau Sub Direktorat Pengolahan Data di bawah kendali BAGOPTEK (Bagian Operasi Teknik).


(23)

1990 Pada perubahan era komputasi dari Mini Komputer menjadi Mainframe, terbentuklah PUSTEKSI atau Pusat Teknologi Informasi dan Sistem Informasi.

1992 PUSTEKSI berada di bawah kendali DIREKTORAT OPTEK. Kemudian PUSTEKSI dipindahkan ke bawah kendali DITPRANTEK. Perkembangan terus berlanjut, dimana Sistem Informasi menjadi salah satu layanan dukungan dari PT. Telekomunikasi Indonesia.

1995 Dibentuk Divisi Sistem Informasi sebagai salah satu Divisi pendukung di lingkungan PT. Telekomunikasi Indonesia dengan ruang lingkup untuk mengelola perangkat dan fasilitas PT. Telekomunikasi Indonesia seperti Pusat Teknologi dan Sistem Informasi atau PUSTEKSI, Unit Pengolahan Data Wilayah Usaha Telekomunikasi atau ULAHTA WITEL, dan Unit Sistem Informasi atau SISFO DATEL di seluruh Indonesia.

1996 Sesuai dengan Keputusan Direksi nomor KD. 28/PS150/SDM-10/96, ruang lingkup ISC dipersempit karena adanya KSO atau Kerja Sama Operasional antara beberapa DIVRE dengan pihak ketiga, sehingga ruang lingkup ISC hanya mengelola perangkan dan fasilitas sistem Informasi Kantor Perusahaan, Sistem Aplikasi SIM, dan Pelayanan Regional non KSO dan Divisi Penunjang serta Network System.

1997 Seiring berjalannya waku dan semakin banyak didirikannya Divisi-divisi baru serta makin berdaya dan besarnya apresiasi unit-unit kerja di Telkom terhadap sistem Informasi, maka ISC makin menyempit yaitu hanya mengelola perangkat dan fasilitas sistem Informasi Kantor Perusahaan, Sistem Aplikasi SIM, dan pelayanan Divisi Regional Non KSO dan Divisi Penunjang Telkom menurur Keputusan Direksi nomor KD.21/PS150/SDM-10/97 tanggal 16 Mei 1997.

2002 Dilakukan kembali penataan batasan bisnis dan bentuk Organisasi dari ISC menjadi Pusat Sistem Informasi Perusahaan yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi nomor KD. 29/PS150/PRORES-01/2002. Tujuannya adalah untuk mengelola jasa sistem


(24)

informasi yang terpusat sehingga menciptakan Iklim yang lebih Kondusif dalam mengoptimalkan dukungan sistem informasi kepada Kantor Perusahaan dan Unit-unit Bisnis lain dalam Portofolio Telkom.

2004 Perihal dikeluarkanlah KD. 34/PS150/CTG-10/2004, Organisasi Pusat Sistem Informasi Perusahaan memperluas lingkup pengelolaan ISC melalui bergabungnya unit-unit pengelola sistem informasi (USI) di divre-divre. Maka, sejak 1 September 2004, Telkom ISC merupakan Pengelola Sistem Informasi Perusahaan secara tersentralisasi dengan membawahi enam USI Regional (I, II, III, IV, V, dan VI) di bawah Direktur SDM selaku CIO (Chief of Information Officer) hingga sekarang.

II.2.3 Visi dan Misi ISC  Visi

”TO BE THE MAIN INFORMATION SYSTEM TOTAL SOLUTION

PROVIDER IN THE INFOCOM BUSINESS AREA”

Penjelasan Visi :

- THE MAIN INFORMATION SISTEM TOTAL SOLUTION PROVIDER adalah penyedia solusi total sistem informasi yang terpandang (paling tidak dalam hitungan tiga besar di bidang industri telekomunikasi Indonesia dan sepuluh besar di bidang industri telekomunikasi Asia) sekaligus sebagai salah satu center of excellence sistem informasi di industri telekomunikasi.

- Ruang lingkup usaha layanan sistem informasi yang akan dimasuki terdiri dari pembangunan sistem aplikasi, jasa implementasi, jasa penyediaan infrastruktur, jasa operasi, jasa konsultasi dan jasa pengolahan sistem informasi sehingga dapat menjadi keunggulan komparatif dan pemelihara sinergi PT. Telekomunikasi Indonesia yang secara


(25)

kualitas dan kuantitas dapat diandalkan dan unggul dalam menghadapi kompetisi bisnis telekomunikasi dan informasi.

-Keunggulan komparatif ini dimaksud sebagai kekuatan PT. Telekomunikasi Indonesia dalammengembangkan pendapatan, jumlah pelanggan, jenis jasa, dan jangkauanlayanan.

- Pemeliharaan sinergi ini dimaksud sebagai kekuatan PT. Telekomunikasi Indonesiadalammenjaga konsistensi informasi dan perekat kolaborasi serta koordinasi manajemen dalam rangka pengambilan keputusan strategis yang dibutuhkandalam kompetisi bisnis telekomunikasi dan informasi.

- Sebagai divisi pendukung PT. Telekomunikasi indonesia yang bergerak dibidang sistem informasi, maka fokus utamanya adalah menyelenggarakan dan mengembangkan sistem informasi dan memenuhi kebutuhan internal perusahaan.

- Internal PT. Telekomunikasi Indonesia adalah Kantor Perusahaan, Divisi Core, Divisi Pendukungdan Unit Bisnis Perusahaan.

- INFOCOM BUSINESS AREA adalah bidang usaha yang menyediakan jasa layanan dalam bidang fixed telephony, mobile, view, internet dan end-to-end information technology services.

 Misi

“Menyediakan produk dan layanan sistem informasi yang prima dengan nilaitambah yang terbaik untuk Kantor Perusahaan,Divisi Core dan Divisi Pendukung lainnya dalam rangka mencapai tujuan sebagai The Leading Infocom Company In The Region secara efektif dan efisien.


(26)

Penjelasan Misi :

Pernyataan Misi tersebut memposisikan ISC sebagai divisipendukung TELKOM yang menyediakan dan menyelenggarakan produk dan layanan sistem informasiuntuk kebutuhan internal perusahaan. Layanan sistem informasi ISC mencakup:

- Penyedia dan pengembang sistem pendukung administrasi perusahaan (SIM, Sistem Kolaborasi, Datawarehouse) dan sistem pendukung pelayanan pelanggan (CCBS, CRM) untuk kebutuhan kantor perusahaan, Divisi Regional,Divisi Core, Divisi Pendukung dan Unit Bisnis Perusahaan.

- Penyelenggara operasi sistem pendukung administrasi perusahaan (SIM, Sistem Kolaborasi, Datawarehouse) di lokasi kantor perusahaan.

- Penyedia infrastruktur dan integrator sistem informasi perusahaan.

- Pengembang dan operasi network sistem informasi di lokasi kantor. perusahaan dan lokasi lainnya sesuai kesepakatan dengan DIVMEDIA (Divisi Media).

- Operasi proses billing selular dan interkoneksi sampai dengan keluarnya keputusan direksi PT. Telekomunikasi Indonesia untuk memindahkan kegiatan ini ke unit lain di luar ISC.

- Penyedia informasi yang merupakan hasil dari analisa pengolahan data danatau yang telah disetujui dan diizinkan oleh pemilik data.

- Penyelenggara konsultasi sistem informasi untuk kebutuhan PT. Telekomunikasi Indonesia.

- Penyelenggaraan Quality Assurance (QA) dan pengawasan kelayakan produk dan layanan sistem informasi terbaik yang selaras dengan kebutuhan PT. Telekomunikasi Indonesia.

- Produk dan layanan sistem informasi prima dimaksud adalah produk dan layanan sistem informasi terbaik yang selaras dengan kebutuhan TELKOM.


(27)

- Nilai tambah terbaik dimaksud adalah produk dan layanan sistem informasi yang memberi efek positif dalam meningkatkan kinerja Kantor Perusahaan, Divisi Core, Divisi Pendukung dan Unit Bisnis Perusahaan.

-The Leading Infocom Company In The Region merupakan visi PT. Telekomunikasi Indonesia yang tercantum dalam CSS 2000 – 2004.

- Entity bisnis yang efektif di maksud adalah agar produk dan layanan sistem informasi dapat membantu Kantor Perusahaan, Divisi Core, Divisi Pendukungdan Unit Bisnis Perusahaan untuk dapat menggunakan resources yang ada secara bijaksana dan tidak secara sia-sia.

- Entity bisnis yang efektif di maksud adalah agar produk dan layanan sistem informasi dapat membantu Kantor Perusahaan, Divisi Core, Divisi Pendukung dan Unit Bisnis Perusahaan mengerjakan sesuatu secara tepat.

II.2.4 Komposisi Sumber Daya Manusia (SDM)

Dengan didukung oleh 129 sumber daya manusia, ISC berusaha secaramaksimal mempersembahkan layanan terbaik untuk kebutuhan pelanggan dalam industri pelayanan telekomunikasi. Berdasarkan bidang tugas, sumber daya manusia ISC dibagi menjadi 5 bidang dan 1 sub divisi, yaitu :

- Bidang Prandal (Perencanaan dan Pengendalian).

- Bidang Bang Dukop ESS (Pengembangan dan Dukungan operasi ExecutiveSupportSystem).

- Bidang Bang Dukop OSS (Pengembangan dan Dukungan operasi Operational Support System).

- Bidang Yan & Inf (Layanan & Infrastruktur). - Bidang S.S (Shared Services).


(28)

II.3 Landasan Teori

II.3.1 Sekilas Tentang Teknologi

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaumsenggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.

bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang


(29)

proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.

II.3.2 Sekilas Tentang Maintenance

Definisi Maintenance menurut O’Connor (2001) adalahsuatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta meperbaiki. Melakukan penyesuaian atau pergantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada. Maintenance adalah sebuah operasi atauaktivitas yang harus dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk mempercepat pergantian kerusakan peralatan dengan teknologi yang ada. Maintenance juga ditujukan untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, memperpanjang usia kegunaan mesin, dan menekan failure sekecil mungkin.

Menurut Jr.Patton(1995) Pengertian Maintenace secara umum yaitu serangkaian aktivitas (baik bersifat teknis dan administratif) yang diperlukan untuk mempertahankan dan menjaga suatu produk atau sistem agar tetap berada pada dalam kondisi aman, ekonomis, efisien optimal.

Aktivitas Maintenance sangat diperlukan karena :

• Setiap teknologi punya umur pengunaan. Suatu saat pastiakan mengalami kegagalan dan kerusakan.

• Kita dapat mengetahui dengan tepatkapan suatu teknologi yang digunakan akan mengalami kerusakan .


(30)

• Untuk meningkatkan umur dari suatu teknologi.

Yang menjadi musuh utama bagian Maintenance adalah breakdown, deterioration,dan konsekuensi dari semua tipe kejadian yang tidak terencana. Maintenancesangat berperan penting dalam kegiatan produksi dari suatu perusahaan yang menyangkut kelancaran dan kemacetan produksi, volume produksi serta agar produk dapat diproduksi dan diterima konsumen tepat pada waktunya dan menjaga agar tidak ada sumber daya yang menganggur karena kerusakan (downtime) pada mesin sewaktu proses produksi sehinggadapat meminimalkan biaya kehilangan produksi.

II.3.3 Sekilas Tentang Jaringan

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.


(31)

Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.

Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak


(32)

diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET. Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama yaitu tahun

1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar

Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979. Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.

Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa


(33)

muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.

Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.

Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992. Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah). Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.


(34)

II.3.4 Sekilas Tentang Server

Server adalah sebuah sistemkomputeryang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Sebuah server didukung dengan processor yang bersifat scalable danRAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus. Sistem operasi ini berbeda dengan sistem operasi yang biasanya. Jika kita biasa menggunakan sistem operasi windows, MacOS dan sebagainya, maka sistem operasi dari server ini mungkin berbeda.

Sistem Operasi dari server adalah sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga bertugas untuk menjalankan software administratif. Yakni software yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya. Hal ini termasuk file atau alat pencetak, dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Di dalam sistem operasi server, umumnya terdapat berbagai macam service yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari service yang diberikan oleh server ini antara lain Mail Server, DHCP Server, HTTP Server, DNS Server , FTP Server dan lain lain.

Setiap sistem operasi server umumnya merangkai berbagai layanan tersebut . Atau bisa juga layanan tersebut diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.

Pada umumnya, sebuah server terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.


(35)

Macam-macam server atau jenis-jenis server dapat kita golongkan dalam beberapa golongan jjika kita lihat dari fungsinya. Misalnya:

1. Application Server

Server aplikasi adalah server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh client.

2. Data Server

server data sendiri digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi.

3. Proxy Server

Server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.

II.3.5 Sekilas Tentang Proxy

Proxy adalah sebuah komputer server yang bertindak sebagai komputer untuk menerima / melakukan hubungan terhadap data-data dari sebuah jaringan internet atau intranet. Proxy server bertindak sebagai gateway untuk setiap komputer klien. Web Server yang menerima permintaan dari web proxy akan menerjemahkannya, dan seolah-olah permintaan tersebut langsung dari komputer klien.


(36)

Gambar II.3 Proxy

Proxy server juga bisa berfungsi untuk mengamankan jaringan pribadi yang terhubung langsung ke jaringan umum. Proxy server bekerja dengan mendengarkan permintaan-permintaan dari klien internal dan mengirimkannya ke jaringan external, seolah-olah proxy server tersebut menjadi klien. Ketika proxy server menerima respon dari server umum ia akan memberikan repon tersebut ke klien asli, seolah-olah ia publik server.

Proxy berfungsi sebagai perantara antara komputer klien dalam suatu Intranet dengan Internet keseluruhan. Dengan ini, komputer-komputer yang ada di dalam jaringan Proxy akan lebih aman dikarenakan semua pesan atau hubungan dari Intranet tersebut seolah-olah hanya berasal dari satu komputer saja. Proxy juga dilengkapi oleh Firewall dan Data Storage untuk menyimpan data Internet Server.

II.3.6 Sekilas Tentang Re-Image

Re-Image adalah suatu proses penginstall-ulangansistem operasi Windows. Dibandingkan Install-ulang yang biasa, dikarenakan Re-Image hanya memperbaiki File-file Windows atau software-software yang terkena kerusakan dengan mengganti atau memperbaikinya tanpa menginstalasi semuanya sekaligus.

Proses Re-Image ini jauh lebih cepat daripada proses biasa dan hanya berjalan beberapa jam saja, atau bahkan hanya beberapa puluh menit bila kerusakan yang dialami oleh file-file Windows itu hanya sedikit.

Walau kelihatannya dapat memperbaiki banyak hal, Re-Image hanya dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan khusus dari Windows, sehingga bila terjadi kerusakan pada pihak ketiga, misalnya Microsoft Office, maka Re-Image tidak dapat


(37)

memperbaikinya. Karena itu, bila terjadi kerusakan dalam sistem oleh Windows itu sendiri, maka Re-Image adalah solusinya. Namun, bila masalahnya terjadi dikarenakan Software dari pihak ketiga yang menyebabkannya, maka Re-Image tidak dapat memperbaikinya.


(38)

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Prosedur Kerja Praktek

Pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia yang berkedudukan di Jl. Gegerkalong Hilir No. 47 Bandung. Pada bidang Information System Center selama satu bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai 9 Agustus 2013. Waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek di PT. Telekomunikasi Indonesia Bandung dilakukan setiap hari Senin sampai hari Jum’at yang dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Kerja praktek tersebut diberikan pengarahan dan bimbingan oleh Bapak Kusna dan Bapak Agus Tavip.

III.1.1Cara dan Teknik Kerja Praktek

Adapun rangkaian kegiatan kerja praktek yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan di PT. Telekomunikasi Indonesia Bandung adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan Data-data dan Informasi yang diperlukan untuk menganalisis dan menjalankan Sistem Maintenance yang akan berjalan dengan cara-cara berikut :

a. Wawancara

Pengumpulan data dengan berkomunikasi langsung dengan staf-staf dan pegawai yang bekerja di seluruh bidang operasi untuk mendapatkan informasi mengenai perangkat-perangkat yang digunakan.


(39)

b. Studi Lapangan

Pengumpulan data dengan cara pergi langsung ke berbagai daerah-daerah yang berada di Bandung dan sekitarnya untuk mendapatkan Informasi-informasi perangkat.

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari data-data dan sumber-sumber yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

2. Briefing Konsep Maintenance

Perancangan dan penjelasan singkat mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data, mengolah, dan pelaksanaannya.

3. Implementasi

Pengimplementasian analisa dan penjelasan briefing dalam perusahaan secara serentak dan bersamaan.

4. Evaluasi

Peninjauan ulang terhadap sistem yang telah berlangsung untuk pengembangan kegiatan selanjutnya yang akan berjalan.

III.1.2 Kegiatan Kerja Praktek

No Tahap Juli Agustus

I II III IV I II

1 Penempatan Kerja 2 Penerapan

Konsep 3 Penjelasan

Struktur 4 Pengumpulan


(40)

5 Analisis Kondisi 6 Pengolahan Tempat dan Data Perangkat 7 Perencanaan

Lebih Lanjut 8

Pelaksanaan Pembagian

perangkat

III.2 Analisa Maintenance

Ketika penggantian perangkat yang sudah selesai masanya dilakukan biasanya perangkat tersebut tidak bisa digunakan, sehingga akan mengganggu kinerja kerja dari perusahaan tersebut yang sedang berlangsung.

Untuk itu, Maintenance ini sangatlah penting untuk direncanakan secara universal terlebih dahulu dari setiap bidang yang bersangkutan agar dapat berjalan lancar, baik, dan benar tanpa adanya kehilangan performansi.

III.2.1 Analisa Masalah

III.2.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara dengan karyawan dan pegawai-pegawai di PT. Telekomunikasi Indonesia, adalah sebagai berikut :.

III.2.1.1.1 Prosedur Pengecekan Rak

Pengecekan rak di PT. Telekomunikasi Indonesia ini dilaksanakan oleh pusat ISC secara langsung didatangi oleh staf dari ISC itu sendiri. Pengecekan ini bertujuan untuk


(41)

mencari meja atau rak yang belum digunakan untuk dipakai oleh pegawai lain. Berikut Prosedur Pencatatan Rak Kosong :

1. Manajer memberikan sebuah Denah kepada petugas untuk diperiksa keadaannya

2. Petugas mengecek setiap rak yang ada di Denah tersebut

3. Apabila tidak kosong, cek SN, SP, dan pemilik perangkatnya. Bila kosong, catat posisi kekosongannya

4. Bila sudah selesai, petugas membuat laporan dan denah baru berdasarkan dari tempat kekosongan dan pemilik perangkatnya, lalu memberikannya kepada Manajer


(42)

Manajer Petugas

Denah Denah

Cek Rak

Kosong?

Informasi Pemilik Informasi

Rak

Pembuatan Laporan

Laporan Posisi

Denah Baru Laporan

Posisi Denah Baru


(43)

III.2.1.1.2 Prosedur Pembelian Perangkat

Berikut adalah prosedur pembelian perangkat pada Supplier : 1. Supplier membetikan Nota Pembelian pada Manajer 2. Manajer memeriksa Nota Pembeliannya

3. Apabila Nota Pembeliannya sesuai dengan pesanan, maka Manajer akan menandatanganinya dan mengirimkan kembali surat persetujuan pada Supplier. Bila tidak, Manajer akan mengirimkan surat penolakan

4. Kemudian Supplier akan mengirimkan perangkat yang dibutuhkan sesuai Nota Pembelian kepada petugas.

5. Petugas akan membandingkan jumlah dan jenis perangkat yang telah dikirim oleh Supplier

6. Bila jumlah dan jenis perangkat cocok, petugas akan membuat laporan perangkat dan memberikannya pada manajer. Bila tidak cocok, petugas akan membuat laporan ketidak-sesuaian juga.


(44)

Supplier Manajer Petugas Nota Pembelian Nota Pembelian Pemeriksaan Nota Cocok? Surat Persetujuan Surat Persetujuan Pengepakan Perangkat List Data Barang List Data Barang Pengecekan Barang Cocok? Data Barang tidak cocok Laporan Perangkat Laporan Perangkat Laporan Kesalahan Ya Ya Tidak Tidak


(45)

III.2.1.1.3 Prosedur Penggantian Perangkat

Berikut adalah Penggantian Perangkat :

1. Petugas mengecek rak berdasarkan dari denah yang diperbaharui sebelumnya

2. Bila rak kosong, maka petugas akan langsung meletakkan perangkat. Bila tidak kosong, petugas akan mengecek lagi SN, SP, dan nama pemilik. Bila SN dan nama pemilik sesuai, petugas akan meletakkan perangkat dan mencatat datanya, lalu mengambil perangkat lama. Bila tidak sesuai, petugas akan mencatat SN, SP, dan nama pemiliknya.

3. Bila sudah selesai, petugas membuat laporan, lalu mengirimnya pada manajer.


(46)

Manajer Petugas

Denah Denah

Pengecekan Rak Kosong? Informasi Penempatan Informasi Rak Pengecekan Data Pemilik Ada? Informasi Pertukaran Informasi Pemilik Pembuatan Laporan Laporan Perangkat Laporan Perangkat Ya Ya Tidak Tidak


(47)

III.2.1.1.4 Prosedur Maintenance sehari-hari

Berikut adalah Penggantian Perangkat :

1. Pegawai mengirimkan pesan masalah pada petugas.

2. Petugas mendatangi pegawai yang bermasalah dan mengecek kerusakannya. 3. Bila kerusakannya dapat diperbaiki langsung, petugas akan membetulkannya

dan mencatat kerusakannya dalam agenda. Bila kerusakannya serius, petugas membawanya kepada manajer untuk ditindaklanjuti.

4. Agenda tersebut diberikan kepada manajer.

5. Manajer memasukkan data kerusakan serius tersebut ke Agenda.

6. Manajer mengarsipkan setiap Agenda dan laporan kerusakan yang serius tersebut.


(48)

Pekerja Petugas Manajer

III.2.1.2 Analisis Non Fungsional

Setelah melakukan analisis yang sedang berjalan untuk mengetahui prosedur-prosedur yang berjalan selama Maintenance, maka dilakukanlah langkah berikutnya, yaitu Analisis Non Fungsional. Analisis non fungsional ini adalah langkah untuk menganalisis sumber daya seperti perangkat-perangkat yang akan digunakan.

Laporan Masalah

Laporan Masalah

Informasi Kerusakan Pengecekan

kerusakan

Parah?

Agenda Kerusakan

Agenda Kerusakan

Ya


(49)

Analisis non fungsional yang dilakukan dibagi dalam tiga tahap, yaitu : 1. Analisis Perangkat Keras

2. Analisis Perangkat Lunak 3. Analisis Pengguna

III.2.1.2.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware Analysis)

Analisis ini merupakan analisis yang lebih menekankan aspek pemanfaatan perangkat keras yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Bandung. Perangkat Keras yang akan digunakan dan disebarkan oleh bagian ISC adalah sebagai berikut :

NO Perangkat Keras Keterangan

1 Processor 300-Mhz Intel Dual Core

2 Memory 128 MB RAM

3 Hard Disk 100 GB

4 DVD-ROM

5 VGA Display Monitor

6 Video Adapter 800 x 600

7 Monitor 8 Mouse 9 Keyboard

Karyawan-karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia biasanya diwajibkan untuk setidaknya menggunakan sebuah Flash Disk atau Hard DiskExternal agar ketika terjadi Erroratau masalah tekhnis lainnya menjadi lebih mudah dan data tidak hilang. PT. Telekomunikasi Indonesia juga menganjurkan untuk menyimpan data dalam Shared Folder, dimana Folder tersebut diletakkan dalam Server utama dalam suatu sektor komplek PT. Telekomunikasi Indonesia dan hanya dapat digunakan oleh user yang login di dalam Perangkat masing-masing.


(50)

III.2.1.2.2 Analisis Perangkat Lunak (Software Analysis)

Analisis perangkat lunak adalah analisis untuk membahas syarat utama dalam pengolahan data yang wajib digunakan oleh user-user yang menggunakannya. Berikut adalah perangkat-perangkat lunak yang digunakan oleh seluruh pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia :

NO Perangkat Lunak Keterangan

1 Sistem Operasi Windows XP Professional 32 Bit

2 Web Browser Internet Explorer 7

3 E-mail Microsoft Outlook

4 Document Microsoft Office

5 Internet Connection Odyssey

III.2.1.2.3 Analisis Pengguna (User Analysis)

Analisis User adalah analisis kewajiban seorang pegawai yang bekerja di seluruhkepegawaian PT. Telekomunikasi Indonesia. Berikut adalah kewajiban atas seorang pekerja di PT. Telekomunikasi Indonesia :

NO Kewajiban Keterangan

1 Tingkat Pendidikan Minimal SMA atau Sederajat

2 Tingkat Keterampilan

1. Dapat menggunakan sistem yang terkomputerisasi

2. Dapat menggunakan Peralatan-peralatan yang berhubungan dengan Komputer

3. Dapat menggunakan fitur E-Mail


(51)

III.3 Kondisi Maintenance

Berdasarkan observasi lapangan yang telah dipantau, berikut adalah keadaan dan kondisi yang terjadi ketika Maintenance berlangsung.

Keadaan sesudah dan sebelum Maintenance umumnya sama, tapi biasanya perangkat dan jaringan yang digunakan lebih baik dari sebelumnya.

Keadaan sebelum Maintenanceberlangsung dengan Pegawai-pegawai yang login, kemudian mengakses Website yang tersedia juga E-mail berdasarkan Proxy yang berpusat di setiap gedung-gedung PT. Telekomunikasi Indonesia. Pegawai juga mengolah semua data yang ada di dalam Website, E-mail, dan Database selama bekerja. Petugas ISC mengatur dan menempatkan Proxy-proxy di setiap gedung ke Proxy pusat di ISC untuk sementara waktu dan mematikan Proxy-Proxy lainnya. Setelah itu selesai, Manajer akan mem-backup semua data yang berada di dalam Database dan Website untuk digunakan lagi nanti. Manajer juga membackup Arsip-arsip baik dari pegawai, baik yang disimpan oleh Manajer sendiri.

Setelah Maintenance, Manajer akan meletakkan kembali data-data yang di-backup ke Website dan Database sebelumnya dengan rapi. Setelah Manajer selesai meletakkan semua data-data tersebut, Petugas akan memperbaiki alamat Proxy menjadi Proxy semula yang berada di setiap gedung. Setelah memastikan semua pem-back-up-an selesai, petugas dan Manajer akan kembali mengerjakan tugas mereka untuk mengontrol aliran data dalam Jaringan-jaringan yang ada. Pegawai juga mungkin akan meminta pertolongan pada Petugas ISC bila terjadi kerusakan-kerusakan yang terjadi.


(52)

III.3.1 Denah-Denah Perangkat

Sebelum pelaksanaannya berlangsung, penulis beserta beberapa anggota lainnya berpencar ke beberapa penjuru Bandung untuk mencatat Perangkat-perangkat yang akan diganti nantinya. Hanya terdapat beberapa perangkat dan daerah-daerah tertentu saja yang mengalami Maintenance tahun ini. Berikut adalah Denah-denah yang berhasil dicatat oleh Penulis :

Gambar III.1 Denah Telkom Ahmad Yani Lantai 1

Telkom Ahmad Yani terdiri empat jaringan di lantai satu dengan jaringan pertama terdapat tiga komputer, jaringan kedua terdapat tiga komputer, jaringan ketiga terdapat lima komputer, dan jaringan keempat terdapat enam komputer. Keempat jaringan tersebut terhubung dengan Modem utama yang berada di lantai dua. Jaringan di lantai dua terdapat empat komputer dan tiga buah Laptop yang langsung berhubungan dengan Modem.


(53)

(54)

Gambar III.3 Denah Telkom Banjaran

Telkom Banjaran memiliki dua buah jaringan dimana tiga komputer di jaringan pertama yang dihubungkan dengan hub untuk ke Modem, sementara enam komputer lain langsung berhubungan dengan Modem.


(55)

Gambar III.4 Denah Telkom Batujajar Lantai 1


(56)

Telkom Batujajar memiliki enam komputer dan satu laptop di lantai satu dengan satu komputer di lantai dua. Semuanya saling berhubungan dengan Modem yang berada di lantai satu.

Gambar III.6 Denah Telkom Bengawan

Telkom Bengawan memiliki sembilan komputer yang semuanya langsung terhubung dengan sebuah Modem.


(57)

Telkom Bubat memiliki sebuah jaringan delapan komputer dimana tujuh diantaranya beserta sebuah laptop dihubungkan oleh hub sebelum terhubung ke Modem, sementara satu lagi langsung terhubung dengan Modem.

Gambar III.8 Denah Telkom Cihajuang Lantai 1


(58)

Telkom Cihajuang memiliki empat komputer dengan dua diantaranya terhubung ke sebuah hub terlebih dahulu dan salah satunya berada di lantai dua bersama dengan sebuah laptop yang dihubungkan oleh hub. Semua jaringan terhubung dengan sebuah Modem di lantai satu.

Gambar III.10 Denah Telkom Cijaura

Telkom Cijaura memiliki tiga sub-jaringan dengan dua komputer di utara berhubungan dengan hub dan dua jaringan yang terdiri masing-masing dua komputer di ruangan selatan terhubung ke masing-masing hub. Terdapat tiga buah laptop, satu


(59)

diantaranya ikut bergabung dengan hub komputer di sebelah selatan. Hub dan sisa dari komputer dan laptopnya terhubung langsung dengan Modem.

Gambar III.11 Denah Telkom Cikalong Wetan

Telkom Cikalong Wetan memiliki tiga buah komputer yang dihubungkan oleh hub kepada Modem yang terletak di lantai dua.

Gambar III.14 Denah Telkom Cililin

Telkom Cililin memiliki jaringan yang terdiri dari tiga buah komputer yang terhubung langsung dengan Modem.


(60)

Gambar III.15 Denah Telkom Plasa Cimahi

Telkom Plasa Cimahi memiliki sebelas komputer dengan dua diantaranya terhubung langsung dengan modem, sementara enam lainnya melewati sebuah hub terlebih dahulu. Tiga sisanya terhubung dengan Hub wireless.


(61)

Telkom Ciwidey memiliki tiga buah komputer yang tersambung langsung dengan sebuah Modem.

Gambar III.17 Denah Telkom Dago

Telkom Dago memiliki lima komputer, empat diantaranya dihubungkan oleh hub, sementara satu lagi dihubungkan oleh hub miliknya sendiri. Di selatan terdapat dua buah laptop yang disambungkan oleh hub ke Modem.


(62)

Gambar III.18 Denah Telkom Diponegoro Lantai 1


(63)

Telkom Diponegoro memiliki 44 komputer dimana 14 komputer di lantai satu, dan 30 komputer di lantai dua, serta dua laptop di lantai satu dan empat laptop di lantai dua yang semuanya menyambung ke Modem utama.


(64)

Gambar III.21 Denah Telkom DTF Dago Lantai 2

Telkom DTF Dago memiliki 40 komputer dimana di lantai satu, enam komputer disambungkan oleh dua buah hub yang menyambungkan 19 komputer lainnya. Di lantai dua terdapat 15 komputer dan empat laptop yang menyambung langsung ke Modem


(65)

Gambar III.22 Denah Telkom Kebonwaru

Telkom Kebon Waru memiliki tujuh komputer dengan tiga komputer di jaringan pertama dan empat komputer di jaringan kedua yang dihubungkan oleh hub ke Modem. Enam laptop dengan lima di jaringan pertama dan satu di jaringan kedua.


(66)

Gambar III.23 Denah Telkom Kopo

Telkom Kopo memiliki enam jaringan, lima komputer di jaringan pertama dan kedua satu komputer dan satu laptop di jaringan kedua, tiga komputer di jaringan ketiga dan keempat, dua komputer di jaringan kelima, dan empat komputer di jaringan keenam. Selain jaringan keenam, setiap jaringan melalui hub terlebih dahulu sebelum terhubung dengan Modem.


(67)

Gambar III.24 Denah Telkom Lembang

Telkom Lembang memiliki dua buah jaringan dimana lima buah komputer serta satu laptop di jaringan pertama dan dua buah komputer di jaringan kedua. Jaringan pertama dihubungkan oleh hub sebelum terhubung dengan Modem.


(68)

Gambar III.26 Denah Telkom Lembong Gedung A Lantai 3

Telkom Lembong gedung A memiliki dua buah jaringan di lantai satu yang terdiri dari tujuh komputer dan dua buah laptop di jaringan pertama dan dua buah komputer di jaringan kedua. Kedua jaringan ini berhubungan ke Modem secara wireless. Di lantai tiga terdapat dua buah jaringan dimana terdapat lima komputer dan dua laptop di jaringan pertama, dan enam buah komputer dan enam buah laptop di jaringan kedua. Kedua jaringan tersebut melalui hub terlebih dahulu sebelum tersambung dengan sebuah Switch.


(69)

Gambar III.27 Denah Telkom Lembong Gedung B

Telkom Lembong Gedung B memiliki sepuluh jaringan yang memiliki lima komputer di jaringan pertama, dua komputer di jaringan kedua, tiga komputer di jaringan ketiga, dua komputer di jaringan keempat, sembilan komputer di jaringan kelima, lima komputer di jaringan keenam, dua buah komputer di jaringan ketujuh, tiga komputer di jaringan kedelapan, tiga komputer serta sebuah laptop di jaringan ke Sembilan, dan delapan komputer di jaringan ke sepuluh. Selain jaringan kesepuluh, semua jaringan bertemu di sebuah Modem yang tersambung dengan antena di tenggara, sementara


(70)

ketiga dan kesepuluh, jaringan itu dihubungkan oleh sebuah hub. Terdapat pula empat komputer dan 23 laptop yang terhubung dengan jaringan secara Wireless.

Gambar III.28 Denah Telkom Lembong Gedung D Lantai 1

Telkom Lembong Gedung D di lantai satu memiliki sebuah jaringan yang terdiri dari satu komputer dan dua laptop yang terhubung dengan hub, lalu kemudian bersambung ke Modem. Sebuah Komputer langsung berhubungan dengan Modem tersebut.


(71)

Pada lantai dua, terdapat jaringan utama dan jaringan sampingan, dimana jaringan utama terdiri dari 56 komputer dan empat laptop yang terhubung dengan hub, sementara pada jaringan sampingan terdapat tiga buah komputer yang langsung berhubungan dengan Modem. Sementara itu terdapat tiga buah laptop yang terhubung secara Wireless.

Gambar III.30 Denah Telkom Lembong Gedung D Lantai 3

Di lantai tiga, terdapat lima jaringan dengan tiga komputer dan satu laptop di jaringan pertama dan kelima, empat komputer di jaringan kedua, satu buah komputer dan tiga buah laptop di jaringan ketiga dan keempat. Kelima jaringan itu terkoneksi oleh lima hub yang kemudian bersatu di sebuah hub lagi sebelum tersambung ke Modem. Terdapat pula satu komputer yang langsung tersambung ke Modem dan sebuah laptop yang tersambung secara Wireless.


(72)

Gambar III.31 Denah Telkom Lembong Gedung D Lantai 4

Di lantai empat terdapat tiga buah jaringan dengan empat komputer di jaringan pertama, tiga komputer di jaringan kedua, dan enam komputer di jaringan ketiga. Masing-masing memiliki hub yang tersambung ke Modem.


(73)

Telkom Majalaya memiliki dua buah jaringan yang terdiri dari tiga buah jaringan pertama yang saling berhubung oleh hub dan empat buah komputer serta dua buah laptop di jaringan kedua yang langsung terhubung dengan Modem.

Gambar III.33 Denah Telkom Nanjung

Telkom Nanjung hanya memiliki sebuah komputer komunikasi yang tersambung dengan Modem.


(74)

Gambar III.34 Denah Telkom Padalarang

Telkom Padalarang memiliki tiga buah jaringan yang terdiri dari satu komputer dan hub wireless pada jaringan pertama, empat komputer dan dua laptop pada jaringan kedua, dan tiga buah komputer pada jaringan ketiga. Hub dari jaringan ketiga ini melalui hub jaringan kedua dulu sebelum tersambung dengan Modemnya.


(75)

Gambar III.35 Denah Telkom Rajawali Lantai 1

Telkom Rajawali memiliki dua lantai dengan total delapan jaringan. Pada lantai satu, terdapat lima jaringan yang terdiri dari dua komputer di jaringan pertama, enam laptop di jaringan kedua, sembilan komputer di jaringan ketiga, sepuluh komputer dan dua laptop di jaringan keempat, dan lima komputer dan satu laptop di jaringan kelima.


(76)

Gambar III.36 Denah Telkom Rajawali Lantai 2

Sedangkan pada lantai dua, terdapat tiga jaringan yang terdiri dari tiga komputer di jaringan pertama, empat komputer di jaringan kedua, dan sebelas komputer di jaringan ketiga. Hub jaringan kedua dan ketiga terhubung ke Modem di lantai satu melalui hub jaringan pertama.


(77)

Gambar III.37 Denah Telkom Rancaekek

Telkom Rancaekek memiliki dua jaringan yang terdiri dari tiga komputer dan satu laptop di jaringan gedung sebelah barat dan lima komputer di jaringan gedung sebelah timur. Laptop yang berada di gedung barat langsung terhubung ke Modem tanpa melalui hub jaringan.


(78)

Telkom Setiabudi memiliki tiga buah jaringan yang terdiri dari sepuluh komputer di lantai satu dan memiliki modem dan antena sendiri. Lima komputer dan sebuah laptop menggunakan jaringan Wireless.

Gambar III.39 Denah Telkom Setiabudi Lantai 2

Di lantai dua, terdapat 13 komputer yang menggunakan jaringan dari antena lantai satu. Terdapat pula tiga komputer dan satu laptop yang terhubung dengan jaringan di lantai satu.


(79)

Gambar III.40 Denah Telkom Soreang

Telkom Soreang memiliki dua jaringan yang terdiri dari dua komputer di jaringan pertama dan tiga komputer di jaringan kedua. Terdapat pula tiga laptop dan dua komputer yang terhubung langsung ke Modem.


(80)

Gambar III.42 Denah Telkom Plasa Sumedang Lantai 2

Telkom Plasa Sumedang memiliki jaringan dengan enam komputer dimana terdapat dua komputer di lantai satu, dan empat komputer di lantai dua. Keenam komputer ini tersambung dengan Modem yang berada di lantai satu.


(81)

Gambar III.44 Denah Telkom STO Sumedang Lantai 2

Telkom STO Sumedang mempunyai dua komputer di masing-masing lantai dengan modem yang berada di lantai satu.

Gambar III.45 Denah Telkom Tanjung Sari

Telkom Tanjung Sari memiliki satu jaringan yang terdiri dari empat komputer yang langsung tersambung dengan Modem secara langsung.


(82)

Telkom Tegal Lega memiliki jaringan yang terdiri dari empat komputer dan satu laptop. Kelima perangkat tersebut tersambung pada hub yang menyambungkannya ke antena di atap gedung.

Gambar III.47 Denah Telkom Turangga

Telkom Turangga memiliki tiga komputer yang dua diantaranya memiliki masing-masing hub. Ketiga komputer tersebut tersambung dengan Modem.

Gambar III.49 Denah Telkom Ujung Berung

Telkom Ujung Berung memiliki empat jaringan yang terdiri dari satu buah komputer dan satu buah laptop pada jaringan pertama, satu buah komputer pada jaringan


(83)

kedua dan ketiga, dan empat komputer dan satu laptop pada jaringan keempat. Terdapat pula tujuh komputer yang langsung tersambung dengan Modem.

Gambar III.50 Denah Telkom Wahidin

Telkom Wahidin memiliki empat jaringan yang terdiri dari tiga komputer pada jaringan pertama dan keempat, delapan komputer pada jaringan kedua, dan satu komputer pada jaringan ketiga. Terdapat pula sembilan komputer yang terhubung langsung dengan Modem, dan dua laptop yang menggunakan Wireless.


(84)

Gambar III.51 Denah Telkom Windu

Telkom Windu memiliki sebuah jaringan yang terdiri dari lima komputer yang semuanya terhubung ke sebuah hub Wireless.

III.3.2 List Kejadian Sehari-hari dan Solusi

Kejadian-kejadian yang terjadi di setiap jam kerja sangat beragam, tergantung dari perangkat dan usernya sendiri. Berikut adalah contoh-contoh masalah yang dialami oleh user ketika melapor kepada pihak ISC.

- Hardware Setup

Beberapa perangkat terkadang tidak lancar seperti misalnya terputusnya jaringan, program yang corrupt, sehingga harus adanya peng-Install-ulangan suatu program atau jaringan yang terkait. Masalah yang sering timbul selain harus di-Install-ulang adalah pengesetan Printer kepada perangkat yang digunakan oleh user. Setiap ruangan yang berada di tiap-tiap gedung pasti diberikan sebuah Printer besar yang digunakan oleh semua orang di dalam ruangan itu. Beberapa ada yang memiliki Printer sendiri-sendiri dengan syarat bahwa user tersebut dapat menggunakannya.Printer besar yang digunakan secara bersamaan itu memiliki IP sendiri. IP itulah yang nantinya akan digunakan untuk


(85)

menyambungkan jaringan Printer dengan perangkat yang digunakan user. Ketika terjadi masalah yang berkaitan dengan ini, biasanya Agen ISC akan membawa sebuah Hard Disk yang berisikan data-data untuk Install ulang, Driver-Driver instalasi beberapa program dan hardware, dan beberapa data penting lainnya. Ketika sampai di tempat klien berada, Agen akan memeriksa perangkat-perangkat yang bermasalah dengan user hingga selesai. Biasanya memakan waktu yang cukup lama, karena perbaikannya membutuhkan beberapa data pendukung yang harus dicari sendiri seperti IP Printer, Program Instalasi, dan sebagainya.

- Internet atau Intranet Bermasalah

Biasanya berhubungan dengan Proxy daerah tersebut. Setiap bangunan memiliki Proxy sendiri-sendiri, dimana Proxy tersebut akan menyambung ke server utama. Namun, karena terkadang user salah mengatur pengaturan Proxy pada perangkat mereka, biasanya ISC langsung menyambungkan terlebih dahulu perangkat tersebut ke Proxy khusus dari ISC untuk sementara waktu hingga IP di perangkat yang bermasalah diperbaiki oleh bagian Network ISC. Prosedurnya salah satu Agen ISC akan mendatangi klien yang bermasalah, lalu IP Port Proxy akan diganti dengan Proxy khusus ISC. Kemudian, Agen tersebut akan melapor ke bagian ISC Network untuk dibetulkan jaringan yang kemungkinan terjadi kesalahan, dan diperbaiki sebisa mungkin. Setelah berhasil, IP klien akan dengan otomatis ke IP Proxy di gedung tersebut.

- Interface Support Guide

Tema ini berhubungan dengan user yang kesulitan dengan Interface perangkat atau website yang harus digunakan oleh user. Masalahnya kebanyakan berupa tidak berjalannya suatu aplikasi, printer, ataupun karena pengaturan mailing yang membuat user bingung. Contohnya misalkan user tidak bisa mengatur opsi tampilan, dapat berupa


(86)

tampilan Desktop ataupun dalam Website tertentu. Dalam hal ini, Agen ISC akan langsung mendatangi tempat klien, dan mencoba untuk memperbaiki dan menjelaskan penyebab juga pencegahannya. Terkadang ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, seperti Script yang tidak bisa berjalan di salah satu Web browser. Agen ISC akan datang ke tempat klien dan langsung memperbaikinya disana serta menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh klien agar dapat berjalan seperti yang klien inginkan dengan tepat.


(87)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengujian yang kami lakukan dengan adanya “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi Indonesia”, dapat disimpulkan bahwa :

1. “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi Indonesia” ini dapat membuat Maintenance tidak mengganggu kinerja dari pegawai-pegawai yang bekerja di perusahaan yang berkaitan.

2. “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi Indonesia” ini dapat menunjukkan daerah-daerah serta list dari masalah-masalah yang terjadi dalam sistem Maintenance.

3. “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi Indonesia” ini dapat membantu pegawai-pegawai untuk mengerti sistem Maintenance yang akan dijalankan di setiap Bidang Instansi.

4. “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi Indonesia” ini dapat meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan Maintenance Rutin dan Harian.


(88)

IV.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka saran-saran yang dapat ditemukan agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan terhadap “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi Indonesia”adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan sistem yang lebih terstruktur.

2. Perbaikan dalam kedisiplinan petugas dalam mengurus perangkat-perangkat. 3. Perbaikan ketepatan dan perangkaian jadwal Maintenance rutin.


(89)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Naufal Fadillah

Alamat : Jl. Seroja II No. 31 Bumi Rancaekek Kencana Bandung. No. Telepon : 085795409903

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 Desember 1992 Jenis Kelamin : Laki - laki

E-mail : fostertony1992@yahoo.com Pendidikan

2010 – Sekarang : S1, Teknik Informatika, UNIKOM 2007 – 2010 : SMAN 6 Bandung

2004 – 2007 : SMPN 3 Rancaekek 1998 – 2004 : SDN Kencana Indah 1


(1)

78

Gambar III.51 Denah Telkom Windu

Telkom Windu memiliki sebuah jaringan yang terdiri dari lima komputer yang semuanya terhubung ke sebuah hub Wireless.

III.3.2 List Kejadian Sehari-hari dan Solusi

Kejadian-kejadian yang terjadi di setiap jam kerja sangat beragam, tergantung dari perangkat dan usernya sendiri. Berikut adalah contoh-contoh masalah yang dialami oleh user ketika melapor kepada pihak ISC.

- Hardware Setup

Beberapa perangkat terkadang tidak lancar seperti misalnya terputusnya jaringan, program yang corrupt, sehingga harus adanya peng-Install-ulangan suatu program atau jaringan yang terkait. Masalah yang sering timbul selain harus di-Install-ulang adalah pengesetan Printer kepada perangkat yang digunakan oleh user. Setiap ruangan yang berada di tiap-tiap gedung pasti diberikan sebuah Printer besar yang digunakan oleh semua orang di dalam ruangan itu. Beberapa ada yang memiliki Printer sendiri-sendiri dengan syarat bahwa user tersebut dapat menggunakannya.Printer besar yang digunakan secara bersamaan itu memiliki IP sendiri. IP itulah yang nantinya akan digunakan untuk


(2)

79

menyambungkan jaringan Printer dengan perangkat yang digunakan user. Ketika terjadi masalah yang berkaitan dengan ini, biasanya Agen ISC akan membawa sebuah Hard Disk yang berisikan data-data untuk Install ulang, Driver-Driver instalasi beberapa program dan hardware, dan beberapa data penting lainnya. Ketika sampai di tempat klien berada, Agen akan memeriksa perangkat-perangkat yang bermasalah dengan user hingga selesai. Biasanya memakan waktu yang cukup lama, karena perbaikannya membutuhkan beberapa data pendukung yang harus dicari sendiri seperti IP Printer, Program Instalasi, dan sebagainya.

- Internet atau Intranet Bermasalah

Biasanya berhubungan dengan Proxy daerah tersebut. Setiap bangunan memiliki Proxy sendiri-sendiri, dimana Proxy tersebut akan menyambung ke server utama. Namun, karena terkadang user salah mengatur pengaturan Proxy pada perangkat mereka, biasanya ISC langsung menyambungkan terlebih dahulu perangkat tersebut ke Proxy khusus dari ISC untuk sementara waktu hingga IP di perangkat yang bermasalah diperbaiki oleh bagian Network ISC. Prosedurnya salah satu Agen ISC akan mendatangi klien yang bermasalah, lalu IP Port Proxy akan diganti dengan Proxy khusus ISC. Kemudian, Agen tersebut akan melapor ke bagian ISC Network untuk dibetulkan jaringan yang kemungkinan terjadi kesalahan, dan diperbaiki sebisa mungkin. Setelah berhasil, IP klien akan dengan otomatis ke IP Proxy di gedung tersebut.

- Interface Support Guide

Tema ini berhubungan dengan user yang kesulitan dengan Interface perangkat atau website yang harus digunakan oleh user. Masalahnya kebanyakan berupa tidak berjalannya suatu aplikasi, printer, ataupun karena pengaturan mailing yang membuat user bingung. Contohnya misalkan user tidak bisa mengatur opsi tampilan, dapat berupa


(3)

80

tampilan Desktop ataupun dalam Website tertentu. Dalam hal ini, Agen ISC akan langsung mendatangi tempat klien, dan mencoba untuk memperbaiki dan menjelaskan penyebab juga pencegahannya. Terkadang ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, seperti Script yang tidak bisa berjalan di salah satu Web browser. Agen ISC akan datang ke tempat klien dan langsung memperbaikinya disana serta menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh klien agar dapat berjalan seperti yang klien inginkan dengan tepat.


(4)

81

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengujian yang kami lakukan dengan adanya

“Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi Indonesia”, dapat disimpulkan bahwa :

1. “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi

Indonesia” ini dapat membuat Maintenance tidak mengganggu kinerja dari pegawai-pegawai yang bekerja di perusahaan yang berkaitan.

2. “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi

Indonesia” ini dapat menunjukkan daerah-daerah serta list dari masalah-masalah yang terjadi dalam sistem Maintenance.

3. “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi

Indonesia” ini dapat membantu pegawai-pegawai untuk mengerti sistem Maintenance yang akan dijalankan di setiap Bidang Instansi.

4. “Analisis Sistem Maintenance Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi

Indonesia” ini dapat meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan Maintenance Rutin dan Harian.


(5)

82 IV.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka saran-saran yang dapat ditemukan agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan terhadap “Analisis Sistem Maintenance

Teknologi Rutin Pada PT. Telekomunikasi Indonesia”adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan sistem yang lebih terstruktur.

2. Perbaikan dalam kedisiplinan petugas dalam mengurus perangkat-perangkat. 3. Perbaikan ketepatan dan perangkaian jadwal Maintenance rutin.


(6)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Naufal Fadillah

Alamat : Jl. Seroja II No. 31 Bumi Rancaekek Kencana Bandung.

No. Telepon : 085795409903

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 Desember 1992

Jenis Kelamin : Laki - laki

E-mail : fostertony1992@yahoo.com

Pendidikan

2010 – Sekarang : S1, Teknik Informatika, UNIKOM

2007 – 2010 : SMAN 6 Bandung

2004 – 2007 : SMPN 3 Rancaekek