PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL MODUL FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN
KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR
MODUL MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:
ZAIM ANSHARI
NIM: 8126122046

PROGRAM PASCA SARJANA 
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 
2015

ABSTRACT 
 


Zaim Ansari , Effect of Multiple Intelligences Learning Model and Results Module Against
Islam Faculty of Medicine, University of North Sumatra . Thesis , Medan : Educational
Technology Studies Program .
This study aims to : ( 1 ) To know the advantages of cooperative learning model type Seven
Jump PBL and PBL cooperative learning model of Jigsaw in influencing learning outcomes
Digestion Module . ( 2 ) To know the advantages of students who have interpersonal and
intrapersonal intelligences of students who have learning modules in affecting digestion . ( 3 ) To
determine the interaction between cooperative learning and multiple intelligences PBL in
influencing the digestion module learning outcomes .
This research was conducted at the Faculty of Medicine, University of North Sumatra Islamic
in the second semester of the school year 2013/2014 . Population of 352 people . Sampling was
done by cluster random sampling amounted to 6 SGD [ SGD 3 ( 12 persons ) , SGD 6 ( 12 ) , 9 (
13 ) , 10 ( 12 persons ) , 12 ( 13 people ) and 14 ( 13 ) ] 75 people consisting of 3 SGD Seven Jump
and 3 SGD Jigsaw . Intelligence tests performed to classify students who have interpersonal and
intrapersonal intelligence students . The method used is a quasi-experimental design with 2 x 2
factorial statistical test used was descriptive statistics to present data and proceed with inferential
statistics using ANOVA two lines with significance level α = 0.05 , followed by Scheffe test .
Previous analysis test in the form of normality and homogeneity test .
The results showed : ( 1 ) The results of student learning modules taught digestion using

PBL Cooperative Learning Model Seven types Jump higher than students taught by PBL
Cooperative Learning Model Jigsaw with test results of F = 2.164 < Ftabel = 6.578 at significance
level α = 0.05 . ( 2 ) The results of student learning digestion modules have interpersonal
intelligence higher than students who have intrapersonal intelligence with test results of F = 58.357
> F table = 6.578 at significance level α = 0.05 . ( 3 ) The interaction model of self- learning and
intelligence in influencing student learning outcomes , the results of testing of F = 43.694 > Ftable
= 6.578 . This hypothesis indicates that cooperative learning model type Seven Jump PBL is more
appropriate than the model PBL Jigsaw cooperative learning to improve learning outcomes .
Fromsomeexplanationabove can beafundamentalconclusionthatthelearning by usinga
modelof cooperative learningandproblem-based SevenJumpJigsaw cooperativelearning-based
problemsare more likelytouseinterpersonal intelligenceevidencedinthe aboveexplanation
ofthesignificant differencesinlearning outcomesdigestionmodulestudents. On theother hand,
inlearningwithstudentswhohavelearning
modelusedintrapersonal
intelligencearemore
appropriateto the character ofintrapersonal intelligence, although itdoes not havea
verysignificantdifferenceinstudentlearning outcomesdigestionmodule.
Withthe results ofthis studyare expected tobe input forlecturersinimplementingcooperative
learning model. Ifin a class, the number of studentswhohaveinterpersonalintelligencemorethan
thestudentswhohaveintrapersonal intelligence, suggestedusingcooperative learningandproblembased SevenJumpJigsaw cooperativelearning-based problems. However, whenthe number of

studentswhohaveintrapersonal
intelligencemorethan
thestudentswhohaveinterpersonalintelligence, it is advisable to useother learning, so
thatan increase instudentlearning outcomeswill bebetter.

It is well knownthatthere is nolearning modelis best forall kinds ofstudentcharacteristics,
butat leastthe results ofthis studycouldbeaninput fora lecturer indigestionmoduletobe usedin
communicatingdigestionmodulematerialto students
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 

ABSTRAK 
Zaim Anshari, Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Ganda Terhadap Hasil
Modul Fakultas KedokteranUniversitas Islam Sumatera Utara. Tesis, Medan: Program Studi
Teknologi Pendidikan.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui keunggulan model pembelajaran
kooperatiftipe Seven Jumpberbasis masalah dan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsawberbasis masalah dalam mempengaruhi hasil belajar Modul Pencernaan. (2) Untuk
mengetahui keunggulan mahasiswa yang memiliki kecerdasan interpersonal dan mahasiswa yang
memiliki kecerdasan intrapersonal dalam mempengaruhi hasil belajar modul pencernaan. (3)
Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis

masalah dan kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah serta kecerdasan Interapersonal dan
Interpersonal dalam mempengaruhi hasil belajar modul pencernaan.
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara pada
sem ester dua tahun pelajaran 2013/2014. Populasi berjumlah 352 orang
( 30 SGD ).
Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 68 mahasiswa (6 SGD
). Tes kecerdasan dilakukan untuk mengelompokkan mahasiswa yang memiliki kecerdasan
interpersonal dan mahasiswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji statistik yang digunakan
adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial
dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05 yang dilanjutkan dengan
uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Hasil belajar modul pencernaanmahasiswa yang
diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Seven Jump berbasis
masalah lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsawberbasis masalh dengan hasil pengujian Fhitung = 2,164 < Ftabel = 6,578
pada taraf signifikan α = 0,05. (2) Hasil belajar modul pencernaanmahasiswa yang memiliki
kecerdasan interpersonal lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kecerdasan
intrapersonal dengan hasil pengujian Fhitung = 58,357> Ftabel = 6,578 pada taraf signifikan α =
0,05. (3) Adanya interaksi model pembelajaran dan kecerdasan diri mahasiswa dalam

mempengaruhi hasil belajar, dengan hasil pengujian Fhitung = 43,694 > Ftabel = 6,578. Hipotesis
ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatiftipe Seven Jumpberbasis masalah lebih
tepat daripada model pembelajaran kooperatiftipe Jigsawberbasis masalah dalam meningkatkan
hasil belajar.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan yang mendasar bahwa pada
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis
masalah dan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah lebih cenderung kepada
penggunaan kecerdasan interpersonal yang dibuktikan pada penjelasan diatas dengan perbedaan
yang signifikan pada hasil belajar modul pencernaan mahasiswa. Pada sisi lain, pada pembelajaran
dengan mahasiswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal dipakai model pembelajaran yang lain
yang sesuai dengan karakter kecerdasan intrapersonal, walaupun tidak memiliki perbedaan yang
sangat signifikan pada hasil belajar modul pencernaan mahasiswa.
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi dosen dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif. Jika dalam suatu kelas, jumlah mahasiswa yang
memiliki kecerdasan interpersonal lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki
kecerdasan intrapersonal, disarankan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump

berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah. Namun bila jumlah
mahasiswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa
yang memiliki kecerdasan interpersonal, disarankan menggunakan pembelajaran yang lain,

sehingga peningkatan hasil belajar mahasiswa akan lebih baik.
Sangat disadari bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling baik bagi segala macam
karakteristik mahasiswa, tetapi setidaknya hasil penelitian ini bisa menjadi satu bahan masukan
bagi dosen mata kuliahmodul pencernaan untuk dapat digunakan dalam mengkomunikasikan
materi modul pencernaan kepada mahasiswa.

 

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya kepada penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis dapat memperoleh kendala akibat daripada
keterbatasan penulis, namun demikian berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulisan tesis
ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku
Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M. Pd selaku Pembimbing II yang dengan
sabar telah memberikan masukan, arahan dan motivasi sejak penyusunan proposal hingga
penyelesaian tesis. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ketiga narasumber yaitu Bapak
Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd, Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M. Pd, Bapak Prof. Dr. Asih
Menanti, MS. SPs atas masukan dan koreksinya untuk perbaikan tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Pd selaku rektor UNIMED, Prof. Dr. H. Abdul Muin
Sibuea, M. Pd selaku direktur Program Pascasrjana UNIMED, Prof. Dr. Arif Rahman, M.
Pd selaku asisten direktur I , Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku asisten direktur II dan
Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd selaku ketua Prodi Teknologi Pendidikan serta
staf/pegawai program Pasca Sarjana UNIMED yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan program Pasca
Sarjana UNIMED.
2. Bapak dan Ibu Dosen Program Teknologi Pendidikan yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.
3. Bapak dr Aswin Soefi Lubis, Msi, PA selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sumatera Utara yang telah memberikan izin penelitian untuk melakukan penelitian pada
Fakultas Kedokteran Islam Sumatera Utara yang dipimpinnya. Bapak dan Ibu dosen modul
pencernaan yang membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian di lapangan serta seluruh
mahasiswa SGD 3,6,9 tahun ajaran 2013 -2014 yang menjadi populasi dan sampel dalam
penelitian ini.

4. Keluarga tercinta, ayah dan ibunda ( almarhum ), Istri tercinta Marlina Elfa Lubis , Ananda
tercinta Abu Bakar Siddiq Siregar dan Naya Rahil Siregar yang selama ini telah
memberikan motivasi dan bantuan moril yang tak terhingga kepada penulis sehingga

penulis berhasil menyelesaikan tesis ini. Rekan-rekan mahasiswa khususnya Program
Teknologi Pendidikan angkatan XXII yang membantu penulis dengan memberikan
masukan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikn tesis ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan tesis ini
dan untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, kritik dan saran untuk
kesempurnaannya.
Akhir kata penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan khasanah
ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.
Medan, 24 Maret 2015
Hormat Saya,

Zaim Anshari
NIM: 8126122046

DAFTAR ISI
ABSTRACT........................................................................................................................

i

ABSTRAk ...........................................................................................................................


ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xii
BAB

I

PENDAHULUAN ..........................................................................................

1

a. Latar Belakang Masalah .............................................................................

1


b. Identifikasi Masalah ...................................................................................

8

c. Pembatasan Masalah ..................................................................................

9

d. Rumusan Masalah ...................................................................................... 10
e. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 10
f. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10
BAB

II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ............................................................................ 12
A. Kajian Teoritis ......................................................................................... 12
1.

Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Modul Pencernaan ..................... 12

2.

Hakikat Model Pembelajaran ............................................................ 15
2.1.

Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif .............................. 17

2.1.1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Seven Jump ............................................................................. 28

2.1.2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw .............................................................................. 32
2.2.
3.

Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Masalah ..................... 39

Hakikat Kecerdasan Ganda.................................................................42
3.1.

Kecerdasan Interpersonal ......................................................... 46

3.2.

Kecerdasan Intrapersonal ......................................................... ..49

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. ..52
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... ..53
1. Perbedaan Hasil Belajar Modul Pencernaan,mahasiswa yang
diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump Ber
basis masalah dengan mahasiswa yang diajar menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah ............................................ 53
2. Perbedaan Hasil Belajar Modul Pencernaan, mahasiswa yang
memiliki kecerdasan interpersonal dengan mahasiswa yang
memiliki kecerdasan intrapersonal .................................................... 54
3. Interaksi Antara Model Pembelajaran Dan Kecerdasan Ganda
TerhadapHasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa ...................... 55
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 59
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 59
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 59
1. Populasi .............................................................................................. 59
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................................... 61
C. Metode dan Desain Penelitian ................................................................. 61
D. Defenisi Operasional variabel Penelitian ................................................. 63

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perilaku ......................................................... 65
1. Prosedur Perlakuan ............................................................................. 65
2. Pelaksanaan Perlakuan ........................................................................ 67
a. Pembelajaran Kooperatif tipe Seven JumpBerbasis Masalah ....... 67
b. Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbasis Masalah ............. 68
F. Pengontrolan Perilaku ............................................................................... 69
1. Validitas Internal ................................................................................. 69
2. Validitas Eksternal ............................................................................. 71
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .............................. 71
1. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 71
2. Instrumen Penelitian ........................................................................... 72
3. Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................................... 77
H. Teknik Analisis Data................................................................................. 79
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................... 81
A. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 81
B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................................ 94
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 101
D. Pembahasan dan diskusi Hasil Penelitian ................................................. 108
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 123
BAB

V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...................................................... 125
A. Simpulan .................................................................................................. 125
B. Implikasi .................................................................................................. 128
C. Saran ........................................................................................................ 132

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 134

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 138

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1.Sintaks Pembelajaran Kooperatif .................................................................................... 23
2.Konversi Skor Perkembangan Individu .......................................................................... 26
3.Tingkat Penghargaan Kelompok...................................................................................... 27
4.Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Seven Jump dan Jigsaw ....................... 38
5.Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah dengan Model Lain .................. 41
6.Pebedaan Karakteristik Orang dengan Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal ...... 51
7.Distribusi Mahasiswa Semester II FK UISU Tahun Ajaran 2013/2014 .......................... 60
8.Desain Penelitian Faktorial 2x2 ...................................................................................... 62
9.Perbedaan Perlakuan Pembelajaran Kooperatif Tipe Seven Jump danJigsaw ................ 66
10.Kisi – kisi Tes Modul Pencernaan ................................................................................ 74
11.Kisi – kisi Instrumen Kecerdasan Ganda ...................................................................... 76
12.Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif .......................................................................... 81
13.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa Yang dibelajarkan
dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Seven Jump ........................ 82
14.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................. 84
15.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang memiliki
Kecerdasan Interpersonal ................................................................................................... 85
16.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang memiliki
Kecerdasan Intrapersonal .................................................................................................... 87
17.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan
Dengan Menggunakan ModelPembelajaran Kooperatiftipe SevenJump dan
Yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal .......................................................................... 88

ix 
 

18.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan
Dengan MenggunakanModel PembelajaranKooperatif tipe Seven Jump dan
Yang Memiliki Kecerdasan Intrapersonal .....................................................................

90

19.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatiftipe Jigsaw dan yang
Memiliki Kecerdasan Interpersonal ...............................................................................

91

20.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan
Dengan MenggunakanModel Pembelajaran Kooperatif tipeJigsaw dan yang
Memiliki Kecerdasan Intrapersonal .................................................................................... 93
21.Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Seven Jumpdan tipe Jigsaw ........................................................................................ 95
22.Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Perlakuan Menggunakan Kecerdasan Inter
Personal dan Kecerdasan Intrapersonal .............................................................................. 96
23.Hasil Pengujian Normalitas DataUntuk Interaksi Model Pembelajaran
dan Kecerdasan ................................................................................................................... 97
24.Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians antara kelompok sampel Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Seven Jump dan Jigsaw ..................................................... 99
25.Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians antara kelompok sampel Model
Berdasarkan Kecerdasan .................................................................................................... 100
26.Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians antara kelompok sampelInteraksi
Antara Model Pembelajaran dan kecerdasan..................................................................

101

27.Rangkuman Hasil ANAVA Secara keseluruhan terhadap Hasil Belajar Modul
Pencernaan ................................................................................................................... 101
28.Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe...................................................................... 104


 

DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Gambar Model Pembelajaran Seven Jump ..................................................................... 29
2. Gambar Model Pembelajaran Jigsaw.............................................................................. 36
3. Histogram Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Seven Jump ........................................................ 83
4. Histogram Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................................................. 84
5. Histogram Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang memiliki Ke
cerdasan Interpersonal ................................................................................................... 86
6.Histogram Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang memiliki Ke
Cerdasan Intrapersonal ................................................................................................... 87
7. Histogram Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Seven Jump dan yang memiliki
Kecerdasan Interpersonal .................................................................................................... 89
8.Histogram Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Seven Jump dan yang memiliki
Kecerdasan Intrapersonal .................................................................................................... 90
9. Histogram Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan dengan
Menggunakan ModelPembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan yang memiliki
Kecerdasan Interpersonal .................................................................................................... 92
10.Histogram Hasil Belajar Modul Pencernaan Mahasiswa yang dibelajarkan dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan yang memiliki
Kecerdasan Intrapersonal .................................................................................................... 94
11.Model Interaksi Model Pembelajaran dan Kecerdasan Terhadap Hasil Belajar Modul
Pencernaan ......................................................................................................................... 108
xi 
 

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Silabus .......................................................................................................................... 138
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Seven Jump .............................................. 141
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Jigsaw....................................................... 183
4. Langkah – langkah Proses Pembelajaran Seven Jump ................................................... 219
5. Langkah – langkah Proses Pembelajaran Jigsaw ............................................................ 220
6. Kerangka Konsep Modul Pencernaan ............................................................................. 221
7. Lembar Kerja Untuk Model Pembelajaran .................................................................... 222
8. Instrumen Penelitian ......................................................................................................226
9. Kunci Jawaban ...............................................................................................................238
10. Penilaian Hasil Belajar ................................................................................................. 240
11. Tes Kecerdasan Ganda .................................................................................................. 242
12. Daftar Nilai Angket SGD.............................................................................................. 244
13. Daftar Nilai Kecerdasan Ganda .................................................................................... 246
14. Perhitungan Uji Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Reliabilitas ..................... 248
15. Data Induk Penelitian .................................................................................................... 258
16. Perhitungan Harga SD, Median, Modus Dan Distribusi Frekuensi .............................. 263
17. Uji Normalitas Dengan Menggunakan Tabel L ( lilifors ) ........................................... 273
18. Uji Homogenitas Varians Dengan Uji Bartlet .............................................................. 274
19. Perhitungan Hipotesis Atau Uji Anava Faktorial 2x2 ................................................. 275
20. Lampiran – lampiran Tabel ( Tabel Statistik ) .............................................................. 280
21. SK Komisi Pembimbing .............................................................................................. 281

xii 
 

22. SK Seminar Proposal Penelitian .................................................................................. 282
23. SK Penelitian Dari FK UISU ....................................................................................... 283
24. SK Izin Melakukan Penelitian Dari Unimed ............................................................... 284

xiii 
 

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Belajar menjadi dosen adalah sebuah perjalanan panjang dan kompleks, yang penuh
kegembiraan dan tantangan. Perjalanan itu dimulai dengan pengalaman yang dimiliki bersama
orang tua dan kakak atau adik - adik, dilanjutkan dengan observasi dari dosen ke dosen selama
enam belas sampai dua puluh tahun diperguruan tinggi dan secara formal, mencapai puncaknya
pada pelatihan profesional, tetapi setelah itu masih terus berlanjut dalam bentuk pengalaman
belajar sepanjang hayat (Arends, 2008 : v).
Di dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan membentuk negara kesatuan Republik
Indonesia ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (Tilaar, 2000:1). Pendidikan adalah usaha
sadar, terencana dan diupayakan untuk memungkinkan peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi diri, baik fisik maupun nirfisik; yakni mengembangkan potensi pikir (mental – intelektual),
sosial, emosional, nilai moral, spritual, ekonomikal (kecakapan hidup), fisikal, maupun kultural,
sehingga ia dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan dirinya,
keluarganya, masyarakat, bangsa dan negara; serta dapat menjawab tantangan peradaban yang
semakin maju. Pendidikan, hakikatnya merupakan proses membangun peradaban bangsa, dan
pendidikan harus berarah
pada konsep perubahan, penumbuhkembangan anak – anak bangsa menjadi pribadi yang baik(
Supriadie, 2012 : 1).Pengetahuan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Itu semua
kita sudah paham. Namun, memasuki milenium baru ini, kesadaran atas pentingnya pengetahuan
semakin nyata dan meningkat ( Tufiq, 2013: 2 ).
1

Hakikat pendidikan adalah merupakan proses membangun peradaban bangsa, dan pendidikan
harus berarah pada konsep perubahan, penumbuh kembangan anak-anak bangsa menjadi pribadi
yang baik (beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur, memiliki nilai moral), mampu
berkomunikasi, bergaul dengan baik, saling menghargai, dan memiliki kematangan emosional;
terampil/memiliki kecakapan hidup dan berbudaya (Supriadie, 2012: 1).
Paradigma pelayanan kesehatan kontemporer dan hubungannya dengan pendidikan kedokteran,
dalam deklarasi Alma Ata, telah menempatkan upaya–upaya pelayanan kesehatan primer sebagai
proritas pembangunan kesehatan global. Landasan dari deklarasi tersebut adalah terjadinya
pergeseran paradigma pelayanan kesehatan yang mengedepankan upaya – upaya promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit. Selanjutnya hal ini merupakan tantangan bagi bidang
pendidikan kedokteran secara global saat initermasuk di Indonesia (Syaiful, 2012: 1).
Modul sistem pencernaan merupakan salah satu modul klinis yang mempelajari tentang Anatomi,
Histologi, Fisiologi, Patogenesis dan Penatalaksanaan ( Pengobatan dan Perawatan ) dalam
konteks Pelayanan Kesehatan Primer ( Aswin, 2012, 1 ). Modul pencernaan ini meliputi sistem
pencernaan. Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari
makanan yang ditelan ke dalam lingkungan internal tubuh (Lauralee, 2012, 641). Dalam hal ini,
makanan akan diproses dalam pencernaan. Pencernaan makanan ialah proses biokimia yang
bertujuan mengolah makanan yang dimakan menjadi zat – zat yang mudah dapat diserap oleh
selaput-selaput lendir usus, bilamana zat – zat tersebut diperlukan oleh badan ( Hadi, 2013, 1 ).
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita – cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
dan Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Oleh karena itu,
setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipasif, perlindungan dan
berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia,
peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa serta pembangunan nasional.
Dalam rangka implementasi paradigma sehat, dibutuhkan sebuah undang – undang yang
berwawasan sakit.Undang – Undang tersebut memuat ketentuan yang menyatakan bahwa bidang
kesehatan sepenuhnya diserahkan kepada daerah masing – masing yang setiap daerah diberi
kewenangan untuk mengelola dan menyelenggarakan seluruh aspek kesehatan.
Pasal1,Ayat 6,UU RI Bidang Kesehatan yaitu tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan(UU RI Bidang Kesehatan, 2009 : 1-5 ).
Mahasiswa yang dapat mengikuti Modul Pencernaan adalah mahasiswa yang telah lulus modul
keterampilan komunikasi, Modul Biomedik I, Modul Biomedik II, Modul Jantung dan Modul
Pernafasan. Setelah menyelesaikan modul ini, apabila diberikan data primer dan sekunder,
ilustrasi, maupun pasien simulasi penyakit dan kelainan sistem pencernaan, mahasiswa mampu
mengelola pasien berdasarkan ilmu biomedik, kedokteran klinis, dan bioetika dengan cara
mengidentifikasi, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi masalah yang berhubungan
dengan sistem pencernaan manusia (Aswin, 2012: 25).
Adanya kendala yang dihadapi mahasiswa dalam memahami mata kuliah Modul Pencernaan
mengakibatkan hasil belajar yang mereka peroleh tidak memuaskan.

Berdasarkan hasil

pengamatan pada tahun 2011, tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014 ditemukan bahwa para
mahasiswa dirasakan kurang pengetahuannya dalam Modul Pencernaan. Hal ini tentu saja menjadi
hambatan bagi mahasiswa untuk menggunakan Modul Pencernaan dalam terapi suatu penyakit

dalam sistem pencernaan. Hasil evaluasi modul pencernaan mahasiswa semester II tahun ajaran
2011 / 2012 lebih rendah dibandingkan dengan hasil evaluasi modul pencernaan mahasiswa tahun
ajaran 2012 / 2013 ( Berkas laporan hasil evaluasi FK UISU ). Dalam hal inilah akan dilakukan
penelitian dengan melakukan model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah
yang akan dibandingkan dengan Modul pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis masalah.
Penelitian ini akan melihat bagaimana hasil pembelajaran dengan mempergunakan model
pembelajaran kooperatif tipe seven jump berbasis masalah dengan pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw berbasis masalah.Dengan melakukan penelitian ini diharapkan adanya hasil yang
signifikan kearah perubahan hasil evaluasi dari mahasiswa.
Dalam hal ini, untuk mengatasi

permasalahan yang dihadapi, dapat dilakukan dengan

menerapkan model. Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan di dalam kelas adalah
dengan melibatkan mahasiswa dalam proses pembelajaran, membuat suasana kelas yang variatif
dan menyenangkan sehingga mahasiswa akan merasa ikut beraktivitas dan bertanggung jawab
terhadap proses belajar itu sendiri, karena proses belajar yang melibatkan mahasiswa sebagai
subjek didik yang ikut merencanakan dan melaksanakan pembelajaran disertai dengan bimbingan
dari dosen merupakan proses pembelajaran yang berorientasi pada keberhasilan mahasiswa.
Dalam penerapan sistem belajar kelompok yang selama ini dilaksanakan hanya sekedar kerja
kelompok. Bagi mahasiswa yang kurang memiliki kemampuan dalam modul pencernaan akan
senang dengan kegiatan kerja kelompok karena mahasiswa tersebut tidak perlu berpikir keras,
karena teman yang pintar dalam modul pencernaan yang bekerja menyelesaikan tugas. Di sisi lain,
bagi mahasiswa yang selama ini memiliki kemampuan interpersonal atau intrapersonal yang baik
merasa tidak terpenuhi bakatnya karena dia akan terbeban dengan tugas yang diberikan oleh dosen
secara berkelompok karena hanya dia sendiri yang bertanggung jawab menyelesaikannya. Model

pembelajaran yang selama ini hanya berpusat pada dosen (teacher oriented) juga tidak membantu
mahasiswa

secara

maksimal

untuk

mengembangkan

kecerdasan

interpersonal

atau

intrapersonalnya karena mahasiswa tidak diajak bekerja sama dalam memperkaya pengetahuan
yang berhubungan dengan ilmu lainnya.
Pembelajaran kooperatif membuat mahasiswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam
kelompok. Dalam model pembelajaran kooperatif ini, dosen lebih berperan sebagai fasilitator yang
berfungsi sebagai penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi (Rusman, 2011: 201).
Teori yang melandasi model pembelajaran kooperatif adalah teori belajar konstruktivisme
yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky (Rusman, 2011: 201). Pada dasarnya pendekatan teori
kontruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan dimana mahasiswa harus secara individual
menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan
aturan yang ada dan merevisinya.Menurut pandangan Piaget dan Vigotsky tahun 1980 adanya
hakikat sosial dari sebuah proses belajar dan penggunaan kelompok-kelompok belajar dengan
kemampuan anggotanya yang beragam, sehingga terjadi perubahan konseptual. Tom V. Savage (
Rusman, 2011: 203) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu pendekatan yang
menekankan kerja sama dalam kelompok.
Pembelajaran kooperatif(cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara
mahasiswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggota
kelompoknya terdiri dari empat sampai enam mahasiswa dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen. Dalam sistem belajar yang seperti ini, mahasiswa belajar bekerja sama dengan anggota
kelompoknya. Oleh karena itu mahasiswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar
untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok.

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur dasar
yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan
secara sembarangan. Dalam pembelajaran kooperatif, proses pembelajaran tidak hanya dari dosen
kepada mahasiswa. Akan tetapi bisa saja mahasiswa saling membelajarkan sesama mahasiswa atau
yang dikenal dengan tutor sebaya. Pembelajaran kooperatif yang tidak lagi teacher oriented
memungkinkan hasil belajar mahasiswa menjadi lebih baik.
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi, motivasi, kebiasaan, minat, dan sebagainya.
Sementara itu, faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya. Faktor-faktor internal tersebut di antaranya
adalah faktor intelektual yaitu kecerdasan mahasiswa dan faktor non intelektual yaitu motivasi
berprestasi dan kebiasaan belajar mahasiswa. Faktor intelektual (kecerdasan) mempunyai
pengaruh yang cukup jelas dalam hal pencapaian hasil belajar. Kecerdasan adalah suatu
kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam
latar budaya tertentu (Asri, 2005: 113). Penelitian Gardner tahun 1980 mengidentifikasi ada
delapan jenis kecerdasan manusia dalam memahami dunia nyata, kemudian ditambahkan dua jenis
kecerdasan lagi oleh para tokoh-tokoh psikologi sehingga menjadi 10 macam kecerdasan, yaitu
(1) kecerdasan verbal/bahasa (verbal linguistic intelligence), (2) kecerdasan logika/matematik
(logical mathematical intelligence), (3) kecerdasan visual/ruang (visual spatial intelligence), (4)
kecerdasan tubuh/gerak tubuh (body/kinesthetic intelligence), (5) kecerdasan musical/ritmik
(musical/rhythmic intelligence), (6) kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), (7)
kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), (8) kecerdasan naturalis (naturalistic
intelligence), (9) kecerdasan spiritual (spiritualist intelligence), (10) kecerdasan eksistensial

(existensialist intelligence). Pada dasarnya setiap individu memiliki semua kecerdasan tersebut. Di
dalam diri setiap individu tersedia kemampuan untuk dapat mengembangkan semua kecerdasan
tersebut sampai mencapai tingkat yang memadai.
Kecerdasan interpersonal dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai kemampuan dan
ketrampilan seseorang untuk mempersepsi dan mendeteksi perbedaan-perbedaan suasana hati,
tujuan, motivasi dan perasaan-perasaan orang lain yang meliputi tiga dimensi yaitu social
sensitivity, social insight, dan social communication yang dikembangkan berdasarkan skala
kecerdasan Anderson. Di sisi lain, kecerdasan intrapersonal berkenaan dengan kemampuan yang
berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri, dapat memahami kekuatan
dan kelemahan diri sendiri dan melakukan disiplin diri.
Bersumber pada uraian latar belakang di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian guna
mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kecerdasan ganda dalam meningkatkan hasil
belajar mahasiswa. Dengan penerapan tersebut peneliti berkeinginan untuk membandingkan
model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalahdan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah, serta membandingkan model tersebut dengan kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal.
B.Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi permasalahanpermasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu : (1) Apa saja faktor – faktor yang
mempengaruhi hasil belajar modul pencernaan, mahasiswa ? (2) Bagaimanakah cara penyampaian
urutan materi modul pencernaan yang baik ? (3) Bagaimanakah urutan kegiatan pembelajaran yang
lebih tepat untuk membantu proses belajar mahasiswa ? (4) Apa model pembelajaran yang tepat
digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran modul pencernaan ? (5) Apakah tujuan

pembelajaran yang berbeda membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda pula ? (6) Apakah
perbedaan karakteristik mahasiswa mempengaruhi hasil belajar mahasiswa (7) Apakah dalam
pembelajaran modul pencernaan, dosen sudah menerapkan model pembelajaran sesuai dengan
keadaan mahasiswa ? (8) Apakah pemberian model pembelajaran yang berbeda pada pembelajaran
modul pencernaan dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa ? (9) Bagaimanakah sebaiknya
model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran modul pencernaan sehingga mahasiswa
merasa tidak bosan dan jenuh ? (10) Model pembelajaran yang bagaimanakah yang sebaiknya
dipakai untuk mahasiswa yang memiliki kecerdasan yang berbeda ? (11) Apakah penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dapat meningkatkan hasil
belajar mahasiswa ? (12) Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis
masalah dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa ? (13) Apakah terdapat perbedaan hasil
belajar yang disebabkan kecerdasan interpersonal (14) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar
yang disebabkan kecerdasan intrapersonal (15) Apakah terdapat interaksi antara penggunaan
model pembelajaran yang berbeda dan kecerdasan dalam mempengaruhi hasil belajar modul
pencernaan mahasiswa ?

C. Pembatasan Masalah.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti melakukan pembatasan masalah
sebagai berikut:
1. Model pembelajaran dibatasi pada model pembelajaran kooperatif tipe seven jump berbasis
masalah dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis masalah..
2. Kecerdasan ganda dibedakan menjadi dua taraf yaitu kecerdasan interpersonal dan kecerdasan
intrapersonal.

3. Hasil belajar modul pencernaan dibatasi pada sistem pencernaan yaitu Topik Tree

( bagan

pembelajaran ), dan perolehan hasil terhadap materi yang diberikan yang diukur dengan
menggunakan tes.
D. Perumusan Masalah.
1. Apakah pemahaman Modul Pencernaan kelompok mahasiswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah lebih tinggi daripada kelompok
mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis
masalah ?
2. Apakah hasil belajar Modul Pencernaan kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan
interpersonal lebih tinggi daripada kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan
intrapersonal ?
3.

Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan kecerdasan
Interpersonal dan Intrapersonal ?

E. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :
1. Apakah hasil belajar kelompok mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Seven Jump berbasis masalah lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah.
2. Perbedaan hasil belajar Modul Pencernaan mahasiswa yang memiliki kecerdasan interpersonal
dengan mahasiswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal.
3. Interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan kecerdasan ganda terhadap hasil
belajar Modul Pencernaan mahasiswa.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoretis dan praktis. Manfaat teoritis
penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan pengetahuan tentang teori yang berkaitan
dengan cara penyampaian materi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jumpdan tipe
Jigsaw berbasis masalah, dan hasil belajar mahasiswa, yang meliputi pemahaman Anatomi,
Histologi, Fisiologi, Patogenesis,Farmakologi, dan Penatalaksanan sistem Pencernaan. Juga
menambah pengetahuan yang berkenaan dengan kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal yang
dimiliki oleh mahasiswa.
Dari sudut pandang manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
1. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam mengambil kebijakan
memperbaiki pembelajaran dalam Modul Pencernaan.
2. Memperkenalkan pengelolaan pembelajaran dengan cara penyampaian materi dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw berbasis masalah.
3. Memperkenalkan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh mahasiswa.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu menemukan model pembelajaran yang sesuai
dengan kecerdasan yang dimiliki oleh mahasiswa.
5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan penelitian selanjutnya.

 

 

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian, implikasi dan saran-saran yang
berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya memanfaatkan hasil penelitian.

A. Simpulan.
Dari uraian hasil penelitian dapat diambil beberapa simpulan, yaitu:
1.Hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Seven Jumpberbasis masalah lebih tinggi dari hasil belajar modul
pencernaan mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw berbasis masalah, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan.
2.Hasil belajar modul pencernaanmahasiswa yang memiliki kecerdasan interpersonal lebih tinggi
dari hasil belajar modul pencernaanmahasiswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal.
3.Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatiftipe Seven Jumpberbasis masalah
dengan kecerdasan ganda dalam mempengaruhi hasil belajar modul pencernaan yang dibuktikan
dari tabel ANAVA, dimana Fhitung = 42,05 sementara nilai kritik Ftabel dengan dk = 1,65 dan α =
0,05 adalah sebesar 6,58. Hasil ini menunjukkan bahwaFhitung= 42,05 > Ftabel = 6,58.

Berdasarkan uji lanjutan ditemukan bahwa:
a.Hasil belajar modul pencernaan mahasiswa125 
yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dan yang memiliki kecerdasan
interpersonal lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dan yang
memiliki kecerdasan intrapersonal memiliki perbedaan yang signifikan.
b.Hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dan yang memiliki kecerdasan
interpersonal lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah
dan yang memiliki kecerdasan interpersonal memiliki perbedaan yang signifikan.
c.Hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dan yang memiliki kecerdasan
interpersonal lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah
dan yang memiliki kecerdasan intrapersonal memiliki perbedaan yang signifikan.
d.Hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dan yang memiliki kecerdasan intrapersonal lebih
rendah dibandingkan dengan hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dan yang
memiliki kecerdasan interpersonal memiliki perbedaan yang signifikan.
e.Hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbasis masalah dan yang memiliki kecerdasan interpersonal
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Seven Jump berbasis masalah dan yang
memiliki kecerdasan intrapersonal memiliki perbedaan yang signifikan.

f.Hasil belajar modul pencernaan mahasiswa yang dibelajarka

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3 69 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI JASA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 IDANOGAWO.

0 2 25

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUMATERA UTARA.

0 1 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA.

0 0 41

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUMATERA UTARA - Digital Repository Universitas Negeri Medan

0 0 2

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUMATERA UTARA - Digital Repository Universitas Negeri Medan

0 0 2

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUMATERA UTARA - Digital Repository Universitas Negeri Medan

0 0 6

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUMATERA UTARA - Digital Repository Universitas Negeri Medan

0 0 9

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SUMATERA UTARA - Digital Repository Universitas Negeri Medan

0 0 8

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

0 4 15