Auto Stretching Perbandingan Intervensi Auto Stretching Dan Active Isolated Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Otot Upper Trapezius Pada Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Kelautan Dan Perikanan Pemerintah Provinsi Bali.

2.4 Auto Stretching

2.4.1 Pengertian Auto stretching juga dikenal sebagai self-stretching karena tipe ini dilakukan sendiri oleh pasien secara aktif. Auto stretching adalah stretching otot pada posisi yang benar, yang dapat mencegah dan atau mengurangi kekakuan dan perasaan yang tidak nyaman. Auto stretching merupakan stretching yang efektif, karena berpengaruh terhadap semua otot yang membatasi gerakan. Teknik auto stretching merupakan aspek penting dari program latihan di rumah home programe dan merupakan penatalaksanaan terapi jangka panjang pada beberapa gangguan muskuloskeletal. Pemberian edukasi terhadap pasien tentang cara yang aman melakukan prosedur auto stretching di rumah sangat penting untuk pencegahan injuri kembali atau mencegah terjadinya disfungsi di masa akan datang Evjenth Olaf Hamberg Jean , 1997. 2.4.2 Indikasi dan kontraindikasi a. Indikasi pemberian auto stretching yaitu : 1. Pemendekan otot dan jaringan ikat 2. Keterbatasan gerak karena deformitas struktur skeletal 3. Kelemahan otot dan perubahan jaringan otot b. Kontraindikasi pemberian auto stretching yaitu : 1. Sedang mengalami patah tulang 2. Baru mengalami cidera 3. Terdapat pengurangan atau penurunan fungsi pada daerah pergerakan 4. Masih adanya tanda – tanda inflamasi akut atau proses infeksi di sekitar sendi 2.4.3 Adapun prinsip untuk mengaplikasikan auto stretching adalah sebagai berikut Evjenth Olaf Hamberg Jean , 1997: 1. Posisi badan dan kepala pasien tegak, pertahankan dalam kondisi stabil dan relaks 2. Latihan harus selalu terkontrol dan mempunyai dampak yang sesuai harapkan. 3. Otot atau grup otot harus dalam keadaan terulur di berbagai posisi dan memanjang sebisa mungkin sehingga dapat mencapai batas dari mobilitas normal. Prinsip-prinsip vital ini yang membuat auto stretching efektif dan aman. Auto stretching membantu bergerak dengan mudah dan lebih baik. Tidak ada reaksi perlindungan yang ditimbulkan dan tidak terdapat resiko overs tretch atau kerobekan pada otot jika stretching dilakukan secara perlahan dan lembut Evjenth Olaf Hamberg Jean , 1997. Gambar 2.6 : Auto Stretching pada Leher Sumber : Evjenth Olaf Hamberg Jean , 1997 2.4.4 Mekanisme Penurunan Intensitas Nyeri Otot Upper Trapezius dengan Pemberian Auto Stretching Pemberian auto stretching dapat mengurangi iritasi terhadap saraf Aδ dan saraf tipe C yang menimbulkan nyeri akibat adanya abnormal cross link. Mengaktifkan motor unit maksimal yang ada pada seluruh otot sehingga menstimulus golgi tendon organ, memudahkan pelemasan otot, meningkatkan LGS, aliran darah lancar, relaksasi, nyeri berkurang Apleton, 2006. Auto stretching merupakan stretching yang efektif, karena berpengaruh terhadap semua otot upper trapezius yang membatasi gerakan dan merupakan teknik peregangan dengan konsep kontraksi isotonik kontraksi dinamik Evjenth Olaf Hamberg Jean , 1997. Pada intervensi auto stretching akan terjadi mekanisme post isometric relaxation PIR. Post isometric relaxation yang mengacu pada pengurangan tonus otot agonis setelah kontraksi isometrik. Hal ini terjadi karena pengaruh reseptor stretch yang disebut golgi tendon organ pada otot agonis. Reseptor ini bereaksi terhadap overstretching otot oleh inhibisi otot yang selanjutnya berkontraksi. Hal ini secara natural melindungi reaksi terhadap regangan berlebih, mencegah ruptur dan memiliki pengaruh pemanjangan karena relaksasi yang terjadi tiba-tiba pada seluruh otot dibawah pengaruh stretching Chaitow, 2006. Gambar 2.7 : Post Isometric Relaxation Sumber: Chaitow, 2006 Dalam teknik ini, kekuatan kontraksi otot terhadap perlawanan yang sama memicu reaksi golgi tendon organ. Impuls saraf afferent dari golgi tendon organ masuk ke bagian dorsal spinal cord dan bertemu dengan inhibitor motor neuron. Hal ini menghentikan impuls motor neuron efferent dan oleh karena itu terjadi pencegahan kontraksi lebih lanjut, tonus otot menurun, yang menghasilkan relaksasi dan pemanjangan otot agonist sehingga nyeri dapat berkurang Chaitow, 2006.

2.5 Active Isolated Stretching

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LATIHAN ACTIVE ISOLATED STRETCHING Pengaruh Latihan Active Isolated Stretching dan Auto Stretching dalam Meningkatkan Fleksibilitas Otot Hamstring pada Penjahit di Desa Kaliprau.

0 1 15

SKRIPSI PENGARUH LATIHAN ACTIVE ISOLATED STRETCHING Pengaruh Latihan Active Isolated Stretching dan Auto Stretching dalam Meningkatkan Fleksibilitas Otot Hamstring pada Penjahit di Desa Kaliprau.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Active Isolated Stretching dan Auto Stretching dalam Meningkatkan Fleksibilitas Otot Hamstring pada Penjahit di Desa Kaliprau.

0 10 4

PENGAR Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Otot Upper Trapezius Kondisi Myofascial Trigger Point Syndrome Pada Pekerja Rental Komputer.

0 1 19

PENDAHULUAN Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Otot Upper Trapezius Kondisi Myofascial Trigger Point Syndrome Pada Pekerja Rental Komputer.

0 1 5

PENGAR Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Otot Upper Trapezius Kondisi Myofascial Trigger Point Syndrome Pada Pekerja Rental Komputer.

6 24 12

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA AUTO STRETCHING DENGAN Perbedaan Pengaruh Antara Auto Stretching Dengan Massage Dan Traksi Cervical Terhadap Nyeri Leher Karena Myostatic Upper Trapezius.

0 1 18

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA AUTO STRETCHING DENGAN Perbedaan Pengaruh Antara Auto Stretching Dengan Massage Dan Traksi Cervical Terhadap Nyeri Leher Karena Myostatic Upper Trapezius.

0 1 16

PERBEDAAN EFEK INTERVENSI STRAIN COUNTERSTRAIN DENGAN AUTO STRETCHING TERHADAP NYERI DAN DISABILITAS OTOT PADA KASUS SINDROMA MIOFASCIAL OTOT UPPER TRAPEZIUS

0 0 11

PERBEDAAN EFEK INTERVENSI STRAIN COUNTERSTRAIN DENGAN AUTO STRETCHING TERHADAP NYERI DAN DISABILITAS OTOT PADA KASUS SINDROMA MIOFASCIAL OTOT UPPER TRAPEZIUS

0 0 13