UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DI MIN SEI MATI MEDAN LABUHAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS IV MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI

TERBIMBING DI MIN SEI MATI MEDAN LABUHAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

NINA HASANAH

NIM. 8136182036

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Nina Hasanah. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing di MIN Sei Mati Medan Labuhan Tahun Ajaran 2014/2015. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan aktivitas belajar melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing materi energi panas di kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan. (2) Meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing materi energi panas di kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan. Tekhnik pengumpulan data melalui observasi dan tes hasil belajar. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA. Aktivitas belajar siswa siklus I dengan rata-rata persentase skor sebesar 2,25 (13,79%) dengan kategori cukup dan aktivitas siswa pada siklus II sebesar 2,99 (89,65%) dengan kategori baik. Dengan demikian berdasarkan hasil tersebut maka terjadi peningkatan 75,86%. (2) Hasil belajar siswa kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan materi energi panas juga terjadi peningkatan. Berdasarkan hasil belajar siswa di siklus I dan siklus II diketahui bahwa nilai rata-rata tes dari 74,82 menjadi 83,79 dan ketuntasan belajar siswa di siklus I sebesar 65,51%, sedangkan di siklus II sebesar 89,65%. Dengan demikian, peningkatan yang terjadi antara ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 24,14%. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan.


(6)

ii

ABSTRACT

Nina Hasanah. Efforts to Increase Activity and Learning Outcomes Science Student Class IV Through Application of Guided Inquiry Model in Medan Labuhan MIN Sei Mati School Year 2014/2015. Thesis. Terrain: Graduate Program, State University of Medan.

This study aims to: (1) Increase the learning activity through guided inquiry learning model application of heat energy material in class IV MIN Sei Mati Medan Labuhan. (2) Improve science student learning outcomes through the application of guided inquiry learning model material heat energy in the fourth grade MIN Sei Mati Medan Labuhan. Techniques of collecting data through observation and tests of learning outcomes. Based on data analysis conclusions: (1) The inquiry learning model can improve students' learning activities in science learning process. Student learning activities in the first with an average percentage score of 2.25 (13.79%) with sufficient category and activity of students in second cycles of 2.99 (89.65%) in both categories. Therefore, based on these results it increased 75.86%. (2) The results of the fourth grade students MIN Sei Mati Medan Labuhan heat energy materials also increased. Based on the results of student learning in the first cycle and second cycle is known that the average test score of 74.82 into 83.79 and completeness of student learning in the first cycle of 65.51%, while in the second cycle of 89.65%. Thus, the increase that occurred between mastery learning students in the first cycle and second cycle amounted to 24.14%. Based on these results, it can be concluded that learning science by applying guided inquiry learning model can improve the activity and learning outcomes of fourth grade students MIN Sei Mati Medan Labuhan.

Keywords: Guided Inquiry Learning Model, Student Activities and Learning Outcomes.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.

Dalam penulisan tesis ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sahyar, MS. MM, selaku pembimbing I yang penuh kesabaran memberikan pengarahan dan bimbingan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

2. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberi bimbingan, arahan, dan kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini

3. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Unimed Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. A. Mun`in Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, yang telah banyak memberi motivasi sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

6. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar yang telah memberikan motivasi, serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

7. Bapak dan Ibu dosen PPs Unimed yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis.


(8)

iv

8. Bapak Drs. Misman, M.Pd, selaku Kepala Sekolah MIN Sei Mati Medan Labuhan dan seluruh guru yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data yang penulis perlukan untuk penyelesaian tesis ini. 9. Khususnya yang teristimewa orangtua tercinta, Ayahanda Muhlis dan Ibunda

Aisyah, yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun materil, berupa kasih sayangnya, motivasi, semangat serta do`a yang tak terhingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 10.Suami tercinta, Mirza Fahlevi Ginting, S.Pd.I. yang telah memberi

motivasi,do`a dan kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

11.Adinda tersayang, Shoumi Ramadhani dan Fitri Ramadhani yang telah memberikan semangat dan do`a sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

12.Tema-teman seperjuangan Program Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan motivasi dalam upaya menyelesaikan tesis ini.

13.Bang Putra sebagai staf Prodi Pendidikan Dasar PPs Unimed yang telah membantu segala urusan yang berkaitan dengan administrasi dalam perkuliahan dan penyusunan tesis ini.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini belum mencapai kesempurnaan seperti yang diharapkan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan tesis ini. Akhirnya, penulis berharap semoga tesis ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis.

Medan, Agustus 2015

Penulis

Nina Hasanah NIM. 8136182036


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang Masalah ... 1

B Identifikasi Masalah ... 5

C Batasan Masalah ... 6

D Rumusan Masalah ... 6

E Tujuan Penelitian... 6

F Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

A Kerangka Teori ... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Hasil Belajar ... 11

3. Aktivitas Belajar....……….. ... 14

4. Pembelajaran IPA di SD/MI……….. ... 16

5. Model Inkuiri Terbimbing ……… .. 18

6. Teori Belajar yang Mendasari Model Inkuiri Terbimbing ... 26


(10)

vi

C Kerangka Konseptual ... 32

D Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A Lokasi Penelitian ... 35

B Sabjek dan objek Penelitian ... 35

1. Subjek Penelitian ……… 35

2. Objek Penelitan ………... 35

C Jenis Penelitian ... 36

D Defenisi Operasional ... 36

E Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 36

F Teknik Pengumpulan Data ... 42

G Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A Hasil Penelitian ... 48

B Pembahasan Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Implikasi ... 77

C. Saran ... 77


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Nilai IPA Kelas IV MIN Sei MatiMedan Labuhan ... 3

Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan ... ... 35

Tabel 3. Daftar Observasi Aktivitas Siswa ... 43

Tabel 4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA Siklus 1 dan Siklus II ... 43

Tabel 5. Kriteria Keberhasilan Belajar Siswa Dalam % ... 46

Tabel 6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 53

Tabel 7. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 55

Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 56

Tabel 9. Persentase Nilai Tes Siswa Siklus I ... 57

Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 67

Tabel 11. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 68

Tabel 12. Hasil Belajar SiswaS iklus II ... 70

Tabel 13. Persentase Nilai Tes Siswa Siklus II ... 71


(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 37

Gambar 2 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 54

Gambar 3 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 56

Gambar 4 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Siklus I ... . 58

Gambar 5 Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 68

Gambar 6 Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 70


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 82

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 86

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan III ... 91

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siklus I ... 95

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 99

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 103

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan III ... 108

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar Siklus II ... 112

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan I ... 117

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II ...119

Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan III ... 122

Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan I ... 124

Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II ... 126

Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan III ... 128

Lampiran 15 Materi Energi Panas ... 130

Lampiran 16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I... 134

Lampiran 17 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ... 136

Lampiran 18 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan III ... 138

Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ... 140

Lampiran 20 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II ... 142


(14)

x

Lampiran 22 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 146

Lampiran 23 Tabulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 148

Lampiran 24 Tabulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 149

Lampiran 25 Tabulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan III... 150

Lampiran 26 Tabulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I... 151

Lampiran 27 Tabulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II... 152

Lampiran 28 Tabulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan III... 153

Lampiran 29 Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... ... 154

Lampiran 30 Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... ... 155

Lampiran 31 Nilai Tes Siswa Siklus I ... 156

Lampiran 32 Nilai Tes Siswa Siklus I ... 157

Lampiran 33 Dokumentasi Hasil Penelitian Siklus I ... 157


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan kepentingan masa depan. Pendidikan yang mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yangmampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problem kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi naruni atau potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk mengahadapi problem yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

Hal ini berarti di dalam pendidikan terdapat proses belajar mengajar, dimana belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi yang pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan dalam segala komponen pendidikan. Adapun komponen yang mempengaruhi


(16)

2

pelaksanaan pendidikan meliputi kurikulum, sarana dan prasarana, guru dan siswa,serta model pembelajaran yang tepat. Semua komponen tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Dalam usaha peningkatan keberhasilan dan kualitas pendidikan, pemerintah telah berupaya mewujudkannya melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas. Siswa lebih didorong untuk memiiki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berfikir kritis. Tujuannya adalah terbentuk generasi kreatif, inovatif, dan afektif. Siswa dituntut agar dapat mengkontruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya.Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam mencari tahu berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. IPA juga dapat dipelajari semua kalangan, termasuk di dalamnya anak-anak. Tetapi, pembelajaran IPA untuk anak harus disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak-anak karena struktur kognitif anak-anak-anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuan. Padahal mereka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih ketrampilan-ketrampilan proses IPA, sebab diharapkan akhirnya mereka berfikir dan memiliki sikap ilmiah. Maka, pembelajaran IPA dan ketrampilan proses IPA untuk mereka hendaknya dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.

Guru bukan sekedar memberikan informasi, tetapi mengembangkan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga siswa yang menerima informasi


(17)

3

dapat terlibat secara aktif. Namun ada kendala yang harus dihadapi disebabkan banyak hal yang tidak memadai. Kendala tersebut merupakan suatu faktor yang dapat menghambat proses belajar siswa, yang pada akhirnya dapat menurunkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, maka suasana belajar perlu diciptakan sedemikian rupa dengan jalan melibatkan siswa untuk ikut aktif mengikuti pelajaran. Sehubungan dengan kompetensi mengajar tersebut, maka seorang guru harus dapat memikirkan materi pelajaran yang akan disajikan pada siswa, konsep yang akan disampaikan dan pendekatan maupun model pembelajaran apa yang perlu digunakan dalam penyajian pokok bahasan pelajaran, serta kegiatan apa yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan intruksional yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan pada mata pelajaran IPA bahwa hasil belajar IPA dan aktivitas siswa masih rendah. Guru belum sepenuhnya melibatkan aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran,kurangnya interaksi antara guru dengan siswa pada proses pembelajaran, kurangnya pengetahuan guru tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran yang digunakan guru kurang melibatkan aktivitas siswa sehingga menimbulkan kebosanan siswa dalam belajar, kurangnya alat peraga untuk pembelajaran IPA.Meskipun guru yang bersangkutan berusaha mengajar dengan baik untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa, tetapi pada mata pelajaran IPA kelas IV di Min Sei Mati Medan Labuhan masih rendah.

Tabel 1. Data Nilai IPA Kelas IV MIN Sei MatiMedan Labuhan No Tahun Ajaran Tertinggi Terendah Rata-rata

1 2 3 2011-2012 2012-2013 2013-2014 6,75 8,00 8,50 3,75 4,00 5,10 5,20 6,81 7,09


(18)

4

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar IPA dalam 3 tahun terakhir belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Perolehan hasil belajar tersebut perlu dicermati untuk dilakukan pembenahan-pembenahan ke depan sehingga perolehan hasil belajar dapat lebih ditingkatkan lagi.

Pencapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari adanya perubahan perilaku. Untuk itu diperlukan model yang tepat dalam kegiatan pembelajarannya, dengan maksud untuk mengubah suasana kegiatan pembelajaran dari siswa pasif menjadi lebih aktif. Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara individu, sebab masing-masing anak mempunyai perbedaan di dalam pengalaman, kemampuan, dan sifat pribadi. Dengan adanya semangat belajar diharapkan dapat timbul kebebasan dan kebiasaan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya dengan penuh inisiatif, dan kreatif dalam pekerjaannya.

Suherman (2003:7), menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih bermakna (meaningfull), jika siswa tidak hanya belajar untuk mengatasi sesuatu (learning to know), tetapi juga belajar melakukan (learning to do), belajar menjiwai (learning to be), serta belajar bersosialisasi dengan sesama teman

(learning to live together). Dengan kata lain, siswa diberikan kesempatan untuk

mencoba sendiri mencari jawaban suatu masalah, bekerjasama dengan temannya sekelas, atau membuat sesuatu akan jauh lebih menantang dan mengarahkan perhatian siswa daripada apabila siswa hanya harus mencerna saja informasi yang diberikan secara searah. Untuk itu perlu diciptakan sistem lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar.


(19)

5

Untuk mencapai indikator tersebut guru harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan mampu menyajikan model pembelajaran yang menarik. Salah satu model pembelajaran yang akan menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing, karena peserta didik sendiri yang mengalaminya langsung sehingga dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan apa yang dipelajari tidak hanya berorientasi pada buku teks saja akan tetapi lebih menyentuh pada kebutuhan dan pengalamannya sehari-hari selama berintraksi dengan alam sekitarnya sehingga peserta didik dapat memecahkan permasalahan berdasarkan fakta dan pengamatan. Model inkuiri terbimbing dapat membantu guru dalam membimbing peserta didik mencapai tingkat pemahaman materi yang lebih tinggi dengan mengupayakan peserta didik aktif mencapai pemahaman materi tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa digunakan model inkuiri terbimbing. Model inkuiri terimbing berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah. Model pembelajaran ini menempatkan siswa mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

2. Guru belum sepenuhnya melibatkan aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran.


(20)

6

4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang melibatkan aktivitas siswa. 5. Kurangnya pengetahuan guru tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing. 6. Kurangnya alat peraga untuk pembelajaran IPA.

C. Batasan Masalah

Adapun batasan dalam masalah penelitian ini adalah penerapan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV di MIN Sei Mati Medan Labuhan?

2. Apakah model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di MIN Sei Mati Medan Labuhan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan aktivitas siswa kelas IV di MIN Sei Mati Medan Labuhan melalui penerapan model inkuiri terbimbing

2. Meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di MIN Sei Mati Medan Labuhan melalui penerapan model inkuiri terbimbing


(21)

7

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis :

a. Menambah wawasan keilmuan dalam mengembangkan model pembelajaran dalam pembelajaran IPA.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan mengenai model belajar dengan menggunakan model inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV di MIN Sei Mati Medan Labuhan.

2. Secara praktis, penelitian ini bisa bermanfaat bagi :

a. Siswa: (a)meningkatkan aktivitas siswa, (b) meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Guru :

- Mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksanaan pembelajaran menerapkan model inkuiri terbimbing .

- Meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan model pembelajaran Yang bervariatif dan inovatif.

c. Kepala Sekolah

Sebagai satu masukan atau solusi untuk mengetahui hambatan dan kelemahan penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya untuk memperbaiki dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi di kelas, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan


(22)

8

harapan akan diperoleh hasil prestasi yang optimal demi kemajuan lembaga sekolah.

d. Peneliti

- Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran


(23)

76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan selama proses pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswadalam proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri terimbing di kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan. Aktivitas belajar siklus I dalam proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri terbimbing di kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan diperoleh rata-rata persentase skor sebesar 2,25 (13,79%) kategori cukup dan aktivitas siswa pada siklus II sebesar 2,99 (89,65%) kategori baik. Dengan demikian terjadi peningkatan aktif belajar secara klasikal sebesar 75,86 %.

2. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan dengan menerapkan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Hasil tes siklus I menunjukkan skor rata-rata mencapai 74,82% dan pada siklus II rata-rata mencapai 83,79%. Dengan demikian skor rata-rata dari siklus I terjadi peningkatan 8,97%. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 65,51% dan pada siklus II persentase klasikal


(24)

77

mencapai 89,65%. Dengan demikian terjadi peningkatan pada persentase ketuntasan klasikal sebesar 24,14%.

B. Implikasi

Adapun implikasi hasil penelitian ini bagi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing membawa dampak positif yakni dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar IPA siswa dalam pembelajaran dikarenakan dalam model inkuiri terbimbing ini siswa dituntut untuk memahami konsep dan prosedur yang termuat di dalamnya dan mampu bekerja serta belajar secara maksimal dalam kelompok yang secara langsung akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar IPA siswa.

2. Bagi Guru, penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar IPA siswa.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang akan diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh siswa, membuat aktivitas belajar siswa kurang aktif. Maka sebaiknya yang menentukan pembagian kelompok adalah guru. Guru membentuk siswa ke dalam kelompok secara heterogen. 2. Sebaiknya guru jangan meminta siswa untuk bertanya dan memberi


(25)

78

dalam memberikan pendapat/tanggapan, melainkan guru secara langsung menunjuk/memerintahkan siswa untuk bertanya dan memberi pendapat/tanggapan. Dengan begitu, siswa termotivasi sehingga berusaha menggali pengetahuan untuk mengeluarkan pendapat ataupun pertanyaan. 3. Saat siswa mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan, hal yang harus

guru lakukan bukan hanya secara lisan mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan, melainkan guru harus terlibat langsung membimbing siswa dengan cara mendemonstrasikan percobaan tersebut.

4. Pada penelitian berikutnya, peneliti menyarankan agar peneliti berikutnya melakukan penelitian yang sama yaitu menerapkan model inkuiri terbimbing dengan materi yang berbeda dan peneliti berikutnya diharapkan dapat melakukan yang lebih baik lagi,


(26)

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2008. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ajen, K, 2013, Peningkatan ketrampilan proses malalui penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran gaya Magnet kelas V SD,Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.2 No .9 Hal: 3-13.

Anderson. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision

of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: David Mckay

Company, Inc.

Depdiknas. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Balai Pustaka: Jakarta. Djamarah, S dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djumhana, N. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:Direktorat

Jendral Pendidikan Indonesia.

Djudin, T. 2010. Menyoal Pembelajaran Sains di Sekolah Bagaimana Seharusnya.

Jurnal Psikologi, No. 2 Hal 63-91.

Gredler. 1991. Belajar Dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali. Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hamid, A. 2009. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamalik, O. 2011. Kurikulum dan Pembelajara. Jakarta: PT Bumi Aksara. Halimah, S. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung: Cipta Pustaka Media

Perintia.

Halimah, S. 2010. Telaah Kurikulum. Medan: Perdana Publishing. Jauhari, M. 2011. Implimentasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Khanafiyah. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle Pada Pokok Bahasan Alat- alat Optik Di SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Hal 10-11. Kunandar. 2009.Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Rajawali


(27)

80

Kustawan. 2013. Analisis Hasil Belajar. Jakarta: Luxima metro Media.

Manik. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau Dari Intelegensi Siswa SMA Negeri 1 Srono. Jurnal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.3.

Musfiqon, Pengembangan Media&Sumber Pembelajaran, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012.

Mulyani, S. dan Johar Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Proyek Pendidikan Guru SEkolah Dasar, Dirjen Dikti Depdikbud.

Nurhadi. 2003. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Grafindo. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosita. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Inkuiri Terbimbing Di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina`a.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol,4. No.6.

Sardiman A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya,W. 2006. Pembelajaran Dan Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Bandung: Persada Media Group.

Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya,W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikam.Jakarta: Kencana.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suherman. 2003. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Dirjen Dikdas: Mendpdikbud.

Sukmawati.2013. Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPA di SD Kelas 3 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.Vol 2.No.8.

Sutikno. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. Hal58-62.


(28)

81

Sugianto. 2012. Penerapan Model Kooperatif Group Investigation Berbasis

Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar. Jurnal

Pendidikan. Hal 1-6.

Sudjana, N. 2001.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Sudjana, N.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Sutrisno. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN 18 Tanjung Sari. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran.Vol.3.No.4.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana

Trianto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wuryastuti, T. 2008. Inovasi Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal


(1)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan selama proses pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswadalam proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri terimbing di kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan. Aktivitas belajar siklus I dalam proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model inkuiri terbimbing di kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan diperoleh rata-rata persentase skor sebesar 2,25 (13,79%) kategori cukup dan aktivitas siswa pada siklus II sebesar 2,99 (89,65%) kategori baik. Dengan demikian terjadi peningkatan aktif belajar secara klasikal sebesar 75,86 %.

2. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas IV MIN Sei Mati Medan Labuhan dengan menerapkan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Hasil tes siklus I menunjukkan skor rata-rata mencapai 74,82% dan pada siklus II rata-rata mencapai 83,79%. Dengan demikian skor rata-rata dari siklus I terjadi peningkatan 8,97%. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 65,51% dan pada siklus II persentase klasikal


(2)

mencapai 89,65%. Dengan demikian terjadi peningkatan pada persentase ketuntasan klasikal sebesar 24,14%.

B. Implikasi

Adapun implikasi hasil penelitian ini bagi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing membawa dampak positif yakni dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar IPA siswa dalam pembelajaran dikarenakan dalam model inkuiri terbimbing ini siswa dituntut untuk memahami konsep dan prosedur yang termuat di dalamnya dan mampu bekerja serta belajar secara maksimal dalam kelompok yang secara langsung akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar IPA siswa.

2. Bagi Guru, penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar IPA siswa.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang akan diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh siswa, membuat aktivitas belajar siswa kurang aktif. Maka sebaiknya yang menentukan pembagian kelompok adalah guru. Guru membentuk siswa ke dalam kelompok secara heterogen. 2. Sebaiknya guru jangan meminta siswa untuk bertanya dan memberi


(3)

dalam memberikan pendapat/tanggapan, melainkan guru secara langsung menunjuk/memerintahkan siswa untuk bertanya dan memberi pendapat/tanggapan. Dengan begitu, siswa termotivasi sehingga berusaha menggali pengetahuan untuk mengeluarkan pendapat ataupun pertanyaan. 3. Saat siswa mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan, hal yang harus

guru lakukan bukan hanya secara lisan mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan, melainkan guru harus terlibat langsung membimbing siswa dengan cara mendemonstrasikan percobaan tersebut.

4. Pada penelitian berikutnya, peneliti menyarankan agar peneliti berikutnya melakukan penelitian yang sama yaitu menerapkan model inkuiri terbimbing dengan materi yang berbeda dan peneliti berikutnya diharapkan dapat melakukan yang lebih baik lagi,


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2008. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ajen, K, 2013, Peningkatan ketrampilan proses malalui penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran gaya Magnet kelas V SD,Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.2 No .9 Hal: 3-13.

Anderson. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: David Mckay Company, Inc.

Depdiknas. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Balai Pustaka: Jakarta. Djamarah, S dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djumhana, N. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:Direktorat

Jendral Pendidikan Indonesia.

Djudin, T. 2010. Menyoal Pembelajaran Sains di Sekolah Bagaimana Seharusnya. Jurnal Psikologi, No. 2 Hal 63-91.

Gredler. 1991. Belajar Dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali. Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hamid, A. 2009. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamalik, O. 2011. Kurikulum dan Pembelajara. Jakarta: PT Bumi Aksara. Halimah, S. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung: Cipta Pustaka Media

Perintia.

Halimah, S. 2010. Telaah Kurikulum. Medan: Perdana Publishing. Jauhari, M. 2011. Implimentasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Khanafiyah. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle Pada Pokok Bahasan Alat- alat Optik Di SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Hal 10-11. Kunandar. 2009.Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Rajawali


(5)

Kustawan. 2013. Analisis Hasil Belajar. Jakarta: Luxima metro Media.

Manik. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau Dari Intelegensi Siswa SMA Negeri 1 Srono. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.3.

Musfiqon, Pengembangan Media&Sumber Pembelajaran, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012.

Mulyani, S. dan Johar Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Proyek Pendidikan Guru SEkolah Dasar, Dirjen Dikti Depdikbud.

Nurhadi. 2003. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Grafindo. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosita. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Inkuiri Terbimbing Di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina`a. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol,4. No.6.

Sardiman A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya,W. 2006. Pembelajaran Dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Persada Media Group.

Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya,W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikam.Jakarta: Kencana.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suherman. 2003. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Dirjen Dikdas: Mendpdikbud.

Sukmawati.2013. Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPA di SD Kelas 3 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.Vol 2.No.8.

Sutikno. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. Hal58-62.


(6)

Sugianto. 2012. Penerapan Model Kooperatif Group Investigation Berbasis

Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar. Jurnal

Pendidikan. Hal 1-6.

Sudjana, N. 2001.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Sudjana, N.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Sutrisno. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN 18 Tanjung Sari. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.Vol.3.No.4.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana

Trianto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wuryastuti, T. 2008. Inovasi Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan,Vol.1. No.9. Hal. 2-6.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

0 13 96

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TANJUNGREJO KECAMATAN NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011 / 2012

0 14 58

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 10 34

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 4 22

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GADINGREJO TP.2012/2013

0 8 45

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DI KELAS IV SDN 6 JATIMULYO KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

0 42 46

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN LANGENSARI KABUPATEN SEMARANG

0 12 279

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD 2 DERSALAM BAE KUDUS TAHUN AJARAN 20122013

0 0 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI MATERI IPA PADA SISWA KELAS IV SDN DADIREJO 02 PATI

0 0 21