Analisis Teknologi ADSL Dan Setting Modem DSLAM Di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

I PUTU ADNYANA

10106318

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

I PUTU ADNYANA

10106318

Pembimbing Kerja Praktek I Pembimbing Kerja Praktek II

I Ketut Umayasa Tati Harihayati M, S.T.,M.T.

NIP. NIP. 41277006006

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T, M.T NIP. 41277006008


(3)

Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Analisis Teknologi ADSL dan penyetingan Moden DSLAM”.

Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dan sumbangsih semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orangtua dan seluruh keluarga, atas dukungan materiil dan sprituil yang diberikan kepada penulis.

2. Service Area Kawasan Timur Indonesia 2 Denpasar yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek. 3. Bapak Didik Budi Santoso, selaku O Manager SA KTI 2 Denpasar atas

bimbingan dan pengarahannya.

4. Bapak I Ketut Umayasa, selaku Asisten Manager SLG Management & Operational Support serta Koordinator Kerja Praktek atas pengarahan dan bimbingannya.


(4)

8. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T, selaku Ketua JurusanUnikom.

9. Ibu Tati Harihayati, selaku dosen wali dan dosen pembimbing penulis di UNIKOM.

10.Semua dosen pengajar UNIKOM yang telah mengajar penulis atas ilmu pengetahuan dan pengarahannya.

11.Teman – teman Kerja Praktek atas dukungan dan bantuannya.

12.Teman – teman kelas IF 7 angkatan 2006, atas semua dukungan dan bantuannya.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih kurang sempurna, oleh karena itu penulis berharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, Agustus 2009


(5)

PENGESAHAN LEMBAR

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR SIMBOL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6Sistimatika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 5

2.1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 5

2.1.2 Visi, Misi dan Tujuan... 7

2.1.3 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 10

2.1.4 Badan Hukum PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ...11

2.1.5 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ...12

2.2 Landasan Teori ...14

2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer ...14

2.2.2 Protokol TCP/IP ...16


(6)

2.2.8 Pengertian Modem ...24

2.2.9 Pengertian Teknologi ADSL ...24

2.2.10 Pengertian Modem DSLAM...28

BAB III PEMBAHASAN ...32

3.1 Analisis Pengguna ...32

3.2 Analisis Perangkat Keras ...32

3.3 Analisis Perangkat Lunak ...34

3.4 Analisis Jaringan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ...34

3.5 Analisis Teknologi ADSL pada Modem DSLAM ...36

3.6 Implementasi...39

3.6.1 Setting Modem DSLAM ...39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...52

4.1 Kesimpulan ...52

4.2 Saran ...52


(7)

1.1Latar Belakang

Divisi multimedia adalah salah satu bagian unit kerja dalam PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT. Telkom). Divisi ini meliputi 4 area pelayanan yaitu Denpasar, Mataram, Kupang, dan Jayapura. Di divisi Multimedia Telkom terdapat beberapa layanan yang diberikan kepada pelanggannya yang dibagi menjadi 3 antara lain :

1. TELKOMNet (layanan TELKOM berbasis Internet)

2. TELKOMLink (layanan TELKOM berbasis komunikasi data) 3. e-Telkom.

Kecanggihan modem DSLAM yang mendukung teknologi ADSL membuat banyak digunakan dalam instalasi jaringan. Khususnya di divisi multimedia PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT. Telkom) menggunakan modem DSLAM untuk instalasi jaringan Speedy. Karena begitu banyaknya pelanggan atau perusahaan yang mengunakan fasilitas speedy, maka untuk itu persediaan modem yang siap pakai sangat dibutuhkan untuk menyediakan permintaan pelanggan dan sewaktu-waktu digunakan untuk mengganti modem yang telah rusak dari pelanggan.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada, maka salah satu solusi yang dapat di tawarkan adalah dengan men-setting modem DSLAM terlebih


(8)

dahulu dan memberikan kode sesuai dengan IP address yang di berikan pada modem, lalu disimpan di gudang sebagai spare. Sehingga ketika modem dibutuhkan sudah ada dan siap pakai.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, dapat dirumuskan/diidentifikasikan masalahnya yaitu bagaimanakah mekanisme kerja dari teknologi ADSL dan cara setting modem DSLAM sebagai spare untuk menanggulangi kebutuhan modem yang sewaktu-waktu serta sedikit pemahaman tentang NMS .

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah menganalisis teknologi ADSL yang nantinya akan diterapkan pada modem DSLAM .

Tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah : 1. Untuk mengetahui kerja dari teknologi ADSL

2. Untuk mengetahui penerapan teknologi ADSL pada modem DSLAM 3. Untuk mengetahui NMS yang diterapkan pada divisi multimedia PT

Telkom tbk. 1.4Batasan Masalah

Dari berbagai permasalahan yang ada di divisi multimedia PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, maka ruang lingkup permasahalan yang dapat diambil hanya sebatas analisis teknologi ADSL dan penerapannya pada Modem


(9)

DSLAM dan pengetahuan tentang NMS yang diterapkan di divisi multimedia PT. Telkom.

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

a. Studi literature

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan Teknologi ADSL, Modem DSLAM, dan NMS.

b. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipasi yaitu pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan yang diambil.

1.6Sistematika Laporan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada ini berisikan tentang Latar Belakang, alasan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, sistematika penulisan untuk menjelaskan pokok-pokok pembahasannya.


(10)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang sejarah perusahaan dari tahun ke tahun, tempat kedudukan perusahaan, bentuk dan badan hokum perusahaan, bidang pekerjaan perusahaan, sampai dengan struktur organisasi perusahaan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang analisa system yang berjalan, riwayat organisasi, analisa prosedur / analisa dokumentasi, identifikasi permasalahan dari system yang berjalan, identifikasi kebutuhan system, dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab IV ini merupakan penutup penyusunan laporan yang berisi kesimpulan dari kerja praktek yang telah kami laksanakan. Selain itu berisi pula saran dari kami, yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan bersifat membangun.


(11)

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.[1].

Perusahaan ini berawal dari perusahaan Post en Telegrafidient yang didirikan tahun 1884. Sejak tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staastblad No. 395 Tahun 1906, dari sanalah disebut Telegraf en Telegrafidient, atau PTT Dienst yang pada tahun 1927 ditetapkan sebagai perusahaan Negara oleh pemerintahan Hindia Belanda. Dengan adanya peraturan pemerintahan Republik Indonesia No. 240 Tahun 1961, Perusahaan jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Seiring berkembangnya perusahaan tersebut pemerintah memecah perusahaan tersebut menjadi dua perusahaan Negara yang berdiri sendiri, berdasarkan peraturan pemerintahan No. 29 Tahun 1965 dibentuk Perusahaan Negara Pos dan Giro, dan dengan Pemerintahan No. 30 Tahun 1965 didirikan Perusahaan Negara Telekomunikasi.

Dengan berkembangnya teknologi dan jasa komunikasi mendorong pemerintah untuk meningkatkan bentuk perusahaan Negara menjadi Perusahaan Umum. Melalui Peraturan Pemerintahan No. 36 Tahun 1974 PERUMTEL resmi berdiri yang menetapkan sebagai PERUMTEL pengelola telekomunikasi untuk umum dan luar negeri.


(12)

Pada tahun 1980, pemerintahan mengambil kebijaksanaan dengan membeli PT. Indonesia Sattelite Corporation (INDOSAT), yaitu perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian diubah statusnya menjadi BUMN berbentuk Persero. Pernyataan modal Negara RI dalam saham PT. INDOSAT tersebut dituangkan dalam peraturan pemerintah NO. 52 Tahun 1980. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, maka dengan peraturan pemerintah No. 53 Tahun 1980 ditetapkan PERUMTEL sebagai penyelenggaraan telekomunikasi luar negeri. Pemerintahan kemudian mengubah status perusahaan ini dari perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peralihan bentuk perusahaan tersebut ditandai dengan penandatanganan akte pendirian persero PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. oleh notaris Imas Fatimah, SH bersama-sama dengan Mnparpostel Soesilo Soedarman yang bertindak selaku kuasa dari Menteri Keuangan sebgai pemegang saham, pada tanggal 24 September 1991 di Departement Pariwisata Pos dan Telekomunikasi jalan Kebun Sirih No. 36 Jakarta Pusat.

Dalam mengantisipasi era globalisasi, maka PT. Telekomunokasi Indonesia Tbk pada tahun 1995 melaksanakan tiga program. Program tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan kerja sama Operasi (KSO) dan Initial Public Offering. Restrukturisasi perusahaan melalui perubahan status organisasi atau kepemilikan. Sementara KSO adalah merupakan bentuk kerja sama antara PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan mitra usaha dalam penyelenggaraan jasa Telekomunikasi.


(13)

Bidang usaha PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ini dibagi menjadi tiga yaitu bidang usaha utama, bidang usaha terkait, dan bidang usaha pendukung. Bidang usaha utama PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah penyelenggara jasa telepon local dan jarak jauh dalam negeri, sedangkan bidang usaha terkait adalah Sistem Telepon Bergerak Selular (STBS), sirkit langganan, teleks, usaha, usaha dan jasa nilai tambah tertentu, sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi, misalnya : pelatihan, system informasi dan riset teknologi informasi.

Karena luasnya wilayah Indonesia, TELKOM membaginya menjadi 7 wilaya-wilayah yang lebih kecil, atau yang dinamakan dengan divisi regional (Divre). Divisi Regional PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mencakup berbagai wilayah di indonesia

Masing-masing dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebgai pusat investasi (Devisi Regional) dan pusat keuntungan ( Devisi Network, Devisi Multimedia, Devisi Pembangunan dan Devisi lainnya).

2.1.2 Visi , misi dan tujuan[1]. Visi

“Menjadi pemimpin InfoCom Player di kawasan Regional” Visi Divis MULTIMEDIA mengacu kepada VISI TELKOM yaitu :


(14)

Penjelasan dari Visi diatas ialah sebagai berikut :

Leading Company” member pengertian bahwa DIVMEDIA harus :

a. Mendukung peningkatan market share dan mempertahankan market share product leader

b. Mendukung pertumbuhan bisnis data dan internet secara signifikan c. Mendukung pencapaian target revenue perusahaan secara maksimal

Infocom” memberi pengertian :

a. Menyediakan produk dan layanan baru serta VAS yang meliputi layanan Data & Internet

Region” memberi pengertian :

a. Secara umum produk dan layanan DIVMEDIA harus kompetitif guna menghadapi AFTA

b. Secara khusus produk dan layanan DIVMEDIA harus dapat terdistribusi secara nasional. Dengan kata lain harus dapat membangun skala bisnis secara nasional

Misi

a. Berorientasi terhadap costumer

b. Menyediakan produk multimedia yang kompetitif

c. Mengoptimalkan teknologi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi


(15)

e. Mentransformasikan produk & service value creation process bisnis multimedia ke dalam TELKOM

Tujuan

Competence Advancement mengandung arti :

Peningkatan kompetensi menjadi salah satu kunci utama untuk memenangkan persaingan di masa mendatang. Lebih lanjut DIVMEDIA memiliki tanggung jawab moral untuk mentransfer knowledge dan know-how Data & Internet yang dimiliki ke TELKOM.

Product Leadership mengandung arti :

Menciptakan produk dan VAS yang kompetitif dan memiliki keunggulan di pasaran dengan terus menerus melakukan inovasi.

Brand Preference mengandung arti :

Konsumen yang telah menggunakan produk dan layanan DIVMEDIA harus dipelihara dan dijaga kepuasan serta loyalitasnya. Produk dan layanan DIVMEDIA harus memiliki “nilai lebih” di mata konsumen dibandingkan dengan kompetitor.

Demand Fullfillment mengandung arti :

DIVMEDIA harus mendukung peningkatan coverage di Indonesia secara selektif dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar. Lebih lanjut pemenuhan demand ini harus ditunjang sinergi dengan TELKOM Group secara selektif.


(16)

Quality Enhancement mengandung arti :

Produk dan layanan terbaik harus diberikan kepada konsumen. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan peningkatan kualitas. Lebih lanjut teknologi yang telah dimiliki harus dimanfaatkan secara optimal dan efisien.

2.1.3 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk [1].

PT. Telekomunikasi Indonesia tbk dalam menjalankan kegiatannya memiliki logo yang merupakan perwujudan dari sejarah maupun visi, misi dan tujuan dari perusahaan, seperti terlihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Logo PT Telkom Indonesia Tbk

Adapun Arti dari simbol Logo PT Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut :


(17)

1. Bentuk bulatan dari logo melambangkan: Keutuhan Wawasan Nusantara; Ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional.

2. TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana.

3. Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi/ canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang.

4. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.

5. Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic,menggambarkan kedudukan perusahaan TELKOM sebagai PartduBendera Telekomunikasi Indonesia {Indonesian Telecommunication Flag Carrier).

2.1.4 Badan Hukum PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk[1]

Perusahaan ini berawal dari perusahaan Post en Telegrafidient yang didirikan tahun 1884. Sejak tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staastblad No. 395 Tahun 1906, dari sanalah disebut Telegraf en Telegrafidient, atau PTT Dienst yang pada tahun 1927 ditetapkan sebagai perusahaan Negara oleh pemerintahan Hindia Belanda. Dengan adanya peraturan pemerintahan Republik Indonesia No. 240 Tahun 1961, Perusahaan jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Seiring berkembangnya perusahaan tersebut pemerintah memecah perusahaan tersebut menjadi dua perusahaan Negara yang berdiri sendiri, berdasarkan


(18)

peraturan pemerintahan No. 29 Tahun 1965 dibentuk Perusahaan Negara Pos dan Giro, dan dengan Pemerintahan No. 30 Tahun 1965 didirikan Perusahaan Negara Telekomunikasi.

Sesuai dengan perkembangan jaman maka PT. Telekomunikasi Indonesia tbk merupakan perusahan BUMN yang dimana diatur dalam Perpu No. 19/1960, UU No. 9/1969, PP No. 12/1969, PP No. 3/1983 dan PP No. 12/1998

2.1.5 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk[2]

Struktur organisasi PT Telkom Divisi Mulitimedia Bali dikepalai oleh seorang manager yang dibantu oleh 5 orang asisten manager. Seperti terlihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Divisi Multimedia

Berikut ini merupakan pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagiannya.

1. Manager Multimedia RO Denpasar


(19)

b. Berperan aktif dalam aktifitas Knowledge Management dan sebagai penanggung jawab content yang berkaitan dengan produk Multimedia. 2. Assistant Manager SLG Management & Operation Support

a. Bertanggung jawab kepada Manager RO Multimedia Denpasar

b. Bertanggung jawab dalam penyediaan anggaran untuk kelancaran operasional divisi Multimedia

c. Bertanggung jawab atas administrasi data pelanggan

3. Assistant Manager Enterprise Resource Provisioning & Service Activation a. Bertanggung jawab kepada Manager RO Multimedia Denpasar

b. Bertugas untuk mengaktifkan jalur koneksi internet berlangganan tetap antara server Telkom dengan pelanggan

4. Assistant Manager Enterprise Problem Handling & Trouble Management a. Bertanggung jawab dalam penanganan masalah yang terjadi pada pelanggan

PT. Telkom, Tbk

b. Bertanggung jawab kepada Manager RO Multimedia Denpasar 5. Assistant Manager Service Solution & Order Management a. Bertanggung jawab kepada Manager RO Multimedia Denpasar

b. Bertugas untuk menangani masalah penyediaan jalur terbaik koneksi antara pelanggan dengan server RO Multimedia

6. Assistant Manager Retail Costumer Handling


(20)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Jaringan komputer [3].

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan.jaringan disebut node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber aya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.

Jenis-Jenis jaringan

Menurut skala dan jarak yang dapat di jangkau oleh suatu jaringan maka tipe jaringan dapat di bedakan menjadi tiga jenis yaitu :

a. Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.

Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km


(21)

persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputerkomputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya masih menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN merupakan pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota. MAN dapat mencakup perusahaan yang memiliki kantor-kantor yang letaknya sangat berdekatan dan MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan bisa disambungkan dengan jaringan televisi kabel. Jaringan ini memiliki jarak dengan radius 10-50 km. Didalam jaringan MAN hanya memiliki satu atau dua buah kabel yang fungsinya untuk mengatur paket data melalui kabel output.

c. WAN (Wide Area Network / Jaringan area Skala Besar)

Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh


(22)

keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.

2.2.2 Protocol TCP/IP Pengertian TCP/IP

Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses pengiriman data dari satu omputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface (interface jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dapat dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya, dan data harus dalam keadaan utuh tanpa kerusakan (terjadinya kerusakan data dapat terjadi jika ada interferensi sinyal dari luar atau komputer tujuan berada jauh secara jaringan). Karenanya perlu ada mekanisme yang mencegah rusaknya data ini, dan dibuatlah beberapa aturan yang saling bekerja sama satu sama lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses


(23)

pengiriman data ini disebut sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini di mplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan komunikasi lainnya.TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data tersebut.

Cara kerja TCP/IP

Untuk mengetahui cara kerja TCP/IP, marilah kita tinjau pengiriman sebuah email.Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yg harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email, siapa yg menerima email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan "perantara" yg memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.

a. TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer yg ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data ( dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram * , TCP akan membaginya kedalam beberapa datagram.


(24)

b. IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet . didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram dan "tidak bertanggung jawab" jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data. Karena IP "hanya" mengirimkan data "tanpa" mengetahui mana data yg akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah "sumber dan tujuan" datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya.

Keunggulan – Keunggulan TCP/IP

Berikut ini keunggulan – keunggulan yang di miliki oleh TCP/IP sehingga di gunakan dalam jaringan global hingga saat ini, antara lain :

a. Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.

b. Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.


(25)

c. Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.

d. TCP/IP memiliki fasilitas routing TCP/IP memiliki fasilitas routing dan layanan – layanan lainnya sehingga memungkinkan di terapkanpada jaringan internetwork

2.2.3 NIC (Network Interface Card)

Sebuah perangkat yang menghubungkan sebuah titik koneksi jaringan seperti sebuah kompuetr atau sebuah printer jaringan ke sebuah kabel transmisi jaringan dinamakan Network Interface Units (NIU) atau Network Interface Card (NIC), sebuah NIU untuk sebuah komputer tunggal biasanya sebuah papan sirkuit tercetak, atau kartu terhubung secara langsung atau dimasukkan didalam sebuah slot dalam sistem bus. Sebuah perangkat drive sistem operasi mengontrol NIU dan menunjukkan aksi hardware yang memindahkan paket antara NIU dan penyimpanan utama. Sebuah NIU untuk sebuah perangkat pendukung seperti sebuah printer lebih kompleks karena tidak bisa meneruskan pada proses dan sumber penyimpanan dari sistem komputer secara lengkap dalam sebuah network bus, NIU memeriksa tujuan dari alamat dari semua paket dan mengindahkan yang tak teralamatkan. Ketika teralamatkan secara benar paket diterima, NIU menyimpan paket dalam sebuah buffer dan


(26)

membuat sebuah interupt dalam bus sistem. NIU juga mengimplementasikan fungsi protokol Media Access Control, termasuk mendengarkan untuk aktivitas transmisi, mendekati col isions dan mengirim Ulang paket – paket data dalam jaringan CSMA/CD dan menerima lalu meneruskan token dalam jaringan token passing

2.2.4 HUB

Hub merupakan titik knoeksi pertama antara sebuah titik koneksi jaringan dalam sebuah LAN. Variasi Hub sangat luas dalam fungsi dan kapabilitasnya. Hub yang paling sederhana tidak lebih dari koneksi pemasangan terpusat pada titik tunggal dan bisanya dinamakan Wiring Concentrators. Jaringan hub sesuai dengan perkembangan teknik mutakhir lebih tidak dapat bekerja sama dengan fungsi routing, bridges dan switching. Hubs untuk token ring LAN lebih sophisticated dari hub untuk tipe LAN karena mereka harus mengenerate sebuah token ketika jaringan dimulai atau jika token asli hilang dan sekitar jalur transmisi ulang terputus atau gagal terhubung. Jalur transmisi yang dihubungkan ke sebuah NIU atau jaringan hub dengan standar konektor. Konektor RJ-45 seperti konektor telepon RJ-11 kecuali lebih besar danmenghubungkan 8 kabel, ada beberapa standard untuk konektor fiber optik termasuk ST, SC, LT, and MT-RJ. Standar MT-RJ telah mendukung peralatan vendor termasuk Cisco dan 3com.


(27)

2.2.5 Bridges

Sebuah bridge, biasanya disebut sebagai sebuah repeater mengcopy atau mengulan paket dari satu segment jaringan ke yang lainnya. Kompleksitas dari sebuah bridges dan fungsi pasti bergantung pada perbedaan antara segement jaringan yang terkoneksi. Bridges yang sederhana mengkoneksi segment jaringan yang menggunakan identik kecepatan transmisi, tipe paket dan protokol. Bridge yang lebih komplek menghubungkan segment jaringan yang tidak sama dan menterjemaahkan format paket dan protokol jaringan . Sebuah bridge memeriksa paket pada setiap jaringan untuk tujuan alamat dari titik koneksi pada jaringan lain dan mencopy paket tersebut kepada jaringan lain. Pada saat jaringan bridge memeriksa paket juga memeriksa pada sumber alamat dan mengupdate tabel internal dari alamat titik koneksi pada setiap segment jaringan. Bridge biasanya digunakan untuk :

a. Membangun sebuah virtual LAN dari dua LAN yang terpisah.

b. Membagi sebuah LAN ke dalam segment untuk meminimalkan kesempitan ada jaringan. Design dari sebuah jaringan biasanya dibutuhkan untuk membangun

sebuah LAN yang lebih besar dari standar design yang diperbolehkan. Sebagai contoh, 100-Mbps Ethernet LAN tidak bisa lebih panjang dari 210 meter. Jika 300-meter LAN dibutuhkan, maka 2 LAN yang lebih pendek bisa digabungkan dengan sebuah bridge. LAN bridge biasanya disebut Virtual LAN. Jika sebuah LAN secara rutin dipenuhi dengan trafik, keluarannya bisa ditingkatkan dengan membagi LAN menjadi 2 atau lebih segment dan


(28)

menggabungkan segmen dengan bridge. Titik koneksi yang mempunyai volume komunikasi yang tinggi satu dengan yang lainnya terhubung dalam satu segment jaringan dengan meminimalkan jumlah paket yang dibutuhkan untuk melewati bridge.

2.2.6 Router

Sebuah Router menjalankan fungsi yang sama spt sebuah bridge tapi dilakukannya pengartian yang lebih baik. Sebuah Router secara konstan memeriksa jaringan untuk memonitor pola dari traffic dan penambahan dari titik koneksi, modifikasi, dan penghapusan. Router mengunakan informasi ini untuk membangun sebuah “peta” internal dari jaringan. Router secara periodik menukar informasi dalam internal tabel dengan router lain untuk mendapatkan pengetahuan dari jaringan sesudahnya yang secara langsung terkoneksi. Mereka menggunakan informasi ini untuk meneruskan paket data dari titik koneksi lokal ke penerima yang jauh dan membuat keputusan yang terbaik ketika ada kemungkinan router yang ganda ke sebuah penerima. Sebuah router yang berdiri sendiri intinya adalah spesial kegunaan komputer dengan prosessor dan penyimpanan. Fungsi routing dapat ditambahkan didalam perangkat lain seperti LAN Hub atau kegunaan computer secara umum. Beberapa system komputer dengan NIU ganda yang terkoneksi ke segment yang berbeda atau jaringan bisa sebuah router jika software yang sesuai dipasang. Software routing biasanya adalah sebuah komponen system operasi jaringan yang standard dan mungkin atau tidak mungkin bisa difungsikan oleh server administrator. Fungsi routing biasanya diaktifkan pada server dalam LAN


(29)

kecil untuk menghindari pengeluaran yang bertambah dari sebuah dedicated router. Routing bukan sebuah tugas penghitungan yang komplek, tetapi membutuhkan kapabilitas I/O yang luas. Setiap paket jaringan hrs diperiksa dan diteruskan. Dalam sebuah jaringan yang sibuk, volume paket dapat menghabiskan kebanyakan atau semua dari kapasitas bus dari sebuah kegunaan kompuetr secara dasar. Seperti sebuah load yang besar bias meninggalkan ketidakcukupan bus atau kapasitas jaringan I/O untuk melakukan fiungsi server transfer file dan sharing printer.

2.2.7 Switch

Sebuah switch mengkombinasikan fungsi dari sebuah bridge dan sebuah hub. Seperti sebuah hub, sebuah switch umumnya mempunyai selusin atau lebih koneksi input untuk komputerdan titik koneksi jaringan lainnya. Setiap koneksi input diberlakukan sebagai sebuah LAN yang terpisah. Sebuah witch memeriksa alamat tujuan dari setiap paket yang datang dan menghubungkan jalur transmisi pada pengirim ke jalur transmisi ke penerima. Switch menciptakan sebuah virtual LAN yang baru untuk setiap paket dan menghancurkan virtual LAN setelah paket mencapai tujuannya. Switch secara dramatis meningkatkan performance jaringan karena :

a. Switching dilakukan didalam hardware

b. Setiap virtual LAN hanya mempunyai satu titik koneksi pengiriman dan penerimaan, oleh karena itu menghilangkan kepadatan.

Switching biasanya berguna untuk LAN yang menggunakan CSMA/CD. Switch pada internal segment LAN, mengurangi atau menghilangkan


(30)

colisions dan transmisi ulang. Switch juga bisa digunakan pada bridge menggabungkan LAN dengan segmen ganda. Seperti bridge, design jaringan harus menggabungkan jaringan titik koneksi ke dalam LAN berdasarkan pada pembagian traffik dalam meminimalkan jumlah dari paket yang harus direplikasi melewati LAN. Tidak seperti briges, switch bisa berkoneksi lebih dari 2 LAN, menciptakan virtual LAN yang lebih besar.

2.2.8 Pengertian Modem [4].

Modulate adalah proses penerjemahan data dari digital ke analog sehingga bias ditransmisikan. Demodulate adalah sebaliknya, proses menerjemahkan dari analog ke digital.Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada computer.

2.2.9 Pengertian Teknologi ADSL [5].

ADSL atau Asymetric Digital Subscriber Line adalah teknologi yang mempunyai kecepatan data yang berbeda untuk kirim (upstream) dan terima


(31)

(downstream). Kecepatan upstreamnya berkisar antara 16 kbps hingga 640 kbps, sedangkan kecepatan downstreamnya antara 1,544 Mbps hingga lebih dari 7 Mbps. Kelebihan ADSL dibanding yang lain adalah kecepatannya yang tertinggi dengan jarak yang memadai dan bisa mendukung layanan komunikasi suara. Kedua layanan komunikasi data dan suara diberikan melalui dua kanal yang terpisah, tetapi tetap satu kabel yang sama. Karenanya ADSL sangat ideal untuk layanan internet/intranet, video on demand dan remote LAN access. Karena berbagai kelebihan yang dimiliki oleh teknologi ADSL, maka teknologi ini berkembang sangat cepat. Pengiriman data melalui ADSL dilakukan dengan beberapa tahap.

1. Modem memodulasi dan mengkodekan (encode) data digital dari PC dan kemudian digabungkan dengan sinyal telepon untuk dikirimkan ke kantor telepon. Sinyal telepon dipisahkan dari sinyal digital ADSL untuk kemudian dimodulasikan dan di encode. Melalui Jaringan komunikasi data, sinyal ini dikirimkan ke pihak yang dituju, seperti ISP atau kantor lain. jaringan data yang digunakan ini tergantung dari penyelenggara jasa ADSL, bisa frame relay atau ATM (Asynchronous Transfer Mode).

2. Sementara sinyal digital dari ISP atau jaringan perusahaan lain dimodulasi dan di encode menjadi sinyal ADSL dikantor telepon, modem menggabungkannya dengan sinyal telepon sebelum dikirimkan ke pelanggan, perangkat pemisah (splitter) memisahkan sinyal telepon dari sinyal digital. Sinyal digital dimodulasi dan di encode kemudian dikirimkan ke PC. ADSL menggunakan teknologi pengolahan sinyal digital yang begitu canggih serta menggunakan algoritma yang


(32)

mampu menciptakan penyaluran data pada kecepatan sangat tinggi melalui kabel tembaga biasa. Terdapat dua teknik modulasi berbeda yang diterapkan pada ADSL, yaitu :

1. Menerapkan teknik modulasi CAP (Carierless Amplitude and Phase) CAP menggabungkan sinyal data upstream dan downstream, kemudian memisahkannya pada modem penerima dengan teknik echo cancellation. 2. DMT (Discrete Multitone).

Memisahkan sinyal upstream dari sinyal downstream dengan pita pembawa (carrier band) yang terpisah. Kedepan, produk-produk ADSL akan menggunakan teknik modulasi DMT. Dengan teknik ini memungkinkan ADSL menjadi rate adaptive (kecepatan transmisi dapat berubah relatif mengikuti performansi jaringan kabel tembaga yang digunakan sebagai media transmisi) dan memungkinkan proses inisialisasi jaringan untuk menentukan sampai pada tingkat kecepatan berapa jaringan tembaga dapat mentransmisikan data dengan aman.

Dua teknik diatas memberi keuntungan dimana sistem lebih tahan terhadap derau/noise atau interferensi.

Sirkit ADSL akan saling menghubungkan tiap ujung dari modem ADSL pada saluran telepon biasa (kabel tembaga) dan membuat tiga kanal informasi. Kanal downstream kecepatan tinggi, kanal duplex kecepatan menengah dan kanal POTS. Kanal POTS dipisah oleh modem digital dengan filter, untuk menjamin uninterrupted POTS. Kanal kecepatan tinggi pada kecepatan 1,544 Mbps – 6 Mbps, dan duplex pada kecepatan 16kbps – 640kbps. Tiap kanal dapat di


(33)

submultiplex, sehingga dapat dibentuk multiplikasi kanal-kanal dengan bit rate yang lebih rendah.

Kecepatan downstream tergantung oleh beberapa faktor, termasuk panjang dari kabel tembaga, ukuran kabel, kualitas sambungan fisik dari kabel dan interferensi kopling silang. Redaman saluran akan berbanding lurus sesuai pertambahan panjang saluran dan frekuensi, dan akan mengecil bila diameter kabel bertambah.

Ada 2 perangkat yang harus tersedia, yaitu Digital Subsriber Line Access Multiplexer (DSLAM) dan CPE (Customer Premises Equipment). DSLAM adalah perangkat multiplexer pada ISP, sedangkan pada sisi pelanggan adalah CPE. Keduanya dihubungkan oleh line telepon, dimana di antara keduanya terdapat pots splitter (di sisi ISP) dan microfilter (di sisi pelanggan) yang berfungsi membagi frekuensi. Frekuensi rendah dialirkan ke line analog, sedangkan frekuensi tinggi adalah untuk service ADSL.

Banyak aplikasi akan mendapatkan manfaat dari keunggulan ADSL terutama dalam digital compressed video. Sebagai sinyal real time, sinyal video digital tidak dapat menggunakan prosedur error control pada level link atau network yang biasanya dipakai dalam sistem komunikasi data yang umum. Sedangkan modem ADSL mampu memberikan forward error correction yang secara dramatis mampu mengurangi error yang diakibatkan oleh impulse noise. Error yang berbasiskan simbol demi simbol juga akan banyak mengurangi kesalahan yang ditimbulkan oleh continuous noise yang terjadi pada saluran.


(34)

2.2.4 Pengertian Modem DSLAM [6].

DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer), adalah piranti dalam jaringan komputer, yang diletakkan di kantor sentral telepon yang menerima sinyal dari koneksi banyak pelanggan DSL (Digital Subscriber Line)/ Sambungan Telepon, kemudian meneruskan ke backbone berkecepatan tinggi, menggunakan teknik multiplexing. Sesuai dengan spesifikasi produk dari vendor yang membuatnya, DSLAM multiplexer terhubung dengan line DSL dengan kombinasi Asyncrhonous Transfer Mode (ATM), Frame Relay atau Internet Protocol (IP). DSLAM dipergunakan oleh TELKOM dalam memberikan layanan ke pelanggan dengan kombinasi Sambungan DSL dengan teknologi backbone jaringan dengan ATM. Adapun gambar dari DSLAM itu sendiri dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 Modem DSLAM

DSLAM berfungsi untuk mengolah sinyal digital agar dapat mengoptimalkan bandwidth twisted pair untuk melewatkan data dengan kecepatan tinggi. DSLAM dilengkapi dengan POTS Splitter untuk memisahkan alokasi kanal data dan suara. DSLAM terdiri dari :


(35)

a. splitter – low pass filter untuk melewatkan band suara dan high pass filter untuk melewatkan band ADSL.

b. Modul-modul pelanggan dapat berupa modul ADSL ,SDSL,VDSL,dll. Untuk layanan speedy digunakan modul ADSL.

Fungsi DSLAM antara lain : a. sebagai filter voice dan data

b. sebagai modulator dan demodulator DSL. c. Sebagai multiplexer.

Cara Kerja DSLAM

Prinsip kerja DSLAM adalah dengan memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik kecepatan tinggi , serta mengontrol dan merutekan trafik Digital Subcriber line (xDSL) antara perangkat end-user , seperti router, modem, network interface card, dengan jaringan penyedia layanan. DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara POTS ( Plain Ordinary Telephone Service) ketika mencapai di CO (Cental office). DSLAM mengalihkan kanal suara ( biasanya dengan menggunakan splitter POTS ) sehingga sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN , dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah menghilangkan sinyal suara analog , DSLAM mengumpulkan sinyal – sinyal yang berasal dari end-user dan menyatukannya menjadi sinyal tunggal dengan bandwidth yang lebar , melaui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone melalui jaringan akses (AN) yang biasa disebut Network sevice Provider (NSP).


(36)

Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada CO yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu. DSLAM bersifat fleksibel dan bias mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO , dan juga bisa mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO , dan juga bias mendukung berbagai protocol dan modulasi , seperti kedua macam modulasi yang digunakan yaitu CAP dan DMT , dan juga bias menyediakan routing maupun penomoran IP secara dinamik untuk pelanggan (end-user). Jika tidak tersedia tempat di dalam MDF atau ternyata jarak antara sentral dan pelanggan terlalu jauh , solusinya adalah dengan menggunakan Mini DSLAM. Mini DSLAM ini dapat diletakkan pada RK yang terdapat diantara sentral telephone dan pelanggan.

Parameter-parameter yang dibutuhkan untuk menentukan performansi DSLAM

Adapun parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan performansi DSLAM adalah sebagai berikut :

a. Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput juga mengacu pada banyaknya data yang dapat dikirimkan dalam suatu waktu. Hal ini sangat bergantung pada ketersediaan bandwidth pada jaringan. b. Kecepatan upstream dan downstream, yaitu kecepatan saat melakukan upload dan download.

c. SNR (Signal to noise ratio), yaitu perbandingan puncak sinyal dengan noise yang diukur. Nilai SNR dipengaruhi oleh kekuatan signal dan besarnya noise. Secara kasar tanpa melihat nilai power signal dan noise, semakin besar nilai SNR


(37)

maka kualitas yang didapat akan semakin baik (bisa jadi signalnya yang besar atau noisenya yang kecil).

d. Attenuation (dB), yaitu besarnya faktor redaman kabel. Kabel mempunyai

velocity factor yang menyebabkan semakin panjang kabel maka loss-nya akan semakin besar. Setiap kabel memiliki nilai yang berbeda - beda tergantung dari bahan dan luas penampang kabel. Dengan begitu, semakin kecil nilai Line

Attenuation maka akan semakin baik.


(38)

BAB III PEMBAHASAN

Hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis jaringan ,analisis teknologi ADSL dan setting pada modem DSLAM.

3.1 Analisis Pengguna

Pengguna atau yang menjadi user dari plikasi yang telah diterapkan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Multimedia adalah karyawan telkom yang banyaknya sekitar 30 orang termasuk teknisi.

Adapun pengguna untuk aplikasi ini adalah harus memiliki latar belakang pendidikan SMK Informatika/Komputer, D3/S1 Teknik Informatika / Teknik Komputer, mengerti akan jaringan, dan dapat mengoperasikan sistem operasi windows maupun linux.

3.2 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras atau hardware merupakan salah satu hal yang sangat penting, karena tanpa hardware yang memenuhi syarat, Aplikasi yang akan dibangun tidak akan bisa berjalan. Berikut spesifikasi perangkat keras yang ada pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.


(39)

b. RAM : 1 GB, c. Hardisk : 120 GB, d. CD room 52X, e. Floopy Disk 3.1/4, f. Monitor 15 inci, g. Printer

h. Scanner i. UPS

Sedangkan spesifikasi perangkat keras atau hardware yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan / men-setting minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut :

a. Prosessor dengan kecepatan 2.4 Ghz b. Memory yang berkapasitas 512 MB c. Hardisk 80 GB

d. Monitor 15 inci e. UPS

Perangkat keras yang ada saat ini sudah mendukung dalam pembangunan / men-setting Modem DSLAM, Dengan penambahan perangkat keras maka sistem akan bekerja lebih baik.

3.3 Analisis Perangkat Lunak

perangkat lunak merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung kinerja sebuah sistem, Perangkat lunak yang digunakan di PT. Telekomunikasi Indonesia


(40)

a. Microsoft Windows XP Professional SP 3 b. Microsoft Office

1. Microsoft Office Exel 2. Microsoft Office Word 3. Microsoft Office Outlock 4. Microsoft Office Visio

c. Browser seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja dari sistem dan menjalankan aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

a. Microsoft Windows XP Professional SP 2 sebagai sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi

b. Web server yaitu menggunakan WAMP c. Software Modem menggunakan merk ZyXel

d. Browser seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox.

Perangkat lunak yang ada di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sudah mendukung dalam menjalankan aplikasi yang akan dibangun, dengan menambah beberapa perangkat lunak pendukung lainnya maka kinerja sistem akan berjalan lebih baik.

3.4 Analisis Jaringan Divisi Multimedia PT. Telkom Tbk

PT. Telekomunikasi Indonesia saat ini telah memanfaatkan dan menggunakan jaringan komputer. Adapun Topologi jaringan pada PT. Telekomunikasi


(41)

bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi, maksudnya semua komputer mengelilingi Hub pusat yang mengontrol komunikasi jaringan dan dapat berkomunikasi dengan Hub lain.

Model hubungan jaringan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk menggunakan model hubungan Client- Server. Model hubungan ini dipilih karena alasan agar supaya terpusat dengan harapan apabila ada teknologi baru dapat dengan mudah di integrasikan. Selain itu pula untuk skalabilitas dan kemampuan seluruh komponen untuk berbagi sumber daya yang terdapat pada jaringan. Secara umum jaringan yang terdapat pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk saat ini ditunjukkan oleh Gambar 3.1

Gambar 3.1 Denah jaringan Komputer Divisi Multimedia

Secara umum penggunaan jaringan pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk sudah sangat bagus baik dari segi pengiriman data, pengolahan, penerimaan data sudah mendukung dalam menggunakan sistem yang akan dibangun atau di proses.


(42)

3.5 Analisis Teknologi ADSL yang terdapat pada modem DSLAM

Telkom ADSL merupakan salah satu layanan akses internet yang disediakan oleh PT. Telkom yang merupakan jawaban bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk solusi internet yang cepat dan murah. Telkom mengoptimalisasikan pengembangan teknologi ADSL, karena dilihat dari kondisi lokal telepon saat ini yang sangat menguntungkan diimplementasikan teknologi ADSL. Adapun kondisi jaringan lokal telepon saat ini :

a. Jumlah jaringan akses tembaga sangat besar, sehingga ditinjau dari aspek ekonomi sangat menguntungkan untuk dioptimalkan

b. Bandwidth transmisinya masih terbatas < 4 kHz hanya untuk informasi suara dengan jarak 5 s/d 10 km

c. Sebagian besar hanya digunakan untuk komunikasi suara

d. Bandwidth 4 kHz yang digunakan bandwidth tanpa modulasi, sehingga masih ada ruang untuk meningkatkan kapasitas dengan menggunakan teknik modulasi tertentu.

e. Hasil survey hanya sekitar 30% memenuhi syarat untuk menyalurkan layanan non POTS / Multimedia

ADSL memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan kabel tembaga 1 pair.

a. Disebut asimentrik karena rate/ kecepatan trasmisi dari sentral ke pelanggan (downstream) tidak sama dengan rate transmisi dari arah pelanggan ke sentral (upstream)


(43)

b. Aplikasi ini digunakan untuk menyalurkan layanan broadband c. Bit rate downstream ± 8Mb/s, upstream ± 640 kb/s,

Penggunaan teknologi ADSL 1. Telkom Video Conference

Konferensi jarak jauh dengan simulasi berformat video melalui perantara ADSL dengan bandwidth yang cukup besar yaitu 512 Mb. Layanan ini ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang menginginkan dilakukannya konderensi jarak jauh dengan perantara kabel telepon analog.

2. Telkom SPEEDY

Layanan internet access dengan menggunakan akses kabel berbasis teknologi ADSL yang dapat menyalurkan suara dan data secara simltan melalui satu saluran telepon biasa, dengan lece[atan maksimal 348 Kbps. Keunggulan SPEEDY :

a. Saluran telepon dapat digunakan secara bersamaan dengan fasilitas akses internet tanpa saling mengganggu dengan kecepatan upstream/downstream 64K/384K disisi akses TELKOM ADSL

b. Layanan total solusi oleh TELKOM c. One bill collection

d. Koneksi internet dapat dilakukan setiap saat

e. Speed downstream local akses internet pada jaringan TELKOMNet sampai dengan 384 Kbps


(44)

1. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) a. Dijelaskan dibawah

2. MDF Cabling (Instalasi)

a. Contoh : Perkabelan / wiring 1 port pelanggan ADSL 3. ATM switch

Fungsi ATM switch :

a. Titik penyambung/switching (cross connect) antara DSLAM dan RAS b. Sebagai gateway jaringan ATM

c. Multiplexer paket ATM dari DSLAM d. Titik interkoneksi antara ATM dan IP 4. BRAS/RAS

Fungsi BRAS/RAS :

a. Melakukan routing dari user ke ISP tujuan b. IP management

c. Konfigurasi interface user d. Sebagai ISP gateway

e. Sebagai internet gateway(astinet) 5. NMS

Untuk meningkatkan kinerja jaringan yang terdapat pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Multimedia yang lebih baik maka akan diperlukan setingan modem yang berbeda dari yang telah ada, adapun setingannya adalah sebagai


(45)

3.6 Implementasi

3.6.1 Setting Modem DSLAM

Setting modem DSLAM dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya termudah yang akan kita praktekkan adalah setting dengan menggunakn hyper terminal. Mengenai referensi modem disini kita menggunakan modem dengan merk Zyxel. Pertama-tama masukkan ujung kabel COM ke PC dan ujung satunya ke port CON/AUX di modem, lalu berikan caruan. Kemuadian bukalah start, pilihlah hyper terminal. Setelah itu berikan nama koneksi dengan sembarang nama, lalu tekan OK. Pilih koneksi yang digunakan oleh PC kemudian tekan OK, diikuti dengan restore defaults. Setelah itu, tunggulah sejenak hingga muncul enter password dan masukkan password 1234, maka akan terlihat seperti pada Gambar 3.2


(46)

Setelah memasukkan password maka akan keluar jendela baru yaitu main menu. Didalam main menu terdapat 14 sub menu yang dipilih, terlihat seperti pada Gambar 3.3

Gambar 3.3 Main Menu

Dari menu tampilan ini yang kita setting adalah no 1,4,11,dan 24. Untuk no lainnya, tetap mengikuti setttingan default dari modem.

Sekarang kita masuk ke menu nomer 1, seperti terlihat pada Gambar 3.4


(47)

Menu 1-general setup : menu ini berisi tentang informasi yang berhubungan dengan pelanggan dan modem yang akan dipasang. Yang akan dirubah adalah: System Name : Spare (lokasi), Contact Person Name : S/N (serial number modem) Bridge : YES lalu tekan ENTER, maka akan membuka jendela baru seperti terlihat pada Gambar 3.5

Gambar 3.5 Main Menu

Merupakan menu untuk mensetting koneksi internet dengan cepat dan mudah. ISP name diisi dengan provider yangmenyediakan layanan, dalam hal ini TELKOM. Unutuk encapsulasinya, kita gunakan ENET ENCAP karena mode ini dapat digunakan untuk IP static atau dinamik. Untuk multiplexing, kita menggunakan LLC BASED mode ini merupakan VC protocol yang mengandung informasi di paket headernya.

Setelah menuliskan angka 4 pada form maka akan muncul jendela menu-4. Dalam menu-4 yaitu menu internet accsess setup akan terdapat beberapa pilihan


(48)

yang akan kita rubah. Disini kita akan merubah sebanyak 7 pilihan seperti terlihat pada Gambar 3.6

Gambar 3.6 Menu – 4 Internet Access Setup Yang kita ubah :

ISP Name : TELKOM

Encapsulation : ENET ENCAP Multiplexing : LLC-Based VPI : 0

VCI : 33

ENET ENCAP Gateway : sesuai dengan IP gatway (selalu digit terakhir 1)

IP address : sesuai dengan IP

tekan ENTER Selanjutnya kita masuk ke no 11 akan terlihat sepeti Gambar 3.7


(49)

Menu 11 merupakan menu remote node set up. Pada menu ini, kita dapat mensetting remote node intuk oneksi LAN ke LAN dan juga koneksi internet. Masukkan 1 untuk konfigurasi remote node, seperti terlihat pada Gambar 3.8

Gambar 3.8 Menu – 11.1 Remote Node Profile

Di menu ini, ganti Rem Node Name dengan nama provider yaitu TELKOM. Kemudian encapsulation diisi dengan enet encap, multiplexing dengan LLC base. Kemudian route diisi dengan IP karena kita mengaktifkan system routingnya. Untuk bridge juga kita aktifkan, diikuti dengan edit IP/bridge dengan menekan space bar untuk merubah kondisi yes dan no. untuk langkah selanjutnya kita akan dalam hal ini kita isi dengan YES. Karena kita akan memastikan apa IP dan subnet mask dan selanjutnya kita akan kembali dan mengubah filter set.

Secara umum yang kita rubah : Encapsulation : ENET ENCAP Multiplexing : LLC-Based


(50)

Tekan ENTER, lalu akan muncul jendela menu 11.3 seperti Gambar 3.9

Gambar 3.9 Menu – 11.3 Remote Node Network Layer Option

Pada menu ini, kita hanya memastikan IP dan subnet mask saja. Setelah itu, kembali ke menu sebelumnya untuk mengedit filter set. Ingat pastikan : REM SUBNET MASK : SESUAI SUBNET MASK

tekan ENTER maka akan terlihat jendela baru yaitu menu 11.1 seperti terlihat pada Gambar 3.10


(51)

Disini kita memilih untuk masuk ke menu Remote Node Filter:

Edit Filter Sets : Yes lalu tekan ENTER, maka akan membuka jendela baru seperti Gambar 3.11

Gambar 3.11 Menu – 11.5 Remote Node Filter

Pada menu ini, kita hanya menginputkan “0” pada protocol filters karena kita tidak mengaktifkan sets filter. Setelah itu kita menekan ENTER, maka akan terlihat seperti Gambar 3.12


(52)

Disini kita hanya memastikan konfigurasi yang telah kita lakukan lalu tekan ENTER, maka akan terlihat pada Gambar 3.13

Gambar 3.13 Menu – 11 Remote Node Setup

Selanjutnya kita mengkonfigurasi remote no 2 seperti pada Gambar 3.14

Gambar 3.14 Menu – 11.1 Remote Node Profile

Di menu ini, ganti rem node name dengan nama pelanggan seperti contoh diatas. Kemudian enkapsulasi diisi dengan RFC 1483 yang merupakan dua metode


(53)

enkapsulasi multiprotocol (LLC based dan VC based multiplexing) melalui ATM layer 5, multiplexing degan LLC base. Kemudian route diisi dengan none karena tidak mengaktifkan system routingnya. Untuk bridge kita aktifkan dengan memilih YES , diikuti dengan edit ATM options dengan menekan space bar untuk merubah kondisi yes dan no. dalam hal ini diisi YES.

Secara umum yang kita rubah adalah : Rem Node Name : Spare

Encapsulation : RFC 1483 Multiplexing : LLC-Based Route : None

Edit ATM Option : Yes

tekan ENTER, seperti terlihat pada Gambar 3.15

Gambar 3.15 Menu – 11.6 Remote Node ATM Layer Option

Pada menu ini kita hanya memasukkan VPI dan VCI yaitu 1 dan 34 tekan ENTER, Setelah menekan enter maka kita akan ditujukan pada menu remote node control.


(54)

Menu yang lainnya nanti tidak ada perubahan seperi terlihat pada Gambar 3.16

Gambar 3.16 Menu – 11.1 Remote Node Profile

Disini kita hanya memastikan mengenai apa yang telah kita setting tekan Enter maka akan masuk pada menu remote node setup yang dimana akan melihat hasil settingngan seperti terlihat seperti Gambar 3.17


(55)

Lalu disini kita tekan escape untuk kembali ke menu utama terlihat pada Gambar 3.18

Gambar 3.18 Main Menu

Sekarang kita masuk pada menu 24, maka akan terlihat seperti Gambar 3.19

Gambar 3.19 Menu 24 System Maintenance

Pada menu ini kita hanya mengkonfigurasi remote managementnya (no 11) yang akan diperlihatkan pada jendela baru yang terdapat beberapa pilihan yang dimana


(56)

kita akan mengubah settingan server access, sehingga akan terlihat jelas pada Gambar 3.20

Gambar 3.20 Menu 24.11 RMC

Pada remote management, kita memanage telnet, ftb dan webserver. Dalam hal ini kita akan mengubah settingan server access dari telnet,ftb dan webserver dengan ALL.

Dan selanjutnya tekan ENTER , maka akan masuk pada menu berikutnya yaitu seperti yang terlihat seperti Gambar 3.21


(57)

lalu kita kembali menekan escape untuk kembali ke menu utama yaitu seperti terlihat pada gambar 3.22

Gambar 3.22 Main Menu


(58)

Setelah melaksanakan kerja praktek terhitung dari tanggal 30 juli -30 agustus 2009 di PT. Telkom bagian divisi Multimedia, dapat menulis kesimpulan:

a. Dapat mengetahui sistem kerja dari teknologi ADSL

b. Dapat mengetahui cara penerapan teknologi ADSL yang terdapat pada modem DSLAM

c. Dapat mengetahui cara men-setting modem DSLAM bermerk Zyxel d. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang NMS dan implementasi NMS

pada Divisi Multimedia PT. Telkom Tbk.

4.2 Saran

Sebaiknya, secara periodik dilakukan survey dan pengecekan data pada Modem baik pelanggan maupun di gudang agar tidak terjadi kerancuan pada data tertulis di database telkom dengan keadaan yang sebenarnya. Sehingga jika terjadi gangguan, modem yang bermasalah dapat segera dicari dan diketahui alamatnya untuk dilakukan perbaikan segera.


(59)

1. Ikbal, Iskandar. 2009. Modul Kuliah Jaringan Komputer. UNIKOM. Bandung. 2. K.S, Mira. 2009. Modul Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. UNIKOM. Bandung. 3. Witanti, Wina. 2009. Modul Kuliah Interaksi Manusia dan Komputer. UNIKOM.

Bandung.

4. Umayasa,Ketut.2009.Pedoman KP.TELKOM.Bali 5. Wrox. Professional. Joomla. Oct. 2007. pdf

6. Prentice. Hall. Joomla!. A.User's. Guide.Building. A. Successful. Joomla!. Powered. Website. Dec.2007. chm

Link

1. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10%3Ajaringan&i

d=434%3Adslam-digital-subscriber-line-access-multiplexer&option=com_content&Itemid=15

2. http://myadhit.co.cc/2009/02/04/seputar-teknologi-adsl/ 3. http://ajidedim.wordpress.com/teknologi-islami/technology/


(60)

Nama : I Putu Adnyana

Tempat tanggal lahir : Bangli, 30 September 1985

Alamat : Jl CiungWanara No 18 Dago, Bandung 40132

Agama : Hindu

Kewarganegaraan : Indonesia Telepon : 022-2507350

Pendidikan

1. SDN 1 Sumerta Tahun 1993 - 1999

2. SLTPN PGRI 2 Denpasar Tahun 1999 - 2002 3. SMAN Dwijendra Tahun 2002 – 2005

4. Universitas Komputer Indonesia 2006 - ……..

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya.

Hormat Saya,


(1)

49

Lalu disini kita tekan escape untuk kembali ke menu utama terlihat pada Gambar 3.18

Gambar 3.18 Main Menu

Sekarang kita masuk pada menu 24, maka akan terlihat seperti Gambar 3.19

Gambar 3.19 Menu 24 System Maintenance

Pada menu ini kita hanya mengkonfigurasi remote managementnya (no 11) yang akan diperlihatkan pada jendela baru yang terdapat beberapa pilihan yang dimana


(2)

50

kita akan mengubah settingan server access, sehingga akan terlihat jelas pada Gambar 3.20

Gambar 3.20 Menu 24.11 RMC

Pada remote management, kita memanage telnet, ftb dan webserver. Dalam hal ini kita akan mengubah settingan server access dari telnet,ftb dan webserver dengan ALL.

Dan selanjutnya tekan ENTER , maka akan masuk pada menu berikutnya yaitu seperti yang terlihat seperti Gambar 3.21


(3)

51

lalu kita kembali menekan escape untuk kembali ke menu utama yaitu seperti terlihat pada gambar 3.22

Gambar 3.22 Main Menu


(4)

52 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kerja praktek terhitung dari tanggal 30 juli -30 agustus 2009 di PT. Telkom bagian divisi Multimedia, dapat menulis kesimpulan:

a. Dapat mengetahui sistem kerja dari teknologi ADSL

b. Dapat mengetahui cara penerapan teknologi ADSL yang terdapat pada modem DSLAM

c. Dapat mengetahui cara men-setting modem DSLAM bermerk Zyxel d. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang NMS dan implementasi NMS

pada Divisi Multimedia PT. Telkom Tbk.

4.2 Saran

Sebaiknya, secara periodik dilakukan survey dan pengecekan data pada Modem baik pelanggan maupun di gudang agar tidak terjadi kerancuan pada data tertulis di database telkom dengan keadaan yang sebenarnya. Sehingga jika terjadi gangguan, modem yang bermasalah dapat segera dicari dan diketahui alamatnya untuk dilakukan perbaikan segera.


(5)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

1. Ikbal, Iskandar. 2009. Modul Kuliah Jaringan Komputer. UNIKOM. Bandung. 2. K.S, Mira. 2009. Modul Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. UNIKOM. Bandung. 3. Witanti, Wina. 2009. Modul Kuliah Interaksi Manusia dan Komputer. UNIKOM.

Bandung.

4. Umayasa,Ketut.2009.Pedoman KP.TELKOM.Bali 5. Wrox. Professional. Joomla. Oct. 2007. pdf

6. Prentice. Hall. Joomla!. A.User's. Guide.Building. A. Successful. Joomla!. Powered. Website. Dec.2007. chm

Link

1. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10%3Ajaringan&i

d=434%3Adslam-digital-subscriber-line-access-multiplexer&option=com_content&Itemid=15

2. http://myadhit.co.cc/2009/02/04/seputar-teknologi-adsl/ 3. http://ajidedim.wordpress.com/teknologi-islami/technology/


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : I Putu Adnyana

Tempat tanggal lahir : Bangli, 30 September 1985

Alamat : Jl CiungWanara No 18 Dago, Bandung 40132

Agama : Hindu

Kewarganegaraan : Indonesia Telepon : 022-2507350

Pendidikan

1. SDN 1 Sumerta Tahun 1993 - 1999

2. SLTPN PGRI 2 Denpasar Tahun 1999 - 2002 3. SMAN Dwijendra Tahun 2002 – 2005

4. Universitas Komputer Indonesia 2006 - ……..

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya.

Hormat Saya,