Perancangan Buku Fotografi Bingkai Rasa Manado

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU FOTOGRAFI BINGKAI RASA MANADO

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015 / 2016

Oleh :

Donny Karamoy 51910315

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

iii KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur yang dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya penulis diberikan kemampuan, kekuatan dan kemudahan sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan penelitian Tugas Akhir dengan judul "Perancangan Buku Fotografi Bingkai Rasa Manado" sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas Akhir jurusan Desain Komunkasi Visual Fakultas Desain pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan.Penulis berharap agar kelak laporan penulisan Tugas Akhir yang jauh dari sempurna ini akan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, 4 Januari 2015 Penulis,

Donny Karamoy 51910315


(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

KOSAKATA/ GLOSSARY ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II PEMBAHASAN MENGENAI MANADO DAN MAKANAN MANADO ... 4

II.1 Manado ... 4

II.1.1 Makanan Manado... 5

II.1.2 Makanan Manado Yang Selama Ini Dikenal Oleh Masyarakat ... 6

II.1.3 Kebudayaan Makanan Manado... 9

II.1.4 Tabel Makanan Manado ... 10

II.2 Objek Penelitian ... 13

II.2.1 Kuisioner ... 13

II.2.2 Responden ... 13

II.3 Analisa Permasalahan ... 14

II.4 Khalayak Sasaran ... 15


(6)

vii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 17

III.1 Strategi Perancangan ... 17

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 17

III.1.2 Pendekatan Komunikasi... 17

III.I.2.1 Pendekatan Visual ... 18

III.I.2.2 Pendekatan Verbal ... 18

III.1.3 Materi Pesan... 19

III.1.4 Gaya Bahasa... 19

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 19

III.1.6 Strategi Kreatif ... 20

III.1.7 Strategi Media ... 20

III.I.7.1 Media Utama ... 21

III.I.7.2 Media Pendukung ... 21

III.I.7.3 Media Promosi ... 23

III.1.8 Strategi Distribusi ... 24

III.2 Konsep Visual ... 25

III.2.1 Format Desain ... 26

III.2.2 Layout ... 27

III.2.3 Tipografi ... 30

III.2.4 Fotografi Makanan ... 33

III.2.5 Warna ... 34

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 36

IV.1 Pra Produksi ... 36

IV.1.1 Hardware (perangkat keras) ... 36

IV.1.2 Software (perangkat lunak) ... 36

IV.2 Teknik Produksi ... 37

IV.2.1 Media Utama ... 38

IV.2.2 Media Pendukung ... 67

IV.2.3 Media Promosi ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(7)

viii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 95


(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN I.1 Latar belakang

Beragam masakan bercita rasa khas daerah masing-masing mulai merambah di kota-kota besar seperti di Jakarta ataupun Bandung, beberapa diantaranya bahkan sudah menjadi menu favorit bagi para pecinta kuliner. Salah satu yang menjadi favorit dari sebagian para pecinta kuliner adalah masakan khas dari daerah Manado, makanan Manado sudah menjadi buah bibir di sebagian kalangan pecinta kuliner karena makanan asal daerah Sulawesi Utara ini sudah cukup dikenal walaupun ada beberapa dari masyarakat di kota-kota besar yang belum begitu mengenal makanan khas dari Manado ini. Dikarenakan makanan Manado hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja, tidak semua kalangan dapat menikmati makanan khas dari Sulawesi Utara ini.

Beberapa dari makanan Manado, ada yang memang hanya tersedia di Manado saja, karena beberapa rempah yang dapat dijadikan bahan makanan itu hanya tersedia di Manado saja atau hanya tumbuh di daerah Sulawesi Utara saja. Manado juga dikenal sebagai daerah penghasil rempah rempah ini pun yang dimanfaatkan oleh para penduduk asli untuk memanfaatkan rempah-rempah sebagai bahan untuk pembuat makanan yang nantinya akan menjadi sebuah cita rasa yang khas, tak jarang banyak dari pecinta kuliner menyebut makanan Manado adalah makanan yang banyak mengandung berbagai rempah.

Masyarakat Manado juga kerap membuat hidangan-hidangan yang terbilang ekstrem. Karena masyarakat Manado membuat makanan dari beberapa bahan baku yang jika dijual di beberapa kota besar diluar kota Manado tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi karena, sebagian mengandung daging dari beberapa hewan yang mungkin tidak lazim atau tidak untuk dikonsumsi, seperti hal nya daging tikus, kucing, anjing dan daging kelelawar. Tidak hanya hidangan yang ekstrem namun masyarakat Manado pun mempunyai prinsip dimana makanan yang akan disantap haruslah berasa pedas, karena jika tidak pedas maka makanan tersebut tidak sedap. Itulah pendapat dari masyarakat Manado mengenai makanan. Pedas pun tidak asal pedas namun juga mempunyai cita rasa yang khas


(9)

2 dihasilkan dari campuran berbagai rempah rempah. Sehingga dijadikan bahan pembuatan makanan yang bercita rasa khas makanan Manado.

Karena kebanyakan masyarakat di kota-kota besar seperti di Bandung lebih mengenal makanan Manado berbahan dasar dari berbagai hewan yang tidak lazim, maka makanan Manado harus mengalami penyesuaian agar dapat diterima oleh masyarakat di kota-kota besar seperti di Bandung, agar nantinya masyarakat dapat mengenal sendiri seperti apa cita rasa khas dari masakan yang berasal dari Sulawesi Utara ini.

Untuk itu diperlukan sebuah media yang dapat menginformasikan makanan Manado agar lebih diterima oleh masyarakat di kota Bandung, makanan Manado yang akan diperkenalkan adalah makanan yang sudah disesuaikan agar dapat menarik perhatian masyarakat di kota Bandung.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah yang ditemukan pada latar belakang maka ditarik beberapa permasalahan yang timbul dari makanan Manado adalah sebagai berikut:

 Cita rasa makanan Manado sangatlah bercita rasa khas namun belum tentu diterima oleh masyarakat di kota Bandung.

 Masyarakat di beberapa kota besar terutama kota Bandung sebagian belum pernah merasakan masakan Manado.

 Masyarakat memiliki rasa penasaran terhadap masakan Manado. I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka ditarik rumusan masalah adalah, makanan Manado yang akan diperkenalkan masih belum tentu diterima oleh masyarakat di kota Bandung. Juga belum dapat dinikmati oleh semua kalangan dikarenakan, makanan Manado yang selama ini dikenal hanya dinikmati oleh sebagian kalangan, tidak semua dari masyarakat di kota Bandung dapat menikmati makanan Manado.


(10)

3 I.4 Batasan Masalah

Dalam perancangan ini, materi ataupun konten pesan yang akan disajikan dalam buku fotografi lebih ditujukan kepada khalayak sasaran kelas ekonomi menengah ke atas yang berada di kota Bandung ataupun kota-kota besar lainya.

I.5 Tujuan Perancangan

Memperkenalkan makanan Manado yang telah disesuaikan untuk khalayak sasaran, serta menarik minat para pecinta kuliner khususnya masyarakat di kota Bandung dan masyarakat di beberapa kota-kota besar lainya.


(11)

4 BAB II

PEMBAHASAN MENGENAI MANADO DAN MAKANAN MANADO II.1 Manado

Manado merupakan sebuah kota yang terletak di bagian utara pulau Sulawesi. Kota yang dikenal akan keramah-tamahan penduduknya merupakan salah satu tujuan wisata dibagian Utara Indonesia, terlebih wisata bahari dan juga cita rasa kuliner nya.

Berdasarkan website Kota Manado, Manado terletak di ujung utara pulau Sulawesi dan Manado merupakan kota terbesar di Sulawesi Utara juga sebagai ibukota Provinsi. Secara geografis kota Manado terletak di antara 10 25 88 – 10

39 50 LU dan 1240 47 00 – 1240 56 00 BT., dan secara administratif

berbatasan dengan:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Minahasa

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa

 Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi

Kota Manado didiami oleh beberapa etnis besar dari Sulawesi Utara diantaranya Minahasa, Bolaang Mongondow dan Sangihe-Talaud dan berbagai golongan agama dengan mayoritas penduduk Kota Manado beragama Kristen. Meskipun Kota Manado didiami oleh berbagai etnis dan berbagai golongan agama namun masyarakat Kota Manado selalu hidup rukun dan damai. Slogan Torang Samua Basudara seolah semakin memperkuat kerukunan hidup masyarakat di Kota Manado. Tak heran jika beberapa tokoh bangsa mengatakan bahwa Manado merupakan miniatur Indonesia.


(12)

5

Gambar II.1: Logo Kota Manado

Sumber: http://www.seputarsulut.com/wp-content/uploads/Logo-Kota-Manado.jpg (2 november 2015)

II.1.1 Makanan Manado

Manado tidak hanya dikenal dengan wisata bahari nya yang masih terjaga dan juga keramahan para penduduknya namun Kota yang terletak di Sulawesi Utara ini juga mempunyai cita rasa makanan yang sudah dikenal oleh beberapa masyarakat luas di indonesia maupun di luar Indonesia. Beberapa diantaranya sudah diperjualbelikan diluar kota Manado dikarenakan cita rasa nya yang membuat para pecinta kuliner yang belum merasakan makanan ini menjadi penasaran dan ingin merasakan makanan ini.

Makanan Manado bukanlah makanan yang selama ini belum dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Bahkan makanan Manado tidak lagi sulit untuk ditemui di beberapa kota-kota besar, beberapa rumah makan yang menjual masakan khas dari Manado memberi kesempatan pada masyarakat untuk mencoba cita rasa khas dari makanan Manado. Pada umumnya makanan Manado yang ada di Bandung belum mengalami penyesuaian yang disesuaikan dengan masyarakat di kota Bandung. Terkadang kondisi ini menjadi suatu dampak yang membuat makanan Manado tidak dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Salah satu kendala adalah dari bahan baku pembuatan makanan Manado yang memang sebagian besar menggunakan daging babi, atau beberapa daging yang mungkin tidak lazim jika dikonsumsi oleh sebagian orang diluar kota Manado.


(13)

6 Tidak hanya daging babi yang di jadikan hidangan namun beberapa hewan pun dijadikan kuliner ekstrem oleh masyarakat disana, adapula daging anjing, daging tikus, kelelawar dan kucing serta berbagai daging dari hewan yang biasanya bukan untuk dikonsumsi, karena sebagian besar penduduk Manado beragama kristen yang menurut pandangan atau ajaran agama kristen tidak memiliki larangan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung apapun, dan memang masyarakat Manado sendiri memilik kebiasaan menyantap daging yang tidak lazim dan menjadi suatu kebiasaan hingga kini.

Namun tidak semua makanan olahan asal dari Sulawesi Utara ini tidak dapat dikonsumsi oleh semua kalangan beberapa diantaranya mengandung daging atau pun olahan berbagai rempah-rempah dan kandungan makanan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan, diantaranya adalah, ayam rica-rica, bubur Manado atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Manado adalah tinutuan lalu nasi jaha, pisang goroho, lalampa dan masih banyak lagi.

II.1.2 Makanan Manado yang selama ini dikenal oleh masyarakat

Berikut ini adalah 3 makanan yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Manado, 3 makanan ini merupakan makanan yang paling dicari ketika berkunjung di Manado namun adapula yang sudah menjual makanan ini di beberapa kota besar seperti di Bandung atau Jakarta berikut 3 makanan yang menjadi ciri khas masakan Manado :

 Bubur Manado

Berdasarkan penuturan dari masyarakat Manado yang umurnya sudah lanjut. Pada saat jaman dahulu ketika penjajahan Belanda berlangsung. Masyarakat Manado yang memang pada saat itu kondisi ekonomi mereka sangatlah rendah. Sehingga untuk membeli bahan bahan pokok untuk kebutuhan pangan pun sangat sulit.


(14)

7 Gambar II.2 Bubur manado

Sumber:https://Tinutuan_bubur_Manado.JPG (5 Oktober 2015) Karena adanya kondisi ekonomi yang buruk pada saat itu, masyarakat Manado memanfaatkan apa yang ada di sekitar lingkungan dimana mereka tinggal seperti sayur-sayuran dan dicampur dengan nasi putih. Lalu kemudian dimasak semua bahan makanan untuk dijadikan bubur Manado atau yang biasa disebut Tinutuan oleh masyarakat Manado.

Seiring berjalan nya waktu bubur Manado tidak hanya disajikan menurut kebudayaan masyarakat Manado, namun bubur menado pun dimasak dan dihidangkan tidak hanya kepada orang orang yang tidak mampu, melainkan sudah menjadi makanan favorit semua kalangan.

 Nasi Jaha

Penganan yang satu ini tentu sudah tidak asing bagi para penduduk di Manado, namanya adalah nasi jaha.

Gambar II.3 Nasi Jaha


(15)

8 Rumangkang.A (2015) nasi Jaha sendiri berasal dari kata : Nasi dan Jahe. Makanan ini tergolong makanan ringan, oleh karena terbuat dari campuran beras ketan kemudian dibumbuhi dengan jahe lalu diendapkan dengan perasan santan kelapa, dimasukkan dalam bambu selanjutnya dipanggang diatas bara api.

Di luar kota Manado makanan yang satu ini biasa disebut Lemang, cara pembuatanya pun sama yaitu beras ketan dimasukan kedalam bambu lalu dibakar menggunakan kayu bakar, perbedaan Lemang dan nasi Jaha terdapat pada cita rasa yang lebih terasa pada nasi Jaha dikarenakan nasi Jaha mempunyai proses pengolahan bumbu yang amatlah rumit. Rempah-rempah yang digunakan untuk membuat makanan yang satu ini amatlah banyak, lalu rempah-rempah tersebut ditumbuk dan dijadikan satu lalu di peras dan air perasan rempah-rempah tersebut dijadikan bumbu utama yang nantinya akan dimasukan kedalam bambu yang masih muda berikutnya beras ketan pun ikut dimasukan.

Makanan yang satu ini tidak mudah ditemui karena makanan ini hanya ada pada hari-hari tertentu seperti pada saat upacara adat, pernikahan, ataupun hari raya besar seperti natal.

Nasi jaha pun mempunyai sejarah, pada saat jaman dahulu rata-rata masyarakat kota Manado adalah seorang nelayan atau pekerja yang bekerja jauh dari tempat tinggalnya, Biasanya para nelayan atau pekerja ini memasukan makanan yang dibuat di rumahnya ke dalam bambu dan bambu tersebut dijadikan tempat penyimpanan makanan selama nelayan atau pekerja tersebut sedang bekerja.

 Ayam Rica – Rica

Ayam rica-rica adalah salah satu hidangan yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Dalam bahasa Manado, rica berarti cabai. Jadi ayam rica-rica tentunya adalah olahan ayam yang bercita rasa pedas. Selain ayam, bahan lain yang bisa dimasak dengan bumbu rica adalah seafood. Tentu saja tetap dengan cita rasa pedas dan segar.

Resep ayam rica rica ini merupakan salah satu resep warisan khas Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara. Rasanya yang pedas dari makanan ini akan mengguggah selera siapapun yang ingin menyantap nya, penggunaan bahan


(16)

9 rempah dalam makanan ini cukup banyak sehingga membuat rica rica lebih terasa nikmat dan mempunyai cita rasa yang sangat khas.

Gambar II. 4 Ayam rica-rica

Sumber : http://resepcaramemasak.info/wp-content/uploads/2014/04/Ayam-Bakar-Rica-Rica.jpg (5 Oktober 2015)

Rasa segar bisa didapat dari perasan air jeruk nipis yang dilumurkan ke ayam. Bumbu-bumbu yang diperlukan sebenarnya cukup sederhana, antara lain adalah bawang merah, bawang putih, jahe, serai dan aneka daun yang bisa menambah cita rasa. Daun yang digunakan diantaranya adalah kemangi, daun kunyit, daun jeruk, daun bawang dan daun pandan.

Makanan yang satu ini sudah dikenal oleh masyarakat di Indonesia dikarenakan cita rasa nya yang pedas dan mengguggah selera. Rica rica sendiri mempunyai arti dalam bahasa Manado Rica yang artinya cabai kemudian digabungkan dengan ayam yang dimasak bersamaan sehingga rasa pedas akan meresap hingga ke daging ayam. Inilah yang menyebabkan makanan ini diberi nama ayam rica rica dikarenakan cita rasa nya yang begitu pedas.

II.1.3 Kebudayaan Makanan Manado

Berbagai makanan daerah di Indonesia memiliki sejarah dan kebudayaan nya masing masing dalam hal makanan, Kota Manado pun mempunyai Kebudayaan di setiap hidangan nya. Dan ini merupakan suatu kebudayaan asli Manado pada


(17)

10 jaman dulu yang beberapa dianyaranya hingga kini masih dilakukan oleh para penduduk-nya.

Berdasarkan cerita tempo dulu Tinutuan atau Bubur Manado tercipta karena keadaan ekonomi masyarakat di Manado sangat buruk, dan akhirnya menjadikan sayuran-sayuran di sekitar rumah makanan yang dicampurkan dengan sedikit beras, dan terciptalah bubur Manado. Benar dan tidaknya penciptaan bubur manado 1 hal yang sangat berarti adalah betapa mudahnya kita membuat makanan yang sederhana tetapi sehat dan bergizi .

Masyarakat Manado juga dikenal sebagai pecinta kuliner ber-cita rasa pedas inilah yang juga membuat ayam rica-rica dikenal oleh masyarakat di Indonesia sebagai makanan yang pedas, Kebudayaan menciptakan suatu makanan pedas ini terus dijaga oleh penduduk Manado hingga tidak hanya makanan utama saja yang mengandung cita rasa pedas melainkan beberapa makanan ringan pun tidak terasa enak apabila tidak pedas begitu pendapat masyarakat Manado.

Manado mempunyai kebudayaan kebudayaan yang mengandung nilai nilai keagamaan yang menyangkut dengan makanan, diantaranya adalah nasi jaha. Nasi jaha merupakan penganan khas yang khusus dihidangkan atau hanya dibuat pada hari hari tertentu sperti pada hari panen sebagai ucapan syukur para petani dan masyarakat Manado juga sebagai menu pelengkap di hari raya natal. Selain itu menurut cerita para orang orang tua di Manado, Nasi Jaha pun Memiliki kebudayaan dimana kebanyakan dari masyarakat Manado adalah seorang pekerja atau nelayan juga pelaut atau perantau yang bepergian ke luar daerah, mereka menjadikan bambu sebagai media penyimpanan makanan mereka. Mereka terbiasa menyimpan nasi atau makanan lain nya ke dalam bambu untuk persediaan makanan mereka ketika mereka bekerja.

II.1.4 Tabel Makanan Manado

Penulis mencari data mengenai makanan Manado yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan yang khusus atau hanya orang tertentu saja yang dapat menikmati makanan ini karena sebagian makanan Manado adapula yang mungkin


(18)

11 tidak lazim jiga dipasarkan di luar kota Manado . Berikut ini adalah data makanan manado yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan yang tidak:

Tabel II.1 Tabel Makanan Manado (Sumber: dokumentasi pribadi,2015)

Nama Makanan Khusus Semua kalangan

Babi Kecap Khusus

Mujair Tinorangsak Semua kalangan

Posana Khusus

Tinutuan Semua kalangan

Rw / B1 Khusus

Tikus Pedas Khusus

Babi Guling Khusus

Panada Semua kalangan

Kelelawar kuah santan

Khusus

Brenebon (Sup

Kacang Merah)

Semua kalangan

Ayam Rica Rica Semua kalangan

Ayam Woku Semua kalangan

Koyabu Semua kalangan

Nasi Jaha Semua kalangan

Cakalang fufu Semua kalangan

Ikan Garo rica Semua kalangan

Ikan Anggur manis Semua kalangan

Kuah asang Semua kalangan

Pisang goroho Semua kalangan

Binte biluhuta Semua kalangan


(19)

12

Sup Daun Gedi Semua kalangan

Klappertart Semua kalangan

Sambal roa Semua kalangan

Sambal Dabu dabu Semua kalangan

Sayur daun pepaya Semua kalangan

Pie coconut cream

Sop Babi Khusus

Mujaer woku Semua kalangan

Ikan mas rica rica Semua kalangan

Jumlah 30 Makanan 8 Makanan 22 Makanan

Dari data tabel di atas terdapat 30 menu yang mudah ditemui di kota manado , beberapa diantaranya sudah ada berbagai kota besar . Tabel diatas menunjukan berbagai olahan makanan asal Manado yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan yang khusus yaitu hanya orang tertentu saja yang dapat menikmati makanan Manado.

Terdapat 8 makanan yang hanya dapat dikonsumsi oleh sebagian orang karena mungkin makanan ini tidak lazim dikonsumsi oleh sebagian orang.

Sedangkan 22 makanan Manado yang didapat data nya merupakan makanan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Makanan makanan tersebut kebanyakan hanya mengandung daging ayam dan ikan laut, karena di Manado untuk memperoleh ikan sangatlah mudah. Dan masyarakat manado mempunyai prinsip, apabila ikan sudah memasuki tempat penyimpanan dingin seperti kulkas dan freezer itu akan mengurungkan niat para konsumen untuk membelinya, karena jika sudah masuk kulkas, itu sudah tidak fresh atau tidak segar lagi menurut masyarakat Manado .

Beberapa makanan Manado yang teradapat pada tabel diatas, merupakan makanan yang memiliki cita rasa khas yang akan diangkat dan dibahas. Agar nantinya masakan Manado dapat diterima oleh khalayak sasaran.


(20)

13 II.2 Objek Penelitian

II.2.1 Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi beberapa pertanyaan kepada responden untuk kemudian pertanyaan tersebut dijawab langsung kepada responden, teknik penyebaran kuisioner dilakukan secara acak untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai masakan Manado yang selama ini dikenal ataupun yang belum dikenal.

II.2.2 Responden

Dalam perancangan ini, peneliti menetapkan 10 orang responden, dan keseluruhan responden adalah laki-laki dan perempuan yang mempunyai umur sesuai dengan khalayak sasaran, yaitu umur 25 tahun sampai dengan umur 40 tahun.

Sebagian besar observasi penelitian dilakukan di kota Bandung, hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk mempersempit ruang lingkup dan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Karena keterbatasan waktu, dan jarak tempat penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana ketertarikan khalayak sasaran terhadap masakan Manado.

Tabel II.2 klasifikasi responden berdasarkan hasil kuisioner (Sumber : Dokumentasi pribadi, 2015)

Klasifikasi Responden Usia Usia Muda 25 tahun Sampai dengan Usia Tua 40 tahun Pekerjaan

Mahasiswa 2 orang 1 orang

1 orang 2 orang 1 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang Jumlah Total Keterangan Total adalah responden yang memili-ki ketertari-kan terhadap masakan Manado Pegawai swasta Wiraswasta Pegawai Negri Ibu rumah tangga


(21)

14 Hasil Jawaban responden :

 Dari 10 orang responden yang diberi kuisioner semua memiliki pendapat masing-masing mengenai masakan Manado.

 Mahasiswa hanya 1 orang dari 2 orang responden yang jika dilihat dari jawaban nya di kuisioner memiliki ketertarikan terhadap masakan Manado

 Wiraswasta dan ibu rumah tangga sangat tertarik dengan adanya masakan Manado karena dari 4 responden yang diberi kuisioner semua jawaban nya mempunyai rasa penasaran dan ketertarikan terhadap masakan Manado

 Pegawai swasta dan pegawai negri hanya 2 orang dari 4 responden yang memiliki ketertarikan terhadap masakan Manado karena sebagian dari mereka kebanyakan mengkonsumsi makanan yang ada di sekitar lokasi pekerjaan mereka.

 Dari keseluruhan jawaban yang ada pada kuisioner 70% memiliki ketertarikan akan cita rasa masakan khas Manado.

II.3 Analisa Permasalahan

Untuk membantu menganalisa permasalahan yang ada, penulis membuat sebuah sampel makanan Manado lalu makanan Manado tersebut diberikan kepada beberapa orang di Bandung dan langsung di wawancara untuk mendapatkan tanggapan langsung mengenai makanan Manado yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Apa

Makanan Manado

- Mengapa

Karena makanan Manado masih belum dapat diterima secara langsung oleh masyarakat di kota Bandung karena masyarakat kota Bandung pun belum mengetahui cita rasa masakan khas daerah Sulawesi Utara ini.

- Dimana

Di kota Bandung untuk mempersempit ruang lingkup penelitian dan mempermudah penulis melakukan penelitian tentang masakan Manado jika dipasarkan di kota Bandung.


(22)

15 - Kapan

Penulis mengambil waktu siang hari dan malam hari, karena makanan sebagai sampel yang akan diberikan kepada responden adalah makanan berat.

- Siapa

Sampel makanan Manado ini akan diberikan kepada masyarakat kota Bandung dengan berbagai pekerjaan dan dari usia 25 sampai 40 tahun.

- Bagaimana

Penulis akan memberi sampel makanan kepada beberapa orang di kota Bandung dan langsung ditanyakan bagaimana cita rasa dari masakan Manado dan diberi beberapa pertanyaan terkait dengan masakan Manado.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan 5w+1H, maka penulis berupaya untuk mencari data mengenai ketertarikan terhadap masakan Manado, dan apakah masyarakat di kota Bandung dapat menerima adanya masakan Manado dan tertarik untuk merasakan cita rasa dari masakan Manado.

II.4 Khalayak Sasaran

Sasaran dari makanan Manado meliputi berbagai macam, jika dilihat dari segmen geografi, segmen demografi, segmen psikografi, dan segmen behavorial (perilaku masyarakat).

a. Geografi

Primer : Masyarakat yang berada di wilayah kota Bandung dan sekitarnya.

Sekunder : Masyarakat yang berada di wilayah kota-kota besar di Indonesia.

b. Demografi

Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan.

Umur : 25 tahun sampai dengan 40 tahun.

Agama : Semua agama.

Kelas Sosial : Lapisan masyarakat menengah sampai dengan menengah ke atas.


(23)

16 Pelajar dan sebagai-nya.

c. Psikografi : Psikografi terkait dengan minat dan harapan konsumen terhadap sebuah cita rasa khas tradisional dari makanan Manado.

d. Behavourial

(Perilaku Konsumen) : Menyukai hal-hal baru terutama dalam dunia kuliner dengan cita rasa pedas dan cita rasa khas dari makanan tradisional.

II.5 Solusi Perancangan

Setelah meninjau latar belakang permasalahan, landasan dan sumber-sumber teori yang mendukung, maka dapat diambil kesimpulan dari permasalahan yang ada, yaitu perlu adanya sebuah media yang dapat menginformasikan makanan Manado. Dalam perancangan ini media utama yang dipilih adalah buku fotografi. Dengan adanya buku fotografi ini, diharapkan pesan yang disampaikan dan disajikan dalam buku lebih disukai oleh khayalak sasaran, serta dapat menarik minat khayalak sasaran akan adanya makanan Manado.


(24)

17 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan merupakan acuan untuk memecahkan suatu masalah secara kreatif yang bertujuan untuk mencapai solusi yang tepat dan efektif. Untuk mencapai hasil perancangan yang dapat memecahkan masalah yang ada pada masakan Manado terutama di kota Bandung, maka strategi pendekatan secara visual maupun verbal mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses penyampaian pesan yang ingin disampaikan kepada target sasaran, agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan mudah diterima oleh masyarakat di kota Bandung.

Dalam hal ini, strategi yang akan dilakukan adalah merancang sebuah buku fotografi makanan yang memuat informasi mengenai masakan Manado. Berdasarkan fokus permasalahan, maka konten ataupun pesan yang nantinya akan disajikan dalam buku lebih di tujukan untuk masyarakat di kota Bandung.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi yang ingin disampaikan dalam perancangan buku fotografi makanan ini adalah, membuat masyarakat di kota Bandung dapat menerima adanya masakan Manado dan dapat juga membuat sendiri hidangan khas Manado, dengan ini masyarakat diharapkan dapat lebih dekat dan menerima adanya masakan ini.

Target keadaan yang diharapkan dari perancangan ini adalah :

 Masyarakat di kota Bandung dapat menerima adanya masakan Manado.

 Masyarakat di kota Bandung dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan masakan Manado, dan bisa membuat makanan Manado.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Dalam perancangan buku ini diperlukan strategi pendekatan komunikasi yang sesuai dengan karakteristik target khalayak, agar pesan ataupun informasi tentang masakan Manado yang nantinya disampaikan melalui buku ini dapat dengan


(25)

18 mudah diterima dan dimengerti oleh khalayak sasaran. Maka dari itu perlu dilakukan strategi pendekatan secara visual maupun verbal.

III.1.2.1 Pendekatan Visual

Strategi pendekatan visual merupakan salah satu cara untuk menyampaikan informasi yang ditampilkan dalam sebuah bentuk visual atau gambar. Pendekatan visual yang digunakan dalam perancangan buku fotografi makanan ini tentunya menggunakan gaya visual yang modern dan penyampaian materi pesan dalam bentuk fotografi atau fotografi makanan.

Gambar III.1 Gambar fotografi makanan Manado Sumber: foto pribadi (6 oktober 2015)

Pemilihan gaya modern pada visual fotografi makanan ini disesuaikan dengan target khalayak sasaran yaitu usia muda 25 tahun sampai dengan orangtua usia 40 tahun. Penggunaan visual fotografi makanan dimaksudkan untuk memudahkan penalaran khalayak sasaran dalam menangkap setiap pesan yang akan disampaikan.

III.1.2.2 Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dilakukan menggunakan pendekatan bahasa yang bersifat informatif, persuasif, dan mudah dimengerti oleh target khalayak. Maksud dari pendekatan verbal ini, selain dapat memberikan informasi langsung tentang masakan Manado, tetapi juga mengajak masyarakat di kota Bandung agar dapat membuat sendiri masakan Manado. Seperti yang terdapat pada jaket buku yaitu,


(26)

19 “Rasa Asli Manado” juga pada Pembatas Halaman “Manado Punya Rasa” dan pada resep “Rahasia Rasa Manado”, dan “Rasa Manado pada stading brosur. Dengan strategi komunikasi ini diharapkan masakan Manado dapat lebih mendekatkan kepada masyarakat kota Bandung dengan, sehingga pada akhirnya dapat menerima adanya masakan Manado.

III.1.3 Materi Pesan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, materi pesan yang akan disampaikan dalam buku fotografi masakan ini lebih di tujukan kepada usia muda 25 tahun sampai dengan orangtua usia 40 tahun. Karena konten yang ada pada buku fotografi makanan Manado adalah mengenai masakan Manado dan cara pembuatan masakan Manado.

III.1.4 Gaya Bahasa

Bahasa yang akan digunakan adalah Bahasa Indonesia dengan penyampaian komunikasi yang ringan, agar khalayak sasaran dapat dengan mudah mencerna apa yang dituliskan dalam buku.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan

Consumer Insight

Consumer Insight adalah menganalisa individu berdasarkan perasaan, dan keinginan konsumen yang mengarahkan pada tingkah laku. Dalam hal ini, khalayak sasaran yang ingin dituju berdasarkan segmentasi target primer dan sekunder yaitu:

a. Target primary

Masyarakat yang berada di wilayah kota Bandung dan sekitarnya dan ditujukan kepada usia muda 25 tahun sampai dengan orangtua usia 40 tahun. b. Target secondary


(27)

20

Consumer Journey

a. Target primary

Target menyukai hal-hal yang baru terutama dalam dunia kuliner dengan cita rasa pedas dan cita rasa khas dari makanan tradisional.

b. Target secondary

Target mempunyai rasa keingintahuan atau rasa penasaran dengan setiap adanya makanan tradisional.

III.1.6 Strategi kreatif

Strategi kreatif adalah ide yang dimunculkan untuk menunjang perancangan yang telah direncanakan. Konsep kreatif yang akan digunakan dalam perancangan buku ini berupa buku fotografi dengan penggayaan fotografi makanan modern dalam penyajiannya, buku akan diatur tata letak atau layout buku agar terlihat lebih menarik. Buku akan dikemas secara ekslusif yaitu dimasukan ke dalam bingkai lalu untuk pembelian 1 buku akan mendapatkan beberapa souvenir dan resep pembuatan masakan Manado.

Salah satu souvenir dari setiap pembelian 1 buku adalah resep pembuatan masakan Manado yang terdapat dalam sebuah toples hingga dapat memudahkan khalayak sasaran ketika ingin mencoba memasak masakan Manado di dapur.

III.1.7 Strategi Media

Media merupakan sarana yang penting bagi penyebaran informasi. Selain sangat berpengaruh dalam penyampaian informasi. Media juga sebagai alat perantara dan komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada target audience/sasaran. Untuk menyampaikan isi pesan tersebut kepada khalayak sasaran dan mencapai tujuan seperti yang diinginkan, haruslah mempertimbangkan sistem strategi media yang tepat.

Maka, untuk menunjang perancangan ini, pemilihan media yang akan digunakan terbagi menjadi dua bagian yaitu media primer dan sekunder. Media primer adalah media utama yang berisi informasi lengkap untuk disampaikan, sedangkan media sekunder adalah sebagai media pelengkap yang menunjang keberadaan


(28)

21 media utama. Dalam hal ini pertimbangan untuk pemilihan media sekunder dibagi menjadi dua kategori yaitu, media pendukung & media promosi.

III.1.7.1 Media Utama

Media utama yang akan dirancang adalah buku fotografi makanan”Bingkai Rasa Manado”. Konsep judul buku sendiri berasal dari media yang akan digunakan yaitu media fotografi yang memotret masakan Manado. Penyampaian pesan maupun informasi dalam bentuk fotografi tentunya lebih mudah untuk memperlihatkan bentuk visual kepada khalayak sasaran. Buku dipilih sebagai media utama karena informasi yang ingin disampaikan, bisa langsung diterima dan dilihat oleh target audience/khalayak sasaran. Selain itu, buku juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyampaian informasi secara audio visual, dimana buku dapat dimiliki oleh siapapun secara nyata, dan juga dapat dibaca dimana saja dan kapan saja. Buku ini juga diberi pengemasan khusus agar nantinya dapat menarik perhatian khalayak sasaran karena pengemasan buku yang dimasukan kedalam sebuah bingkai kayu.

III.1.7.2 Media Pendukung

Media Pendukungdigunakan sebagai souvenir dari setiap pembelian buku setelah buku ini nantinya dipublikasikan kepasaran/ khalayak ramai. Selain bersifat informasi, pada media ini juga berfungsi untuk mengingatkan kembali (reminding) pesan berupa foto yang sudah disampaikan dalam buku. Adapun media pendukung tersebut adalah :

 Buku Memo

1. Latar belakang pemilihan media

Buku ini juga dapat berfungsi sebagai media pencatatan apapun yang ingin dituliskan, tujuan utamanya adalah bagi pemilik buku ini nantinya dapat menggunakan buku ini salah satunya untuk mencatat.

2. Bentuk dan visual

Visual utama yang akan ditampilkan dalam media ini adalah berupa fotografi makanan dan juga halaman kosong yang disediakan untuk mencatat juga dilengkapi dengan kalender tahun 2016.


(29)

22

 Pembatas Halaman

1. Latar belakang pemilihan media

Media ini dipilih berdasarkan kegunaan media ini sendiri yaitu sebagai pembatas halaman yang mempunyai fungsi untuk membatas halaman dimana pembaca terkakhir membaca buku ini.

2. Bentuk dan visual

Visual utama yang akan ditampilkan dalam media ini adalah beberapa fotografi makanan pada tampak depan dan tipografi bertuliskan Manado punya rasa pada tambak belakang.

 Toples Resep

1. Latar belakang pemilihan media

Media ini merupakan salah satu media yang akan mempermudah khalayak sasaran ketika ingin mencoba memasak sendiri masakan Manado, media ini dipilih karena dari segi ukuran dapat dibawa kemana saja, selain itu khalayak sasaran tidak perlu repot untuk membawa buku ke dapur jika ingin membuat masakan Manado cukup dengan membawa toples ini yang didalam nya terdapat beberapa resep yang ada pada buku.

2. Bentuk dan visual

Visual utama yang akan ditampilkan dalam media ini adalah toples yang didalamnya terdapat resep berukuran A6 yang

Voucher

1. Latar belakang pemilihan media

Media ini dipilih agar dapat menarik perhatian khalayak sasaran untuk mencoba langsung masakan Manado, media ini berisi mengenai informasi diskon yang didapat untuk digunakan pada saat berkunjung ke rumah makan rica-rica masakan khas Manado.


(30)

23 2. Bentuk dan visual

Visual utama yang akan ditampilkan dalam media ini adalah voucher diskon dengan bentuk yang kecil agar dapat dengan mudah dimasukan ke dalam dompet.

 Kalender

1. Latar belakang pemilihan media

Media ini juga dipilih sebagai media souvenir atau juga media pendukung yang mempunyai fungsi utama yaitu untuk melihat tanggal bulan dan tahun. Juga sebagai media pengingat akan masakan Manado.

2. Bentuk dan visual

Visual utama yang akan ditampilkan dalam media ini adalah tanggal bulan dan tahun 2016 dan juga beberapa foto makanan Manado.

III.1.7.3 Media Promosi

Media promosi ini digunakan pada saat buku telah dipublikasikan kepasaran atau khalayak ramai agar nantinya buku ini dapat diketahui oleh masyarakat pada umumnya. Pemilihan sarana untuk media promosi ini antara lain:

 Poster

Merupakan media informasi yang dapat menampung banyak informasi singkat dan mudah dipahami. Pemilihan poster karena informasinya mudah dijangkau oleh masyarakat. Poster dirancang untuk menarik perhatian sekaligus menyampaikan informasi langsung ketempat dimana target sasaran berada.

 Photoblok/kanvas

Sama halnya dengan media poster, photoblok digunakan sebagai media pendukung dan promosi yang akan menarik perhatian dari khalayak sasaran karena bentuknya yang jarang ditemui di toko buku dan juga pesan yang ditampilkan berupa fotografi makanan dalam bentuk kolase dan beberapa konten untuk menarik khalayak sasaran. Penempatan photoblok ditempatkan


(31)

24 didepan toko buku atau juga dapat ditempatkan berdekatan dengan tangga di toko buku.

Flyer

Flyer juga merupakan salah satu media promosi yang akan dipakai, Visual yang terdapat dalam flyer yaitu berisi informasi mengenai buku “Bingkai Rasa Manado” beserta informasi dan konten pelengkap lainnya.

Standing Brosur

Merupakan sebuah media yang digunakan untuk promosi dan ditempatkan di dekat buku”Bingkai Rasa Manado” ketika dipajang nantinya.

Photoframe

Media ini juga dilipih sebagai media promosi yang juga sebagai elemen pemanis ketika buku “Bingkai Rasa Manado” dipajang di toko buku, terdapat dua photoframe ukuran 8r 20cm x 25cm dan 19cm x 10cm.

III.1.8 Strategi Distribusi

Agar informasi tentang fotografi makanan Manado ini sampai pada target sasaran, maka perlu adanya strategi dalam mendistribusikan buku fotografi yang dibuat. Untuk itu, strategi pendistribusian buku fotografi ini akan dilakukan dengan cara bertahap, dengan diberi adanya souvenir pada edisi promo yang akan diberlakukan selama 3 bulan lalu harga buku akan diturunkan seiring berakhirnya waktu edisi promo dan setelah berakhir masa promo maka souvenir dan media pendukung tidak akan disertakan dalam setiap pembelian buku. Dan diprioritaskan disebar di wilayah kota Bandung khususnya ditoko buku dikota Bandung. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui dimana buku ini tersedia dan lebih terorganisir dalam penempatan medianya.

Waktu Penyebaran Media

Berikut merupakan tabel dari lokasi-lokasi strategis yang menjadi target penyebaran dan penempatan media beserta waktu penyebarannya:


(32)

25 Tabel III.1 Distribusi Penyebaran Media

(sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

III.2 Konsep Visual

Visual yang akan dibuat dalam perancangan buku fotografi makanan ini mengacu kepada judul konten ataupun tema informasi yang disampaikan dalam setiap halaman buku. Informasi yang disampaikan berupa masakan Manado, beserta penjelasan mengenai beberapa makanan Manado dan cara pembuatannya.

Media

Tempat/Lokasi

Penyebaran

Buku +

Media

Pendukung

Toko buku

gramedia

Waktu Penyebaran Media

2016

Januari

Minggu

ke

1 2 3 4

Minggu

ke

Minggu

ke

Februari

Maret

1 2 3 4 1 2 3 4

Toko buku Gramedia & Toko Buku lainnya di Bandung

Media

Tempat/Lokasi

Penyebaran

Poster

Depan Toko

buku gramedia

Waktu Penyebaran Media

2016

Januari

Minggu

ke

1 2 3 4

Minggu

ke

Minggu

ke

Februari

Maret

1 2 3 4 1 2 3 4

Photoframe

Pintu Masuk/Tangga

Kasir

Flyer

Toko buku Gramedia & Toko Buku lainnya di

Bandung

Photoblok

Photorame

Standing brosur

Di tempat buku dipajang/Kasir Di tempat buku dipajang


(33)

26 Setiap informasi yang disampaikan dalam buku akan disajikan dengan menggabungkan beberapa unsur elemen grafis didalamnya agar tidak membosankan dan menarik perhatian khalayak sasaran, agar mudah dimengerti. Maka untuk menghasilkan visual buku fotografi makanan yang baik, dibutuhkan konsep visual yang matang untuk menghindari kesalahan dalam penyampaian pesan. Konsep visual yang dibuat meliputi lima hal, yaitu:

1. Format desain 2. Tata letak atau layout 3. Tipografi

4. Fotografi 5. Warna

III.2.1 Format Desain A. Ukuran Buku

Format desain yang akan dibuat dalam perancangan buku fotografi makanan ini berukuran A5, Pada bagian cover atau sampul halaman, bahan yang digunakan yaitu hardcover dan untuk jaket buku menggunakan bahan kertas art paper dengan laminasi glossy. Dengan ukuran yang standar, buku ini diharapkan lebih efektif untuk bisa dibawa kemana-mana.

Gambar III.2 Format ukuran buku 14,8 cm x 21,0 cm


(34)

27 B. Material

Jenis kertas yang digunakan untuk cover ataupun sampul pada buku menggunakan kertas art paper 210 gram, dengan laminasi glossy. Sedangkan untuk jaket buku menggunakan kertas art paper 210 gram dengan laminasi glossy dan untuk isi buku, jenis kertas yang akan dipakai adalah kertas art paper dengan ketebalan kertas 150 gram. Pemilihan kertas art paper dimaksudkan agar warna yang digunakan lebih timbul atau cerah dan bahannya pun lebih halus.

C. Kemasan buku

Kemasan pada buku “Bingkai Rasa Manado adalah dengan memberi sentuhan fotografi yaitu bingkai yang menjadi sebuah tempat untuk penyimpanan buku. Buku dikemas agar terlihat lebih menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk pengemasan buku menggunakan bahan kayu multiplek dan akrilik.

III.2.2 Layout

Karena buku fotografi makanan ini mempunyai elemen utama yaitu foto yang dapat bercerita maka itu perlu adanya layout atau tata letak yang dapat membuat buku fotografi makanan ini terlihat lebih menarik, serta juga perlu mempertimbangkan adanya proporsi, keseimbangan juga kontras, irama dan kesatuan.

Buku fotografi makanan ini menggunakan beberapa tehnik tata letak foto dan teks, menurut Katie Nielsen dalam (Photobook Layouts, 2008 h.39) yaitu dalam sebuah buku fotografi tata letak foto dan teks harus menggunakan beberapa tehnik agar tata letak foto dan teks lebih terlihat menarik, beberapa tehnik tersebut adalah:

- Full page photo : Halaman yang diisi foto penuh.

- Half page photo : Halaman yang diisi dengan foto yang berukuran setengah halaman.

- Inframe photo : Halaman yang diisi dengan foto yang dibuatkan bingkai agar mata tertuju pada foto


(35)

28 letaknya sehingga tata letak foto dan teks berbentuk seperti kolase.

Gambar III.4 Format layoutfull page photo (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Gambar III.5 Format layouthalf page photo (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)


(36)

29 Gambar III.6 Format layoutin frame page photo

(sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Gambar III.7 Format layoutcollage photo (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Maka, pengembangan tata letak disetiap halaman akan bervariasi, agar tidak jenuh dilihat dan terkesan dinamis. Layout dibuat dengan memadukan berbagai macam unsur grafis, yang meliputi foto,warna dan tipografi sehingga menjadi satu kesatuan layout yang disesuaikan dengan tema informasi yang disampaikan.


(37)

30 Jenis huruf atau font yang baik mengacu pada tingkat keterbacaan dan kemenarikan, jenis huruf tertentu bisa menciptakan kesan dan memberi karakter dari subjek atau pesan yang disampaikan, adapun jenis tipografi (font) yang penulis gunakan adalah:

 Arno pro

Font ini digunakan kerena tingkat keterbacaannya jelas dan formal namun terlihat elegan, hal ini sesuai dengan target sasaran yaitu usia 25 tahun sampai dengan usia 40 tahun. Penggunaan font ini lebih difungsikan sebagai body teks pada konten atau isi buku berukuran 12pt pada buku.

Aa Bb Cc Dd Ee FfGg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn

Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

!@#$%^&*()_+=

 Bodoni XT

Penggunaan font ini lebih difungsikan sebagai headline atau judul, karena karakternya yang mencerminkan kesan tegas. Berukuran 21pt pada buku juga pada halaman buku berkuran 9pt.

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn

Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

!@#$%^&*()_+=

 Vladimir script

Penggunaan font ini lebih difungsikan sebagai initial caps pada judul dan headline pada cover , font ini juga memberi kesan keindahan yang berhubungan dengan makanan yang difoto berukuran 60pt pada buku.

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn

Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz


(38)

31

!@#$%^&*()_+=

 Centaur

Penggunaan font ini lebih difungsikan sebagai headline pada cover buku, font ini digunakan karena mempunyai kesan yang tegas dan berukuran 21pt pada buku dan pada cover berukuran 60pt.

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn

Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

!@#$%^&*()_+=

Gambar III.8 Penggunaan font pada body teks, headline & initial caps (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(39)

32 Gambar III.9 Penggunaan font pada cover buku

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Penggunaan font pada cover buku menggunakan 2 jenis font yaitu jenis font serif dan font script, penggunaan kedua font ini pun memiliki karakter dimana font serif mempunyai karakter tegas yang sesuai dengan watak asli orang Manado dan font script mempunyai karakter keindahan juga kenikmatan yang dalam hal ini sebuah makanan adalah suatu keindahan yang diabadikan dalam sebuah potret di dalam buku.

III.2.4 Fotografi Makanan

Fotografi makanan yang diterapkan pada buku ini bukan hanya memotret sebuah makanan saja namun bagaimana makanan tersebut dapat memberi ketertarikan serta foto tersebut dapat bercerita mengenai unsur-unsur yang terdapat pada makanan serta cara pembuatan juga sejarah dan kebudayaan yang menyangkut dengan fotografi makanan Manado.

Gambar III.10 Pengambilan gambar foto makanan (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)


(40)

33 Gambar III.11 Hasil foto setelah proses editing

(sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

III.2.5 Warna

Warna yang ditampilan pada buku adalah warna yang berasal dari makanan yang difoto lalu digabungkan dengan layout atau tata letak. Penggunaan warna yang berasal dari foto memiliki kesan natural yang memberikan kesinambungan terhadap foto.

Warna yang digunakan berasal dari rempah dan juga background yang kontras dan elemen estetis, fungsi dari warna yang digunakan adalah untuk memberi keindahan serta keterbacaan pada teks. Berikut susunan warna yang digunakan pada buku bingkai rasa Manado:

 Merah: Warna ini memiliki peranan penting dan juga sebagain identitas dalam buku ini, merah melambangkan kesan keberanian yang juga merupakan ciri khas dari masyarakat Manado yang berani dalam memadukan rempah sehingga menciptakan cita rasa yang khas dan juga merah dalam buku ini mempunyai makna bahwa masakan Manado mempunyai cita rasa yang khas yaitu pedas.

 Hijau: Dalam buku ini warna hijau memiliki makna kelimpahan akan rempah-rempah masakan Manado maka itu penggunaan warna ini


(41)

34 diterapkan pada bagian III pada buku yang membahas resep pembuatan masakan Manado.

 Hitam: Warna hitam juga mempunyai peranan penting dalam buku ini yang diterapkan pada halaman makanan ekstrem Manado dimana pada halaman ini dibahas bagaimana sebuah makanan yang mungkin tak lazim namun menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi masyarakat Manado.

 Putih: Warna ini mempunyai makna kesederhanaan dan juga kebersihan dan warna ini mempunyai fungsi sebagai background yang juga diterapkan pada setiap halaman.

 Oranye : Warna oranye diterapkan pada halaman pertama yang juga mempunyai fungsi sebagai background dan mempunyai kesan kehangatan yang memiliki makna ke akraban yang ditujukan kepada khalayak sasaran.

 Krem: krem mempunyai warna yang mempresentasikan kelembutan juga klasik dan dalam buku ini penggunaan nya adalah sebagai background yang diterapkan pada halaman cita rasa masakan Manado yang merupakan resep dari jaman dulu dan masih terjaga hingga kini.

Gambar III.12 Skema warna yang digunakan dalam perancangan buku


(42)

36 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

Pada bab ini akan dibahas mengenai teknis produksi media yang digunakan dalam pembuatan buku fotografi makanan berjudul “Bingkai Rasa Manado”.

IV.1 Pra Produksi

Pra produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum tahap produksi dimana kegiatan ini merencanakan atau mencari ide cerita atau juga storytelling, riset data dan riset visual yang selanjutnya dikembangkan ke tahap produksi pembuatan karya.

Untuk mendukung dan mempermudah pada saat proses pelaksanaan pra produksi Ada beberapa perangkat yang digunakan, Berikut alat - alat yang dipakai saat pra produksi dan produksi:

IV.1.1 Hardware (perangkat keras)

Hardware adalah perangkat keras yang digunakan pada saat produksi pembuatan buku fotografi “Bingkai Rasa Manado”. Berikut peralatan yang digunakan:

 DSLR Camera eos 6d

 DSLR Camera eos 60d

 Lensa Canon ef 18-135mm f3.5-5,6

 Lensa fix Canon 50mm f1.8

 Lensa fix Canon 35mm f1.4 l usm

 Macbook pro 13 inch core2duo

 PC intel core I3 RAM 4 GB, IV.1.2 Software (perangkat lunak)

Software adalah perangkat lunak yang digunakan pada saat produksi pembuatan buku. Berikut peralatan yang digunakan:


(43)

37

 Adobe Lightroom CS4

Sebelum memasuki tahap produksi, tahap pertama yang harus dilalui dalam perancangan visual setelah mendapatkan data informasi yaitu:

 Konsep

Konsep ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, pada tahap ini untuk menentukan sebuah konsep perancangan yang akan dibuat, hal pertama yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah membuat sinopsis atau alur cerita atau strory line, pembuatan strory board,lalu disusun dalam checklist photo schedule kemudian dilakukan studi referensi visual dan metode penyampaian informasi yang akan digunakan.

 Pemotretan

Dalam tahap ini, pemotretan makanan dilakukan selama sehari, lalu pemotretan kedua dilakukan dengan cara hunting untuk penambahan foto yang akan dimasukan ke dalam buku.

IV.2 Teknik Produksi

Setelah melalui tahap pra produksi dilakukan tahap produksi, dimana tahap ini memproduksi apa yang sudah di rencanakan pada tahap pra produksi. adapun teknik pembuatan media berdasarkan pengelompokkan tahapan perancangan dalam buku ilustrasi ini adalah sebagai berikut:

 Pengolahan Gambar/editing dan Layouting

Setelah pemotretan dilakukan, langkah selanjutnya yaitu gambar diolah di komputer (tahap olah digital/editing), dan pembuatan buku fotografi ini diolah dengan menggunakan software editing foto, yaitu Adobe Lightroom Cs 4 kemudian untuk penyusunan layout menggunakan Adobe Illustrator Cs 6 . Pengolahan gambar secara keseluruhan meliputi proses editing dan layouting.


(44)

38 IV.2.1 Media Utama

 Buku Bingkai rasa Manado

Media buku digunakan sebagai media utama dikarenakan buku dapat menjabarkan informasi secara lebih rinci yang akan disampaikan kepada khalayak sasaran.

Cover

Ukuran : 14,8 cm x 21,0 cm

Bahan : Art Paper 210 gram laminasi glossy sama halnya dengan jaket buku.

Teknis Produksi : Visual menggunakan foto dan juga elemen estetik yang berbentuk bingkai sesuai dengan judul buku.

Gambar IV.1 Cover, jaket buku dan pengemasan buku (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Isi Buku

Ukuran : 14,8 cm x 21,0 cm

Bahan : Kertas art paper 150 gram


(45)

39 Illustrator, kemudian diaplikasikan kepada material Kertas art paper 150gram dengan sistem digital print.

Kemasan Buku

Ukuran : 18,5cm x 23cm (kayu)

18,5cm x 22cm (akrilik) 3mm (tebal akrilik)

Bahan : Kayu multiplek, akrilik dan dilapisi serat kayu hpl Teknis Produksi : Tahap pertama adalah pembuatan pola lalu setelah

itu kayu dibentuk seperti bingkai lalu dilapisi serat kayu hpl kemudian akrilik disesuaikan dengan bentuk dan ukuran bingkai dan dibuat jalur agar akrilik dapat bergeser untuk membuka bingkai setelah itu akrilik di laser agar tulisan “Bingkai Rasa Manado” nampak pada akrilik.

Gambar IV.2 Halaman editorial penerbit & Kata pengantar (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(46)

40 Gambar IV.3 Halaman Daftar Isi

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.4 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 1-2 (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)


(47)

41 Gambar IV.5 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 3-4

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.6 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 5-6 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(48)

42 Gambar IV.7 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 7-8

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.8 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 9-10 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(49)

43 Gambar IV.9 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 11-12

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.10 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 13-14 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(50)

44 Gambar IV.11 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 15-16

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.12 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 17-18 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(51)

45 Gambar IV.13 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 19-20

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.14 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 21-22 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(52)

46 Gambar IV.15 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 23-24

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.16 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 25-26 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(53)

47 Gambar IV.17 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 27-28

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.18 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 29-30 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(54)

48 Gambar IV.19 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 31-32

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.20 Isi buku bagian I (masakan Manado) halaman 33-34 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(55)

49 Gambar IV.21 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 35-36

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.22 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 37-38 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(56)

50 Gambar IV.23 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 39-40

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.24 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 41-42 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(57)

51 Gambar IV.25 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 43-44

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.26 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 45-46 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(58)

52 Gambar IV.27 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 47-48

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.28 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 49-50 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(59)

53 Gambar IV.29 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 51-52

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.30 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 53-54 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(60)

54 Gambar IV.31 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 55-56

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.32 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 57-58 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(61)

55 Gambar IV.33 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 59-60

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.34 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 61-62 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(62)

56 Gambar IV.35 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 63-64

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.36 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 65-66 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(63)

57 Gambar IV.37 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 67-68

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.38 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 69-70 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(64)

58 Gambar IV.39 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 71-72

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.40 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 73-74 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(65)

59 Gambar IV.41 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 75-76

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.42 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 77-78 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(66)

60 Gambar IV.43 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 79-80

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.44 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 81-82 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(67)

61 Gambar IV.45 Isi buku bagian II (makanan Manado terfavorit ) halaman 83-84

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.46 Isi buku bagian III (resep) halaman 85-86 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(68)

62 Gambar IV.47 Isi buku bagian III (resep) halaman 87-88

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.48 Isi buku bagian III (resep) halaman 89-90 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(69)

63 Gambar IV.49 Isi buku bagian III (resep) halaman 91-92

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.50 Isi buku bagian III (resep) halaman 93-94 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(70)

64 Gambar IV.51 Isi buku bagian III (resep) halaman 95-96

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.52 Isi buku bagian III (resep) halaman 97-98 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(71)

65 Gambar IV.53 Isi buku bagian III (resep) halaman 99-100

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.54 Isi buku bagian III (resep) halaman 101-102 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(72)

66 Gambar IV.55 Isi buku bagian III (resep) halaman 103-104

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.56 Isi buku bagian III (resep) halaman 105-106 (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)


(73)

67 Gambar IV.57 Isi buku bagian III (resep) halaman 107-108

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar IV.58 Isi buku dibalik lensa dan Daftar pustaka (sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

IV.2.2 Media Pendukung

Media Pendukung ini digunakan sebagai souvenir dari setiap pembelian buku setelah buku ini yang nantinya akan dipublikasikan atau dipasarkan.


(74)

68

 Buku Memo

Buku memo mempunyai fungsi utama yaitu sebagai media untuk mencatat. Cover : Cetak hardcoverart paper 210gram dan

dijilid dengan ring

Ukuran : A5

Isi : foto makanan Art Paper 210 gram, digital

priting , kertas untuk mencatat menggunakan Hvs laser.

Gambar IV.59 Memo cover (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Gambar IV.60 Isi memo (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)


(75)

69

 Pembatas Halaman

Mempunyai fungsi utama yaitu untuk membatas halaman ketika pembaca berhenti membaca.

Cetak : Cetak digital printing dan menggunakan kertas Art paper 210gram

Ukuran : 4 cm x 23,4cm

Gambar IV.61 Pembatas Halaman (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

 Toples Resep

Media ini dipilih untuk mempermudah khalayak sasaran ketika ingin mencoba memasak sendiri masakan Manado, bentuk nya yang kecil dapat memudahkan khalayak sasaran untuk membawanya ke dapur.

Cetak : cetak digital printing dan menggunakan kertas sticker cromo. Untuk penutup toples serta isi menggunakan kertas hvs laser.

Ukuran : Badan toples berdiameter 9cm dan tinggi 15cm sedangkan diameter 7cm untuk penutup toples dan 9cm x 4 cm untuk sticker pada badan toples


(76)

70 Gambar IV.62 Toples resep

(sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Voucher

Media ini juga mempunyai peranan penting agar khalayak sasaran tertarik untuk mencoba masakan Manado setelah membaca buku karena adanya diskon pada voucher ini, dan voucher ini pun berukuran kecil yang bertujuan agar dapat disimpan ke dalam dompet.

Cetak : cetak digital printing dan menggunakan kertas art paper 210gram.

Ukuran : 3cm x 10cm

Gambar IV.63 Voucher (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)


(77)

71

 Kalender

Mempunyai fungsi utama yaitu untuk melihat tanggal dan juga sebagai media pengingat akan adanya masakan Manado.

Cetak : cetak digital printing dan menggunakan kertas art paper 210gram. Print bolak balik nantinya

penggunaan kalender akan diberi posisi berdiri dan dilipat.

Ukuran : 29,7cm x 42cm (A3)

Gambar IV.64 kalender 2016 (sumber: dokumentasi pribadi, 2016) IV.2.3 Media Promosi

Media promosi digunakan pada saat buku telah dipublikasikan kepasaran / khalayak ramai agar dapat diketahui oleh masyarakat pada umumnya. Media ini ditempatkan di tempat best seller atau tempat promo di setiap toko buku.

 Poster

Poster dirancang untuk menarik perhatian sekaligus menyampaikan informasi langsung tentang distribusi penjualan buku kepada audiens.

Ukuran : 42 cm x 59,4 cm (A2)

Bahan : Kertas Art paper 210 gram


(78)

72 Gambar IV. 65 Poster

(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

Photoblok

Media ini mempunyai fungsi utama yaitu untuk memajang foto dan biasanya dipakai untuk keperluan pameran karya fotografi, namun kali ini media ini dipakai sebagai media yang dapat menarik perhatian khalayak sasaran. Dikarenakan bentuk yang dapat menarik perhatian khalayak sasaran ketika berada di toko buku dikarenakan bentuknya yang tidak pernah ditemui di toko buku, dan akan ditempatkan di depan toko buku atau di dalam buku atau juga di tangga pada toko buku

Ukuran : 60cm x 160cm

Bahan : photoblok dan cetakan foto print kanvas ukuran 16rp.


(79)

73

Gambar IV. 66 Photoblok (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Flyer

Flyer juga merupakan salah satu media promosi yang akan dipakai, Visual yang terdapat dalam flyer yaitu berisi informasi mengenai buku “Bingkai Rasa Manado” beserta informasi dan konten pelengkap lainnya. Media ini akan ditempatkan di tempat brosur atau di kasir.

Ukuran : 10 cm x 21 cm

Bahan : Art paper 150 gram


(80)

74 Gambar IV. 67 Flyer

(sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Standing brosur

Merupakan sebuah media yang biasa dijumpai di toko buku, media ini dipilih untuk menarik perhatian khalayak sasaran yang sedang berkunjung ke toko buku. Media ini ditempatkan di dekat buku dipajang.

Ukuran : A4

Bahan : Hvs dan akrilik


(81)

75 Gambar IV. 68 Standing brosur

(sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Photoframe

Media ini memberikan kesan pemanis ketika ditempatkan di toko buku, media ini juga memiliki bentuk yang mungkin jarang ditemui di toko buku dan media ini pun dapat menarik minat khalayak sasaran. Terdapat dua photoframe ukuran 8r 20cm x 25cm dan 19cm x 10cm. Media ini akan ditempatkan di daerah sekitar buku dipajang atau bisa ditempatkan di kasir. Ukuran : 8r 20cm x 25cm dan 19cm x 10cm.

Bahan : Bingkai kayu cat putih

Teknis : digital printing dan pemasangan foto pada bingkai

Gambar IV. 69 Photoframe (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)


(82)

76 DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ambarsari, R. (2015). Becoming A Food Photographer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hadiiswa, Michael, S (2015). Food Photography Memotret Makanan itu Mudah Jakarta: PT Wahyu Media.

Harahap, R. (2015). Telusur Manado. Jakarta: PT Media Elex Komputindo. Nielsen, K (2014). Photobook layouts. California: Lighthouse

Media Online :

Tumbuan, A.. Kota Manado Tersedia di http://www.manadokota.go.id [diakses 05 Oktober 2015]


(83)

(84)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Donny Karamoy

Tempat, Tanggal Lahir : Gorontalo, 24 Agustus 1990 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Status : Belum menikah

Agama : Kristen

Alamat : Jl Sekeloa gang loa II no 101f

Telepon : +6281910003073

Email : donnykaramoy90@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan

1998 - 2004 : SDN Tresnabudhi 04 Cimahi

2004 - 2007 : SMPK BPPK

2007 - 2010 : SMAK BPPK


(1)

73

Gambar IV. 66 Photoblok (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)

Flyer

Flyer juga merupakan salah satu media promosi yang akan dipakai, Visual yang terdapat dalam flyer yaitu berisi informasi mengenai buku “Bingkai

Rasa Manado” beserta informasi dan konten pelengkap lainnya. Media ini akan ditempatkan di tempat brosur atau di kasir.

Ukuran : 10 cm x 21 cm

Bahan : Art paper 150 gram Teknis : digital printing


(2)

74 Gambar IV. 67 Flyer

(sumber: dokumentasi pribadi, 2016)  Standing brosur

Merupakan sebuah media yang biasa dijumpai di toko buku, media ini dipilih untuk menarik perhatian khalayak sasaran yang sedang berkunjung ke toko buku. Media ini ditempatkan di dekat buku dipajang.

Ukuran : A4

Bahan : Hvs dan akrilik


(3)

75 Gambar IV. 68 Standing brosur

(sumber: dokumentasi pribadi, 2016)  Photoframe

Media ini memberikan kesan pemanis ketika ditempatkan di toko buku, media ini juga memiliki bentuk yang mungkin jarang ditemui di toko buku dan media ini pun dapat menarik minat khalayak sasaran. Terdapat dua photoframe ukuran 8r 20cm x 25cm dan 19cm x 10cm. Media ini akan ditempatkan di daerah sekitar buku dipajang atau bisa ditempatkan di kasir. Ukuran : 8r 20cm x 25cm dan 19cm x 10cm.

Bahan : Bingkai kayu cat putih

Teknis : digital printing dan pemasangan foto pada bingkai

Gambar IV. 69 Photoframe (sumber: dokumentasi pribadi, 2016)


(4)

76 DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ambarsari, R. (2015). Becoming A Food Photographer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hadiiswa, Michael, S (2015). Food Photography Memotret Makanan itu Mudah Jakarta: PT Wahyu Media.

Harahap, R. (2015). Telusur Manado. Jakarta: PT Media Elex Komputindo. Nielsen, K (2014). Photobook layouts. California: Lighthouse

Media Online :

Tumbuan, A.. Kota Manado Tersedia di http://www.manadokota.go.id [diakses 05 Oktober 2015]


(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Donny Karamoy

Tempat, Tanggal Lahir : Gorontalo, 24 Agustus 1990 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Status : Belum menikah

Agama : Kristen

Alamat : Jl Sekeloa gang loa II no 101f

Telepon : +6281910003073

Email : donnykaramoy90@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan

1998 - 2004 : SDN Tresnabudhi 04 Cimahi

2004 - 2007 : SMPK BPPK

2007 - 2010 : SMAK BPPK